62
Kawi Boedisetio [email protected] Wieke Iraw ati Kodri [email protected] Sengatan Sangatta Sengatan Sangatta

KB sengatan sengata-13

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good practices

Citation preview

Page 1: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Wieke Iraw ati [email protected]

Sengatan SangattaSengatan Sangatta

Page 2: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Page 3: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

pengantar

Masyarakat Kabupaten Kutai Timur bersepakat untuk mulai membangun daya saing daerah dengan berbagai prakarsa.

Prakarsa strategis dilakukan dengan mulai membangun sistem inovasi daerah (SID) dengan prioritas bidang pendidikan, lingkungan hidup dan ekonomi.

Dokumen ini memaparkan salah satu fragmen pembangunan daya saing daerah dalam perspektif ekonomi, yang diinisiasi oleh PUPUK bersama PT KPC dan pemerintah daerah..

Dalam konteks SID, masih banyak agenda yang perlu dilakukan namun belum terlaksana di Kutai Timur.

Beberapa tonjolan (highlight) dipaparkan di sini dengan maksud berbagi dan semangat untuk saling belajar.

Page 4: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

1 Platform klaster industri disepakati

2 Lembaga kolaborasi lintas pelaku terbentuk

4 Lembaga litbang terlibatkan

5 Komersialisasi hasil litbang

8 Kegiatan litbang di pelaku bisnis lokal

9 Market intelligence

6 Skema 'pembiayaan berisiko' terinisiasi

Prakarsa dan dinamika penentu

3 CSR strategis dijalankan

7 melakukan investasi yang me-numbuhkan permintaan lokal.

10 Proses pembelajaran terjadi di antara pelaku

Page 5: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

12 Pelaku ekonomi bertambah

Prakarsa dan dinamika penentu

13 Rekayasa alat penyulingan di tingkat lokal

14 strategi diversifikasi usaha

11 Kaidah pelaksanaan kegiatan dipenuhi

Page 6: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Landasan Klaster Industri disepakati 1

Setelah melewati dis-kusi yang intensif se-lama enam hari, dise-pakati salah satu tema pembangunan ekonomi Kutim adalah Nilam dan dibangun formasi klaster industri nilam.

Untuk memberi identitas keunikan lokal, sekaligus memberikan ciri daya saing kolektif, formasi ini diberi nama “Pechole Borneo”

Page 7: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Diskusi terfokus secara partisipatif, merupakan salah satu tonggak dari rangkaian proses sebelumnya.

catatancatatan

Page 8: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Lembaga kolaborasi lintas pelaku 2Untuk mengawal agenda perkuatan lingkungan usaha dalam konteks klaster industri nilam, dibentuk lembaga kolaborasi lintas pelaku yang diberi nama “Komite Klaster Nilam Pechole Borneo”

Page 9: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Pramono

Suradi

WiwitAlpinusWidiatmoko

Arif

Suprayitno

Syarifah Lili

Addasia

Pengurus Komite Klaster IndustriPechole Borneo2008

Page 10: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Pramono

Suradi

WiwitFadin

Widiatmoko

Arif

Ahmad S.

Trajang

Supono

Pengurus Komite Klaster IndustriPechole Borneo2009

M. Hidayat

Page 11: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

SK Bupati Kutai Timur 188.4.45/814/HK/XII/2009Pechole Borneo2010

Page 12: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

CSR strategis *) 3

Logistik Logis

(penyimpanan material datang,

(penyimpanan(penyimpanan mater

(penyimp

Pembelian

(komponen, peralatan, iklan, jasa)

Operasi

(perakitan (perakitan

(perakitan(perakitan fabr

(peraki

Logistik Logist

(pemrosesan (pemroses

(pemrosesan pe(pemrosesa

(pemrose

Pemasaran & Pemasaran

(tenaga pen-jualan, promosi, (tenaga pen-juala

(tenaga pe(tenaga

Layanan purna Laya

(instalasi, du-(instalasi, d(instalasi,

(instalasi, du-ku(instalasi

Pengembangan teknologi

(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)

Manajemen SDM

(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)

Infrastruktur perusahaan

(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)

Kegiatan utama

Keg

iata

n pe

nduk

ung

Val

ue y

ang

bers

edia

dib

ayar

ole

h p

embe

li

Kondisi Kondi

Kondisi permintaan

Industri pendukung Industri pe

Konteks strategi Konteks strateg

Konteks st

Akuisisi lahan.Berpotensi memunculkan konflik antara perusahaan dengan masyarakat Program khusus

“Gerdabangagri”

Agroklimat baik utk tanaman nilam

Penumbuhan & perkuatan klaster nilam

Analisis Rantai Nilai Perusahaan (Inside-out analysis)

Analisis lingkungan usaha (Outside-in analysis)

*) baca dokumen “CSR & Daya Saing”

Page 13: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Produsen batubara unggul

Aspek kompetitif lainnya

Penyiapan paska tambang

Penyiapan masyarakat

reklamasi lahan

Penyiapan ekonomi berkelanjutan

Penguatan lingkungan usaha

CSR Strategis

● mengidentifikasi sejumlah kecil dampak sosial yang secara sig-nifikan dapat diberikan oleh perusahaan kepa-da masyarakat, sambil meningkatkan daya saing bisnis dalam jangka panjang.

● Menciptakan dimensi sosial pada value proposition.

Strategi perusahaan

Page 14: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Lembaga litbang terlibat 4

BALITTRO merupakan unit pelaksana teknis dibidang penelitian dan pengembangan yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia. Memiliki dua kelompok program komoditas, Tanaman Obat dan Aromatik. Terdapat juga 2 unit organisasi fungsional yaitu, Unit Komersialisasi Teknologi (UKT) dan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS). Dalam pengembangan klaster industri nilam Kutim, BALITTRO mengenalkan varietas unggul yang cocok dibudidayakan di Kutim.

Page 15: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Mahasiswa STIPER melakukan penelitian efektifitas pestisida alami buatan Balittro untuk budidaya nilam spesifik Sengata.

Page 16: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Komersialisasi hasil litbang 5Balittro melakukan penelitian 3 varietas nilam: Sidikalang, Tapaktuan, Lhokseumawe. Setelah melakukan berbagai percobaan, maka varietas Sidikalang dilepas ke wilayah komersial di Kutai Timur.

Page 17: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

(calon) petani bersedia membeli bibit nilam karena terdapat peluang bisnis yang telah didiskusikan pada proses sebelumnya.

catatancatatan

Page 18: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Skema pembiayaan berisiko terinisiasi 6

time

revenue

Idea

Start-up

Pilot

Roll-out

Growth

Expansion

Maturirty

Angel InvestorsFounders

Venture Capital Firms & Corporate Investors

Banks

IPO, AcquisitionIncubation period

Salah satu titik kritis dalam siklus

bisnis adalah “start-up” atau memulai

bisnis

KSU BSM memulai usaha baru, penyulingan nilam, yang merupakan bidang

usaha pionir di Kutai Timur

Pinjaman lunak diberikan kepada

KSU disertai dengan pendampingan usaha

Page 19: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Tumbuhnya usaha penyulingan nilam memicu permintaan lokal akan terna.

Permintaan lokal 7

Kondisi Kondi

Kondisi permintaan

Industri pendukung Industri pe

Konteks strategi Konteks strateg

Konteks st

*) terna = daun nilam bahan baku penyulingan

Page 20: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Kegiatan litbang pelaku bisnis lokal 8Eksperimen selalu dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas minyak nilam.

Page 21: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Berdasarkan pengujian laboratorium Balittro Bogor, hasil penyulingan KSU BSM memenuhi standard SNI

Page 22: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Market Intelligence 9

Di mana saja, kapan saja selalu

memantau perkembangan

bisnis nilam

Page 23: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Pemantauan pasar secara kontinu, berguna untuk mengupayakan agar selalu didapatkan kondisi transaksi yang terbaik.

catatancatatan

Kelompok pemantau harga diambil dari anggota komite “Pechole Borneo”

Page 24: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Proses pembelajaran di antara pelaku 10

Perusahaan penyulingan memberikan penyuluhan kepada petani nilam. Selain terjadi alih pengetahuan, juga bertujuan untuk memperkuat basis pemasok.

Page 25: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Kaidah pelaksanaan kegiatan dipenuhi 11

permintaanpermintaan pasokanpasokantautantautan

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelemb agaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UK M

Menumbuhkembangkan Ko laborasi bagi In ovasi dan Meningkatkan Difu si Ino vasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan Daerah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kemakmuran

Daya Saing(p roduktivitas)

Kapasitas inovatif

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan dan persainganKebijakan

inovasi

persediaan“pengetahuan”

nasional

Sumberdayainovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung dan terkait

Infrastruktur inovasi umum

Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik

Kualitas hubungan

Perkuatan basis dataPembangunan kapasitas

Pembangunan kapasit

rencanarencana tindakantindakan

partisipatifpartisipatif kolaboratifkolaboratif

Untuk penjelasan lebih rinci tentang kaidah pelaksanaan ini, baca dokumen terpisah

kesertaan

kelayakan

memulai

Page 26: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

rencanarencana tindakantindakan

partisipatif kolaboratif

Perencanaan dilakukan secara partisipatif di antara pemangku kepen-tingan kunci dan tindakan dilakukan secara kolabo-ratif oleh semua kolaborator.

kesertaankesertaan

kaidah

Page 27: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Petani nilam:● Pendampingan teknis● Pengorganisasian

kelompok

Penyuling:● Pendampingan mana-

jemen● Benchmarking

pasokanpasokan permintaanpermintaantautantautan

Petani dan penyu-ling bersepakat tentang trading term yang paling menguntungkan

Kecukupan lingkupKecukupan lingkup kaidah

Page 28: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Kegiatan pada kelompok tani, perusahaan penyulingan dan upaya membangun tautan (linkage) dilakukan pada kurun waktu yang sama.

keserentakankeserentakan kaidah

Page 29: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Volume kegiatan prakarsa mencapai critical mass, sehingga memungkinkan untuk dijadikan penggerak ekonomi daerah.

Kecukupan volumeKecukupan volume kaidah

Page 30: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan Daerah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan dan persainganKebijakan

inovasi

persediaan“pengetahuan”

nasional

Sumberdayainovasi

Faktor kondis i

Industri pendukung dan terkait

Infrastruktur inovasi umum

Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik

Kualitas hubungan

Apapun strateginya, seluruh rangkaian agenda perlu dimulai dengan prakarsa perkuatan basis data dan pembangunan kapasitas (capacity building) pihak

pemrakarsa

memulaimemulai

Perkuatan basis dataPembangunan kapasitas

personil pemrakarsa

kaidah

Page 31: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Perkuatan basis dataPembangunan kapasitas

personil pemrakarsa

Pertemuan reguler dilakukan di antara pemrakarsa untuk memperdalam pemahaman dan untuk mempertajam agenda tindak.

Data seputar klaster nilam, mulai ditata dan dipelihara sebagai pijakan perencanaan dan juga sebagai penetapan capaian

Page 32: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Pelaku ekonomi bertambah 12Petani bertambah

Karena melihat peluang usaha, petani nilam bertambah jumlahnya

Penangkar bibit bertambah

Kebutuhan bibit yang meningkat, menumbuhkan penangkar bibit.

Penyuling bertambah

Karena harga minyak nilam dianggap menarik, maka jumlah penyuling makin banyak.

Pembuat mesin penyulingan muncul

Lahir bengkel pembuat mesin penyulingan yang pertama di Kutai Timur

Seluruh perkembangan di atas mem-perkuat lapis-lapis usaha sekaligus memperbaiki struktur persaingan.

Page 33: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Rekayasa alat suling di tingkat lokal 13Berdasarkan pengamatan pada perjalanan studi banding ke Jawa, KSU bersama pendamping dan bengkel lokal melakukan modifikasi desain alat penyulingan dan membuatnya sendiri di Sengata.

Pada masa sebelumnya, alat suling didatangkan dari Jawa.

Page 34: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Strategi diversifikasi usaha 14Penyuling

nilamPembeli m.

nilamPetani nilam

600 rb/kg800/kgSituasi 1

Penyuling nilam

Pembeli m. nilam

320 rb/kgSituasi 2

Penyuling nilam

Pembeli m. nilam

Petani nilam

320 rb/kgSituasi 3

Petani nilam baru

650/bibit

terna

800/kg

terna

bibit

Ketika harga pasar minyak nilam jatuh, dilakukan strategi diversifikasi usaha sehingga harga pembelian terna dari petani tetap. Dengan demikian petani tetap tertarik untuk

menanam nilam dan terjadi perluasan basis pemasok terna.

Page 35: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Page 36: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Page 37: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Lokasi penanaman nilamPer Agustus 2008

3 kecamatan50 ha

Bengalon

Sengata Utara

Rantau Pulung

Page 38: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Lokasi penanaman nilamPer Januari 2009

8 kecamatan209 ha

Bengalon

Rantau Pulung

Muara Wahau

Sengata Selatan

Teluk Pandan

KaliorangKoubun

Sengata Utara

Page 39: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Bukit Subur MandiriDesa Singa GembaraKec. Sengatta UtaraKap. 400 kg kering

Lokasi Unit PenyulinganAgustus 2008

Page 40: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Bukit Subur MandiriDesa Singa GembaraKec. Sengatta UtaraKap. 400 kg kering

Muara WahauDesaKap 300 kg kering

Km 125Desa Tepian LangsatKec BengalonKap 100 kg keringKap 200 kg kering

BatutakDesa Muara BengalonKec BengalonKap 200 kg kering

Km 106Desa Tepian LangsatKec BengalonKap 550 kg kering

Lokasi Unit PenyulinganJanuari 2009

Page 41: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Industri inti

Industri pemasok

Industri pembeli

Industri pendukung

Industri terkait

Lembaga pendukung

Page 42: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Peta potensi pelaku klaster nilam Kutai Timur

Kambing Industri Parfum Global

Community Empowerment KPC

Jasa Telekom-unikasi

(voucher pulsa)

NGO PUPUK Bdg

Jasa Tukang Las

UPT BPTP

PKBL PKT

Faperta Unmul

Jasa Pemesinan (PT. Tjokro

Bersaudara)

Exportir (PT. Djasula

Wangi)Ternak Itik

Ayam Ras

Penyuling Nilam(KSU Bukit Subur

Mandiri)

Petani Nilam

Pedagang Pengumpul m. nilam di Blitar

Petani Jeruk

Hotel

LSM ABDI Kutim

Petani Jarak Petani SayurPetani Durian

Petani Sahang

Petani Pisang

Petani Padi Petani Salak

Penangkar Bibit

Pembuat Kompos

Toko Saprodi

Penjual BBM

Penjual Jerigen Hitam

Jasa Transportasi (PT. Triwisna)

Jasa Sertifikasi(Sucofindo)

Lembaga Keuangan (BRI, Mandiri, BPR)

BALITTRO

Dewan Atsiri Indonesia

F. MSH CSRPemkab Kutim (Bappeda, PU, Disperindag, DisKop, Disbun)

Pembeli Minyak Nilam (KSU BSM)

Pemasok m. nilam Berau

Petani Sawit

Sapi

Kotoran Ternak

STIPER

Juli 2008

Page 43: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Peta pelaku klaster nilam – Pechole Borneo

Petani nilam● Kec. Sengata● Kec. Kobun● Kec. Bengalon● Kec. Rantau Pulung● Kec. Muara Wahau

Penyuling nilam● Kec. Sengata● Kec. Kobun● Kec. Bengalon● Kec. Rantau Pulung● Kec. Muara Wahau

Penangkar bibit

Pembuat kompos

Penjual BBM

Penjual jerican

Toko saprodi

Pembeli m. nilam Sengata

Pedagang m. nilam Blitar

Eksportir (Djasula Wangi)

Bengkel pembuat mesin Jasa las hotel

Jasa transportasi

BALITTRO LSM Abdi Kutim

CE-KPCPemkab Kutim LPSM PUPUK

Petani Sawit

sapi

kambing

itik

ayam ras

Kotoran ternak

PT KPC

Januari 2009

Page 44: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Peta pelaku klaster nilam – Pechole Borneo

Petani nilam● Kec. Sengata Slatan● Kec. Kobun● Kec. Bengalon● Kec. Rantau Pulung

Penyuling nilam● Kec. Sengata● Kec. Kobun● Kec. Bengalon● Kec. Rantau Pulung● Kec. Muara Wahau

Penangkar bibit

Pembuat kompos

Penjual BBM

Penjual jerican

Toko saprodi

Pembeli m. nilam Sengata

Pedagang m. nilam Blitar

Pembuat alat suling Jasa las

Jasa konstruksi pabrik suling

Jasa transportasi

BALITTRO LSM Abdi Kutim

CE-KPCPemkab Kutim LPSM PUPUK

Petani Sawit

sapi

kambing

itik

ayam ras

Kotoran ternak

PT KPC

Januari 2010

BPR KutimPembuat alat

suling Mlg

Page 45: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Petani nilam

Penyuling nilam

133 petani400 pekerja

50 ha

1 penyulingan8 pekerja

24 juta

Pedagang nilam di Jawa98 juta

Penangkar bibit

506juta

1 pengusaha8 pekerja

Bengkel alat suling Jawa

125 juta

Periode Juni '08 – Juli '08(2 bulan)

754 juta549 orang

Page 46: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Petani nilam

Penyuling nilam

665 petani2000 pekerja

209 ha

6 penyulingan40 pekerja

700 juta

Pedagang nilam di Jawa1.530 juta

Penangkar bibit

2,037juta

3 pengusaha20 pekerja

Bengkel alat suling Jawa

Bengkel alat suling Sengata

380 juta 70 juta

Periode Agustus '08 – Januari '09

Dealer sepeda motor

50 juta

(6 bulan)

4,75 milyar2.725 orang

Page 47: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Siklus transaksi yang rela-tif teratur, memungkinkan

petani untuk melakukan pembelian sepedamotor

dengan skema khusus

Page 48: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

petani

penyuling

Dealer sepeda motor

ternacicilan leasing

sepeda motor

Skema pembelian sepeda motor

Page 49: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Minyak nilam1 kg

Terna kering50 kg

Terna basah200 kg

panen70 pokok

50 m2

1 kg minyak nilam dihasilkan dari hasil panen 70 pokok tanaman nilam yang ditanam pada lahan seluas 50 m2

Page 50: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Upah buruh tani800 ribu rupiah per bulan

(8 hari kerja)

Page 51: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Kondisi Kondi

Kondisi permintaan

Industri pendukung Industri pe

Konteks strategi Konteks strateg

Konteks st

● Diversifikasi usaha● Studi banding/

benchmarking● Perbaikan struktur

persaingan● Kegiatan litbang di tingkat

pelaku

● Perbanyakan lapis-lapis usaha

● Penyepakatan formasi klaster industri

● Terbentuk Komite Klaster Pechole Borneo

● Investasi yang menyebabkan tumbuhnya permintaan lokal.

● Skema pembiayaan berisiko● Peningkatan peran lembaga

riset

Perkuatan lingkungan usaha

Page 52: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Masalah kritis

Beberapa kondisi ditemukenali sebagai hal yang kritis. Jika tidak dilakukan antisipasi yang sungguh-sungguh, maka akan menghilangkan

proses peningkatan yang sedang berlangsung.

Page 53: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Pemahaman seluruh pelaku

Keberhasilan suatu formasi rumpun usaha sangat bergantung kepada pemahaman seluruh pelaku akan prinsip-prinsip daya saing wilayah.

Beberapa prakarsa penentu inovasi perlu difahami dan dilakukan terus-menerus.

Page 54: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Infrastruktur jalan tidak memadai

Faktor pendukung utama dalam kegiatan masyarakat, khususnya ekonomi, adalah infrastruktur jalan. Kondisi jalan di Kabupaten Kutai Timur rusak dan sulit dilalui kendaraan.

Khusus untuk angkutan terna, kondisi ini tidak saja memperlambat transportasi, namun juga dapat membuat terna menjadi rusak dan tak dapat diproses lebih lanjut.

Page 55: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Page 56: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Bercocok tanam di lahan tambang

Sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah wilayah usaha pertambangan. Beberapa bagian wilayah tambang yang belum di-eksploitasi digunakan oleh masyarakat.

Untuk menjamin kepastian usaha, wilayah tambang ini perlu dikomunikasikan kepada seluruh anggota masyarakat agar dapat disesuaikan dengan rencana usaha.

Page 57: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Lembaga kolaboratif pengawal agenda

Agenda perkuatan lingkungan usaha telah disepakati dan akan terus dikembangkan. Komite Klaster Pechole Borneo perlu ditingkatkan kapasitasnya sebagai lembaga pengawal agenda perkuatan.

Formalisasi lembaga merupakan salah satu prasyarat keberlanjutan proses peningkatan.

Page 58: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Dengan titik ungkit yang tepat, sumberdaya yang relatif kecil dapat menghasilkan capaian yang relatif besar . . .

Page 59: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

200 juta

Page 60: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

200 juta

4 milyar4 milyar

Page 61: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Mulai dibuat

13/09/2008Jumlah halaman

62Fonts tambahan

Analgesics

Brush Script MT

Comic sans MS

Page 62: KB sengatan sengata-13

Kawi [email protected]

Kawi BoedisetioKawi Boedisetio

+62 817 219 755+62 817 219 755

[email protected]@clubmember.org

kawi.4shared.comkawi.4shared.com