Author
dini-zakia
View
4.995
Download
3
Embed Size (px)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama sekolah : SMK PASUNDAN 3 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Jumlah Pertemuan : 2x45 menit/ 1x pertemuan
Aspek : Menulis
I. Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya
ll. Kompetensi Dasar
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja.
lll. Indikator
a. Mencatat butir-butir informasi yang terdapat dalam teks dengan bahasa yang lugas
b. Menuliskan skema butir-butir informasi dengan jelas
c. Menuliskan skema butir informasi ke dalam kalimat sesuai dengan rumus meringkas
yang baku
d. Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar
lV. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode Active Learning siswa mampu:
a. Menentukan ide pokok atau informasi penting dalam teks yang akan diringkas dengan
tepat
b. Menentukan jumlah kalimat yang akan diringkas dengan efisien
c. Menggunakan bentuk tuturan bahasa yang sederhana dan lugas dalam kalimat
ringkasan
d. Meringkas teks dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan rumus meringkas
V. PBKB
• Inovatif
• Rasa ingin tahu
• Gemar membaca
• Komunikatif
• Kreatif
• Kerja keras
Vl. Materi ajar
Ringkasan dalam Betuk Teks
a. Pengertian Ringkasan
Ringkasan merupakan kegiatan tulis-menulis untuk menyatakan kembali dengan
bentuk yang seringkas-ringkasnya dari uraian yang panjang, tetapi apa yang
terangkum dalam bentuk yang ringkas itu harus sudah mewakili gagasan-gagasan
yang penting dan tertuang dalam tulisan asli.
b. Langkah-langkah Meringkas
Dalam meringkas hendaknya menggunakan bahasa sendiri tetapi tidak lepas dari
maksud teks aslinya. Untuk lebih jelasnya berikut ini langkah-langkah membuat
ringkasan.
1. Membaca Naskah Asli
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.
2. Mencatat Gagasan Utama
Semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting digarisbawahi atau
dicatat.
3. Membuat Reproduksi
Menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan penting
yang dicatat tadi.
4. Ketentuan Tambahan
Ada ketentuan tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan panjang menjadi
gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak diperlukan sebuah paragraf dapat
dipangkas atau dibuang.
c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau
digeneralisasi.
d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.
e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis
ringkasan.
f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung,
penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan
sudut pandang orang ketiga.
g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya, misalnya
150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya.
Sebuah teks tertulis yang akan diringkas tentunya memiliki panjang-pendek tulisan
yang bervariasi. Apabila teks yang akan diringkas tergolong panjang, maka sudah
tentu banyak yang harus dihilangkan. Meringkas yang baik haruslah sesuai dengan
aturan baku, tidak hanya memerlukan kecakapan memilih kalimat, kecakapan
menghubungkan poin-poin terpilih pun haruslah jelas agar ringkasan yang dihasilkan
tetap utuh dan jelas.
Vll. Metode, Model dan Teknik Pembelajaran
1. Metode : Active Learning
2. Model : Immediate Learning Involvement Strategies
3. Teknik : Active Knowledge Sharing
VIII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu
Karakter yang Dikembangkan
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdoa
terlebih dahulu
Guru melakukan ice breaking sambil mengabsen siswa
2. Motivasi
Siswa menyebutkan berbagai jenis teks atau wacana
yang telah dibaca
Siswa menyebutkan ringkasan teks atau wacana yang
telah dibacanya
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Siswa menyebutkan pengertian ringkasan
Siswa menjawab pertanyaan seputar hal-hal yang
perlu dilakukan untuk meringkas
2. Elaborasi
Siswa menyebutkan langkah-langkah meringkas
disertai bimbingan guru
Siswa disertai bimbingan guru memaparkan aturan
yang baik dalam meringkas teks
Siswa membaca sebuah teks untuk diringkas
Siswa membuat sebuah ringkasan dari teks terpilih
3. Konfirmasi
Guru dan siswa mendikusikan permasalahan dalam
materi yang dipelajari
Guru bersama siswa bertanya-jawab meluruskan
kesalahan-pahaman dan memberikan penguatan
1
0
m
e
n
i
t
5
m
e
n
i
t
1
0
Komunikatif
Kreatif
Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
Inovatif
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Kreatif
Kerja keras
Gemar membaca
Inovatif
Rasa ingin tahu
Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu
Karakter yang Dikembangkan
mengenai materi
C. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan
bimbingan guru
Hasil pembelajaran dan keaktifan siswa diberikan
tanggapan oleh guru
Guru memberikan penguatan materi
Guru memberikan tugas sebagai penutup materi pada
siswa
m
e
n
i
t
4
5
m
e
n
i
t
1
0
m
e
n
i
t
Kreatif
Gemar membaca
Rasa ingin tahu
Kreatif
Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu
Karakter yang Dikembangkan
1
0
m
e
n
i
t
IX. Prosedur Penilaian
Jenis tes : tes tulisan
Bentuk tes : uraian
Instrumen penilaian
a. Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks
b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
c. Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan
d. Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan
Pedoman penskoran
NO.
SOAL
ASPEK PENILAIAN
HASILBOBOT
SKOR
MAKSIMALSKOR IDEAL
1 Keutuhan ide pokok/gagasan
asli dalam teks
4 4 5
2 Penggunaan bahasa yang baik
dan benar
4 4 5
3 Pemilihan kalimat dan kata
dalam ringkasan
3 3 5
4 Kecakapan dalam
menghubungkan butir-butir
ringkasan
4 4 5
Jumlah 15 15 20
Rentang nilai : 0-100
Nilai akhir : angka yang diperoleh x 100 angka nilai maksimal
Contoh Aspek Penilaian Hasil:
NO.NAMA
SISWA
BOBOT
JUMLAHKeutuhan ide
pokok/gagasan
asli dalam teks
Penggunaan
bahasa yang baik
dan benar
Pemilihan
kalimat dan
kata dalam
ringkasan
Kecakapan dalam
menghubungkan
butir-butir
ringkasan
1 Nova 3 3 3 3 12/15 x 100 = 80
2 Anti 2 2 3 3 10/15 x 100 = 67
3 Devia 2 2 2 3 9/15 x 100 = 60
4 Hasna 3 4 3 1 11/15 x 100 = 73
X. Sumber belajar dan media
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP
Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA
Media/alat: media cetak
Mengetahui, guru bahasa Indonesia Bandung, 10 Maret 2013
Dosen Luar Biasa Praktikan
Mila Marliani S. Pd Dini Zakia
NPM 095030050
A. Pengantar
Dalam materi ini mempelajari tentang meringkas wacana/teks. Siswa dituntut untuk dapat membuat sebuah ringkasan teks yang sesuai dengan aturan meringkas seperti pemilihan kalimat ringkasan yang sesuai, penggunaan bahasa, dan sebagainya dengan tetap menjaga ide atau gagasan pengarang dalam teks yang diringkas tersebut.
B. Uraian Materi
Pengertian Ringkasan
Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang
panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”.
Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian
dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang
perincian serta ilustrasi. Meskipun begitu, sebuah ringkasan tetap mempertahankan
pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, ringkasan merupakan
keterampilan mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi
sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu
karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang
asli. Ikhtisar sebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai
dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara
proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian,
sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.
Cara Membuat Ringkasan
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang
baik dan teratur, yaitu sebagai berikut.
1. Membaca Naskah Asli
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali
untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.
BAHAN AJAR
Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja
2. Mencatat Gagasan Utama
Semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting digarisbawahi
atau dicatat.
3. Membuat Reproduksi
Menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan penting
yang dicatat tadi.
4. Ketentuan Tambahan
Ada ketentuan tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan panjang menjadi
gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak diperlukan sebuah paragraf dapat
dipangkas atau dibuang.
c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau
digeneralisasi.
d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.
e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis
ringkasan.
f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung,
penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan
sudut pandang orang ketiga.
g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya,
misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya.
Beberapa Contoh Bentuk Ringkasan
Ringkasan dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk verbal uraian (paragraf) dan
bentuk nonverbal berupa bagan atau skema. Meskipun ringkasan berbentuk bagan
atau skema, tetapi harus mencerminkan gagasan atau seperti yang diungkapkan oleh
teks sumbernya. Sebelum membuat bagan atau skema, harus dicatat terlebih dulu
butir-butir informasi yang akan dijadikan unsur-unsur bagan atau skema.
Perhatikan beberapa contoh teks dan ringkasannya di bawah ini!
Contoh 1:
Jumlah pemudik lebaran diperkirakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, lonjakan arus penumpang lebaran diantisipasi naik 10-15% agar
jangan sampai kekurangan sarana angkutan. Untuk itu, diharapkan arus pulang
mudik lebaran sudah mulai berlangsung jauh sebelum puncak lebaran. Kalau
semua ramai-ramai pulang menjelang lebaran, bisa-bisa pemudik akan menumpuk
di terminal. Meskipun akhirnya terangkat juga, hal itu memberi kesan seolah-olah
kekurangan sarana. Padahal, sebetulnya cukup memadai.Sarana angkutan dari
jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Angkutan bus betul-betul menjadi tulang
punggung di saat-saat seperti ini karena lebih dari separuh calon pemudik
diperkirakan akan terangkut oleh bus. Sementara hanya 1/3 dari seluruh pemudik
dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan jasa KA Angkutan bus jarak
jauh tidak ada masalah. Perusahan angkutan bus sudah mampu menyediakan dalam
jumlah bsar. Mesti begitu pemerintah tetap mempersiapkan juga. Tinggal masalah
lancar dan tidaknya saja di perjalanan . Masalah yang satu ini jelas sangat
ditentukan oleh disiplin bersama. Baik disiplin aparat, penyelenggara, maupun
pemakai jalan meski fasilitasnya cukup, kalau lalu lintas macet, apalah artinya.
Ringkasan teks di atas adalah sebagai berikut:
Jumlah pemudik lebaran diperkirakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya
meskipun diantisipasi akan naik 10–15%. Diharapkan proses mudik berlangsung
jauh sebelum lebaran agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan terkesan
kekurangan sarana. Separuh calon pemudik diperkirakan akan menggunakan bus.
Dan 1/3 dari seluruh pemudik Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan
kereta api. Perusahaan bus sudah mempersiapkan seluruh armadanya. Demikan
pula dengan pemerintah. Selanjutnya lancar dan tidaknya ditentukan oleh
kedisiplinan bersama.
Daftar Pustaka
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP
Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA
Yunus, Mohamad. Suparno. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
LEMBAR PENILAIAN
Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara Tingkat Madya
Kompetensi Dasar2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja.
Indikator Jengjang kognitif Jenis soal
a. Mencatat butir-butir
informasi yang
terdapat dalam teks
dengan bahasa yang
lugas
b. Menuliskan skema
butir-butir informasi
dengan jelas
c. Menuliskan skema
butir informasi ke
dalam kalimat sesuai
dengan rumus
meringkas yang baku
d. Menyusun ringkasan
teks secara jelas dalam
bahasa yang baik dan
benar
C3
C3
C3
C3
Teknik tes unjuk kerja
Bentuk produk tulisan
Kunci Jawaban:Jawaban sesuai dengan aspek yang dinilai.
Pedoman Penentuan Skor:
NO.
SOAL
ASPEK PENILAIAN
HASILBOBOT
SKOR
MAKSIMALSKOR IDEAL
1 Keutuhan ide pokok/gagasan
asli dalam teks
4 4 5
2 Penggunaan bahasa yang baik
dan benar
4 4 5
3 Pemilihan kalimat dan kata
dalam ringkasan
3 3 5
4 Kecakapan dalam
menghubungkan butir-butir
ringkasan
4 4 5
Jumlah 15 15 20
Pedoman Penentuan Skor
Soal No. SKOR Kriteria
1
1 Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks kurang
2 Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks tetap ada
3Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks jelas tampak
dalam ringkasan
4Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks jelas dalam
ringkasan dan tidak keluar dari gagasan pengarang
Soal No. SKOR Kriteria
2
1 Penggunaan bahasa kurang tepat
2 Penggunaan bahasa baik di beberapa bagian ringkasan saja
3 Penggunaan bahasa cukup baik dan benar
4Penggunaan bahasa yang baik dan benar nampak terlihat
dalam ringkasan
Soal No. SKOR Kriteria
3
1 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan kurang baik
2 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan cukup baik
3 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan baik dan benar
Soal No. SKOR Kriteria
4
1Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan
kurang
2Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan
hanya terdapat pada beberapa bagian
3Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan
secara keseluruhan
4
Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan
keseluruhan dan keutuhan ide pokok/gagasan asli teks tetap
hadir
Pedoman penilaian:Nilai = STS x SN
STI
Hasna : Nilai = 11 x 100 15
= 73
Lembar Kerja Siswa
Si Jago Dayung dari Gunung
Namanya mungkin terbilang baru di kancah olahraga dayung. Namun, jangan salah, Siti Maryam (19),
pendayung dari nomor traditional boat ini, sudah mengantongi sejumlah emas pada pertandingan
tradisional boat tingkat Asia Tenggara. Terlahir di Gunung Halu, Cililin, Bandung, 2 September 1988, Siti
selalu dipandang aneh oleh orang yang pertama kali berkenalan dengannya. “Kok orang gunung bisa
ngedayung? Ketemu airnya di mana?” ujarnya terkekeh-kekeh menirukan pertanyaan orang-orang.
Perkenalan Siti dengan dunia mendayung dimulai tahun 2003 ketika ia duduk di kelas 3 SMP Gunung Halu,
Bandung. Sepupunya, yang juga atlet nasional cabang olahraga dayung nomor kayak, sering mengajaknya
ke Situ Ciburuy di Padalarang, Bandung, untuk menonton latihan dayung. “Dari nonton, eeh malah iseng
pengen coba, sampai ketagihan,” ujarnya.
Ia lantas memberanikan diri mendaftar di asrama atlet yunior Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar,
Bandung, untuk didik menjadi atlet cabang olahraga dayung.
Awalnya ia tertarik di nomor kayak. “Lebih ringan dan mendayungnya menggunakan dua tangan,” tutur
gadis yang duduk di semester satu Jurusan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Namun,
pada seleksi pelatnas 2005, ia tidak berhasil menduduki peringkat empat teratas yang akan dipertandingkan
untuk nomor kayak. Siti kemudian dialihkan ke nomor traditional boat, sebagai pendayung di sisi kanan.
“Besar sebelah deh tangannya.....,” ujarnya terpingkal-pingkal. Meski berotot hanya sebelah tangan, Siti
mengaku tetap percaya diri. “Yang penting saya berkesempatan membawa nama negara dan berprestasi,”
tuturnya bangga. SEA Games XXIV mendatang di Nakhon Ratchasima, Thailand, menjadi SEA Games ke-2
yang diikuti Siti. Pada SEA Games XXIII di Filipina, Siti bersama rekan-rekannya meraih dua perunggu di
jarak 1.000 meter dan 500 meter. Awal tahun 2007, pada Kejuaraan Traditional Boat di Penang, Malaysia,
dan Thailand, timnya berhasil meraih emas di jarak 500 meter. “Tahun ini latihannya jauh lebih berat dari
yang dua tahun lalu. Saya optimistis tim traditional boat putri berhasil meraih emas, setidaknya di jarak 500
meter,” ujar Siti penuh harap.
(Sumber: Kompas, 2 Desember 2007)
Buatlah ringkasan dari teks tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri namun tidak
keluar dari ide pokok atau maksud si pengarang!
Mengetahui, guru Bahasa Indonesia Bandung, 10 Maret 2013
Dosen Luar Biasa Praktikan
Mila Marliani S. Pd. Dini Zakia
NPM 095030050