26
Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budaya sehingga dengan ini terjadilah masyarakat multicultural. Dengan ini terciptalah perbedaan- perbedaan antara satu budaya dengan budaya lain, seperti perbedaan bahasa maupun dialek. Untuk mempelajari bentuk-bentuk perbedaan dalam bahasa maka lahirnya ilmu sosiolingistik. Sosiolinguistik berasal dari dua kata yaitu sosio dan linguistik Sosio adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga- lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. 1 Berdasarkan hal tersebut maka terjadilah variasi bahasa yang berbeda dari satu tempat 1 Abdul Chaer, Sosiolinguistik Suatu Pengantar (Jakarta; PT. Kineka Cipta, 1995) hlm. 28 1

Lahjah (Dialek)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik,

warna kulit, bahasa dan budaya sehingga dengan ini terjadilah masyarakat

multicultural. Dengan ini terciptalah perbedaan-perbedaan antara satu

budaya dengan budaya lain, seperti perbedaan bahasa maupun dialek.

Untuk mempelajari bentuk-bentuk perbedaan dalam bahasa maka lahirnya

ilmu sosiolingistik. Sosiolinguistik berasal dari dua kata yaitu sosio dan

linguistik

Sosio adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam

masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di

dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu

yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa

sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa

dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.1

Berdasarkan hal tersebut maka terjadilah variasi bahasa yang

berbeda dari satu tempat wilayah atau area tertentu. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka kami akan memaparkan sedikit makalah yang

berjudul “Lahjah (Dialek)”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah

ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan lahjah?

2. Bagaimana asal-usul dan perkembangan lahjah?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan lahjah?

4. Apa saja macam-macam lahjah?

1 Abdul Chaer, Sosiolinguistik Suatu Pengantar (Jakarta; PT. Kineka Cipta, 1995) hlm. 28

1

Page 2: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

5. Apa saja faktor-faktor penyatuan bahasa dan lahjah?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan

penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Lahjah?

2. Untuk mengetahui asal-usul dan perkembangan lahjah?

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan

lahjah?

4. Untuk mengetahui macam-macam lahjah?

5. Untuk mengetahui faktor-faktor penyatuan bahasa dan lahjah?

2

Page 3: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lahjah

Menurut Weijen, dkk yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa (1983), dialek adalah sistem kebahasaan yang

dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat

lain. Istilah dialek atau lahjat (dalam bahasa Arab) berasal dari

bahasa Yunani disebut dialektos yang berarti varian dari sebuah bahasa

menurut pemakai. Pemberian dialek berdasarkan factor geografis dan

sosial serta latar belakang pendidikan.

Dialek (اللهجات ) menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa

dan huruf yang digunakan oleh sekelompok orang dalam rumpun tertentu

yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan antara satu

dengan yang lainnya.

Lahjah adalah variasi bahasa berdasarkan pemakainya, dengan kata

lain lahjah (dialek) merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh

pemakainya, yang pada dasarnya tergantung pada siapa pemakainya itu;

darimana pemakainya berasal, baik secara geografis dalam hal dialek

regional, ataupun secara sosial dalam kaitannya dengan dialek

sosial. Variasi yang dimaksud disini adalah berbeda satu sama lain, tetapi

masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut

bahasa yang berbeda.

Sedangkan pengertian dialek (lahjah) menurut Dr. A. Zaki Badawi:

تنبثق اللهجة من اللغات العامة وتتميز بخواص معينة من

حيث النطق والقواعد والكلمات ولكنها ال تتميز تميزا

كافيا بحيث يجعل منها لغة مستقلة. وترتبط اللهجة عادة

.)dialect areas(بمناطق جغرافية معينة

3

Page 4: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

Pengertian di atas memberikan ilustrasi bahwa dialek adalah

subsistem dari bahasa. Bahasa resmi bangsa Indonesia adalah bahasa

Indonesia. Namun di da¬lamnya terdapat berbagai dialek yang berbeda-

beda. Bahasa Indonesia yang diu¬capkan orang yang berasal dari Demak,

Solo, Yogyakarta berbeda dengan yang diucapkan oleh orang Batak,

Sunda, atau orang Jakarta (Betawi). Baik berbeda dalam dialek maupun

dalam tekanan suara (intonasi). Jakarta adalah Ibukota dan pusat

pemerintahan RI. Posisi ini menjadikan Jakarta sebagai benteng

pertahanan bahasa Indonesia. Namun justru penduduk Jakarta

menggunakan bahasa dan dialek yang diadopsi dari bahasa negara lain,

khususnya bahasa Cina, seperti jigo, cepek, ceban.

Begitu juga yang terjadi di kota Mekah karena menjadi tempat

transit para pedagang. Di samping itu juga menjadi tujuan para peziarah

Ka’bah untuk memuja kepada patung-patung dewa yang berderet di

sekitar Ka’bah. Sehingga terjadi dinamika yang kurang sehat bagi

perkembangan bahasa Arab. Para pengunjung yang berasal dari berbagai

penjuru kawasan Arab ini mempunyai dialek yang berbeda. Di depan

Ka’bah sering diadakan pentas apresiasi sastra (sya’ir), Setiap kabilah

mengirimkan penyair terbaiknya. Ketika satu persatu penyair membacakan

sya’irnya, muncul ragam dialek yang menjadi identitas suku tertentu.

Bahasa resmi orang Arab adalah Bahasa Arab. Namun mereka

mempunyai dialek yang berbeda. Orang awam Yaman

membaca/mengucapkan huruf jîm dengan G (Jamal:Gamal), sebagian lagi

di antara mereka mengucapkan sa atau saufa dengan bâ. Suku Himyar

mengucapkan al dengan am. Madrasah Lughah Arab terdapat di Basrah

dan Kufah.

Dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan

pengucapan. Jika perbedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka

disebut aksen. Dapat disimpulkan bahwa dialek adalah variasi bahasa yang

berbeda-beda dari sekelompok penutur/ pemakai yang berbeda dengan

4

Page 5: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

kelompok  penutur lain berdasarkan atas letak geografis, faktor sosial,

kurun waktu tertentu dan lain-lain. Ilmu yang mempelajari dialek

disebut dialektologi yaitu  bidang studi yang bekerja dalam memetakan

batas dialek dari suatu bahasa.

B. Asal-Usul dan Perkembangan Lahjah

Semenjak Adam AS dan bahasa-bahasa yang digunakan oleh

keturunannya terbagi menjadi berbagai macam lahjah, dan setelah

terpencar-pencarnya anak Nabi Nuh as di bumi setelah kejadian banjir

besar, maka terbagilah kumpulan bahasa anak manusia menjadi tiga

majmu'at : Sam, Ham, dan Yafist. Masing-masing memiliki cabang-

cabang klasik maupun modern.

Di zaman Jahiliyah, orang Arab mempunyai beberapa bahasa

(dialek) yang berbeda terutama dalam pengucapannya. Akan tetapi,

mereka tetap mengutamakan bahasa Quraisy yang dengan bahasa itu Allah

menurunkan Kitab Suci-Nya. Bahasa Quraisy mengatasi semua dialek

yang hidup di jazirah Arabia yang jumlahnya sampai puluhan.

Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983),

pertumbuhan dan perkembangan dialek (Lahjat) sangat ditentukan oleh

faktor intralinguistik dan faktor ekstralinguistik2. Faktor intralingusitik,

yaitu faktor bahasa itu sendiri, faktor ekstralinguistik, seperti faktor

geografis, budaya, aktivitas ekonomi, politik, kelas social dan sebagainya.

Menurut Guiraud (1970: 26) terjadinya ragam dialek (Lahjat) itu

disebabkan oleh adanya hubungan dan keunggulan bahasa yang terbawa

ketika terjadi perpindahan penduduk, penyerbuan atau penjajahan. Hal

yang tidak boleh dilupakan ialah peranan dialek atau bahasa yang

bertetangga di dalam proses terjadinya suatu dialek itu. Dari dialek dan

bahasa yang bertetangga itu, masuklah anasir kosakata, struktur, dan cara

pengucapan atau lafal. Setelah itu kemudian ada di antara dialek tersebut

2 Op. Cit. Abdul Chaer. hlm. 2

5

Page 6: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

yang diangkat menjadi bahasa baku, maka peranan bahasa baku itu pun

tidak boleh dilupakan. Sementara pada gilirannya, bahasa baku tetap

terkena pengaruhnya baik dari dialeknya maupun dari bahasa tetangganya.

Selanjutnya, Lahjat (dialek) berkembang menuju dua arah, yaitu

perkembangan membaik dan perkembangan memburuk. Menurut Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), Bahasa Sunda di kota

Bandung dijadikan dasar bahasa sekolah yang kemudian dianggap sebagai

bahasa Sunda baku. Hal tersebut didasarkan kepada faktor obyektif dan

subyektif. Secara obyektif memang harus diakui bahwa Bahasa Sunda kota

Bandung memberikan kemungkinan lebih besar untuk dijadikan bahasa

sekolah dan kemudian sebagai bahasa Sunda Baku. Hal ini dialek bahasa

Sunda mengalami perkembangan membaik. Contoh perkembangan dialek

yang memburuk sebagai berikut. Pada lima tahun yang lalu, penduduk

kampung Legok (Indramayu) masih berbicara Bahasa Sunda. Sekarang

penduduk kampung itu hanya dapat mempergunakan Bahasa Jawa –

Cirebon. Dengan kata lain, bahasa Sunda di kampung itu sekarang telah

lenyap, dan kelenyapan itu merupakan keadaan yang paling buruk dari

perkembangan memburuk suatu bahasa atau dialek.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Lahjah

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan.

Faktor-faktor tersebut diantaranya:

1. Perbedaan lingkungan geografis. Keadaan geografis suatu daerah atau

lingkungan akan berpengaruh kepada penduduknya secara jasmani,

perilaku, dan psikologi. Hal ini pun berpengaruh kepada indera

pengucapan dan cara berbicara.

2. Keberagaman kondisi sosial. Setiap kelompok masyarakat mempunyai

hukum, undang-undang, adat, dan etika tersendiri. Hal ini berpengaruh

terhadap cara mereka dalam membina komunikasi antar anggota

kelompok atau antar anggota masyarakat tersebut. Kemudian dalam

suatu kelompok masyarakat akan ditemui tingkatan masyarakat mulai

6

Page 7: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

dari eristokrat dan pejabat, pekerja pabrik, pertanian, dan perdagangan

yang menyebabkan perbedaan dalam penggunaan bahasa dan

melahirkan lahjah-lahjah tertentu.

3. Insting komunikasi manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang

membutuhkan pertolongan orang lain, maka mereka saling bertukar

manfaat dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Untuk mencapai

hal tersebut mereka membutuhkan gaya tersendiri dalam

menyampaikan maksud mereka. Sehingga bagi para pendatang

mereka dituntut untuk menguasai bahasa dan dialek bahasa penduduk

asli untuk saling berkomunikasi.

4. Faktor budaya. Budaya suatu bangsa atau masyarakat akan sangat

mempengaruhi dialek yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.

5. Sejarah. Faktor sejarah yang melatarbelakangi kehidupan suatu

masyarakat akan ikut mempengaruhi penggunaan dialek yang mereka

miliki. Hal ini karena sejarah dalam perjalanannya secara kurun waktu

tertentu telah membentuk kebiasaan suatu masyarakat termasuk dalam

hal lahjah.

6. Politik, ekonomi, dan kekuasaan. Hal ini berarti kaum manapun yang

saat itu berkuasa maka lahjah merekalah yang akan dijadikan patokan.

D. Macam-Macam Lahjah

1. Macam-macam Lahjah dilihat dari bentuknya

a) Dialek Regional

Yaitu dialek yang ciri-cirinya dibatasi oleh tempat atau

letak geografis. Sering juga disebut Dialek Area. Misalnya, lingua

franca bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, tetapi setiap

daerah yang ada di Negara Indonesia memiliki dialek (lahjat)

masing-masing karena disebabkan oleh letak geografis dan

kebudayaan yang berbeda-beda, ketika mereka berbahasa

Indonesia mereka memiliki dialek dan aksen yang unik

karena terpengaruh dialek bahasa daerah mereka masing-masing,

7

Page 8: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

hal ini dapat kita lihat pada orang Papua, orang Kalimantan, orang

Bali, orang Madura, dan lain-lain ketika mereka berbahasa atau

menggunakan Bahasa Indonesia

b) Dialek Sosial

Yaitu Dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu.

Misalnya, orang di kalangan Kraton pasti memiliki dialek yang

berbeda dengan orang-orang di luar kraton. Atau orang-orang yang

ada di komunitas kantor pasti dialeknya berbeda dengan orang-

orang yang ada di komunitas pasar. Contohnya seperti cara seorang

anggota militer berbahasa Indonesia menunjukkan dialek yang

berbeda dengan warga sipil. Anggota militer Nampak lebih tegas,

jelas, dan lantang. Sementara anggota masyarakat sipil (non

militer) Nampak menunjukkan dialek dan aksen yang lebih lembut,

luwes dan lemah.

c) Dialek Temporal

Yaitu Dialek yang berbeda dari waktu ke waktu. Dialek ini

hanya berkembang pada kurun waktu tertentu dan bila sudah

berganti masa maka dialek itu sudah tidak ada lagi. Hal ini bisa

dilihat dari ejaan, cara penulisan dan pengucapannya. Misalnya

Dialek Melayu kuno, Melayu Klasik, dan Melayu Modern, masing-

masing adalah dialek temporal dari bahasa Melayu, dan lain-lain.

2. Macam-macam Lahjah (dialek) Arab

Sebagaimana bahasa-bahasa pada umumnya, bahasa Arab juga

mempunyai dialek-dialek geografis diluar bahasa Arab klasik atau

Qurani dan Arab Baku. Dialek-dialek ini tersebar dari tepi Samudera

Atlantik hingga Pedalaman Balkh, Afghanistan. Selain itu ada juga

dialek Arab yang sudah punah, yakni Arab Sicilia (sampai abad ke-11)

dan Arab Andalusia (sampai abad ke-15). Disamping itu ada dialek

Arab yang kemudian berkembang menjadi bahasa terpisah karena

faktor sejarah dan politik seperti Malta.

8

Page 9: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

Macam-macam lahjah (dialek) utama di Arab antara antara lain :

a) Dialek Mesir (مصرى) : dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.

b) Dialek Magribi (مغربى) : dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika

Utara

c) Dialek Levantine : disebut juga dialek Syam. Dipakai di Syiria,

Palestina, Libanon dan gereja Maronit Siprus

d) Dialek Iraq (ع55راقى) : mempunyai perbedaan khusus, yaitu

perbedaan dialek di Utara dan Selatan Iraq

e) Dialek Arab Timur (بحرينى) : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.

f) Dialek Teluk (خليجي) : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.

g) Hassānīya (حساني ) : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat.

h) Dialek Sudan (سوداني) : Dipakai di Sudan dan Chad.

i) Dialek Hijazi (حجازي) : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania.

j) Dialek Najd (نجدي) : Dipakai di Najd, Arab Saudi

k) Dialek Yamani (يمني) : Dipakai di Yaman.

l) Dialek Andalus (أندلسي) : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17.

m) Dialek Sisilia (سقلي) : Dipakai di Sisilia.

Diantara lahjah (dialek) yang sering digunakan sebagai berikut :

a) Thamthamaniah Humair ( طمطمانية)

Thamthamaniah adalah bahasa sebagian kabilah arab dimana huruf Alif Lam Ta’rif ( أل) diganti dengan Alif dan Mim (أم ) yang dalam pengucapannya lebih condong ke huruf Mim, contohnya kata matahari dan bulan mereka menyebutnya (امشمس ) .( امقم55ر) Atsa’aliby mengatakan bahwa thamthamaniah ini adalah bahasanya kabilah Humair. Dalam hadis Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia telah datang menghadap Usman ra, dan Usman pun berkata: Peperangan telah selesai (اآلن طاب امضرب)

9

Page 10: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

asli dari kalimat tersebut adalah (الضرب Dimana alif lam (طاب ta’rif diganti dengan Mim, dan menurutnya ini adalah bahasa sebagian orang Yaman.

Menurut Hariri, orang-orang Humair menggantikan Alif lam ta’rif dengan Alif dan mim dalam bahasa mereka seperti, طاب ,dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Namr bin Thualub امضربbahwa Rasulullah SAW bersabda : ليس من ام55بر امص55يام في) (امس55فر tiada kebaikan berpuasa dalam perjalanan (musafir). Diriwayatkan oleh Tsa’lab dari Al Akhfasy bahwa thamthamaniah adalah bahasanya suku Azad dimana mereka menggantikan alif lam ta’rif dengan alif dan mim.

b) Kasykasya (الكشكشه)

Yaitu menggantikan Kaf (ك55اف) dengan Syin (ش55ينا) contohnya kata (bapakmu= أبوك) dibaca menjadi (أبوش). Dan juga dalam syair Ibnu AL A’rabi (ولكن عيناها وجيدش جيدها فعيناش دقيق منش الساق (عظم Ini adalah sebagian bahasa dari orang arab termasuk Mesir diama kata Ma Alaika dibaca Ma Alaiysy. contoh lain kata Laka (لك ) dibaca Lesy (لش ).

c) Kaskasah (الكسكسه)

Kaskasa ini menyerupai Kasykasya yaitu menambahkan huruf Sin (س55ينا) setelah Kaf Mukhathab (الك55اف) untuk menunjukkan terhadap Muannats (feminal), contohnya kata (memberi) (أعطيتك) dibaca (أعطيتكس ) dan (أكرمتك) dibaca ( Ataupun sama halnya dengan Kasykasya yaitu dengan .(أكرمتكسmenggantikan Kaf Mukhathab dengan Sin, contohnya pada kata bapak dan ibu (أبوك) dibaca (أبوس) dan (أمك) dibaca (أمس).

d) Istintha (االستنطاء  )

Yaitu menggantikan huruf Ain (العين) yang di sukun dengan huruf Nun (نونا) dan setelahnya adalah huruf Tha (الطاء), contohnya kata (أعطى) dibaca (أنطى), dan dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Hasan dan Thalha ra juga selain mereka membaca ayat Al Kautsar dengan Istintha (إنا أنطيناك الكوثر) dan juga terdapat dalam hadis Rasulullah tentang Doa yaitu sabdanya : .(المانع لما انطيت وال منطي لما منع)

e) Khalkhaniah (اللخلخانيه )

10

Page 11: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

Yaitu memperpendek atau meringkas Harakat (baris) serta meringankan tekanan pada harakah tasydid, contohnya kata (كأنك) diringkas menjadi (كنك) dan kata (الله شاء (ما menjadi شا) ما .(الله

f) Tashil (التسهيل )

Yaitu membuang huruf Hamzah (الهم55زة) agar lebih mempermudah ucapan, contohnya pada kata sumur dan gelas ( بئر) dibaca (ب5ير ) dan (ك5أس) dibaca (ك5اس ) tanpa penulisan dan penyebutan huruf hamzah.

g) Ar Raswu (الرسو )

Yaitu menggantikan huruf Sin ( السين) atau Zai (الزاي) dengan huruf Shad (الصاد) atau sebaliknya, contohnya (سلطان) menjadi (صلطان), (أسطوره) menjadi (أصطوره ). dan bacaan ini sangat ma’ruf (terkenal) serta diakui keberadaanya oleh pakar bahasa.

h) Tanwin Nagham ( تنوين النغم )

Yaitu menggantikan Ta ta’nis التأنيث) (تاء dengan Nun Sukun ساكنه) (نونا untuk melagukan kata, contoh, kata (زانت) dibaca (زانن), dan (بدت) dibaca (بدن).

i) Kata Ibir mengganti kata Ibn ((ابر) )(بدال عن )ابن

Yaitu mengganti kata Ibn dengan kata Ibir, contohnya .(محمد بر علي )

j) Pengganti Dhamir Ha Ghaib (هاء الغائب)

Yaitu mengganti Dhamir Ghaib dengan huruf Wau (واو), contohnya kata (قدرته) dibaca (قدرتو).

k) ‘An’anah

Yaitu menggantikan huruf alif () menjadi Ain (العين).

E. Faktor-Faktor Penyatuan Bahasa dan Lahjah Arab

Lahjah yang beragam akan menyulitkan suatu masyarakat untuk

berkomunikasi satu sama lainnya. Oleh karena itu perlu adanya penyatuan

11

Page 12: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

bahasa dan lahjah agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Adapun

faktor-faktor tersebut adalah:

1. Faktor Politik. Tunduknya beberapa daerah pada satu peraturan

perpolitikan mengundang mereka untuk mendekatkan bahasa satu

sama lainnya dan kemudian terbentuknya sebuah bahasa umum

(Lughoh Ammah).  Seperti bahasa Latin yang menjadi bahasa

persatuan di Italia.

2. Faktor sosial dan ekonomi. Manusia terdiri dari berbagai kumpulan

masyarakat dan kaum yang berbeda, mereka saling mengambil

manfaat dari manusia lain dalam berbagai  macam kesempatan,

terkadang terjadi perselisihan. Hal ini mengharuskan mereka untuk

mempelajari bahasa lain dan mengadakan pendekatan lahjah

bahasanya terhadap bahasa yang dimaksud.

3. Faktor sastra. Para sastrawan dari para penyair misalnya menuliskan

karya mereka dengan bahasa yang dipahami oleh seluruh masyarakat

yang mempunyai tingkatan sosial. Maka bahasa yang digunakan harus

bersih dari lahjah daerah, sehingga semua orang dapat memahaminya. 

Sebagai contoh adalah lahjah Quraisy yang bersih dan telah disaring

dari berbagai macam lahjah Arab yang lain.

4. Perantara Ilmu Pengetahuan. Televisi dan radio serta perfilman

mempunyai peranan tersendiri dalam menyatukan bahasa.  Sebagai

contoh digunakannya bahasa fushah (resmi)  dan beberapa uslub

ammiyah (bentuk kalimat umum) yang dipahami oleh seluruh 

masyarakat.

5. Kota-kota besar juga mempunyai pengaruh terhadap penyatuan

bahasa. Karena mata orang dari seluruh pelosok daerah akan melihat

dan tertuju pada kota besar yang dipandang lebih menarik. Dan tatkala

memasuki kota tersebut, mereka sebisa mungkin menjauhi lahjah

daerah agar orang dapat memahami perkataannya.

6. Faktor agama, ilmu, kebudayaan, dan layanan angkatan bersenjata.

Maka di setiap sekolah, universitas, istana kebudayaan, dan

12

Page 13: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

perpustakaan, serta tempat pertemuan angkatan bersenjata misalnya

dibutuhkan satu lahjah ataupun bahasa yang menyatukan

keberagaman mereka. Yang  juga mengharuskan mereka untuk

menghindari penggunaan lahjah daerah yang tidak dipahami.

13

Page 14: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dialek (اللهجات ) menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa

dan huruf yang digunakan oleh sekelompok orang dalam rumpun

tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan

antara satu dengan yang lainnya.

Lahjah adalah variasi bahasa berdasarkan pemakainya, dengan kata

lain lahjah (dialek) merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh

pemakainya, yang pada dasarnya tergantung pada siapa pemakainya

itu; darimana pemakainya berasal, baik secara geografis dalam hal

dialek regional, ataupun secara sosial dalam kaitannya dengan dialek

sosial. Variasi yang dimaksud disini adalah berbeda satu sama lain,

tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas

disebut bahasa yang berbeda.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan.

Faktor-faktor tersebut diantaranya:

1. Perbedaan lingkungan geografis.

2. Keberagaman kondisi sosial.

3. Insting komunikasi manusia.

4. Faktor budaya. Sejarah.

5. Politik, ekonomi, dan kekuasaan.

Macam-macam Lahjah dilihat dari bentuknya

1. Dialek Regional

2. Dialek Sosial

3. Dialek Temporal

Macam-macam lahjah (dialek) utama di Arab antara antara lain :

1. Dialek Mesir (مصرى)

2. Dialek Magribi (مغربى)

3. Dialek Levantine

4. Dialek Iraq (عراقى)

14

Page 15: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

5. Dialek Arab Timur (بحرينى) 

6. Dialek Teluk (خليجي) 

7. Hassānīya (حساني )

8. Dialek Sudan (سوداني) 

9. Dialek Hijazi (حجازي)

10.Dialek Najd (نجدي) 

11.Dialek Yamani (يمني) 

12. Dialek Andalus (أندلسي) : Dipakai di Andalus sampai abad ke-

17.

13.Dialek Sisilia (سقلي) : Dipakai di Sisilia.

Diantara lahjah (dialek) yang sering digunakan sebagai berikut :

1. Thamthamaniah Humair ( طمطمانية)

2. Kasykasya (الكشكشه)

3. Kaskasah (الكسكسه)

4. Istintha (االستنطاء  )

5. Khalkhaniah (اللخلخانيه )

6. Tashil (التسهيل )

7. Ar Raswu (الرسو )

8. Tanwin Nagham ( تنوين النغم )

9. Kata Ibir mengganti kata Ibn ((ابر) )(بدال عن )ابن

10. Pengganti Dhamir Ha Ghaib (هاء الغائب)

11. ‘An’anah

15

Page 16: Lahjah (Dialek)

Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Kineka Cipta

Hasan, Ruqaiya dan M.A.K Halliday. 1994. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-

aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Suprianto. 2009. Antropologi Konstektual. Jakarta : CV Mediatama.Muhammad Qorrur, Ahmad. 1993. Fiqh Al-Lughah Al-‘Arobiyyah. Libanon :

Daarul Fiqri Al-Ma’ashir

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab

http://bambangpriantono.multiply.com/journal/item/2494/

Cacil_Bahasa_Terus_DIALEK- DIALEK_BAHASA_ARAB

16