30
KELOMPOK 2 Fanny Ika 135060100111024 Masaji Reinhard 135060100111039 Moch. Andrean 135060 Hafidz Emirudin Grahadika 135060100111047 Mala 135060101111067 Irfan Zain Al-Anwar 135060107111024 Mhd. A. Ghaffar 10910613049

konstitusi dan uud

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: konstitusi dan uud

KELOMPOK 2

Fanny Ika135060100111024

Masaji Reinhard135060100111039

Moch. Andrean 135060 Hafidz Emirudin Grahadika

135060100111047 Mala

135060101111067 Irfan Zain Al-Anwar

135060107111024 Mhd. A. Ghaffar 10910613049

Page 2: konstitusi dan uud

KONSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

POKOK BAHASAN

Page 3: konstitusi dan uud

PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KONSTITUSI

Page 4: konstitusi dan uud

PENGERTIAN KONSTITUSI

Konstitusi / UUD dapat diartikan sebagai peraturan dasar dan yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang-undangan. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.

Page 5: konstitusi dan uud

ARTI PENTING KONSTITUSI

Arti pentingnya suatu konstitusi dalam suatu negara diantaranya yaitu: Dengan adanya UUD, penguasa

dapat mengetahui aturan / ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.

Sebagai hukum dasar. Sebagai hukum yang tertinggi.

Page 6: konstitusi dan uud

HAKIKAT DAN TUJUAN KONSTITUSI

Page 7: konstitusi dan uud

HAKIKAT KONSTITUSI

Konstitusi pada hakikatnya harus dianggap sebagai suatu bentuk kontrak sosial untuk melandasi tata pergaulan suatu umat. Konstitusi merupakan suatu kontrak antara pemerintah dengan siapapun yang diperintahnya. Dalam konstitusi ini, tatanan kekuasaan haruslah bersumber dan bersendi atas persetujuan rakyatnya.

Page 8: konstitusi dan uud

TUJUAN KONSTITUSI

Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang; maksudnya, tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela sehingga bisa merugikan rakyat banyak.

Melindungi HAM; maksudnya, setiap penguasa berkewajiban menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.

Pedoman penyelenggaraan negara; maksudnya, tanpa adanya pedoman konstitusi negara, kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

Page 9: konstitusi dan uud

SUPREMASI KONSTITUSI

Page 10: konstitusi dan uud

Supremasi konstitusi yaitu dimana konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu negara. Pada intinya, kedudukan konstitusi dalam suatu negara dapat dipandang dari dua aspek, yaitu : Aspek Hukum Aspek Moral

Page 11: konstitusi dan uud

ASPEK HUKUM

Konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang-undang (perwakilan rakyat),

Konstitusi dibentuk atas nama rakyat, berasal dari rakyat, kekuatan berlakunya dijamin oleh rakyat dan dilaksanakan secara langsung kepada rakyat untuk kepentingan mereka,

Secara sempit, proses pembuatan konstitusi ditetapkan oleh lembaga atau badan yang diakui keabsahannya (mempunyai kewenangan untuk membuat konstitusi).

Page 12: konstitusi dan uud

ASPEK MORAL

Konstitusi tersebut tidak boleh bertentangan dengan moral. Moral dalam hal ini berkedudukan sebagai landasan fundamental konstitusi tersebut.

Konstitusi tersebut tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai universal dari etika moral.

Page 13: konstitusi dan uud

SEJARAH PEMBENTUKAN UUD 1945

Page 14: konstitusi dan uud

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Page 15: konstitusi dan uud

Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Page 16: konstitusi dan uud

AMANDEMEN UUD 1945

Page 17: konstitusi dan uud

Amendment = Perubahan, tetapi bukan dalam pengertian Pergantian.

Mengapa UUD 1945 diubah? Lemahnya checks and balances pada

institusi-institusi ketatanegaraan. Executive heavy, yakni kekuasaan dominan

berada di tangan Presiden dengan hak prerogatif dan kekuasaan legislatif.

Pengaturan yang terlampau fleksibel (vide: pasal7 UUD 1945 sebelum amandemen)

Terbatasnya pengaturan hak-hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi.

Page 18: konstitusi dan uud

PROSEDUR PERUBAHAN Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat

diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.

Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

Untuk mengubah pasal-pasal UUD, Sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.

Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50 % ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.

Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan.

Page 19: konstitusi dan uud

PERUBAHAN PERTAMA, DISAHKAN 19 OKTOBER 1999

SU MPR 14-21 Oktober1999Terdiri dari 9 pasal: Ps. 5; Ps.

7 ;Ps. 9; Ps. 13; Ps. 14; Ps. 15; Ps. 17; Ps. 20; Ps. 21.

Inti perubahan: Pergeseran kekuasaan Presiden yang dipandang terlampau kuat (executive heavy).

Page 20: konstitusi dan uud

PERUBAHAN KEDUA, DISAHKAN 18 AGUSTUS 2000

SU MPR 7-8 Agustus2000 Perubahan: 5 Bab dan 25 pasal: Ps. 18;

Ps. 18A; Ps. 18B ; Ps. 19 ; Ps. 20 ; Ps. 20A ; Ps. 22A ; Ps. 22B ; Bab IXA, Ps 25E; Bab X, Ps. 26 ; Ps. 27; Bab XA, Ps. 28A ; Ps. 28B; Ps. 28C ; Ps. 28D ; Ps. 28E ; Ps. 28F ; Ps. 28G ; Ps. 28H ; Ps. 28I ; Ps. 28J ; Bab XII, Ps. 30; Bab XV, Ps. 36A ; Ps. 36B ; Ps. 36C.

Inti Perubahan: Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.

Page 21: konstitusi dan uud

PERUBAHAN KETIGA, DISAHKAN 10 NOVEMBER 2001 ST MPR 1-9 November 2001 Perubahan 3 Bab dan 22 Pasal: Ps. 1;

Ps. 3 ; Ps.6 ; Ps.6A ; Ps.7A ; Ps.7B ; Ps.7C ; Ps. 8 ; Ps.11 ; Ps.17, Bab VIIA, Ps. 22C ; Ps. 22D ; Bab VIIB, Ps. 22E ; Ps.23 ; Ps. 23A ; Ps. 23C ; Bab VIIIA, Ps. 23E ; Ps. 23F ; Ps. 23G ; Ps. 24 ; Ps. 24A ; Ps. 24B ; Ps. 24C.

Inti Perubahan: Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.

Page 22: konstitusi dan uud

PERUBAHAN KEEMPAT, DISAHKAN 10 AGUSTUS 2002

ST MPR 1-11 Agustus2002 Perubahan 2 Bab dan 13 Pasal: Ps. 2;

Ps. 6A ; Ps. 8 ; Ps. 11 ; Ps.16 ; Ps. 23B ; Ps. 23D ; Ps. 24 ; Ps. 31 ; Ps.32 ; Bab XIV, Ps. 33 ; Ps. 34 ; Ps. 37.

Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.

Page 23: konstitusi dan uud

NEGARA HUKUM DAN PENEGAKANNYA (RULE OF LAW) DI INDONESIA

Page 24: konstitusi dan uud

Dalam pengertian secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi, misalnya negara. Secara hakiki, rule of law lebih menekankan pada cara penegakannya karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk. Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat.

Page 25: konstitusi dan uud

Di Indonesia, inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi seluruh masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.Agar pelaksanaan rule of law berjalan dengan yang diharapkan, maka: Keberhasilan harus didasarkan pada corak

masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian bangsa.

Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.

Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat, dan negara, harus ditegakkan secara adil serta memihak pada keadilan.

Page 26: konstitusi dan uud

Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari:KepolisianKejaksaanKPK (Komisi Pemberantasan

Korupsi)Badan Perdilan;

Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi Peradilan Tinggi dan Negeri

Page 27: konstitusi dan uud

STUDI KASUSUU Ormas

Page 28: konstitusi dan uud

Apa tujuan ditetapkannya UU ormas?

Atas dasar apa sebagian masyarakat menolak ditetapkannya UU ormas?

Page 29: konstitusi dan uud

Sebenarnya UU Ormas didasarkan pada tujuan yang baik. UU Ormas justru sengaja diproyeksikan untuk menggantikan ketentuan lama yang bersifat lebih represif.Namun, sebagian masyarakat berpendapat bahwa, UU Ormas menimbulkan beberapa dampak seperti, Kerancuan kerangka hukum Pengaturan berlebihan dan multi tafsir bagi

organisasi tidak berbadan hukum Pengaturan lingkup organisasi yang multi

tafsir Pengaturan larangan yang multi tafsir Kemungkinan kembali bangkitnya konsep

Ormas yang mengedepankan pendekatan politik

Page 30: konstitusi dan uud

DA

FTA

R P

US

TA

KA

• http://sukabumikota.kemenag.go.id/file/dokumen/D001189.pdf

• http://www.slideshare.net/adindahapsoh/ppt-teori-dan-hukum-konstitusi-hakikat-konstitusi#13844087398971&hideSpinner

• id.wikipedia.org• http://elisa1.ugm.ac.id/files/

andi.sandi/scSj2XUD/Supremasi%20Konstitusi.doc

• http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104693

• http://www.slideshare.net/latifisgood/m-akalah-rule-of-law