15
KEBUTUHAN AIR TANAMAN SECARA EMPIRIS Oleh : Puji Fatmawati (A1L111051) Kustam (A1L111053) Abraham C R P (A1L111055) Karla Setyaning (A1L111057) Nurulia Syahidan

Kebutuhan Air tanaman secara empiris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kebutuhan air tanaman secara empiris

Citation preview

Page 1: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

KEBUTUHAN AIR TANAMAN SECARA EMPIRIS

Oleh :

Puji Fatmawati (A1L111051)

Kustam (A1L111053)

Abraham C R P (A1L111055)

Karla Setyaning (A1L111057)

Nurulia Syahidan (A1L111058)

Page 2: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

PENDAHULUANSetiap tanaman memiliki kebutuhan air yang

berbeda-beda menurut jenis tanaman dan umur tanaman.

Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai “Jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu”.

Page 3: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

Tiga tahap menghitung ET-tanaman :Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman

diberikan oleh ETo (evapotranspirasi tanaman referensi)Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air

tanaman diberikan oleh koefisien tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara ETo dan ET tanaman (ET-tanaman = kc . ETo)

Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian terhadap kebutuhan air tanaman

Page 4: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

Penentuan besarnya nilai kebutuhan air tanaman dapat dihitung berdasarkan persamaan empiris.

Modifikasi formulasi empiris tersebut banyak dilakukan oleh banyak peneliti dengan mempertimbangkan ketersediaan data klimatologi, ketelitian hasil perhitungan, tujuan pemanfaatan nilai kebutuhan tanaman tersebut, dll.

Beberapa formulasi klasik yang telah dikenal diantaranya adalah metode Blaney-Criddle, Penman, Radiasi, dan Metode Panci Evaporasi.

Page 5: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman :

1. Evaporasi

2. Transpirasi

3. Evapotranspirasi

Page 6: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

1. EvaporasiEvaporasi adalah perubahan air dari bentuk cair ke bantuk gas dan

menguap dari permukaan tanah, air atau daun tanaman ke udara.Terdapat beberapa metode untuk menghitung besarnya evaporasi,

diantaranya adalah metode Penman. Rumus evaporasi dengan metode Penman adalah :

Eo = 0,35 (Pa - Pu) (1 + U2/ 100)

dengan :Eo = Penguapan dalam mm/hariPa = Tekanan uap jenuh pada suhu rata harian dalam mmHgPu = Tekanan uap sebenamya dalam mmHgU2 = Kecepatan angin pada ketinggian 2 m dalam mile/hari,

sehingga bentuk U2 dalam m/dt masih harus dikalikan dengan 24 x 60 x 60 x 1600.

Page 7: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

2. TranspirasiTranspirasi adalah proses keluarnya air dari

tanaman (boitik) akibat proses respirasi dan fotosistesis. Fakta iklim yang mempengaruhi laju transpirasi adalah intensitas penyinaran matahari, tekanan uap air di udara, suhu, keeepatan angin. Transpirasi dari tubuh tanaman pada siang hari dapat melampaui evaporasi dari permukaan air atau permukaan tanah basah, tetapi sebaliknya pada malam hari lebih kecil bahkan tidak ada transpirasi.

Page 8: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

3. EvapotranspirasiEvapotranspirasi sering disebut sebagai kebutuhan

konsumtif tanaman yang merupakan jumlah air untuk evaporasi dari permukaan areal tanaman dengan air untuk transpirasi dari tubuh tanaman.

Untuk menghitung kebutuhan air tanaman berupa evapotranspirasi dipergunakan persamaan:

ETc = Kc × ETo Keterangan: ETc = evapotranspirasi potensial (mm/hari) ETo = evapotranspirasi acuan (mm/hari) Kc = koefisien konsumtif tanaman

Page 9: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

Beberapa metode pendugaan evapotranspirasi acuan :a. Metode Blaney – Cridle b. Metode Thornthwaite c. Metode Panci Evaporasid. Metode Penman

Page 10: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

a. Metode Blaney – Cridle Metode ini untuk memperkirakan besarnya

evapotranspirasi potensial (ETo) pada awalnya dikembangkan untuk memprakirakan besarnya konsumsi air irigasi di Amerika Serikat.

ETo = c [P ( 0,46 T + 8)] mm/hari.Keterangan:

c = Koefisien Tanaman Bulanan p = Presentase Bulanan jam-jam Hari Terang dalam TahunT = Suhu Udara (0C)

Page 11: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

b. Metode Thornthwaite Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks

ketersediaan energi panas untuk berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET.

ETo = 1,6 [(10 T/I)]a a = 0,49 + 0,0179 I – 0,0000771 I2 + 0,000000675 I3

Keterangan: T = Suhu Rata-rata Bulanan (0C) i = Indeks Panas Tahunan

Page 12: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

c. Metode Panci EvaporasiTeknik pengukuran ET paling sederhana adalah dengan

menggunakan Panci untuk mendapatkan angka indeks potensial evapotranspirasi. Cara perhitungan ini memerlukan statu angka koefisien yang harus dievaluasi tingkat ketepatannya.

ETo = Kp × Ep Keterangan: Kp = Koefisien Panci Ep = Evaporasi Panci (mm/hari)

Page 13: Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Page 14: Kebutuhan Air tanaman secara empiris

d. Metode PenmanMetoda penman pada mulanya dikembangkan untuk

menentukan besarnya evaporasi dari permukaan air terbuka. Dalam perkembangannya metoda tersebut juga dikembangkan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi potensial (PET).

ETo = c (W . Rn + (1 – W) f(u) (ea – ed) )Dimana, C = faktor penyesuaian untuk meniadakan pengaruh kondisi cuaca siang dan malamW = Faktor tertimbang yang berhubungan dengan temperaturRn = Radiasi netto yang setara dengan evaporasi (mm/hari)f(u) = suatu fungsi yang berhubungan dengan angin(ea – ed) = perbedaan antara tekanan uap jenuh pada rerata temperature udara dan

rerata tekanan uap aktual di udara (mbar).

Page 15: Kebutuhan Air tanaman secara empiris