16
LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN M. Elfin Noor NIM: 0104512010 PPs Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Semarang

Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

LANDASANSOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN

M. Elfin Noor

NIM: 0104512010

PPs Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran

Universitas Negeri Semarang

Page 2: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Mengapa Sosial Budaya?

Setiap kegiatan manusia tidak lepas dari unsur sosial budaya

Sosial: Kegiatannya melibatkan orang lain

Budaya: Materi yang dipelajari murid, cara belajar, kegiatan-kegiatan dan bentuk-bentuk yang dikerjakan.

Page 3: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Ciri-ciri Sosiologi

Empiris: bersumber dan tercipta dari kenyataan yang terjadi di lapangan

Teoritis: peningkatan fase penciptaan, dapat disimpan dalam waktu yang lama, dapat diwariskan kepada generasi muda

Komulatif: konsekuensi dari perubahan yang terjadi di masyarakat, membuat teori-teori akan berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik

Nonetis: menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah suatu hal itu baik atau buruk.

Page 4: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Mengapa terjadi Interaksi dan Proses Sosial?

Imitasi/Peniruan. Bisa positif, bisa pula negatif.

Sugesti. Menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa, berwenang atau mayoritas.

Identifikasi. Menyamakan dirinya dengan orang lain, baik secara sadar ataupun tidak.

Simpati. Simpati akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik dengan orang lain.

Page 5: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Interaksi Sosial dalam Pendidikan

Guru harus dapat menjadi contoh dalam berperilaku agar dapat ditiru, diidentifikasi sehingga anak-anak akan merasa simpati padanya.

Fungsi sekolah: agar dapat memberikan dan membangkitkan kebutuhan sosial dan rekreasi (Coleman: 1984).

Anak-anak harus merasa gembira, antusias dan tidak merasa dipaksa datang ke sekolah.

Page 6: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Faktor-faktor yang dapat mengubah kebudayaan (Kneller):

Originasi: hal baru, penemuan-penemuan baru

Difusi: pembentukan budaya baru akibat masuknya elemen-elemen budaya baru ke dalam budaya lama

Reinterpretasi: perubahan kebudayaan akibat terjadinya modifikasi elemen-elemen kebudayaan yang telah ada agar sesuai dengan keadaan zaman

Page 7: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Kebudayaan dan Pendidikan

Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan

Bila kebudayaan berubah, maka pendidikan juga bisa berubah. Bila pendidikan berubah, dapat mengubah kebudayaan

Pendidikan tidak ingin membuat manusia menjadi robot budaya A, robot budaya B, budaya C dan sebagainya

Page 8: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Masyarakat dan Sekolah

Adanya sekolah karena anggapan dan kenyataan bahwa orang tua tidak mampu mendidik anak mereka secara sempurna dan lengkap

Orang tua membutuhkan bantuan lembaga pendidikan untuk mengembangkan anak-anak mereka secara relatif sempurna

Page 9: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Manfaat Pendidikan

Bagi masyarakat: untuk meningkatkan peranan mereka sebagai warga masyarakat, baik yang berkaitan dengan kewajiban maupun hak

Bagi siswa dan remaja: sebagai wahana persiapan untuk menjadi individu dan warga negara yang baik

Sebagai kunci bagi pemecahan masalah-masalah sosial agar tidak melakukan tindakan-tindakan kriminal

Dalam masyarakat modern, keluarga dan lembaga keagamaan digantikan oleh sekolah sebagai lembaga yang paling penting untuk menanamkan nilai-nilai kemasyarakatan (Zanti Arbi, 1988)

Page 10: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Masyarakat Indonesia dan Pendidikan

Masyarakat sadar pendidikan agar dapat meningkatkan hidup dan kehidupan

Masyarakat berasumsi, makin tinggi ijazah makin cepat mendapatkan pekerjaan, makin besar pula gaji yang mereka terima.

Page 11: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Masyarakat Indonesia dan Pendidikan

Faktanya, banyak lulusan S1 belum dapat pekerjaan

Pemakai tenaga kerja lebih percaya kepada kemampuan dibanding isi ijazah

Tidak semua perguruan tinggi mampu meluluskan tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh perusahaan

Belakangan, masyarakat mulai memilih perguruan tinggi yang bermutu

Sayangnya, lulusan sekolah dan perguruan tinggi ditentukan oleh prestasi belajar dalam aspek kognisi

Jadi, tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia seutuhnya belum tercapai; memberi peluang munculnya kenakalan remaja, penyebab korupsi dan kolusi.

Page 12: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Paradigma Pendidikan Baru

Pendidikan adalah usaha sadar ke pendidikan sebagai usaha sadar dan tidak disadari

Pendidikan sekolah ke pendidikan sekolah dan luar sekolah

Pendidikan dan pengajaran kebudayaan

Proses assembling ke proses membangun dari awal

Anak yang patuh ke anak yang mandiri (Anita, 1996)

Anak sebagai makhluk yang terlindungi, ke anak yang berkompetensi.

Page 13: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Menjadikan Kebudayaan dan Pendidikan menjadi wadah proses belajar

Kerjasama orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan ditingkatkan

Pendidikan nonformal dan pendidikan informal ditangani secara serius, paling tidak sama intensitasnya dengan penanganan pendidikan jalur formal

Kebudayaan, terutama tayangan televisi, yang paling banyak pengaruhnya terhadap perkembangan anak dan remaja, perlu ditangani dengan baik lagi

Kebudayaan-kebudayaan negatif yang lain perlu dihilangkan dengan berbagai cara.

Page 14: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Implikasi Konsep Pendidikan

Keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya. Keduanya saling menunjang

Perlu dibentuk badan kerjasama antara sekolah dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk wakil-wakil orang tua dan siswa untuk turut memajukan pendidikan

Proses sosialisasi anak-anak perlu ditingkatkan

Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar

Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi pendidikan atau perkembangan anak

Page 15: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Implikasi Konsep Pendidikan

Ada kemungkinan pergeseran paradigma pendidikan, dari sekolah ke masyarakat luas dengan berbagai pengalaman yang luas

Kebudayaan perlu ditertibkan antara lain dengan penyesuaian tayangan televisi dan memberantas kebudayaan yang merusak remaja

Akreditasi ditingkatkan untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan

Materi pelajaran banyak dikaitkan dengan keadaan dan masalah masyarakat setempat

Metode belajar ditekankan pada kegiatan anak baik individual maupun kelompok, melakukan survei di masyarakat, ikut memecahkan masalah masyarakat dan diberi kesempatan berkreasi atau menemukan ide-ide baru

Ujian Nasional lambat laun diubah menjadi Ujian Sekolah sehingga memungkinkan memberi ujian yang bersifat komprehensif untuk mendukung perkembangan manusia seutuhnya

Page 16: Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Thank you:)