Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
19
“Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat Indonesia” Dosen Pembimbing IBU MAIDIAN Oleh Kelompok V: ARTA SITORUS ELISABETH JESIKA PANJAITAN MIA AUDINA NINDIA AFFRILIA PRADIPTA SIKUMBANG STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM T.A. 2011/2012
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
1. Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat Indonesia
Dosen Pembimbing IBU MAIDIAN Oleh Kelompok V: ARTA SITORUS
ELISABETH JESIKA PANJAITAN MIA AUDINA NINDIA AFFRILIA PRADIPTA
SIKUMBANG STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM T.A. 2011/2012
2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat Indonesia ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya oleh Ibu Maidian. Kami berharap, dengan membaca makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita dalam mata kuliah ini, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik. Batam, 01 November 2011 Penyusun i
3. DAFTAR ISI Kata
Pengantar.........................................................................................................................
i Daftar
Isi....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Belakang..................................................................................................
B. Rumusan
Masalah............................................................................................
C. Tujuan
Pembahasan.........................................................................................
BAB II ii 1 1 1 PEMBAHASAN 1.1 Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia ............... 2 A. Konsep-konsep Tentang
Realitas
Sosial.......................................................... 2
B. Keadaan Sosial Budaya
Indonesia...................................................................
3 C. Pendekatan Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa
Indonesia bagi Penutur
Asing.................................................................................................
4 1.2 Masyarakat Perdesaan dan
Perkotaan............................................................
4 A. Pengertian
Masyarakat......................................................................................
4 B. Unsur Unsur
Masyarakat...............................................................................
5 C. Syarat Syarat
Masyarakat..............................................................................
6 D. Ciri Ciri Masyarakat Kota dan
Desa............................................................. 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................................
8 Daftar
Pustaka..........................................................................................................................
9 ii
4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Masyarakat adalah
segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar
norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung
dengan tingkah laku umum. Masyarakat menurut definisi kamus dewan
ialah kumpulan manusia yang hidup bersama di sesuatu tempat dengan
aturan dan cara tertentu. Individu, keluarga dan kumpulan-kumpulan
kecil merupakan anggota sesebuah masyarakat. Jaringan erat wujud
dalam kalangan anggota tersebut, khususnya melalui hubungan
bersemuka. Daripada pergaulan ini, terbina pola hubungan sosial
yang berulang sifatnya seperti kegiatan gotong royong, bersama-sama
merayakan sesuatu perayaan melalui rumah terbuka, berkumpul
menyambut pembesar yang datang berkunjung, menghadiri kendui majlis
perkahwinan, membantu mereka yang ditimpa malapetaka atau
menziarahi jiran yang sakit tenat atau yang telah meninggal dunia.
Kekerapan pergaulan ini membina satu kesepaduan dalam masyarakat
tersebut sebagai satu unit sosial. Dalam konteks Malaysia, hubungan
harmonis antara pelbagai kumpulan etnik dapat membina sebuah
masyarakat Malaysia yang teguh. B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. Apa Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia ? Apa saja Konsep-konsep tentang Realitas Sosial?
Bagaimana Keadaan Sosial Budaya Indonesia ? Bagaimana Pendekatan
Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing
? Apa pengertian Masyarakat ? Apa saja Unsur Unsur Masyarakat? Apa
Syarat-Syarat Masyarakat? Apa Ciri-Ciri Masyarakat Desa dan
Masyarakat Kota? A. Tujuan Pembahasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Untuk
Mengetahui Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia Untuk Mengetahui Konsep-konsep tentang Realitas Sosial
Untuk Mengetahui Keadaan Sosial Budaya Indonesia Untuk Mengetahui
Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing Untuk Mengetahui Apa pengertian Masyarakat Untuk
Mengetahui Unsur Unsur Masyarakat Untuk Mengetahui Apa
Syarat-Syarat Masyarakat Apa Ciri-Ciri Masyarakat Desa dan
Masyarakat Kota 1
5. BAB II PEMBAHASAN 1.1 Konsep masyarakat dan sosial budaya
masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku
manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan
adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum.
Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batasanbatasan tertentu. Setiap
masyarakat pula mempunyai budayanya yang tersendiri yang terbentuk
daripada hubungan rapat sesama anggotanya semenjak masyarakat itu
wujud. Sebagai contoh, masyarakat melayu kampung di kawasan luar
bandar Malaysia telah wujud berpuluh abad lamanya, semenjak sbelum
kedatangan kebudayaan asing (sama ada dari negara China, India,
Tanah Arab atau Eropah). A. Konsep - Konsep tentang Realitas Sosial
Budaya Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di
masyarakat. 1) Masyarakat Adalah sekumpulan manusia yang menempati
wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek
kehidupan atas dasar norma sosial terntentu dalam waktu yang cukup
lama. 2) Interaksi Sosial Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik
antarindividu,antara individu dari kelompok dan antarkelompok. 3)
Status dan Peran Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat
yang merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis.
Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status
tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat
dinamis. 4) Nilai Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap
baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang
diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan
tata kelakuan. 5) Norma Norma merupakan wujud konkret dari nilai
sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. 6) Lembaga Sosial
Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem
hubungan sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan
tata cara umu tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. 7) Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di
tengah masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan
memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan
membekalinya dalam proses pergaulan. 8) Perilaku Menyimpang
Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma
dan nilai yang berlaku. 9) Pengendalian Sosial 2
6. Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar
tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib
dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai
pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan
pengendalian. 10) Proses Sosial Proses sosial merupakan proses
interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke
waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.Dalam suatu proses sosial
terdapat komponenkomponen yang saling terkait satu sama lain,yaitu:
a) Struktur sosial,yaitu susunan masyarakat secara komprehensif
yang menyangkut individu ,tata nilai,dan struktur budayanya. b)
Interaksi Sosial,yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat.
c) Struktur alam lingkungan yang meliputi letak,bentang
alam,iklim,flora dan fauna.Komponen isi merupakan salah satu
komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial
dalam suatu masyarakat. 11) Perubahan Sosial Budaya Adalah
perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian
di antara unsurunsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial
budaya baru yang dianggap ideal. 12) Kebudayaan Adalah semua hasil
cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.Dalam arti
luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang
keberadaannya diciptakan oleh manusia.Dibentuk oleh: a.
artefak,yaitu benda hasil karya manusia b. sistem aktivitas,seperti
berbagai jenis tarian,olahraga,kegiatan sosial,ritual c. sistem ide
atau gagasan,yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia. B.
Keadaan Sosial Budaya Indonesia Dari perspektif agama, masyarakat
Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan yang
diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada
pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam
aktualisasi yang selaras dengan hukum non materi, dan perspektif
budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan dan pengembangan
nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang
comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks
perubahan social sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat
pluralisme terakomodasi secara otomatis dalam civics
responsibility, social economics responsibilities, dan personal
responsibility. Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia
sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia kurang lebih sudah di
atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada
bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam
garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia
terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan
sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia
yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah
tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian
besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang
bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa
dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban.
Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat dikatakan sebagai bahasa
bagi kaum terdidik/sekolah pada daerah-daerah yang tidak berbahasa
ibu bahasa Indonesia. Bagaimana dengan yang lain? Sementara ada
orang asing pada tahun 1998 sangat kebingungan mengartikan kata
lengser keprabon yang dalam Kamus Bahasa Indonesia belum tercantum,
sedangkan untuk mengartikan lengser keprabon tidak sekedar
pengertian definitif dalam semantik bahasa Indonesia. Lengser
keprabon (yang sekarang sudah dianggap bahasa Indonesia, seperti
dengan kata lain seperti legawa) harus dipahami dalam perspektif
sejarah 3
7. kebudayaan dan sistem politik Jawa. Oleh karena itu dengan
mempelajari aspek psikologis budaya Jawa, penutur asing dapat
memahami makna sebenarnya kata Lengser Keprabon. Contoh lain,
seperti kata Gemah Ripah Loh Jinawi yang sering digunakan dalam
kosa kata bahasa Indonesia yang menggambarkan kesuburan Indonesia,
antara penutur Jawa dan Sunda memiliki konsep yang berbeda. Dalam
konsep Jawa Gemah Ripah Loh Jinawi, Subur kang Sarwa Tinandur,
Murah kang Sarwa Tinuku, Tata Tentrem Kerta Raharja, sementara
saudara-saudara dari Sunda mengekspresikan dalam Tata Tentrem Kerta
Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi , Rea Ketan Rea Keton Buncir Leuit
Loba Duit yang artinya saudara dari suku Sunda yang lebih memahami.
Sementara itu di Sumatera Barat dengan adat Minangkabau yang
didalamnya terdapat suatu sistem yang sempurna dan bulat, dalam
berbahasa sangat memperhatikan raso, pareso, malu dan sopan,
sehingga bahasa Indonesia yang dituturkannya pun sangat terkait
dengan psikologi budaya Minangkabau. Oleh sebab itulah dalam
memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang
nantinya berimplikasi pada tindak tutur berbahasa Indonesia, paling
tidak dalam pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu
a) masyarakat dalam perspektif agama, b) perspektif spiritual, dan
c) perspektif budaya. C. Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Konsep pendekatan silang budaya
sebagai pencitraan budaya Indonesia melalui pengajaran BIPA
menunjukkan suatu wacana baru dalam pengajaran Bahasa Indonesia
untuk penutur asing dengan menekankan pada pertumbuhan, perubahan,
perkembangan dan kesinambungan yang menunjukkan bahwa Bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang dinamis dan bersinergi dengan
kebutuhan masyarakat Informatif. Bahasa Indonesia merupakan salah
satu bahasa di Asia yang berpotensi untuk pertukaran kebutuhan
informasi dunia, karena ciri pluralistik masyarakat penuturnya.
Bahasa Indonesia dan pendekatan silang budaya merupakan upaya
kembali ke etnisitas. Terlepas dari penafsiran hegemoni sukuisme,
dalam belajar bahasa Indonesia (khususnya bagi orang asing)
merupakan realitas sosial bahwa pluralisme masyarakat Indonesia
berbicara bahasa Indonesia dengan pola pikir, pola hidup dan
berdasar nilai etnisitas, sehingga bersifat Indonesianisasi tata
krama komunikasi etnisitas . Keragaman suku di Indonesia dapat
dilihat sebagai perbedaan yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Perbedaan itulah yang dipelajari secara silang budaya
untuk dilihat nilai-nilai psikologis masyarakatnya. Silang budaya
antar-berbagai tradisi di nusantara baik dengan anasir kesatuan
Indonesia sebagai nation state, maupun dengan asing sebagai
rasional globalisasi tentunya akan membawa ke arah suatu perubahan
yang dinamis. Budaya lokal akan melakukan filterisasi sebelum
menjadi sebuah acuan. Pendekatan silang budaya akan melakukan
kompromi secara sistematik terhadap konteks kearifan budaya lokal
di Indonesia. Oleh sebab itu sangat bijaksana sebelum mengajarkan
bahasa secara aspek linguistik (pembelajaran berbahasa Indonesia),
perlu diajarkan (dikenalkan) pengetahuan budaya-budaya etnik yang
meliputi sistem nilai, sistem sosial, dan produk budaya serta
implikasinya terhadap tindak berbahasa. Selain itu pengenalan sikap
berbahasa secara PDL atau pandang dengar dan lihat dari guru,
tutor/instruktur sangat membantu proses belajar bahasa ini..
Ideologi yang dikembangkan adalah multikulturalisme atau
keanekaragaman budaya, sehingga perlu seorang pengajar bahasa
Indonesia yang berasal dari (yang merupakan wakil dari) etnis yang
ada. Pigura besarnya adalah Linguistik Indonesia sedangkan gambar
yang ditampilkan adalah tanda-tanda budaya multikultural. Dalam
konsep budaya Jawa hal ini disebut dengan ngertos caranipun ngertos
atau pengertian bagaimana caranya mengerti (model pendidikan
heuristik). 4
8. 4.2 Masyarakat pedesaan dan perkotaan A. Pengertian
Masyarakat Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan
yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua
adalah masyarakat Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua
macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat
petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara
anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara
mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih
antara anggota-anggotanya. Unsur-unsur suatu masyarakat: a.Harus
ada perkumpulan manusia dan harus banyak b.Telaah bertempat tinggal
dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. c.adanya aturan atau
undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya
masyaraka: 1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka a). Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang
terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku
(stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. b).
Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn
kedunian atau kepercayaan. Masyarakat dipandang dari sudut
Antropologi terdapat dua type masyarakat: 1) Masyarakat kecil yang
belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum
mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2). Masyarakat
sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam
segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah
maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan. B.
UNSUR UNSUR MASYARAKAT Golongan sosial Golongan atau pelapisan
sosial ( social stratification ) diartikan sebagai pembedaan antar
warga di massyarakat kedalam kelas-kelas sosial secara bertingkat.
Setiap lapisan disebut strara sosial menurut Pitirim A.Sorokin
pengertian pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (Hierarkis).
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal kapanpun
didalam masyarakat manapun, pelapisan sosial akan selalu ada.
Pitirim A.Sorokin (1959) menyebutkan social stratification of any
orgazed group yang artinya pelapisan sosial merupakan ciri permanen
pada setiap kelompok sosial yang teratur. P.J Bouman mengartikan
pelapisan sosial sebagai golongan-golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
tertentu. Karenanya mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Menurut
Prof. Koentjaraningrat 5
9. (diluar kesatuan tersebut). Namun, mereka memiliki kesadaran
identitas sosial yang tumbuh karena ikatan sistem nilai norma dan
adat istiadat sebagai respons terhadap penilaian pihak luar
terhadap mereka. Ukuran dasar pembentukan pelapisan sosial adalah
sebagai berikut : a. Kekayaan Ukuran kekayaan dapat digunakan
sebagai ukuran strata sosial seseorang. Semakin banyak seseorang
memiliki materi kekayaan, maka ia akan semakin tinggi strata
sosialnya Contoh : Villa, Mobil, Tabungan dan lain-lain. b.
Kehormatan Ukuran kehormatan ini sangat nampakpada masyarakat
tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang
berjasa kepada masyarakat, orang tua serta orang-orang yang berbudi
luhur. Orang-orang yang dihormati akan menempati lapisan sosial
atas dalam sistem pelapisan sosial masyarakat. c. Kekuasaan dan
wewenang Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar,
ia akan menempati lapisan sosial tertinggi Contoh : Bupati, Kepala
desa dan lain-lain. d. Ilmu pengetahuan Ukuran ini sering dipakai
oleh para anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Seseorang yang paling luas menguasai ilmu pengetahuan, ia akan
menempati lapisan sosial tertinggi di masyarakatnya. Contoh : Guru,
Profesor, Dokter dan lain-lain. 9. Syarat syarat Masyarakat
Masyarakat (society bhs Latin) adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur. Sekelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemasyarakatan. Berdasarkan mata pencaharian.para pakar ilmu sosial
membagi: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif,
yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Berdasarkan
struktur politiknya masyarakat dibagi berdasarkan urutan
kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom,
dan masyarakat negara. 6
10. 10. Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa Ini adalah beberapa
ciri-ciri masyarakat kota dan desa. Masyarakat kota : 1. Kehidupan
keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa. 2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah
manusia perorangan atau individu. 3. Pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata. 4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. 5.
Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor
kepentingan daripada faktor pribadi. 6. Pembagian waktu yang lebih
teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh. Masyarakat
desa : 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal
antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang
kesukuan terhadap kebiasaan. 3. Cara berusaha (ekonomi) adalah
agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar
seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan
yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. 4. Didalam masyarakat
pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas wilayahnya. 5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok
dengan dasar kekeluargaan. 6. Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pertanian. 7. Masyarakat tersebut homogen,
seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya. 7
11. BAB III KESIMPULAN Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah
laku manusia yang di anggap sesuai. Berikut ini beberapa realitas
sosial budaya yang terdapat di masyarakat: 1) Masyarakat 2)
Interaksi Sosial 3) Status dan Peran 4) Nilai 5) Norma 6) Lembaga
Sosial 7) Sosialisasi 8) Perilaku Menyimpan 9) Pengendalian Sosial
10) Proses Sosial 11) Perubahan Sosial Budaya 12) Kebudayaan
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah
masyarakat Ukuran dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai
berikut : a. Kekayaan Ukuran kekayaan dapat digunakan sebagai
ukuran strata sosial seseorang. Semakin banyak seseorang memiliki
materi kekayaan, maka ia akan semakin tinggi strata sosialnya
Contoh : Villa, Mobil, Tabungan dan lain-lain. b. Kehormatan Ukuran
kehormatan ini sangat nampakpada masyarakat tradisional, biasanya
mereka sangat menghormati orang-orang yang berjasa kepada
masyarakat, orang tua serta orang-orang yang berbudi luhur.
Orang-orang yang dihormati akan menempati lapisan sosial atas dalam
sistem pelapisan sosial masyarakat. c. Kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar, ia akan
menempati lapisan sosial tertinggi Contoh : Bupati, Kepala desa dan
lain-lain. d. Ilmu pengetahuan Ukuran ini sering dipakai oleh para
anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang
paling luas menguasai ilmu pengetahuan, ia akan menempati lapisan
sosial tertinggi di masyarakatnya. Contoh : Guru, Profesor, Dokter
dan lain-lain. Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa Ini adalah
beberapa ciri-ciri masyarakat kota dan desa. Masyarakat kota : 1.
Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa. 2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang
penting disini adalah manusia perorangan atau individu. 3.
Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata.
12. 4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. 5.
Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor
kepentingan daripada faktor pribadi. 6. Pembagian waktu yang lebih
teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh. Masyarakat
desa : 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal
antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang
kesukuan terhadap kebiasaan. 3. Cara berusaha (ekonomi) adalah
agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar
seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan
yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. 4. Didalam masyarakat
pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas wilayahnya. 5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok
dengan dasar kekeluargaan. 6. Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pertanian.Masyarakat tersebut homogen, seperti
dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
8
13. DAFTAR PUSTAKA Posted on 2/21/2010 07:29:00 PM by
dreadmoney Posted on 30 Juni 2008 by Abdul Majid 9