25
SMA Negeri 1 Surakarta Kesultanan Aceh

Kesultanan Aceh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejaraahh :)) Kesultanan Aceh

Citation preview

Page 1: Kesultanan Aceh

SMA Negeri 1 Surakarta

Kesultanan Aceh

Page 2: Kesultanan Aceh

Adhenina Putri Febriani ( 01 / X IPA 2 ) Afifah Oki Nilasakti ( 02 / X IPA 2 ) Akmalia Rizke Nur Fitri ( 03 / X IPA 2 ) Ali Yafie Perdana K ( 04 / X IPA 2 )

Disusun Oleh :

Page 3: Kesultanan Aceh

Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur perdagangan dan pelayaran internasional.

Wilayahnya terbentang dari daerah Deli sampai semenanjung Malaka.

Pusat kerajaan ada di wilayah kutaraja atau Banda Aceh .

Lokasi kerajaan Aceh

Page 4: Kesultanan Aceh
Page 5: Kesultanan Aceh

Awal Berdirinya

Pasai (tua)

Pedir(tua)

Regno dachei

Laut merah, kairo dan laut merah

Tanjung Harapan,Sumatra

• Aceh berdiri

Abad 16

• Dimanfaatkan

Portugis

Terjadi pemberontakan

• Melepaskan diri dari kerajaan

pedir

Sultan Ali Muighayat Syah

•Menguasai daerah Daya,

Pasai, Pedir, dan kapal portugis

Sultan Ali Muighayat Syah

Ekspansi

• Menyerang malaka

GAGAL

Page 6: Kesultanan Aceh

Sistem Pemerintahan

• Sultan Ala ad-Din Ri`ayat Syah al-Kahar

(1577-1589)

undang-undang yang terangkum

dalam kitab Qanun Syarak Kesultanan Aceh Darussalam

Berisi aturan mengenai kehidupan bangsa

Aceh, termasuk syarat-syarat pemilihan

pegawai kerajaan.

•Sultan Ala’udin Ri’ayat Syah Said

Al-Mukammal Ibnu Sultan Firmansyah

(1589-1604)

1.

•Memiliki Susunan pemerintahan yang sudah cukup mapan

2.

•angkatan perang yang dimiliki Kesultanan Aceh Darussalam cukup kuat

Dengan bantuan lima orang besar

Kekuatana pertahanan dapat diperkuat juga dengan adanya barisan gajah yang dipergunakan oleh Hulubalang

Page 7: Kesultanan Aceh

• Sultan Iskandar

Muda

(1607-1636)

Muda telah merumuskan perundang-undangan yang terkenal dengan sebutan Adat Makuta Alam yang disadur dan dijadikan

landasan dasar oleh sultan-sultan setelahnya

Penertiban hukum yang dibangun Sultan Iskandar Muda memperluas kebesarannya sampai ke luar negeri, antara lain India, Arab, Turki, Mesir, Belanda, Inggris, Portugis, Spanyol, dan Tiongkok.

Pada masa Sultan Iskandar

Muda menempatkan Sultan

sebagai penguasa tertinggi

pemerintahan, baik dalam

bidang eksekutif, legislatif,

maupun yudikatif.

Page 8: Kesultanan Aceh

Raja-Raja yang melakukan

penyerangan ke Malaka

Page 9: Kesultanan Aceh

Nama lain Salad ad-Din Anak Sulung dari Sultan Ibrahim. Melakukan Penyerangan terhadap Malaka 2x yaitu tahun 1547 dan 1568 Berhasil menaklukkan Aru pada Tahun 1564 Wafat pada 28 September 1571 Digantikan Oleh Sultan Ali Ri’ayat Syah Pada masa pemerintahan Salad ad-Din,

Aceh juga berusaha mengembangkan kekuatan angkatan perang, mengembangkan perdagangan, mengadakan hubungan internasional dengan kerajaan-kerajaan Islam di Timur Tengah, seperti Turki, Abysinia, dan Mesir.

Bahkan sekitar tahun 1563, ia mengirimkan utusannya ke Konstantinopel untuk meminta bantuannya kepada Turki dalam melakukan penyerangan terhadap Portugis yang menguasai wilayah Aceh dan sekitarnya. Mereka berhasil menguasai Batak, Aru dan Baros, dan menempatkan sanak saudaranya untuk memimpin daerah-daerah tersebut. Penyerangan yang dilakukan oleh Kerajaan Aceh ini tak luput dari bantuan tentara Turki.

Syultan Alaudin Syah

Page 10: Kesultanan Aceh

Nama lain Ali Ri’ayat Syah Anak bungsu dari Sultan Ibrahim Melakukan penyerangan terhadap Malaka 2x, Tahun

1573 dan 1575 Wafat 1579

Sultan Ali Ri’ayat Syah

Page 11: Kesultanan Aceh

Sistem pemerintahan lokal Aceh adalah suatu sistem pemerintahan yang

dipergunakan pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dan sampai sekarang masih

dipakai seiring pemberlakuan status istimewa bagi Aceh (kecuali keurajeun, sagoë

dan nanggroë). Sistem pemerintahan lokal Aceh mengacu pada sistem

pemerintahan yang khusus dipergunakan oleh suku Aceh.

Sumber :

http://www.atjehcyber.net/2011/04/kesultanan-aceh-darussalam full.html#ixzz30Ga

Uwj63

Sistem pemerintahan lokal

Page 12: Kesultanan Aceh

1. Sultan alaidin ali mughayat syah 916-936 H (1511 - 1530 M)

2. Sultan salahuddin 939-945 H (1530 - 1539M)

3. Sultan alaidin riayat syah II, terkenal dengan nama AL Qahhar 945 - 979 H (1539 - 1571M)

4. Sultan husain alaidin riayat syah III, 979 - 987 H (1571 - 1579 M)

5. Sultan muda bin husain syah, usia 7 bulan, menjadi raja selama 28 hari

6. Sultan mughal seri alam pariaman syah,987 H (1579M) selama 20 hari

7. Sultan zainal abidin, 987 - 988 H (1579 - 1580 M)

8. Sultan aialidin mansyur syah, 989 -995H (1581 -1587M)

9. Sultan mugyat bujang, 995 - 997 H (1587 - 1589M)

10. Sultan alaidin riayat syah IV, 997 - 1011 H (1589 - 1604M)

Silsilah Raja

Page 13: Kesultanan Aceh

11. sultan muda ali riayat syah V 1011 - 1015 H (1604 - 1607M)

12. sultan iskandar muda dharma wangsa perkasa alam syah 1016 - 1045H (1607 - 1636M)

13. sultan mughayat syah iskandar sani,1045 - 1050 H (1636 - 1641M)

14. sultanah sri ratu tajul alam safiatuddin johan berdaulat, 1050-1086H (1641 - 1671M)

15. sultanah sri ratu nurul alam naqiatuddin (anak angkat safiatuddin), 1086 - 1088 H (1675-

1678 M)

16. sultanah sri ratu zakiatuddin inayat syah (putri dari naqiatuddin) 1088 - 1098 H (1678 -

1688M)

17. sultanah sri ratu kemalat syah (anak angkat safiatuddin) 1098 - 1109 H (1688 - 1699M)

18. sultan badrul alam syarif hasyim jamalul lail 1110 - 1113 H (1699 - 1702M)

19. sultan perkasa alam syarif lamtoi bin syarif ibrahim. 1113 - 1115H (1702 -1703 M)

20. sultan jamalul alam badrul munir bin syarif hasyim 1115 - 1139 H (1703 - 1726M)

Page 14: Kesultanan Aceh

21. sultan jauharul alam imaduddin,1139H (1729M)

22. sultan syamsul alam wandi teubeueng

23. sultan alaidin maharaja lila ahmad syah 1139 - 1147H (1727 - 1735H)

24. sultan alaidin johan syah 1147 - 1174 (1735-1760M)

25. sultan alaidin mahmud syah 1174 -1195 H (1760 - 1781M)

26. sultan alaidin muhammad syah 1195 -1209 H (1781 - 1795M)

27. sultan husain alaidin jauharul alamsyah,1209 -1238 H (1795-1823M)

28. sultan alaidin muhammad daud syah 1238 - 1251 H (1823 - 1836M)

29. sultan sulaiman ali alaidin iskandar syah 1251-1286 H (1836 - 1870 M)

30. sultan alaidin mahmud syah 1286 - 1290 H (1870 - 1874M)

31. sultan alaidin muhammad daud syah, (1884 -1903 M)

Page 15: Kesultanan Aceh

JATUHNYA MALAKA KE TANGAN PORTUGIS THN 1511.

LETAK STRATEGIS DI JALUR PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

PUNYA PELABUHAN DAGANG YANG RAME. MENJADI PUSAT PERKEMBANGAN ISLAM.

Faktor pendorong berkembangnya Kerajaan Aceh

Page 16: Kesultanan Aceh

•Kerajaan Aceh berdiri sekitar tahun 1514, didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah ( sekaligus raja pertama ). Dia berhasil menguasai wilayah Pasai, Deli, dan Aru. Ketiganya merupakan penghasil emas dan lada.

•Tahun 1530, Ali Mughayat Syah wafat dan digantikan putra sulungnya, Salahuddin. Karena jelek dalam memerintah, makanya digantikan oleh adeknya, Alauddin Riayat Syah tahun 1537.

Kaaasiaaan…!!!!

Perjalanan Kerajaan Aceh

Page 17: Kesultanan Aceh

•Pada pemerintahan Alauddin Riayat Syah, Aceh memperluas wilayahnya sampai ke Siak (Riau) dan Minangkabau.

•Tahun 1607-1636, Aceh diperintah Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam (selanjutnya, kita sebut Sultan Iskandar Muda saja, ya!). Karena Sultan hebat dan keren memerintahnya, Aceh mencapai puncak kejayaannya.

Page 18: Kesultanan Aceh

Sultan Iskandar Muda berhasil memperluas kekuasaanya sampai ke Semenanjung Malaya, meliputi Johor, Pahang, dan Kedah .Tahun 1629, Sultan Iskandar berusaha merebut Malaka dari Portugis namun gagal. Pada masa pemerintahannya, didirikan Masjid Raya Baiturrahman.

Page 19: Kesultanan Aceh

Di waktu pemerintahan Sultan Iskandar Muda, hidup Syekh Abdurrouf Singkel .Beliau merupakan ulama yang pertama kali menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa melayu. Saat itu juga, datanglah ulama-ulama terkenal, diantaranya:o Hamzah Fansuri dari Basuq.o Syekh Abdur Rauf dari Singkil / Kuala. Makanya, ia sering

disebut juga dengan Syekh Kuala. Ia diangkat menjadi imam di Masjid Baiturrahman. Namanya menjadi salah satu universitas di Aceh.

o Syekh Nurrudin ar Raniri (guru agama istana). Ia menulis buku Bustanussalatin yang berisi sejarah kerajaan aceh.

Page 20: Kesultanan Aceh

Tahun 1636, Sultan Iskandar Muda wafat. Kemudian digantikan putra menantunya, Iskandar Tsani (Sultan Iskandar II). Lima tahun kemudian Iskandar Tsani wafat dan digantikan istrinya Ratu Tajul Alam Syafiatuddin Syah tahun 1641-1675. Kemudian Aceh diperintah oleh 4 orang raja/ratu dan belasan sultan yang dibawah pengaruh hulubalang (wakil sultan). Sejak saat itu,… Aceh mengalami kemunduran… hemt…kaaaasiannn…

Page 21: Kesultanan Aceh

 Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1636 tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas.

Timbulnya pertikaian yang terus-menerus di Aceh antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh. 

Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau dan Siak.

Faktor yang menyebabkan Kesultanan Aceh mengalami kemunduran

Page 22: Kesultanan Aceh

Monumen Darussalam dekat Universitas Syekh Kuala.Makam Sultan Iskandar Muda di komplek Museum

Banda Aceh.Makam Syekh Kuala di Muara Krueng Aceh.Kherkoff (kuburan Belanda) merupakan makam 2000

serdadu Belanda.

Peninggalan Kerajaan Aceh

Page 23: Kesultanan Aceh

KHERKOFF (MAKAM BELANDA)

Page 24: Kesultanan Aceh

MAKAM SULTAN ISKANDAR MUDA

MAKAM SYIAH KUALA

Page 25: Kesultanan Aceh

GOMAWOYO!!!

FOR UR ATTENTIO

N