31
BAB 1 GARIS GARIS BESAR TEORI Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respon pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik bentuk verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal (nonkata-kata), tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama. Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari orang lain. Agar pergaulan kita lancar maka dipergunakanlah bahasa sebagai alatnya. Dari sinilah bahasa tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, dapat juga dikatakan bahwa, komunikasi adalah pertukaran pesan. Kita berkomunikasi dengan orang lain karena kita saling membutuhkan. Dengan berkomunikasi kita dapat bekerjasama dengan orang lain.

komunikasi beserta penjelasnnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: komunikasi beserta penjelasnnya

BAB 1

GARIS GARIS BESAR TEORI

Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara

lisan, maupun tak langsung melalui media.

Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respon

pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik

bentuk verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal (nonkata-kata), tanpa harus

memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu

sistemsimbol yang sama.

Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari orang lain. Agar

pergaulan kita lancar maka dipergunakanlah bahasa sebagai alatnya. Dari sinilah bahasa

tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, dapat juga dikatakan bahwa, komunikasi

adalah pertukaran pesan. Kita berkomunikasi dengan orang lain karena kita saling

membutuhkan. Dengan berkomunikasi kita dapat bekerjasama dengan orang lain.

Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif.

Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan,

pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku.

Komunikasi yang efektif juga bisa diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka

berpikir dalam bidang pengalaman antara komunikator dengan komunikan. Untuk

menciptakan komunikasi yang efektif maka harus dilakukan persiapan-persiapan secara

matang terhadap seluruh komponen proses komunikasi, yaitu, komunikator, pesan,

saluran komunikasi, komunikan, efek dan umpan balik.

Page 2: komunikasi beserta penjelasnnya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin

communicatio, dari kata yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.

Kemudian dalam bahasa. Latin communicates, yang artinya berbagi atau milik

bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-

mana, sehingga kata communisopinio mempunyai arti pendapat umum atau

pendapat mayoritas (Liliweri,Alo. 1991:3).

Adapun dalam literature ilmiah ditemukan sangat banyak defines

komunikasi oleh para ahli. Diantaranya adalah definisi HaroldD.Laswell

(Liliweri,1991:7) yang mendefinisikan komunikasi yaitu "who says what in

iwhich channel towhom with what effect".Kemudian definisi Hovland (1948)

mengatakan bahwa "Communication as the processs by which an individual

(the communicator) transmits stimuli (usuallyverbal symbol)to modify the

behavior of theother individuals (communicant)".

Sedangkan Hick dan Gullett (1996:322) mengemukakan :

"Communicationis the transfer and under standing from oneperson to

another”.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multi

disipliner, tidak bias menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik

pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi

Semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,

cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling

melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi.

Page 3: komunikasi beserta penjelasnnya

Menurut FrankE.X. Dance, 1976 dalambukunya Human Communication

Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh

beberapa ahli. Dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar

IlmuKomunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut

pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Hovland, Janis & Kelley: 1953, Komunikasi adalah suatu proses melalui

mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam

bentuk kata- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku

orang-oranglainnya (khalayak).

2. Berelsondan Stainer, 1964. Komunikasi adalah proses penyampaian

informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan

simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

3. Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang

menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siap?

4. Gode, 1959. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari

yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki

oleh dua orang atau lebih.

5. Barnlund, 1964. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan

untuk mengurangi rasa ketidak pastian, bertindak secara efektif,

mempertahankan atau memperkuat ego.

6. Ruesch, 1957. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu

bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

7. Weaver, 1949. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran

seseorang dapat mempengaruhi pikiran oranglainnya.

Sumber Lain Untuk Definisi Komunikasi:

Page 4: komunikasi beserta penjelasnnya

1. Aristoteles (ruben,2002:21) komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat

dapat berpartisipasi dalam demokrasi

2. EverettM.Rogers,Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku mereka.

3. Rogers&D.LawrenceKincaid,1981,Komunikasi adalah suatu proses dimana

dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan

satu sama lainnya,yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang

mendalam.

4. Shannon&Weaver,1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang

saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.

Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga

dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

5. David K. Berlo, 1965. Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial

berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain,juga untuk

mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan

masyarakat.

6. Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi

reaksi terhadap suatu objek atau stimuli.Apakah itu berasal dari seseorang atau

lingkungan sekitarnya.

7. RaymondS.Ross,Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan

mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar

membangkitkan makna atau responsdari pikirannya yang serupa dengan yang

dimaksudkan komunikator.

8. Menurut Alo Liliweri,Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu

sumber kepada penerima agar dapat dipahami.

9. Bernard Berelson & Gary A.Steiner, [dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar 2005, hal 68] Komunikasi: Transmisi informasi, gagasan, emosi,

keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan symbol kata-kata,

gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah

yang disebut dengan komunikasi.

Page 5: komunikasi beserta penjelasnnya

10. MenurutCarlI.Hovland,[dedyMulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

a. komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

b. (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku

orang lain

11. Judy Cpearson & Paul Emelson, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar

Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna.

Pada Pengertian Komunikasi, terdapat lima tingkatan komunikasi atau konteks dalam

berkomunikasi, yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan

pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya

yang dilakukan melalui sebuah perantara yakni media elektronik maupun media

cetak, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara sesaat dan serentak.

2. Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang dilakukan

memiliki ruang lingkup lebih besar. Komunikasi terjadi dalam penerimaan dan

pengiriman berbagai informasi organisasi dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi. Selain itu, jenis komunikasi ini banyak dari tiap

individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena informasi yang

disampaikan dari masing-maing individu memiiki makna yang berbeda.

3. Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang

berlangsung di antara anggota suatu kelompok,  misalnya dalam sebuah

organisasi dengan jumlah anggotanya sedikit. Jenis komunikasi ini dilakukan

lebih dari dua orang tetapi memiliki ruang lingkup yang kecil, dimana setiap

individu mempunyai pandangan dari setiap informasi yang sampaikan.

4. Komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang

dilakukan seseorang dengan orang lain yang bersifat personal. Jenis komunikasi

Page 6: komunikasi beserta penjelasnnya

ini dilakukan dengan cara bertatapan muka oleh dua orang namun terkadang

tidak dilakukan secara tatap muka. Selain itu, jenis komunikasi seperti ini lebih

efektif karena kita dapat berinteraksi satu sama lain dan saling menyampaikan

sebuah pesan.

5. Komunikasi intrapribadi yaitu jenis komunikasi yang terjadi pada diri seseorang

berupa proses dalam pengolahan informasi melalui sistem syaraf dan panca

indera manusia. Jenis komunikasi ini dilakukan oleh satu orang saja, misalnya

seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri sendiri atau mengkhayal.

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,

penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesanyang terjadidi dalam diri

seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Setiap

pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan:

membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat

tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya

menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang

melaluiproses kerja system syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian

disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang

yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan.Bisa

berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-

gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi

dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang

atau banyak orang.

1. Hovland, Janis dan Kelley

Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale(1981)

adalah ahli Sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communicationisthe processby

Page 7: komunikasi beserta penjelasnnya

which an individual transmitsstimuly (usually verbal) to modify hebe havior of

other individuals”. Dengan kata kata lain komunikasi adalah proses individu

mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk merubah tingkah laku

orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses,

bukan sebagai suatu hal.

2. Definisi Forsdale

Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan,

“communicationis the processby which asystem isestablished, maintained,

andalteredby meansof shared signal that operate according torules”. Komunikasi

adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan

cara ini suatu sistem dapat dipelihara, didirikan dan diubah. Pada definisi ini

komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah

signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan

adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui

aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya Selanjutnya

Forsdale mengatakan, bahwa pemberian signal dalam komunikasi dapat dilakukan

dengan maksud tertentu atau dengan disadari dan dapat juga terjadi tanpa disadari.

Kalau kita bandingkan dengan definisi pertama, definisi forsdale ini kelihatannya

lebih umum dari definisi pertama yang mengatakan komunikasi hanya hanya terjadi

dengan penuh kesadaran sedangkan pada forsdale dapat dalam kondisi sadar

maupun tidak sadar. Begitu pula dalam ruang lingkupnya, kalau definisi pertama

lebih menekankan komunikasi hanya diantara manusia, tetapi pada definisi kedua

komunikasi baik diantara manusia maupun komunikasi dalam sistem kehidupan

binatang.

3. Definisi Brent D. Ruben

Brent D. Ruben (1988) memberikan definisi mengenai komunikasi

manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah

Page 8: komunikasi beserta penjelasnnya

suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok,

dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan

menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Pada definisi ini pun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu

suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain

tetapi memili hubungan atau berhubungan satu sama lain aktivitas seperti

perencanaan, menentukan tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih diri,

baru kemudian tampildi depan umum.

Bila diperhatikan lebih lanjut dari definisi ruben ini, kelihatan bahwa ruben

memakai istilah yang berbeda dengan dua definisi sebelumnya yang memakai

istilah stimulus dan signal. Ruben memakai istilah sebagai kumpulan data,

pesan, susunan isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna

bagi sistem tertentu.

4. Seller

Seller (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat

universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana symbol verbal

dan nonverbal di kirimkan, diterima dan diberi arti.

Jadi dari keempat definisi diatas jelas, bahwa pada hakikatnya komunikasi

adalah merupakan suatu proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada

kesepakatan. Ada yang mengatakan proses pengiriman stimulus, ada yang

mengatakan pemberian signal,dan ada pula yang mengatakan pengiriman

informasi dan simbol.

Kemudian kita lihat dalam datar anteoritis, paling tidak kita mengenal atau

memahami arti atau pengertian lain dari komunikasi yaitu sesuatu (fakta, opini,

gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata

atau lambang lainnya.

Page 9: komunikasi beserta penjelasnnya

Sementara itu jika kita lihat komunikasi dari dua perspektif yaitu :

1. Perpektif Kognitif

Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif

adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan

makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi

disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama

seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.

2. Perspektif Prilaku

Menurut BF.Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi

sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu

efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX

Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui

lambang- lambang verbal dimana symbol verbal tersebut bertindak sebagai

stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut

terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver

Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita

mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry

W.Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang

lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi

penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari

setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang

dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut

merupakan tindak berbagi informasi atau tidak.

2.2 FUNGSI KOMUNIKASI

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya

sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan

Page 10: komunikasi beserta penjelasnnya

kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam

setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :

1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita,

data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat

dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang

lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi: menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan

sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak

sebagaimana  anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi

sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.

3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun

jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan

keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan

tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan

bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan

pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang

diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri

dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan

intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan

kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

Page 11: komunikasi beserta penjelasnnya

6. Memajukan kebudayaan: menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan

maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan

dengan memperluas horison seseorang serta membangun imajinasi dan

mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.

7. Hiburan: memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan

signal, simbol, suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan,

music, olahraga, kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa,

eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan

diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.

8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan

untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat

saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan

keinginan orang lain.

Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli mengemukakan pendapatnya tentang

fungsi- fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang berkembang, dalam makalah

ini pemakalah juga akan memaparkan pendapat Harold D. Laswell (1948). Secara lebih

terperinci fungsi- fungsi komunikasi,  yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah

sebagai berikut:

1. Penjajagan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the environment)

2. Menghubungkan bagian- bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi

lingkungannya (correlation of the part of society in responding to the environment)

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (transmission of

the social heritage)

Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini

melaksanakan ketiga fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para diplomat,

atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi kedua,

Page 12: komunikasi beserta penjelasnnya

lebih diperankan oleh para editor, wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon

internal. Adapun fungsi yang ketiga, adalah para pendidik didalam pendidikan informal

atau formal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.

Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni entertainment

(hiburan) yang menunjukkan pada tindakan- tindakan komunikatif yang terutama sekali

dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek- efek instrumental

yang dimilikinya.

Sedangkan, menurut Wilbur Schramm fungsi komunikasi ini dapat dilihat dari

kategori komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus cocok satu sama lainnya,

isi mengisi dan merupakan interpedensi agar supaya komunikasi dapat berjalan dengan

harmonis. Hal tersebut dapat dilihat dari keterangan di bawah ini:

Page 13: komunikasi beserta penjelasnnya

NO KOMUNIKATOR KOMUNIKAN

1 Penerangan (information)

Menyebarluaskan apa yang

diketahuinya kepada

lingkungannya

Mengerti (Understand)

Mencoba mempelajari apa yang

didengar dan memperhitungkan

untung ruginya

2 Pendidikan (Teaching)

Mengadakan sosialisasi terhadap

anggota masyarakat,

menyadarkan akan tugas dan

peranan serta norma-norma

Kesediaan Belajar

Memperoleh pengetahuan dan

kecakapan dalam hidup agar hidup

lebih mudah dan dapat dipahami

3 Menyenangkan (To Please)

Memberi hiburan dan mengisi

waktu senggang, menghidupkan

daya kreasi dan artistic

Menikmati Melupakan persoalan dan

masalah-masalah yang dihadapinya

4 Mempengaruhi dengan persuasi. Memutuskan untuk menolak atau

menerima

Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri,

yang mana komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:

1. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)

3. Komunikasi publik

4. Komunikasi massa

Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:

Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada khalayak

Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan

Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi

Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur

2.3 TUJUAN KOMUNIKASI

Page 14: komunikasi beserta penjelasnnya

Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau

keinginan yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secar umum Harold D Lasswel

menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu:

Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan

orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti

halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.

Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin

mengadakan perubahan sikap.

Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi

mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.

Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin

mengadakan perubahan perilaku.

Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi

dapat mencakup tiga aspek, yakni:

1. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.

2. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.

3. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.

Dalam kaitannya dengan tiga aspek diatas, ada beberapa indikator dari akibat

atau hasil komunikasi, diantaranya ada tiga macam yang cukup popular, yakni Model

AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action), model Hierarki Efek dan model Adopsi

Inovasi.

Page 15: komunikasi beserta penjelasnnya

Aspek/

Tahap

Model AIDA Model Hierarki

Efek

Model Adopsi Inovasi

Kognitif Attention

(perhatian)

Awareness

(kesadaran)

Knowledge

(pengetahuan)

Knowledge

(pengetahuan)

Afektif Interest

(minat)

Desire

(keinginan)

Liking (menyukai)

Preference

(pilihan)

Conviction

(meyakini)

Persuasion (persuasi)

Decision (keputusan)

Konatif Action

(tindakan)

Purchase

(membeli)

Implementation

(pelaksanaan)

Confirmation

(konfirmasi)

Model AIDA ini memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi

yang terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan menyangkut empat hal,

yakni: attention (perhatian) dalam kolom kognitif, kemudian meningkat ke tingkat

afektif yaitu interest (minat) dan desire (keinginan), selanjutnya menigkat ke tingkat

action (tindakan). Diasumsikan bahwa tindakan yang diambil pada dasarnya didorong

oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.

Model Model Hierarki Efek ini hamper sama dengan model AIDA. Hanya saja

proses proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu mencakup enam tahap: awareness

Page 16: komunikasi beserta penjelasnnya

(kesadaran), knowledge (pengetahuan), liking (menyukai), preference (pilihan),

conviction (meyakini), purchase (membeli).

Model Adopsi Inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers (1983). Model

ini memberika gambaran tentang lima tahap yang dilalui dalam proses pembuatan

keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Yang dimaksud inovasi disini adalah

suatu ide atau gagasan, praktek, atau benda yang dinilai baru oleh seseorang. Kelima

tahap tersebut adalah knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi), decision

(keputusan), implementation (pelaksanaan), confirmation (konfirmasi).

Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena setelah itu

ada satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang akan mencari bukti-bukti

penguatan dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil dan

dilaksanakannya. Apabila ia merasa benar, maka tindakannya akan diteruskan, tetapi

bila ia merasa tidak benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh kebiasaan lama,

maka ia akan berhenti melaksanakan inovasi.

Page 17: komunikasi beserta penjelasnnya

BAB III

ANALISA KRITIS

3.1 Kelebihan

Dalam kelebihan materi ilmu komunikasi tidak dapat dilepaskan dari filsafat

ilmu komunikasi itu sendiri. Dalam secara umum kajian filsafat ilmu mencakup :

a. Aspek Ontologis

Ontologis: What It Is?

ONTOLOGI berarti studi tentang arti ada dan berada tentang cirri-ciri

esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling

abstrak (Suparlan: 2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu

pengetahuan itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi. Ilmu

komunikasi dipahami melalui objek materi dan objek formal. Secara ontologism,

Ilmu komunikasi sebagai objek materi dipahami sebagai sesuatu yang

monoteistik pada tingkat yang paling abstrak atau yang paling tinggi sebagai

sebuah kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau benda. Sementara objek

forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu sudut pandang (point of view),

yang selanjutnya menentukan ruang lingkup studi itu sendiri. Contoh relevan

aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding

Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.

b. Aspek Epistomologi

Epistemologis: How To Get?

HAKIKAT pribadi ilmu (Komunikasi) yaitu berkaitan dengan

pengetahuan mengenai pengetahuan ilmu (Komunikasi) sendiri atau Theory of

Knowledge. Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai

Page 18: komunikasi beserta penjelasnnya

persoalan apa yang dapat ita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what

can we know, and how do we know it”; (Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal

yang terkait meliputi “belief, understanding, reson, judgement, sensation,

imagination, supposing, guesting, learning, and forgetting”. Secara sederhana

seebtulnya perdebatan mengenai epistemology Ilmu Komunikasi sudah sejak

kemunculan Komunikasi sebagai ilmu. Perdebatan apakah Ilmu Komunikasi

adalah sebuah ilmu atau bukan sangat erat kaitannya dengan bagaimana proses

penetapan suatu bidang menjadi sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, maka Ilmu

Komunikasi dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu social yang

terlebih dahulu ada. pengaruh Sosiologi dan Psikologi sangat berkontribusi atas

lahirnya ilmu ini. Bahkan nama-nama seperti Laswell, Schramm, Hovland,

Freud, sangat besar pengaruhnya atas perkembangan keilmuan Komunikasi. Dan

memang, Komunikasi ditelaah lebih jauh menjadi sebuah ilmu baru oada abad

ke-19 di daratan Amerika yang sangat erat kaitannya dengan aspek aksiologis

ilmu ini sendiri. Contoh konkret epistemologis dalam Ilmu Komunikasi dapat

dilihat dari proses perkembangan kajian keilmuan Komunikasi di Amerika

(Lihat History of Communication, Griffin: 2002). Kajian Komunikasi yang

dipelajari untuk kepentingan manusia pada masa peperangan semakin

meneguhkan Komunikasi menjadi sebuah ilmu.

c. Aspek Aksiologi

Aksiologis: What For?

HAKIKAT individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek

kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek

epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic

filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu

sendiri. Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan

manusia akan komunikasi. Kebutuhan memengaruhi (persuasive), retoris (public

speaking), spreading of information, propaganda, adalah sebagian kecil dari

Page 19: komunikasi beserta penjelasnnya

manfaat Ilmu Komunikasi. Secara pragmatis, aspek aksiologis dari Ilmu

Komunikasi terjawab seiring perkembangan kebutuhan manusia.

3.2 Kekurangan

Materi ini sudah cukup baik hampir merangkum semua inti ilmu komunikasi,

tetapi sebagai penulis review menganggap bahwa materi ini mempunyai kekurangan

materi. Serta masih banyak penggunaan kata yang sukar di pahami.

Page 20: komunikasi beserta penjelasnnya

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Komunikasi

adalah proses penyampaian suatu pesan olehseseorangkepada orang lain

untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik

langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media".

4.1.2 Fungsi Komunikasi

Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah:

a. Mass Information (menyampaikan informasi)

b. Mass Education (mendidik)

c. Mass Persuasion (mempengaruhi)

d. Mass Entertainment (menghibur)

4.1.3 Tujuan Komunikasi

Sedangkan tujuan komunikasi ada empat, yaitu:

a. Social Change (Perubahan Sosial)

b. Attitude Change (Perubahan Sikap)

c. Opinion Change (Perubahan Pendapat)

d. Behavior Change (Perubahan Perilaku)

4.2 Saran

Kami berharap agar pemilihan kata yang di gunakan oleh penulis hendaknya

lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Sehingga para pembaca dapat memahami apa

yang penulis ingin sampaikan.

Page 21: komunikasi beserta penjelasnnya

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied.  Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

1998

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007

Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi  Aksara,

2008