33
Abdur Rahman

Karya ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya ilmiah

 

Abdur Rahman

Page 2: Karya ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang

berjudul Strategi Menumbuhkan Kreativitas Remaja ini dengan baik.

Tidak lupa penulis juga berterima kasih kepada Bapak pembimbing Bahasa Indonesia

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam melancarkan penyusunan sampai

penulisan makalah karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.

Makalah karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan diharapkan mampu membantu penulis dalam memperdalam strategi untuk

menumbuhkan kreativitas. Selain itu, makalah karya ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi

bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca agar mempunyai kreativitas yang tinggi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun perbaikan makalah

karya ilmiah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya pada waktu mendatang.

Mojokerto, September 2012

Abdur Rahman

i

Page 3: Karya ilmiah

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….......ii

BAB I………………………………………………………………………………………….......1

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….......1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...2

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………....2

BAB II……………………………………………………………………………………………. 3

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..3

2.1 Konsep Kreativitas…………………………………………………………………………….3

2.2 Alasan Pentingnya Kreativitas………………………………………………………………...5

2.3 Remaja Kreatif dengan Kreativitas yang Berbeda………………………………………….....7

2.4 Penghambat dan Pendorong Kreativitas………………………………………………………9

2.5 Cara Menjadi Remaja yang  Kreatif…………………………………………………………12

2.6 Strategi yang Bisa Menumbuhkan Kreativitas Remaja……………………………………...14

BAB III…………………………………………………………………………………………..19

PENUTUP……………………………………………………………………………………….19

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..19

3.2 Saran………………………………………………………………………………………....19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………....20

ii

Page 4: Karya ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting, karena kreativitas merupakan

suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia untuk menciptakan dan

menghasilkan sesuatu yang mewarnai sejarah kehidupan manusia dengan karya-karya

spektakulernya.

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang

disadari. Kegagalan bagi orang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk

keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif

menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat rencana yang

memungkinkan, dan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru.

Pada dasarnya remaja adalah sosok yang cerdas dan kreatif. Sayangnya, kreativitas

mereka kurang dikembangkan secara maksimal, karena remaja yang kreatif adalah remaja yang

penuh dengan imajinasi dan mampu menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi dirinya

sendiri dan bagi semua orang.

Setiap manusia mempunyai jiwa kreativitas yang berbeda-beda, dan kreativitas itu

ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda juga. Seperti halnya para remaja sekarang sering

menghabiskan waktunya untuk mengembangkan kreativitasnya dengan membuat kerajinan saja.

Disini penulis akan mencoba menjelaskan sedikit tentang kreativitas yang berbeda, tidak hanya

mengembangkan kreativitasnya dengan seperti itu saja. Agar kita bisa mengembangkan

kreativitas, maka adapun cara-cara serta strategi dalam menumbuhkan kreativitas.

1

Page 5: Karya ilmiah

1.2 Rumusan Masalah

Bermula dari latar belakang masalah tersebut, penulis akan mencoba menyampaikan

permasalahan antara lain :

1.)    Apa alasan pentingnya kreativitas?

2.)    Seperti apa remaja kreatif dengan kreativitas yang berbeda?

3.)    Bagaimana caranya agar menjadi remaja yang kreatif?

4.)    Strategi apa saja yang bisa menumbuhkan kreativitas remaja?

 

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk menggali seberapa luas dan seberapa

penting kreativitas yang dimiliki seorang remaja, yaitu untuk mengetahui :

1.) Konsep Kreativitas

1.)    Alasan pentingnya kreativitas

2.)    Remaja kreatif dengan kreativitas yang berbeda

3.) Penghambat dan pendorong kreativitas

4.)    Cara agar menjadi remaja yang kreatif

5.)    Strategi yang bisa menumbuhkan kreativitas remaja.

 

 

2

Page 6: Karya ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kreativitas

Dalam salah satu tulisannya Hurlock (1978) mengindikasikan bahwa kreativitas sulit

dipelajari dan diukur, bahkan kreativitas tampaknya bagi Hurlock tidak mungkin dibangun hanya

berdasarkan pada pengalaman semata, tetapi harus mengacu pada unsur genetis. Pernyataan

tersebut secara tidak langsung mengisyaratkan sangat sulit untuk melakukan pendefinisian dari

istilah kreativitas. Meski demikian sebagai kaidah ilmiah para ahli tetap mengupayakan satu

definisi yang hampir sama untuk menyebut istilah kreativitas.

Moh Amien (1980) mengartikan kreativitas sebagai pola berpikir atau ide yang timbul

secara spontan dan imajinatif yang mencirikan hasil-hasil artistik, penemuan-penemuan ilmiah,

dan penciptaan-penciptaan secara mekanik. Kreativitas meliputi hasil suatu yang baru, baik baru

sama sekali bagi dunia ilmiah atau budaya maupun secara relatif bagi baru individunya sendiri,

walaupun orang lain telah menemukan atau memprodusir sebelumnya.

Pendapat Moh. Amien ini tidak memberikan batasan ukuran orang kreatif dengan skala

uyang istimewa. Tampaknya bagi Moh. Amien, dalam skala pribadi, seseorang dinyatakan

kreatif jika yang bersangkutan menemukan satu hal yang baru untuk kondisi dirinya. Meski

kondisi itu menurut Moh. Amien telah dilakukan oleh orang lain. Namun senyampang hal itu

belum pernah dilakukannya, maka bagi Moh. Amien telah mengindikasikan bahwa pada diri

orang yang bersangkutan memiliki daya kreativitas.

Senada dengan pendapat Moh. Amien adalah apa yang dikemukakan oleh Conny

Setiawan dkk. (1984) yang secara singkat juga menyatakan bahwa kreativitas ialah kemampuan

untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

3

Page 7: Karya ilmiah

Sementara itu Utami Munandar (1985:47) mengemukakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang

ada. Dari pendapat-pendapat di atas, ada ungkapan yang tampaknya hampir senada, yaitu dalam

konsep kreativitas adanya kemampuan untuk menemukan kombinasi baru. Hal lain yang juga

disoroti para ahli tentang adanya kecenderungan perilaku kreatif pada seseorang adalah adanya

kemampuan menemukan banyak solusi atas satu persoalan berdasarkan data atau informasi yang

tersedia, penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.

Definisi lain tentang kreativitas diungkap oleh Rawlinson (1983) yang menyatakan

bahwa kreativitas ialah suatu kemampuan yang menakjubkan untuk memahami dua kenyataan

yang saling berbeda, tanpa keluar dari bidang pengalaman yang miiliki dan menemukan cahaya

terang dengan membanding-bandingkannya.

Definisi kreativitas dengan menekankan pada hasil diungkap oleh David Campbell yang

mengemukakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :

1. Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segera, menarik, mengejutkan.

2. Berguna (useful) : lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,

mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi

hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.

3. Dapat dimengerti (understanable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat

di lain waktu.

Dari sisi proses, Poerwodarminto (1985:526) memberikan definisi kreativitas sebagai

suatu pekerjaan yang menghendaki selain kecerdasan juga imajinas, sedangkan menurut Judi-

Fasani dan Fausan Naif (1987) kreativitas adalah semua kegiatan mental yang menyelesaikan

kegiatan baru atau memberikan pandangan baru terhadap persoalan atau gagasan lama.

Definisi yang hampir senada melihat pengertian kreativitas dengan mengacu proses juga

dilakukan oleh Munandar, bahkan lebih dari itu Munandar mengembangkannya pada sisi produk,

pribadi, proses dan pendorong, yang disebutnya sebagai 4-P. Sebagai produk, kreativitas dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan produk-produk baru.

4

Page 8: Karya ilmiah

Pengertian baru di sini tidak dalam konotasi baru sama sekali, namun dapat berupa suatu

kombinasi atau gabungan dari beberapa hal yang sebelumnya pernah ada.

Dari sisi proses, kreativitas dimaknai sebagai kegiatan bersibuk diri secara kreatif. Hal

tersebut ditengarai dengan rasa senang dan berminat yang muncul dalam diri individu untuk

melibatkan diri bertindak kreatif. Dari segi pribadi, bahasan tentang ini lebih melihat pada

adanya ciri-ciri kreatif yang muncul pada diri individu tertentu. Ciri tersebut seperti rasa ingin

tahu yang besar, mempunyai daya imaginasi yang kuat, mempunyai minat yang tinggi, tekun dan

ulet dalam mengerjakan tugas-tugas yang disenanginya. Adapun kreativitas dari sisi pendorong

dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang dapat mendorong atau menghambat seseorang untuk

bertindak kreatif. Dorongan ini dapat internal maupun eksternal. Jika kedua kondisi tersebut

menunjang, adanya keinginan dan mendapat kesempatan untuk terlibat, maka peluang terbentuk

sikap kreatif dalam diri anak semakin besar.

Pada akhirnya secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan

untuk memperoleh sesuatu yang baru untuk ukuran diri yang bersangkutan. Artinya mungkin

saja gagasan ini tidak baru jika dilihat dari sisi kuantitas mereka yang telah menggunakannya,

namun kemampuan untuk menerapkan pada diri yang bersangkutan berbeda secara kualitatif

dengan yang dilakukan oleh orang lain.

2.2 Alasan Pentingnya Kreativitas

Kreativitas maupun kreatif pada intinya merupakan kemampuan imajinasi seseorang

untuk melahirkan, menafsirkan, mengemukakan, dan membuat sesuatu yang baru, baik berupa

gagasan maupun karya yang nyata. Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting,

karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan

manusia dengan karya-karya spektakulernya.

Kreativitas sangat penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak menurut Meitasari

Tjandrasa (1995:23). Karena ini merupakan bekal dari awal untuk membentuk diri yang pintar.

5

Page 9: Karya ilmiah

Alasan pentingnya kreativitas :

1. Kreativitas dapat membangun harga diri.

Proses konfirmasi ini adalah pesan yang paling mendasar yang diterima anak tentang sifat

dasarnya. Orang tua tidak biasanya berkeliling memberitahu kepada anak mereka tentang hal-hal

seperti sifat dasar yang kita miliki itu berharga dan penting. Sebagai gantinya, orang tua

menyediakan sumber daya yang kreatif, mengakui ekspresi diri, menegaskan hak anak untuk

bermain dan mendukung individualitas anak, tentu saja seimbang dengan kebutuhannya untuk

menyesuaikan diri dan sesuai dengan norma keluarga serta kelompok. Dengan kata lain, cara

orang dewasa menguatkan nilai sifat dasar anak dengan mendukung kecenderungan anak

bertindak kreatif.

2. Kreativitas dapat menguatkan kesadaran diri.

Merasa bebas mengekspresikan diri merupakan sifat yang memupuk dan dipupuk oleh

proses kreatif tersebut adalah prasyarat untuk berhasil dalam banyak bidang. Anak tidak

membedakan antara dirinya sendiri dan perasaannya.

Seakan-akan apa yang dirasakan anak adalah mewujudkan perasaannya secara langsung

tanpa mengubahnya, terutama apabila anak merasa aman dari tekanan. Dalam suasana aman

anak dapat mengekspresikan perasaan dan menjadi dirinya sendiri.

Melalui kreativitas, dimungkinkan manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Hal

itu sebagai akibat logis dari aktivitas yang dilakukannya. Orang kreatif akan mempunyai banyak

ide yang dapat dikembangkan sehingga memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan

yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak kreatif.

Menurut penulis, orang yang memiliki banyak ide, memiliki penemuan-penemuan baru

dan menguasai teknologi baru jelas akan memiliki peluang, pendapatan yang lebih baik

dibandingkan yang tidak memilikinya. Karena itu, sikap dan perilaku kreatif serta bakat perlu

dikembangkan sejak dini. Hal itu menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang akan datang

6

Page 10: Karya ilmiah

lebih berkualitas, tidak menjadi korban teknologi justru dapat mengendalikan teknologi sehingga

memperbaiki taraf hidupnya.

Jadi, itulah alasan pentingnya kreativitas. Oleh karena itu, kreativitas harus

dikembangkan pada masa anak-anak, sehingga pada masa remaja bisa lebih berkembang lagi.

2.3 Remaja Kreatif dengan Kreativitas yang Berbeda

Semua remaja pada dasarnya juga cerdas dan kreatif. Hanya saja, jenis kecerdasannya

berbeda-beda dengan tingkat yang juga berbeda. Setiap manusia mempunyai jiwa kreativitas

yang berbeda-beda, dan kreativitasnya itu ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda juga.

Disini penulis tidak hanya membahas tentang kreativitas remaja dalam artian sempit saja,

seperti  halnya para remaja sekarang sering menghabiskan waktunya dengan mengembangkan

kreativitasnya dengan membuat dan menghasilkan suatu kerajinan tangan, dan sebagainya.

Remaja kreatif adalah remaja dengan jiwa muda yang mempunyai banyak kreativitas

dalam kehidupannya. Remaja sekarang senantiasa mempunyai cara-cara yang berbeda untuk

mempermudah pekerjaannya. Berikut penulis akan mencoba membahas seperti apa remaja

kreatif dengan kreativitas yang berbeda.

 Macam-macam kreativitas remaja yang berbeda :

1. Rata-rata orang menghabiskan waktu senggangnya dengan permainan. Beberapa dari

permainan itu ada yang dapat membantu untuk mengembangkan imajinasi. Dan ada juga

permainan yang mengandung latihan kreatif. Ini pun banyak ditentukan bagaimana kita

memainkannya. Seperti bermain catur, tebak-tebakan/teka-teki.

2. Olah raga di tempat terbuka dapat membawa kecenderungan pada kita untuk memikirkan

cara bermain yang baik dan kreatif. Misalnya strategi dalam permainan basball,

permainan sepak bola saat melakukan serangan, serta memancing ternyata juga

merupakan salah satu kegiatan yang yang banyak menggunakan imajinasi kreatif, seperti

7

Page 11: Karya ilmiah

dalam keberhasilan mendapatkan ikan sangat ditentukan oleh kemampuan pengail

dengan menggunakan akal kreativitasnya.

3. Dunia seni juga memberikan peluang besar untuk pengembangan kreativitas tidak hanya

pada kerajinan tangan saja, melainkan dalam seni music, seni rupa, seni tari, sastra dan

teater, imajinasi kreatif itu juga sangat diperlukan.

4. Saat membaca atau melihat cerita-cerita misteri juga akan memberikan latihan

kekreatifan. Jika saat membaca atau melihatnya kita bertindak seolah-olah adalah seorang

pelakunya, bukan hanya sekedar sebagai pembaca atau penonton.

5. Mengarang sangat bermanfaat untuk melatih imajinasi. Fasilitas dalam karang-

mengarang adalah sebagai bahan dasar dari bakat yang kreatif.

6. Cara yang paling langsung untuk mengembangkan kreativitas adalah dengan melatih atau

mempraktekkan kreativitas itu, yaitu dengan benar-benar memikirkan penyelesaian

masalah-masalah tertentu.

7. Remaja yang kreatif dalam masalah ekonomi. Yakni remaja yang kreatif dalam mengatur

keuangannya dan pandai-pandai memprioritaskan kebutuhannya.

8. Remaja yang kreatif dalam mengatur waktu. Yakni remaja yang kreatif dalam membagi

waktunya, bisa menempatkan semua pekerjaannya dengan tepat waktu dan pandai-pandai

menggunakan waktu-waktu luang dengan sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang

berguna.

9. Remaja yang kreatif dalam imajinasi. Yakni remaja yang kreatif dalam ide-ide

cemerlangnya. Misalnya ide-ide untuk memecahkan sebuah masalah, dan menggunakan

ide-idenya dalam membuat karya ilmiah.

8

Page 12: Karya ilmiah

10. Remaja yang kreatif dalam inovasi. Yakni remaja yang kreatif dalam memperbaharui

suatu penemuan, pemikiran, serta penilaian. Disini mereka bisa berfikir maju dan selalu

up to date.

2.4 Penghambat dan Pendorong Kreativitas Remaja

Pada hakekatnya setiap individu memiliki potensi untuk kreatif. Namun pada banyak

situasi seseorang tidak dapat mengoptimalkan kemampuan kreativitas yang dimilikinya, karena

adanya sebab-sebab yang mungkin berasal dari dirinya sendiri atau dari lingkungan sekitarnya.

Campbell (1986) mengungkap bahwa beberapa faktor yang diindikasikan menjadi

penyebab rendahnya kreativitas seseorang adalah :

1. takut gagal;

2. terlalu sibuk dengan tata tertib dan tradisi;

3. gagal melihat kekuatan yang ada;

4. terlalu pasti;

5. enggan untuk mempengaruhi;

6. enggan untuk bermain-main;

7. terlalu mengharapkan hadiah.

Dalam salah satu tulisannya Leeper, Skipper dan Whitersponn (1079) mengungkap

beberapa faktor yang cenderung dapat menghambat kreativitas adalah :

1. tekanan dari teman sebaya yang menuntut konformitas.

2. tekanan terhadap pertanyaan dan eksplorasi, penekanan lebih dilakukan pada perilaku

mendengar dan mengikuti petunjuk.

3. penekanan pada perbedaan peran jenis kelamin.

4. budaya beorientasi sukses yang membuat anak tidak berani mengambil resiko dengan

pendekatan baru.

. Dari pendapat di atas, ternyata secara garis besar faktor yang memungkinkan rendahnya

kreativitas seseorang dapat berasal dari dalam diri individu seperti takut gagal, disibukkan

9

Page 13: Karya ilmiah

dengan hal-hal sepele, gagal melihat kekuatan yang ada; over estimate. Individu yang dalam

dirinya memiliki perasaan takut gagal, dalam setiap langkahnya selalu dibayang-bayangi oleh

kecemasan akan kegagalan yang akan menimpanya. Padahal bayang-bayang tersebut belum

tentu menjadi kenyataan.

Berbagai kecemasan yang mencekam diri yang bersangkutan pada akhirnya menjadikan

dirinya terlalu menahan diri untuk bertindak yang seharusnya, dan jika ini terjadi maka biasanya

kesempatan yang datang kepada dirinya terabaikan begitu saja.

Faktor lain yang ditengarai menjadi penyebab rendahnya daya kreativitas seseorang

adalah kecenderungannya untuk mengurusi hal-hal yang sepele. Biasanya pada orang yang sibuk

dengan aktivitas yang sepele, yang bersangkutan melupakan aktivitas lain yang sebenarnya lebih

penting, dan karena telah terperangkap dengan situasi tersebut biasanya untuk berpikir hal lain

yang relatif baru bagi dirinya menjadi satu kesulitan tersendiri.

Kegagalan dalam melihat potensi diri juga menjadi penyebab rendahnya tingkat

kreativitas seseorang. Biasanya pada kelompok invidu yang demikian yang bersangkutan telah

putus asa, begitu menyadari bahwa tantangan yang dihadapinya begitu besar. Padahal yang

bersangkutan belum melakukan telaah atas potensi yang dimilikinya. Kegagalan melihat potensi

ini pada akhirnya menjadikan individu pasrah dengan keadaan, menyerah dengan situasi yang

dihadapinya.

Sementara dari luar individu yang bersangkutan dapat berasal dari lingkungan bermain,

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah. Lingkungan bermain yang dimiliki anak tampaknya

lebih banyak menyedikan sarana yang sudah jadi, hal ini tentu saja menjadikan anak lemah

dalam penciptaan alat bermain. Lingkungan keluarga, juga banyak memberi kontribusi pada

situasi tersebut mungkin saja berwujud rasa diterimanya individu dalam lingkungan sekitarnya,

situasi ataupun suasana kebebasan secara psikologis dimana individu dalam melakukan

aktivitasnya secara bebas dan bertanggungjawab. Ungkapan sederhana ini memang patut

menjadi bahan kajian, sebab pada dasarnya banyak situasi di sekitar anak yang tidak bebas

secara psikologis, banyak aturan-aturan yang menghambat seseorang untuk melakukan ide-

idenya. Tentu saja pada kasus ini budaya juga mempengaruhi setiap individu untuk bertindak dan

melaksanakan ide yang dimilikinya.

10

Page 14: Karya ilmiah

Dalam salah satu tulisannya Hurlock (1978) menginformasikan beberapa faktor yang

dapat mendorong seseorang untuk berlaku kreatif, seperti:

a) Waktu

b) Dorongan

c) Kesempatan menyendiri

d) Sarana

e) Lingkungan

f) Cara mendidik

g) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan

Dalam pandangan psikologi kognitif tampaknya salah satu cara yang dapat dilakukan

agar seseorang memiliki sikap kreatif menurut Conny Setiawan dkk. (1984) dilakukan dengan

cara :

1) Merangsang kelancaran, kelenturan dan keaslian dalam berpikir.

2) Memupuk sikap dan minat untuk menyibukkan diri secara kreatif.

3) Menyediakan sarana dan prasarana pengembangan ketrampilan dalam membuat karya

yang kreatif.

Dari bahasan di atas, tampaknya salah satu pemicu baik pendorong ataupun penghambat

kreativitas adalah faktor lingkungan. Tentu saja banyak faktor psikologis yang ada dalam

individu itu sendiri juga yang berkontribusi besar dalam menentukan kreatif tidaknya seseorang.

Dalam hal ini, sudah sewajarnyalah jika para orang tua, pendidikan dan masyarakat turut serta

kreatif M.Idrus/2000 21 membantu terciptanya lingkungan yang bebas secara psikologis bagi

remaja agar dapat melakukan aktivitasnya secara bertanggungjawab. Bebas secara psikologis

dapat diartikan remaja memiliki keleluasan untuk menungkan segala aktivitas berpikir dan

bertindak sesuai dengan ide-ide yang dimiliki tanpa adanya tekanan dari orang lain. Tentu saja

hal yang harus diingat adalah keleluasaan tersebut masih dimungkinkan sebatas dalam naungan

moral keagamaan, serta budaya yang berlaku di lingkungan sekitarnya.

11

Page 15: Karya ilmiah

2.5 Cara Menjadi Remaja yang  Kreatif

Setiap hari kita berhadapan dengan masalah. Untuk mengatasi permasalahan inilah perlu

berpikir kreatif. Berikut penulis akan mencoba membahas bagaimana caranya agar kita kreatif.

Cara Menjadi Remaja yang Kreatif :

1. Mempersiapkan dengan membuat beberapa perencanaan ke depan, mempunyai kemauan

yang kuat dan yakin kalau kita bisa menjadi kreatif.

Ketika menemukan permasalahan dalam beberapa perencanaan ini, pikiran kita akan

termotivasi untuk membuat suatu pembaharuan yang menuntut kreativitas.

Disinilah letak inti kreativitas, dimana tergantung kepada kemauan kita dalam

menginginkan hal-hal baru.

2. Setelah mempersiapkan beberapa rencana ke depan, kita mencoba untuk melaksanakan

perencanaan tersebut dengan rileks. Namun ketika kita tidak menemukan jalan keluarnya,

jangan berhenti dulu, tapi teruskan untuk menggali ide baru sampai menemukan ide yang

pas untuk mengatasinya.

Untuk mendapatkan kreativitas, kita harus melalui masalah tersebut terlebih dahulu,

justru bukan menghindarinya.

3. Dalam menggali kreativitas adalah dengan belajar dari kesalahan dan jangan pernah

terpuruk dalam suatu kegagalan.

4. Melakukan sesuatu yang berbeda. Melakukan pekerjaan yang sama secara terus-menerus,

lama kelamaan akan membuat kita merasa jenuh. Selain itu, pengetahuan dan

keterampilan kita hanya terbatas di pekerjaan itu-itu saja.

Orang yang ingin meningkatkan kreativitasnya harus berani mengerjakan hal-hal yang

belum pernah atau jarang dilakukan sebelumnya dan lebih baik lagi jika kegiatan baru

yang kita lakukan mendukung perkembangan pekerjaan utama kita.

12

Page 16: Karya ilmiah

5. Berkomunikasi dengan banyak orang. Komunikasi seringkali memunculkan ide-ide yang

tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak orang yang dengan sukarela mau

menularkan pengetahuannya dan pandangannya terhadap suatu hal jika kita bertanya

dengan sopan. Bergabunglah dengan suatu komunitas dan berkomunikasilah secara aktif

disana, kita akan menemukan banyak ide dan peluang dari situ.

6. Banyak membaca. Intensitas membaca yang tinggi akan meningkatkan pengetahuan kita

terhadap berbagai macam hal. Banyaknya wawasan dan pengetahuan yang kita miliki

akan sangat meningkatkan kreativitas kita juga, karena ketika kita menghadapi suatu

tantangan, kita akan mampu berpikir, berencana, dan bertindak dengan menggunakan

berbagai macam informasi yang tersimpan di otak kita. Karena informasi yang akurat

adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan kita dalam pekerjaan.

Informasi tersebut bisa didapat dari banyak membaca (selain melakukan penelitian

sendiri atau bertanya pada orang lain).

7. Menyediakan waktu untuk sendiri. Suasana dan tempat yang tenang membuat kita

mampu berpikir dan berkonsentrasi, sebaliknya jika kita mengerjakan sesuatu sambil

menyalakan TV atau berbicara dengan orang lain, itu akan mengalihkan pikiran kita dan

kita tidak akan bisa bekerja secara efektif.

8. Selalu ingin tahu terhadap apapun. Saat kita membangun keterampilan dan kreativitas

kita, kita harus selalu memiliki keingintahuan yang kuat terhadap segala hal.

9. Menuliskan apa saja yang ada di pikiran kita. Biasanya kita memiliki suatu kebiasaan

yang sangat membantu untuk melatih kreativitas kita yaitu sering membawa buku catatan

dan pena kemanapun kita pergi. Karena ide bisa muncul kapan saja saat kita melihat atau

mendengar sesuatu. Ide bisa cepat terlupakan apabila kita tidak menuliskannya di buku

catatan. Ini sangat penting karena ide adalah sesuatu yang baru dan merupakan pondasi

untuk mengerjakan sesuatu, akan sangat disayangkan apabila ide yang terlintas

terlupakan begitu saja.

13

Page 17: Karya ilmiah

10. Mengamati sesuatu yang dikerjakan orang lain. Kreativitas juga dapat dibangun dengan

mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain. Dari situ, kita bisa mendapatkan

inspirasi dan ide-ide untuk membuat karya kita sendiri.

11. Tantang dirimu sendiri. Kita harus selalu ingin untuk mengembangkan diri kita dan tidak

ingin berlama-lama di zona nyaman untuk menjadi orang yang kreatif. Membuat sebuah

rencana dalam periode waktu tertentu secara bertahap, dan tantanglah diri kita untuk

merealisasikan rencana kita itu. Perubahan akan memaksa kita untuk belajar dari sesuatu

yang baru dan dengan ketekunan usaha kita tidak akan sia-sia.

12. Luangkan waktu untuk beristirahat dan relaksasi. Bekerja dalam waktu yang lama sangat

menguras tenaga dan pikiran kita. Disaat-saat jenuh seperti itu, kita tidak akan bisa

berpikir jernih dan bekerja secara efektif. Kita akan selalu bergelut dengan rasa penat.

Beristirahatlah sejenak dan mengerjakan hal-hal yang kita suka untuk mengembalikan

semangat kita. Saat pikiran kita sudah fresh, itulah saat yang tepat untuk berkreasi lagi.

13. Membangun kepercayaan yang positif. Kepercayaan bahwa semua masalah bisa

diselesaikan adalah sikap yang baik untuk meningkatkan kreativitas. Ide dan kegiatan kita

boleh saja dianggap remeh oleh orang lain, namun jika kita sudah yakin terhadap apa

yang kita kerjakan, tetap lakukan dan buktikanlah !

2.6 Strategi yang Bisa Menumbuhkan Kreativitas Remaja

Langkah-langkah dalam Menuju kreativitas :

1. Kita harus memiliki kepercayaan yang penuh akan kemampuan akal kita. Percaya bahwa

kita dapat mengembangkan pemikiran kita dan meningkatkan kepribadian kita.

2. Kita membebaskan akal kita dari berbagai belenggu dan penghalang yang merintangi kita

untuk berpikir secara kreatif dan benar, diantaranya belenggu dan penghalang yang

berkaitan dengan cara hidup kita, belenggu yang secara langsung berkaitan dengan

ekspresi tentang kekuatan akal kita.

14

Page 18: Karya ilmiah

3. Setelah kedua langkah diatas, adalah kita beradaptasi dengan akal kita. Akal itu persis

seperti tubuh. Akal mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan berbagai kebutuhan itu perlu

dipenuhi. Akal perlu pelatihan, istirahat, bekerja giat, dan juga relaksasi.

4. Untuk membangun akal dan mengembangkan kemampuan agar kita kreatif dalam

berpikir adalah kita memberi makan akal kita.

5. Untuk memberi makan akal kita, adalah kita menggerakkan dan memanfaatkan potensi-

potensinya.

6. Langkah ini sangat signifikan, yaitu kita member makan akal kita dengan membaca Al-

Qur’an. Frekuensi rohani ini terbukti merupakan makanan yang baik bagi akal dan ruh.

7. Untuk membina akal dan mengembangkan kemampuannya berkreasi adalah kita melatih

akal kita untuk berkreasi secara nyata karena kita dibekali sarana-sarana yang

memungkinkan kita untuk melakukannya.

Kepercayaan dan ada tidaknya keyakinan di dalam diri manusia khususnya pada diri

seorang remaja merupakan salah satu kriteria munculnya kreativitas dan semangat inovatif. Kita

juga harus mempunyai impian dan harapan di masa mendatang. Sekarang kita belajar untuk

menguasai strategi baru yang terpenting mengenai diri kita sendiri.

Disini kita mulai melihat gambaran yang lebih jelas tentang diri kita, seperti jika kita

ingin mendapatkan gelar maka kita harus mulai berfikir untuk mencari pengalaman terlebih

dahulu dalam bidang itu. Untuk menumbuhkan jiwa kreatif itu memang membutuhkan waktu,

dengan menuliskan misi kreativitas kita adalah cara terbaik untuk menangkap gambaran masa

depan. Dan ingatlah selalu misi kita ini dengan menempelkan atau menyimpan yang dapat kita

jumpai dimanapun kita berada. Namun jangan mengharapkan imajinasi kita akan meledak begitu

saja tanpa usaha apapun.

Kreativitas dan inovasi tidak harus berasal dari ide yang besar, bahkan bisa muncul dari

ide-ide yang kecil. Namun, bagi sebagian orang, ide-ide kecil ini berakhir begitu saja tanpa

rencana untuk dimanifestasikan. Berikut ada strategi untuk menumbuhkan kreativitas, dimana

kita bisa menjaga ide kreatif itu agar terus mengalir. Dengan menjadikan langkah-langkah ini

sebagai bagian dari hidup kita, yakni akan memberikan dukungan pada kreativitas yang kuat,

memfasilitasi inovasi, dan memudahkan proses untuk mengatasi masalah.

15

Page 19: Karya ilmiah

10    Strategi Menumbuhkan Kreativitas :

1. Mengetahui apa yang membuat semangat.

Yakni kita bisa mencapainya dengan menciptakan misi, pedoman, atau hal-hal penting

lainnya. Dengan menemukan apa yang sungguh-sungguh membuat kita terinspirasi dengan

memusatkan perhatian pada bakat dan kreativitas. Proses ini penting bagi orang kreatif, terutama

pada remaja sekarang yang dilimpahi dengan ide-ide cemerlang.

2. Menemukan ide.

Yakni kita bisa menciptakan cara tersendiri agar ide-ide yang kita temukan tidak

terlupakan atau tidak hilang begitu saja karena tanpa sadar ternyata kita mempunyai banyak

pemikiran kreatif yang mengagumkan. Caranya kita bisa mencatat ide tersebut di buku, atau di

tempat-tempat yang menuntut kita selalu ingat tempat itu.  Yang terpenting, kuncinya adalah

konsisten dan ada variasi.

3. Merapikan pikiran.

Yakni, sebaiknya mulai mencatat kegiatan harian untuk menyimpan pikiran kita yang

melayang kemana-mana. Menulis apa saja yang ada didalam pikiran kita, membuat daftar dari

hasil pembicaraan, pengembangan ide-ide baru, dan mendokumentasikan impian. Cara ini

mungkin sangat baik dilakukan pada pagi hari saat bangun tidur, dan malam hari ketika hendak

tidur.

4. Menikmati ritual kreatif.

mengikuti kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Menikmati semangat kreatif ini

bisa membuat kita tetap segar dan bisa mengeluarkan inovasi baru.

5. Menyisihkan waktu untuk refleksi dan introspeksi.

Yakni menyisihkan waktu untuk merenung dan introspeksi, seperti perilaku atau pikiran

apa yang menghambat kreativitas kita sulit berkembang. Bagaimana situasi hidup yang bisa

16

Page 20: Karya ilmiah

menghilangkan energi hingga mengurangi kreatif kita. Dan menyembuhkan diri kita dari

hambatan-hambatan seperti itu tadi merupakan langkah yang tepat.

6. Bersyukur.

Bersyukur merupakan bagian terbesar dari kreativitas. Jika kita mengungkapkan rasa

syukur dan terima kasih pada hal-hal yang sederhana, kita akan diberkahi ide-ide baru.

Menggunakan catatan harian untuk membuat daftar semua hal yang disyukuri. Jika kita

menderita karena ide terhambat, duduk dan tuliskan 10 hal yang harus disyukuri. Jika kita

mengalami hal-hal yang baik, tuliskan rasa terima kasih kita.

7. Menghargai.

Yakni menemukan hal untuk dihargai atas apapun yang kita lihat dan kita alami,

misalnya menghargai pribadi, kecantikan, usaha orang lain, atau hasil kerajinan. Memperhatikan

dan menghargai hasil karya yang ada di sekeliling kita.

8. Menciptakan komunitas.

Yakni menciptakan komunitas agar kita bisa berbagi minat yang sama. Menceritakan

perasaan-perasaan kita, baik yang membuat bergairah atau sebaliknya, seperti menceritakan

keberhasilan, rasa frustasi, atau hal-hal yang membuat kita stress. Komunitas pada saat ini bisa

kita jumpai di website internet, hubungan seluler, secara perorangan atau lewat media lainnya.

9. Mengabaikan suara negatif.

Yakni jangan pedulikan suara-suara negatif di pikiran kita yang mengatakan, kita tidak

mampu, kita tidak bisa berubah, atau menjadi kreatif bukan untuk kita sendiri melainkan untuk

orang lain. Kita harus bisa menyadari, bahwa suara-suara seperti itu hanyalah ilusi dalam pikiran

yang menghambat kita untuk berkembang menjadi yang lebih baik.

17

Page 21: Karya ilmiah

10. Merayakan kemenangan kecil.

Yakni kreativitas tidak selalu harus muncul dari hal-hal besar. Melainkan muncul dari

hal-hal yang terkecil. Jika kita mencoba, paling tidak salah satu di antara 10 cara ini, yakinlah

kita pasti bisa meraih kemenangan kecil itu. (AMCJ)

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa untuk menumbuhkan kreativitas itu membutuhkan

strategi-strategi tersendiri dengan memperhatikan langkah-langkah dalam menuju kreativitas.

18

Page 22: Karya ilmiah

BAB III

PENUTUP 

3.1 Kesimpulan

Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting, karena kreativitas merupakan

suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia dengan karya-karya

spektakulernya.

Kreativitas dapat dipupuk sejak dini, baik dalam keterampilan, kesenian, dalam bidang

ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi.

Sejak anak-anak sudah dilatih mengembangkan imajinasi dengan permainan-permainan

dan dibimbing dengan suatu pola bimbingan yang sesuai dengan karakteristik anak, maka pada

masa remaja mereka dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menciptakan hal-hal yang

lebih berguna untuk diri mereka atau masyarakat.

Penulis juga menyimpulkan bahwa untuk menumbuhkan kreativitas remaja itu

membutuhkan strategi-strategi tersendiri dengan memperhatikan langkah-langkah dalam menuju

kreativitas.

3.2 Saran

Masa remaja adalah gambaran akan masa mendatang “The Future”. Apabila tidak

memulai belajar dari hal-hal kecil seperti pembahasan yang tertulis di atas, kemungkinan besar,

kita tidak sia-sia dalam menghadapi kenyataan atau problema yang lebih besar di masa

mendatang. Oleh karena itu alangkah baiknya dari sekarang memulai untuk memperbaiki hal-hal

kecil yang akan berpengaruh besar di masa mendatang.

Berfikir kreatif bukanlah suatu bakat, melainkan sesuatu yang perlu digali. Setiap orang

berpotensi menjadi kreatif, tergantung kemauan, usaha dan kerja kerasnya. Maka dari itu berfikir

kreatif sangat diperlukan, karena remaja yang kreatif ditandai dengan selalu mencari cara untuk

melahirkan ide yang berbeda.

19

Page 23: Karya ilmiah

DAFTAR PUSTAKA 

Al-Uqshari, Yusuf.2005.Melejit dengan Kreatif.Jakarta: Gema Insani Press.

Maswan, Sulaiman Sahlan.1988.Multi Dimensi Sumber Kreativitas Manusia.

Bandung: Sinar Baru.

Meitasari Tjandrasa (1995:23) dalam file:///E:/kreativitas/alasan-pentingnya-kreativitas.html.

Wikan Kertanjali (Buku Catatan Hitam Putih:2011) dalam file:///E:/kreativitas/10-cara-menuju-orang-yang-kreatif.html.

Anak Mandiri Community Jambi (AMCJ:2010) dalam file:///E:/download/10-cara-menumbuhkan-kreativitas_03.html.

Baron, F., 1958. The Psychology og Imaginations. USA: Scientific.

Campbell, David. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Penerjemah AM. Mangunhardjana.

Hurlock, E. B. 1992. Perkembangan Anak. Penerjemah Meitasari Tjandrasa .

Munandar, SC Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Semiawan, Conny., dkk. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas.

20