16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak perusahaan. Salah satu kegiatan perusahaan yaitu menghasilkan produk andalannya. Dalam rangka memperoleh laba setinggi mungkin, perusahaan harus mampu menentukan luas dan pola produksi dengan tepat. Penentuan luas dan pola produksi yang tidak tepat dapat mengakibatkan hal yang cukup fatal terhadap kelangsungan perusahaan. Penentuan luas dan pola produksi haruslah dipertimbangkan dari segala aspek baik yang mempengaruhi pada penjualan produk tersebut ataupun yang lainnya. B. Tujuan Dalam pembahasan makalah ini menyatakan bahwa luas dan pola produksi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan yang akan di dapat. Oleh sebab itu penulis menyusun makalah ini sebagai salah satu bentuk cara untuk memahami lebih mendalam tentang ruang lingkup dalam materi luas dan pola produksi.

Makalah "Luas dan pola produksi"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah "Luas dan pola produksi"

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia terdapat banyak perusahaan. Salah satu kegiatan

perusahaan yaitu menghasilkan produk andalannya. Dalam rangka

memperoleh laba setinggi mungkin, perusahaan harus mampu menentukan

luas dan pola produksi dengan tepat. Penentuan luas dan pola produksi yang

tidak tepat dapat mengakibatkan hal yang cukup fatal terhadap kelangsungan

perusahaan. Penentuan luas dan pola produksi haruslah dipertimbangkan dari

segala aspek baik yang mempengaruhi pada penjualan produk tersebut

ataupun yang lainnya.

B. Tujuan

Dalam pembahasan makalah ini menyatakan bahwa luas dan pola

produksi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan

yang akan di dapat. Oleh sebab itu penulis menyusun makalah ini sebagai

salah satu bentuk cara untuk memahami lebih mendalam tentang ruang

lingkup dalam materi luas dan pola produksi.

Page 2: Makalah "Luas dan pola produksi"

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti dan Tujuan

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba

setinggi mungkin. Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil

produksi yang seharusnya diproduksikan oleh suatau perushaan dalam satu

periode. Oleh karena itu maka luas produksi ini juga harus direncanaakan

atau ditentukan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal.

Luas produksi perlu direncanakan dan diperhitungkan dengan cermat

karena tanpa perencanaan dapat menimbulkan ketidaktepatan dalam

menetukan jumlah yang harus diproduksi oleh suatu perusahaan.

Penentuan luas produksi yang terlalu besar berakibat biaya yang

terlalu besar, investasi yang besar pula. Selain adanya volume produksi yang

berlebihan dapat berakibat merosotnya harga jual. Walaupun barang dapat

disimpan di gudang akan tetapi kelebihan volume produksi menimbulkan

tambahan biaya pergudangan dan pemeliharaan – pemeliharaan barang

tersebut. Bagi perusahaan yang menghasilkan barang lebih dari satu macam

maka terlalu besarnya volume produksi dari satu jenis barang berarti

berkurangnya kesempatan produk jenis lain.

Namun apabila luas produksi terlalu kecil atau volume produksi yang

terlalu sedikit berakibat tidak dapatnya perusahaan itu memenuhi permintaan

konsumen di pasar, sehingga kemungkinan besar para pelanggan yang tidak

dapat dipenuhi permintaannya tersebut akan pindah dan menjadi langganan

dari perusahaan lain yang merupakan saingan dari perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu penentuan luas produksi yang tepat berarti adanya

alokasi sumber produksi yang lebih efisien. Pada pokoknya perencanaan

produksi merupakan masalah mengenai apa dan berapa yang harus di

produksi serta menentukan bagaimana dan kapan produksi harus

dilaksanakan.

Page 3: Makalah "Luas dan pola produksi"

3

Luas produksi adalah juga suatu ukuran akan berapa banyak barang-

barang yang di produksioleh suatu perusahaan. Jadi, luas produksi

merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak barang-barang yang

diprodukisioleh suatu perusahaan tertentu. Semakin banyak barang yang

diproduksi, baik jumlahnya maupun jenisnya, semkin besar luas produksinya.

B. Faktor- faktor yang Menentukan Luas Produksi

Perusahaan memerlukan sumber daya yang akan dipergunakan untuk

memproduksi barang – barang. Tiap – tiap perusahaan tentu saja akan

mempunyai jumlah dan jenis sumber – sumber produksi yang berbda datu

dengan yang lainnya pengusaha akan berusaha agar dengan factor produksi

yang ada dapat menghasilkan barang – barang yang mendatangkan

keuntungan yang besar. Oleh sebab itu kebijakan pimpinan perusahaan

dalam menentuan atau mengatur jenis dan jumlah barang yang diproduksi

sangatlah penting. Kurang tepatnya penentuan luas produksi akan

mengakibatkan semakin kecilnya keuntungan yang diperoleh oleh

perusahaan.

Penentuan luas produksi yang tepat berarti pula suatu pengusahaan

lebih efektif memanfaatkan factor – fakto produksi yang tersedia bagi

perusahaan yang bersangkutan. Di samping factor – factor produksi yang

tersedia, jumlah permintaan akan menentukan luas produksi yang paling

menguntungkan. Berikut terdapat beberapa factor yang mempengaruhi atau

membatasi luas produsi, diantaranya adalah:

1. Tersedianya bahan dasar.

2. Tersedianya kapasitasmesin- mesin yang dimiliki.

3. Tersedianya tenaga kerja.

4. Betasan permintaan.

5. Tersedianya factor- factor produksi yang lain.

Tingkat pentingnya penentuan luas produksi untuk masing-masing

perusahaan berbeda – beda :

a. Bagi perusahaan yang memproduksi barang –barang yang bermacam-

macam jenisnya (hal ini adalah disebabkan karena sifat alat-alat

Page 4: Makalah "Luas dan pola produksi"

4

produksi/mesin-,mesin yang dimilikinya) harus diselenggarakan

perencanaan yang teliti terhadap penentuan luas produksi.

b. Bagi perusahaan yang karena alat-alat produksinya ( mesin-mesin

digunakan) mengakibatkan barang- barang yang diproduksinya itu

tertentu/telah pasti dan tidak mudah untuk di ubah-ubah dalam jangka

pendek.

c. Perusahaan yang memproduksikan barang-barang ntuk keperluan pasar,

penentuan luas produksi dalam perusahaan ini sangat penting, sebab dalam

hal ini perusahaan harus mengadakan ramalan-ramalan untuk masa-masa

yang akan dating terhadap jumlah serta jenis barang yang diminta oleh

para pembelipotensial.

d. Perusahaan yang memproduksikan barang-barang untuk keperluan

langganan (pesanan) , tidaklah begitu sulit untuk merencanakan penentuan

luas produksinya.

C. Luas Produksi dan Luas Perusahaan

Luas perusahaan memiliki arti yang berbeda dengan luas produksi.

Luas perusahaan itu mungkin saja ditentukan oleh luas produksinya (barang-

barang yang dihasilkannya). Oleh sebab itu untuk menentukan luas

perusahaan, maka luas produksi bukanlah merupakan satu-satunya ukuran,

sehingga belum tentu luas produksi merupakan pula luas perusahaan. Luas

perusahaa dapat diukur berdasarkan:

1. Bahan dasar yang dipergunakan.

2. Barang yang dihasilkan.

3. Peralatan ( mesin- mesin ) yang dipergunakan.

4. jumlah pegawai ( tenaga kerja ) yang dipergunakan.

Jadi jelaslah bahwa hanya dalam keadaan tertentu suatu perusahaan

mempunyai luas perusahaan yang ditentukan / diukur dari luas produksinya.

Dalam hal ini luas produksi menjadi penentu dan menjadi sama dengan luas

perusahaan. Sedangkan dalam hal lain luas perusahaan akan berbeda dengan

luas produksinya. Selain itu luas perusahaan ditentukan untuk jangka panjang

sedangkan luas produksi ditentukan untuk jangka pendek. Luas produksi

Page 5: Makalah "Luas dan pola produksi"

5

dapat berubah – ubah pada setiap saat (periode) sedangkan luas perusahaan

tidak.

D. Hubungan Luas Produksi dengan Biaya

Dalam hubungannya denagn pengertian dan analisa luas produksi ini,

yang penting diketahui adalah pembagian biaya produksi ke dalam biaya

tetap dan variabel. Pembagian ini didasarkan pada hubungannya antara

besarnya biaya dengan banyaknya barang yang dihasilkan di dalam jangka

waktu yang pendek.

Dikatakan biaya tetap karena baiaya tersebut tidak dipengaruhi oleh

perusahaan dalam volume barang yang dihasilkan. Misalnya, biaya

penyusutan, gaji direksi biaya administrasi, distribusi, bunga, pemeliharaan

gedung dan lain- lain. Pola biaya tetap dapat dilihat pada gambar berikut :

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada

perubahan volume produksi. Biaya variabel ada 3 macam yaitu :

a. biaya variabel yang progresif

b. biaya variabel proporsional

c. biaya variabel yang degresif

Page 6: Makalah "Luas dan pola produksi"

6

Ketiga macam biaya variable itu dapat dilihat pada gambar berikut :

Biaya variable yang progresif dan degresif termsuk biaya “semivariabel” atau

“semifixed”. Bentuk lain biaya “semivariabel” seperti terlihat pada gambar di

bawah ini :

E. Metode Programasi Linear ( Linear Program )

Metode programasi linear itu adalah Apabila perusahaan

menghasilkan lebih dari satu macam produk maka metode perencanaan

berapa barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan agar keuntungan

yang diperoleh maksimal. Didalam penerapan metode ini digambarkan suatu

situasi produksi perusahaan dengan segala factor yang mempengaruhi atau

membatasi luas produksi. Faktor – faktor yang membatasi luas produksi

yaitu:

Page 7: Makalah "Luas dan pola produksi"

7

1. Faktor kapasitas mesin

Kapasitas mesin merupakan batasan di dalam memproduksi sesuatu

barang. Suatu perusahaan tidak akan dapat memproduksi barang dengan

jumlah yang melebihi kemampuan mesin – mesin yang dimilikinya. Setiap

satuan barang memerlukan waktu pengerjaan mesin – mesin (jam mesin)

secara sendiri.

2. Faktor bahan dasar

Salah satu yang menjadi batasan dalam penentuan luas produksi yaitu

jumlah bahan dasar yang tersedia. Produksi tidak akan dapat dilaksanaakn

melebihi jumlah kemampuan bahan dasar yang tersedia. Setiap satuan

pokok memerlukan sejumlah bahan dasar tertentu dan berbeda dengan

keperluan untuk satuan produk lain. Batasan ini dapat digambarkan

dengan fungsi linear sebagai berikut :

Keterangan:

T = banyaknya bahan dasa yang tersedia

f = jumlah bahan dasar yang diperlukan untuk memproduksi satuan –

satuan produk X.

g = jumlah bahan dasar yang diperlukan untuk memproduksi satuan –

satuan produk Y.

3. Faktor uang kas yang tersedia

Sumber pembiayaan segala keperluan perusahaan yaitu kas. Uang kas

yang tersedia membatasi kemampuan perusahaan dalam berproduksi.

Sumber pembiyaan dapat ditambah dengan pinjaman / kredit dari bank.

Berikut batasan uang kas yang dapat dilihat dalam persamaan :

Keterangan :

T = uang kas dan kredit bank yang tersedia di perusahaan

h = jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk memproduksi barang X

T = fX + gY

T = hX + iY

Page 8: Makalah "Luas dan pola produksi"

8

i = jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk memproduksi barang Y

4. Faktor permintaan

Untuk menentukan besarnya permintaan barangdiperlukan ramalan /

forecasting, terutama ramalan penjualan (sales forecast). Ramalan ini

menentukan berapa banyak masing – masing jenis barang dapat terjual

pada tingkat harga tertentu. Memproduksi barang harus memperhatikan

jumlah pesanan atau sertan prospek perkembangaan ekonomi dan

masyarakat.

F. Penentuan Luas Produksi

Dalam menentukan luas produksi ada dua metode, yaitu :

a. Metode grafik menggunakan programasi linear – menggunakan model

matematis untuk menggambarkan masalah yang hendak dianalisis. Pada

dasarnya program linear dinyatakan dalam bentuk fungsi tujuan dan fungsi

batasan (kendala)

Contoh : suatu perusahaan dengan dua batasan faktor produksi dan batasa

permintaan, memproduksi dua macam produk X dan Y. batasan faktor

produksinya adalah :

- Batasan bahan dasar yang dapat diformulasikan menjadi persamaan

garis : 1.000 = 4X + 5Y

- Batasan kapasitas mesin yang diformulasikan dalam bentuk

persamaan garis: 4.000 = 25X + 8Y

Sedangkan batasan permintaannya dapat diformulasikan sebagai :

- Batasan permintaan produk X ; X = 200

- Batasan permintaan produk Y; Y = 180

Disamping empat batasan tersebut di atas diketahui pula bahwa

sumbangan pada laba per unit produk X adalah Rp. 15.000,00 dan produk

Y sebesar Rp. 12.000,00.

Untuk menggambarkan garis-garis batasan bahan dasar maka kita dapat

tentukan dulu dua titik ekstrimnya yaitu bila bahan dasar hanya digunakan

unutk memproduksi produk X saja dan ekstrim yang lain bila hanya

digunakan untuk memproduksi produk Y saja.

Page 9: Makalah "Luas dan pola produksi"

9

Dari persamaan I : 1.000 = 4X + 5Y dapat diperhitungkan titik ekstrimnya

(0,200) & (250,0)

Dari persamaan II : 4.000 = 25X + 8Y dapat diperhitungkan titik

ekstrimnya (0,500) & (160,0)

Dari persamaan III : X = 200 dan persamaan IV : Y = 180

Hasil dari grafik batasan-batasan produksi dan feasibel terlihat dalam

gambar di bawah ini :

Dari empat batasan tersebut di atas dapat digambarkan grafik batasan luas

produksi serta bidang “feasible set” yang ada. Dalam gambar yang diarsir

tiap sudut diberi nama titik-titik ABCD. Untuk penyelesaian persoalan

luas poroduksi ini, harus diketahui koordinat dari titik-titik ABCD.

- Titik A adalah titik batasan persamaan IV dengan koordinat (0,180)

- Titik B merupakan perpotongan antara persamaan I dan IV, dicari

dengan cara :

Persamaan (I) : 1.000 = 4X + 5Y

Persamaan (IV) : Y = 180

Dari dua persamaan diperoleh koordinat titik B (25,180)

- Titik C merupakan perpotongan antara persamaan I dan II, dicari

dengan cara :

Persamaan (I) : 1.000 = 4X + 5Y

Persamaan (II) : 4.000 = 25X + 8Y

Dari dua persamaan diperoleh koordinat titik C (129,97)

Page 10: Makalah "Luas dan pola produksi"

10

- Titik D dengan koordinat (160,0)

Setelah diketahui semua koordinat masing-masing titik, selanjutnya

menentukan luas produksi yang paling optimal. Luas produksi yang

dipilih dari titik-titik ABCD dengan menghitung satu persatu titik,

yaitu:

Data perusahaan menunjukkan laba per satuan produk X adalah Rp.

15.000 dan Y Rp. 12.000

A (0,180) = (0 x 15.000) + (180 x 12.000) = Rp. 2.160.000

B (25,180) = (25 x 15.000) + (180 x 12.000) = Rp. 2.535.000

C (129,97) = (129 x 15.000) + (97 x 12.000) = Rp.3.099.000

D (160,0) = (160 x 15.000) + (0 x 12.000) =Rp. 2.400.000

Titik C adalah titik yang menunjukkan produksi optimal

b. Metode Simplex

Pedoman dalam penyelesaian metode simplex sebagai berikut :

- Menentukan fungsi tujuan yang akan dicapai

- Mengidentifikasi batasan-batasan dalam bentuk ketidak samaan

- Merubah ketidak samaan dari batasan yang ada menjadi bentuk

persamaan, dengan cara menambahkan unsur-unsur Slack Variabel (S)

kedalamnya

- Memasukkan fungsi tujuan dan batasan yang ada dalam tabel simplex

- Menentukan kolom kunci, baris kunci dan angka kunci. Kolom kunci

ditentukan dengan cara memilih angka pada baris Cj – Zj yang positif

terbesar. Dipilih positif terbesar karena permasalahannya maksimisasi.

Untuk menentukan baris kunci, terlebih dahulu harus dicari angka-

angka gantinya (Replacement). Replacement merupakan angka-angka

hasil bagi antara angka-angka pada kolom kuantitas (q) dengan angka-

angka pada kolom kunci. Selanjutnya menentukan baris kunci , yaitu

baris yang mempunyai angka ganti yang positif terkecil. Angka kunci

yaitu angka yang terletak pada perpotongan antara kolom kunci dengan

baris kunci

Page 11: Makalah "Luas dan pola produksi"

11

- Mengganti angka-angka pada baris kunci dengan angka-angka baru.

Angka-angka baru diperoleh dengan cara membagi semua angka-angka

yang ada pada baris kunci dengan angka kunci

- Menentukan angka-angka baru pada baris yang lain, dengan cara

mengurangi angka-angka lama pada baris yang bersangkutan dengan

hasil kali antara angka-angka pada baris kunci yang bersesuaian dengan

Fixed Ratio

Fixed Ratio = angka pada kolom kunci

Angka kunci

- Masukkan/susun angka-angka baru tersebut ke dalam tabel simplex

kedua. Jika pada baris Cj – Zj masih ada angka yang positif, maka

lakukan lagi langkah-langkah di atas yang dimulai dari langkah kelima.

Jika angka-angka pada baris Cj – Zj sudah tidak ada yang positif,

maka kombinasi yang dicari sudah optimum.

G. Pola Produksi

Setelah forecast penjualan ditentukan, maka persoalan yang muncul

adalah pengaturan produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang

berfluktuasi. Di dalam merencanakan pola produksi ini terdapat beberapa

factor yang perlu dipertombangkan yaitu:

a. Pola penjualan

perusahaan dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan.

Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan pola

produksi konstan akan terjadi masalah penyimpanan.

b. Pola biaya

Biaya terdiri dari :

- Biaya perputaran tenaga kerja

Merupakan biaya yang diperlukan untuk mencari, mendapatkan,

menarik, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan

selama satu periode produksi.

- Biaya simpan

Page 12: Makalah "Luas dan pola produksi"

12

Merupakan biaya penyimpanan barang hasil produksi yang tidak atau

belum laku terjual.

- Biaya lembur

pada saat gelombang naik ada kemungkinan perlu diadakan kerja

lembur. Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah

lembur (overtime premium cost)

- Biaya subkontrak

biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain yang dapat

memprodukso barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan

kepada perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan dan permintaaan

pelanggan.

c. Kapasitas Maksimum fasilitas produksi

Dari uraian di muka terdapat beberapa jenis pola produksi yaitu:

- Pola produksi konstan (horizontal)

Yaitu pola produksi di mana jumlah yang diproduksi selalu sama.

- Pola produksi bergelombang

Merupakan pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan tidak selalu

sama

- Pola produksi moderat

Adalah pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar

gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga mendekati konstan

Ketiga pola produksi itu dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 13: Makalah "Luas dan pola produksi"

13

Contoh : suatu perusahaan menghadapi pola penjualan bergelombang yang

tergambar pada tabel di bawah ini :

Triwulan Jumlah Penjualan

I

II

III

IV

200 unit

450 unit

1.100 unit

400 unit

Perusahaan akan memenuhi penjualannya itu dengan salah satu dari 3

alternatif pola produksi yang diajukan yaitu :

- Pola yang konstan, sebesar 500 unit tiap triwulan

- Pola yang bergelombang mengikuti dengan gelombang penjualaanya

hanya saja maksimum produksinya akan sebesar kapasitas maksimum

yang dimiliki oleh fasilitas produksinya yaitu sebesar 1.000 satuan per

triwulan, lebih dari itu tidak dapat dicapai, jadi harus ditutup dari

persediaan dan atau dari subkontrak kepada perusahaan lain

- Pola produksi moderat yaitu 400 satuan tiap triwulan pada triwulan

pertama dan kedua, sedangkan pada triwulan ketiga dan keempat

masing-masing sebesar 800 satuan

Dari data yang ada pada perusahaan menunjukkan keadaan bahwa :

- Biaya penyimpanan adalah Rp. 80,00 per satuan per triwulan

- Setiap kenaikan hasil produksi sebesar 200 satuan diperlukan biaya

perputaran tenaga kerja sebesar Rp. 4.000,00 sedangkan penurunan

hasil produksi tidak perlu ada biaya

- Upah kerja lembur harus dibayarkan apabila hasil produksi lebih besar

daripada 700 satuan dengan premi sebesar Rp. 100,00 per satuan

triwulan

- Biaya subkontak kalau kita pesan pada perusahaan lain adalah sebesar

Rp. 100,00 per satuan

Dari data di atas dapatlah dipilih alternatif pola produksi yang paling baik

yaitu yang akan mendatangkan ongkos tambahan yang terendah. Apabila

Page 14: Makalah "Luas dan pola produksi"

14

kita gambarkan pola produksi dan pola – pola penjualannya dapat dilihat

dari gambar berikut :

Dari gambar histogram itu dapat kita perhitungkan biaya tambah masing -

masing pola produksi seperti terlihat pada tabel berikut:

Biaya Pola Produksi

Konstan

Pola Produksi

Moderat

Pola Produksi

Bergelombang

1. B. Perputaran TK

2. B. Simpan

3. B. Lembur

4. B. Subkontrak

-

Rp. 60.000,00

-

Rp. 25.000,00

Rp. 8.000,00

Rp. 60.000,00

Rp. 20.000,00

Rp. 15.000,00

Rp. 16.000,00

-

Rp. 30.000,00

Rp. 10.000,00

Total Rp. 85.000,00 Rp. 103.000,00 Rp. 56.000,00

Page 15: Makalah "Luas dan pola produksi"

15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba

setinggi mungkin. Untuk memperoleh laba yang tinggi, perusahaan harus

mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memilih luas dan pola

produksi dalam perusahaan tersebut. Pengambilan keputusan dalam

menentukan luas dan pola produksi haruslah mempertimbangkan segala hal

yang berhubungan dengan produk yang akan di produksi mulai dari hal yang

sifatnya berasal dari intern perusahaan dan hal yang sifatnya berasal dari

ekstern perusahaan. Ketepatan dalam mengambil keputusan atau menentukan

luas dan pola produksi akan membantu mewujudkan tujuan perusahaan

tersebut.

B. Saran

Dalam pembahasan yang telah disusun, penulis menyarankan kepada

pembaca agar lebih berhati – hati lagi dalam mengambil keputusan atau

menentukan luas dan pola produksi guna mewujudkan laba yang diinginkan

oleh perusahaan serta untuk menjaga kelangsungan usaha yang di jalankan.

Page 16: Makalah "Luas dan pola produksi"

16

DAFTAR PUSTAKA

1.

2. https://sites.google.com/site/operasiproduksi/luas-produksi

3. http://kuliah-manajemen.blogspot.com/2009/12/luas-dan-pola-produksi.html