Upload
alvinnoor
View
3.740
Download
19
Embed Size (px)
Citation preview
LANDASANSOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN
M. Elfin Noor
NIM: 0104512010
PPs Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran
Universitas Negeri Semarang
Mengapa Sosial Budaya?
Setiap kegiatan manusia tidak lepas dari unsur sosial budaya
Sosial: Kegiatannya melibatkan orang lain
Budaya: Materi yang dipelajari murid, cara belajar, kegiatan-kegiatan dan bentuk-bentuk yang dikerjakan.
Ciri-ciri Sosiologi
Empiris: bersumber dan tercipta dari kenyataan yang terjadi di lapangan
Teoritis: peningkatan fase penciptaan, dapat disimpan dalam waktu yang lama, dapat diwariskan kepada generasi muda
Komulatif: konsekuensi dari perubahan yang terjadi di masyarakat, membuat teori-teori akan berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik
Nonetis: menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah suatu hal itu baik atau buruk.
Mengapa terjadi Interaksi dan Proses Sosial?
Imitasi/Peniruan. Bisa positif, bisa pula negatif.
Sugesti. Menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa, berwenang atau mayoritas.
Identifikasi. Menyamakan dirinya dengan orang lain, baik secara sadar ataupun tidak.
Simpati. Simpati akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
Interaksi Sosial dalam Pendidikan
Guru harus dapat menjadi contoh dalam berperilaku agar dapat ditiru, diidentifikasi sehingga anak-anak akan merasa simpati padanya.
Fungsi sekolah: agar dapat memberikan dan membangkitkan kebutuhan sosial dan rekreasi (Coleman: 1984).
Anak-anak harus merasa gembira, antusias dan tidak merasa dipaksa datang ke sekolah.
Faktor-faktor yang dapat mengubah kebudayaan (Kneller):
Originasi: hal baru, penemuan-penemuan baru
Difusi: pembentukan budaya baru akibat masuknya elemen-elemen budaya baru ke dalam budaya lama
Reinterpretasi: perubahan kebudayaan akibat terjadinya modifikasi elemen-elemen kebudayaan yang telah ada agar sesuai dengan keadaan zaman
Kebudayaan dan Pendidikan
Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan
Bila kebudayaan berubah, maka pendidikan juga bisa berubah. Bila pendidikan berubah, dapat mengubah kebudayaan
Pendidikan tidak ingin membuat manusia menjadi robot budaya A, robot budaya B, budaya C dan sebagainya
Masyarakat dan Sekolah
Adanya sekolah karena anggapan dan kenyataan bahwa orang tua tidak mampu mendidik anak mereka secara sempurna dan lengkap
Orang tua membutuhkan bantuan lembaga pendidikan untuk mengembangkan anak-anak mereka secara relatif sempurna
Manfaat Pendidikan
Bagi masyarakat: untuk meningkatkan peranan mereka sebagai warga masyarakat, baik yang berkaitan dengan kewajiban maupun hak
Bagi siswa dan remaja: sebagai wahana persiapan untuk menjadi individu dan warga negara yang baik
Sebagai kunci bagi pemecahan masalah-masalah sosial agar tidak melakukan tindakan-tindakan kriminal
Dalam masyarakat modern, keluarga dan lembaga keagamaan digantikan oleh sekolah sebagai lembaga yang paling penting untuk menanamkan nilai-nilai kemasyarakatan (Zanti Arbi, 1988)
Masyarakat Indonesia dan Pendidikan
Masyarakat sadar pendidikan agar dapat meningkatkan hidup dan kehidupan
Masyarakat berasumsi, makin tinggi ijazah makin cepat mendapatkan pekerjaan, makin besar pula gaji yang mereka terima.
Masyarakat Indonesia dan Pendidikan
Faktanya, banyak lulusan S1 belum dapat pekerjaan
Pemakai tenaga kerja lebih percaya kepada kemampuan dibanding isi ijazah
Tidak semua perguruan tinggi mampu meluluskan tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh perusahaan
Belakangan, masyarakat mulai memilih perguruan tinggi yang bermutu
Sayangnya, lulusan sekolah dan perguruan tinggi ditentukan oleh prestasi belajar dalam aspek kognisi
Jadi, tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia seutuhnya belum tercapai; memberi peluang munculnya kenakalan remaja, penyebab korupsi dan kolusi.
Paradigma Pendidikan Baru
Pendidikan adalah usaha sadar ke pendidikan sebagai usaha sadar dan tidak disadari
Pendidikan sekolah ke pendidikan sekolah dan luar sekolah
Pendidikan dan pengajaran kebudayaan
Proses assembling ke proses membangun dari awal
Anak yang patuh ke anak yang mandiri (Anita, 1996)
Anak sebagai makhluk yang terlindungi, ke anak yang berkompetensi.
Menjadikan Kebudayaan dan Pendidikan menjadi wadah proses belajar
Kerjasama orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan ditingkatkan
Pendidikan nonformal dan pendidikan informal ditangani secara serius, paling tidak sama intensitasnya dengan penanganan pendidikan jalur formal
Kebudayaan, terutama tayangan televisi, yang paling banyak pengaruhnya terhadap perkembangan anak dan remaja, perlu ditangani dengan baik lagi
Kebudayaan-kebudayaan negatif yang lain perlu dihilangkan dengan berbagai cara.
Implikasi Konsep Pendidikan
Keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya. Keduanya saling menunjang
Perlu dibentuk badan kerjasama antara sekolah dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk wakil-wakil orang tua dan siswa untuk turut memajukan pendidikan
Proses sosialisasi anak-anak perlu ditingkatkan
Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar
Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi pendidikan atau perkembangan anak
Implikasi Konsep Pendidikan
Ada kemungkinan pergeseran paradigma pendidikan, dari sekolah ke masyarakat luas dengan berbagai pengalaman yang luas
Kebudayaan perlu ditertibkan antara lain dengan penyesuaian tayangan televisi dan memberantas kebudayaan yang merusak remaja
Akreditasi ditingkatkan untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan
Materi pelajaran banyak dikaitkan dengan keadaan dan masalah masyarakat setempat
Metode belajar ditekankan pada kegiatan anak baik individual maupun kelompok, melakukan survei di masyarakat, ikut memecahkan masalah masyarakat dan diberi kesempatan berkreasi atau menemukan ide-ide baru
Ujian Nasional lambat laun diubah menjadi Ujian Sekolah sehingga memungkinkan memberi ujian yang bersifat komprehensif untuk mendukung perkembangan manusia seutuhnya
Thank you:)