39
ILMU SEJARAH MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial Disusun oleh : Kelas 1D Kelompok 5 Wildan Muhamad Romadhon 152170152 Fauzi Nurdiansyah 152170153 Irma Rosanti 152170158 Endah Sriwahyuni 152170163 Rista Mareta 152170164 Rifki Ataq Tauhid 152170165 Widiya Meistria Dewi 152170166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ilmu Sejarah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ilmu Sejarah

ILMU SEJARAHMAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial

Disusun oleh :

Kelas 1D

Kelompok 5

Wildan Muhamad Romadhon 152170152

Fauzi Nurdiansyah 152170153

Irma Rosanti 152170158

Endah Sriwahyuni 152170163

Rista Mareta 152170164

Rifki Ataq Tauhid 152170165

Widiya Meistria Dewi 152170166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2015

Page 2: Ilmu Sejarah

KATA PENGANTARBismillahirohmanirrohim,

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya makalah ini. Makalah yang kami buat ini berisi materi atau

pengetahuan tentang Ilmu Sejarah. Yang ditujukan guna memenuhi salah satu tugas

mata pelajaran Pengantar Ilmu Sosial yang diberikan oleh Ibu Eli Satiyasih R, S.Pd .

Makalah ini menjelaskan tentang apa itu Ilmu Sejarah dan kegunaannya. Oleh

karena itu, selain menyajikan materi yang dikehendaki makalah ini juga bisa

memberi pengetahuan lebih luas lagi tentang Ilmu Sejarah. Setiap konsep dibahas

secara rinci yang memudahkan dalam memahaminya.

Dalam proses pembuatan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak

lain. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. kedua orangtua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil;

2. berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan masukan yang sangat

berarti. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terimakasih.

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Tasikmalaya, 24 September 2015

Penyusun

i

Page 3: Ilmu Sejarah

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

2. Rumusan Masalah........................................................................................1

3. Tujuan Makalah...........................................................................................1

4. Manfaat Kegunaan Makalah........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.......................................................3

2. Metode dan Ilmu Bantu Sejarah..................................................................6

3. Tujuan dan Keguanaan Sejarah...................................................................7

4. Sejarah Perkembangan Sejarah....................................................................8

5. Hubungan Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya...................................10

6. Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya.....................11

7. Konsep-Konsep Sejarah...............................................................................11

8. Generalisasi-Generalisasi Sejarah................................................................13

9. Teori-Teori Sejarah......................................................................................16

BAB III PENUTUP.................................................................................................20

1. Simpulan......................................................................................................20

2. Saran............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Ilmu Sejarah

BAB I

PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada kriteria

tertentu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah ilmu yang

mengenai masa lalu.

Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab

akibat. Untuk para sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para

pembaca bahwa apa yang ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta yang

benar-benar ada.

Suatu peristiwa menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita

mengetahui mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.

Ilmu sejarah sendiri sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena Ilmu

Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bisa kita ketahui tentang apa yang

terjadi di masa lampau atau di masa lalu.

2. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1) Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah?

2) Metode dan Ilmu Bantu Sejarah?

3) Tujuan dan Kegunaan Sejarah?

4) Sejarah Perkembangan Sejarah?

5) Hubungan Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosial?

6) Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya ?

7) Konsep-Konsep Sejarah?

8) Generalisasi-Generalisasi Sejarah?

9) Teori-Teori Sejarah?

3. Tujuan

Sejalan dengan rumusan makalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan

untuk mengetahui:

1

Page 5: Ilmu Sejarah

2

1. Pengertian ilmu sejarah;

2. Metode dan ilmu sejarah;

3. Tujuan dan kegunaan sejarah;

4. Sejarah perkembangan sejarah;

5. Hubungan ilmu sejarah dengan ilmu sosial;

6. Rapprichievment sejarah dengan ilmu sosial lainnya;

7. Konsep-konsep sejarah;

8. Generalisasi-generalisasi sejarah;

9. Teori-teori sejarah.

4. Manfaat makalah

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah untuk menambah

informasi ataupun wawasan tentang ilmu sejarah, dan bagaimana manfaat ilmu

sejarah bagi kehidupan sekarang ini.

Page 6: Ilmu Sejarah

BAB II

PEMBAHASANA. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah

1. Pengertian sejarah

Secara etimologi “sejarah” berasal dari bahasa arab, Syajara yang berarti

terjadi, sedangkan dalam bahasa arab terdapat kata “Syajarah” atau “syajaratun” yang

berarti pohon, atau Syajarah an nasab yang artinya pohon silsilah. Dalam bahasa

inggris ada kata yang berpadanan dengan sejarah yakni histori yang berarti “masa

lampau umat manusia, atau kejadian-kejadian yang dibuat oleh alam”. Asal usul kata

history dalam bahasa inggris berawal dari bahasa yunani kuno “Istoria”, yang artinya

ilmu, belajar dengan cara bertanya-tanya. Dalam masyarakat di berbagai daerah juga

dikenal dengan istilah-istilah yang menunjuk pada pengertian sejarah seperti :

silsilah, riwayat, hikayat, tambo dan babad.

Secara umum sejarah dapat didefinisikan sebagai semua kisah tentang masa

lampau. Sedangkan secara khusus sejarah adalah sebagai ilmu yang memerlukan

persyaratan dan metode ilmiah. Tapi sejarah sebagai ilmu tidak mengakui semua

cerita tentang masa lalu adalah sejarah.

Pengertian sejarah menurut para ahli :

1) Norman E Cantor (sejarawan asal amerika serikat)

Sejarah adalah studi tentang apa yang telah diperbuat, dikatakan, dan

dipikirkan manusia pada masa lampau.

2) R Mohammad Ali

Sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar

benar telah terjadi.

3) Moh. Hatta

Sejarah adalah bukan sekedar cerita kejayaan masa lalu, melainkan

pemahaman di masa lampau yang di dalamnya mengandung berbagai

3

Page 7: Ilmu Sejarah

4

dinamika/problematika yang dapat dijadikan pelajaran bagi manusia

berikutnya.

4) Herodotus

Sejarah tidak berkembang kearah depan dengan tujuan yang pasti, tetapi

bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh

keadaan manusia.

5) Ibnu Khaldun

Sejarah adalah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau

peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak

masyarakat itu.

6) Aristoteles

Sejarah merupakan satu system yang meneliti kejadian tersusun dalam bentuk

kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti

yang kuat.

7) R.G. Collingwood

Sejarah adalah sejenis bentuk penelitian atau suatu penyiasatan tentang

perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.

8) Thomas Charlyle

Sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang

terkenal.

9) Patrick Gardiner

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

10) W.H. Walsh

Sejarah menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi

manusia.

11) Muh. Yamin

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan

beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.

12) Moh. Ali

Page 8: Ilmu Sejarah

5

Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang

berkaitan dengan kehidupan manusia.

13) Roeslan Abdulgani

Sejarah merupakan salah satu ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara

sitematis seluruh perkembangan masyarakat atau kemanusiaan dimasa lampau

beserta segala kejadiannya dengan maksud untuk dijadikan sebagai pedoman

penentuan arah di masa depan.

14) W.J.S. Poerwadarminta

Sejarah adalah kesastraan lama, silsilah, dan asal usul.

15) Eduard Hallet Carr

Sejarah adalah suatu proses terus-menerus interaksi antara sejarawan dengan

fakta-fakta yang ada padanya atau suatu dialog yang tidak henti-hentinya

antara masa sekarang dengan masa silam.

Dapat disimpulkan bahwa sejarah secara khusus adalah sejarah sebagai ilmu

yang mempelajari kehidupan manusia dengan segala aspeknya yang terjadi pada

masa lampau.

2. Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

1. Tiga Konsep dalam Sejarah

Terdapat tiga konsep penting dalam sejarah, yakni perubahan, waktu, dan

kontinuitas. Sejarah selalu berkaitan dengan perubahan, karena tidak ada

peristiwa yang terjadi dua kali. Sejarah bersifat einmalig (sekali terjadi) dan

unik (tidak ada duanya). Sedangkan yang konsep kedua, sejarah selalu

berkaitan dengan waktu. Sama-sama berbicara revolusi tentu berbeda dengan

revolusi industry, revolusi kemerdekaan Indonesia, dan sebagainya.

Sedangkan makna kontinuitas dalam sejarah adalah bahwa kisah sejarah

selalu berkelanjutan. Konsep ini tentu sangat erat kaitannya dengan konsep

perubahan dan perkembangan.

a. Sejarah sebagai peristiwa, Kisah, dan Ilmu

1) Sejarah sebagai peristiwa

Page 9: Ilmu Sejarah

6

History is event adalah kejadian, kenyataan, aktualitas sejarah

yang telah terjadi atau berlangsung pada waktu atau masa lampau.

Peristiwa sebagai sejarah merupakan aktivitas manusia yang hanya

sekali terjadi dan hilang bersama dengan berjalannya waktu, untuk

disusul aktivitas yang lainnya. Suatu peristiwa dapat menjadi sejarah

apabila peristiwa tersebut berhubungan dengan manusia.

2) Sejarah sebagai kisah

History as narrative adalah rangkaian cerita berupa narasi yang

disusun dari memori (ingatan), kesan atau tafsiran manusia terhadap

kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang

lampau. Tanpa adanya rangkaian cerita, sejarah seperti manusia

sendirian berdiri dipadang yang tandus yang sepi tanpa penghuni.

3) Sejarah sebagai ilmu

History as science mempelajari sejarah kenyataan dan

mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita

atau kisah sejarah. Sejarah sebagai ilmu harus memenuhi beberapa

syarat yaitu empiris (pengalaman), mempunyai obyek (sasaran atau

tujuan) memiliki teori, mempunyai metode (langkah-langkah).

B. Metode dan Ilmu Bantu Sejarah

Dalam metodologi riset, ada istilah metode historis dengan langkah-langkah

menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk diselidiki, mencari sumber

tentang fakta historis, meringkas dan mengevaluasi sumber-sumber historis, dan

menyajikan fakta-fakta yang bersangkutan yang bersangkutan dalam suatu kerangka

interprettatif.

Sedangkan sebagai ilmu bantu dalam panelitian, sejarah terdiri atas hal-hal

berikut:

1. Paleontologi yaitu ilmu tentang bentuk-bentiuk kehidupan purba.

2. Arkeologi yaitu kajian ilmiah mengenai hasil kebudayaan, baik dalam periode

prasejarah maupun periode sejarah.

Page 10: Ilmu Sejarah

7

3. Paleoantropologi yaitu ilmu tentang manusia-manusia purba atau antropologi

ragawi.

4. Paleografi yaitu kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termasuk ilmu membaca

dan penentuan waktu/tanggal/tahun.

5. Efigrafi yaitu pengetahuan tentang cara membaca, menentukan waktu serta

menganalisis tulisan kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama,

seperti batu.

6. Ikonografi yaitu arca-arca atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah

maupun sejarah.

7. Numismatik yaitu tentang ilmu mata uang, asal usul, teknik pembuatan, dan

mitologi.

8. Ilmu keramik kajian tentang barang-barang untuk tembikar dan porselin.

9. Genealogi yaitu pengetahuan tentang asal usul nenek moyang atau asal mula

keluarga seseorang maupun beberapa orang.

10. Filologi yaitu ilmu tentang naskah-naskah kuno.

11. Bahasa yaitu penguasaan tentang beberapa bahasa.

12. Statistik adalah sebagai presentasi analisis dan interpretasi angka-angka

terutama dalam quantohistory atau cliometry.

13. Etnografi merupakan kajian bagian antropologi tentang deskripsi dan analisis

kebudayaan suatu masyarakat tertentu.

C. Tujuan dan Kegunaan Sejarah

Mengenai fungsi dan kegunaan sejarah, sejak zaman klasik para penulis sudah

banyak memberikan penegasan bahwa sejarah selalu memiliki use value bagi

kehidupan manusia. Polybius (198-117 SM) mengatakan bahwa sejarah adalah

philosophy teachingby example. Ia pun mengemukakan bahwa semua orang memiliki

dua cara untuk menjadi baik, yaitu berasal dari pengalaman dirinya sendiri dan

berasal dari pengalaman orang lain.

Notosusanto (1979:4-10) mengidentifikasi empat jenis kegunaan sejarah,

yakni fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.

Page 11: Ilmu Sejarah

8

1. Fungsi Edukatif

Artinya, bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun

kearifan-kearifan. Hal itu di kemukakan dalam ungkapan John Seeley yang

mempertautkan masa lampau dengan sekarang.

2. Fungsi Inspiratif

Artinya, dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham.

3. Fungsi Instruktif

Artinya, bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses

pembelajaran pada salah satu kejuruan atau keterampilan tertentu. Seperti

navigasi, jurnalistik, militer dan sebagainya.

4. Fungsi Rekreasi

Artinya, dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun

keindahan.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH

Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu tertua, Pada abad ke-17 dan ke-18,

sejarah secara formal di ajarkan di universitas-universitas Eropa mulai dari Oxford

University hingga Gottingen (Gilbert, 1977). Walaupun kemunculan ilmu sejarah

baru terasa di abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan

sosial lainnya. Dimana perkembangan ilmu sejarah diwarnai oleh konflik persaingan

di antara para tokohnya.

Diilhami oleh karya Leovold von Ranke (1795-1886), para sejarawan mulai

meninggalkan paradigma sejarah klasik yang telah di praktikan oleh sebagian besar

sejarawan sejak abad delapan belas. Mereka mulai memusatkan perhatian pada

pemaparan narasi-narasi peristiwa politik yang trutama didasarkan pada dokumen-

dokumen resmi.

Namun, jika di telusuri lebih jauh lagi, embrio lahirnya ilmu sejarah dapat

ditarik dalam sejarah historiografi Eropa yang akan dilihat sebagai gejala terikat oleh

waktu (time bound) dan terikat pula oleh kebudayaan (culture bound) pada

zamannya.

Page 12: Ilmu Sejarah

9

Penulis sejarah Yunani yang terkenal adalah Herodotus (198-117 SM),

Thucydides (456-396 SM), dan Polybius (198-117 SM). Herodotus menulis karyanya

yang berjudul History of the Persian Wars (sejarah perang-perang Persia 500-479

SM), ia melihatnya perang ini sebagai bentrokan antar dua peradaban yang berbeda,

yaitu Yunani dan Persia.

Meskipun dia menganggap bahwa Persia sebagai bangsa “bar-bar” yang

dibencinya, namun Herodotus, mencoba bersikap objektif untuk menghargai bangsa

Persia. Disinilah kejernihan hati sejarawan Herodotus disamping ia berusaha keras

untuk melakukan inkuiri secara kritis dan memberi penjelasa-penjelasan yang

naturalistik serta tidak banyak menunjukkan adanya “campur tangan” para dewa,

sebagaimana penulis sebelumnya, yaitu Homerus sehingga Herodotus layak

mendapat julukan sebagai “Bapak sejarah” bahkan sebagai “Bapak Antropologi”.

Di Inggris yang puas dengan perkrmbangan institusional di pelopori oleh

David Hume (1711-1776) penulis History of England from the Invasion of Julius

Caesar to the Revolution of 1698. Di sini Hume percaya bahwa sejarah adalah catatan

tentang perkembangan intelektual dan moral.

Untuk memberikan semacam konklusi mengenai perkembangan pendekatan

ilmu sejarah sebelum abad ke-19, menurut Alexander Irwan mengemukakan bahwa

pendekatan sejarah pada zaman tersebut bercampur aduk dengan narasi yang bersifat

metafisis dan mitis.

Hal pertama yang perlu di catat adalah beragamnya nama mengenai materi

kajian atau disiplin-disiplin ilmu yang muncul sepanjang abad ke-19. Akan tetapi,

menjelang pecahnya Perang Dunia 1, terjadilah konvergensi umum atau konsensus di

sekitar sejumlah kecil nama spesifik, sedangkan calon-calon lainnya cenderung di

gugurkan.

Secara periodik, ilmu sejarah memang sudah berlangsung sejak lama dan

terminologi sejarah pun sudah amat tua, khususnya sejak zaman Yunani kuno. Sebab

mengenai catatan-catatan masa lalu,khususnya masa lalu tentang bangsanya sendiri,

negaranya sendiri, memang meruoakan suatu aktivitas yang sudah lazim dalam dunia

Page 13: Ilmu Sejarah

10

pengetahuan, dan hagiografi atau riwayat hidup dan legenda orang-orang yang di

anggap suci, penulisannya senantiasa didorong oleh mereka yang berkuasa. Akan

tetapi, yang membuat disiplin baru ilmu sejarah itu berbeda adalah sejak di

kembangkan penekanan pada wie es eigentlich gewesen ‘apa yang nyata-nyata

terjadi’ oleh Leopold von Ranke (1795-1886) pada abad ke-19 denga karyanya A

Critique of Modern Historycal Writers.

E. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya

1. Hubungan Sejarah dengan Sosiologi

Hal ini lebih tampak lagi dengan cepatnya perubahan sosial jelas menarik

perhatian bukan saja sejarawan, tetapi juga sosiologiwan. Sebab para

sosiologiwan yang menganalisis berbagai persyaratan pembangunan pertanian

dan industri di negara-negara yang di sebut negara berkembang memperoleh

kesan yang mereka kaji adalah tentang perubahan dari waktu ke waktu, dengan

katta lain sejarah.

2. Hubungan Sejarah dengan Antropologi

Hubungan ini dapat di lihat karena kedua disiplin ini memiliki persamaan

yang menempatkan manusia sebagai subjek dan objek kajiannya, lazimnya

mencakkup berbagai dimensi kegidupan.

3. Hubungan Sejarah dengan Psikologi

Dalam cerita sejarah, aktor atau pelaku sejarah senantiasa mendapat

sorotan yang tajam, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

4. Hubungan Sejarah dengan Geografi

Hubungan ini dapat di lihat dari suatu aksioma bahwa setiap peristiwa

sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial, ddimana keduanya

merupakan faktor yang membatasi fenomena sejarah tertentu sebagai kesatuan.

5. Hubungan Sejarah denngan Ilmu Ekonomi

Walaupun kita tahu bahwa sejarah politik pada dua atau tiga abad terakhir

begitu dominan dalam historiografi Barat, namun ironisnya mulai abad ke-

20,sejarah ekonomi dalam berbagai aspeknya pun semakin menonjol, terutama

Page 14: Ilmu Sejarah

11

setelah modernisasi, dimana hampir setiap bangsa di dunia lebih memfokuskan

pembangunan ekonomi.

6. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik

Politik adalah sejarah masa kini, dan sejarah adalah politik masa lampau.

F. Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu sosial lainnya

Secara rinci Kartodirddjo mengemukakan sebab-sebab rapprochement atau

proses saling mendekatnya antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial di sebabkan oleh

beberapa faktor, yaitu:

1. Sejarah sebagai deskriptif-naratif sudah tidak memuaskan lagi untuk

menjelaskan berbagai masalah atau gejala yang serba kompleks.

2. Pendekatan multidimensional atau social scientific adalah yang paling tepat

untuk di pergunakan sebagai cara menggarap permasalahan.

3. Ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan pesat sehingga dapat

menyediakan teori dan konsep yang merupakan alat analitis yang relevan

sekali untuk keperluan analitis historis.

G. Konsep-konsep sejarah

1. Perubahan

Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal

yang menjadi tampil berbeda.Konsep tersebut demikian penting dalam

sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada

hakikatnya adalah perubahan.

2. Peristiwa

Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik

maupun luar biasa karena memiliki keunikan.

3. Sebab dan Akibat

Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan

fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan,

perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi

yang mendahului peristiwa.

Page 15: Ilmu Sejarah

12

4. Nasionalisme

Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliiki arti rasa kebangsaan, di

mana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam

kehidupan bernegara.

5. Kemerdekaan/Kebebasan

Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nnilai utama dalam

kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia

yang senantiasa di agung-agung kan, sekalipun tidak selamanya di

praktikkan.

6. Kolonialisme

Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam

ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia

sejak abad ke-15 dan 16.

7. Revolusi

Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial

politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran.

8. Fasisme

Konsep fasisme atau facismadalah nama pengorganisasian pemerintahan

dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang

sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan

imperialis.

9. Komunisme

Konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial

yang di dasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan

swapemerintahan yang di atur secara komunal atau bersama-sama.

10. Peradaban

Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada

suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup

Page 16: Ilmu Sejarah

13

nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat

yang terwariskan dari generasi ke generasi.

11. Perbudakan

Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau slavery adalah suatu istilah

yang menggambarkan suatu suatun kondisi di mana seseorang maupun

kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang

memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.

12. Waktu

Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu, dan abad)

merupakan konsep esensial dalam sejarah.

13. Feminisne

Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari

subordinasi pria.

14. Liberalisme

Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya

hanya dapat di ungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang

menggambarkan nuansa-nuansa khusus.

15. Konservatisme

Istilah konservatisme merujuk pada doktrin yang meyakini bahwa realitas

suatu masyarakat dapat di temukan pada perkembangan sejarahnya.

H. Generalisasi-Generalisasi Sejarah

Dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat di bedakan atas tiga tingkatan, yaitu:

1. High order generalization ialah generalisasi yang yang di sebut laws atau principles,

yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal.

2. Intermediate level generalization ialah generalisasi yang di gunakan di kawasan

tertentu ataupun di daerah kebudayaan tertentu.

3. Law order generalization, yaitu generalisasi yang di dasarkan atas data dari dua atau

lebih tentang sekelompok masyarakat dari suatu kawasan tertentu yang bersifat lokal,

generalisasi inilah yang paling memungkinkan di buat dalam sejarah.

Page 17: Ilmu Sejarah

14

a. Perubahan

Jika hanya mengakui gerak sejarah berdasarkan siklus maka tidak akan

banyak terjadi perubahan-perubahan yang berarti dalam dinamika

masyarakat lokal, nasional, maupun global.

b. Peristiwa

Jika mengakui validitas gerak sejarah yang di kemukakan Giambatistta Vico,

di samping beberapa peristiwa sejarah itu kecenderungannya akan terjadi

pengulangan yang serupa, tetapi akan terjadi pula suatu proses kemajuan

yang lebih berarti daripada gerak sejarah yang benar-benar hanya bersifat

siklus belaka.

c. Sebab dan akibat

Munculnya peradaban di lembah Sungai Nil (Mesir kuno) yang bernilai

tinggi sebagai khazanah budaya dunia,di sebabkan adanya tantangan yang

cukup keras bagi masyarakat Mesir dan berperannya kaum elite minoritas

yang kreatif,akibatnya mereka berupaya untuk merespons tantangan itu

dalam bentuk peradaban yang bernilai agung.

d. Nasionalisme

Menurut Jan Romein, gerak kemajuan dan keberlanjutan perubahan sejarah

(sosial budaya), tidak dapat di samakan dengan evolusi biologis, melainkan

kebalikannya.

e. Kemerdekaan

Menurut Wittfogel, terdapat hubungan yang erat antara berkembangnya

budaya hidrolik yang berukuran besar ,khususnya sistem irigasi dengan

munculnya struktur sosial yang sentralistik, otokratik, dan birokratik,

sebagaimana sering di sebut sebagai despotisme oriental.

f. Kolonialisme

Merajalelanya kolonialisme Barat pada abad ke-19 terhadap Asia, Afrika dan

Amerika Latin, sebenarnya tidak dapat di lepaskan sebagai dampak

penemuan-penemauan daerah baru ataupun hasil ekplorasinya terhadap

daerah-daerah lain yang belum mereka kenal sebelumnya.

Page 18: Ilmu Sejarah

15

g. Revolusi

Revolusi Prancis yang terjadi tahun 1789 memiliki dampak besar bagi

kemenangan kaum borjuis di Eropa Barat maupun bangkitnya nasionalisme

serta perlawanan terhadap imperialisme,khususnya sesama bangsa Eropa.

h. Fasisme

Lahirnya fasisme di Italia maupun Jerman menjelang Perang Dunia II, tidak

lepas dari pengaruh krisis ekonomi dunia akibat malapetaka Perang Dunia I

yang menimbulkan krisis ekonomi (Malaise) yang sangat parah bagi dunia.

i. Komunisme

Makin meluasnya bahaya komunisme di Asia Tenggara, mendorong para ahli

strategi dan pemikir Amerika Serikat untuk menggagas suatu teori baru yang

di kenal dengan Teori Domino.

j. Peradaban

Beberapa pusat peradaban tertua, seperti Mesir kuno dan Cina kuno, pada

umum nya lahir ataupun muncul sebagai respons atas tantangan dan

kesadaran minoritas kreatif yang terjadi di beberapa lembah sungai-sungai

besar.

k. Perbudakan

Ketika kolonialisme dan imperialisme merajalela, sistem perbudakan di

beberapa wilayah (Afrika, Asia, maupun Amerika Latin) pun berkembang

dengan pesat.

l. Waktu

Studi tentang waktu dapat berfungsi baik sebagai kerangka eksternal untuk

mengiukur peristiwa dan proses.

m. Feminisme

Pada awalnya teori ini bersifat interdisipliner yang merangkum beberapa

diskriminasi dan ketimpangan sosial diantara pria dan wanita di berbagai

bidang sosial budaya.

n. Liberalisme

Secara metodologis, liberalisme meragukan penjelasan teori-teori holistik

ataupun kolektivisme.

Page 19: Ilmu Sejarah

16

o. Konservatisme

Pada umumnya,pengikut konservatisme adalah para orang tuayang sudah

memiliki pandangan dan sikap mapan mengenai apa yang harus diutamakan

dalam hidup.

I. Teori-teori Sejarah

1. Teori Gerak Siklus Ibnu Khaldun

Pokok-pokok pikiran dalam teori khaldun tersebut di kemukakan dalam Al-

Muqaddimah sebagai berikut.

a. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memiliki landasan

diatas hubungan antara manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan

manusia dengan manusia lainnya di sisi lain yang menimbulkan upaya

mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan lingkungan serta

mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industri,

menyusun hukum dan menerbitkan transaksi.

b. Bahwa kebudayaan dalam berbagai bangsa berkembangmelalui empat

fase, yaitu fase primitif atau nomaden, fase urbanisasi, fase

kemewahan, dan fase kemunduran yang mengantarkan kehancuran.

2. Teori Daur Kultural Spiral Glambatistta Vico

a. Secara makro, pokok-pokok pikiran Vico yang tertuang dalam teori

daur spiralnyadalam The New Science, adalah sebagai berikut.

Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda yang berputar mengitari

dirinya sendiri sehingga memungkinkan seorang filsufmeramalkan

terjadinya hal yang sama pada masa depan.

b. Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu

memperbaharui diri.

c. Masyarakat manusia bergerak melalui fase-fase perkembangan

tertentu dan terjalin erat dengan kemanusiaan yang di cirikan oleh

gerak kemajuan dalam tiga fase, yaitu fase teologis, fase herois, dan

fase humanistic.

Page 20: Ilmu Sejarah

17

d. Ide kemajuan adalah substansial, mesti tidak melalui satu perjalanan

lurus ke depan, tetapi bergerak dalam lingkaran-lingkaran historis

yang satu sama lain saling berpengaruh.

3. Teori Tantangan dan Tanggapan Arnold Toynbe

Pokok-pokok pikiran teori ini adalah:

a. Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan, walaupun bukan

atas dasar murni hukum sebab akibat, melainkan hanya sekedar

hubungan, dan hubungan itu dapat terjadi antara manusia dan alam

atau antara manusia dan manusia.

b. Berjenis-jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang

di perlukan bagi kemunculan suatu peradaban.

c. Terdapat lima kawasan perangsang yang berbeda bagi kemunculan

peradaban, yakni kawasan ganas, baru, diperebutkan, ditindas, dan

tempat pembuangan.

d. Kawasan ganas, mengacu kepada lingkungan fisik yang sukar di

taklukkan.Kawasan baru, mengacu kepada daerah yang belum pernah

di huni dan diolah. Kawasan diperebutkan, termasuk yang baru di

taklukkan dengan kekuatan militer. Kawsan tertindas, menunjukan

suatu situasi ancaman dari luar yang berkepanjangan. Kawasan

hukuman/pembuangan, mengacu kepada kawasan tempat kelas dan ras

yang secara historis telah menjadi sasaran penindasan, diskriminasi,

dan eksploitasi.

4. Teori Dialektika Kemajuan Jan Romein

Pokok-pokok pikiran teori Jan Romein adalah:

a. Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangannya

secara berangsur-angsur (evolusi), melainkan maju dengan lompatan-

lompatan yang sebanding dengan mutasi yang dikenal dalam dunia

alam hidup biologis.

Page 21: Ilmu Sejarah

18

b. Suatu langkah baru dalam evolusi manusia, kecil kemungkinannya

terjadi dalam masyarakat yang telah mencapai tingkat kesempurnaan

yang tinggi dalam arah tertentu. Sebaliknya kemajuan yang pernah di

capai di masa lalu, mungkin akan berlaku sebagai suatu penghambat

terhadap kemajuan lebih lanjut.

c. Dengan demikian, keterbelakangan dalam hal-hal tertentu dapat di

jadikan sebagai suatu keunggulan (situasi yang menguntungkan) untuk

mengejar ketinggalannya. Sebaliknya, kemajuan yang relatif pesat di

masa lalu, dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan.

5. Teori Despotisme Timur Wittfogel

Karl Wittfogel, penulis buku Oriental Despotism (1957) mengemukakan

teori-teorinya sebagai betrikut:

a. Cara produksi Asiatis, menurut pendapatnya yang khas pada

masyarakat-masyarakat yang berdasarkan irigasi besar-besaran,telah

menimbulkan suatu garis lain dalam perspektif evolusi.

b. Bila masyarakat-masyarakat feodal memungkinkan suatu

perkembangan menuju kapitalisme borjuis maka birokrasi-birokrasi

Asiatis itu (mencakup Tsar Rusia) sama sekali tidak cocok bagi

perkembangan apapun menuju suatu struktur yang lebih modern.

c. Doktrin ini bermaksud menunjukkan bahwa Uni Soviet (sekarang

Rusia) maupun Cina tidak dapat menawarkan apapun yang mungkin

diinginkan oleh bangsa-bangsa lain, jalan satu-satunya ke arah

kemajuan adalah mengikuti garis peradaban modernyang berdasarkan

hak milik.

6. Teori Perkembangan Sejarah dan Masyarakat Karl Mark

Teori-teorinya tantang gerak sejarah dan masyarakat, tertuang dalam Deutch

Ideologie (ideologi Jerman) tahun 1845-1846, secara ringkas dapat kemukakakan

sebagai berikut:

Page 22: Ilmu Sejarah

19

a. Struktur ekonomi masyarakat yang di topang oleh relasi-relasinya

dengan produksi, merupakan pondasi riil masyarakat.

b. Seiring dengan tenaga produktif masyarakat berkembang, tenaga-

tenaga produktif ini mengalami pertentangan dengan berbagai relasi

produksi yang ada sehingga membelenggu pertumbuhannya.

Kemudian, mulailah suatu era revolusi sosial, seiring dengan

terpecahnya masyarakat akibat konflik.

c. Relasi-relasi produksi yang lebih baru dan lebih tinggi ini

mengakomodasi secara lebih baik keberlangsungan pertumbuhan

kapasitas produksi masyarakat.

d. Dengan demikian, perkembangan kapasitas produktif masyarakat

menentukan corak utama evolusi yang di hasilkan, yang pada

gilirannya menciptakan institusi-institusi hukum dan politik

masyarakat atau suprastruktur.

7. Teori Feminisme Wollstonecraft

a. Isi pokok pemikiran teori Wollstonecraft adalah sebagai berikut:

Salah satu ciri yang paling universal sekaligus mencolok adalah

subordinasi wanita atas pria.

b. Masyarakat dan kaum pria telah membatasi kesempatan-kesempatan

yang dimiliki wanita untuk menggunakan kemampuan alaminya bagi

kebaikan masyarakat.

c. Wanita tidak boleh memiliki status inferior, sekalipun penyebabnya

oleh kaum wanita itu sendiri.

Page 23: Ilmu Sejarah

BAB III

PENUTUPA. Simpulan

Sejarah itu adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau

kejadian masa lampau dalam kehidupan manusia. Selain memiliki ciri-ciri sebagai

ilmu, sejarah (sebagai kisah) juga memiliki karakter tersendiri. Karakteristik ini

memandang dan menganalisis sesuatu berdasarkan sifat, waktu, dan sifat faktanya.

Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sedangkan fungsi khusus

sejarah terbagi atas fungsi intrinsic (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya)

dan fungsi ekstrinsik (fungsi ke luar dirinya). Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi

kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Pandangan dan teori

dari para ahli dapat disimpulkan yaitu kita harus bisa belajar drioi sejarah dan tidak

sekali-sekali melupakannya.

B. Saran

Untuk semua masyarakat, sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena

seperti yang kita telah ketahui, sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan

sehari-hari, salah satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah

hikmah baik yang positif maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni

keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya,

untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi masa lampau, tidak

akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar “Belajarlah dari sejarah” atau

“sejarah mengajarkan kepada kita” atau “perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang

diberikan oleh sejarah”.

20

Page 24: Ilmu Sejarah

DAFTAR PUSTAKASupardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak

Widiastuti,nur. 2006. Sejarah untuk SMA kelas X. Klaten: Viva Vakarindo

http://www.gurusejarah.com/2014/09/pengertian-ilmu-sejarah.html

http://duniapendidikan2012.blogspot.in/2012/09/pengertian-ilmu-sejarah.html

http://www.apapengertianahli.com/2015/05/pengertian-sejarah-dan-ruang-lingkup-

ilmu-sejarah.html