97
LAPORAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB OLEH : HAERUDDIN, S.S. PROGRAM STUDI BAHASA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN 7 AGUSTUS 2007

Fonologi bahasa arab

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fonologi bahasa arab

LAPORAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL

MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB

OLEH : HAERUDDIN, S.S.

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS HASANUDDIN 7 AGUSTUS 2007

Page 2: Fonologi bahasa arab

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB

ANGKATAN KE-4

Telah diperiksa dan disetujui

Oleh Coach Clinic SCL Universitas Hasanuddin

Makassar, 9 Agustus 2007

COACH, COCHEE,

Sitti Sahraeny, S.S, M.A Haeruddin, S.S NIP. 132 205 465 NIP. 132 132 634

Mengetahui, Ketua LKPP-Unhas

Ir. Machmud Syam, DEA NIP. 131 637 597

Page 3: Fonologi bahasa arab

DAFTAR ISI

NO HAL 1 Sampul 2 Halaman Pengesahan 3 Daftar Isi 4 Kompetensi Lulusan Kurikulum Program Studi 5 Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah 6 Tabel Rencana Penilaian Kinerja Mahasiswa 7 Kontrak Pembelajaran 8 Lembar Penilaian 9 Lembar Konsultasi

Page 4: Fonologi bahasa arab

KOMPETENSI LULUSAN KURUKULUM LOKAKARYA KURIKULUM 2007 PRODI BAHASA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN

ELEMEN

KOMPETENSI KELOMPOK KOMPETENSI NO RUMUSAN KOMPETENSI

A B C D E1 Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Budaya 2 Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Bahasa 3 Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Bahasa Arab 4 Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Fonologi bahasa Arab 5 Kemampuan dalam menganalisis alat-alat artikulasi

6 Kemampuan dalam menganalisis dan menuturkan fonem-fonem bahasa Arab.

KOMPETENSI UTAMA

7 Kemampuan dalam melakukan komunikasi bahasa Arab secara baik dan benar

8 Kemampuan dalam penguasaan Bahasa Inggris 9 Kemampuan dalam penguasaan software dan Hardware Komputer

10 Kemampuan beradaftasi dan berkomunikasi dalam lingkungan kerja KOMPETENSI PENDUKUNG

11 Kemampuan beradaftasi dan berkomunikasi dalam lingkungan kerja

12 Kemampuan untuk terlibat dalam kehidupan sosial bermasyarakat berdasrkan budaya bahari KOMPETENSI

LAINNYA 13 Kemampuan mengembangkan diri berdasarkan wawasan budaya bahari ELEMEN KOMPETENSI a. landasan kepribadian; b. penguasaan ilmu; c. kemampuan berkarya; d. Sikap dan prilaku berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya

Page 5: Fonologi bahasa arab

FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KBK MATAKULIAH : FONOLOGI BAHASA ARAB

Kompetensi Utama : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Ilmu Budaya dan ilmu

sosial dasar fonologi (No.1) Kompetensi Pendukung : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Ilmu Budaya dan ilmu

sosial dasar fonologi (No.1) Komp. Lainnya (intitusial) : Kemampuan dalam untuk terlibat dalam kehidupan social

bermasyarakat berdasarkan budaya bahari (No.1) MINGGU MATERI

PEMBELAJARANBENTUK

PEMBELAJARANKOMPETENSI AKHIR SESI

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN BOBOT NILAI (%)

1 s.d 4 Klasifikasi alat artikulasi

Kuliah + tugas + kajian Pustaka

Menemukan paling sedikit 3 materi penting tentang alat-alat artikulasi

ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan 10%

4 s.d 7 Fungsi alat artikulasi

Kuliah + kerja kelompok + presentase

Membuat bagan yang memuat fungsi-fungsi alat artikulasi manusia

ketuntasan gagasan pada bagan; bentuk dan estetika bagan; kerjasama tim; skill komunikasi;

15%

8 s.d 10 Proses fonologis bahasa Arab

diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi

Mempraktekkan proses artikulasi fonem-fonem bahasa Arab

ketepatan proses artikulasi; kemampuan menjelaskan proses artikulasi; kerjasama tim

25%

11 - 14 Khasanah fonem bahasa Arab

tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi

Melakukan klasifikasi fonem-fonem Bahasa Arab berdasarkan letak artikulasi dan cara artikulasi

ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan 25%

15-16 Uji Kompetensi Studi kasus dan presentase

Menyusun langkah-langkah pemecahan kasus

ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan 25%

Page 6: Fonologi bahasa arab

EVALUASI KOMPTENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Arab Kode Mata kuliah : 101BA2 Kode Mata kuliah : Haeruddin, S.S. Jumlah Peserta : 18 Jurusan : Sastra Arab

EVALUASI KOMPETENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN

Menemukan paling sedikit 3 Contoh aplikasi pada paling sedikit 3 bidang (10%)

Menyusun poster yang memuat langkah PDB dari satu Model Analitik yang ditugaskan (15%)

NO NIM NAMA MAHASISWA Ketepatan konsep dan

contoh

Kejelasan Uraian

Kemutakhiran Pustaka

Ketuntasan Gagasan

pada Poster Kreatifitas Kerjasama Tim

1 F41107001 AHMAD ARFAH 2 F41107002 PARTOMO 3 F41107013 ABDDURRAHMAN 4 F41107004 NUSWAR 5 F41107005 FAIDAH FATAH 6 F41107006 ANAS MUSTAFA 7 F41107007 KADRISAL 8 F41107008 MOH YUSRI MUKRI 9 F41107009 MUH ALAWI 10 F41107010 ANDI FAISAL 11 F41107011 A. MAKKARUMPA 12 F41107012 FATHUR RAHMAN 13 F41107013 MUHAMMAD HISYAM 14 F41107014 ZOELKIFLI 15 F41107015 PEPRUDDIN 16 F41107016 HAMZAH

Page 7: Fonologi bahasa arab

KONTRAK PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Arab Kode Mata kuliah : 101BA2 Pembelajar : Haeruddin, S.S. Semester : I (satu) Hari Pertemuan/Jam : Kamis / 08.00-09.40 Tempat Pertemuan : FIS 5. 106 1. MANFAAT MATA KULIAH

Mata kuliah ini akan mengantarkan penguasaan terhadap bahasa Arab khususnys penguasaan terhadap fonem-fonem Bahasa Arab. Penguasaan terhadap mata kuliah ini akan mendukung pembelajar dalam mengklasifikasikan serta maengartikulasikan bunyi-bunyi bahasa Arab dengan tepat sehingga pada akhirnya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab dengan benar pula.

2. DESKRIPSI MATA KULIAH

Matakuliah ini merupakan matakuliah yang ditawarkan pada semester 1 (diperuntukkan untuk mahasiswa baru). Mata kuliah ini matakuliah yang diharapkan dapat menunjang matakuliah lain yang hierarkinya lebih tinggi seperti: Morfologi Bahasa Arab,Sintaksis Bahasa Arab, Semantik Bahasa Arab serta Muhadatsah.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Mahasiswa mampu menerapkan Fonologi Generatif dalam menganalisis bahasa Arab sebagai obyek kajiannya.

b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi articulation tools (أدوات النطق). c. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi alat artikulasi dalam proses fonasi. d. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan fonem-fonem bahasa Arab. e. Mahasiswa mengartikulasikan fonem-fonem bahasa Arab dengan benar.

Page 8: Fonologi bahasa arab

4. ORGANISASI MATERI a. Organisasi Materi dirancang melalui Analisis Instruksional yang akan diharapkan membantu peserta

kuliah dalam menerima materi secara berjenjang. b. Setiap materi yang disampaikan menggunakan metode yang bervariasi untuk memaksimalkan tingkat

pemahaman peserta mata kuliah

5. STRATEGI PEMBELAJARAN

Mata kuliah ini menggunakan metode ceramah interaktif yang dipadu dengan metode Cooperative/

Collaboratif learning pada topic yang menuntut keterampilan bekerja secara Tim seperti pada penyelesaian

tugas kajian pustaka dan penyusunan portfolio. Sedang pada tugas-tugas yang bersifat kerja individu

digunakan metode kombinasi kuliah interaktif, FBL, dan atau studi kasus. Perkembangan kemajuan peserta

dipantau melalui aktivitas tutorial dan presentasi di depan kelas. Dokumen perjalanan pengalaman belajar

mahasiswa dituliskan dalam Log-Book yang merupakan dokumen Fortfolio mahasiswa pada mata kuliah ini.

6. MATERI / BAHAN BACAAN

a. Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

b. Samsuri (1987) Analisis Bahasa, Jakarta: Erlangga.

c. Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

d. Schane, Sanford A (1992) Generative Phonologi, USA : Summer Institute of Linguistics.

e. الرساض،–األصوات والنظام الصوتى مطبقا على اللغة العربية، جامعة الملك سعود : ، علم اللغة البمرمج)هـ1402/م1982(بدرى، إبراهيم آمال

. المملكة العربية السعودية

Page 9: Fonologi bahasa arab

7. TUGAS a. Setiap bacaan / tutorial harus dibaca sebelum mengikuti kuliah

b. Peserta diwajibkan membuat laporan setiap akhir latihan dan dikumpul satu minggu setelah perkuliahan

c. Mid test akan dilaksanakan pada pertemuan ke-8

d. Final test Semester akan dilakukan sesuai jadual akademik dari fakultas

8. KRITERIA PENILAIAN

Kriteria yang dinilai pada mata kuliah ini sebagai berikut:

a. Ketepatan pemakaian konsep dengan contoh; kejelasan uraian; kemutakhiran bahan pustaka (10 %)

b. Ketuntasan gagasan pada bagan yang dibuat; kreatifitas; kerjasama tim pada presentase (15%).

c. Kejelasan isi, kejelasan konsep dan penguasaan konsep Fonologi; Kemampuan menyelesaikan problem

set; kedisiplinan (25%)

d. Kelengkapan isi, kejelasan konsep dan penguasaan konsep Transformasi (25%).

e. Kejelasan langkah pemecahan kasus; kejelasan alasan; ketepatan langkah dan alasan; ketelitian;

kemempuan analogy (25%).

Penentuan nilai akhir (A,B,C,D,E) berdasarkan PAP.

• A = 86 - 100 • B = 71 - 85 • C = 56 - 70 • D = 41 - 55 • E = 00 - 40

Page 10: Fonologi bahasa arab

9. NORMA AKADEMIK

a. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan pakai sepatu

b. Mahasiswa tidak boleh terlambat dalam mengikuti setiap materi kuliah.

c. Mahasiswa wajib membawa minimal satu buku teks yang berubungan dengan materi perkuliahan.

d. Mahasiswa wajib menerapkan akhlak yang baik selama mengikuti perkuliahan.

10. JADWAL PEMBELAJARAN MINGGU TOPIK BAHASAN METODE SCL DOSEN

1 Kontrak Pembelajaran Kuliah Interaktif + Simulasi Haeruddin 2 Alat artikulasi aktif Kuliah Interaktif + tugas + kajian Pustaka Haeruddin 3 Alat artikulasi fasif Kuliah + kerja kelompok + presentase Haeruddin 4 Fungsi alat artikulasi diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 5 Proses artikulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 6 Bunyi Vocal diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 7 Bunyi Konsosnan tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 8 Klasifikasi Fonem berdasarkan letak artikulasi diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 9 Klasifikasi Fonem berdasarkan cara artikulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin

10 Perubahan fonem (Asimialasi) tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 11 Perubahan fonem (disimilasi) tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 12 Silabel tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 13 Identitas Fonem tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 14 Khasanah fonem Bahasa Arab tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Haeruddin 15 Uji Kompetensi & Remedial Studi kasus dan presentase Haeruddin 16 Uji Kompetensi & Remedial Studi kasus dan presentase Haeruddin

Page 11: Fonologi bahasa arab

KONTRAK PEMBELAJARAN

Nama Coach : Sitti Sahraeny, S.S, M.A Nama Coachy : Haeruddin, S.S.

NO TANGGAL REKOMENDASI / CATATAN TTD COACH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17

Makassar, 20 Agustus 2007 Mengetahui, Ketua LKPP-Unhas

Ir. Machmud Syam, DEA NIP. 131 637 597

Page 12: Fonologi bahasa arab

LAMPIRAN

MODUL PEMBELAJARAN

PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING

MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB

(MODUL KETIGA : PROSES FONASI)

Disusun Oleh:

Page 13: Fonologi bahasa arab

HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat

(Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat terselesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan

pelatihan dosen-dosen dari teaching to facilitating. Selain itu, modul ini dibuat dipersiapkan untuk terciptanya pengajaran

Bahasa Arab yang lebih baik, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab)

sehingga mampu bersaing di dunia kerja.

Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan

materi yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date.

Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning

(SCL) yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat

keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal.

Page 14: Fonologi bahasa arab

Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata

kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat

membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab.

Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini berguna bagi kita semua.

Wassalam,

Makassar, Oktober 2007

Haeruddin, S.S.

Page 15: Fonologi bahasa arab

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

PETA KEDUDUKAN MODUL 2

BAB I. PENDAHULUAN 3

A. Deskripsi 1

- Nama Modul 4

- Ruang Lingkup Isi 4

- Kaitan Modul 4

B. Sasaran Pembelajaran modul 4

BABII. PEMBELAJARAN 5

A. Pengertian Proses Fonasi 5

B. Alat-alat dan letak artikulasi 8

C. Proses Fonasi 9

D. Klasifikasi fonem 10

BAB III PENUTUP 13

DAFTAR PUSTAKA 14

Page 16: Fonologi bahasa arab

PETA KEDUDUKAN MODUL

Page 17: Fonologi bahasa arab

Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab

Fonetik Bahasa Arab

Fonemik Bahasa Arab

Proses Fonasi Bahasa Arab

Identifikasi Fonem Bahasa Arab

Tulisan Fonetik Bahasa Arab

Tulisan Fonemik Bahasa Arab

Grafem Bahasa Arab

Perubahan Fonem Bahasa Arab

Klasifikasi Fonem Bahasa Arab

Alofon Bahasa Arab

Perubahan Fonem Bahasa Arab

Unsur Supra segmental Bahasa Arab

Khasanah Fonem Bahasa Arab

Page 18: Fonologi bahasa arab

BAB I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi

1. Nama Modul : Proses Fonasi Bahasa Arab

2. Ruang Lingkup Isi : - Pengertian Proses fonasi

- Alat-alat dan letak artikulasi

- Proses fonasi

- Klasifikasi fonem

3. Kaitan Modul : Modul ini merupakan modul keempat setelah mahasiswa

memahami modul petama (Pengantar Ke arah Fonologi

Bahasa Arab ), modul kedua (fonetik Bahasa Arab) dan

modul ketiga (fonemik Bahasa Arab).

B. Sasaran Pembelajaran Modul

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan Pengertian proses fonasi

2. Mengetahui langkah-langkah dalam proses fonasi

3. Mengetahui klasifikasi bunyi yang dihasilkan fonem berdasarkan letak artikulasi dan proses artikulasi

4. Mampu melakukan proses artikulasi fonem-fonem bahasa Arab dengan benar

5. Mengetahui bentuk-bentuk kesalahan dalam proses artikulasi

Page 19: Fonologi bahasa arab
Page 20: Fonologi bahasa arab

BAB II. PEMBELAJARAN

A. Pengertian proses Fonasi Bahasa Arab

Froses fonasi adalah salah satu sub kajian dalam bidang fonetik yang membahas tentang proses terjadinya bunyi

bahasa. (kridalaksana, 1989: 10). Di dalam proses fonosi akan dijelaskan bagaimana alat-alat artikulasi bekerja

secara sistematis sehingga melahirkan sebuah bunyi bahasa. Ruang lingkup pembahasan proses fonasi meliputi

urutan proses artikulasi serta variasi bunyi bahasa berdasarkan letak artikulasi dan cara artikulasinya.

B. Alat-alat artikulasi

Berdasarkan cara kerjanya alat-alat artikulasi dapat di kategorikan ke dalam dua bagian besar yanitu alat artikulasi

aktif dan alat artikulasi fasif. Yang dimaksud dengan alat artikulasi aktif adalah alat-alat artikulasi yang ketika

terjadi sebuah proses fonasi bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat

artikulasi aktif misalnya: ujung lidah, daun lidah dan bibir bawah. dalam proses artikulasi bunyi ketiga alat

artikulasi tersebut bergerak secara aktif menghampiri alat artikulasi yang lain sehingga menghasilkan bunyi bahasa.

Yang dimaksud dengan alat artikulasi fasif adalah: alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses fonasi tidak

bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat artikulasi aktif misalnya: gigi atas,

langit-langit keras dan langit-langit lunak, pangkal tenggorok. dalam proses artikulasi bunyi alat- alat artikulasi

tersebut hanya menunggu alat artikulasi yang lain menghampirinya sehingga menghasilkan sebuah bunyi bahasa.

Page 21: Fonologi bahasa arab

Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia serta cara kerjanya

masing sebagai berikut:

1) Pangkal Tenggorok (Larynx)

Pangkal tenggorok (larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan . Rongga ini terdiri dari empat

komponen, yaitu: tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita suara, dan tulang rawan

tiroid. Tulang rawan krikoid berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak di belakang. Dua tulang

rawan aritenoid bentuknya kecil seperti piramid terletak di atas tulang rawan krikoid. Sistem otot aritenoid

dapat bergerak mengatur gerakan pada sepasang pita suara

2) Rongga Kerongkongan (Pharynx)

Rongga kerongkongan ialah rongga yang terletak di antara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga

hidung. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makanan danminuman . Dalam pembentukan bunyi bahasa

peranannya terutam hanyalah sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar . Bunyi

bahasa yang dihasilkan oleh faring disebut bunyi faringal

3) Langit-Langit Lunak (Velum)

Langit-langit lunak (velum) besrta bagian ujungnya yang disebut anak tekak (uvula) dapat turun naik

sedemikian rupa. Dalam keadaan bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menurun ,

sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung. Demikian pula pada waktu terbentuknya bunyi

nasal. Dalam kebanyakan pembentukan bunyi bahasa, yaitu bunyi non-nasal, atau pada saat kita menguap ,

langit-langit lunak beserta anak tekaknya terangkat ke atas menutup rongga hidung. Bunyi bahasa yang

dihasilkan oleh langit-langit lunak ini disebut bunyi velar

4) Langit-Langit Keras (Palatum)

Page 22: Fonologi bahasa arab

Langit-langit keras merupakan susunan bertulang. Pada bagian depan mulai langit-langit melengkung cekung ke

atas dan bagian belakang berakhir dengan bagian yang terasa lunak bila di raba. Dalam pembentukan bunyi

bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau

tengah lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh langit-langit keras disebut palatal

5) Gusi Dalam (Alveola, Alveolum)

Gusi dalam (gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi, lekuk gigi) adalah bagian gusi tempat letak akar gigi

depan atas bagian belakang , terletak tepat di atas serta di belakang gigi yang melengkung ke dalam menghadap

lidah. Dalam pembentukan bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah

ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi disebut alveolar

6) Bibir (Labia)

Bibir terbagi menjadi dua, yaitu bibir bawah dan bibir atas. Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu

penjaga rongga mulut. Dalam pembnetukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja

sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktifnya. Dapat juga bibir bawah sebagai artikulator aktif itu

bekerja sama dengan gigi atas, hasilnya ialah bunti labio-dental

7) Lidah (Tongue)

Fungsi pokok lidah adalah sebagai alat perasa, dan untuk memindahkan makanan yang akan atau sedang

dikunyah. Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan yang amat

penting. Lidah dapat di bagi menjadi lima bagian, yaitu : akar lidah (root), pangkal lidah (dorsum), tengah lidah

(medium), daun lidah (lamina), dan ujung lidah (apex). Akar lidah bekerja sama dengan rongga kerongkongan

menghasilkan bunyi radiko-faringal. Pangkal lidah bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi

Page 23: Fonologi bahasa arab

dorso-velar. Tangah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal. Ujung

lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko platal

8) Gigi (Teeth, Denta)

Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah dan atas. Walaupun gigi bawah dapat digerakkan ke bawah dan ke

atas namun dalam pembentukan bunyi bahasa tidak banyak berperan, hanya bersifat membantu saja. Yang

berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi adalah gigi atas bekerja sama dengan bibir bawah atau

ujung lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh gigi disebut dental.

C. Proses Fonasi

Sebagaiman yang telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan prose froses fonasi adalah

keseluruhan rangkaian proses mekanis yang dilakukan oleh alat artikulasi untuk melahirkan sebuah bunyi bahasa.

Secara berurutan Proses fonasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahap paling pertama dari proses fonasi sehingga terjadi sebuah bunyi bahasa adalah pada umumnya dimulai

dengan proses pemompaan udara dari paru-paru.

2) Udara yang keluar dari paru-paru tersebut akhirnya melewati pangkal tenggorok yang didalamnya terdapat pita

suara.

3) Sesudah melewati pita suara, tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat ucap

tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan.

4) Setelah udara yang keluar dari pangkal tenggorok dan melalui pita suara maka pada akhirnya jalan satu-satunya

bagi udara untuk bisa keluar adalah keluar melaui melalui rongga mulut atau rongga hidung, udara tadi

diteruskan ke udara bebas.

Page 24: Fonologi bahasa arab

Sebagai tambahan tentang mengenai proses fonasi maka perlu dijelaskan empat macam posisi pita suara ketika

dilewati oleh udara yang menjadikan terjadinya kondisi yang bervariasi dari bunyi yang dihasilkannya adapun

kondisi pita suara adalah sebagai berikut:

1) Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa.

2) Pita suara terbuka agak lebar, Pada posisi ini terjadi bunyi bahasa yang disebut bunyi tak bersuara.

3) Pita suara terbuka sedikit, Bunyi bahasa yang disebut bunyi bersuara akan terjadi pada posisi ini.

4) Pita suara tertutup rapat-rapat. Kalau pita suara tetutup rapat, maka akan terjadilah bunyi hamzah.

D. Klasifikasi Bunyi Bahasa

Bunyi bunyi bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan dua cara yang pertama klasifikasi berdasarkan letak

artikulasi dan kedua berdasarkan cara artikulasi. Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan letak artilkasi dapat

digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut:

1) Bunyi Bilabial

Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir bawah

merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: [ب], dan [م].

2) Bunyi Labiodental

Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi bawah

dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental adalah: bunyi:

[ف]

3) Bunyi Laminoalveolar

Page 25: Fonologi bahasa arab

Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah dan gusi

dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah: bunyi: [د], [ت]

4) Bunyi Dorsovelar

Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau

langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi

dorsovelar adalah: bunyi: [ك], [غ]

5) Bunyi Faringal

Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar lidah.

Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: [هـ]

Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut:

1) Bunyi Letupan (Plosif)

Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya aliaran

udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka secaa tiba-tiba,

sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi: [ب], [ت], [د], [ك], [غ]

2) Bunyi Geseran (Frikatif)

Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu

Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: [ف], [س], [ز]

Page 26: Fonologi bahasa arab

3) Bunyi Sengauan (Nazal)

Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator menghambat

sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung

dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [م] dan [ن]

4) Bunyi Getaran (Trill)

Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif melakukan

kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun tersebut muncul getaran

bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill) adalah: bunyi: [ر]

5) Bunyi Sampingan (Lateral)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang

termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: [ل]

6) Bunyi Hampiran (Aproximan)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif dan

fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak cukup

sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga disebut bunyi

semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping

lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [و] dan [ي]

Page 27: Fonologi bahasa arab

BAB III. PENUTUP

Setelah kita mengetahui keseluruhan aspek yang berhubungan dengan proses fonasi diharapkan mahasiswa kita memiliki

kemapuan dalam mengartikulasikan bunyi-bunyi atau fonem-fonem bahasa secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab

secara khusus.

Untuk penguasaan proses fonasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang

harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-

fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya

bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh

rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan

cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah

mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi

adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya

Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 28: Fonologi bahasa arab
Page 29: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA

1) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa,

Erlangga, Jakarta.

2) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

3) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

4) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

5) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

6) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik

al-Sa’ud.

7) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 30: Fonologi bahasa arab

MODUL I PENGANTAR KE ARAH FONOLOGI BAHASA ARAB

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini

mencakup dan menjelaskan bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan. Hal ini sangat penting difahami karena

setiap bahasa memiliki pola-pola tersendiri dalam menuturkannya sehingga jika kita mengetahui pola-pola

atau aspek-aspek yang bersifat fonologikal dari suatu bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan

terhadap bahasa tersebut akan sulit dilakukan khususnya dalam tataran penuturan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka untuk dapat menguasai Bahasa Arab dengan baik maka mata

kuliah ini menjadi sangat penting.

B. Ruang lingkup Modul

Ruang lingkup mata kuliah ini mencakup dua hal pokok yang menjadi sub penting dalam Mata Kuliah

Fonologi Bahasa arab yaitu:

• Fonetik

Page 31: Fonologi bahasa arab

• Fonemik

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul pertama yang menjadi dasar bagi penguasaan Materi kuliah Fonologi Bahasa

Arab. Materi yang akan disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul kedua karena pada modul pertama ini

dijelaskan tentang fonetik yang pada dasarnya menjelaskan tentang gambaran umum mengenai alat-alat

artikulasi sedangkan pada materi kedua kita membahas tentang funsi-fungsi alat-alat artikulasi.

D. Sasaran Pembelajaran Modul

• Menjelaskan pengertian Fonetik serta sub-sub kajian yang berhubungan dengannya.

• Menjelaskan pengertian Fonemik serta sub-sub kajian yang berhubungan dengannya.

Page 32: Fonologi bahasa arab

BAB II PEMBAHASAN

A. Fonetik

Secara etimologi Fonetik berasal dari kata fon yang berarti bunyi sehingga secara sederhana kita dapat

mengartikannya sebagai ‘ilmu bunyi’. Adapun fonetik menurut para pakar bahasa diartikan sebagai bidang

linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tesebut mempunyai fungsi

sebagai pembeda makna atau tidak.

Secara fungsional bidang fonetik ini dipertentangkan dengan fonemik yang merupakan sub dari fonologi yang

mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa sebagai sebuah bunyi yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan

makna ketika kita menuturkannya.

Menurut pembagian sub kajiannya fonetik dibagi menjadi tiga bagian yaitu: fonetik artikulatoris, fonetik

akustik dan fonetik auditoris.

• Fonetik artikulatoris

Fonetik artikulatoris adalah sub kajian dari fonetik yang mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat

ucap manusia bekerja dan menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.

• Fonetik akustik

Fonetik akustik adalah sub dari fonetik yang mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau

fenomena alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi dengan getarannya. Amplitudonya, intensitasnya, dan

timbrenya. Secara disiplin keilmuan bidang ini lebih berhubungan dengan bidang fisika.

Page 33: Fonologi bahasa arab

• Fonetik auditoris

Fonetik auditoris adalah sub dari fonetik yang mempelajari mekanisme penerimaan bunyi bahasa oleh

telinga kita. Secara disiplin keilmuan bidang ini lebih berhubungan dengan bidang Kedokteran karena

menyangkut tentang tentang neorologi (ilmu syaraf) dalam ilmu kedokteran.

B. Fonemik

Fonemik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa dengan memperhatikan apakah bunyi

tesebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.

Sebagai mana talah kita ketahui bahwa fonemik sacara fungsional dipertentangkan dengan fonetik, karena

fonemik mengkhususkan perhatianya pada makna yang ditimbulkan oleh sebuah bunyi bahasa ketika

dituturkan sedangkan fonetik hanya memfokuskan bagaimana bunyi bahasa dapat dituturkan secara benar

baik dari segi cara maupun dari segi tempat artikulasinya.

Dalam bidang fonemik kita akan mempelajari tentang perbedaan makna yang ditimbulkan oleh perbedaan

cara penuturan dalam suatu bunyi bahasa.

Hal ini sangat penting karena dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Arab kita akan diperhadapkan

pada berbagai masalah bunyi-bunyi bahasa yang secara sepintas sama akan tetapi sangat berbeda dari segi

makna yang ditimbulkannya. Hal tersebut bisa difahami karena memang khasanah fonem bahasa Arab jauh

lebih variatif jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain semisal bahasa Indonesia. Dengan

Page 34: Fonologi bahasa arab

pemahaman yang dalam terhadap fonologi maka akan memudahkan kita dalam menuturkan fonem-fonem

Bahasa arab dengan benar.

C. Indikator Pencapaian

• Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian fonetik berserta sub-sub kajiannya.

• Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian fonemik berserta sus-sub kajiannya.

BAB III PENUTUP

Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan fonetik dan fonemik maka

diharapkan kita memiliki kemampuan dalam menjelaskan perbedaan di antara kedua sub bidang Fonologi itu.

Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa

langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat

artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi

bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada

langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami

klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan

mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan

yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga

penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 35: Fonologi bahasa arab
Page 36: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA 2) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga,

Jakarta.

3) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

4) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

5) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

6) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

7) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-

Sa’ud.

8) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 37: Fonologi bahasa arab

MODUL II

ALAT-ALAT ARTIKULASI

BAB I PENDAHULUAN

E. Latar Belakang

Salah satu materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini

mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki pola-pola

tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat

fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya

dalam tataran penuturan akan mengalami masalah.

Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak menguasainya maka merupakan suatu hal yang

mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna.

F. Ruang lingkup

Ruang lingkup materi ini mencakup dua hal yaitu:

• Alat Artikulasi Aktif

• Alat Artikulasi Fasif

G. Kaitan Modul

Page 38: Fonologi bahasa arab

Modul ini sangat berkaitan dengan materi ketiga karena pada modul kedua ini akan deijelaskan tentang alat

artikulasi serta pembagiannya sedangkan pada modul ketiga akan dibahas tentang bagaimana cara alat-alat

artikulasi menuturkan bunyi-bunyi bahasa.

H. Sasaran Pembelajaran Modul

• Menjelaskan perbedaan alat- artikulasi Aktif dan alat artikulasi Fasif

• Menjelaskan ruang lingkup keduanya

Page 39: Fonologi bahasa arab

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Artikulasi

Alat artikulasi adalah bagian dari tubuh manusia yang digunakan dalam melakukukan proses artikulasi atau

penuturan bunyi-bunyi bahasa. Dalam fonetik artikulatoris hal pertama yang harus dibicarakan adalah alat

ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa. Sebetulnya alat ucap yang digunakan untuk menghasilkan

bunyi bahasa ini mempunyai fungsi utama lain yang bersifat biologis.Misalnya, paru-paru untuk bernapas,

lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah.Namun, secara kebetulan alat-alat ini digunakan juga untuk

berbicara. Kita perlu mengenal nama-nama alat-alat itu untuk mengetahui bagaimana bunyi bahasa itu

diproduksi; dan nama-nama bunyi itu pun diambil diambil dari nama-nama alat ucap.

B. Pembagian Alat Artikulasi Berdasarkan Cara kerjanya

Berdasarkan cara kerjanya alat-alat artikulasi dapat di kategorikan ke dalam dua bagian besar yaitu alat

artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif.

• Alat artikulasi aktif

Yang dimaksud dengan alat artikulasi aktif adalah alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses

fonasi, alat tersebut bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat

artikulasi aktif misalnya: ujung lidah, daun lidah dan bibir bawah. dalam proses artikulasi bunyi ketiga

alat artikulasi tersebut bergerak secara aktif menghampiri alat artikulasi yang lain sehingga menghasilkan

bunyi bahasa.

Page 40: Fonologi bahasa arab

• Alat artikulasi fasif.

Yang dimaksud dengan alat artikulasi fasif adalah alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses

fonasi tidak bergerak akan tetapi dihampiri oleh alat artikulasi aktif dalam melakukan proses fonasi.

Contoh alat artikulasi aktif misalnya:gigi, langit-lagit dll.

C. Beberapa alat artikulasi

Di dalam fonologi terdapat beberapa alat artikulasi yang digunakan dalam proses artikuasi atau proses fonasi.

Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia serta cara

kerjanya masing sebagai berikut:

• Pangkal Tenggorok (Larynx)

Pangkal tenggorok (larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan . Rongga ini terdiri dari empat

komponen, yaitu: tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita suara, dan tulang rawan

tiroid. Tulang rawan krikoid berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak di belakang. Dua

tulang rawan aritenoid bentuknya kecil seperti piramid terletak di atas tulang rawan krikoid. Sistem otot

aritenoid dapat bergerak mengatur gerakan pada sepasang pita suara

• Rongga Kerongkongan (Pharynx)

Rongga kerongkongan ialah rongga yang terletak di antara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan

rongga hidung. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makanan danminuman . Dalam pembentukan

bunyi bahasa peranannya terutam hanyalah sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara

bergetar . Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh faring disebut bunyi faringal

Page 41: Fonologi bahasa arab

• Langit-Langit Lunak (Velum)

Langit-langit lunak (velum) besrta bagian ujungnya yang disebut anak tekak (uvula) dapat turun naik

sedemikian rupa. Dalam keadaan bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujung anak tekak

menurun , sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung. Demikian pula pada waktu

terbentuknya bunyi nasal. Dalam kebanyakan pembentukan bunyi bahasa, yaitu bunyi non-nasal, atau

pada saat kita menguap , langit-langit lunak beserta anak tekaknya terangkat ke atas menutup rongga

hidung. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak ini disebut bunyi velar.

• Langit-Langit Keras (Palatum)

Langit-langit keras merupakan susunan bertulang. Pada bagian depan mulai langit-langit melengkung

cekung ke atas dan bagian belakang berakhir dengan bagian yang terasa lunak bila di raba. Dalam

pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya

adalah ujung lidah atau tengah lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh langit-langit keras disebut palatal.

• Gusi Dalam (Alveola, Alveolum)

Gusi dalam (gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi, lekuk gigi) adalah bagian gusi tempat letak

akar gigi depan atas bagian belakang , terletak tepat di atas serta di belakang gigi yang melengkung ke

dalam menghadap lidah. Dalam pembentukan bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan

artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi disebut alveolar.

• Bibir (Labia)

Page 42: Fonologi bahasa arab

Bibir terbagi menjadi dua, yaitu bibir bawah dan bibir atas. Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu

penjaga rongga mulut. Dalam pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif

bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktifnya.

• Lidah (Tongue)

Fungsi pokok lidah adalah sebagai alat perasa, dan untuk memindahkan makanan yang akan atau sedang

dikunyah. Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan yang

amat penting. Lidah dapat di bagi menjadi lima bagian, yaitu : akar lidah (root), pangkal lidah (dorsum),

tengah lidah (medium), daun lidah (lamina), dan ujung lidah (apex). Akar lidah bekerja sama dengan

rongga kerongkongan menghasilkan bunyi radiko-faringal. Pangkal lidah bekerja sama dengan langit-

langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar. Tangah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras

menghasilkan bunyi medio-palatal. Ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan

bunyi apiko platal.

• Gigi (Teeth, Denta)

Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah dan atas. Walaupun gigi bawah dapat digerakkan ke bawah

dan ke atas namun dalam pembentukan bunyi bahasa tidak banyak berperan, hanya bersifat membantu

saja. Yang berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi adalah gigi atas bekerja sama dengan

bibir bawah atau ujung lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh gigi disebut dental.

D. Indikator Pencapaian

Page 43: Fonologi bahasa arab

• mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif

• mahasiswa mampu megidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi serta fungsi alat artikulasi dengan benar.

Page 44: Fonologi bahasa arab

BAB III PENUTUP

Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan

mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara.

Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa

langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat

artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi

bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada

langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami

klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan

mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan

yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga

penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 45: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA 9) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga,

Jakarta.

10) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

11) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

12) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

13) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

14) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-

Sa’ud.

15) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 46: Fonologi bahasa arab

MODUL III

PROSES FONASI

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pada modul sebelumnya kita telah membahas dengan jelas mengenai alat-alat artikulasi maka selanjutnya

pada modul yang ini kita akan mempelajari fungsi-fungsi serta cara kerja alat-alat artikulasi.

J.Ruang lingkup

Ruang lingkup materi ini mencakup dua hal yaitu:

• Letak Artikulasi

• Cara artikulasi

K. Kaitan Modul

Modul yang kedua ini sangat berkaitan erat dengan modul pertama, karena jika pada modul pertama kita

menjelaskan tentang alat-alat artikulasi maka pada modul kedua ini kita akan menjelaskan tentang cara kerja

atau fungsi-fungsi alat-alat artikulasi.

L. Sasaran Pembelajaran Modul

• Menjelaskan letak artkulfungsi-fungsi atau cara kerja alat-alat artikulasi

Page 47: Fonologi bahasa arab

• Menjelaskan tentang

Page 48: Fonologi bahasa arab

BAB II PEMBAHASAN

D. Pengertian Proses Fonasi

Proses fonasi adalah keseluruhan proses secara sistematis yang dilakukan oleh alat-alat artikulasi sehingga

menghasilkan sebuah bunyi bahasa

E. Urutan Proses Fonasi

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan proses froses fonasi adalah

keseluruhan rangkaian proses mekanis yang dilakukan oleh alat artikulasi untuk melahirkan sebuah bunyi

bahasa. Secara berurutan Proses fonasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Tahap paling pertama dari proses fonasi sehingga terjadi sebuah bunyi bahasa adalah pada umumnya

dimulai dengan proses pemompaan udara dari paru-paru.

• Udara yang keluar dari paru-paru tersebut akhirnya melewati pangkal tenggorok yang didalamnya

terdapat pita suara.

• Sesudah melewati pita suara, tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat

ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan

dihasilkan.

• Setelah udara yang keluar dari pangkal tenggorok dan melalui pita suara maka pada akhirnya jalan satu-

satunya bagi udara untuk bisa keluar adalah keluar melaui melalui rongga mulut atau rongga hidung,

udara tadi diteruskan ke udara bebas.

F. Posisi Pita Suara dalam proses fonasi

Page 49: Fonologi bahasa arab

Sebagai tambahan mengenai proses fonasi maka perlu dijelaskan empat macam posisi pita suara ketika

dilewati oleh udara yang menjadikan terjadinya kondisi yang bervariasi dari bunyi yang dihasilkannya

adapun kondisi pita suara adalah sebagai berikut:

• Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa.

• Pita suara terbuka agak lebar, Pada posisi ini terjadi bunyi bahasa yang disebut bunyi tak bersuara.

• Pita suara terbuka sedikit, bunyi bahasa yang disebut bunyi bersuara akan terjadi pada posisi ini.

• Pita suara tertutup rapat-rapat, kalau pita suara tetutup rapat, maka akan terjadilah bunyi hamzah.

G. Tulisan Fonetik

Dalam linguistik dikenal adanya sistem tulisan dan ejaan, di antaranya tulisan fonetik untuk ejaan fonetik

dan tulisan fonemis untuk ejaan fonemis dan sistem aksara tertentu. (seperti aksara latin, dan sebaginya)

untuk ejaan ortobiografis.

Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya dibuat berdasarkan huruf-huruf

dari aksara latin. Yang ditambah dengan

• Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa.

H. Indikator Pencapaian

• Mahasiswa mampu menjelaskan urutan proses fonasi.

• Mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar.

Page 50: Fonologi bahasa arab

• Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.

Page 51: Fonologi bahasa arab

BAB II PENUTUP

Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan

mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara.

Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa

langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat

artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi

bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada

langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami

klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan

mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan

yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga

penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 52: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA

16) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga,

Jakarta.

17) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

18) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

19) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

20) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

21) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-

Sa’ud.

22) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 53: Fonologi bahasa arab

MODUL IV KLASIFIKASI FONEM

BAB I PENDAHULUAN

M. Latar Belakang

Pada modul sebelumya kita sudah membahas dengan jelas tentang cara artikulasi. Pada modul ini kita akan

membahas tentang klasifikasi bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi.

Materi ini merupakan materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena

materi ini mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki pola-

pola tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat

fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya

dalam tataran penuturan akan mengalami masalah. Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak

menguasainya maka merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna.

N. Ruang lingkup

Pembahasan modul ke-empat ini melingkupi keseluruhan aspek yang menyangkut khasanah fonem dalam

bahasa Arab yang mencakup dua hal yaitu:

• Bunyi Vocal

• Bunyi Konsonan

Page 54: Fonologi bahasa arab

O. Kaitan Modul

Materi yang akan pada modul keempat yang disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul ketiga karena

jika materi pada modul pertama ini tidak tuntas maka secara otomatis kita tidak dapat melangkah pada modul

kedua karena modul kedua karena pada modul pertama ini dijelaskan secara detail ruang lingkup dari materi

Fonologi bahasa Arab.

P. Sasaran Pembelajaran Modul

• Menjelaskan tentang bentuk vocal dan konsonan dalam bahasa Arab

• Menjelaskan khasanah fonem dalam Bahasa Arab

Page 55: Fonologi bahasa arab

BAB II PEMBAHASAN

I. Klasifikasi Bunyi Bahasa

Pada umumnya bunyi bahasa diklasifikasi atas konsonan dan vokal. Bunyi konsonan dihasilkan dengan pita

susra terbuka sedikit. Pita suara yang terbuka agak sedikit ini menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang

dipompakan dari paru-paru. Selanjutanya arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa

mendapathambatan apa-apa, kecuali rongga mulut yang berbentuk tertentu sesuai jenis vokal yang dihasilkan.

Bunyi konsonan terjadi, setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikit atau agak lebar,

diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan medapat hambatan di tempat-tempat artikulasi

tertentu. Jadi, beda terjadinya bunyi vokal dan konsonan adalah: arus udara dalam pembentukan bunyi vokal,

setelah melewati pita suara, tidak mendapat hambatan apa-apa, sedangkan dalam pembentukan bunyi

konsonan arus udara itu masih mendapat hambatan atau gangguan. Bunyi konsonan ada yang bersuara dan

ada yang tidak. Yang bersuara terjadi apabila pita suara terbuka sedikit dan tidak bersuara apabila pita susra

terbuka agak lebar. Bunyi vokal, semuanya adalah bersuara sebab dihasilkan dengan pita suara terbuka

sedikit.

J. Bunyi Vokal

Bunyi vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut:

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara pertikal.

Page 56: Fonologi bahasa arab

Ditinjau dari segi tinggi rendahnya bunyi vokal, yaitu menurut tinggi rendahnya posisi lidah terhadap

langit-langit maka bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: vokal tinggi, vokal tengah dan

vokal rendah.

Contoh vokal tinggi:

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara horisontal.

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

Contoh vokal tinggi:

• Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir.

Ditinjau dari segi bentuk bibir bunyi vokal dapat dibedakan 2 bagian yaitu: bunyi vokal bundar dan vokal

tak bundar. Yang dimaksud dengan vokal bundar adalah bunyi yang ketika dituturkan bentuk bibir bundar

dan vokal tak bundar adalah bunyi vokal yang ketika dituturkan bentuk bibir tidak bundar.

• Bunyi vokal berdasarkan lamanya (kuantitas) pelafalannya.

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

• Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir.

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

Page 57: Fonologi bahasa arab

Contoh vokal tinggi:

K. Bunyi Konsonan

Bunyi konsonan adalah

Macam-macam konsonan:

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah.

Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir

bawah merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: [ب], dan [م].

• Bunyi Labiodental

Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi

bawah dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental

adalah: bunyi: [ف]

• Bunyi Laminoalveolar

Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah

dan gusi dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah:

bunyi: [د], [ت].

• Bunyi Dorsovelar

Page 58: Fonologi bahasa arab

Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau

langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi

dorsovelar adalah: bunyi: [ك], [غ]

• Bunyi Faringal

Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar

lidah. Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: [هـ]

L. Fonem Berdasarkan cara artikulasi

Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai

berikut:

• Bunyi Letupan (Plosif)

Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya

aliaran udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka

secaa tiba-tiba, sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi:

[غ] ,[ك] ,[د] ,[ت] ,[ب]

• Bunyi Geseran (Frikatif)

Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di

celah itu Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: [ف], [س], [ز]

Page 59: Fonologi bahasa arab

• Bunyi Sengauan (Nazal)

Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator

menghambat sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar

melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [م] dan [ن]

• Bunyi Getaran (Trill)

Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif

melakukan kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun

tersebut muncul getaran bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill)

adalah: bunyi: [ر]

• Bunyi Sampingan (Lateral)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah.

Yang termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: [ل]

• Bunyi Hampiran (Aproximan)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif

dan fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak

cukup sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga

Page 60: Fonologi bahasa arab

disebut bunyi semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara

keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [و] dan

[ي]

M. Indikator Pencapaian

• Mahasiswa mampu menjelaskan khasanah fonem Bahasa Arab

• Mahasiswa mampu menuturkan fonem-fonem bahasa Arab dengan benarperbedaan alat artikulasi aktif

dan alat artikulasi fasif

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.

Page 61: Fonologi bahasa arab

BAB III PENUTUP

Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan

mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara.

Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa

langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat

artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi

bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada

langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami

klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan

mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan

yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga

penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 62: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA 23) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga,

Jakarta.

24) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

25) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

26) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

27) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

28) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-

Sa’ud.

29) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 63: Fonologi bahasa arab

MODUL V KHASANAH FONEM

BAB I PENDAHULUAN

Q. Latar Belakang

Pada modul sebelumya kita sudah membahas dengan jelas tentang cara artikulasi. Pada modul ini kita akan

membahas tentang klasifikasi bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi.

Materi ini merupakan materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena

materi ini mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki pola-

pola tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat

fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya

dalam tataran penuturan akan mengalami masalah. Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak

menguasainya maka merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna.

R. Ruang lingkup

Pembahasan modul ke-empat ini melingkupi keseluruhan aspek yang menyangkut khasanah fonem dalam

bahasa Arab yang mencakup dua hal yaitu:

• Bunyi Vocal

• Bunyi Konsonan

Page 64: Fonologi bahasa arab

S. Kaitan Modul

Materi yang akan pada modul keempat yang disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul ketiga karena

jika materi pada modul pertama ini tidak tuntas maka secara otomatis kita tidak dapat melangkah pada modul

kedua karena modul kedua karena pada modul pertama ini dijelaskan secara detail ruang lingkup dari materi

Fonologi bahasa Arab.

T. Sasaran Pembelajaran Modul

• Menjelaskan tentang bentuk vocal dan konsonan dalam bahasa Arab

• Menjelaskan khasanah fonem dalam Bahasa Arab

Page 65: Fonologi bahasa arab

BAB II PEMBAHASAN

N. Identifikasi Fonem

Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya

sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip

dengan satuan bahasa yang petama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti

bunyi tersebut adalah sebuah fonem., karena dia atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa

tersebut.

Dalam bahasa Arab kita akan menemukan banyak sekali fonem yang jika kita dengar secara sepintas maka

kita akan mengidentifikasinya sebagai fonem yang sama.

O. Bunyi Vokal

Bunyi vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut:

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara pertikal.

Ditinjau dari segi tinggi rendahnya bunyi vokal, yaitu menurut tinggi rendahnya posisi lidah terhadap

langit-langit maka bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: vokal tinggi, vokal tengah dan

vokal rendah.

Contoh vokal tinggi:

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara horisontal.

Page 66: Fonologi bahasa arab

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

Contoh vokal tinggi:

• Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir.

Ditinjau dari segi bentuk bibir bunyi vokal dapat dibedakan 2 bagian yaitu: bunyi vokal bundar dan vokal

tak bundar. Yang dimaksud dengan vokal bundar adalah bunyi yang ketika dituturkan bentuk bibir bundar

dan vokal tak bundar adalah bunyi vokal yang ketika dituturkan bentuk bibir tidak bundar.

• Bunyi vokal berdasarkan lamanya (kuantitas) pelafalannya.

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

• Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir.

Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

depan, tengah dan belakang.

Contoh vokal tinggi:

P. Bunyi Konsonan

Bunyi konsonan adalah

Macam-macam konsonan:

Page 67: Fonologi bahasa arab

• Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah.

Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir

bawah merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: [ب], dan [م].

• Bunyi Labiodental

Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi

bawah dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental

adalah: bunyi: [ف]

• Bunyi Laminoalveolar

Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah

dan gusi dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah:

bunyi: [د], [ت].

• Bunyi Dorsovelar

Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau

langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi

dorsovelar adalah: bunyi: [ك], [غ]

• Bunyi Faringal

Page 68: Fonologi bahasa arab

Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar

lidah. Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: [هـ]

Q. Fonem Bahasa Arab Berdasarkan cara artikulasi

Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai

berikut:

• Bunyi Letupan (Plosif)

Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya

aliaran udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka

secaa tiba-tiba, sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi:

[غ] ,[ك] ,[د] ,[ت] ,[ب]

• Bunyi Geseran (Frikatif)

Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di

celah itu Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: [ف], [س], [ز]

• Bunyi Sengauan (Nazal)

Page 69: Fonologi bahasa arab

Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator

menghambat sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar

melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [م] dan [ن]

• Bunyi Getaran (Trill)

Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif

melakukan kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun

tersebut muncul getaran bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill)

adalah: bunyi: [ر]

• Bunyi Sampingan (Lateral)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif

mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah.

Yang termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: [ل]

• Bunyi Hampiran (Aproximan)

Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif

dan fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak

cukup sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga

disebut bunyi semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara

Page 70: Fonologi bahasa arab

keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [و] dan

[ي]

R. Indikator Pencapaian

• Mahasiswa mampu menjelaskan khasanah fonem Bahasa Arab

• Mahasiswa mampu menuturkan fonem-fonem bahasa Arab dengan benarperbedaan alat artikulasi aktif

dan alat artikulasi fasif

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.

Page 71: Fonologi bahasa arab

BAB III PENUTUP

Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan

mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara.

Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa

langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat

artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi

bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada

langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami

klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi.

Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan

mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan

yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga

penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.

Page 72: Fonologi bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA 30) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: Jakarta

31) Samsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta.

32) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah.

33) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah al-

Azhariyyah.

34) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin.

35) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar.

36) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-

Sa’ud.

37) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.

Page 73: Fonologi bahasa arab

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LKPP)

LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN SCL

Judul Usulan:

PENERAPAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN FONOLOGI BAHASA ARAB

Page 74: Fonologi bahasa arab

Oleh:

HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008

JURUSAN SASTRA ASIA BARAT FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS HASANUDIDIN FEBRUARI 2008

Page 75: Fonologi bahasa arab

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Lantai Dasar Gedung Perpustakaan Universitas Hasanuddin

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN HIBAH MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING

UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008

Judul : Penerapan teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Mata Kuliah Fonologi Bahasa Arab

Nama : Haeruddin, S.S.

NIP : 132 312 634

Pangkat/Golongan : Ahli Madya / IIIa

Telp. Pengusul : 085656176969

Jangka Waktu kegiatan : 1 (satu) bulan Mulai 4 Januari s/d 04 Februari 2008 Biaya yang diusulkan : Rp 4.000. 000.00 (Empat Juta Rupiah)

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 469 / H4.23 /PM.05 /2008,tanggal 04 Februari 2008

Page 76: Fonologi bahasa arab

Makassar, 4 Februari 2008

Mengetahui : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Dekan, Pembuat Modul, DR. H. Muhammad Darwis, M.S. Haeruddin, S.S. NIP. 131 411 591 NIP. 132 312 634

Page 77: Fonologi bahasa arab

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat

(Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat kami selesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan

pelatihan teaching to facilitating bagi dosen-dosen Universitas Hasanuddin.

Secara fungsional modul ini dibuat untuk dipersiapkan bagi terciptanya modul pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik

sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) yang pada akhirnya mampu bersaing di

dunia kerja.

Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan materi

yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date.

Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning (SCL)

yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat

keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal.

Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata

kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat

membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab.

Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini dapat memberi motivasi bagi kita semua.

Page 78: Fonologi bahasa arab

Makassar, 4 Februari 2008

Haeruddin, S.S.

RINGKASAN

Modul pembelajaran Fonologi bahasa Arab ini dibuat bagi dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran

Bahasa arab yang dirasakan masih sangan kurang selama ini. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi

pembelajaran yang bersifat Student Center Learning (SCL) diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk bisa lebih

mudah memahami ilmu-ilmu bahasa Arab khususnya mata kuliah fonologi Bahasa Arab.

Materi ini fonologi Bahasa Arab ini disusun secara sitematis dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dan dosen

dalam melakukan proses pembelajaran. Materi fonologi Bahasa Arab ini terdiri dari beberapa modul yang disusun secara

hirarkis sehingga diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi kuliah ini.

Modul pertama berisi tentang pengantar pada pemahaman Fonologi secara umum dan fonologi Bahasa Arab secara khusus.

Hal ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dasar yang bersifat pengantar untuk memudahkan kita dalam memahami

materi-materi pada modul selanjutnya. Pada modul ini diuraikan secara jelas ruang lingkup materi Fonologi Bahasa Arab

yang terdiri dari fonetik dan fonemik yang merupakan sub terpenting dari fonologi.

Page 79: Fonologi bahasa arab

Modul kedua berisi tentang alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang

pengerian alat artikulasi jenis-jenis alat artikulasi serta fungsi-fungsinya. Di dalam modul ini juga diuraikan dengan jelas

tentang pembagian alat artikulasi yang terdiri dari alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif.

Modul ketiga berisi tentang pengertian prosen fonasi serta penjelasan penjelasan terjadinya proses fonasi. Pada modul ini

diuraikan secara jelas dan terstruktur urutan terjadinya sebuah bunyi bahasa yang dimulai dari pemompaan udara udara

dari paru-paru yang selanjutnya udara yang keluar dari paru-paru tersebut melewati pangkal tenggorok yang didalamnya

terdapat pita suara, selanjutnya sesudah melewati pita suara tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke

alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan.

Modul keempat berisi penjelasan tentang bunyi-bunyi bahasa serta klasifikasi bunyi bahasa. Pada modul ini diuraikan

secara jelas tentang klasifikasi dan jenis-jenis fonem yang dihasilkan oleh alat artikulasi yang terdiri dari bunyi vokal dan

bunyi konsosonan. Di samping itu pada materi ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis sarta klasifikasi vokal dan konsonan

berdasarkan letak artikulasi serta cara artikulasinya.

Modul kelima berisi tentang penjelasan tentang pengertian khasanah fonem secara umum dan khasanah fonem Bahasa

Arab secara khusus. Pada materi ini juga dijelaskan tentang bagaimana menuturkan fonem-fonem atau bunyi-bunyi bahasa

Arab dengan benar serta menjelaskan bunyi-bunyi bahasa Arab yang tidak terdapat pada behasa-bahasa yang lain.

Setelah keseluruhan modul dipelajaran maka diharapkan kita akan mampu keseluruhan aspek yang berhubungan dengan

fonologi bahasa Araba baik mengenai alat-alat artikulasi, proses fonasi, klasifikasi bunyi bahasa, serta khasanah fonem

Bahasa Arab yang pada akhirnya dalam tataran praktisnya mahasiswa mampu mengartikulasikan fonem-fonem bahasa

secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab secara khusus secara benar.

Page 80: Fonologi bahasa arab
Page 81: Fonologi bahasa arab

PETA KEDUDUKAN MODUL

Page 82: Fonologi bahasa arab

Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab

Alat-alat artikulasi

Proses Fonasi

Klasifikasi Fonem

Khasanah Fonem Bahasa Arab

Page 83: Fonologi bahasa arab
Page 84: Fonologi bahasa arab

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL 1

HALAMAN PENGESAHAN 1

KATA PENGANTAR 1

RINGKASAN 1

PETA KEDUDUKAN MODUL 1

DAFTAR ISI 2

MODUL 1 3

MODUL 2 3

MODUL 3 3

MODUL 4 3

MODUL 5 3

LAMPIRAN : RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL.

Page 85: Fonologi bahasa arab

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LKPP)

LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN SCL

Judul Usulan:

PENERAPAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN FONOLOGI BAHASA ARAB

Page 86: Fonologi bahasa arab

Oleh:

HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008

JURUSAN SASTRA ASIA BARAT FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS HASANUDIDIN FEBRUARI 2008

Page 87: Fonologi bahasa arab

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Lantai Dasar Gedung Perpustakaan Universitas Hasanuddin

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN HIBAH MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING

UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008

Judul : Penerapan teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Mata Kuliah Fonologi Bahasa Arab

Nama : Haeruddin, S.S.

NIP : 132 312 634

Pangkat/Golongan : Ahli Madya / IIIa

Telp. Pengusul : 085656176969

Jangka Waktu kegiatan : 1 (satu) bulan Mulai 4 Januari s/d 04 Februari 2008 Biaya yang diusulkan : Rp 4.000. 000.00 (Empat Juta Rupiah)

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 469 / H4.23 /PM.05 /2008,tanggal 04 Februari 2008

Page 88: Fonologi bahasa arab

Makassar, 4 Februari 2008

Mengetahui : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Dekan, Pembuat Modul, DR. H. Muhammad Darwis, M.S. Haeruddin, S.S. NIP. 131 411 591 NIP. 132 312 634

Page 89: Fonologi bahasa arab

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat

(Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat kami selesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan

pelatihan teaching to facilitating bagi dosen-dosen Universitas Hasanuddin.

Secara fungsional modul ini dibuat untuk dipersiapkan bagi terciptanya modul pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik

sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) yang pada akhirnya mampu bersaing di

dunia kerja.

Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan materi

yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date.

Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning (SCL)

yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat

keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal.

Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata

kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat

membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab.

Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini dapat memberi motivasi bagi kita semua.

Page 90: Fonologi bahasa arab

Makassar, 4 Februari 2008

Haeruddin, S.S.

RINGKASAN

Modul pembelajaran Fonologi bahasa Arab ini dibuat bagi dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran

Bahasa arab yang dirasakan masih sangan kurang selama ini. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi

pembelajaran yang bersifat Student Center Learning (SCL) diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk bisa lebih

mudah memahami ilmu-ilmu bahasa Arab khususnya mata kuliah fonologi Bahasa Arab.

Materi ini fonologi Bahasa Arab ini disusun secara sitematis dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dan dosen

dalam melakukan proses pembelajaran. Materi fonologi Bahasa Arab ini terdiri dari beberapa modul yang disusun secara

hirarkis sehingga diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi kuliah ini.

Modul pertama berisi tentang pengantar pada pemahaman Fonologi secara umum dan fonologi Bahasa Arab secara khusus.

Hal ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dasar yang bersifat pengantar untuk memudahkan kita dalam memahami

materi-materi pada modul selanjutnya. Pada modul ini diuraikan secara jelas ruang lingkup materi Fonologi Bahasa Arab

yang terdiri dari fonetik dan fonemik yang merupakan sub terpenting dari fonologi.

Page 91: Fonologi bahasa arab

Modul kedua berisi tentang alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang

pengerian alat artikulasi jenis-jenis alat artikulasi serta fungsi-fungsinya. Di dalam modul ini juga diuraikan dengan jelas

tentang pembagian alat artikulasi yang terdiri dari alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif.

Modul ketiga berisi tentang pengertian prosen fonasi serta penjelasan penjelasan terjadinya proses fonasi. Pada modul ini

diuraikan secara jelas dan terstruktur urutan terjadinya sebuah bunyi bahasa yang dimulai dari pemompaan udara udara

dari paru-paru yang selanjutnya udara yang keluar dari paru-paru tersebut melewati pangkal tenggorok yang didalamnya

terdapat pita suara, selanjutnya sesudah melewati pita suara tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke

alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan.

Modul keempat berisi penjelasan tentang bunyi-bunyi bahasa serta klasifikasi bunyi bahasa. Pada modul ini diuraikan

secara jelas tentang klasifikasi dan jenis-jenis fonem yang dihasilkan oleh alat artikulasi yang terdiri dari bunyi vokal dan

bunyi konsosonan. Di samping itu pada materi ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis sarta klasifikasi vokal dan konsonan

berdasarkan letak artikulasi serta cara artikulasinya.

Modul kelima berisi tentang penjelasan tentang pengertian khasanah fonem secara umum dan khasanah fonem Bahasa

Arab secara khusus. Pada materi ini juga dijelaskan tentang bagaimana menuturkan fonem-fonem atau bunyi-bunyi bahasa

Arab dengan benar serta menjelaskan bunyi-bunyi bahasa Arab yang tidak terdapat pada behasa-bahasa yang lain.

Setelah keseluruhan modul dipelajaran maka diharapkan kita akan mampu keseluruhan aspek yang berhubungan dengan

fonologi bahasa Araba baik mengenai alat-alat artikulasi, proses fonasi, klasifikasi bunyi bahasa, serta khasanah fonem

Bahasa Arab yang pada akhirnya dalam tataran praktisnya mahasiswa mampu mengartikulasikan fonem-fonem bahasa

secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab secara khusus secara benar.

Page 92: Fonologi bahasa arab
Page 93: Fonologi bahasa arab

PETA KEDUDUKAN MODUL

Page 94: Fonologi bahasa arab

Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab

Alat-alat artikulasi

Proses Fonasi

Klasifikasi Fonem

Khasanah Fonem Bahasa Arab

Page 95: Fonologi bahasa arab
Page 96: Fonologi bahasa arab

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL 1

HALAMAN PENGESAHAN 1

KATA PENGANTAR 1

RINGKASAN 1

PETA KEDUDUKAN MODUL 1

DAFTAR ISI 2

MODUL 1 3

MODUL 2 3

MODUL 3 3

MODUL 4 3

MODUL 5 3

LAMPIRAN : RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL.

Page 97: Fonologi bahasa arab