22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama sekolah : SMK PASUNDAN 3 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI / 2 Jumlah Pertemuan : 2x45 menit/ 1x pertemuan Aspek : Menulis I. Standar Kompetensi 2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya ll. Kompetensi Dasar 2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja. lll. Indikator a. Mencatat butir-butir informasi yang terdapat dalam teks dengan bahasa yang lugas b. Menuliskan skema butir-butir informasi dengan jelas c. Menuliskan skema butir informasi ke dalam kalimat sesuai dengan rumus meringkas yang baku d. Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar lV. Tujuan Pembelajaran Melalui metode Active Learning siswa mampu: a. Menentukan ide pokok atau informasi penting dalam teks yang akan diringkas dengan tepat b. Menentukan jumlah kalimat yang akan diringkas dengan efisien c. Menggunakan bentuk tuturan bahasa yang sederhana dan lugas dalam kalimat ringkasan

KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama sekolah : SMK PASUNDAN 3 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI / 2

Jumlah Pertemuan : 2x45 menit/ 1x pertemuan

Aspek : Menulis

I. Standar Kompetensi

2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya

ll. Kompetensi Dasar

2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja.

lll. Indikator

a. Mencatat butir-butir informasi yang terdapat dalam teks dengan bahasa yang lugas

b. Menuliskan skema butir-butir informasi dengan jelas

c. Menuliskan skema butir informasi ke dalam kalimat sesuai dengan rumus meringkas

yang baku

d. Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar

lV. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode Active Learning siswa mampu:

a. Menentukan ide pokok atau informasi penting dalam teks yang akan diringkas dengan

tepat

b. Menentukan jumlah kalimat yang akan diringkas dengan efisien

c. Menggunakan bentuk tuturan bahasa yang sederhana dan lugas dalam kalimat

ringkasan

d. Meringkas teks dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan rumus meringkas

V. PBKB

• Inovatif

• Rasa ingin tahu

• Gemar membaca

• Komunikatif

• Kreatif

• Kerja keras

Page 2: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Vl. Materi ajar

Ringkasan dalam Betuk Teks

a. Pengertian Ringkasan

Ringkasan merupakan kegiatan tulis-menulis untuk menyatakan kembali dengan

bentuk yang seringkas-ringkasnya dari uraian yang panjang, tetapi apa yang

terangkum dalam bentuk yang ringkas itu harus sudah mewakili gagasan-gagasan

yang penting dan tertuang dalam tulisan asli.

b. Langkah-langkah Meringkas

Dalam meringkas hendaknya menggunakan bahasa sendiri tetapi tidak lepas dari

maksud teks aslinya. Untuk lebih jelasnya berikut ini langkah-langkah membuat

ringkasan.

1. Membaca Naskah Asli

Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk

mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.

2. Mencatat Gagasan Utama

Semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting digarisbawahi atau

dicatat.

3. Membuat Reproduksi

Menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan penting

yang dicatat tadi.

4. Ketentuan Tambahan

Ada ketentuan tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.

a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.

b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan panjang menjadi

gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak diperlukan sebuah paragraf dapat

dipangkas atau dibuang.

c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau

digeneralisasi.

d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.

e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis

ringkasan.

f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung,

penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan

sudut pandang orang ketiga.

Page 3: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya, misalnya

150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya.

Sebuah teks tertulis yang akan diringkas tentunya memiliki panjang-pendek tulisan

yang bervariasi. Apabila teks yang akan diringkas tergolong panjang, maka sudah

tentu banyak yang harus dihilangkan. Meringkas yang baik haruslah sesuai dengan

aturan baku, tidak hanya memerlukan kecakapan memilih kalimat, kecakapan

menghubungkan poin-poin terpilih pun haruslah jelas agar ringkasan yang dihasilkan

tetap utuh dan jelas.

Page 4: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Vll. Metode, Model dan Teknik Pembelajaran

1. Metode : Active Learning

2. Model : Immediate Learning Involvement Strategies

3. Teknik : Active Knowledge Sharing

VIII. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu

Karakter yang Dikembangkan

A. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdoa

terlebih dahulu

Guru melakukan ice breaking sambil mengabsen siswa

2. Motivasi

Siswa menyebutkan berbagai jenis teks atau wacana

yang telah dibaca

Siswa menyebutkan ringkasan teks atau wacana yang

telah dibacanya

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Siswa menyebutkan pengertian ringkasan

Siswa menjawab pertanyaan seputar hal-hal yang

perlu dilakukan untuk meringkas

2. Elaborasi

Siswa menyebutkan langkah-langkah meringkas

disertai bimbingan guru

Siswa disertai bimbingan guru memaparkan aturan

yang baik dalam meringkas teks

Siswa membaca sebuah teks untuk diringkas

Siswa membuat sebuah ringkasan dari teks terpilih

3. Konfirmasi

Guru dan siswa mendikusikan permasalahan dalam

materi yang dipelajari

Guru bersama siswa bertanya-jawab meluruskan

kesalahan-pahaman dan memberikan penguatan

1

0

m

e

n

i

t

5

m

e

n

i

t

1

0

Komunikatif

Kreatif

Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu

Inovatif

Rasa ingin tahu

Komunikatif

Kreatif

Kerja keras

Gemar membaca

Inovatif

Rasa ingin tahu

Page 5: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu

Karakter yang Dikembangkan

mengenai materi

C. Kegiatan Akhir

Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan

bimbingan guru

Hasil pembelajaran dan keaktifan siswa diberikan

tanggapan oleh guru

Guru memberikan penguatan materi

Guru memberikan tugas sebagai penutup materi pada

siswa

m

e

n

i

t

4

5

m

e

n

i

t

1

0

m

e

n

i

t

Kreatif

Gemar membaca

Rasa ingin tahu

Kreatif

Page 6: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Langkah-langkah PembelajaranAlokasiwaktu

Karakter yang Dikembangkan

1

0

m

e

n

i

t

IX. Prosedur Penilaian

Jenis tes : tes tulisan

Bentuk tes : uraian

Instrumen penilaian

a. Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks

b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

c. Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan

d. Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan

Pedoman penskoran

NO.

SOAL

ASPEK PENILAIAN

HASILBOBOT

SKOR

MAKSIMALSKOR IDEAL

1 Keutuhan ide pokok/gagasan

asli dalam teks

4 4 5

Page 7: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

2 Penggunaan bahasa yang baik

dan benar

4 4 5

3 Pemilihan kalimat dan kata

dalam ringkasan

3 3 5

4 Kecakapan dalam

menghubungkan butir-butir

ringkasan

4 4 5

Jumlah 15 15 20

Rentang nilai : 0-100

Nilai akhir : angka yang diperoleh x 100 angka nilai maksimal

Contoh Aspek Penilaian Hasil:

NO.NAMA

SISWA

BOBOT

JUMLAHKeutuhan ide

pokok/gagasan

asli dalam teks

Penggunaan

bahasa yang baik

dan benar

Pemilihan

kalimat dan

kata dalam

ringkasan

Kecakapan dalam

menghubungkan

butir-butir

ringkasan

1 Nova 3 3 3 3 12/15 x 100 = 80

2 Anti 2 2 3 3 10/15 x 100 = 67

3 Devia 2 2 2 3 9/15 x 100 = 60

4 Hasna 3 4 3 1 11/15 x 100 = 73

X. Sumber belajar dan media

Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program

Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP

Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA

Media/alat: media cetak

Mengetahui, guru bahasa Indonesia Bandung, 10 Maret 2013

Dosen Luar Biasa Praktikan

Page 8: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Mila Marliani S. Pd Dini Zakia

NPM 095030050

A. Pengantar

Dalam materi ini mempelajari tentang meringkas wacana/teks. Siswa dituntut untuk dapat membuat sebuah ringkasan teks yang sesuai dengan aturan meringkas seperti pemilihan kalimat ringkasan yang sesuai, penggunaan bahasa, dan sebagainya dengan tetap menjaga ide atau gagasan pengarang dalam teks yang diringkas tersebut.

B. Uraian Materi

Pengertian Ringkasan

Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang

panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”.

Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian

dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang

perincian serta ilustrasi. Meskipun begitu, sebuah ringkasan tetap mempertahankan

pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, ringkasan merupakan

keterampilan mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.

Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi

sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu

karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang

asli. Ikhtisar sebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai

dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara

proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian,

sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.

Cara Membuat Ringkasan

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang

baik dan teratur, yaitu sebagai berikut.

1. Membaca Naskah Asli

Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali

untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.

BAHAN AJAR

Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja

Page 9: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

2. Mencatat Gagasan Utama

Semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting digarisbawahi

atau dicatat.

3. Membuat Reproduksi

Menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan penting

yang dicatat tadi.

4. Ketentuan Tambahan

Ada ketentuan tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.

a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.

b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan panjang menjadi

gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak diperlukan sebuah paragraf dapat

dipangkas atau dibuang.

c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau

digeneralisasi.

d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.

e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis

ringkasan.

f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung,

penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan

sudut pandang orang ketiga.

g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya,

misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya.

Beberapa Contoh Bentuk Ringkasan

Ringkasan dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk verbal uraian (paragraf) dan

bentuk nonverbal berupa bagan atau skema. Meskipun ringkasan berbentuk bagan

atau skema, tetapi harus mencerminkan gagasan atau seperti yang diungkapkan oleh

teks sumbernya. Sebelum membuat bagan atau skema, harus dicatat terlebih dulu

butir-butir informasi yang akan dijadikan unsur-unsur bagan atau skema.

Perhatikan beberapa contoh teks dan ringkasannya di bawah ini!

Contoh 1:

Jumlah pemudik lebaran diperkirakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, lonjakan arus penumpang lebaran diantisipasi naik 10-15% agar

jangan sampai kekurangan sarana angkutan. Untuk itu, diharapkan arus pulang

Page 10: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

mudik lebaran sudah mulai berlangsung jauh sebelum puncak lebaran. Kalau

semua ramai-ramai pulang menjelang lebaran, bisa-bisa pemudik akan menumpuk

di terminal. Meskipun akhirnya terangkat juga, hal itu memberi kesan seolah-olah

kekurangan sarana. Padahal, sebetulnya cukup memadai.Sarana angkutan dari

jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Angkutan bus betul-betul menjadi tulang

punggung di saat-saat seperti ini karena lebih dari separuh calon pemudik

diperkirakan akan terangkut oleh bus. Sementara hanya 1/3 dari seluruh pemudik

dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan jasa KA Angkutan bus jarak

jauh tidak ada masalah. Perusahan angkutan bus sudah mampu menyediakan dalam

jumlah bsar. Mesti begitu pemerintah tetap mempersiapkan juga. Tinggal masalah

lancar dan tidaknya saja di perjalanan . Masalah yang satu ini jelas sangat

ditentukan oleh disiplin bersama. Baik disiplin aparat, penyelenggara, maupun

pemakai jalan meski fasilitasnya cukup, kalau lalu lintas macet, apalah artinya.

Ringkasan teks di atas adalah sebagai berikut:

Jumlah pemudik lebaran diperkirakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya

meskipun diantisipasi akan naik 10–15%. Diharapkan proses mudik berlangsung

jauh sebelum lebaran agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan terkesan

kekurangan sarana. Separuh calon pemudik diperkirakan akan menggunakan bus.

Dan 1/3 dari seluruh pemudik Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan

kereta api. Perusahaan bus sudah mempersiapkan seluruh armadanya. Demikan

pula dengan pemerintah. Selanjutnya lancar dan tidaknya ditentukan oleh

kedisiplinan bersama.

Page 11: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Daftar Pustaka

Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program

Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP

Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA

Yunus, Mohamad. Suparno. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Page 12: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

LEMBAR PENILAIAN

Standar Kompetensi

2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara Tingkat Madya

Kompetensi Dasar2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja.

Indikator Jengjang kognitif Jenis soal

a. Mencatat butir-butir

informasi yang

terdapat dalam teks

dengan bahasa yang

lugas

b. Menuliskan skema

butir-butir informasi

dengan jelas

c. Menuliskan skema

butir informasi ke

dalam kalimat sesuai

dengan rumus

meringkas yang baku

d. Menyusun ringkasan

teks secara jelas dalam

bahasa yang baik dan

benar

C3

C3

C3

C3

Teknik tes unjuk kerja

Bentuk produk tulisan

Kunci Jawaban:Jawaban sesuai dengan aspek yang dinilai.

Page 13: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Pedoman Penentuan Skor:

NO.

SOAL

ASPEK PENILAIAN

HASILBOBOT

SKOR

MAKSIMALSKOR IDEAL

1 Keutuhan ide pokok/gagasan

asli dalam teks

4 4 5

2 Penggunaan bahasa yang baik

dan benar

4 4 5

3 Pemilihan kalimat dan kata

dalam ringkasan

3 3 5

4 Kecakapan dalam

menghubungkan butir-butir

ringkasan

4 4 5

Jumlah 15 15 20

Pedoman Penentuan Skor

Soal No. SKOR Kriteria

1

1 Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks kurang

2 Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks tetap ada

3Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks jelas tampak

dalam ringkasan

4Keutuhan ide pokok/gagasan asli dalam teks jelas dalam

ringkasan dan tidak keluar dari gagasan pengarang

Soal No. SKOR Kriteria

2

1 Penggunaan bahasa kurang tepat

2 Penggunaan bahasa baik di beberapa bagian ringkasan saja

3 Penggunaan bahasa cukup baik dan benar

4Penggunaan bahasa yang baik dan benar nampak terlihat

dalam ringkasan

Page 14: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Soal No. SKOR Kriteria

3

1 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan kurang baik

2 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan cukup baik

3 Pemilihan kalimat dan kata dalam ringkasan baik dan benar

Soal No. SKOR Kriteria

4

1Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan

kurang

2Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan

hanya terdapat pada beberapa bagian

3Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan

secara keseluruhan

4

Kecakapan dalam menghubungkan butir-butir ringkasan

keseluruhan dan keutuhan ide pokok/gagasan asli teks tetap

hadir

Pedoman penilaian:Nilai = STS x SN

STI

Hasna : Nilai = 11 x 100 15

= 73

Page 15: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

Lembar Kerja Siswa

Si Jago Dayung dari Gunung

Namanya mungkin terbilang baru di kancah olahraga dayung. Namun, jangan salah, Siti Maryam (19),

pendayung dari nomor traditional boat ini, sudah mengantongi sejumlah emas pada pertandingan

tradisional boat tingkat Asia Tenggara. Terlahir di Gunung Halu, Cililin, Bandung, 2 September 1988, Siti

selalu dipandang aneh oleh orang yang pertama kali berkenalan dengannya. “Kok orang gunung bisa

ngedayung? Ketemu airnya di mana?” ujarnya terkekeh-kekeh menirukan pertanyaan orang-orang.

Perkenalan Siti dengan dunia mendayung dimulai tahun 2003 ketika ia duduk di kelas 3 SMP Gunung Halu,

Bandung. Sepupunya, yang juga atlet nasional cabang olahraga dayung nomor kayak, sering mengajaknya

ke Situ Ciburuy di Padalarang, Bandung, untuk menonton latihan dayung. “Dari nonton, eeh malah iseng

pengen coba, sampai ketagihan,” ujarnya.

Ia lantas memberanikan diri mendaftar di asrama atlet yunior Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar,

Bandung, untuk didik menjadi atlet cabang olahraga dayung.

Awalnya ia tertarik di nomor kayak. “Lebih ringan dan mendayungnya menggunakan dua tangan,” tutur

gadis yang duduk di semester satu Jurusan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Namun,

pada seleksi pelatnas 2005, ia tidak berhasil menduduki peringkat empat teratas yang akan dipertandingkan

untuk nomor kayak. Siti kemudian dialihkan ke nomor traditional boat, sebagai pendayung di sisi kanan.

“Besar sebelah deh tangannya.....,” ujarnya terpingkal-pingkal. Meski berotot hanya sebelah tangan, Siti

mengaku tetap percaya diri. “Yang penting saya berkesempatan membawa nama negara dan berprestasi,”

tuturnya bangga. SEA Games XXIV mendatang di Nakhon Ratchasima, Thailand, menjadi SEA Games ke-2

yang diikuti Siti. Pada SEA Games XXIII di Filipina, Siti bersama rekan-rekannya meraih dua perunggu di

jarak 1.000 meter dan 500 meter. Awal tahun 2007, pada Kejuaraan Traditional Boat di Penang, Malaysia,

dan Thailand, timnya berhasil meraih emas di jarak 500 meter. “Tahun ini latihannya jauh lebih berat dari

yang dua tahun lalu. Saya optimistis tim traditional boat putri berhasil meraih emas, setidaknya di jarak 500

meter,” ujar Siti penuh harap.

(Sumber: Kompas, 2 Desember 2007)

Buatlah ringkasan dari teks tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri namun tidak

keluar dari ide pokok atau maksud si pengarang!

Mengetahui, guru Bahasa Indonesia Bandung, 10 Maret 2013

Dosen Luar Biasa Praktikan

Mila Marliani S. Pd. Dini Zakia

Page 16: KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia

NPM 095030050