14
LAPORAN PENGAMATAN Kromosom Drosophila melanogaster Oleh Unggul Teguh Prasetyo / 33 / XII-A2 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Laporan Pengamatan Praktikum Lalat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan pengamatan praktikum biologi sma kelas xii tentang lalat (drosophila melanogaster) by unggul teguh p. semoga bermanfaat :)

Citation preview

  • 1. LAPORAN PENGAMATAN Kromosom Drosophila melanogaster Oleh Unggul Teguh Prasetyo / 33 / XII-A2 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R-SMA-BI SMA NEGERI 2 LUMAJANG Jalan H.O.S. Cokroaminoro 159 Lumajang 67311 / Fax. (0334) 881036 http://www.sman2-lmj.sch.id email: [email protected]

2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Drosophila melanogaster adalah serangga bersayap yang masuk keordo dipetera.Drosophila ini merupakan jenis serangga yang satu ordo dengan drosophila ananase.Spesies ini umumnya diketahui sebagai lalat buah umum dan merupakan organisme yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika. Drosophila monogaster merupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum atropoda kelas insekta bangsa dipteral.Jenis Drosophila monagaster di Indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau Jawa sekitar 129 jenis dari suku drosophila.Drosophila monagaster yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia adalah Drosophila monagaster ananasae, kikawai, malerkotliana, replete, hypocousta dan imigran. Lalat buah danatrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur.Segmen ini menusun tiga bagian tubuh utama. Seperti hewan semetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior dan poros dorsopentral. Di sisi lain, lalat buah memiliki kromosom yang hampir mirip dengan manusia. Kromososm lalat buah sangat berguna untuk penelitian dan pengamatan sebagai pembanding dengan kromososm manusia. Untuk itulah kami melakukan pengamatan ini. B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk kromosom Drosophila melanogaster. 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lalat buah adalah organisme yang memiliki ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup Drosophila terdiri atas stadium telur, larva, pupa, dan imago. Telur Drosophila sp. Telur Drosophila berukuran kira-kira 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian anterodorsal terdapat sepasang filament yang fungsinya yang melekatkan diri pada permukaan, agar telur tidak tenggelam pada medium. Pada bagian ujung anterior terdapat lubang kecil yang disebut micropyle, yaitu tempat masuknya spermatozoa.Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relative kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan (Kimbal, 1990). Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur.segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu; kepala, thoraks, dan abdomen.seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. 4. 4 setelahfertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen (Kimbal, 1990). Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago.Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode.Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan (Iqbal, 2007). Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap).Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Anonim, 2011). Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan.Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari.Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis.Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Anonim, 20110). Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala.Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.Saat 5. 5 kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa.Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi.Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa.Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago (Anonim, 2011). Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik.Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa (Anonim, 2011). Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4.Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti 6. 6 pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen.Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa (Anonim, 2011). Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan (Anonim, 2011). BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Hari/Tanggal : Senin, 26Nove,ber 2012 Waktu : 07.00 08.30 WIB Tempat : Laboratorium Biologi A, SMA Negeri 2 Lumajang. B. Alat dan bahan Alat Bahan 1. Cawan petri 2. Gelas arloji 3. Kaca penutup 4. Kaca preparat 5. Mikroskop cahaya 6. Mikroskop stereo 7. Jarum suntik 8. Pipet tetes 9. Lup 1. Larva lalat buah (Drosophila melanogaster) 2. Cairan ringer 3. Asetokarmin 7. 7 C. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Keluarkan larva Drosophila dari media kultur dan letakkan diatas kaca preparat.. 2. Dengan menggunakan lup dan dua jarum, tusuk bagian kepala dan abdomen larva lalu tarik secara berlawanan arah. 3. Dapatkan kelenjar ludah dari bagian anterior larva. 4. Hilangkan jaringan lemak pada kelenjar ludah bersihkan menggunakan jarum dan amati menggunakan mikroskop stereo. 5. Letakkan kelenjar ludah diatas gelas arloji dan tetesi dengan asetokarmin dan diamkan minimal selama 10 menit dengan ditutup menggunakan cawan petri. 6. Ambil sediaan, letakkan diatas kaca preparat, tetesi ringer, dan tutup dengan kaca penutup. 7. Lakukan squash (menekan sediaan dengan spidol yang digulung) 8. Amati sediaan dengan mikroskop cahaya 9. Dokumentasikan gambar yang diamati. 8. 8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan Kajian Pustaka (Pembanding) B. Pembahasan Dari hasil pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa kromosom kelenjar ludah dari Drosophila melanogaster terlihat.Perbandingan antara kedua gambar diatas hampir tidak ada yang membedakan.Hasil ini kurang meyakinkan penulis bahwa ini bentuk kromosom, karena tidak ada perbedaan pita gelap dan terang pada kromosom ini.Padahal, menurut teori terdapat pita gelap dan terang dalam untaian kromosom. Lengan kromosom Drosophila melanogaster umumnya berjumlah lima namun pada pengamatan ini lengan kromosom tidak sama dengan lima. Hasil pengamatan ini kurang sesuai dengan teori dapat disebabkan oleh kurangnya keterampilan dalam membuat squash preparat kelenjar ludah Drosophila melanogaster. Penulis beranggapan bahwa hasil pengamatan yang kurang jelas ini disebabkan oleh kurangnya asetokarmin yang mengakibatkan pewarnaan kurang baik dan dalam kurangnya penekanan dalamproses squah . 9. 9 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kromosom raksasa yang terdapat pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster terbentuk karena proses endomitosis. Untuk mendapatkan kromosom raksasa ini perlu didapatkan terlebih dahulu kelenjar ludah larva insttar 3 Drosophila melanogaster.Kelenjar ludah Drosophila melanogaster berjumlah sepasang dengan bentuk seperti ginjal. Kromosom terdapat di bagian anterior Drosophila melanogaster, struktur kromosom terdiri atas bagian lengan (umumnya berjumlah lima) dan bagian kepala yang berada di pusat (sentromer). B. Saran Adapun saran kami yaitu seharusnya selama proses praktikum akan lebih baik jika prosedurnya dilaksanakan sesuai ketentuan, tidak dibatasi waktu yang sangat singkat. Disamping itu, persediaan bahan-bahan prktikum hendaknya harus lebih baik sehingga praktikum bisa berjalan sesuai prosedur. 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Lalat Buah, http//www. Lalat buah. Com. Diakses 15 juni 2011 Cambel. 2001. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Iqbal, Muhammad. 2007. Pengamatan Kromoson Raksasa padaDrosophila Melanogaster.http://www. Bio_um.blogostpot.com. Diakses 16 juni 2011. Manning. 2006. A Quick and Simple Introducton to DrosophilaMelanogaster.www.ceols.org/fly/intro.html. Diakses 16 juni 20011. .