30
PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI Oleh : TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

makalah penelitian kualitatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: makalah penelitian kualitatif

PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN

DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN

DI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI

Oleh :

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: makalah penelitian kualitatif

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan proposal penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar

dengan Disiplin Belajar Pada Siswa kelas IX SMPN 1 Bukittinggi

Dalam proses penyelesaian makalah ini kami banyak menemukan

kesulitan-kesulitan, karena keterbatasan kemampuan kami baik penagalaman

maupun penegetahuan. Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kami dapat

mengatasi kesulitan yang ditemukan selama penulisan proposal penelitian ini.

Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah ikut memabantu, semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan

dari Allah SWT.

Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitin ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah penelitian ini

bermanfaat untuk pembaca pada umumnya.

Padang, 25 November

Penulis

Page 3: makalah penelitian kualitatif

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………...........…………………….……. KATA PENGANTAR ………………………………..........………………..……DAFTAR ISI ……………………………………………….........…………..…... A. PENDAHULUAN ……………………………………………......…..............

1 Latar Belakang …………………………………….................................2. Fokus Penelitian ………………………………………….….................3. Tujuan Penelitian ……………………………………….…...................4. Manfaat Penelitian …………………………………….…….................

B . KAJIAN PUSTAKA …………………............................................................

a). Disiplin Belajar …………………………………………..…...............b). Motivasi Belajar ……………………………………...........................c). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar ..............

C. METODE PENELITIAN ……..…………………….....……........…….........

a. MetodologiPenelitian ……………………………………………........b. Lokasi Penelitian ……………………..................................................d. Informan Penelitian …………………...…...........................................e. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………...……………..........f. Teknik Analisis Data…………………………………………………..g. Teknik Penjamin Keabsahan Data…………………………………....

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: makalah penelitian kualitatif

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara

lain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidang

pendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yang

berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu

pendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan

belajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik. Untuk

mencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisi

dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapat

mengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasi

belajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklah

mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang tua, dan

siswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar.

Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003 bahwa Tujuan Pendidikan

Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan

yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut

tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan

suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi

tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak

sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar

yang rendah.

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu

dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar

Page 5: makalah penelitian kualitatif

mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa

disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau

keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.

2. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari

penelitian adalah :

1. Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1

Bukittinggi.

2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1

Bukittinggi.

3. Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar

Siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi.

3. Tujuan Penelitian

Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1

Bukittinggi.

2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1

Bukittinggi.

3. Mengetahui Pengaruh Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin

Belajar

Page 6: makalah penelitian kualitatif

4.Manfaat penelitian

Sebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat

antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya

tentang disiplin belajar dan motivasi belajar.

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta

orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan,

supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Page 7: makalah penelitian kualitatif

KAJIAN PUSTAKA

A. Disiplin Belajar

1. Pengertian Disiplin

Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena itu

disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telah

banyak di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satu

mempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya seperti

yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untuk

menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk

tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,

disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :“ Tingkat konsistensi dan

konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang

berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan proses pelaksanaan

suatu kegiatan”. Seirama dengan pendapat tersebut diatas, Hurlock (1978 : 82)

mengemukakan pendapatnya tentang disiplin tersebut : “ Disiplin merupakan cara

masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok”.

Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat

diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilaiketaatan,

kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral.

Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan

terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secaraterarah dan teratur.

Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan

mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkan

siswa dalam belajar secara terarah dan teratur.

Page 8: makalah penelitian kualitatif

2. Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik

dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi

dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurlock

(1999: 82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang

disetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku

sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang ditetapkan

kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasinya.

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses

dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan ketertiban. (Prijodarminto, 1994: 23).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah

sikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nialai moral.

Effendi dan Praja (985: 102) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan,

pengetahuan, sikap dan sesuatu yang baru sebagai hasilpengalaman yang

dilaluinya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan

berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan

standar sosial.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang

melakukan aktifitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada

pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat

Page 9: makalah penelitian kualitatif

menentukan keberhasilan belajar. Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan

Juhaya SP, 1993: 60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan

suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong

suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia

tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga agar dia tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

(Ngalim Purwanto, 1992: 71). Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upaya

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan

aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat

diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu,

maka motivasi itu dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk

mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 20001:71).

Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ada tiga elemen penting

yaitu :

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.

3. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan

emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

4. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak di

dalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentudemi mencapai

tujuan tertentu.

Wasty Soemanto (1983:193) berpendapat bahwa “ motivasi bertalian

dengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketigahal

Page 10: makalah penelitian kualitatif

tersebut ialah : “ keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating sataes),

tingkah laku tersebut (goals or end of such behavior).” Menurut M. Ngalim

Purwanto (1992 : 60) mengemukakan definisi motivasi adalah “segala sesuatu

yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.”

Maslow (1943 - 1970) mengemukakan bahwa : “ Tingkah laku manusia

dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu, seperti :

kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri,

mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik. “

Goerge R.Terry, Ph.D. menyatakan bahwa : “ motivation is the desire

within an individual that stimulates him or her to action.” ( motivasi adalah

keinginan di dalam seorang individu yang mendorong untuk bertindak).(Moekijat,

2001: 5)

Horlad Konntz et al. mengatakan bahwa : “ motivation refers to the drive

and effort to satisfy a want or goal.” (motivasi menunjukkan dorongan dan usaha

untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu

tujuan). (Moekijat, 2001: 5).

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

siswa tercapai. Hal tersebut senada dengan pendapat

Sardiman A.M (1986:75) bahwa “ motivasi belajar keseluruhan daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek

belajar dapat tercapai. Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan

belajar dapat timbul dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.

Sehubungan dengan itu Sardiman (1996 : 90) mengemukakan bahwa :“ Motivasi

intrinsik yaitu motivasi yang menjadi aktif atau tidak memerlukan rangsangan dari

luar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu

Page 11: makalah penelitian kualitatif

motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsinya karena adanya

rangsangan dari luar.”

Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan

berbagai sudut pandang mereka masing–masing namun intinya sama, yakni

sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam

bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri

individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan

belajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

C. Hubungan antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar

Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik

dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasi

tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut

Prijodarminto (1994 : 23) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan

ketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat diperlukan tingkat konsistensi dan

kebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses belajar mengajar karena dalam

belajar membutuhkan beberapa faktor salah satu diantaranya adalah kebiasaan

dalam disiplin belajar.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan

berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan

standar sosial. Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa

Page 12: makalah penelitian kualitatif

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian

motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu

untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar,

motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Dengan menerapkan sikap disiplin dalam belajar pada siswa, maka

diharapkan pula dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Sehingga

dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan juga siswa semakin

rajin, kreatif dan aktif dalam belajarnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswa

memiliki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki

sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung atau

meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun apabila seorang siswa

kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi belajarnya rendah, maka sikap

disiplin belajar juga akan rendah bahkan sama sekali tidak ada. Ini semua

dikarenakan adanya interaksi antara motivasi belajar dan sikap disiplin belajar

yang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam

belajar yang lebih aktif.

Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar tidak

terlepas dari peran aktif guru dan lembaga disekolah yang didukung dengan

adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga dirumah agar

selalu menanamkan dan menumbuh kembangkan sikap kepada anak didiknya

yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi

siswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Dengan kata lain sistem sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harus

sudah diketahui dan diperkenalkan kepada anak masuk sekolah. Suatu hal yang

sangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada permulaan

sekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar pendidikan moral, sosial, susila, etika

Page 13: makalah penelitian kualitatif

dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk membentuk kepribadian anak yang

berbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif, aktif, dinamis, serta berinteligensi.

METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode yang dikemukakan oleh Cresswell

(1994) yang dinamakan qualitative narrative yang pada intinya adalah suatu

rancangan atau prosedur penelitian yang mengkomentari atau bercerita tentang

hasil suatu analisis data dengan ciri-ciri yang dapat disarikan sebagai berikut : 1)

menalaah hasil pemaparan/ cerita untuk kemudian di hubungkan dengan tipe atau

rancangan yang diinginkan, 2) menggambarkan atau mendeskripsikan hasil

analisis data kemudian dibandingkan dengan teori yang sesungguhnya yang

bersumber dari literatur umum yang sesuai dengan topik penelitian. Dalam

penelitian ini adalah komentar atau narasi yang bersumber dari analisis data yang

diperoleh tentang motivasi belajar dan disiplin belajar yang dilaksanakan di

SMPN 1 Bukittinggi. Hasil analisis data selanjutnya dibandingkan dengan teori

yang bersumber dari literatur umum yang berkaitan dengan topik penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bukittinggi. Komplek sekolah ini

berada di Jalan Jend. Sudirman No 102. Data terakhir menunjukkan bahwa

sekolah ini mempunyai sekitar 937 siswa dengan 43 tenaga pengajar, dibantu oleh

5 orang staf tata usaha dan satu orang pengelolaan perpustakaan.

Secara umum sarana penunjang proses pembelajaran yang ada

diantaranya adalah 23 buah lokal belajar yang dilengkapi dengan masing-masing

1 buah labor IPA, 1 buah ruangan perpustakaan, labor komputer, ruangan majelis

guru dan sarana penunjang lainnya.

C. Informan Penelitian

Informan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang

kurikulum, guru, pegawai/ karyawan sekolah, dan siswa.

Page 14: makalah penelitian kualitatif

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian maka alat yang digunakan

untuk memperoleh data sebagai berikut :

a) Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara

langsung pelaksanaan disiplin belajar apakah efektif untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini peneliti berpartisipasi

secara aktif, dalam pengertian peneliti mengamati secara langsung semua aktifitas

yang dilakukan oleh subjek penelitian terutama yang berkaitan dengan

pelaksanaan proses pembelajaran

b) Wawancara

Wawancara dilakukan utuk mendapatkan informasi dari informan

mengenai disiplin belajar dan motivasi belajar di SMPN 1 Bukittinggi. Dalam

melakukan wawancara ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Menetapkan pada siapa wawancara dilakukan yaitu kepada kepala

sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan siswa.

b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan terutama yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi pembelajaran.

c. Membuka alur wawancara dengan para informan.

d. Melangsungkan wawancara dengan para informan, seperti kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa.

e. Mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan para guru dan informan

lainnya.

f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan.

g. Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh dilapangan.

Page 15: makalah penelitian kualitatif

Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran yaitu guru, siswa dan kepala sekolah, serta wakil kepala

bidang kurikulum sebagai orang yang bertanggung jawab secara penuh terhadap

segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

c) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data bersifat

administratif serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran

yang jelas terutama yang berkaitan dengan data yang berhubungan langsung

dengan proses pembelajaran. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah perangkat

pembelajaran, media pembelajaran yang tersedia, data tentang siswa dan guru,

data geografis dan struktur organisasi sekolah serta sumber data lainnya yang

berhubungan dengan topik yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang ditetapkan kedalam penelitian ini adalah seperti

yang dikemukan Spradley (1980) sebagai berikut :

1. Menentukan subjek penelitian

Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah SMPN 1 Bukittinggi. Penentuan

subjek penelitian ini didasarkan pada : a) sederhana yaitu ruang lingkup

terbatas, b) mudah memasukinya, c) tidak kentara melakukan penelitian, d)

memperoleh izin, e) kegiatannya berulang-ulang.

2. Menentukan Observasi Lapangan

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanapiah (1990), bahwa didalam

penelitian kualitatif yang menjadi observasi adalah suatu situasi sosial yang

setidak-tidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu : a) lokasi atau fisik

tempat situasi sosial tersebut berlangsung, b) pelaku/ aktor yang menduduki

posisi tertentu, c) kegiatan atau aktifitas pelaku pada lokasi/ tempat

berlangsungnya situasi sosial.

Page 16: makalah penelitian kualitatif

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berpartisipasi pasif terlebih dahulu

yaitu hanya dengan mengamatinya saja. Hal ini didasarkan pada pertimbangan

jika peneliti langsung berpartisipasi aktif tanpa membina hubungan baik

dikhawatirkan akan timbul kesalahpahaman yang menimbulkan kesulitan

dalam pengumpulan data.

Grand tour yang dilakukan SMPN 1 Bukittinggi ini bertujuan untuk melihat

kondisi sekarang secara umum, baik kondisi gedung maupun melihat secara

umum aktifitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setelah

kehadiran peneliti dapat diterima dengan baik, barulah peneliti berpartisipasi

aktif melakukan mini tour mengamati perilaku guru dalam proses

pembelajaran sambil mempelajari dengan seksama budaya atau perilaku siswa

dalam belajar.

3. Melakukan analisis kawasan

Analisis kawasan merupakan proses untuk menentukan bagian-bagian,

unsur-unsur atau ranah budaya yang berisi kategori-kategori lebih kecil. Analisis

ini dilakukan setelah deskripsi secara umum mengenai objek penelitian dirasakan

cukup memadai.

2. Melakukan observasi terfokus

Observasi terfokus dilakukan untuk menelusuri makna khusus dalam

hubungannya dengan makna yang lebih luas. Setelah diperoleh gambaran

mengenai kawasan-kawasan budaya melalui analisis diatas, kemudian dipilih

kawasan-kawasan yang berhubungan dekat dengan topik dan masalah

penelitian. Pembatasan-pembatasan terhadap kawasan tertentu dilakukan

untuk dapat melakukan observasi yang mendalam.

Observasi terfokus terlaksana dengan mengamati secara khusus mengenai

kegiatan aktor yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti sarana dan

prasarana, media pembelajaran dan lain-lain.

3. Melakukan analisis taksonami

Page 17: makalah penelitian kualitatif

Analisis taksonomi merupakan analisis pada kawasan-kawasan untuk

melacak struktur internal kawasan tersebut secara lebih rinci dan mendalam.

Sesuai dengan yang dikemukakan Spradley (1980), langkah-langkah yang

dilakukan dalam analisis taksonomi, yaitu : a) menyeleksi kawasan yang

dianalisis, b) mencari kesamaan unsur didasarkan pada hubungan semantic

yang sama, c) mencari tambahan unsur atau istilah tercakup, d) mencari

kawasan yang lebih besar yang dapat mencakup sebagian dan sub bagian dari

kawasan yang dianalisis, e) membangun taksonomi yang bersifat tentative, f)

melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis, g) membuat

taksonomi yang lengkap.

4. Melakukan observasi terseleksi

Observasi terseleksi adalah untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan-

kawasan yang telah dipilih. Dalam observasi terseleksi ini diajukan suatu

bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan masalah-masalah kawasan budaya yang

muncul dari perbedaan sebagaimana bahwa dengan kesamaan diatas kategori-

kategori observasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kontras dua

butir dan pertanyaan kontras tiga butir yang diajukan guna menemukan makna

budaya dari situasi sosial yang dipelajari.

7. Melakukan analisis komponensial

Analisis komponensial merupakan analisis yang bermaksud mencari

dimensi kontras diri atribut-atribut kawasan. Dalam analisis taksonomi yang

dicari adalah kesamaan-kesamaan, sedangkan dalam analisis komponensial

yang dicari adalah perbedaaan. Spradley (1980) menjelaskan bahwa analisis

komponensial adalah usaha sistem komponen-komponen yang mengandung

arti yang berhubungan dengan kategori budaya. Dalam kawasan setiap budaya

terdapat sejumlah yang termasuk didalamnya masing-masing kategori yang

mempunyai atribut-atribut, yaitu unsur informasi yang membedakan suatu

kategori dengan kategori lainnya. Selanjutnya dengan mengajukan pertanyaan

kontras, maka sejalan dimensi kontras dapat dilakukan dengan memasukkan

atribut-atribut yang ditemukan kedalam format paradigma.

Page 18: makalah penelitian kualitatif

Analisis komponensial dilakukan dengan menganalisis kedaan dan situasi

pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Bukittinggi dengan cara

mengajukan pertanyaan kontars atau yang berlawanan. Dengan mengajukan

pertanyaan yang berlawanan diharapkan dapat memperoleh data yang

diinginkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dimaksud.

8. Menentukan Tema Penelitian

Tema budaya merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam upaya untuk

memperoleh beberapa pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi. Saat

guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari merencanakan strategi

yang digunakan dan media yang dipakai. Analisis ini dilakukan atas dasar

analisis komponensial yang telah dilakukan guru mencari kesamaan-kesamaan

antara dimensi kontras kawasan yang terpilih.

Setelah diajukan pertanyaan kontras dalam berbagai dimensi, akan

ditemukan suatu tema budaya tentang makna dibalik perilaku guru dalam

proses pembelajaran tersebut.

F. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Penjaminan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik

sebagai berikut :

1. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu lamanya keikutsertan peneliti pada latar

penelitian. Penelitian dilakukan selama lebih kurang dua bulan. Kemudian

diperpanjang hingga memperoleh data yang lengkap.

2. Ketekunan pengamatan, dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang akan dicari.

Kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut. Penelitian ini dipusatkan

pada bagaimana guru melakukan proses pembelajaran dengan siswa sesuai

dengan yang direncanakan.

Page 19: makalah penelitian kualitatif

3. Triangulasi data, yaitu merupakan proses menemukan kesimpulan dari

berbagai sudut pandang dengan melakukan upaya mengumpulkan data dari

sejumlah sumber yang berbeda dengan metode yang bervariasi. Triangulasi

data penelitian ini dilakukan dengan : a) membandingkan pendapat peneliti

dengan beberapa pendapat orang lain, antara lain kepala sekolah dan guru, b)

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan,

c) menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan hasil kerja atau tugas

serta respon siswa, bahwa hasil pengamatan dan wawancara sesuai dengan

kenyataan.

4. Diskusi yang dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan orang lain yang diteliti serta

rekan-rekan sejawat, bahwa hasil pengamatan dan diskusi sesuai dengan

kenyataan.

Page 20: makalah penelitian kualitatif

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik,oemar. 2007. Proses belajar mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Dahar, Ratna wilis.1989.teori-teori belajar.Jakarta: Erlangga.

www.//wikipedia./com

www./teoribelajar./com