75
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh : SITI AISAH PSW.B.2013.IB.0035 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016

Kti siti aisah akbid paramata

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kti siti aisah akbid paramata

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh :

SITI AISAHPSW.B.2013.IB.0035

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

Page 2: Kti siti aisah akbid paramata

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

Page 3: Kti siti aisah akbid paramata

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)

2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)

3. Fatmawati Desa, SST (............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)

2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)

3. Fatmawati Desa, SST (............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)

2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)

3. Fatmawati Desa, SST (............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.

Page 4: Kti siti aisah akbid paramata

iv

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Siti Aisah

2. Nim : 2013. IB. 0035

3. Tempat Tanggal Lahir : Latugho , 23 Februari 1995

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/Kebangsaan : Muna/ Indonesia

7. Alamat : Desa Latugho, Kec. Lawa, Kabupaten Muna

Barat

B. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Lawa tamat tahun 2007

2. SMP Negeri 2 Lawa tahun 2010

3. SMA Negeri 1 Lawa tamat tahun 2013

4. Mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha

Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016.

Page 5: Kti siti aisah akbid paramata

x

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha

Kabupaten Muna dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016’’.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini banyak hambatan dan kesulitan

yang dijumpai namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak

sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

Ibu Wa Ode Emy Zulhaedah, SST, selaku pembimbing I dan Ibu Fatmawati Desa,

SST selaku pembimbing II atas kesediaannya berupa waktu, bimbingan, motivasi,

petunjuk, pengarahan dan dorongan moril begitu sangat berharga.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas pula dari bantuan

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan penuh

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Akademi Kebidanan Paramata Raha dan sekaligus sebagai penguji

Karya Tulis Ilmiah.

Page 6: Kti siti aisah akbid paramata

x

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan

Paramata Raha Kabupaten Muna.

3. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan

keterampilan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti

pendidikan.

4. Ibu Wa Ode Siti Amzia. S.ST., M.Kes selaku kepala Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.

5. Terkhusus kepada ibundaku Wa Ode Saada dan ayahandaku La Sigi tercinta

yang telah mencurahkan kasih sayang, motifasi, doa dan pengorbanan materi

maupun non materi yang diberikan kepadaku selama mengikuti pendidikan.

6. Untuk adik - adikku tersayang yang selalu memberi dukungan dan selalu

menyayangiku.

9. Untuk rekan-rekan seperjuangan dalam mengikuti pendidikan di Akademi

Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Angkatan 2013, serta pihak yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dorongan, semangat

dan kebersamaannya selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: Kti siti aisah akbid paramata

x

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberikan imbalan

yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan

dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua,

Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Raha, Juli 2016

Penulis

Page 8: Kti siti aisah akbid paramata

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif .................................. 29

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..36

Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..37

Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..37

Tabel 5 : Distribusi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care di

Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun

2016……………………………………………………………... 39

Tabel 6 : Distribusi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal

Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna

Tahun2016………………………………………………………. 39

Tabel 7 : Distribusi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care di

Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun

2016……………………………………………………………... 40

Page 9: Kti siti aisah akbid paramata

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 : Persetujuan Responden dan Quisioner Penelitian

Lampiran 3 : Master Tabel

Lampiran 4 : Surat telah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 : Peryataan

Page 10: Kti siti aisah akbid paramata

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................... i

Lembar Persetujuan....................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii

Riwayat Hidup .............................................................................................. iv

Kata Pengantar .............................................................................................. v

Daftar Isi........................................................................................................ viii

Dafatar Tabel................................................................................................. x

Daftar Lampiran ............................................................................................ xi

Intisari ........................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penulisan............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 7

A. Telaah Pustaka .................................................................................. 7

B. Landasan Teori.................................................................................. 25

C. Kerangka Konsep .............................................................................. 26

D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 28

A. Jenis Penelitian.................................................................................. 28

B. Subyek Penelitian.............................................................................. 28

C. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................ 28

D. Identifikasi Variabel Penelitian......................................................... 29

E. Variabel dan Definisi Operasional .................................................... 29

F. Instrument Penelitian ........................................................................ 31

G. Pengolaha dan Analisis Data............................................................. 31

H. Jalannya Penelitian............................................................................ 34

Page 11: Kti siti aisah akbid paramata

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 35

A. Gambaran Umum lokasi Penelitian .................................................. 35

B. Karakteristik Responden ................................................................... 36

C. Analisis Data ..................................................................................... 38

D. Pembahasan....................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 49

A. Kesimpulan ....................................................................................... 49

B. Saran.................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 51

Lampiran-lampiran

Page 12: Kti siti aisah akbid paramata

xii

INTISARI

SITI AISAH. (PSW.B.2013.IB.0035) “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamiltentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo KabupatenMuna Tahun 2016) dibimbing oleh Ibu Wa Ode Emy Zulhaedah dan IbuFatmawati Desa.

Latar Belakang : Data ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo untuktahun 2013 berjumlah 163 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 150orang (92%), yang melakukan kunjungan K-IV berjumlah 143 orang (87,7%),tahun 2014 berjumlah 172 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 172orang (100%), yang melakukan kunjungan K-IV 148 orang (86%), tahun 2015ibu hamil berjumlah 174 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 154orang (88,5%), yang melakukan kunjungan K-IV 106 orang (60,9%), untuk 2016ibu hamil berjumlah 67 orang mengalami penurunan.Metode : Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan suatu kondisi ataufenomena yang terjadi pada suatu kelompok subjek tertentu dengan jumlahpopulasi 67 orang dan sampelnya sebanyak 30 orang dengan tekhnikpengambilan sampel accidental sampling.Hasil : Dari 30 ibu hamil yang memiliki tingkat tahu tentang Antenatal Care yangbaik berjumlah 4 responden (13,3%), yang cukup 9 responden (30%), dan yangkurang 17 responden (56,7%). Ditinjau dari tingkat Memahami yang baikberjumlah 5 responden (16,7%), yang cukup berjumlah 10 responden (33,3%),dan yang kurang berjumlah 15 responden (50%). Dan untuk tingkat Aplikasi yangbaik berjumlah 6 responden (20%), yang cukup berjumlah 12 responden (40%),dan yang kurang berjumlah 12 responden.Kesimpulan : Ditinjau dari tingkat tahu ibu hamil tentang Antenatal Care yangmemilki pengetahuan kurang berjumlah17 responden (56,7%), untuk tingkatmemahami yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 15 responden (50%)dan untuk tingkat aplikasi dan yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 12responden.

Kata Kunci : Pengetahuan dan Antenatal Care.Daftar Pustaka :15 literatur (2009 - 2015)

Page 13: Kti siti aisah akbid paramata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan di Indonesia adalah

tingginya angka kematian ibu. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) pada tahun 2014 angka kematian ibu sebanyak 359 per 100.000

kelahiran. Dengan tingginya angka kematian ibu tersebut, maka Departement

Kesehatan memasang perencanaan bahwa target yang perlu dicapai angka

kematian ibu menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran pada

tahun 2019. Meningkatnya angka itu disebabkan beberapa faktor yang salah

satunya terjadi akibat kurangnya pengatahuan ibu hamil tentang pentingnya

pemeriksaan saat kehamilan (Soejoenoes, 2015).

Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan Antenatal care

adalah untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan

nifas serta mengusahakan bayi di lahirkan sehat, memantau adanya resiko

kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan

risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin (Hamzah,

2013).

Angka kematian Ibu tahun 2012 di Sulawesi Tenggara sebesar 189 per

100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu di Sulawesi Tenggara,

yaitu perdarahan (55,22%), eklamsia (28,42%), infeksi (11,29%) dan lain-lain

Page 14: Kti siti aisah akbid paramata

2

(5,06%). Penyebab kematian tersebut kematian tersebut dapat dicegah dengan

pemeriksaan kehamilan (antenatal care), persalinan (intranatal care), dan nifas

(post natal) yang memadai (Profil Dinkes Propinsi Sultra, 2013).

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya, mendorong

para ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan nifas pada bidan atau

petugas kesehatan lainnya, mendorong para ibu melahirkan di tolong oleh petugas

kesehatan, mempersiapkan suami ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan

persalinan, mendorong diadakannya tabulin (tabungan ibu bersalin / biaya

persalinan), mendorong para ibu dan petugas kesehatan menggunakan buku KIA

sebagai sumber informasi, alat untuk pemeriksaan dan pencatatan kesehatan ibu

dan anak, serta mendorong para ibu mengikuti kelas ibu hamil. Selain itu juga

pengetahuan ibu dalam memeriksakan kehamilan sangatlah penting, karena

dengan pengetahuan yang cukup diharapkan dapat meningkatkan pemeriksaan ibu

hamil secara teratur. Oleh karena itu upaya yang perlu mendapatkan perhatian

adalah upaya penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu

hamil tentang pemeriksaan kehamilan (Admin, 2013).

Kemauan ibu untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care di sarana-

sarana kesehatan masih relatif rendah. Hal ini tercermin untuk Sulawesi Tenggara

kunjungan (K-1) tahun 2012 sebesar 84,22%, kunjungan ibu hamil lama (K-4)

sebesar 75,21%, target cakupan K-1 sebesar 97,9% dan K-4 minimal 88,6%,

sasaran ibu hamil sekitar 96.072 orang. Untuk tahun 2013 kunjungan K-1 sebesar

79,73%, untuk K-4 sebesar 72,75%. Untuk target K-1 minimal 90%, untuk K-4

minimal 84,8%, sasaran sekitar 59,281 orang. Tahun 2014 kunjungan K-1 sekitar

Page 15: Kti siti aisah akbid paramata

3

31,88%, K-4 75,73%, target K-1 minimal 86%, K-4 95,6%. Untuk sasaran ibu

hamil sekitar 2.122 orang (Profil Dinkes Provinsi Sultra, 2014).

Berdasarkan pengambilan data awal untuk Dinkes Kabupaten Muna ibu

hamil 2013 berjumlah 6.631 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah

6.631 orang (100%), dan yang melakukan kunjungan K-4 berjumlah 4.836 orang

(72,9%). Untuk tahun 2014 ibu hamil berjumlah 6.651 orang, yang melakukan

kunjungan K-1 berjumlah 6.651 orang (100 %), dan yang melakukan kunjungan

K-4 berjumlah 4.371 orang (65,7%), kemudian untuk 2015 ibu hamil berjumlah

4.959 orang, yang melakukan K-1 berjumlah 4.959 orang (100%), yang

melakukan kunjungan K-4 berjumlah 3.841 orang (77,5%) (Data Dinkes

Kabupaten Muna ).

Data ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo untuk tahun 2013

berjumlah 163 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 150 orang

(92%), yang melakukan kunjungan K-IV berjumlah 143 orang (87,7%), tahun

2014 berjumlah 172 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 172 orang

(100%), yang melakukan kunjungan K-IV 148 orang (86%), tahun 2015 ibu

hamil berjumlah 174 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 154

orang (88,5%), yang melakukan kunjungan K-IV 106 orang (60,9%), untuk 2016

ibu hamil berjumlah 67 orang (Data Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di

Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016”.

Page 16: Kti siti aisah akbid paramata

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu

Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna Tahun 2016” ?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di

Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada

tingkat tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun

2016.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada

tingkat memahami di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna

Tahun 2016.

c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada

tingkat aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna

Tahun 2016.

Page 17: Kti siti aisah akbid paramata

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan

baru serta memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan

kepustakaan sekaligus dapat dijadikan acuan penelitian yang berhubungan

dengan Antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna Tahun 2016.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak. Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut :

a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran pengetahuan ibu

hamil tentang Antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna.

b. Bagi Institusi

Dijadikan sebagai perbendaharaan perpustakaan / referensi

penelitian bagi Akademi Kebidana Paramata Raha Kabupaten Muna.

c. Bagi Profesi Kebidanan

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap

pengembangan ilmu kebidanan serta merupakan masukan informasi yang

berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program pemberian

Page 18: Kti siti aisah akbid paramata

6

pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan.

d. Bagi Peneliti

Penerapan ilmu pengetahuan dalam membuat proposal sebagai

salah satu pengalaman belajar di Akademi Kebidanan Paramata Raha

Kabupaten Muna.

Page 19: Kti siti aisah akbid paramata

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Antenatal Care (ANC).

a. Pengertian

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk

memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan

memuaskan (Hamzah, 2013). Antenatal care adalah pengawasan

sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim (Jasmawati, 2015).

Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan

kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi

hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan

menegakkan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat

mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan

kesehatan (Hamzah, 2013). Antenatal care adalah asuhan yang diberikan

untuk ibu sebelum persalinan (Kuswanti, 2014). Antenatal care adalah

upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi

kematian maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan

rutin selama kehamilan (Nofitasari, 2012).

Page 20: Kti siti aisah akbid paramata

8

Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal adalah pelayanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,

dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam

standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal merupakan upaya

untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya

menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan

antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus

(Hamzah, 2013).

b. Tujuan Asuhan Antenatal

Pada umumnya kehamilan berkembang normal dan menghasilkan

kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan melalui jalan lahir, namun

kadang-kadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu pelayanan

asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

kehamilan normal.

Tujuan utama dari asuhan antenatal adalah :

1) Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi

dengan cara membina hubungan baik dan saling percaya dengan ibu

2) Mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa

3) Mempersiapkan kelahiran bayi

4) Memberikan pendidikan pada ibu hami, suami dan keluarga (

Kuswanti, 2014).

Page 21: Kti siti aisah akbid paramata

9

Tujuan asuhan antenatal yang lain meliputi :

a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

social ibu dan bayi.

c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI esklusif.

f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

(Prawirohardjo, 2009).

c. Pelayanan Antenatal

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan

pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru

lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi

kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta

ibu nifas. Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus

dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu

mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan

Page 22: Kti siti aisah akbid paramata

10

intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani

persalinan normal. Setiap kehamilan, dalam perkembangannya

mempunyai resiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu,

dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus

memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar 10T terdiri dari :

1) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan.

Penimbangan berat badan pada setiap kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan

untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu

hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk terjadinya

Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).

2) Ukur Tekanan Darah.

Dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥

140/90 mmHG) pada kehamilan dan preeclampsia (hipertensi disertai

edema wajah, tungkai bawah, dan protein urine).

3) Nilai Status Gizi ( Ukur Lingkar Lengan Atas/ LiLA).

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk

skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK). Kurang

energy kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau

tahun) dimana ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm. ibu hamil dengan

KEK akan dapat melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

Page 23: Kti siti aisah akbid paramata

11

4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.

Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjugan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau

tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan

umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.

Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan

24 minggu.

5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).

Menentukan presentsi janin dilakukan pada akhir trimester II

dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. pemeriksaan ini

dilakukan untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian

bawah janin bukan kepala, panggul sempit atau ada masalah lain.

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap

kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/ menit atau

DJJ cepat lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan adanya gawat janin.

6) Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi Tetanus

(TT) bila diperlukan.

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil

harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil

diskrining status imunisasi T-nya. Pemberian imunisasi TTpada ibu

hamil disesuaikan dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil

minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan

terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT

Page 24: Kti siti aisah akbid paramata

12

Long Life ) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi. Pemberian

imunisasi TT tidak mempunyai interval maksimal, hanya terdapat

interval minimal.

7) Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi).

Untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus mendapat tablet

tambah darah (tablet zat besi dan asam folat) minimal 90 tablet selama

kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

8) Periksa Laboratorium (Rutin dan Khusus).

Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan

laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu

golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah

endemis/ epidemic (malaria, HIV, dan lain-lain). Sementara

pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan laboratorium

lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan

kunjungan antenatal.

9) Tatalaksana / Penanganan Kasus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu

hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga

kesehatan. Kasus- kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai

dengan sistem rujukan.

Page 25: Kti siti aisah akbid paramata

13

10) Temu Wicara (Konseling).

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan

antenatal yang meliputi :

a) Kesehatan ibu.

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya

secara rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar

beristrahat yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam

perhari) dan tidak bekerja berat.

b) Perilaku hidup bersih dan sehat.

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan

selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan,

mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi

setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan olahraga

ringan.

c) Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan.

Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga

terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau

masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi,

transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila

terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agr segera

dibawa kefasilitas kesehatan.

Page 26: Kti siti aisah akbid paramata

14

d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan

menghadapi komplikasi.

Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenal tanda- tanda bahaya

baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan

pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada

jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda – tanda bahaya ini

penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke tenaga

kesehatan.

e) Asupan gizi seimbang.

Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan

yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting

untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehata ibu.

Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet tambah darah secara

rutin untuk mencegah anemia pada kehamilannya.

f) Gejala penyakit menular dan tidak menular.

Setiap ibu hamil harus tau gejala – gejala penyakit menular dan

penyakit tidak menular karena dapat mempengaruhi pada

kesehatan ibu dan janinnnya.

g) Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah

epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS

dan TB di daerah epidemi rendah.

Setiap ibu hamil ditawarkan untuk dilakukan tes HIV dan segera

diberikan informasi mengenai resiko penularan HIV dari ibu ke

Page 27: Kti siti aisah akbid paramata

15

janinnya. Apabila ibu hamil tersebut HIV positit maka dilakukan

konseling pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA).

Bagi ibu hamil yang negative diberikan penjelasan untuk menjaga

tetap HIV negative selama hamil, menyusui dan seterusnya.

h) Inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI esklusif.

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada

bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat

kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian

ASI di lanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan

i) KB pasca persalinan.

Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB

setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu

punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.

j) Imunisasi.

Setiap ibu hamil harus mempunyai status imunisasi (T) yang

masih memberikan perlindungan untuk mencegah ibu dan bayi

mengalami tetanus neonatorum. Setiap ibu hamil minimal

mempunyai status imunisasi T2 agar terlindungi terhadap infeksi

tetanus.

k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain

Brooster).

Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan,

ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan

Page 28: Kti siti aisah akbid paramata

16

pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster) secara

bersamaan pada periode kehamilan (Kaslam, 2015).

Adapun pelayanan yang berkualitas sesuai standar 14T terdiri dari :

1) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan.

2) Tekanan Darah.

Apabila tekanan darah melebihi 140/90 mmHg, maka perlu

diwaspadai adanya preklampsia..

3) Tinggi Fundus Uteri.

Pemeriksaan TFU dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa

dibandingkan dengan hasil anamnesis (HPHT ibu).

4) Tetanus Toksoid (TT).

5) Pemberian Tablet Zat Besi.

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil minimal 90 tablet

selama kehamilan.

6) Test terhadap Penyakit Menular Seksual/VDRL (Veneral

Disease Research Lab).

7) Temu Wicara / Konseling.

8) Pemeriksaan Hb.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ibu

mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil

sebaiknya dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke

28 kehamilan.

Page 29: Kti siti aisah akbid paramata

17

9) Pemeriksaan Urine Protein.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada

urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala

preeklampsia.

10) Test Reduksi Urine.

Dilakukan pada ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit

Diabetes Melitus.

11) Perawatan Payudara (tekan pijat payudara).

12) Pemeliharaan Tingkat Kebugaran (senam hamil).

13) Terapi Yodium Kapsul.

Terapi ini diberikan khusus pada ibu hamil dengan gangguan

akibat kekurangan yodium di daerah endemis.

14) Terapi Obat Malaria.

Terapi ini diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah

malaria, atau ibu hamil dengan gejala malaria yaitu panas

tinggi disertai menggingil dan hasil asupan darah yang positif

(Kuswanti, 2014).

d. Kunjungan Antenatal

Adapun kunjungan kehamilan itu adalah:

1) K1 (Kunjungan Pertama)

Adalah kunjungan atau kontak pertama dengan petugas

kesehatan pada trimester pertama selama masa kehamilan, yang

dimaksudkan untuk diagnosis kehamilan. Kegiatannya adalah :

Page 30: Kti siti aisah akbid paramata

18

a) Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstetrik dan

ginekologi terdahulu.

b) Pemeriksaan fisik: Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, bunyi

jantung,edema dan lain-lain.

c) Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, besar uterus, bunyi

jantung janin dan pengukuran panggul luar.

d) Pemeriksaan laboratorium : Urine lengkap dan darah (Hb,

Leukosit dan Gula darah).

e) Penilaian status gizi: dilihat dari keseimbangan antara berat badan

dan tinggi badan atau lingkar lengan atas (LLA).

b) K2 (Kunjungan Kedua)

Adalah kunjungan / kontak kedua ibu hamil dengan petugas

kesehatan pada trimester kedua selama masa kehamilan. Penilaian

terutama menilai risiko kehamilan dan kelainan/cacat bawaan.

Kegiatannya adalah :

a) Anamnesis : Keluhan dan perkembangan yang dirasa oleh ibu.

b) Pemeriksaan Fisik dan Obstetrik.

c) Pemeriksaan dengan USG : Besar dan usia kehamilan, aktivitas

janin, kelainan atau cacat bawaan, cairan ketuban dan letak

plasenta.

d) Penilaian risiko kehamilan.

f) Pemeriksaan imunisasi TT-1 dan pemberian tablet penambah darah

(Fe).

Page 31: Kti siti aisah akbid paramata

19

c) K3 (Kunjungan Ketiga)

Adalah kunjungan/kontak ketiga ibu hamil dengan petugas

kesehatan pada trimester ketiga selama kehamilan. Pemeriksaan

terutama menilai risiko kehamilan, juga untuk menilai aktivitas janin

dan pertumbuhan janin secara klinis. Kegiatannya adalah:

a) Anamnesis : Keluhan, gerakan janin.

b) Pemeriksaan fisik dan obstetric (Pemeriksaan panggul dalam

khusus Pada kehamilan pertama).

c) Penilaian risiko kehamilan.

d) Pemberian TT-2 dan pemberian tablet penambah darah (Fe).

d) K4 (Kunjungan Keempat)

Adalah kunjungan/kontak keempat ibu hamil dengan petugas

kesehatan pada trimester ketiga selama masa kehamilan. Pemeriksaan

terutama ditujukan kepada penilaian kesejahteraan janin dan fungsi

plasenta serta persiapan persalinan.

Kegiatannya adalah:

a) Anamnesis : Keluhan, gerakan janin dan lain-lain.

b) Pengamatan gerakan janin.

c) Pemeriksaan fisik dan obstetric.

d) USG ulang (Kaslam, 2015).

Page 32: Kti siti aisah akbid paramata

20

2. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan domain sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis

perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada

pengetahuan yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Pengetahuan adalah informasi yang telah di kombinasikan dengan

pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat dibenak

seseorang. Pada umumnya pengetahuan memiliki kemampuan prediktif

terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola manakala

informasi data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau

bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan

untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang disebut potensi untuk

menindaki (Ariani, 2014).

Ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

adalah hasil dari tahu yang diperoleh melalui panca indera, dimana

pengetahuan itu merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang.

Page 33: Kti siti aisah akbid paramata

21

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Ariani (2014) seseorang terhadap objek mempunyai

intensitas atau tingkat yang berbeda–beda. Secara garis besarnya dibagi

dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan–

pertanyaan.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkn dan /atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antar komponen –

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui

Page 34: Kti siti aisah akbid paramata

22

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis Menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen –

komponen pengetahuan yang dimiliki.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek materi atau objek

penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau responden.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu.

Kegiatan pendidikan formal maupun informal berfokus pada proses

belajar-mengajar, dengan tujuan agar terjadi perubahan perilaku yaitu

dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan

dari tidak dapat menjadi dapat. Maka makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Karena dapat membuat

seseorang untuk lebih mudah mengambil keputusan dan bertindak.

Page 35: Kti siti aisah akbid paramata

23

2) Media Masa/Sumber Informasi

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain–lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Seseorang yang mempunyai sumber informasi

lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Tingkat

kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang

yang tingkat ekonominya lebih tinggi akan lebih mudah mendapatkan

informasi karena kemampuannya dalam penyediaan media informasi.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,

baik lingkungan fisik, bilogis, maupun sosial.

5) Pekerjaan

Adanya suatu pekerjaan pada seseorang akan menyita banyak

waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap

penting dan memerlukan perhatian tersebut, sehingga masyarakat yang

sibuk hanya mempunyai sedikit waktu memperoleh informasi.

Page 36: Kti siti aisah akbid paramata

24

6) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang

dihadapai masa lalu.

Faktor pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang atau dengan kata lain

pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai motivasi awal bagi

seseorang dalam berperilaku.Namun perlu diperhatikan bahwa

perubahan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku,

walaupun hubungan positif antara variabel pengetahuan dan variabel

perilaku telah banyak diperlihatkan.

d. Kategori Pengetahuan

Kategori pengetahuan menurut Notoatmodjo pengukuran

pengetahuan dengan menggunakan pengkategorian menurut Ariani (2014)

yaitu:

1) Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76 – 100 % dari

seluruh pernyataan.

2) Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56 – 75 % dari

seluruh pertnyataan.

2. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar < 56% dari

seluruh pernyataan.

Page 37: Kti siti aisah akbid paramata

25

B. Landasan Teori

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Hamzah, 2013). Antenatal

care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Jasmawati, 2015).

Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu

hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan

positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan kepercayaan

dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan

kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan (Hamzah, 2013).

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan domain sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis perilaku

yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada pengetahuan yang tidak

didasari oleh pengetahuan.

Tahu (Know) diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan–pertanyaan.

Page 38: Kti siti aisah akbid paramata

26

Memahami (Comprehension) berarti memahami suatu objek bukan

sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi

orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

tersebut pada situasi yang lain.

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel Independent

: Variabel Dependent

Gambar 1 : Kerangka Konsep

Antenatal

CareMemahami

Tahu

Aplikasi

Page 39: Kti siti aisah akbid paramata

27

D. Pertanyaan Penelitian

a. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care

pada tingkat tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna

Tahun 2016 ?

b. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care

pada tingkat memahami di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna Tahun 2016 ?

c. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care

pada tingkat aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna Tahun 2016 ?

Page 40: Kti siti aisah akbid paramata

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care

di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Juli sampai tanggal 12 Juli

2016, sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas

Mabodo Kabupaten Muna.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 yang berjumlah 67

orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental sampling

yaitu di lakukan dengan mengambil responden yang kebetulan datang

berkunjung. Sampel yang di gunakan adalah seluruh ibu hamil yang

melakukan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna Tahun 2016.

Page 41: Kti siti aisah akbid paramata

29

D. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah antenatal care sedangkan tahu,

memahami, aplikasi menjadi variabel independent dalam penelitian ini.

E. Definisi operasinal

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud

atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,

2010).

Tabel 1. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

No

Variabel DevinisiOperasional

Kriteria Objektif Alat Ukur Skala

1. DependentAntenatalCare

Adalahpemeriksaankehamilan yangdilakukan untukmendeteksikomplikasi yangdapat mengancamjiwa ibu hamil.

Kuisioner Nominal

2. IndependentTahu

Adalah segalasesuatu yangdiketahui ibuhamil tentangAntenatal Care

a.Baik: apabila skor 76-100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).

b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).

c. Kurang: apabila skorkurang dari 56% totalskor (bila jawabanyang benar 1-5 dari10 pertanyaan yangdiberikan).

Kuisioner Ordinal

Memahami Adalah tingkat a. Baik: apabila skor 76- Kuisioner Ordinal

Page 42: Kti siti aisah akbid paramata

30

mengetahuidengankemampuanmenjelaskankembalipengetahuan yangtelah dimiliki

100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).

b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).

c. Kurang:apabila skorkurang dari 55% daritotal skor (bilajawaban yang benar1-5 dari 10pertanyaan yangdiberikan.

Aplikasi Aplikasi adalahkemampuanmelakukan ataumengaplikasikandari pengetahuanyang dimiliki

a. Baik: apabila skor 76-100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).

b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).

c. Kurang:apabila skorkurang dari 56% daritotal skor (bilajawaban yang benar1-5 dari 10pertanyaan yangdiberikan.

Kuisioner Ordinal

Page 43: Kti siti aisah akbid paramata

31

F. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan

kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data gambaran

pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan memberikan pertanyaan

secara tertutup (closed ended) dimana responden tinggal memilih atau menjawab

pada jawaban yang sudah disiapkan. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang dilakukan. jika jawaban benar diberi skor 1 dan

untuk jawaban salah diberi skor 0.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer.

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati

dan dicatat untuk pertama kalinya (Ariani, 2014). Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah dengan membagikan kuesioner kepada responden yang

telah dijelaskan cara pengisiannya untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu

hamil tentang antenatal care. Setelah diisi oleh responden dikembalikan kepada

peneliti untuk dilakukan pengolahan data.

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Data yang terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Page 44: Kti siti aisah akbid paramata

32

a. Pengeditan (Editing)

Yaitu dengan melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah

terkumpul. Setelah dilakukan pengecekan tidak terdapat kesalahan dan

kekeliruan dalam pengumpulan data.

b. Pengkodean (Coding)

Data yang telah diedit dirubah dalam bentuk angka (kode) yaitu nama

responden dirubah dengan kode responden.

c. Pemberian skor (Tabulating)

Data yang telah lengkap dan memenuhi kriteria dihitung dan disesuaikan

dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel distribusi

frekuensi.

d. Analisis Data (Analiting)

Dalam melakukan analisis khususnya data penelitian akan menggunakan

ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dianalisis secara univariat.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase data

yang telah dikumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan tabulasi

silang. Analisis data kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian

dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada. Selanjutnya adalah

apakah hasil scoring tersebut masuk dalam kategori baik, cukup, atau kurang.

Presentase dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

Page 45: Kti siti aisah akbid paramata

33

=Keterangan :

P : Angka Presentase (Notoadmodjo : 2008)

n : Jumlah sampel yang diteliti

f : Frekuensi

K : Konstanta

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis univariate yang menganalisis terhadap tiap variabel dan hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

variabel (Ariani, 2014)

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih muda dibaca di interprestasikan. Penelitian ini menggunakan analisis

univariat untuk menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara

deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi untuk memberikan deskriptif

secara umum.

H. Jalannya Penelitian

Untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan penelitian, penulis membuat

jalannya penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan penelitian di mulai dengan mempersiapkan dan mengurus surat

ijin peneltian di Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna dan melapor kepada

Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Muna sebelum melakukan

penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna.

Page 46: Kti siti aisah akbid paramata

34

2. Tahap Pelaksanaaan

Dengan membagikan quisioner berdasarkan tingkat pengetahuan yang ditinjau

dari tingkat tahu, memahami dan aplikasi, pada ibu hamil yang datang

berkunjung memeriksakan kehamilannya di Posyandu dan Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna tahun 2016.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Data yang disimpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

4. Tahap Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Pada tahap ini disusun suatu laporan dari hasil penelitian.

5. Tahap Konsultasi dan Perbaikan

Pada tahap ini dilakukan konsultasi dan perbaikan karya tulis ilmiah sekaligus

meminta saran pembimbing dalam pembuatan karya tulis.

Page 47: Kti siti aisah akbid paramata

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Puskesmas Mabodo terletak di Kecamatan Kontunaga dengan

Wilayah Kerja 5 (lima) Desa yaitu Desa Bungi, Desa Kontunaga, Desa

Liabalano, Desa Mabodo, Desa Masalili. Adapun batas Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Lohia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Muna

Barat, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Watoputih, sebelah

selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabawo.

b. Sarana Kesehatan

Sarana pelayanan di Puskesmas Mabodo terdiri dari Ruang Kartu,

Poli KIA, Poli Gigi, Poli Umum, Gizi, Laboratorium, UGD, dan Apotik

sedangkan sarana pendukung pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo terdiri dari 3 Pustu yang terdapat di Desa Bungi,

Desa Kontunaga dan Desa Liabalano. 6 Poskesdes terdapat di Desa

Liabalano dan Desa Kontunaga, Desa Mabodo, Desa Bungi, Desa

Masalili. dan Puskesmas Mabodo memiliki 11 tempat Posyandu yang

terdiri dari 2 tempat Posyandu di Desa Bungi, 3 tempat Posyandu di Desa

Mabodo, 2 tempat Posyandu di Desa Masalili, 2 tempat Posyandu di

Page 48: Kti siti aisah akbid paramata

36

Desa Kontunaga, 2 tempat Posyandu di Desa Liabalano dan kendaraan

roda 4 satu (1) unit.

c. Ketenagaan

Jumlah ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo saat ini adalah

73 0rang ( terdiri dari 30 orang pegawai negeri, 3 orang PTT dan 40

orang honorer.

2. Karakteristik Responden

a. Pendidikan

Distribusi responden menurut pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SDSMPSMADIII

19 orang2 orang7 orang2 orang

63,3%6,7%23,3%6,7%

Total 30 orang 100%Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik

responden menurut pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden berpendidikan SD 19 orang

(63,3%), SMP 2 orang (6,7%), SMA 7 orang (23,3%), dan DIII 2 orang

(6,7%).

Page 49: Kti siti aisah akbid paramata

37

b. Umur

Distribusi responden menurut umur di Wilayah Kerja Puskesmas

Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

Umur Frekuensi Presentase (%)<20 Tahun

20-35 Tahun>35 Tahun

1 orang25 orang4 orang

(3,3%)(83,3%)(13,3%)

Total 30 orang 100%Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik

responden menurut umur di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden umur <20 tahun 1 orang

(3,3%), umur 20-35 tahun 25 orang (83,3%), dan >35 tahun 4 orang

(13,3%).

c. Pekerjaan

Distribusi responden menurut pekerjaan di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel

4.

Tabel 4.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)IRT 27 orang (90%)

Honorer 2 orang (6,7%)PNS 1 orang (3,3%)Total 30 orang 100%

Sumber : Data Primer, 2016

Page 50: Kti siti aisah akbid paramata

38

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik

responden menurut pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden yang bekerja sebagai IRT 27

orang (90%), Honorer 2 orang (6,7%) dan PNS 1 orang (3,3%).

3. Analisis Data

Kegiatan penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus tahun 2016 di

Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna, untuk mengetahui

penelitian ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas

Mabodo Kabupaten Muna. Berdasarkan data yang ada di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna diperoleh jumlah ibu hamil yaitu 67

orang. Setelah melakukan penelitian dengan membagikan kuisioner di

Posyandu didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.

Hasil penelitian ini akan disajikan dalam beberapa tabel distribusi

disertai dengan narasi atau penjelasan tabel yang terdiri dari analisis univariat

sebagai berikut

a. Tingkat Tahu

Tingkat tahu ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner yang

berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian

dapat dilihat pada tabel 5.

Page 51: Kti siti aisah akbid paramata

39

Tabel 5.Distribusi Frekuensi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

Tingkat Tahu Frekuensi Persentase (%)

Baik 4 13,3%

Cukup 9 30%

Kurang 17 56,7%

Total 30 100

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden,

ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang

Antenatal Care yang baik berjumlah 4 responden (13,3%), yang cukup 9

responden (30%), dan yang kurang 17 responden (56,7%).

b. Tingkat Memahami

Tingkat Memahami ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner

yang berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian

dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal Care

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

TingkatMemahami

Frekuensi Persentase (%)

Baik 5 16,7%Cukup 10 33,3%Kurang 15 50%

Total 30 100

Sumber : Data Primer, 2016

Page 52: Kti siti aisah akbid paramata

40

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden,

ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat memahami

tentang Antenatal Care yang baik berjumlah 5 responden (16,7%), yang

cukup berjumlah 10 responden (33,3%), dan yang kurang berjumlah 15

responden (50%).

c. Aplikasi

Tingkat Aplikasi ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner

yang berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian

dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care

di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.

Tingkat Aplikasi Frekuensi Persentase (%)

Baik 6 20%

Cukup 12 40%

Kurang 12 40%

Total 30 100

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden

ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi

tentang Antenatal Care yang baik berjumlah 6 responden (20%), yang

cukup berjumlah 12 responden (40%), dan yang kurang berjumlah 12

responden (40%).

Page 53: Kti siti aisah akbid paramata

41

B. Pembahasan

1) Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, dengan kata lain mengingat kembali (recall) terhadap spesifikasi

dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007). Tahu adalah kemampuan

mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk didalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap apa yang telah

diterima atau tentang apa yang dipelajari (Ariani, 2014).

Kemampuan seseorang dalam mengingat dapat dipengaruhi oleh

dimensi waktu, sehingga pengetahuan responden yang teramati melalui

kuisioner sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang, hal

ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh, dimana

pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat

pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan, social

ekonomi, dan social budaya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang

mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang Antenatal Care

sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 17 orang (56,7%). Hal ini

disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga

mempengaruhi pula tingkat tahu ibu tentang Antenatal Care. Dimana dari

hasil penelitian yang diperoleh dari 30 responden terdapat 21 responden yang

memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu SD dan SMP.

Page 54: Kti siti aisah akbid paramata

42

Pengetahuan yang baik adalah dimana individu memiliki kemampuan

untuk memperjelas fenomena yang terjadi disekitarnya. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh ibu hamil

dan kurangnya mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan

sehingga pengetahuan ibu hamil tersebut tidak berubah atau tidak bertambah

bahkan menetap. kesadaran ibu akan pentingnya Antenatal Care selama

hamil dipengaruhi oleh lingkungan yang mayoritas kesadarannya kurang,

informasi yang kurang, tingkat pendidikan ibu yang kurang. Untuk

meningkatkan pendidikan ibu lebih baik perlu dilakukan langkah-langkah

peningkatan pengetahuan reponden diantaranya adalah dengan didapat dari

penyuluhan, konseling dan pendidikan.

Sesuai dengan teori yang ada, salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan dan keterpaparan informasi.

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah untuk menerima

dan memperoleh informasi. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Ramli yang

berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan di

Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013. Hasil

penelitian diperoleh bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang

pemeriksaan kehamilan masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan pernyataan

–pernyataan yang terungkap dari hasil wawancara mendalam dengan

responden yang memperlihatkan mereka belum memahami secara utuh

manfaat pemeriksaan kemailan, tidak mengetahui istilah dan makna

Page 55: Kti siti aisah akbid paramata

43

pelayanan secara kuantitas yakni Kunjungan K1 dan K4 serta pelayanan

secara kualitas yakni pelayanan 10 T.

Hal ini disebabkan petugas kesehatan tidak pernah memberikan

penjelasan secara komprehensif tentang pemeriksaan kehamilan, terungkap

dari hasil wawancara mendalam dengan informan yang sebagian besar

menyatakan belum pernah mendapatkan penjelasan hal demikian. Situasi

seperti ini diperkuat dengan pernyataan beberapa informan kunci (kader dan

bidan desa) dari hasil wawancara mendalam terungkap bahwa mereka

memberikan informasi hanya berupa anjuran makan makanan yang bergizi,

banyak isterahat, jangan kerja berat, mereka tidak melakukan konseling atau

semacamnya untuk memberikan pengetahuan secara utuh tentang manfaat

dan istilah dalam pemeriksaan kehamilan.

Pentingnya pengetahuan dalam membentuk perilaku sangatlah jelas

sesuai dengan pernyataan Rogers (Notoatmodjo, 2005) yang menyatakan,

bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi

terbentuknya perilaku. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk

memberikan stimulus lebih kepada informan berupa pemberian informasi -

informasi yang akan meningkatkan pengetahuan informan. Peningkatkan

pengetahuan informan dalam pemeriksaan kehamilan melalui strategi

perubahan perilaku, yaitu kegiatan pemberian informasi - informasi tentang

manfaat pemeriksaan kehamilan, pengertian antenatal care dalam bentuk

Kunjungan (K1 dan K4, serta pelayanan ibu hamil 10T).

Page 56: Kti siti aisah akbid paramata

44

Berdasarkan tingkat pendidikan dari 30 responden yang memiliki

pengetahuan kategori baik pada pendidikan SD 1 orang . Dan pada tingkat

SMP pengetahuan kategori baik tidak diemukan dari 32 responden, namun

yang nampak pada hasil penelitian yang berpendidikan SD 19 responden

memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu 13 orang responden dan 5 orang

responden memiliki pengetahuan kategori cukup, sedangkan yang

berpendidikan SMP 2 responden memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu

1 orang responden dan 1 orang responden memiliki pengetahuan kategori

cukup. Sedangkan pada tingkat SMA masih ada ditemukan yang memiliki

pengetahuan kategori kurang yaitu 4 orang responden dan 2 orang responden

memiliki pengetahuan kategori cukup, sedangkan yang baik 1 orang dari 7

orang responden, sedangkan Diploma lebih mendominasi pengetahuan

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi

sangat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang Antenatal Care.

Hal ini disebabkan oleh faktor sumber informasi, dimana mayoritas

responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Maka menyebabkan responden

mempunyai waktu yang cukup untuk mendapatkan informasi disebabkan

karena hanya melakukan pekerjaan rumah tangga. Responden tidak

mempunyai waktu yang cukup untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dan

konseling dari tenaga kesehatan, memperoleh informasi dari media massa

terutama berkaitan dengan pentingnya Antenatal Care.

Sehingga pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna bahwa tingkat tahu pada Ibu Hamil tentang Antenatal Care

Page 57: Kti siti aisah akbid paramata

45

yaitu kurang sedangkan pada hasil penelitian oleh Ramli yang berjudul

“Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan

Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 bahwa tingkat tahu pada

ibu hamil yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan

tahun 2013.

2) Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang dapat diketahui dan dapat

menginterpretasikan informasi tersebut secara benar, maka dari itu meskipun

responden pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care. Tetapi

responden tersebut tidak melakukan penginderaan dengan baik. Jika

seseorang lebih mudah dan lebih banyak memperoleh informasi, maka ia

akan lebih mudah dan cukup tanggap dalam menerima informasi atau

pengetahuan tentang antenatal care. Bagi yang tidak memahami sama sekali,

kemungkinan cenderung tidak tanggap atau tidak mengerti dengan

pengetahuan yang diperoleh. Tingkat kemampuan dalam menerima dan

memikirkan suatu hal masih kurang. Menyebabkan tingkat memahami juga

cenderung kurang, sehingga ditemukan bahwa tentunya tingkat memahami

ibu hamil mempengaruhi pemahamannya tentang antenatal care.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang

mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat memahami tentang antenatal

care sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 15 orang (50%). Hal ini

Page 58: Kti siti aisah akbid paramata

46

disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga

mempengaruhi pula tingkat pemahaman ibu hamil tentang antenatal care .

Dimana dari hasil penelitian yang diperoleh dari 30 responden terdapat 21

responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu SD dan SMP.

Tingkat pengetahuan pada sebagian besar responden dipengaruhi oleh

tingkat pemahaman (komprehension) yang kurang memadai tentang

bagaimana antenatal care itu. Pemahaman yang baik adalah dimana individu

memiliki kemampuan untuk memperjelas fenomena yang terjadi disekitarnya.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman dari luar mengenai antenatal

care, dan keasadaran ibu akan pentingnya antenatal care. Pengaruh

lingkungan yang mayoritas kesadarannya kurang, informasi yang kurang, dan

tingkat pendidikan ibu yang kurang.

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang didapat sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan kurang. Dimana mayoritas responden

bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga menyebabkan responden tidak

mempunyai waktu untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dan konseling

dari tenaga kesehatan terutama yang berkaitan dengan pentingnya antenatal

care.

Pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kabupaten Muna bahwa tingkat memahami pada ibu hamil tentang antenatal

care yaitu kurang, sedangkan hasil penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang

Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 tentang pemeriksaan kehamilan

Page 59: Kti siti aisah akbid paramata

47

yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013.

3) Aplikasi

Menurut Notoadmojo (2007) aplikasi dapat diartikan sebagai

kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi

atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya.

Dalam konteks atau kondisi yang lain, aplikasi juga dapat diartikan sebagai

suatu kemampuan untuk melakukan atau menerapkan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginteprestasikan informasi tersebut secara

benar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang

mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi tentang antenatal care

sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 12 orang (40%). Tingkat

pengetahuan pada sebagian besar responden dipengaruhi oleh tingkat aplikasi

(application) yang kurang memadai, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan,

social ekonomi, dan social budaya tentang bagaimana antenatal care itu.

Aplikasi yang baik dapat dipengaruhi oleh tingkat tahu dan

pemahaman ibu tentang antenatal care. Maka dari itu meskipun responden

pernah mendapat informasi, mengetahui, dan memahami tentang antenatal

care tetapi responden tersebut tidak melakukan atau mengaplikasikan/

Page 60: Kti siti aisah akbid paramata

48

menerapkan dengan baik, sehingga sebagian responden memiliki aplikasi

yang kurang.

Pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten

Muna bahwa tingkat aplikasi pada ibu hamil tentang antenatal care yaitu

kurang, sedangkan hasil penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang

Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 tentang pemeriksaan kehamilan

yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013.

Page 61: Kti siti aisah akbid paramata

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Distribusi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa dari

30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu

sebanyak 17 responden (56,7%).

2. Distribusi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa

dari 30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu

sebanyak 15 responden (50%).

3. Distribusi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa

dari 30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu

sebanyak 12 responden (40%).

Page 62: Kti siti aisah akbid paramata

50

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut :

1. Di harapkan kepada petugas kesehatan, terutama bidan desa agar lebih

mendekatkan diri kepada ibu-ibu hamil dan memberikan penyuluhan tentang

pentingnya kunjungan Antenatal Care.

2. Di harapkan kepada petugas kesehatan, terutama bidan desa untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pelayanan Antenatal Care,

perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan,

konseling dan pembinaan kader.

Page 63: Kti siti aisah akbid paramata

51

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo Sarwono. (2009). Buku Acuan Pelayanan Maternal dan Neonatal.Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Asrinah. dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : GrahaIlmu.

Nofitasari. (2012). Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Careterhadap Frekuensi Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil TrimesterIII.Ponorogo : Universitas Muhammadiyah. Http : // Jkptumpo-gdl-nofitasari-1-eprints.umpo.ac. Diakses tanggal 25 Juli 2016.

Admin. (2013). Upaya untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu. Https ://web../unair. Ac.id./admin/file/f- 20025- pdf. Diakses tanggal 25 Juli 2016.

Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. (2013). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara

Hamzah Asiah. (2013). Sosiologi Pengasuhan Anak. Makassar : Massagena Press.

Ramli, (2013). Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan diKecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Http : // Jurnal-vol-4-nomor-1-2013-Ramli. Diakses tanggal 25 Juli 2016.

Ariani A, P (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan KesehatanReproduksi. Yogyakarta, Nuha Medika.

Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. (2014). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara

Kuswanti Ina. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. (2015).

Jasmawati. (2015). Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TentangAntenatal Care dengan Prilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan dipuskesmas Kalimantan Timur : Jurnal Husada Mahakam. Https : // HusadaMahakam, files. Wordpress.com. Diakses tanggal 25 Juli 2016.

Kaslam Pancho. (2015). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. JakartaKementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Soejoenoes. A., dkk. (2015). Regulasi, Kebijakan, Akuntabilitas ProgranKesehatan setra Peran Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan Ibu.Jakarta : Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia.

Data Puskesmas. (2016). Pemantauan Wilayah Setempat.

Page 64: Kti siti aisah akbid paramata
Page 65: Kti siti aisah akbid paramata

Lampiran 2 :

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian

berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016” yang dilakukan oleh :

Nama : Siti Aisah

Nim : 2013.IB.0035

Sesuai dengan prosedur penelitian maka saya akan memberikan jawaban

yang sebenar-benarnya atas pertanyaan yang diberikan dan tidak akan menuntut

terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian ini.

Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk

digunakan semestinya.

Raha, 2016

Responden

(......................)

Page 66: Kti siti aisah akbid paramata

KUISIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Identitas Responden

No responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan : SD

: SMP

: SMA

: Perguruan Tinggi

Pekerjaan :

Alamat :

Petunjuk Pengisian :

1. Kepada responden diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jujur

dan objektif.

2. Berikan tanda (X) dan isilah sesuai dengan keadaan sebenarnya.

A. Tingkat Tahu Ibu

1. Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi

dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

a. Benar

b. Salah

2. Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin.

a. Benar

b. Salah

Page 67: Kti siti aisah akbid paramata

3. Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum ibu hamil tidak perlu mendapat

imunisasi TT.

a. Benar

b. Salah

4. Setiap ibu hamil tidak perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama

suami dalam kehamilannya.

a. Benar

b. Salah

5. K-1 adalah kunjungan atau kontak pertama dengan petugas kesehatan pada

trimester pertama selama kehamilan, yang dimaksudkan untuk diagnosis

kehamilan.

a. Benar

b. Salah

6. Ibu hamil tidak diarahkan untuk ikut KB setelah persalinan agar ibu punya

waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.

a. Benar

b. Salah

7. Pemeriksaan kehamilan hanya dapat dilakukan di puskesmas.

a. Benar

b. Salah

8. Memeriksakan kehamilan di puskesmas membutuhkan biaya yang cukup tinggi.

a. Benar

b. Salah

9. Pemeriksaan kehamilan yang baik tidak secara keseluruhan dapat mengetahui

perkembangan kehamilan ibu dan janin.

a. Benar

b. Salah

10. Walaupun pemeriksaan kehamilan kurang dari 4 kali, keadaan ibu hamil dapat di

pantau sendiri oleh ibu hamil.

a. Benar

b. Salah

Page 68: Kti siti aisah akbid paramata

B. Tingkat Pemahaman Ibu

1. Suntikkan imunisasi TT bermanfaat untuk melindungi ibu dan janin dari tetanus

neonatorum.

a. Benar

b. Salah

2. Penimbangan berat badan pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan

dilakukan untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin.

a. Benar

b. Salah

3. Bengkak di kaki, tangan dan wajah disertai sakit kepala dan kejang bukan

merupakan tanda bahaya kehamilan.

a. Benar

b. Salah

4. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk

terjadinya panggul sempit.

a. Benar

b. Salah

5. Pemeriksaan tekanan darah di lakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada

kehamilan dan preeclampsia (hipertensi di sertai dengan edema wajah, tungkai

bawah, dan protein urine).

a. Benar

b. Salah

6. Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

a. Benar

b. Salah

7. Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup

dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk proses tumbuh

kembang janin dan derajat kesehatan ibu.

a. Benar

b. Salah

Page 69: Kti siti aisah akbid paramata

8. Setiap ibu hamil tidak harus tau gejala- gejala penyakit menular dan penyakit

tidak menular karena tidak mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.

a. Benar

b. Salah

9. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera

setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting

untuk kesehatan bayi.

a. Benar

b. Salah

10. Setelah memeriksakan kehamilan cukup 4 kali, walaupun ada keluhan ibu hamil

tidak berkonsultasi pada petugas kesehatan cukup memeriksakannya pada

dukun.

a. Benar

b. Salah

C. Tingkat Aplikasi Ibu

1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali, satu kali

pada trimester pertama, satu kali trimester kedua dan dua kali pada trimester

ketiga.

a. Benar

b. salah

2. Untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah

(tablet zat besi dan asam folat) minimal 90 tablet selama kehamilan yang di

berikan sejak kontak pertama.

a. Benar

b. Salah

3. Untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin, setiap ibu hamil harus

melakukan penimbangan berat badan pada setiap kunjungan antenatal.

a. Benar

b. Salah

Page 70: Kti siti aisah akbid paramata

4. Setiap ibu hamil harus melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada kontak

pertama untuk skrining berisiko KEK atau tidak.

a. Benar

b. Salah

5. Setiap ibu hamil tidak harus melakukan pengukuran tinggi fundus uteri pada

setiap kali kunjungan antenatal, untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai

atau tidak dengan umur kehamilan.

a. Benar

b. Salah

6. Setiap ibu hamil tidak harus melakukan pengukuran tekanan darah untuk

mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan dan preeclampsia (hipertensi di

sertai dengan edema wajah, tungkai bawah, dan protein urine).

a. Benar

b. Salah

7. Setiap ibu hamil harus mendapat imunisasi TT disesuaikan dengan status

imunisasi T ibu saat ini, agar mendapat perlindungan dari infeksi tetanus.

a. Benar

b. Salah

8. Pemeriksaan labolatorium rutin di lakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan

darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan endemic (malaria, HIV, dan lain-

lain).

a. Benar

b. Salah

9. Setiap ibu hamil melakukan pengukuran tinggi badan pada pertama kali

kunjungan di lakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil.

a. Benar

b. Salah

10. Setiap ibu hamil tidak harus melakukaan penilaian DJJ untuk menunjukkan

adanya gawat janin.

a. Benar

b. Salah

Page 71: Kti siti aisah akbid paramata
Page 72: Kti siti aisah akbid paramata

Lampiran 3 :

Master Tabel Penelitian

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

No.Nama Alamat Umur Pendidikan Pekerjaan

Tahu Memahami Aplikasi

Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai

1. Ny. Im Bungi 24 tahun SD IRT kurang 50 baik 100 baik 802. Ny. Lu Bungi 30 tahun SD IRT kurang 50 cukup 70 baik 803. Ny. Ka Bungi 34 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 kurang 504. Ny. Au Bungi 30 tahun SD IRT kurang 40 cukup 60 cukup 705. Ny. Ru Mabodo 35 tahun DIII PNS baik 80 cukup 70 baik 806. Ny. Ja Masalili 26 tahun SMA IRT cukup 60 kurang 50 kurang 507. Ny. Na Masalili 28 tahun SD IRT kurang 50 cukup 70 cukup 608. Ny. Si Mabodo 41 tahun SD IRT kurang 50 kurang 50 cukup 609. Ny. At Mabodo 32 tahun SD IRT kurang 30 kurang 40 kurang 40

10. Ny.Fa Mabodo 28 tahun DIII Honorer baik 100 baik 90 baik 8011. Ny. Da Bungi 30 tahun SD IRT cukup 60 cukup 70 cukup 7012. Ny. Su Bungi 36 tahun SD IRT baik 80 cukup 70 cukup 6013. Ny. Ju Bungi 16 tahun SMP IRT cukup 70 baik 100 baik 10014. Ny. Ha Masalili 24 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 kurang 4015. Ny. Ra Bungi 35 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 cukup 6016. Ny. Si Bungi 28 tahun SMA IRT cukup 60 cukup 70 baik 9017. Ny. Ab Masalili 33 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 30

Page 73: Kti siti aisah akbid paramata

18. Ny. Ra Mabodo 32 tahun SMA Honorer baik 80 baik 80 cukup 7019. Ny. Ra Liabalano 29 tahun SMA IRT kurang 50 kurang 40 cukup 6020. Ny. Ma Masalili 38 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3021. Ny. Wi Mabodo 35 tahun SMP IRT kurang 50 cukup 60 kurang 4022. Ny. Ri Masalili 30 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3023. Ny. Er Kontunaga 31 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 cukup 6024. Ny. Mi Mabodo 41 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3025. Ny. Ya Bungi 25 tahun SD IRT cukup 60 baik 90 cukup 7026. Ny. Po Masalili 30 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 4027. Ny. Ng Mabodo 20 tahun SMA IRT kurang 50 kurang 50 cukup 6028. Ny. On Mabodo 32 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 cukup 6029. Ny. Fi Kontunaga 27 tahun SMA IRT kurang 50 cukup 70 cukup 6030. Ny. So Mabodo 24 tahun SMA IRT cukup 60 kurang 50 cukup 60

Page 74: Kti siti aisah akbid paramata
Page 75: Kti siti aisah akbid paramata

x

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidakterdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaandisuatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapatkarya atau pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftarpustaka.

Raha, Juli 2016

Siti Aisah