19
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PERTEMUAN 2

Komunikasi antar budaya 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komunikasi antar budaya 2

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PERTEMUAN 2

Page 2: Komunikasi antar budaya 2

STRUKTUR-DALAM KEBUDAYAAN:

AKAR-AKAR REALITASDeep Structure of Culture: Roots of Reality

Page 3: Komunikasi antar budaya 2

Coba Pikirkan…Pikirkan……

Pikirkan………Pikirkan…………

Page 4: Komunikasi antar budaya 2

Mengapa sebagian orang berkata “diam itu emas” sedangkan sebagian yang lain berkata “bicara itu emas”?

Page 5: Komunikasi antar budaya 2

Mengapa sebagian orang menganggap sapi itu “binatang suci” sedangkan sebagian lagi menganggap sapi itu sekedar binatang ternak?

Page 6: Komunikasi antar budaya 2

Mengapa sebagian orang berkata “uang adalah sumber kebahagiaan” sedangkan yang lain berkata “uang bukanlah kebahagiaan sejati”?

Page 7: Komunikasi antar budaya 2

Relatif tergantung bagaimana kita memandang realitasnya. Realitas ‘diam’, ‘bicara’, ‘binatang suci’, ‘binatang ternak’, ‘uang’, ‘kebahagiaan’.

Yang pasti, cara pandang atas realitas itu punya peran yang sangat signifikan bagi kehidupan kita. Cara pandang itu menjadi landasan dari setiap perilaku kita.

Misalnya, apabila kita memandang bahwa realitasnya adalah ‘uang=kebahagiaan’, maka jangan heran kalau sebagian besar hidup kita dihabiskan untuk mencari uang…bahkan dengan korupsi!

Jawabannya…

Page 8: Komunikasi antar budaya 2

Cara pandang atas realitas adalah apa yang kita percaya sebagai sesuatu yang sungguh nyata, lumrah dan dapat diterima sera sebaliknya. Atau, dengan kata lain, bagaimana kita menafsirkan dunia kita (baik fisik maupun sosial) dan bagaimana kita meresponnya.

Cara pandang ini kita dapatkan dari kebudayaan yang kita anut. Ia dinamakan “struktur-dalam kebudayaan” (deep structure of culture).

Struktur-dalam kebudayaan membuat setiap budaya/kultur itu menjadi unik dan menjelaskan alasan dan bagaimana suatu tindakan kolektif (collective action) dilakukan.

Cara pandang atas realitas?

Page 9: Komunikasi antar budaya 2

Collective Action of Shiite Moslems in Afghanistan on the day of Ashura

Page 10: Komunikasi antar budaya 2

Ada hal yang sangat berpengaruh dalam terbentuknya struktur-dalam kebudayaan (deep structure of culture) yaitu:

1. Keluarga (family)2. Negara (state) dan sejarahnya (history).3. Agama (religion) Ketiganya menjadi sangat penting karena mengandung keyakinan-

keyakinan utama dan mendasar yang ada dalam setiap kebudayaan. Ketiganya berkerjasama/berkombinasi dalam mendefinisikan,

mengkreasikan, mengirimkan, memelihara, dan memperkuat elemen-elemen dasar dari setiap kebudayaaan.

Ketiganya punya sejarah yang sangat panjang dan sampai sekarang dianggap sebagai komponen esensial dari kehidupan modern.

Ketiganya disebut sebagai institusi struktur-dalam kebudayaan. Dalam mempelajari kebudayaan, kita harus melihat institusi-institusi

ini karena sebagaimana dijelaskan oleh F.P Delgado: “culture produces and is reproduced by institutions of society, and we can turn to such sites to help recreate and represent the elements of cultures”.

Struktur-dalam Kebudayaan

Page 11: Komunikasi antar budaya 2

1. Struktur-dalam Kebudayaan mengandung keyakinan-keyakinan (beliefs) yang paling mendasar,utama dan penting yang ada dalam suatu budaya. Misalnya, mengapa manusia harus bersikap setia? Mengapa harus jujur? Mengapa tidak boleh mengambil hak orang lain?

2. Struktur-dalam Kebudayaan bertahan lama melewati masa kehidupan umat manusia yang panjang karena pesan-pesannya diwariskan turun temurun.

3. Pesan-pesan yang disampaikan struktur-dalam kebudayaan benar-benar dirasakan dalam hati para anggota suatu kebudayaan.

4. Struktur-dalam Kebudayaan banyak berperan dalam membentuk identitas kita.

Karakteristik Struktur-dalam Kebudayaan dan institusi-institusinya

Page 12: Komunikasi antar budaya 2

Mengapa keluarga itu penting?1. William Thayer: “as are familiy, so is society”2. Smith dan Mosby: “the familiy is the most prominent

social groups that exists. It prepares its member for the various roles they will perform in society”

3. Galvin dan Brommel: “we are born into a family, mature in a family, form new families, and leave them at our death”.

4. Swerdlow, Bridenthal, Kelly dan Vine: here is where one has the first experience of love, and of hate, of giving, and if denying, and of deep sadness…Here is the first hopes are raised and met- or disappointed. Here is where one has learns whom to trust and whom to fear. Above all, family is where people get their start in life.

KELUARGA (FAMILY)

Page 13: Komunikasi antar budaya 2

Agak sulit untuk memberikan definisi yang sangat memadai bagi keluarga karena pola-pola keluarga selalu berubah dan berkembang seiring dengan perjalanan waktu.

Problem selanjutnya adalah juga terdapat perbedaan mengenai bagaimana mendefinisikan keluarga dari budaya-budaya yang berbeda. Kita tidak mau terjebak etnosentrisme yakni menggunakan satu budaya yakni budaya kita sendiri untuk menilai apa itu keluarga.

Misalnya, ada yang menganut poligami, ada yang menganut poliandri, ada yang menganut pernikahan sesama jenis. Semuanya punya pendapat berbeda mengenai definisi keluarga.

Tapi, jika dilihat intinya saja, maka pendapat Noller dan Fitzpatrick bahwa keluarga adalah: a group of intimates, who generate a sense of home and group identity, complete with strong ties of loyalties and emotion, and an experience of a history and a future.

Definisi Keluarga (Family)

Page 14: Komunikasi antar budaya 2

Setiap manusia lahir dalam keluarganya dan nantinya akan membentuk keluarga baru.

Nuclear family: orang tua dan anak Extended family: kakek, orang tua, paman-

tante, anak-anak-sepupu.

BENTUK KELUARGA

Page 15: Komunikasi antar budaya 2

Menurut Schneider dan Silverman:1. Mengatur aktivitas seksual berdasarkan norma-norma

seksual.2. Menjamin reproduksi/regenerasi agar masyarakat tidak

punah.3. Mensosialisasikan nilai-nilai budaya kepada anak-anak

yang dihasilkannya.4. Perlindungan fisik dan non-fisik (pendidikan, ekonomi,

dll)5. Memberi dukungan emosional dan rasa sayang. Menurut Barry, dkk: melatih anak untuk patuh,

bertanggung jawab, pengasuhan, pencapaian, kemandirian secara umum, bergantung pada diri sendiri.

FUNGSI KELUARGA

Page 16: Komunikasi antar budaya 2

Keluarga mentransmisikan nilai-nilai budaya yang penting.

Keluarga mentransmisikan identitas. Keluarga mentransmisikan kemahiran

berkomunikasi.

FUNGSI KELUARGA YANG RELEVAN DENGAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Page 17: Komunikasi antar budaya 2

Dalam berkomunikasi, kita butuh acuan dan acuan itu kita dapatkan dari budaya.

Keluarga, seperti sudah disebut, mentransmisikan hal itu.

Diantaranya adalah: peran gender, pandangan tentang individualisme atau kolektivisme, cara pandang terhadap umur, dan social skills.

KELUARGA DAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Page 18: Komunikasi antar budaya 2

Setiap negara pasti punya sejarah. Sejarah itu bukan sekedar peristiwa tetapi juga

makna yang kita berikan terhadap peristiwa itu. Misalnya, aktivitas Hatta dulu di Perhimpunan Indonesia (PI) dimaknai sebagai pembangkangan sipil oleh pemerintah Belanda. Tetapi, sampai hari ini kita menganggapnya suatu perjuangan, suatu tindakan heroik.

Sejarah adalah apa yang dianggap oleh budaya sebagai sesuatu yang pantas diingat dan perlu diwariskan ke generasi selanjutnya. Dalam sejarah kita bisa melihat karakteristik unik setiap budaya.

NEGARA DAN SEJARAHNYA

Page 19: Komunikasi antar budaya 2

Bagaimanapun, sejarah dan budaya sebenarnya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.

Akibatnya, belajar komunikasi antar budaya artinya juga harus belajar sejarah.

Sulit untuk menjelaskan apa pengaruh sejarah terhadap budaya. Yang pasti, sejarah mengandung cerita-cerita tentang semua struktur-dalam suatu kebudayaan.

Selain itu, sejarah adalah elemen kunci dalam mengembangkan identitas kultural, nilai-nilai, tujuan, dan ekspektasi suatu bangsa/masyarakat.

NEGARA DAN SEJARAHNYA