Upload
rizqi-umi-rahmawati
View
814
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
XII A2 smansade
Lembar Aktivitas Siswa
Gelombang Pada Tali
Tujuan :
1. Memahami Konsep Gelombang Stasioner2. Menentukan Cepat Rambat Gelombang Pada Tali3. Menentukan Panjang Gelombang yang terjadi
Dasar Teori :
Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar (vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat dari massa beban yang digantingkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi gelombang ini menyebabkan tali menjadi bergelombang. Pantulan gelombang oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang yang arahnya berlawanan dengan gelombang datang dari sumber (titik A). Perpaduan (interferensi) gelombang datang dan gelombang pantul ini menghasilkan gelombang stasioner. Satu gelombang yang terbentuk jika terdapat tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan.
Alat dan Bahan :
1. Power Supply2. Vibrator3. Tali4. Beban5. Katrol6. Neraca7. Kabel Penghubung
Langkah Kerja :
1. Menyusul alat seperti pada gambar
2. Menghubungkan aliran listrik dengan stabilizer3. Menimbang massa tali dan massa beban dengan menggunakan neraca
4. Mengambil tali dan kaitkan ujung satu dengan beban dan ujung lain dengan vibrator
5. Mengukur panjang tali dimulai dari penghubung sampai katrol (tali sisa yang digantungi beban setelah katrol tidak diukur)
6. Mengambil Katrol dan letakkan dibagian ujung meja salah satu sisi lalu kaitkan tali pada katrol dibagian yang dibebani beban
7. Usahakan panjang tali setelah membentuk gelombang dapat diamati dengan jelas untuk semua variasi massa
8. Tenangkan tali yang digantungi massa beban9. Menghubungkan kabel pada stabilizer dengan aliran listrik AC dan
ujung yang satunya pada vibrator10. Setelah tali sisa tenang dan beban tidak bergerak lagi, nyalakan
stabilizer dengan menekan tombol ON.11. Mengamati gelombang yang terjadi12. Mencatat hasil pengamatan13. Ulangi lagi dengan variasi massa beban dengan panjang tali
tetap
Data Pengamatan :
No
Panjang Tali (l)
Massa tali (M)
Banyak gelombang (n)
Berat Beban (w) F = M.g
Panjang Gelombang (λ)
Cepat rambat gelombang (v)
μ= ml
1
1m
1,6 gr = 0,0016 kg
1,5 λ 5 N 0,6 55,9 m/s 0,0016 kg/m
2 2 λ 2 N 0,5 35,3 m/s 0,0016 kg/m
3 3 λ 1 N 0,3 25 m/s 0,0016 kg/m
Analisis data :
1.λ = ln
= 11,5
= 0,6
2. v=√ Fμ¿√ 50,0016
=√3125
¿55,9m /s
λ = ln μ=ml
μ=0 ,0016kg1m
μ=0 ,0016 kg/m
v=√ Fμ
1.λ = ln
= 12
= 0,5
2. v=√ Fμ¿√ 20,0016
=√1250
¿35,3m /s
1.λ = ln
= 13
= 0,3
2. v=√ Fμ¿√ 10,0016
=√625=25m / s
Kesimpulan :
1. Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan menimbulkan gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali tertutup, maka gelombang transversal itu akan bersifat stasioner atau diam.
2. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula cepat rambat gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya ketegangan tali (F).
3. Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan persamaan :v = λ fCepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat
ditentukan dengan persamaan Melde yaitu :
v=√ FµPertanyaan :
1. Apakah yang dimaksud dengan :a. Panjang Gelombangb. Periode Gelombangc. Frekuensi Gelombangd. Cepat Rambat Gelombang
2. Bagaimana Bentuk Gelombangnya jika beban yang digunakan bertambah?
Jawaban :
1. a . Panjang gelombang (λ) adalah jarak yangditempuh dalam waktu satu periode.
b. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
c. Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
d.Cepat rambat gelombang (v) adalah jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
1.λ = ln
= 11,5
= 0,6
2. v=√ Fμ¿√ 50,0016
=√3125
¿55,9m /s
1.λ = ln
= 12
= 0,5
2. v=√ Fμ¿√ 20,0016
=√1250
¿35,3m /s
1.λ = ln
= 13
= 0,3
2. v=√ Fμ¿√ 10,0016
=√625=25m / s
2.Jika beban yang digunakan bertambah, maka gelombang akan berkurang, dan panjang gelombang berambah.
3.Perbandingan frekuensinya :
f 0= v2l
f 0=55 ,92 .1
f 0=¿ 27,98
f 1= vl
f 1=
35,31
f 1=¿ 35,3
f 2=3 v2 l
f 2=3 .252.1
f 2=¿ 37,5
Jadi perbandingan frekuensinyaadalah :f 0 : f 1: f 2=27,98 :35,3 :37,5
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
KOLOM UDARA (TABUNG RESONANSI)
TUJUAN :
a. Memahami fenomena resonansi gelombang secara teori dan praktek
b. Dapat menentukan cepat rambat bunyi di udara melalui kolom udara (pipa organa tertutup).
DASAR TEORI :
Bila garputala digetarkan di atas tabung resonansi, maka getarannya akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan mengatur panjangnya kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar dengung menjadi lebih keras, ini berarti terjadi resonansi.
Jika pada salah satu tabung diletakan sebuah sumber suara sedangkan ujung tabung lainnya ditutup, maka gelombang suara akan merambat melewati udara di dalam tabung dan ketika sampai di ujung yang tertutup, gelombang tersebut dipantulkan. Dengan demikian di dalam tabung terdapat gelombang datang dan gelombang pantul.
Kedua gelombang ini akan berinterferensi. Pada frekuensi gelombang suara tertentu, gelombang ini akan berinterferensi. Pada frekuensi gelombang suara tertentu, gelombang hasil interferensi akan menghasilkan gelombang berdiri. Peristiwa ini dinamakan resonansi.
Dengan kata lain, resonansi adalah peritiwa bergetarnya suatu sistem fisis dengan nilai frekuensi tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain (sumber) yang bergetar dengan frekuensi tertentu pula dimana nilai kedua frekuensi ini sama.
Syarat terjadinya resonansi adalah :L = (2n−1 )/ 4 dimana:L= panjang tabungn=1,2,3,...... adalah orde resonansi frekuensi dasar, tingkat
pertama,dst. = panjang gelombang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamati resonansi menggunakan kolom udara. Jika pada kolom udara yang terletak diatas permukaan air digetarkan garputala maka molekul-molekul air akan bergetar.
Resonansi pada kolom udara terjadi jika : Pada permukaan air terjadi simpul gelombang Pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang
Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang
kolom udara di atas air ¼ , resonansi kedua ¾ , resonansi ketiga 5/4 dan seterusnya.
Kolom udara pada percobaan penentuan resonansi diatas berfungsi sebagai tabung resonator. Peristiwa reonansi ini dapat dipakai untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Agar terdapat terjadi resonansi, panjang kolom udaranya adalah l= (2n-1) ¼ dengan n = 1,2,3,....
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditentukan bahwa resonansi berurutan dapat di dengar apabila suatu resonansi dengan resonansi berikutnya memiliki jarak deltal= ½ . Jika frekuensi garputala
diketahui, cepat rambat gelombang bunyi diudara dapat diperoleh melalui
V = . f
dengan :v = cepat rambat bunyi di udara ( m/s ) = panjang gelombang (m)f = frekuensi sumber bunyi (Hz)
ALAT DAN BAHAN :a. Tabung berskala
b. Garpu talac. Alat penggetar garpu talad. Statif e. Air
LANGKAH KERJA :a. Siapkan alat dan bahan.b. Pasang alat dan bahan sesuai dengan gambar di bawah ini :
c. Mengisi tabung berskala dengan air hingga berjarak 3 cm dari mulut tabung.
d. Mengambil sebuah garputala, membaca dan mencatat frekuensi garputala tersebut.
e. Memukulkan garputala yang diketahui frekuensinya sedikit di atas tabung kaca.
f. Perlahan – lahan menurunkan permukaan air di dalam tabung resonansi dengan cara menurunkan reservoir sambil mendengarkan suara yang ditimbulkan oleh garputala.
g. Menghentikan penurunan permukaan air jika terdengar nada resonansi. Ini adalah resonansi nada dasar. Resonansi dapat diketahui sedang terjadi jika terdengar bunyi yang lebih keras.lalu mengukur panjang kolom udara di dalam tabung, l0
h. Menurunkan lagi reservoir sambil mendengarkan perubahan suara dari garputala. Hentikan penurunan permukaan air jika terdengar nada resonansi. Ini adalah resonansi nada tingkat pertama.lalu mengukur panjang kolom udara di dalam tabung, l1.
i. Menurunkan lagi reservoir sambil mendengarkan perubahan suara dari garputala. Hentikan penurunan permukaan air jika terdengar nada resonansi. Ini adalah resonansi nada tingkat pertama.lalu mengukur panjang kolom udara di dalam tabung, L2.
j. Menaikan reservoir sehingga permukaan air dekat dengan ujung tabung.
k. Menulis data hasil percobaanl. Ulangi langkah (a-k) hingga 5x percobaan.
DATA PENGAMATAN
Frekuensi garputala
(Hz)
Panjang kolom
udara (cm)
Percobaan ke -
1 2 3 4 5
426L0 18 18 12 18 18L1 33 29 18 26 26L2 42 46 48 38 30
ANALISIS DATA
L0Rata−rata=18+18+12+18+185
L0Rata−rata=16,8 cmL0Rata−rata=0,168m
L1Rata−rata=33+29+18+26+265
LI Rata−rata=26,4 cmL0Rata−rata=0,264m
L2Rata−rata=42+46+48+38+305
L2Rata−rata=40,8 cmL0Rata−rata=0,408m
Frekuens Panjang Percobaan ke - l rata- λ v
L0
λ=4 l (rata−rata )=4 .0,168¿0,672
v=λ . f¿0,672 .426¿286 ,272m /s
L2
λ=45l (rata−rata )
¿ 450,408
¿0,3264m
v=λ . f¿0,3264 . 426 ¿139 ,0464m /s
L1
λ=43l (rata−rata )
¿ 430,264
¿0,352 m
v=λ . f¿0,352 .426¿149,952m /s
i garputala (Hz)
kolom udara (cm)
rata (cm)
(cm) (m/s)1 2 3 4 5
426L0 18 18 12 18 18 16,8 67,2 286 ,272L1 33 29 18 26 26 26,4 35,2 149,952L2 42 46 48 38 30 40,8 32,64 139 ,0464
KESIMPULAN :
a. Dalam percobaan ini getaran garpu tala meresonansi air.b. Resonansi adalah proses bergetarnya suatu benda dikarenakan
ada benda cain yang bergetarc. Cepat rambat bunyi berbanding terbalik dengan panjang kolom
udara.
PERTANYAAN :1. Gelombang apakah yang timbul dalam kolom udara?
Jawab :Gelombang yang terbentuk dalam kolom udara merupakan gelombang
bunyi berdiri. Didalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner), dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk mulut tabung sebagai peut gelombang.
2. Bagaimana hubugan antara cepat rambat bunyi dan panjang kolom udara?Jawab :Hubungan antara cepat rambat bunyi dengan panjang kolom udara
adalah berbanding terbalik. Apabila cepat rambat bunyi lambat/menurun, maka panjang kolom udara akan semakin panjang/bertambah, dan sebaliknya apabila cepat rambat bunyi cepat / meningkat, maka panjang kolom udara menjadi pendek/berkurang.
3. Perbandingan frekuensi :
f 0= v4 l
f 0=286 ,2724 .0,168
f 0=¿ 426
f 1=3 v4 l
f 1=3 .149,9524 .0,264
f 1=449.8561,056
f 1=426
f 2=5 v4 l
f 2=5 .139 ,04644 .0,408
f 2=695,2321,632
f 2=426
Jadi perbandingan frekuensinyaadalah :f 0 : f 1: f 2=426 : 426 :426¿1 :1:1
LAMPIRAN
KOLOM UDARA TABUNG RESONANSI
GELOMBANG PADA TALI
SMA NEGERI 1 DEMAK2014/2015
DI SUSUN OLEH :
1. Agung Wibowo (04)2. Erna Septiana Devi (17)3. Ika Hardian (19)4. M. Miftah fawaid (26)5. Rizqi Umi Rahmawati (30)