Upload
endahsriwahyuni
View
480
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
ILMU SEJARAHMAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial
Disusun oleh :
Kelas 1D
Kelompok 5
Wildan Muhamad Romadhon 152170152
Fauzi Nurdiansyah 152170153
Irma Rosanti 152170158
Endah Sriwahyuni 152170163
Rista Mareta 152170164
Rifki Ataq Tauhid 152170165
Widiya Meistria Dewi 152170166
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
KATA PENGANTARBismillahirohmanirrohim,
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini. Makalah yang kami buat ini berisi materi atau
pengetahuan tentang Ilmu Sejarah. Yang ditujukan guna memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Pengantar Ilmu Sosial yang diberikan oleh Ibu Eli Satiyasih R, S.Pd .
Makalah ini menjelaskan tentang apa itu Ilmu Sejarah dan kegunaannya. Oleh
karena itu, selain menyajikan materi yang dikehendaki makalah ini juga bisa
memberi pengetahuan lebih luas lagi tentang Ilmu Sejarah. Setiap konsep dibahas
secara rinci yang memudahkan dalam memahaminya.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak
lain. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. kedua orangtua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil;
2. berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan masukan yang sangat
berarti. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terimakasih.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Tasikmalaya, 24 September 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................1
3. Tujuan Makalah...........................................................................................1
4. Manfaat Kegunaan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.......................................................3
2. Metode dan Ilmu Bantu Sejarah..................................................................6
3. Tujuan dan Keguanaan Sejarah...................................................................7
4. Sejarah Perkembangan Sejarah....................................................................8
5. Hubungan Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya...................................10
6. Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya.....................11
7. Konsep-Konsep Sejarah...............................................................................11
8. Generalisasi-Generalisasi Sejarah................................................................13
9. Teori-Teori Sejarah......................................................................................16
BAB III PENUTUP.................................................................................................20
1. Simpulan......................................................................................................20
2. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah
Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada kriteria
tertentu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah ilmu yang
mengenai masa lalu.
Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab
akibat. Untuk para sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para
pembaca bahwa apa yang ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta yang
benar-benar ada.
Suatu peristiwa menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita
mengetahui mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.
Ilmu sejarah sendiri sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena Ilmu
Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bisa kita ketahui tentang apa yang
terjadi di masa lampau atau di masa lalu.
2. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1) Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah?
2) Metode dan Ilmu Bantu Sejarah?
3) Tujuan dan Kegunaan Sejarah?
4) Sejarah Perkembangan Sejarah?
5) Hubungan Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosial?
6) Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya ?
7) Konsep-Konsep Sejarah?
8) Generalisasi-Generalisasi Sejarah?
9) Teori-Teori Sejarah?
3. Tujuan
Sejalan dengan rumusan makalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui:
1
2
1. Pengertian ilmu sejarah;
2. Metode dan ilmu sejarah;
3. Tujuan dan kegunaan sejarah;
4. Sejarah perkembangan sejarah;
5. Hubungan ilmu sejarah dengan ilmu sosial;
6. Rapprichievment sejarah dengan ilmu sosial lainnya;
7. Konsep-konsep sejarah;
8. Generalisasi-generalisasi sejarah;
9. Teori-teori sejarah.
4. Manfaat makalah
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah untuk menambah
informasi ataupun wawasan tentang ilmu sejarah, dan bagaimana manfaat ilmu
sejarah bagi kehidupan sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASANA. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
1. Pengertian sejarah
Secara etimologi “sejarah” berasal dari bahasa arab, Syajara yang berarti
terjadi, sedangkan dalam bahasa arab terdapat kata “Syajarah” atau “syajaratun” yang
berarti pohon, atau Syajarah an nasab yang artinya pohon silsilah. Dalam bahasa
inggris ada kata yang berpadanan dengan sejarah yakni histori yang berarti “masa
lampau umat manusia, atau kejadian-kejadian yang dibuat oleh alam”. Asal usul kata
history dalam bahasa inggris berawal dari bahasa yunani kuno “Istoria”, yang artinya
ilmu, belajar dengan cara bertanya-tanya. Dalam masyarakat di berbagai daerah juga
dikenal dengan istilah-istilah yang menunjuk pada pengertian sejarah seperti :
silsilah, riwayat, hikayat, tambo dan babad.
Secara umum sejarah dapat didefinisikan sebagai semua kisah tentang masa
lampau. Sedangkan secara khusus sejarah adalah sebagai ilmu yang memerlukan
persyaratan dan metode ilmiah. Tapi sejarah sebagai ilmu tidak mengakui semua
cerita tentang masa lalu adalah sejarah.
Pengertian sejarah menurut para ahli :
1) Norman E Cantor (sejarawan asal amerika serikat)
Sejarah adalah studi tentang apa yang telah diperbuat, dikatakan, dan
dipikirkan manusia pada masa lampau.
2) R Mohammad Ali
Sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar
benar telah terjadi.
3) Moh. Hatta
Sejarah adalah bukan sekedar cerita kejayaan masa lalu, melainkan
pemahaman di masa lampau yang di dalamnya mengandung berbagai
3
4
dinamika/problematika yang dapat dijadikan pelajaran bagi manusia
berikutnya.
4) Herodotus
Sejarah tidak berkembang kearah depan dengan tujuan yang pasti, tetapi
bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh
keadaan manusia.
5) Ibnu Khaldun
Sejarah adalah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau
peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak
masyarakat itu.
6) Aristoteles
Sejarah merupakan satu system yang meneliti kejadian tersusun dalam bentuk
kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti
yang kuat.
7) R.G. Collingwood
Sejarah adalah sejenis bentuk penelitian atau suatu penyiasatan tentang
perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
8) Thomas Charlyle
Sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang
terkenal.
9) Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
10) W.H. Walsh
Sejarah menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi
manusia.
11) Muh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
12) Moh. Ali
5
Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang
berkaitan dengan kehidupan manusia.
13) Roeslan Abdulgani
Sejarah merupakan salah satu ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara
sitematis seluruh perkembangan masyarakat atau kemanusiaan dimasa lampau
beserta segala kejadiannya dengan maksud untuk dijadikan sebagai pedoman
penentuan arah di masa depan.
14) W.J.S. Poerwadarminta
Sejarah adalah kesastraan lama, silsilah, dan asal usul.
15) Eduard Hallet Carr
Sejarah adalah suatu proses terus-menerus interaksi antara sejarawan dengan
fakta-fakta yang ada padanya atau suatu dialog yang tidak henti-hentinya
antara masa sekarang dengan masa silam.
Dapat disimpulkan bahwa sejarah secara khusus adalah sejarah sebagai ilmu
yang mempelajari kehidupan manusia dengan segala aspeknya yang terjadi pada
masa lampau.
2. Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
1. Tiga Konsep dalam Sejarah
Terdapat tiga konsep penting dalam sejarah, yakni perubahan, waktu, dan
kontinuitas. Sejarah selalu berkaitan dengan perubahan, karena tidak ada
peristiwa yang terjadi dua kali. Sejarah bersifat einmalig (sekali terjadi) dan
unik (tidak ada duanya). Sedangkan yang konsep kedua, sejarah selalu
berkaitan dengan waktu. Sama-sama berbicara revolusi tentu berbeda dengan
revolusi industry, revolusi kemerdekaan Indonesia, dan sebagainya.
Sedangkan makna kontinuitas dalam sejarah adalah bahwa kisah sejarah
selalu berkelanjutan. Konsep ini tentu sangat erat kaitannya dengan konsep
perubahan dan perkembangan.
a. Sejarah sebagai peristiwa, Kisah, dan Ilmu
1) Sejarah sebagai peristiwa
6
History is event adalah kejadian, kenyataan, aktualitas sejarah
yang telah terjadi atau berlangsung pada waktu atau masa lampau.
Peristiwa sebagai sejarah merupakan aktivitas manusia yang hanya
sekali terjadi dan hilang bersama dengan berjalannya waktu, untuk
disusul aktivitas yang lainnya. Suatu peristiwa dapat menjadi sejarah
apabila peristiwa tersebut berhubungan dengan manusia.
2) Sejarah sebagai kisah
History as narrative adalah rangkaian cerita berupa narasi yang
disusun dari memori (ingatan), kesan atau tafsiran manusia terhadap
kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang
lampau. Tanpa adanya rangkaian cerita, sejarah seperti manusia
sendirian berdiri dipadang yang tandus yang sepi tanpa penghuni.
3) Sejarah sebagai ilmu
History as science mempelajari sejarah kenyataan dan
mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita
atau kisah sejarah. Sejarah sebagai ilmu harus memenuhi beberapa
syarat yaitu empiris (pengalaman), mempunyai obyek (sasaran atau
tujuan) memiliki teori, mempunyai metode (langkah-langkah).
B. Metode dan Ilmu Bantu Sejarah
Dalam metodologi riset, ada istilah metode historis dengan langkah-langkah
menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk diselidiki, mencari sumber
tentang fakta historis, meringkas dan mengevaluasi sumber-sumber historis, dan
menyajikan fakta-fakta yang bersangkutan yang bersangkutan dalam suatu kerangka
interprettatif.
Sedangkan sebagai ilmu bantu dalam panelitian, sejarah terdiri atas hal-hal
berikut:
1. Paleontologi yaitu ilmu tentang bentuk-bentiuk kehidupan purba.
2. Arkeologi yaitu kajian ilmiah mengenai hasil kebudayaan, baik dalam periode
prasejarah maupun periode sejarah.
7
3. Paleoantropologi yaitu ilmu tentang manusia-manusia purba atau antropologi
ragawi.
4. Paleografi yaitu kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termasuk ilmu membaca
dan penentuan waktu/tanggal/tahun.
5. Efigrafi yaitu pengetahuan tentang cara membaca, menentukan waktu serta
menganalisis tulisan kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama,
seperti batu.
6. Ikonografi yaitu arca-arca atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah
maupun sejarah.
7. Numismatik yaitu tentang ilmu mata uang, asal usul, teknik pembuatan, dan
mitologi.
8. Ilmu keramik kajian tentang barang-barang untuk tembikar dan porselin.
9. Genealogi yaitu pengetahuan tentang asal usul nenek moyang atau asal mula
keluarga seseorang maupun beberapa orang.
10. Filologi yaitu ilmu tentang naskah-naskah kuno.
11. Bahasa yaitu penguasaan tentang beberapa bahasa.
12. Statistik adalah sebagai presentasi analisis dan interpretasi angka-angka
terutama dalam quantohistory atau cliometry.
13. Etnografi merupakan kajian bagian antropologi tentang deskripsi dan analisis
kebudayaan suatu masyarakat tertentu.
C. Tujuan dan Kegunaan Sejarah
Mengenai fungsi dan kegunaan sejarah, sejak zaman klasik para penulis sudah
banyak memberikan penegasan bahwa sejarah selalu memiliki use value bagi
kehidupan manusia. Polybius (198-117 SM) mengatakan bahwa sejarah adalah
philosophy teachingby example. Ia pun mengemukakan bahwa semua orang memiliki
dua cara untuk menjadi baik, yaitu berasal dari pengalaman dirinya sendiri dan
berasal dari pengalaman orang lain.
Notosusanto (1979:4-10) mengidentifikasi empat jenis kegunaan sejarah,
yakni fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.
8
1. Fungsi Edukatif
Artinya, bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun
kearifan-kearifan. Hal itu di kemukakan dalam ungkapan John Seeley yang
mempertautkan masa lampau dengan sekarang.
2. Fungsi Inspiratif
Artinya, dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham.
3. Fungsi Instruktif
Artinya, bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses
pembelajaran pada salah satu kejuruan atau keterampilan tertentu. Seperti
navigasi, jurnalistik, militer dan sebagainya.
4. Fungsi Rekreasi
Artinya, dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun
keindahan.
D. SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH
Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu tertua, Pada abad ke-17 dan ke-18,
sejarah secara formal di ajarkan di universitas-universitas Eropa mulai dari Oxford
University hingga Gottingen (Gilbert, 1977). Walaupun kemunculan ilmu sejarah
baru terasa di abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
sosial lainnya. Dimana perkembangan ilmu sejarah diwarnai oleh konflik persaingan
di antara para tokohnya.
Diilhami oleh karya Leovold von Ranke (1795-1886), para sejarawan mulai
meninggalkan paradigma sejarah klasik yang telah di praktikan oleh sebagian besar
sejarawan sejak abad delapan belas. Mereka mulai memusatkan perhatian pada
pemaparan narasi-narasi peristiwa politik yang trutama didasarkan pada dokumen-
dokumen resmi.
Namun, jika di telusuri lebih jauh lagi, embrio lahirnya ilmu sejarah dapat
ditarik dalam sejarah historiografi Eropa yang akan dilihat sebagai gejala terikat oleh
waktu (time bound) dan terikat pula oleh kebudayaan (culture bound) pada
zamannya.
9
Penulis sejarah Yunani yang terkenal adalah Herodotus (198-117 SM),
Thucydides (456-396 SM), dan Polybius (198-117 SM). Herodotus menulis karyanya
yang berjudul History of the Persian Wars (sejarah perang-perang Persia 500-479
SM), ia melihatnya perang ini sebagai bentrokan antar dua peradaban yang berbeda,
yaitu Yunani dan Persia.
Meskipun dia menganggap bahwa Persia sebagai bangsa “bar-bar” yang
dibencinya, namun Herodotus, mencoba bersikap objektif untuk menghargai bangsa
Persia. Disinilah kejernihan hati sejarawan Herodotus disamping ia berusaha keras
untuk melakukan inkuiri secara kritis dan memberi penjelasa-penjelasan yang
naturalistik serta tidak banyak menunjukkan adanya “campur tangan” para dewa,
sebagaimana penulis sebelumnya, yaitu Homerus sehingga Herodotus layak
mendapat julukan sebagai “Bapak sejarah” bahkan sebagai “Bapak Antropologi”.
Di Inggris yang puas dengan perkrmbangan institusional di pelopori oleh
David Hume (1711-1776) penulis History of England from the Invasion of Julius
Caesar to the Revolution of 1698. Di sini Hume percaya bahwa sejarah adalah catatan
tentang perkembangan intelektual dan moral.
Untuk memberikan semacam konklusi mengenai perkembangan pendekatan
ilmu sejarah sebelum abad ke-19, menurut Alexander Irwan mengemukakan bahwa
pendekatan sejarah pada zaman tersebut bercampur aduk dengan narasi yang bersifat
metafisis dan mitis.
Hal pertama yang perlu di catat adalah beragamnya nama mengenai materi
kajian atau disiplin-disiplin ilmu yang muncul sepanjang abad ke-19. Akan tetapi,
menjelang pecahnya Perang Dunia 1, terjadilah konvergensi umum atau konsensus di
sekitar sejumlah kecil nama spesifik, sedangkan calon-calon lainnya cenderung di
gugurkan.
Secara periodik, ilmu sejarah memang sudah berlangsung sejak lama dan
terminologi sejarah pun sudah amat tua, khususnya sejak zaman Yunani kuno. Sebab
mengenai catatan-catatan masa lalu,khususnya masa lalu tentang bangsanya sendiri,
negaranya sendiri, memang meruoakan suatu aktivitas yang sudah lazim dalam dunia
10
pengetahuan, dan hagiografi atau riwayat hidup dan legenda orang-orang yang di
anggap suci, penulisannya senantiasa didorong oleh mereka yang berkuasa. Akan
tetapi, yang membuat disiplin baru ilmu sejarah itu berbeda adalah sejak di
kembangkan penekanan pada wie es eigentlich gewesen ‘apa yang nyata-nyata
terjadi’ oleh Leopold von Ranke (1795-1886) pada abad ke-19 denga karyanya A
Critique of Modern Historycal Writers.
E. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya
1. Hubungan Sejarah dengan Sosiologi
Hal ini lebih tampak lagi dengan cepatnya perubahan sosial jelas menarik
perhatian bukan saja sejarawan, tetapi juga sosiologiwan. Sebab para
sosiologiwan yang menganalisis berbagai persyaratan pembangunan pertanian
dan industri di negara-negara yang di sebut negara berkembang memperoleh
kesan yang mereka kaji adalah tentang perubahan dari waktu ke waktu, dengan
katta lain sejarah.
2. Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Hubungan ini dapat di lihat karena kedua disiplin ini memiliki persamaan
yang menempatkan manusia sebagai subjek dan objek kajiannya, lazimnya
mencakkup berbagai dimensi kegidupan.
3. Hubungan Sejarah dengan Psikologi
Dalam cerita sejarah, aktor atau pelaku sejarah senantiasa mendapat
sorotan yang tajam, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
4. Hubungan Sejarah dengan Geografi
Hubungan ini dapat di lihat dari suatu aksioma bahwa setiap peristiwa
sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial, ddimana keduanya
merupakan faktor yang membatasi fenomena sejarah tertentu sebagai kesatuan.
5. Hubungan Sejarah denngan Ilmu Ekonomi
Walaupun kita tahu bahwa sejarah politik pada dua atau tiga abad terakhir
begitu dominan dalam historiografi Barat, namun ironisnya mulai abad ke-
20,sejarah ekonomi dalam berbagai aspeknya pun semakin menonjol, terutama
11
setelah modernisasi, dimana hampir setiap bangsa di dunia lebih memfokuskan
pembangunan ekonomi.
6. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Politik adalah sejarah masa kini, dan sejarah adalah politik masa lampau.
F. Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu sosial lainnya
Secara rinci Kartodirddjo mengemukakan sebab-sebab rapprochement atau
proses saling mendekatnya antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial di sebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Sejarah sebagai deskriptif-naratif sudah tidak memuaskan lagi untuk
menjelaskan berbagai masalah atau gejala yang serba kompleks.
2. Pendekatan multidimensional atau social scientific adalah yang paling tepat
untuk di pergunakan sebagai cara menggarap permasalahan.
3. Ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan pesat sehingga dapat
menyediakan teori dan konsep yang merupakan alat analitis yang relevan
sekali untuk keperluan analitis historis.
G. Konsep-konsep sejarah
1. Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal
yang menjadi tampil berbeda.Konsep tersebut demikian penting dalam
sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada
hakikatnya adalah perubahan.
2. Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik
maupun luar biasa karena memiliki keunikan.
3. Sebab dan Akibat
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan
fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan,
perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi
yang mendahului peristiwa.
12
4. Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliiki arti rasa kebangsaan, di
mana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam
kehidupan bernegara.
5. Kemerdekaan/Kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nnilai utama dalam
kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia
yang senantiasa di agung-agung kan, sekalipun tidak selamanya di
praktikkan.
6. Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam
ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia
sejak abad ke-15 dan 16.
7. Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial
politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran.
8. Fasisme
Konsep fasisme atau facismadalah nama pengorganisasian pemerintahan
dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang
sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan
imperialis.
9. Komunisme
Konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial
yang di dasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan
swapemerintahan yang di atur secara komunal atau bersama-sama.
10. Peradaban
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada
suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup
13
nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat
yang terwariskan dari generasi ke generasi.
11. Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau slavery adalah suatu istilah
yang menggambarkan suatu suatun kondisi di mana seseorang maupun
kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang
memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.
12. Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu, dan abad)
merupakan konsep esensial dalam sejarah.
13. Feminisne
Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari
subordinasi pria.
14. Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya
hanya dapat di ungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang
menggambarkan nuansa-nuansa khusus.
15. Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk pada doktrin yang meyakini bahwa realitas
suatu masyarakat dapat di temukan pada perkembangan sejarahnya.
H. Generalisasi-Generalisasi Sejarah
Dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat di bedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. High order generalization ialah generalisasi yang yang di sebut laws atau principles,
yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal.
2. Intermediate level generalization ialah generalisasi yang di gunakan di kawasan
tertentu ataupun di daerah kebudayaan tertentu.
3. Law order generalization, yaitu generalisasi yang di dasarkan atas data dari dua atau
lebih tentang sekelompok masyarakat dari suatu kawasan tertentu yang bersifat lokal,
generalisasi inilah yang paling memungkinkan di buat dalam sejarah.
14
a. Perubahan
Jika hanya mengakui gerak sejarah berdasarkan siklus maka tidak akan
banyak terjadi perubahan-perubahan yang berarti dalam dinamika
masyarakat lokal, nasional, maupun global.
b. Peristiwa
Jika mengakui validitas gerak sejarah yang di kemukakan Giambatistta Vico,
di samping beberapa peristiwa sejarah itu kecenderungannya akan terjadi
pengulangan yang serupa, tetapi akan terjadi pula suatu proses kemajuan
yang lebih berarti daripada gerak sejarah yang benar-benar hanya bersifat
siklus belaka.
c. Sebab dan akibat
Munculnya peradaban di lembah Sungai Nil (Mesir kuno) yang bernilai
tinggi sebagai khazanah budaya dunia,di sebabkan adanya tantangan yang
cukup keras bagi masyarakat Mesir dan berperannya kaum elite minoritas
yang kreatif,akibatnya mereka berupaya untuk merespons tantangan itu
dalam bentuk peradaban yang bernilai agung.
d. Nasionalisme
Menurut Jan Romein, gerak kemajuan dan keberlanjutan perubahan sejarah
(sosial budaya), tidak dapat di samakan dengan evolusi biologis, melainkan
kebalikannya.
e. Kemerdekaan
Menurut Wittfogel, terdapat hubungan yang erat antara berkembangnya
budaya hidrolik yang berukuran besar ,khususnya sistem irigasi dengan
munculnya struktur sosial yang sentralistik, otokratik, dan birokratik,
sebagaimana sering di sebut sebagai despotisme oriental.
f. Kolonialisme
Merajalelanya kolonialisme Barat pada abad ke-19 terhadap Asia, Afrika dan
Amerika Latin, sebenarnya tidak dapat di lepaskan sebagai dampak
penemuan-penemauan daerah baru ataupun hasil ekplorasinya terhadap
daerah-daerah lain yang belum mereka kenal sebelumnya.
15
g. Revolusi
Revolusi Prancis yang terjadi tahun 1789 memiliki dampak besar bagi
kemenangan kaum borjuis di Eropa Barat maupun bangkitnya nasionalisme
serta perlawanan terhadap imperialisme,khususnya sesama bangsa Eropa.
h. Fasisme
Lahirnya fasisme di Italia maupun Jerman menjelang Perang Dunia II, tidak
lepas dari pengaruh krisis ekonomi dunia akibat malapetaka Perang Dunia I
yang menimbulkan krisis ekonomi (Malaise) yang sangat parah bagi dunia.
i. Komunisme
Makin meluasnya bahaya komunisme di Asia Tenggara, mendorong para ahli
strategi dan pemikir Amerika Serikat untuk menggagas suatu teori baru yang
di kenal dengan Teori Domino.
j. Peradaban
Beberapa pusat peradaban tertua, seperti Mesir kuno dan Cina kuno, pada
umum nya lahir ataupun muncul sebagai respons atas tantangan dan
kesadaran minoritas kreatif yang terjadi di beberapa lembah sungai-sungai
besar.
k. Perbudakan
Ketika kolonialisme dan imperialisme merajalela, sistem perbudakan di
beberapa wilayah (Afrika, Asia, maupun Amerika Latin) pun berkembang
dengan pesat.
l. Waktu
Studi tentang waktu dapat berfungsi baik sebagai kerangka eksternal untuk
mengiukur peristiwa dan proses.
m. Feminisme
Pada awalnya teori ini bersifat interdisipliner yang merangkum beberapa
diskriminasi dan ketimpangan sosial diantara pria dan wanita di berbagai
bidang sosial budaya.
n. Liberalisme
Secara metodologis, liberalisme meragukan penjelasan teori-teori holistik
ataupun kolektivisme.
16
o. Konservatisme
Pada umumnya,pengikut konservatisme adalah para orang tuayang sudah
memiliki pandangan dan sikap mapan mengenai apa yang harus diutamakan
dalam hidup.
I. Teori-teori Sejarah
1. Teori Gerak Siklus Ibnu Khaldun
Pokok-pokok pikiran dalam teori khaldun tersebut di kemukakan dalam Al-
Muqaddimah sebagai berikut.
a. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memiliki landasan
diatas hubungan antara manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan
manusia dengan manusia lainnya di sisi lain yang menimbulkan upaya
mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan lingkungan serta
mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industri,
menyusun hukum dan menerbitkan transaksi.
b. Bahwa kebudayaan dalam berbagai bangsa berkembangmelalui empat
fase, yaitu fase primitif atau nomaden, fase urbanisasi, fase
kemewahan, dan fase kemunduran yang mengantarkan kehancuran.
2. Teori Daur Kultural Spiral Glambatistta Vico
a. Secara makro, pokok-pokok pikiran Vico yang tertuang dalam teori
daur spiralnyadalam The New Science, adalah sebagai berikut.
Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda yang berputar mengitari
dirinya sendiri sehingga memungkinkan seorang filsufmeramalkan
terjadinya hal yang sama pada masa depan.
b. Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu
memperbaharui diri.
c. Masyarakat manusia bergerak melalui fase-fase perkembangan
tertentu dan terjalin erat dengan kemanusiaan yang di cirikan oleh
gerak kemajuan dalam tiga fase, yaitu fase teologis, fase herois, dan
fase humanistic.
17
d. Ide kemajuan adalah substansial, mesti tidak melalui satu perjalanan
lurus ke depan, tetapi bergerak dalam lingkaran-lingkaran historis
yang satu sama lain saling berpengaruh.
3. Teori Tantangan dan Tanggapan Arnold Toynbe
Pokok-pokok pikiran teori ini adalah:
a. Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan, walaupun bukan
atas dasar murni hukum sebab akibat, melainkan hanya sekedar
hubungan, dan hubungan itu dapat terjadi antara manusia dan alam
atau antara manusia dan manusia.
b. Berjenis-jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang
di perlukan bagi kemunculan suatu peradaban.
c. Terdapat lima kawasan perangsang yang berbeda bagi kemunculan
peradaban, yakni kawasan ganas, baru, diperebutkan, ditindas, dan
tempat pembuangan.
d. Kawasan ganas, mengacu kepada lingkungan fisik yang sukar di
taklukkan.Kawasan baru, mengacu kepada daerah yang belum pernah
di huni dan diolah. Kawasan diperebutkan, termasuk yang baru di
taklukkan dengan kekuatan militer. Kawsan tertindas, menunjukan
suatu situasi ancaman dari luar yang berkepanjangan. Kawasan
hukuman/pembuangan, mengacu kepada kawasan tempat kelas dan ras
yang secara historis telah menjadi sasaran penindasan, diskriminasi,
dan eksploitasi.
4. Teori Dialektika Kemajuan Jan Romein
Pokok-pokok pikiran teori Jan Romein adalah:
a. Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangannya
secara berangsur-angsur (evolusi), melainkan maju dengan lompatan-
lompatan yang sebanding dengan mutasi yang dikenal dalam dunia
alam hidup biologis.
18
b. Suatu langkah baru dalam evolusi manusia, kecil kemungkinannya
terjadi dalam masyarakat yang telah mencapai tingkat kesempurnaan
yang tinggi dalam arah tertentu. Sebaliknya kemajuan yang pernah di
capai di masa lalu, mungkin akan berlaku sebagai suatu penghambat
terhadap kemajuan lebih lanjut.
c. Dengan demikian, keterbelakangan dalam hal-hal tertentu dapat di
jadikan sebagai suatu keunggulan (situasi yang menguntungkan) untuk
mengejar ketinggalannya. Sebaliknya, kemajuan yang relatif pesat di
masa lalu, dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan.
5. Teori Despotisme Timur Wittfogel
Karl Wittfogel, penulis buku Oriental Despotism (1957) mengemukakan
teori-teorinya sebagai betrikut:
a. Cara produksi Asiatis, menurut pendapatnya yang khas pada
masyarakat-masyarakat yang berdasarkan irigasi besar-besaran,telah
menimbulkan suatu garis lain dalam perspektif evolusi.
b. Bila masyarakat-masyarakat feodal memungkinkan suatu
perkembangan menuju kapitalisme borjuis maka birokrasi-birokrasi
Asiatis itu (mencakup Tsar Rusia) sama sekali tidak cocok bagi
perkembangan apapun menuju suatu struktur yang lebih modern.
c. Doktrin ini bermaksud menunjukkan bahwa Uni Soviet (sekarang
Rusia) maupun Cina tidak dapat menawarkan apapun yang mungkin
diinginkan oleh bangsa-bangsa lain, jalan satu-satunya ke arah
kemajuan adalah mengikuti garis peradaban modernyang berdasarkan
hak milik.
6. Teori Perkembangan Sejarah dan Masyarakat Karl Mark
Teori-teorinya tantang gerak sejarah dan masyarakat, tertuang dalam Deutch
Ideologie (ideologi Jerman) tahun 1845-1846, secara ringkas dapat kemukakakan
sebagai berikut:
19
a. Struktur ekonomi masyarakat yang di topang oleh relasi-relasinya
dengan produksi, merupakan pondasi riil masyarakat.
b. Seiring dengan tenaga produktif masyarakat berkembang, tenaga-
tenaga produktif ini mengalami pertentangan dengan berbagai relasi
produksi yang ada sehingga membelenggu pertumbuhannya.
Kemudian, mulailah suatu era revolusi sosial, seiring dengan
terpecahnya masyarakat akibat konflik.
c. Relasi-relasi produksi yang lebih baru dan lebih tinggi ini
mengakomodasi secara lebih baik keberlangsungan pertumbuhan
kapasitas produksi masyarakat.
d. Dengan demikian, perkembangan kapasitas produktif masyarakat
menentukan corak utama evolusi yang di hasilkan, yang pada
gilirannya menciptakan institusi-institusi hukum dan politik
masyarakat atau suprastruktur.
7. Teori Feminisme Wollstonecraft
a. Isi pokok pemikiran teori Wollstonecraft adalah sebagai berikut:
Salah satu ciri yang paling universal sekaligus mencolok adalah
subordinasi wanita atas pria.
b. Masyarakat dan kaum pria telah membatasi kesempatan-kesempatan
yang dimiliki wanita untuk menggunakan kemampuan alaminya bagi
kebaikan masyarakat.
c. Wanita tidak boleh memiliki status inferior, sekalipun penyebabnya
oleh kaum wanita itu sendiri.
BAB III
PENUTUPA. Simpulan
Sejarah itu adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau
kejadian masa lampau dalam kehidupan manusia. Selain memiliki ciri-ciri sebagai
ilmu, sejarah (sebagai kisah) juga memiliki karakter tersendiri. Karakteristik ini
memandang dan menganalisis sesuatu berdasarkan sifat, waktu, dan sifat faktanya.
Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sedangkan fungsi khusus
sejarah terbagi atas fungsi intrinsic (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya)
dan fungsi ekstrinsik (fungsi ke luar dirinya). Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi
kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Pandangan dan teori
dari para ahli dapat disimpulkan yaitu kita harus bisa belajar drioi sejarah dan tidak
sekali-sekali melupakannya.
B. Saran
Untuk semua masyarakat, sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena
seperti yang kita telah ketahui, sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah
hikmah baik yang positif maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni
keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya,
untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi masa lampau, tidak
akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar “Belajarlah dari sejarah” atau
“sejarah mengajarkan kepada kita” atau “perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang
diberikan oleh sejarah”.
20
DAFTAR PUSTAKASupardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak
Widiastuti,nur. 2006. Sejarah untuk SMA kelas X. Klaten: Viva Vakarindo
http://www.gurusejarah.com/2014/09/pengertian-ilmu-sejarah.html
http://duniapendidikan2012.blogspot.in/2012/09/pengertian-ilmu-sejarah.html
http://www.apapengertianahli.com/2015/05/pengertian-sejarah-dan-ruang-lingkup-
ilmu-sejarah.html