Author
andina-aulia-rachma
View
364
Download
3
Embed Size (px)
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
Disusun Oleh:
Kelompok 1:1. Yoga Priatama 2. Hanna R. Widuri 3. Andina Aulia Rachma4. Santri Eka Erawati
Landasan Kurikulum1. Landasan Filosofis2. Landasan Psikologis3. Landasan Sosiologis4. Landasan IPTEK
3
Landasan FilosofisMenurut asal katanya, filsafat berarti cinta akan kebenaran.Dalam dunia pendidikan, filsafat merupakan pandangan hidup masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan untuk merancang tujuan pendidikan, prinsip pembelajaran, serta perangkat pembelajaran yang bersifat mendidik.Dalam kurikulum, filsafat mengembangkan peran konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif.Dengan adanya peran filsafat ini, maka dunia pendidikan senantiasa mengalami kemajuan sesuai perkembangan zaman dan dapat dengan mudahnya menyesuaikan dengan dunia global.
Landasan PsikologisPengembangan kurikulum dipengaruhi oleh kondisi psikologis individu yang terlibat di dalamnya, karena apa yang ingin disampaikan menuntut peserta didik untuk melakukan perbuatan belajar atau sering disebut proses belajar.Dalam pengembangan kurikulum diperlukan dua landasan psikologi, yaitu psikologi belajar dan psikologi perkembangan.
1. Psikologi belajarPsikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana peserta didik melakukan perbuatan belajar.
2. Psikologi perkembanganTujuan akhir pendidikan adalah agar peserta didik menjadi manusia-manusia terdidik. Seseorang dapat menjadi manusia terdidik apabila ia sudah mencapai kematangan. Kematangan hanya dapat dicapai melalui kehidupan orang dewasa dan kedalaman pengalaman.
Landasan SosiologisSalah satu tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik hidup dalam kehidupan masyarakat. Sangat wajar apabila pengembangan kurikulum harus memperhatikan kebutuhan masyarakat dan harus ditunjang oleh masyarakat. Emile Durkheim merupakan salah seorang tokoh sosiologi terkenal dari Perancis sekaligus orang pertama yang menganjurkan agar dalam mempelajari pendidikan digunakan pendekatan sosiologi. Menurut Durkheim pendidikan adalah suatu fakta social (social fact), karenanya menjadi objek studi sosiologi.
Landasan IPTEKTeknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah secara praktis.Pengaruh IPTEKMemacu dan mempercepat pertumbuhan serta pembangunan suatu bangsa untuk mencapai tujuannya menjadi masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera.Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didikImplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi.
KTSPDalam standar nasional pendidikan, dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing sekolahBerdasarkan landasan filosofis ktsp berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didikdan lingkungannya.Kurikulum juga dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Kurikulum 2013Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21.Tujuan: mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (memresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.Landasan: untuk mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Pergantian KTSP Menjadi K13Alasan Pergantian:1. Sekolah diberikan otonomi untuk menjalankan kurikulum, sehingga baik buruknya kebijakan kurikulum tersebut tergantung pada SDM yang ada pada satuan pendidikan tersebut.Sarana dan prasarana di masing-masing sekolah masih ditemukan sarana-prasana rusak dan kurang lengkap di berbagai sekolah.Wilayah geografis, disparitas sosial dan ekonomi serta kesenjangan pendidikan tenaga kerja dengan dunia kerja yang membutukan, menyebabkan rata-rata pendidikan di Indonesia menjadi buruk karena ditopang oleh tenaga pengajar yang kurang berpotensi.Kurikulum 2013 yang menjadi pengganti dari KTSP memiliki kebijakan yang seluruhnya sudah dirancang oleh pemerintah, kemudian diterapkan pada setiap satuan pendidikan. Hal ini menyebabkan meratanya aspek materi yang diberikan pada siswa, sehingga kemampuan peserta didik merata.
Kembalinya KTSP Menggantikan K13KTSP kembali menggantikan K13 sejak januari 2015 (pada semester genap tahun ajaran 2014-2015). Tetapi hal ini tidak terjadi secara menyeluruh terhadap setiap satuan pendidikan. Satuan pendidikan yang telah menjalankan Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap melanjutkan pelaksanaan kurikulum ini, sebagai tolak ukur kurikulum ini, sedangkan satuan pendidikan yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester kembali melaksanakan proses pembelajaran dengan KTSP.Pada K13, proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan saintifik yang memungkinkan ketidakberhasilan proses pendidikan.Pada proses pembelajaran berbasis KTSP, dimana guru tetap menjadi sumber informasi. Peserta didik tetap diberikan materi dalam bentuk informasi. Sehingga peran sekolah tetap terjadi dan peserta didik tetap memperoleh ilmu pengetahuan sesuai daya tangkap, dan minat masing-masing.
KesimpulanLandasan pengembangan kurikulum terdiri dari landasan fisiologis, landasan psikologis,landasan sosiologis, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.KTSP diubah menjadi K13 dilandasi oleh keinginan pemerintah untuk menyamaratakan materi pembelajaran sehingga mutu pendidikan di Indonesia mencapai suatu standar tertentu secara menyeluruh.Kembalinya KTSP menggantikan K13 disebabkan oleh ketidakberhasilan K13 yang cenderung terjadi pada proses pembelajaran, dikarenakan K13 sangat menuntut keaktifan peserta didik yang didasarkan oleh minat terhadap suatu ilmu pengetahuan dimana minat tersebut tidak hanya berasal dari diri peserta didik saja, tetapi dari faktor lain misalnya guru dan orang tua.
Daftar PustakaArifin, Zainal, Konsep dan Model Pembangunan Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya. Bandung: 2011.Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara. Jakarta: 2009.Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.Sukmadinata, Wina. Perkembangan Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya. Bandung: 2011.Znahak, Alves. Landasan Kurikulum Pendidikan Indonesia tahun 2013. Diakses dari: http://www.slideshare.net/allvesznahak/landasan-kurikulum-pendidikan-indonesia-tahun-2013http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/.PDFhttp://kemdikbud.go.id/kemdikbud/document/paparan/paparan%20Wamendik.pdf