18
SYACHANTA A.T.P X6-32 TUGAS AKHIR BIOLOGI SEMSETER 2

Keanekaragaman hayati

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keanekaragaman hayati

SYACHANTA A.T.PX6-32

TUGAS AKHIR BIOLOGI SEMSETER 2

Page 2: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman Hayati

Page 3: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman Gen, Spesies, dan Ekosistem

1. Keanekaragaman hayatai terjadi karena adanya interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan.

2. Keanekaragaman hayati dikelompokkan menjadi tiga tingkat berikut ini

a) Keanekaragaman gengen adalah materi genetik pembawa sifat. Keanekaragaman gen dalam satu spesies menghasilkan varietas. Misalnya varietas mannga arumanis dan mangga indramayu. Antarvarietas dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.

b) Keanekaragaman Spesiesada beraneka ragam spesies, misalnya padi, rumput, jagung,. Dua organisme dikatakan berbeda spesies jika tidak dapat melakukan perkawinan atau dapat melakukan perkawinan namun tidak menghasilkan keturunan yang fertil

c) Keanekaragaman EkosistemInteraksi antara organisme dengan lingkungan biotik dan abiotiknya membetuk ekosistem. Ada beraneka ragam ekosistem, misalnya ekosistem hutan hujan tropis, hutan bakau, padang rumput, sawah,kebun, laut

Page 4: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman Hayati Di Indonesia

1. Garis Wallace membagi daerah persebaran fauna di Indonesia menhadi daerah Oriental (Asia) dan Australia, sedangkan garis Weber menunjukkan daerah peralihan antara Oriental dan Australia

2. Daerah Oriental meliputi wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Hewannya antara lain mamalia berukuran besar, seperti gajah, badak, harimau, banteng, dan tapir; berbagai jenis kera, seperti siamang dan orang utan; hewan langka dan endemik, seperti badak bercula satu di Ujung Kulon, bekantan di Kalimantan, dan jalak bali

3. Daerah Australia meliputi wilayah Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggar, dan Papua. Hewannya antara lain mamalia berukuran kecil, teramsuk mamalia berkantong, seperti kanguru, kuskus, dan oposum; berbagai jenis burung berawarna-warni, seperti kausari dan kakatua raja; hewan langka dan endemik, seperti burung cendrawasih di Papua dan komodo di Pulau Komodo.

Page 5: Keanekaragaman hayati

4. Daerah peralihan meliputi wilayah Sulawesi. Hewannya sebagian tipe bertipe oriental dan sebagian bertipe Australia; banyak hewan langka dan endemik, seperti babirusa, anoa, tarsius, dan burung maleo.

5. Flora di Indonesia termasuk kelompok flora malesiana. Hutannya merupakan bioma hutan hujan tropik yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae (misal meranti, keruing, kayu garu), dengan ciri kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana. Banyak terdapat tumbuhan langka dab endemik, misalnya Rafflesia arnoldii, R.patma dan matoa.

6. Sesuai pemanfaatannya keanekaragaman hayati nilai biologi, nilai estetika, nilai religius, nilai ekonomi, nilai budaya, dan nilai pendidikan.

Page 6: Keanekaragaman hayati

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

1. Keanekaragaman hayati dapat mengalami penurunan karena tindakan manusia, misalnya penebangan liar, ladang berpindah, kegiatan industri, transportasi dan rumah tangga, penggunaan pupuk dan pestisida, dan penemuan bibit unggul.

2. Manusia melakukan berbagai upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati, misalnya reboisasi (penghijauan), pengendalian hama secara biologi, pengguanan pupuk organik, penebangan hutan dengan sistem terbang pilih, dan pelestarian alam secara ex situ dan in situ.

3. Kawasan perlindungan alam misalnya cagar alam, taman nasioanal, kebun raya, hutan lindung, hutan wisata, taman hutan raya, dan taman laut.

Page 7: Keanekaragaman hayati

Tumbuhan (Plantae)

Page 8: Keanekaragaman hayati

Rangkumantumbuhan adalah oraganisme multiseluler ekuariotik, berdinding sel selulosa, memiliki klorofil, dan bersifat autotrof

Tumbuhan Lumut1. Lumut tidak memiliki berkas pembuluh. Tubuhnya terdiri

dari batang semu, daun semu, dan akar semu berupa rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap air dan mineral.

2. Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) anatara fase gametofit (penghasil gamet) dan fase sporofit (penghasil spora). Tumbuhan lumut yang biasa kita lihat adalah fase gametofit.

3. Lumut ada yang homotalus, yaitu membentuk arkegonium dan anteredium, dan ada yang heterotalus, yaitu membentuk arkegonium saja anteredium saja.

Page 9: Keanekaragaman hayati

4. Daur hidup homotalus

Page 10: Keanekaragaman hayati

5. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi 3 divisi berikut ini:a. Lumut hati (hepatophyta); ciri-ciri : berbentuk lembaran, tumbuh

di daratan lembap atau terapung di air. Contoh : Marchantia dan Ricciocarpus.

b. Lumut tanduk (Antheocerophyta); ciri-ciri : sporofitnya memiliki kapsul seperti tanduk, tumbuh di tepi sungai, danau, atau selokan. Contoh : Anthoceros.

c. Lumut daun (Byrophyta); ciri-ciri berbentuk mirip rumput atau beledu hijau, tumbuh di tanah, tembok pohon, atau tempat terbuka. Contoh : Sphagnum.

6. Manfaat tumbuhan lumut antara lain sebagai vegetasi perintis, penahan erosi, penyerap air sehingga untuk mengurangi banjirdan kekeringan, lumut Sphagnum untuk bahan pembalut, dan Marchantia untuk obat hepatitis.

Page 11: Keanekaragaman hayati

Tumbuhan Paku(Pteridophyta)1. Tumbuhan paku dapat hidup di air, tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain

(epifit), dan pada sisa-sisa tumbuhan lain (saprofit).

2. paku tediri dari akar, batang, dan daun sejati, dengan berkas pembuluh xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akarke daun, sedangkan floem berfungsi untuk mengankut makan hasil fotosintesisdari daun ke seluruh tumbuhan.

3. Tumbuhan paku memiliki beberapa tipe daun. Ada daun yang kecil seperti sisik, disebut mikrofil, dan ada yan besar disebut makrofil. Ada daun yang menghasilkan spora disebu sporofil, dan ada daun yang hanya untuk fotosintesis, disebut tropofil.

4. Spora terbentuk di dalam sporangium. Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering kali dilindungi oleh lapisan indusium.

5. Tumbuhan paku mengalami metagenesis antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang biasa kita lihat adalaj fase sporofit.

6. Berdasarkan tipe spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3, yaitu :a. Paku homospora, hanya menghasilkan satu macam sporab. Paku heterospra, menghasikan spora betian berukuran besar (megaspora) dan spora

jantan yang berukuran kecil (mikrospora)c. Paku peralihan, menghasilkan satu macam spora namun berbeda jenis kelamin.

Page 12: Keanekaragaman hayati

7.Daur hidup paku homospora

Daur hidup paku heterospora

Page 13: Keanekaragaman hayati

8. Tumbuhan paku dibedakan menjadi 4 divisi berikut ini a. Paku telanjang (Psilotophyta); ciri-ciri paku purba berdaun kecil atau

tajk berdaun.Contoh: Psilotum.b. Paku kawat (Lycophyta); ciri-ciri: bedaun kecil yang tersusun spiral,

batang seperti kawat, sporangium membentuk strobilus. Contoh: Selaginella.

c. Paku ekorr kuda (Sphenophyta); ciri-ciri: berdaun besar,tunggal, tersusun melingkar, sporangium pada strobilus . Contoh : Equistem

d. Paku sejati (Pterophyta); ciri-ciri: berdaun besar, daun muda menggulung, sporangium pada daun sporofil. Contoh : Adiantum (suplir), Nephrolepis (pakis).

9. Manfaat Tumbuhan paku antara lain sebagai tanaman hias ( misal suplir, pakis, tanduk rusa), sayuran (misal semanggi), obat-obatan (misal Lycopodium), dan pupuk hijau penambat notrogen (Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan alga Anabaena azollae).

Page 14: Keanekaragaman hayati

Tumbuhan biji (Spermatophyta)Tumbuhan biji termasuk tumbuhan berpembuluh. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji dibedakan menjadi Gymnospermae dan Angiospermae

Gymmnospermae 1. Gymnospermae memiliki bakal biji yang tidak tertutup oleh daun

buah, berupa perdu atau pohon, dan belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan betina).

2. Gymnospermae dibedakan menjadi 4 divisi :a. Cycadophyta; ciri-ciri: batang tidak bercabang. Contoh: Cycas rumphii.b. Gingkophyta; ciri-ciri daun berbentuk kipas dan mudh gugu, hanya ada satu

spesies, yaitu Gingko Biloba.c. Coniferophyta; ciri-ciri: tumbuhan evergreen, strobilusnya berbentuk kerucut.

Contoh: Pinus merkusii, Agathis alba.d. Gnetophyta; ciri-ciri: daun berhadapan dan tulang menyirip. Contoh: Gnetum

gnemon (melinjo), Ephedra.

3. Manfaat Gymnospermae antara lain kayu pinus dibuat kertas, getahnya untuk bahan terpentin; daun, bunga dan biji melinjo dapat dimakan, kulit kayunya untuk bahan kertas; Ginko biloba untuk bahan obat dan kosmetik.

Page 15: Keanekaragaman hayati

Angiospermae

1. Angiospermae memilik bakal biji yang tertutup oleh daun buah, berupa herba, perdu, atau pohon, dan memiliki bunga sejati.

2. Angiospermae dibedakan menjadi dua dikotil dan monokotil.

Page 16: Keanekaragaman hayati

3. Perbedaan ciri-ciri

Page 17: Keanekaragaman hayati

4. Bunga adalah alat reproduksi pada Angiospermae. Bunga lengkap terdiri atas mahkota, putik(alat kelamin betina), benang sari (alat kelamin jantan), dan kelopak.

5. Manfaat Angiospermae antara lain sebagai bahan pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetik, dan kerajinan tangan.

Page 18: Keanekaragaman hayati

Penyerbukan dan Pembuahan

1. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk nogami)diatas kepala putik, penyerbukan dapat terjadi karena perantara air, angin, hewan, dan manusaia. Macamm penyerbukan adalah penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), penyerbukan silang (alogami), dan penyerbukan bastar (hibridogami).

2. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Sel sperma melebur dengan ovum menghasilkan zigot.

3. Angiospermae mengalami pembuahan ganda. Inti sperma 1 melebur dengan ovum menjadi zigot, inti sperma II melebur dengan inti kandung lembaga sekunder menjadi endosperma.