23
KEPUASAN KERJA 1

Kepuasan kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Kuliah

Citation preview

Page 1: Kepuasan kerja

KEPUASAN KERJA

1

Page 2: Kepuasan kerja

KEPUASAN KERJA

• Locke dalam Luthans (2006:243)

kepuasan kerja adalah keadaan emosi

yang senang atau emosi positif yang

berasal dari penilaian pekerjaan atau

pengalaman kerja seseorang.

2

Page 3: Kepuasan kerja

PEDOMAN MENINGKATKAN KEPUASAN

• Membuat pekerjaan yang tidak menyenangkan

menjadi menyenangkan

• Memberikan gaji, tunjangan dan kesempatan

promosi yang adil

• Menghubungkan orang dengan pekerjaan yang

dengan sesuai dg minat dan keahlian mereka.

• Mendesain pekerjaan agar menarik dan menye-

nangkan

3

Page 4: Kepuasan kerja

Pendahuluan

• Dalam era globalisasi ini, setiap

perusahaan berusaha meningkatkan

serta mengembangkan perusahaan

dengan berbagai cara.

• Dalam program untuk meningkat

kinerja para karyawan.

• Karyawan yang puas akan berusaha

memberikan kontribusi kerja yang

maksimal

4

Page 5: Kepuasan kerja

a.PENGERTIAN KEPUASANKERJA

• Setiap orang yang bekerja mengharapkan

memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja.

• Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal

yang bersifat individual karena setiap individu

akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-

beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku

dalam diri setiap individu.

• Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan individu, maka

semakin tinggi tingkat kepuasan yang

dirasakan.

5

Page 6: Kepuasan kerja

B. TEORI KEPUASAN KERJA

• 1. Two Factor Theory

Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan

dan ketidakpuasan merupakan bagian dari

kelompok variabel yang berbeda yaitu

motivators dan hygiene factors.

6

Page 7: Kepuasan kerja

• Pada teori ini ketidakpuasan dihubungkan

dengan kondisi disekitar pekerjaan

• (seperti kondisi kerja, upah, keamanan,

kualitas pengawasan dan hubungan

dengan orang lain) dan bukan dengan

pekerjaan itu sendiri.

• Karena faktor mencegah reaksi negatif

dinamakan sebagai hygiene atau

maintainance factors.

7

Page 8: Kepuasan kerja

2. Value Theory

• Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi

pada tingkatan dimana hasil pekerjaan

diterima individu seperti diharapkan.

8

Page 9: Kepuasan kerja

C. PENYEBAB KEPUASAN KERJA

• Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan kerja (Kreitner dan Kinicki :225)

yaitu sebagai berikut :

a. Pemenuhan kebutuhan (Need fulfillment)

Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik

pekerjaan memberikan kesempatan pada individu

untuk memenuhi kebutuhannya.

9

Page 10: Kepuasan kerja

b. Perbedaan (Discrepancies)

• Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi

harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan

perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa

yang diperoleh individu dari pekerjaannya.

Bila harapan lebih besar dari apa yang

diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya

individu akan puas bila menerima manfaat

diatas harapan.

c. Pencapaian nilai (Value attainment)

10

Page 11: Kepuasan kerja

• Kepuasan merupakan hasil dari persepsi

pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja

individual yang penting.

d. Keadilan (Equity)

• Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil

individu diperlakukan di tempat kerja.

e. Komponen genetik (Genetic components)

Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan

faktor genetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat

individu mempunyai arti penting untuk

menjelaskan kepuasan kerja disampng karakteristik

lingkungan pekerjaan.

11

Page 12: Kepuasan kerja

• Selain penyebab kepuasan kerja, ada juga

faktor penentu kepuasan kerja. Diantaranya

adalah gaji, kondisi kerja dan hubungan kerja

(atasan dan rekan kerja).

a. Gaji/Upah

Menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan

fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang

diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi

harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana

gaji diberikan. Selain untuk pemenuhan

kebutuhan

12

Page 13: Kepuasan kerja

• dasar, uang juga merupakan simbol dari

pencapaian (achievement), keberhasilan dan

pengakuan/penghargaan. Berdasarkan teori

keadilan Adams, orang yang menerima gaji

yang dipersepsikan terlalu kecil atau terlalu

besar akan mengalami ketidakpuasan.

13

Page 14: Kepuasan kerja

• b. Kondisi kerja yang menunjang

Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang

tidak menyenangkan (uncomfortable) akan

menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh

karena itu perusahaan harus membuat kondisi

kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga

kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan

menimbulkan kepuasan kerja.

14

Page 15: Kepuasan kerja

PENGARUH KEPUASAN KERJA

1. Terhadap Produktivitas

Orang berpendapat bahwa produktivitas dapat

dinaikkan dengan meningkatkan kepuasan kerja.

Kepuasan kerja mungkin merpakan akibat dari

produktivitas atau sebaliknya. Dengan kata lain

bahwa performansi kerja menunjukkan tingkat

kepuasan kerja seorang pekerja, karena

perusahaan dapat mengetahui aspek-aspek

pekerjaan dari tingkat keberhasilan yang

diharapkan.

15

Page 16: Kepuasan kerja

2. Ketidakhadiran (Absenteisme)

• Menurut Porter dan Steers, ketidakhadiran

sifatnya lebih spontan dan kurang

mencerminkan ketidakpuasan kerja. Tidak

adanya hubungan antara kepuasan kerja

dengan ketidakhadiran. Karena ada dua

faktor dalam perilaku hadir yaitu motivasi

untuk hadir dan kemampuan untuk hadir.

16

Page 17: Kepuasan kerja

3. Keluarnya Pekerja (Turnover)

• Sedangkan berhenti atau keluar dari pekerjaan

mempunyai akibat ekonomis yang besar,

maka besar kemungkinannya berhubungan

dengan ketidakpuasan kerja. Menurut

Robbins (1998), ketidakpuasan kerja pada

pekerja dapat diungkapkan dalam berbagai

cara misalnya selain dengan meninggalkan

pekerjaan, mengeluh, membangkang, mencuri

barang milik perusahaan/organisasi,

menghindari sebagian tanggung jawab

pekerjaan mereka dan lainnya.

17

Page 18: Kepuasan kerja

4. Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja

Ada empat cara tenaga kerja mengungkapkan

ketidakpuasan Robbins (2003):

a. Keluar (Exit) yaitu meninggalkan pekerjaan

termasuk mencari pekerjaan lain.

b. Menyuarakan (Voice) yaitu memberikan

saran perbaikan dan mendiskusikan masalah.

c. Mengabaikan (Neglect) yaitu sikap dengan

membiarkan keadaan menjadi lebih buruk

seperti sering absen atau semakin sering

membuat kesalahan.

d. Kesetiaan (loyality) yaitu menunggu secara

pasif samapi kondisi menjadi lebih baik

termasuk membela perusahaan terhadap kritik

dari luar.

18

Page 19: Kepuasan kerja

MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA

Greenberg dan Baron (2003:159) memberikan

saran untuk mencegah ketidakpuasan dan

meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai

berikut :

1) Membuat pekerjaan yang menyenangkan

2) Orang dibayar dengan jujur

Orang yang percaya bahwa sistem

pengupahan/penggajian tidak jujur cendrung

tidak puas dengan pekerjaannya.

3) Mempertemukan orang dengan pekerjaan

yang cocok dengan minatnya.

4) Menghindari kebosanan dan pekerjaan

beruang-ulang

19

Page 20: Kepuasan kerja

Respons-Respons Terhadap Ketidakpuasan Kerja

Keluar Aspirasi

Pengabaian Kesetiaan

Aktif

Pasif

Destruktif Konstruktif

20

Page 21: Kepuasan kerja

KOMITMEN ORGANISASI

Sebagai sikap, komitmen organisasi sering didefinisikan

sebagai:

1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi

2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai ke-inginan organisasi

3. Keyakinan tertentu serta penerimaan nilai dan tujuan

organisasi

21

Page 22: Kepuasan kerja

KOMPONEN KOMITMEN ORGANISASI

• Komitmen afektif, adalah kerikatan emosional karyawan, identifikasi, dan keterlibatan dalam organisasi

• Komitmen kelanjutan, adalah komitmen berdasar-kan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari perusahaan. Misalnya kehilangan senioritas atas promosi atau benefit

• Komitmen normatif, adalah perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi, karena memang seharusnya begitu.

22

Page 23: Kepuasan kerja

HASIL KOMITMEN ORGANISASI • Terdapat hubungan yang positip antara

komitmen organisasi dan hasil yang diinginkan seperti kinerja tinggi, tingkat pergantian karyawan yang rendah, tingkat ketidak hadiran yang rendah.

• Semakin tinggi posisi karyawan dalam pekerjaannya ,dan dalam organisasi tempat mereka bekerja, semakin kurang dampak komitmen pada kinerja.

23