17
LEMBAR KERJA SISWA TEMA : KEADAAN PENDUDUK INDONESIA SUB TEMA ASAL USUL PENDUDUK INDONESIA KOMPETENSI INTI : 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 2.KOMPETENSI DASAR: 1.3. Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya. 2.3. Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya 3.1. Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, dan politik ). 3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.1. Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia ( ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik ) 4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar. Deskripsikan masing-masing zaman geologi sesuai dengan nomor yang kamu peroleh ! Pembagian Zaman Menurut Geologi

Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

LEMBAR KERJA SISWATEMA : KEADAAN PENDUDUK INDONESIASUB TEMA ASAL USUL PENDUDUK INDONESIA

KOMPETENSI INTI :1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

2.KOMPETENSI DASAR:1.3. Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.2.3. Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan

teman sebaya3.1. Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan

keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, dan politik ). 3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.4.1. Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan

dan keberlanjutan kehidupan manusia ( ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik )4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan

ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

Deskripsikan masing-masing zaman geologi sesuai dengan nomor yang kamu peroleh !Pembagian Zaman Menurut Geologi

1. Masa Arkeozoikum (Arkaekum) 4,5 – 2,5 milyar tahun laluArkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan

masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Zaman arkaekum adalah zaman tertua yang berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton atau perisai benua.

Masa ini adalah masa pembentukan kerak bumi. Jadi kerak bumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic atau Lempeng tektonik

Page 2: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.

Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

Pada zaman itu bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya. Sehingga pada masa itu kehidupan di bumi belum ada.Ciri-ciri zaman arkaekum:1. Belum ada kehidupan2. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas3. Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu

2. Masa Proterozoikum (Paleozoikum) 2,5 milyar – 290 juta tahun laluZaman paleozoikum adalah zaman dimana keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih

berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu (mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, dan jenis ganggang atau rumput-rumputan.

Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisa-sisanya yang telah membatu yang disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut juga zaman primer (Zaman pertama). Zaman paleozoikum dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.Ciri-ciri zaman paleozoikum:1. Sudah mulai terdapat kehidupan berupa mikroorganisme2. Keadaan bumi masih belum stabil3. Iklim masih berubah-ubah4. Curah hujan sangat besar5. Berlangsung sekitar 340 juta tahun

3. Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)Zaman mesozoikum adalah masa yang berlangsung sekitar 150 juta tahun. Pada zaman itu

perkembangan reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk.Ciri-ciri zaman mesozoikum:1. Terdapat banyak hewan reptil seperti dinosaurus2. Iklim bumi mulai hangat3. Merupakan dasar dari kehidupan modern4. Berlangsung sekitar 150 juta tahun

4. NeozoikumZaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Saat itu keadaan bumi sudah

semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera dan monyet.

Page 3: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Ciri-ciri zaman neozoikum:1. Merupakan puncak dari hewan mamalia2. Hewan reptil besar telah punah3. Iklim bumi sudah mulai stabil4. Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter5. Berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu

PEMBAGIAN MASA NEOZOIKUM

5. Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)Zaman Tersier adalah zaman yang berlangsung sekitar 60 juta tahun yang

ditandai dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia) termasuk primata seperti kera. Sedangkan jenis reptil raksasa lambat laun lenyap. Zaman tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.

Orangutan mulai muncul pada masa Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika. Saat itu Benua Afrika. Saat itu benua Afrika masih bersatu dengan Jazirah, Arab. Daerah Afrika Timur belum gersang seperti sekarang. Orangutan merupakan kera yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar. Makanannya terutama buah dan daun-daunan. Mereka menyebar ke hutan di Asia Barat Daya, Asia Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Di akhir masa Moisen terjadi perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua Afrika lepas dari benua Asia sehingga muncul Laut Merah. Dareah hutan di Afrika Timur berubah menjadi sabana. Beberapa bagian Jazirah Arab menjadi gurun dan hutan di India juga berkurang. Orangutan tidak menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan lingkungannya. Mereka kemudian berpindah ke Asia Tenggara yang masih memiliki hutan yang lebat. Sisa-sisanya masih dapat kita temukan di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar daripada gorilla yang disebut dengan Giganthropus (kera manusia raksasa). Hewan ini ditemukan di Bukit Siwalik di kaki Pegununggan Himalaya dan Selat Himla (sebelah utara India). Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang biak dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya punah karena sebab yang tidak jelas.

Page 4: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Selain Giganthropus, dari masa yang sama hidup makhluk lain yang disebut dengan Australopithecus (manusia kera dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Australopithecus telah ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat dari kala Eosen Akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium dan Choeromus (sejenis babi hutan purba) yang juga ditemukan di Asia Daratan. Penemuan fosil ini membuktikan bahwa kala Eosen terakhir, Kalimantan Barat bergabung dengan Daratan Asia.Ciri-ciri zaman tersier:1. Berlangsung sekitar 60 juta tahun2. Telah muncul berbagai jenis manusia purba

3. Terdapat banyak migrasi hewan ke seluruh bagian dunia untuk menyesuaikan iklim

6. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)Zaman kuarter adalah zaman yang ditandai dengan adanya kehidupan

manusia seperti sekarang. Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.

Ciri-ciri zaman kuarter:1. Sudah terdapat manusia modern (Homo sapiens)2. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu3. Keadaan alam masih liar dan labil4. Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen5. Daratan di bumi mulai terpecah karena es mencair6. Manusia purba sudah punah

Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi Kala Holosen (Alluvium)dan Kala Pleitosen (Dilivium).

7. Kala Pleitosen (Dilivium)Kala Pleitosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleitosen

menjadi sangat penting karena pada masa ini mulai muncul manusia purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.

Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat. Karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi, banyak hutan, termasuk Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat) dan Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Malaysia barat bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan kemudian ke benua Asia. Bergitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir terus ke Filipina. Antara Jawa Timur dengan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara.

Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.

Pada kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gajah berbulu tebal). Sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui Formosa, Filipina, ke

Page 5: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi (jalan timur). Garis Wallace adalah garis antara selat makassar dan lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyeberangan binatang tersebut.

Selain itu juga, terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis dalam jumlah besar di Peking (China) yang sejenis dengan Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya adalah ditemukannya alat-alat pacitan di China, Burma (Myanmar) dan Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Austrolid pada masa Pleitosen Tengah dan Pleitosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku Aborigin.

Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Keadaan permukaan bumi semakin membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus sepanjang tahun . Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara, Asia Utara, dan Amerika.

8. Kala Holosen (Alluvium)Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga

permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul manusia cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang.

Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan air laut naik. Muncul pulau pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup jenis manusia Homo Sapiens yaitu jenis manusia seperti sekarang.

Page 6: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

PETA MASA PLEITOSEN DAN HOLOSEN DAN MIGRASI NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

1) Kala PleistosenKala Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleistosen menjadi sangat

penting, karena pada masa ini mulai muncul manusia purba. Keadaan alam kala ini masih liar dan lebih karena silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan zaman Interglasial. Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara, sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Permukaan air laut turun disertai naiknya di beberapa tempat karena pergeseran bumi, Indonesia menjadi kering, sehingga muncul Sunda Plat dan Sahul Plat. Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu benua dengan benua Asia. Kalimantan Utara bergabung dengan Filipina dan Taiwan (Formusa) terus ke benua Asia. Begitu juga Sulawesi mulai Minahasa, Pulau Sangir bergabung ke Filipina.

Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman Es. Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.

Page 7: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Pada kala Pleistosen ini, hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammoth (gajah berbulu tebal). Hewan yang berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Pulau Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Jalan Barat, yakni melalui Malaysia ke Jawa. Ada juga yang melalui Jalan Timur, yakni Formusa, Filipina ke Sulawesi.

Garis Wallace adalah garis daratan selat Makasar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut. Selain itu, juga terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar Sinanthropus Pekinesis di Peking, Cina yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian pula, alat-alat Pacitan ditemukan pula di Cina, Birma dan Malaysia. Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan.

2) Kala HolosenPada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap, sehingga permukaan air laut

naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Saul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian, muncullah pulau-pulau di Nusantara. Manusia purba lenyap dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens)seperti manusia sekarang.

Deskripsikan peta di bawah ini !PETA PERSEBARAN RAS DI DUNIA

Page 8: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Pengertian Persebaran Ras dan Manfaat Keberagamannya

• Persebaran ras di Indonesia merupakan penggolongan suku bangsa yang didasarkan pada ciri – ciri fisik, asal – usul wilayah, serta bahasa yang beragam dan tersebar.

• Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia bagian barat bersatu dengan benua Asia, sedangkan daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Persebaran ras utama dibagi menjadi 3 yaitu ; Ras Mongoloid, Ras Negroid, dan Ras Caucasoid.

• Manfaat ras salah satunya adalah untuk membantu penyelidikan dan dapat membedakan antara ras yang satu dengan ras – ras yang lainnya atau ras – ras yang ada di sekitarnya, sedangkan Manfaat keberagaman ras antara lain yaitu Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk dan juga keanekaragaman etnis dan ras bangsa yang ada di Indonesia akan membuat negara kita menjadi semakin kaya akan budaya.

Ras Mongoloid

• Ras Mongoloid merupakan istilah yang pernah digunakan untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Osenia.

• Ciri khas utama yang dilihat pada ras ini adalah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir, mata sipit, dan lebih kecil dan pendek dari ras Kaukasoid.

Ras Negroid

• Ras Negroid merupakan istilah yang pernah dipakai dahulu untuk menunjukkan fenotipe umum dari sebagian besar penghuni benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

• Ciri khas utama anggota dari ras Negroid ini adalah berkulit hitam dan mempunyai rambut yang keriting.

Ras Kaukasoid

• Istilah ras Kaukasoid pernah dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Selandia Baru.

• Anggota ras Kaukasoid pada umumnya memiliki kulit berwarna putih.

Ras Austro Melanosoid

• Istilah ras Austro Melanesoid dulu pernah dipakai untuk menunjuk fenotipe umumnya dari sebagian besar penghuni bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia. Ras ini adalah ras penduduk asli Indonesia.

Dari segi fenotipe ciri khas utama ras Austro Melanesoid adalah rambut keriting hitam dan kulit hitam

Page 9: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Deskripsikan gambar di bawah ini yang meliputi topik topik berikut !1. Karakteristik fisik2. Hasil kebudayaan 3. Ciri kehidupan4. Daerah persebaran

Suku Bangsa Papua Melanosoid

1. Karakteristik fisikKarakteristik fisik masyarakat papua melanosoid adalah termasuk ras Negroid yang

mempunyai cirri-ciri antara lain kulit kehitam-hitaman, rambut hitam dan keriting, bibir tebal, badan tegap, dan hidung lebar. Bangsa ini tersebar di Riau, yaitu suku Sakai/ Siak dan suku bangsa Papua Melanosoid yang mendiami pulau Papua, Kepualauan Kei, dan Kepulauan Melanesia.2. Hasil kebudayaan

Benturan kebudayaan antara kebudayaan paleolitikum dan mesolithikum membuat masyarak papua melanosoid menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak genggam, alat-alat tulang, dan tanduk rusa berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus atau pebble, dan kapak pendek.3. Ciri kehidupan

Melalui artefak yang ditemukan di Teluk Tonkin, bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri berkulit hitam. Kebudayaan bangsa Melanosoide ini digolongkan pada kebudayaan Mesolithikum. Bangsa ini sudah menetap dalam kelompok-kelompok kecil dan hidup dengan sistem berburu dan meramu, juga membawa teknik

Page 10: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

pembuatan api. Selain pembuatan api, bangsa ini juga mengenal sistem perladangan nomaden (pola kehidupan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi sudah disertai kehidupan sementara)

Bangsa Melanesia hidup menetap dalam suatu wilayah dan berpindah ketika wilayah tersebut sudah tidak menghasilkan kebutuhan hidup. Biasanya mereka tinggal di wilayah yang menghasilkan bahan makanan/ di tepi aliran sungai. Hal ini mengakibatkan benturan antara kebudayaan paleolitikum dengan mesolitikum. Pertemuan ini mengakibatkan penduduk asli semakin terdesak; bersembunyi di pedalaman dan menyelamatkan diri; penduduk asli ditaklukkan, kemudian dijadikan budak. 4. Daerah persebaran

Keturunan bangsa Melanesia saat ini masih ditemukan di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, sebagian besar penduduk Papua dan Kepulauan Melanesia.

Deskripsikan gambar di bawah ini yang meliputi topik topik berikut !1. Karakteristik fisik2. Hasil kebudayaan 3. Ciri kehidupan4. Daerah persebaran

Suku Bangsa Proto Malaya

1. Karakteristik fisikBangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit sawo matang, rambut lurus, badan

tinggi ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang. 2. Hasil kebudayaan

Bangsa Proto Melayu yang menempuh jalur pertama, membawa kebudayaan neolitikum berupa kapak lonjong. Oleh karena itu, di bagian Indonesia Timur ditemukan banyak alat kebudayaan neolitikum berupa kapak lonjong. Sedangkan Bangsa Proto Melayu yang menempuh jalur kedua, membawa kebudayaan neolitikum berupa kapak persegi.

Page 11: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

3. Ciri kehidupanKedatangan bangsa Proto Melayu memungkinkan terjadinya percampuran darah dengan

penduduk Indonesia dan Bangsa Melanesia yang telah tiba lebih dulu di Indonesia. Bangsa Melanesia yang tidak bercampur dengan Bangsa Proto Melayu akhirnya terdesak dan mengasingkan diri ke pedalaman. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi dari Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia.4. Daerah persebaran

Semakin lama kedudukan bangsa Proto Melayu terdesak akibat adanya migrasi bangsa Deutro Melayu, tepatnya menuju daerah timur Indonesia. Suku bangsa yang termasuk keturunan Proto Melayu antara lain suku Toraja di Sulawesi Selatan; suku Sasak di Pulau Lombok; suku Dayak di Kalimantan Tengah; suku Nias di pantai barat Sumatra; suku Batak di Sumatra Utara; suku Kubu di Sumatra Selatan.

Deskripsikan gambar di bawah ini yang meliputi topik topik berikut !1. Karakteristik fisik2. Hasil kebudayaan 3. Ciri kehidupan4. Daerah persebaran

Suku Bangsa Deutero Malaya

1. Karakteristik fisikCiri fisik bangsa Deutero Malaya si antaranya tinggi badan antara 135 cm-180 cm, berat badan antara

30 kg-75 kg. warna kulit antara kuning langsat dan coklat hitam, warna rambut antara coklat dan hita, serta bentuk rambut antara lurus dan keriting.2. Hasil kebudayaan

Page 12: Lembar kerja siswa 6 penduduk asli indonesia

Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Malaya mengembangkan kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan bangsa Deutero Malaya, misalnya menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, dan punden berundak.3. Ciri kehidupan

Migrasi ke tiga ke Nusantara terjadi pada 500 SM, dengan datangnya orang- orang melayu tua yang bercampur dengan bangsa Aria di daratan Yunan mereka disebut orang Melayu Muda. Bangsa ini memiliki ciri- ciri yang sama dengan orang Melayu Tua. Mereka membawa kebudayaan perunggu telah mengenal logam sebagai alat perkakas hidup dan alat produksi.

Kedatangan bangsa Melayu Muda mengakibatkan bergesernya bangsa Melayu Tua ke pedalaman. Bangsa ini menjadi cikal bakal terbesar bangsa Indonesia. Keturunannya:  berkembang menjadi suku- suku antara lain : Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, Makasar

Dalam bidang pengolahan tanah mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Ras Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran lebih maju dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan ras Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang mencapai Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada yang hingga sampai Madagaskar. Kedatangan ras Deutero Melayu di Kepulauan Indonesia makin lama semakin banyak. Mereka pun kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan. Proto Melayu meliputi penduduk di Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara, serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk Papua dan yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua, adalah ras Deutero Melayu.4. Daerah persebaran

Bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak tahun 500 SM. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui jalan barat, yaitu melalui daerah Semenanjung Malaya, terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Keturunan bangsa Deutro Melayu misalnya : suku Jawa, Melayu, Bugis, Minang, dan sebagainya.

Daerah tersebut diperkirakan menjadi tempat tinggal mereka sebelum akhirnya memasuki dan menyebar di wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu Indonesia yang terpenting adalah kapak corong, nekara, bejana perunggu dan lain sebagainya.