Upload
fitrianti-inayah
View
4.596
Download
55
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN BACA TULIS QUR’AN (BTQ)
Oleh :
Fitrianti Inayah 4441121058
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENGABDIAN
1. Judul : PELATIHAN BACA TULIS QUR’AN
2. Bidang : Pendidikan Agama Islam
3. Pelaksana : Kelompok 1 Agribisnis II B
- Fitrianti Inayah- Enggar Puspitaningrum- Muhamad Sumantri- Hardiles Jumades- Sumiarsih- Milah Jamilah
- Anggun Julia Pratiwi- Aunia Suvraista- Dita Noviasafitri- Desi Retno Hapsari- Oktaviana Yusmiyanti
4. Lokasi Kegiatan : Masjid Al-Ikhlas Bumi Mutiara Serang, Serang - Banten
5. Waktu program : 3 bulan
Serang, 19 Juni 2013
Mengetahui,
Dosen PAI II Fakultas Pertanian Pelaksana,
Nanah Sujanah, S.Ag,. MM Fitrianti Inayah
NIP. 19701126 200312 2001 NIM. 4441121058
RINGKASAN PELATIHAN BACA TULIS QUR’AN
Oleh
Kelompok 1 Agribisnis II B
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan AgengTirtayasa
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dengan tujuan agar anak dapat membaca dan
menulis huruf Al-Qur’an dengan lancar dan benar, peran dan fungsinya amat
penting bagi kehidupan umat Islam. Menyadari pentingnya pendidikan Al-Qur’an
bagi anak, pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an menjadi suatu yang wajib
diberikan sejak dini. Kegiatan pengabdian ini merupakan upaya untuk
meningkatkan prestasi anak pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, dengan
tujuan ; 1. Meningkatkan minat belajar, 2. Meningkatkan keaktifan belajar, 3.
Meningkatkan prestasi belajar.
Untuk meningkatkan pengetahuan baca tulis qur’an ini kepada peserta pelatihan
diberikan materi pengetahuan dan keterampilan dasar tentang;
1. Kegiatan rutin BTQ (Baca Tulis Qur’an)
2. Kegiatan belajar mengajar ilmu pengetahuan umum
3. Keterampilan atau kerajinan tangan
Bertempat di masjid Al-Ikhlas Bumi Mutiara Serang dengan jumlah peserta
sebanyak orang, telah dilakukan pelatihan selama ± 3 bulan sejak tanggal 11
Maret 2013 hingga 6 Juni 2013. Metode yang digunakan adalah metode ceramah,
praktek, tanya jawab, diskusi dan latihan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan ternyata secara umum ada peningkatan
pengetahuan peserta BTQ.
Susunan Personil Kelompok 1 Agribisnis II B
5
Pengabdian Kepada Masyarakat
NO NAMA NIM WAKTU
1. Iis Senin-Rabu
2. Oktaviana Yusmiyanti 4441120795 Senin-Rabu
3. Desi Retno Hapsari 4441120146 Senin-Rabu
4. Suheryedi 4441121656 Senin-Rabu
5. Aunia Suvraista 4441120159 Senin-Rabu
6. Anggun Julia Pratiwi 4441121628 Senin-Rabu
7. Megah Miko Panggayo 4441120396 Senin-Rabu
8. Hardiles Jumades 4441121059 Kamis-Sabtu
9. Milah Jamilah 4441121499 Kamis-Sabtu
10. Sumiarsih 4441120020 Kamis-Sabtu
11. Dita Noviassafitri 4441121052 Kamis-Sabtu
12. Muhamad Sumantri 4441121612 Kamis-Sabtu
13. Fitrianti Inayah 4441121058 Kamis-Sabtu
14. Enggar Puspitaningrum 4441120331 Kamis-Sabtu
Tugas :
1 Memberikan pelatihan BTQ
Pelaksana : Seluruh anggota pelakasana
Waktu : Senin-Sabtu
2 Memberikan pengajaran mengenai Fiqih
Pelaksana : Anggun dan Desi Retno
3 Memberikan pelatihan hafalan do’a harian
Pelaksana : Megah Miko Panggayo,Suheryedi dan Aunia Suvraista
4 Memberikan pelatiahn hafalan surat pendek
Pelaksana : Oktaviana Yusmiyanti dan Iis
6
5 Memberikan pelatihan praktek sholat
Pelaksana : Milah Jamilah,Dita Novia Safitri,Sumiarsih
6 Memberikan pengajaran ilmu pengetahuan umum
Pelaksana : Hardiles Jumades dan Muhammad Sumantri
7 Memberikan pelatihan keterampilan
Pelaksana : Fitrianti Inayah dan Enggar Puspitaningrum
Serang, 21 Juni 2013
Ketua Pelaksana
Muhamad Sumantri
NIM. 4441121612
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
bimbingan-Nya sehingga Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang
merupakan salah satu dari tiga unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
program kerja Baca Tulis Qur’an ( BTQ ) ini dapat terlaksana. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa tanpa taufik, hidayah, serta bimbingan-Nya tugas mulia ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Kegiatan pelatihan Baca Tulis Qur’an selama ± 3 bulan sejak tanggal 11 Maret
2013 hingga 6 Juni 2013 yang lalu telah dilaksanakan kegiatan pengabdian yang
diberikan kepada sebanyak 36 peserta dengan hasil yang cukup baik.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar demi terwujudnya pelatihan
BTQ ini. Semoga kegiatan pelatihan BTQ ini bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan nasional di Indonesia. Dan mudah-mudahan hasil kegiatan yang
dilakukan ini akan terus berlanjut sesuai dengan tujuan pengabdian kepada
masyarakat itu sendiri.
Serang, 19 Juni 2013
Pelaksana
FitriantiInayah
NIM 4441121058
8
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENGABDIAN...............................................2
RINGKASAN PELATIHAN BACA TULIS QUR’AN................................................................3
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................6
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................7
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................81.2 TUJUAN............................................................................................................................91.3 MANFAAT KEGIATAN........................................................................................................91.4 BENTUK KEGIATAN..........................................................................................................91.5 TEMPAT KEGIATAN...........................................................................................................91.6 WAKTU KXGIATAN..........................................................................................................91.7 AGENDA KEGIATAN.......................................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................11
2.1 PENGERTIAN AL QUR’AN...............................................................................................112.2 NAMA-NAMA AL QUR’AN.............................................................................................122.3 AL QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP........................................................................122.4 KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN DAN CARA MEMBACANYA.................................132.5 METODE MEMBACA AL QUR’AN...................................................................................16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................................18
3.1 WAKTU KEGIATAN......................................................................................................18
3.2 PESERTA..........................................................................................................................18
3.3 PROSES KEGIATAN......................................................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................20
4.1 HASIL PELAKSANAAN....................................................................................................204.2 FOTO KEGIATAN.............................................................................................................214.3 PEMBAHASAN................................................................................................................24
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................25
5.1 KESIMPULAN..................................................................................................................255.2 SARAN............................................................................................................................25
PUSTAKA........................................................................................................................................26
9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam
semesta, didalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi dasar hukum,
petunjuk, pedoman dan pelajaran serta ibadah bagi orang yang membaca,
mempelajari, mengimani serta mengamalkannya.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT. dan memeluk Agama Islam
seharusnyalah dapat mengetahui isi Kitab Al Qur’an dengan cara
mempelajari/membaca kitab tersebut, karena membaca Al Qur’an merupakan
perintah Allah SWT. sebagaimana tersurat dalam firman Allah Surat Al ’Alaq
ayat 1 s/d 5 yang artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah
dan Tuhanmu yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan qalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (Al Qur’an dan Terjemahan, 1984:1077).
Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda :
م�ه و�ع�ل آن� �لقر� ا م� �ع�ل ت م�ن� م� ك �ر ي )خ� لبخارى( رواه
Artinya : Sebaik-baik kamu adalah yang mau belajar membaca Al Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhori), (Salim Bahreisy, 1986:123).
Kemampuan baca tulis Al-Qur’an bagi setiap individu merupakan bagian dari
Pendidikan Agama Islam yang memiliki arti strategis untuk ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya dalam rangka menanamkan nilai-
nilai Iman dan Taqwa bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya.
Masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam
meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku
baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang
10
berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki dalam kehidupan ini. (Josemourinho, 2013)
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan
dan keterampilan dasar mengenai baca tulis qur’an dalam rangka
meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku
baik di dalam diri.
1.3 Manfaat kegiatan
Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi para peserta pelatihan BTQ, serta
diharapkan minat para peserta untuk lebih giat belajar setelah dilakukan
pelatihan ini.
1.4 Bentuk Kegiatan
1. Pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an
2. Praktek membimbing tata cara shalat dan berwudhu
3. Proses belajar mengajar melalui media tulis, keterampilan dan bernyanyi
1.5 Tempat Kegiatan
Dilaksanakan di Mushollah Al-Ikhlas Perumaham Bumi Mutiara Serang
1.6 Waktu Kxgiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Baca Tulis Qur’an
dilaksanakan pada 11 Maret 2013 - 06 Juni 2013 , Hari Senin-Sabtu Pukul.
15:30-17.30 WIB
11
1.7 Agenda Kegiatan
12
Hari Kegiatan
Senin BTQ
Fiqih
Selasa BTQ
Hafalan Do’a
Rabu BTQ
Hafalan Surat
Kamis BTQ
Praktek Sholat
Jumat BTQ
Kerja Bakti (Besih-bersih)
Sabtu BTQ
Mewarnai Kaligrafi/Keterampilan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Al Qur’an
Al Qur’an adalah dasar dan pedoman hidup bagi umat Islam yang perlu
dipelajari dan dimengerti serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,
karena di dalamnya memuat berbagai aturan dan tatanan hidup manusia di
dunia sampai di akherat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berisi
firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan
perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, difahami dan diamalkan sebagai
petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (Depdikbud, 1993:28).
Dalam mengartikan kata Al Qur’an sedikitnya ada dua golongan yang
berbeda pendapat yaitu :
a. Golongan pertama yang diwakili antara lain oleh Al Lihyani ber-
pendapat bahwa Al Qur’an adalah bentuk masdar mahfudz mengikuti
wazan Al Ghufran dan ia merupakan mustaq dari kata Qaraa yang
mempunyai arti sama dengan tala. Al Qur’an bisa juga disebut Al Muq’ru
yang merupakan sebutan bagi obyek dalam bentuk masdarnya.
b. Golongan kedua yang diwakili antara lain oleh Az Zujaj
berpendapat bahwa Al Qur’an diidentikkan dengan wazan Fu’lan yang
merupakan musytaq dari lafal Al Qar’u yang mempunyai arti al jam’u.
Ibnu Atsir juga berpendapat bahwa disebut Al Qur’an karena di
dalamnya memuat kumpulan kisah-kisah. Amar ma’ruf nahi munkar,
perjanjian, ancaman, ayat-ayat dan surat-surat lafal Al Qur’an adalah
bentuk masdar seperti kata Ghufran dan Khufran (Atsir, IV, tt : 30). Dari
beberapa pendapat tersebut mereka sepakat bahwa Al Qur’an adalah
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, bagi
yang membaca-nya merupakan ibadah dan mendapat pahala (Fahd Bin
Abdurrahman Ar Rumi, terjemahan 1996:41).
13
2.2 Nama-nama Al Qur’an
Al Qur’an mempunyai banyak nama antara lain :
a. Al Furqan artinya pembeda. Maksudnya bahwa Al Qur’an itu dapat
membedakan antara yang hak dan yang batil seperti firman Allah dalam
surat Al Furqan ayat 1 (satu) yang artinya : “Maha suci Allah yang telah
menurunkan Al Furqan (Al Qur’an kepada hambanya agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam” (QS. Al Furqan : 1).
b. Al Kitab artinya kitab Allah. Maksudnya wahyu dari Allah sebagaimana
Firman Allah yang artinya : “Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya,
menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqoroh : 2).
c. Ad Dzikru artinya peringatan. Maksudnya bahwa Al Qur’an menjadi
peringatan bagi semua manusia atas segala tindakannya yang tidak benar.
Sebagaimana firman Allah yang artinya “Dan Aku (Allah) telah
menurunkan Adz Dzikir (Al Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan kepada
manusia apa-apa yang telah Aku turunkan kepada mereka” (QS. An Nahl :
44).
2.3 Al Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
Al Qur’an disamping sebagai Ilmu dan Mu’jizat terbesar Nabi Muhammad
SAW juga sebagai pedoman hidup manusia sepanjang masa, di dunia
sampai di akherat. Ajaran Al Qur’an selalu sesuai dengan kepen-tingan dan
kebutuhan hidup dan kehidupan manusia, oleh karena itu manusia disuruh
mengikuti Al Qur’an. Sebagaimana dalam firmanNya dalam surat Al
An’am:155, yang artinya : “Dan inilah sebuah kitab yang Kami (Allah)
turunkan yang diberkati, maka dari itu ikutilah dan bertaqwa-lah kamu
(kepada Allah) supaya kamu diberi rahmat (QS. Al An’am : 155).
Dalam surat lain Allah juga berfirman yang artinya : “Tidaklah cukup bagi
mereka, sesungguhnya yang demikian itu menjadi rahmat dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman (QS. Al An Kabut : 51). Dari ayat tersebut
14
dapat diambil kesimpulan bahwa barang siapa mengikuti Al Qur’an maka
mereka akan diberi rahmat dan peringatan dari Allah SWT. Mengikuti Al
Qur’an berarti menjadikan Al Qur’an sebagai pegangan dan pedoman hidup,
karena memang di dalam Al Qur’an memuat berbagai aturan tentang
kehidupan manusia di dunia hingga akherat. Barang siapa mengikuti Al
Qur’an maka hidupnya akan selamat dan sejahtera di dunia dan akherat
kelak. Bahkan istri Rasulullah WAW, Siti Aisyah ketika ditanya sahabatnya
tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab bahwa akhlak Rasulullah
adalah Al Qur’an.
Rasulullan sendiri pernah bersabda yang artinya : “Telah kutinggalkan
bagimu dua perkara yang tak akan tersesat jika kamu berpegang pada
keduanya yaitu Kitab Allah (Al Qur’an) dan Sunnah RasulNya (HR. Ibn.
Abdul Barri). (Moh. Rifa’i, 1980 : 183).
2.4 Keutamaan Membaca Al Qur’an dan Cara Membacanya
Tentang keutamaan dan kelebihan membaca Al Qur’an, Rasulullah telah
menyatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, yang maksudnya demikian : “Perumpamaan orang mu’min yang
membaca Al Qur’an, adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan
rasanya lezat; orang mu’min yang tak suka membaca Al Qur’an, adalah
seperti buah korma, baunya tidak begitu harum, tapi manis rasanya; orang
munafiq yang membaca Al Qur’an ibarat sekuntum bunga, berbau harum,
tetapi pahit rasanya; dan orang munafiq yang tidak membaca Al Qur’an, tak
ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali.”
Dalam sebuah hadits, Rasulullah juga menerangkan bagaimana besar-nya
rahmat Allah terhadap orang-orang yang membaca Al Qur’an di rumah-
rumah peribadatan (masjid, surau, mushalla dan lain-lain). Hal ini dikuat-
kan oleh sebuah hadits yang masyhur lagi shahih yang berbunyi sebagai
berikut : “Kepada kaum yang suka berjemaah di rumah-rumah peribadatan,
membaca Al Qur’an secara bergiliran dan ajar-mengajarkannya terhadap
15
sesamanya, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman, akan
terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga
Allah akan selalu mengingat mereka” diriwayatkan oleh Muslim dari Abu
Hurairah). (Depag RI, 1984:122).
Dengan hadits di atas nyatalah, bahwa membaca Al Qur’an, baik
mengetahui artinya ataupun tdiak, adalah termasuk ibadah, amal shaleh dan
memberi rahmat serta manfaat bagi yang melakukannya; memberi cahaya
ke dalam hati yang membacanya sehingga terang benderang, juga memberi
cahaya kepada keluarga rumah tangga tempat Al Qur’an itu dibaca. Di
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas r.a.,
Rasullullah bersabda: “Hendaklah kamu beri nur (cahaya) rumah tanggamu
dengan sembahyang dan dengan membaca Al Qur’an” (Depag RI, 1984:
122).
Al Qur’an sebagai Kitab Suci, wahyu Ilahi, mempunyai adab-adab
tersendiri bagi orang-orang yang membacanya. Adab-adab itu sudah diatur
dengan sangat baik, untuk penghormatan dan keagungan Al Qur’an, tiap-
tiap orang harus berpedoman kepadanya dalam mengerjakannya.
Di antara adab-adab membaca Al Qur’an, yang terpenting ialah :
Disunatkan membaca Al Qur’an sesudah berwudhu, dalam keadaan
bersih, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil
Al Qur’an hendaknya dengant angan kanan; sebaiknya memegangnya
dengan kedua belah tangan.
Disunatkah membaca Al Qur’an di tempat yang bersih, seperti : di
rumah, di surau, di mushalla dan di tempat-tempat lain yang dianggap
bersih. Tapi yang paling utama ialah di masjid.
Disunatkan membaca Al Qur’an menghadap ke qiblat, membacanya
dengan khusyu’ dan tenang; sebaiknya dengan berpakaian yang pantas.
16
Ketika membaca Al Qur’an, mulut hendaknya bersih, tidak berisi
makanan, sebaiknya sebelum membaca Al Qur’an mulut dan gigi
dibersihkan lebih dahulu.
Sebelum membaca Al Qur’an, disunatkan membaca ta’awwudz, yang
berbunyi : a’udzubillahi minasy syaithanirrajim. Sesudah itu barulah
dibaca Bismillahirrahmanir rahim. Maksudnya, diminta lebih dahulu
perlindungan Allah, supaya terjauh dari pengaruh tipu-daya syaitan,
sehingga hati dan fikiran tetap tenang di waktu membaca Al Qur’an,
terjauh dari gangguan-gangguan.
Disunatkan membaca Al Qur’an dengan tartil, yaitu dengan bacaan
yang pelan-pelan dan tenang.
Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al Qur’an,
disunatkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang
ayat-ayat yang dibacanya itu dan maksudnya.
Dalam membaca Al Qur’an itu, hendaklah benar-benar diresapkan arti
dan maksudnya.
disunatkan membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus lagi
merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan
uslubnya Al Qur’an.
Sedapat-dapatnya membaca Al Qur’an janganlah diputuskan hanya
karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya pembacaan
diteruskan sampai ke batas yang telah ditentukan, barulah disudahi.
Juga dilarang tertawa-tawa, bermain-main dan lain-lain yang semacam
itu, ketika sedang membaca Al Qur’an. Sebab pekerjaan yang seperti itu
tidak layak dilakukan sewaktu membaca Kitab Suci dan berarti tidak
menghormati kesuciannya. (Depag RI, 1984:125-128).
17
2.5 Metode Membaca Al Qur’an
Pelaksanaan pengajaran Baca Tulis Al-Qur'an dilakukan dengan
menggunakan metode sorogan yaitu siswa membaca didepan mahasiswa
yang menjadi pengajar dan menyimaknya. Adapun yang menjadi problem
dalam pengajaran Baca Tulis Al-Qur'an adalah semua komponen pengajaran
itu sendiri yang meliputi : materi yang kurang lengkap, kompetensi pengajar
kurang, perbedaan kecerdasan peserta, kurangnya media pengajaran.
Adapun upaya yang ditempuh meliputi: berusaha melengkapi sarana
prasarana, menggunakan metode yang bervariasi.
Kegiatan Baca Tullis Al Qur’an (BTQ) adalah sebuah kegiatan membaca Al
Qur’an dengan tartil, artinya jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah
ahli qiro`at ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan dan tenang,
beserta dengan memikirkan arti-arti Al Qur`an yang sedang dibaca, semua
hukum tajwid dan waqof terjaga dengan baik dan benar / terpelihara dengan
sempurna.
Dalam penggunaan metode mengajar baca tulis Al Qur’an Mahmud Yunus
mengemukakan 4 (empat) metode yaitu :
1) Metode abjad yaitu mengajarkan huruf Al Qur’an dari nama-nama
huruf, kata perkata kemudian kalimat.
2) Metode suara yaitu ada kesamaan dengan metode abjad tetapi huruf
diajarkan menurut bunyi.
3) Metode kata-kata yaitu memperhatikan kata-kata yang dibacakan
guru kemudian menirukannya.
4) Metode kalimat yaitu dimulai dari kalimat, kemudian kata kemudian
huruf. (Mahmud Yunus, 1981 : 6-20).
Sedangkan As’ad Humam berpendapat bahwa (1994:30) “Dengan metode
iqro’ metode ini mengandung/mempunyai 10 (sepuluh) sifat yaitu : Bacaan
18
langsung, CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Privat/ Klasikal, Modul,
Praktis, Asistensi, Sistematis, Variatif, Komunikatif, Fleksibel.”
(Rochim, 2012)
19
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu Kegiatan Sebelum kegiatan PKM BTQ PAI II Agribisnis Faperta UNTIRTA
dilaksanakan perlu adanya persiapan berikut :
1. Mengadakan konsultasi dengan Ketua DKM Mushollah Al-Ikhlas ,
minta ijin pelaksanaan PKM Pelatihan BTQ serta menetapkan hari,
tanggal dan peralatan yang diperlukan.
2. Mengadakan rapat bersama warga di Musholla Al-Ikhlas mengenai
teknis pelaksanaan pelatihan BTQ.
3. Menyebarkan formulir pendaftaran pelatihan kepada seluruh warga
Perumahan BMS.
4. Menyiapkan materi pembelajaran serta pelatihan BTQ beserta
instrumen pembimbingan yang diperlukan agar pelaksanaan dapat
mudah dipahami, menarik dan lancar.
Setelah persiapan selesai, ditetapkan waktu kegiatan pada hari Senin tanggal
11 Maret 2013 Pukul 15.30.
3.2 PesertaDiikuti oleh anak-anak usia 4-12 tahun yang berjumlah sekitar 36 peserta.
3.3 Proses KegiatanKegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam dari pukul 15.30-17.30 .
Diawali dengan berdoa sebelum belajar dan “yel-yel” penyemangat aktivitas
belajar mengajar. Setelah itu anak-anak mulai belajar mengaji sesuai dengan
tingkat kemampuan. Untuk yang belum bisa membaca al-qur’an akan
dibimbing dengan membaca iqro. Dan untuk yang sudah lancar akan
diperdalam dengan mempelajari tajwid dan terjemahan Al-qur’an. Anak-anak
yang sudah belajar membaca, akan dibimbing untuk menulis huruf-huruf
hijaiyah sampai lancar. Sedangkan untuk anak-anak yang sudah pandai
membaca al-qur’an dibimbing untuk menghafal surat pendek dan doa-doa
harian. Adapun disela-sela istirahat anak-anak diselingi hiburan dengan
20
bernyanyi bersama. Selain belajar mengaji kegiatan ini juga terdiri dari,
pembelajaran ilmu fiqih, praktik shalat dan wudhu, keterampilan
(menggambar dan mewarnai), kerajinan tangan, ilmu pengetahuan umum,
hafalan surat pendek dan doa-doa harian.
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan Baca Tulis Qur’an (BTQ) ini telah dilaksanakan pada tanggal
11 Maret 2013 sampai dengan 6 Juni 2013
No. Nama PesertaJenis
Kelamin
(L/P)
Umur (tahun)
Total Kehadiran
(hari)
Perkembangan (%)
1. Alyssa Aina Putri P
2. Nindi Naydarianti P
3.Sakina Surya Larasati
P
4. Siti Ropiah P
Kemajuan peserta dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
Hasil Evaluasi terhadap kegiatan pelatihan ini dapat di lihat pada grafik di bawah
ini :
22
4.2 Foto Kegiatan
Foto Kegiatan Belajar Mengajar
23
Foto Perpisahan ( Wisuda BTQ )
24
25
4.3 Pembahasan
Sejumlah 36 orang peserta yang terdiri atas anak-anak usia 4-12 tahun
mendapat pengajaran tentang membaca dan menulis Al-Qur’an. Berdasarkan
hasil pelatihan selama 3 bulan, dapat diketahui kemajuan pengetahuan peserta
menyangkut materi yang telah disampaikan. Bisa dilihat dari grafik, Nampak
peningkatan pengetahuan mereka secara signifikan. Terlihat bahwa rata-rata
mereka telah memperolah tambahan pengetahuan yang cukup memadai
perihal apa yang telah dimaterikan.Oleh sebab itu diharapkan peserta
pelatihan dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk lebih mengoptimalkan
ilmu pengetahuan.
26
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pendidikan Al-Qur’an sejak dini memang sangat diperlukan terutama pada
masa ‘golden age’ dimana pola pikir anak-anak yang masih jernih dan
daya ingat yang kuat dapat menjadi kesempatan emas bagi orang tua untuk
memberikan pelajaran yang baik. Demi pembentukan kepribadian anak
yang cemerlang dan berkelanjutan. Pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an dapat
menjadi sarana efektif bagi penerapan ilmu-ilmu islam. Sebab Al-Qur’an
adalah pedoman bagi seluruh umat islam yang kelak akan memberi
petunjuk bagi generasi-generasi muda untuk menjadi pribadi yang baik
seperti Rasulullah.
5.2 Saran
Pendidikan Al-Qur’an sejak dini sangat dianjurkan bagi anak-anak untuk
menjaga kehanifan anak dalam meniti kebenaran, berakhlak mulia, dan
berkarakter.
27
PUSTAKA
Josemourinho, K. (2013, March). blogger. Retrieved June 15, 2013, from blogspot: http://bukuiniakupinjam.blogspot.com/2013/03/pentingnya-pendidikan-agama-bagi-anak.html
Rochim, H. F. (2012, May 19). Blogger. Retrieved June 17, 2013, from blogspot: http://hasfarfathurrochim.blogspot.com/2012/05/peningkatan-kemampuan-baca-tulis-al.html
28