14
@Copyright 2013 KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU ORDO LEPIDOPTERA DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN Aisyah Ferra A, A. Nazih Mushoffa , Atin Naili F, Dis Setia Eka Putra, Dwi Masfufah, Enggal rizki W, Henik Sri Wahyuni Fakultas Saintek, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ABSTRACT Research about Distribution Biodiversity of butterflies was conducted in ancient volcano mount of Nglanggeran, Yogyakarta. The objective of this research is to get data about diversity of butterflies in ancient volcano mount of Nglanggeran, Yogyakarta. This research is using “Exploratif “method .The results of this research show that in ancient volcano mount of Nglanggeran has high distribution biodiversity of butterflies. In this area found 12 species of 5 families. The families are Pieridae, Papilionidae, Nymphalidae, Lycaenidae, Heterocera. Key word: Volcano mount, Distribution biodiversity. PENDAHULUAN Kupu-kupu (Lepidoptera) adalah kelompok serangga holometabola sejati dengan siklus hidup melalui stadium telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa) (New 1997; Mastrigt & Rosariyanto 2005; Peggie & Amir 2006). Kupu-kupu dapat dengan mudah kita lihat bila memasuki hutan, di jalan setapak di pinggiran hutan, dan sepanjang aliran sungai (Tweedie & Longmans 1953). 1 | Page

Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU ORDO LEPIDOPTERA DI JALUR

PENDAKIAN GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN

Aisyah Ferra A, A. Nazih Mushoffa , Atin Naili F, Dis Setia Eka Putra, Dwi Masfufah,

Enggal rizki W, Henik Sri Wahyuni

Fakultas Saintek, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

ABSTRACT

Research about Distribution Biodiversity of butterflies was conducted in ancient volcano

mount of Nglanggeran, Yogyakarta. The objective of this research is to get data about

diversity of butterflies in ancient volcano mount of Nglanggeran, Yogyakarta. This research

is using “Exploratif “method .The results of this research show that in ancient volcano mount

of Nglanggeran has high distribution biodiversity of butterflies. In this area found 12 species

of 5 families. The families are Pieridae, Papilionidae, Nymphalidae, Lycaenidae, Heterocera.

Key word: Volcano mount, Distribution biodiversity.

PENDAHULUAN

Kupu-kupu (Lepidoptera) adalah

kelompok serangga holometabola sejati

dengan siklus hidup melalui stadium telur,

larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago

(dewasa) (New 1997; Mastrigt &

Rosariyanto 2005; Peggie & Amir 2006).

Kupu-kupu dapat dengan mudah kita lihat

bila memasuki hutan, di jalan setapak di

pinggiran hutan, dan sepanjang aliran

sungai (Tweedie & Longmans 1953).

Kupu-kupu memiliki sayap yang

bersisik atau scaled wings. Sisi-sisik ini

yang nantinya akan membuat sayap kupu-

kupu memiliki berbagai macam warna.

Seperti famili insekta pada umumnya,

tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu kepala (head), dada (thorax) dan

perut (abdomen) (Gambar 1).

Jumlah Lepidoptera di dunia tidak

pasti dan banyak ahli membuat perkiraan

tentang jumlah Lepidoptera tersebut.

Menurut Gillot (2005), Lepidoptera yang

sudah dideskripsikan di dunia sekitar

200.000 spesies, 11.300 spesies dari

Amerika Utara, 10.000 spesies dari

Australia, dan 2.500 spesies dari Inggris.

Sementara menurut Gullan dan Craston

(2005), ada sekitar 150.000 spesies

Lepidoptera yang sudah dideskripsikan.

Lebih dari 900 spesies kupu-kupu sudah

1 | P a g e

Page 2: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

dideskripsikan di Malaya (Tweedie &

Longmans,1953).

Gambar 1. Bentuk tubuh kupu-kupu dengan sayap

yang bersisik.

Saat ini di Indonesia terdapat sekita

2500 spesies kupu-kupu, beberapa spesies

di antaranya sudah punah, beberapa lagi

dilindungu sebagai satwa langka, termasuk

jenis kupu-kupu paling besar dan paling

langka di dunia. Sebagai surga kupu-kupu

dunia, Indonesia sangat di kagumi Wallace

ketika datang pada 1857, Wallace adalah

orang yang memperkenalkan garis

Wallace, yakni Indonesia bagian barat,

Indonesia bagian tengah, dan Indonesia

bagian timur. Spesies kupu-kupu di

Indonesia tergolong sangat beragam.

Indonesia memiliki lebih dari 17000 pulau,

ada pemisahan habitat kup-kupu sehingga

makin tinggi ragamnya. Dengan sekitar

2500 jenis kupu-kupu, Indonesia menjadi

Negara kedua pemilik kupu-kupu

terbanyak dunia, 50 % nya adalah kupu-

kupu endemic yang berarti hanya ada di

tempat itu (Suhara, 2009).

Pulau Sumatera diperkirakan

terdapat tidak kurang dari 1.000 spesies

kupu-kupu, walaupun data tentang

keanekaragaman kupu-kupu di Sumatera

belum lengkap. Di Taman Nasional Way

Kambas terdapat 77 spesies, Taman

Nasional Bukit Barisan Selatan 185

spesies, dan Taman kupu-kupu Gita

Persada, Gunung Betung Lampung 107

spesies (Soekardi 2007). Penelitian

Dahelmi et al. (2010) melaporkan bahwa

di Sumatera Barat tercatat sekitar 325

spesies kupu-kupu. Di Rokan Hulu

Provinsi Riau terdapat 150 spesies kupu-

kupu (PEI-Pusat 2011). Di Taman

Nasional Kerinci Seblat Jambi terdapat

230 spesies kupu-kupu (Salmah et al.

2002).

Saat ini, kupu-kupu menghadapi

ancaman kepunahan yang disebabkan oleh

alih fungsi lahan di habitatnya (Soehartono

& Mardiastuti 2003). Dilansir oleh website

Hijau.com, kupu-kupu di Eropa semakin

menurun, hampir 50% selama dua decade

ini. Ancaman ini disebabkan karena

adanya alih guna lahan untuk industri

pertanian. Lahan pertanian dipersiapkan

sedemikian rupa sehingga merusak

keanekaragaman hayati yang ada di lokasi

tersebut termasuk mengganggu populasi

kupu-kupu. Saat lahan pertanian sudah

tidak produktif, jumlah lahan-lahan

pertanian yang terbengkalai semakin

banyak. Hal ini terjadi terutama di wilayah

basah dan wilayah pegunungan di sebelah

selatan dan timur Eropa. Koh dan Sodhi

2 | P a g e

Page 3: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

(2004), jumlah kupu-kupu secara umum

sangat tergantung pada pengelolaan suatu

daerah. Daerah yang dilindungi (protected

area) memiliki keanekaragaman spesies

kupu-kupu lebih tinggi daripada daerah

yang sudah mengalami alih fungsi lahan.

Kelangsungan hidup kupu-kupu sangat

ditunjang dengan tersedianya tumbuhan

sebagai sumber pakan, baik pada tahap

larva (ulat), maupun pada tahap imago

(kupu-kupu dewasa), dan tersedianya

tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai

pelindung. Disamping itu, juga diperlukan

faktor cahaya yang cukup, udara yang

bersih, dan air sebagai materi yang

dibutuhkan untuk menjaga kelembaban

lingkungan dimana kupu-kupu tersebut

hidup. Kupu-kupu dewasa rata-rata

berumur satu bulan. di alam liar umurnya

lebih pendek karena predator, penyakit,

maupun faktor lain. yang ekstrem seperti

kupu-kupu monarch, mourning cloak, dan

tropical heliconian yang bisa hidup hingga

sembilan bulan, kupu-kupu terkecil hanya

berumur satu minggu (North American

Butterfly Association ).

Gunung api purba, Nglanggeran

merupakan kawasan yang terletak di

Baturagung di bagian utara Kabupaten

Gunungkidul dengan ketinggian antara

200-700 mdpl, tepatnya di desa

Nglanggeran Kecamatan Patuk dengan

jarak tempuh 22 km dari kota Wonosari .

Dari hasil penelitian dan referensi

yang ada, dinyatakan gunung Nglanggeran

adalah gunung berapi purba. Sebelunya,

sudah ada banyak penelitian mengenai

kemelimpahan kupu-kupu di

Ngelanggeran, tetapi setelah lokasinya

ramai dikunjungi sebagai tempat ekowisata

tiga tahun terakhir ini, belum ada studi lagi

mengenai kemelimpahan kupu-kupu yang

ada. Oleh karena itu sangat diperlukan

penelitian kembali tentang kupu-kupu

yang ada di jalur pendakian ekowisata

gunung api purba nglanggeran. Penelitian

bertujuan untuk mengetahui keragaman

spesies kupu-kupu pada jalur pendakian

ekowisata gung api purba Nglanggeran.

METODE PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pukul

08.00-15.00 WIB, Sabtu, 16 November

2013 di Gunung Api Purba Ngelanggeran.

b. Alat dan Cara Kerja

3 | P a g e

Gambar 2. Peta Jalur Pendakian Gunung Api

Purba Nglanggeran.

Page 4: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

Alat-alat yang digunakan pada

penelitian ini yaitu jarring serangga

(Sweep net), GPS (Global Position

System), Soil tester, buku identifikasi,

kamera digital, thermohigrometer, dan

alat tulis.

Penelitian kupu-kupu dilakukan di

jalur pendakian Gunung Api Purba.

Metode yang digunakan pada

penelitian ini yaitu eksploratif berbasis

survey. Metode eksploratif dilakukan

dengan cara menentukan lima titik

penelitian yang dipilih sepanjang jalur

pendakian Gunung Api Purba

Nglanggeran yaitu pada ketinggian 484

m dpl; 513,81 m dpl; 531,67 m dpl;

546,65 m dpl; dan 574 m dpl. Pada

kelima titik ini, pH tanah, suhu dan

kelembaban diukur.

Pengumpulan data dilakukan

dengan bantuan jaring serangga

(insecting net). Sebelum dan setelah

kupu-kupu didapat, kupu-kupu tersebut

diabadikan dengan bantuan kamera.

Kemudian dihitung jumlah kupu-kupu

yang diamati dan di tangkap

menggunakan jaring serangga. Kupu-

kupu diidentifikasi dengan buku

identifikasi kupu-kupu.

c. Analisis Data

Dalam menganalisis keanekaragaman

jenis kupu-kupu menggunakan Indeks

Shannon-Wiener, Persamaan yang

digunakan adalah :

keterangan:

Pi = Proporsi jenis ke-i

ni = Jumlah individu ke-i

Ni = Jumlah individu seluruh jenis

HASIL

Keanekaragaman jenis hasil

eksplorasi di jalur pendakian gunung api

purba Nglanggeran diperoleh 12 spesies

kupu-kupu. Adapun 12 spesies kupu-kupu

tersebut terdiri dari famili

Lycaenidae ,Nymphalidae, Pieridae,

Papilionidae, dan satu jenis ngengat (sub

ordo Heterocera).

Gambar 3. Beberapa jenis kupu-kupu di Gunung Api Purba Nglanggeran (a). Tanaecia palguna (b). Mycalesis

mineus (c). Pachliopta aristolochiae.

4 | P a g ea cb

Page 5: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

Tabel 1.Jumlah dan Persebaran jenis kupu-kupu dikelompokkan berdasarkan famili

5 | P a g e

Page 6: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

Orsotriaena medus cinerea - 1 - - - 1 Nymphalidae

Cethosia erymantis synnara - 2 - - - 2 Nymphalidae

Catopsilia pomona f. catilia 1 2 - - - 3 Pieridae

Graphium agamemnon - 1 - - - 1 Papilionidae

Troides Helena - - 1 3 - 4 Papilionidae

Pachliopta aristolochiae - - - 3 - 3 Papilionidae

Ngengat putih Nglanggeran-

- 1 - -1

Sub Ordo

Heterocera

Jumlah 4 31 2 9 - 46

Tabel 2. Parameter yang digunakan untuk menentukan jenis spesies berdasarkan habitatnya

Lokasi

(titik)

Ketinggian

tempat (m dpl)pH Kelembapan Suhu (0 C)

Jumlah

spesies

1 484 6,5 30 76 4

2 513,81 4,75 70 64 31

3 531,67 4,75 70 87 2

4 546,65 3,7 90 87 9

5 (puncak) 574 6,5 20 89 -

Tabel 3. Persebaran jenis dan Frekuensi Kupu-Kupu yang terdapat pada lima lokasi

ketinggian (m dpl) jalur pendakian gunung api purba Nglanggeran.

Spesies Lokasi (titik) m dpl Frek. Frek.

RelatifTitik

1

484

Titik

2

513,81

Titik

3

531,67

Titik

4

546,65

Titik

5

574

Lycaena atratus X X - - - 0.4 133.3 %

Lycaena rosimon - - - X - 0.2 66.6 %

Mycalesis mineus X - - - - 0.2 66.6 %

6 | P a g e

Page 7: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

Athyma nefte nefte - - - X - 0.2 66.6 %

Tanaecia palguna - - - X - 0.2 66.6 %

Orsotriaena medus cinerea - X - - - 0.2 66.6 %

Cethosia erymantis synnara - X - - - 0.2 66.6 %

Catopsilia pomona f. catilia X X - - - 0.4 133.3 %

Graphium agamemnon - X - - - 0.2 66.6 %

Troides Helena - - X X - 0.4 133.3 %

Pachliopta aristolochiae - - - X - 0.2 66.6 %

Ngengat putih Nglanggeran - - X - - 0.2 66.6 %

Perbandingan jumlah jenis kupu-

kupu di jalur pendakian gunung api purba

Nglanggeran bervariasi untuk berbagai

ketinggian. Pada ketinggian 484 m dpl

diperoleh 3 jenis spesies, pada ketinggian

513,81 m dpl terdapat 5 jenis spesies, pada

ketinggian 531,67 m dpl terdapat 2 jenis

spesies, pada ketinggian 546,65 m dpl

terdapat 5 jenis spesies, pada ketinggian

574 m dpl tidak terdapat spesies (Tabel 1).

Persebaran spesies kupu-kupu pada

berbagai ketinggian bervariasi dengan

frekuensi kemunculan berkisar antara 10-

40 %. Frekuensi tertinggi (0.4) adalah

Catopsilia pomona f. catilia dan Troides

helena pada ketinggian 513,81 ; 531,67

dan 546,65.

Berdasarkan perhitungan nilai

indeks keanekaragaman jenis spesies

kupu-kupu terdapat perbedaan nilai indeks

Keanekaragaman pada setiap Lokasi

(titik).

Grafik 1. Nilai Indeks Keanekaragaman

Shannon-Wiener (H’) pada setiap Lokasi

(titik).

PEMBAHASAN

Famili Lycanidae

Anggota kelompok ini umumnya

berukuran kecil. Berwarna biru, ungu, atau

orange dengan bercorak metalik, hitam

atau putih. Biasanya jantan berwarna lebih

terang daripada betina. Banyak jenis

mempunyai ekor sebagai perpanjangan

sayap belakang. Kupu- kupu ini umumnya

dijumpai pada hari yang cerah dan di

tempat yang terbuka (Shalihah, amalia et

all)

Famili Nyimphalidae

7 | P a g e

Page 8: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

Kupu-kupu famili ini merupakan

kelompok yang paling beragam jenisnya

dengan variasi pola dan bentuk sayap.

Terdapat sembilan sub famili ini

diantaranya, Biblidinae, Danainae,

Morphinae, Nyimphalinae, Satyrinae,

Heliconinae, dan lain-lain. Nama umum

dari famili ini merujuk pada fakta bahwa

tungkai-tungkai depan sangat menyusut

(tereduksi) dan tidak ada cakar. Sehingga

hanya tungkai-tungkai tengah dan

belakang yang dipakai untuk berjalan.

(Shalihah,amalia et all)

Famili Papilionidae

Kupu-kupu kelompok ini

umumnya berukuran sedang sampai besar

dengan warna yang merah, kuning dan

hijau dengan kombinasi putih dan hitam.

Pada beberapa jenis sayap belakngnya

memanjang membentuk bangunan mirip

ekor dan terbang lambat mirip burung

layang-layang. Oleh karena itu sering

disebut dengan kupu-kupu sayap burung

Birdwing atau swallow tails

(Shalihah,amalia et all)

Famili Pieridae

Ciri khas yang paling membedakan

famili ini dengan yang lain yaitu warna

tubuhnya yang kebanyakan berwarna

putih, kuning atau orange. Setiap jenis

kupu-kupu dari famili ini memiliki

perilaku yang berbeda-beda. Jenis pieridae

biasanya menarik perhatian karena terbang

dalam kelompok dan berjumlah banyak.

Tumbuhan yang menjadi pakan dari ulat

pada kelompok ini berasal dari famili

Fabaceae, Santalaceae, dan Lauraceae.

Ngengat (Heterocera)

Ngengat adalah serangga yang

berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan

kedua-duanya termasuk ke dalam Ordo

Lepidoptera. Perbedaan diantara kupu-

kupu dan ngengat lebih dari taksonomi.

Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu)

dan"Heterocera" (ngengat) digunakan

untuk memformalisasikan perbedaan

mereka. Kebanyakan spesies ngengat

beraktivitas pada malam hari, namun ada

juga yang beraktivitas pada petang dan

pagi, serta yang giat pada siang hari

(Suhara, n.d.) .

Lokasi pertama dengan ketinggian

484 m dpl hanya diperoleh 3 jenis spesies

kupu-kupu dari famili Lycaenidae dan

Nymphalidae. Hal itu karena pada

ketinggian 448 m dpl memiliki

kelembapan yang rendah sehingga

intensitas cahayanya tinggi. Area ini

8 | P a g e

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.035

0.722 0.69

1.452

0

Lokasi 1

Lokasi 2

Lokasi 3

Lokasi 4

Lokasi 5

Lokasi Sampel

Nila

i H'

Page 9: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

merupakan area terbuka dimana kupu-

kupu sering beraktivitas, selain itu terdapat

sumber makanan yang cukup melimpah

karena terdapat banyak tumbuhan aster.

Lokasi ini memiliki indeks

keanekaragaman sebesar 1.035.

Lokasi kedua di ketinggian 513, 81

diperoleh 5 jenis spesies yaitu pada famili

Pieridae, Papilionidae dan Nymphalidae.

Terdapat paling banyak jumlah kupu-

kupunya karena area ini merupakan area

terbuka yang dikelilingi jurang. Lokasi ini

memiliki kelembapan 70 dengan intensitas

cahaya cukup banyak,namun suhunya

rendah namun terdapat banyak jenis bunga

di sekeliling area ini yang menjadi

makanan kupu-kupu sehingga di lokasi ini

banyak di jumpai kupu-kupu. Nilai indeks

keanekaragaman jenis kupu-kupu lebih

rendah dari lokasi petama yaitu sebesar

0.722.

Pada ketinggian 531,67 hanya

diperoleh 2 spesies yaitu Troides Helena

famili Papilionidae dan satu jenis ngengat

putih yang belum diketahui namanya. Di

lokasi ini merupakan area berkanopi dan

jarang ditemukannya tanaman bunga

sebagai makanan kupu-kupu.

Kelembapannnya 70 sehingga intensitas

cahayanya sedikit. Nilai indeks

keanekaragaman pada lokasi ini yaitu

sebesar 0.690.

Lokasi keempat di ketinggian

546,65 m dpl diperoleh spesies sebanyak 5

spesies. Hal ini dikarenakan lokasi tesebut

memiliki kelembapan 90 sehingga

intensitas cahanya berkurang namun

terdapat banyak makanan. Area ini

merupakan gabungan area terbuka dan

area berkanopi dan merupakan area yang

disukai kupu-kupu yang berwarna indah

seperti dari famili Papilionidae. Lokasi ini

memiliki indeks keanekaragaman paling

tinggi yaitu sebesar 1.452.

Pada ketinggian 574 m dpl tidak

ditemukan adanya spesies. Hal ini dikarenakan

pada lokasi tersebut merupakan puncak dari

gunung nglanggeran dan tidak ditemukan

sumber makanan dan intensitas cahayanya

terlalu tinggi sehingga Kurang memungkinkan

bagi kupu-kupu untuk dapat hidup dan

bertahan di lokasi tersebut. Selain itu dilokasi

ini juga tidak ada vegetasi tumbuhan dan

hanya terdiri dari kawasan bebatuan

(Shalihah,amalia et all)

KESIMPULAN

Keanekaragaman spesies kupu-

kupu di jalur pendakian gunung api purba

Ngelanggeran di tiap lokasi memiliki nilai

indeks berkisar antara 0.690-1.452.

Sedikitnya terdapat 12 spesies yang

dikelompokkan menjadi 4 famili dan satu

jenis ngengat (Heterocera), Persebaran

jenis spesies kupu-kupu di jalur pendakian

guning api purba Ngelanggeran memiliki

9 | P a g e

Page 10: Keanekaragaman kupu kupu-nglanggeran

@Copyright 2013

frekuensi kemunculan 10%-40 %. Namun

rata-rata memiliki frekuensi 20 %. Spesies

yang memiliki sebaran tertinggi (40 %)

yaitu Troides helena dan Catopsilia

pomona f. catilia.

DAFTAR PUSTAKA

Mastright, van Henk & Rosarianto. 2005.

Buku Panduan lapangan: Kupu-

kupu untuk wilayah Mamberamo

sampai pegunungan Cyclops.

Jakarta: Convertation International

New TR. 1997.Butterfly Conservation.

South Melbourne: Oxford Univ

Press

Peggie J & Amir M. Practical guide to the

Butterfly of Bogor Botanic Garden.

Bogor: Lipi

Salmahh, S, Abbas I. 2002. Kupu-kupu

Papilonidae di Taman Nasional.

Kerici Seblat Kehati: Dept

Kehutanan

Schulze ,Christian H.- .Identificationguide

forbutterflies of West Java

Families Papilionidae,

Pieridaeand Nymphalidae. -

Shalihah,amalia dkk.-. Kupu-Kupu di

Kampus UNPAD Jatinangor.

Bandung: HIMBio UNPAD

Soekardi H.2007. Kupu-kupu di Kampus

Unila. Lampung: Univ lampung.

Suhara. 2009. Ornitophtera goliath

.Jurusan Pendidikan Biologi,

F.MIPA, UPI.

Suhara. (n.d.). Ngengat dan Kupu-kupu

(Family Zygaenidae, Family

Psychidae, Family Geometridae).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Suharto T & Mardi Astuti. 2003.

Pelaksanaan Konversi CITIES di

Indonesia. Jakarta: JICA

Untung, Mas. 2012. Kupu-kupu di Kampus

UIN sunan Kalijaga. Yogyakarta

: Biolaska.

10 | P a g e