59
EKONOMI MIKRO SYARIAH Oleh: Any Setianingrum, M.E.Sy

Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

  • Upload
    yeyepai

  • View
    28

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

EKONOMI MIKRO SYARIAH

Oleh: Any Setianingrum, M.E.Sy

Page 2: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Sistem ekonomi di dunia1. Sistem ekonomi sosialis:.Paham ini muncul sebagai akibat dari paham kapitalis yang mengekploitasi manusia, sehingga negara ikut campur cukup dalam dengan perannya yang dangat dominan. Akibatnya adalah tidak adanya kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi bagi individu-individu, melainkan semuanya untuk kepentingan bersama, sehingga tidak diakuinya kepemilikan pribadi. Negara bertanggung jawab dalam mendistribusikan sumber dan hasil produksi kepada seluruh masyarakat.

2. Sistem ekonomi kapitalis3. Sistem ekonomi Islam

Page 3: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

2.Sistem Ekonomi Kapitalis:sistem ini sangat bertolak belakang dengan sistem Sosialis/Komunis, di mana negara tidak mempunyai peranan utama atau terbatas dalam perekonomian. Sistem ini sangat menganut sistem mekanisme pasar. Sistem ini mengakui adanya tangan yang tidak kelihatan yang ikut campur dalam mekanisme pasar apabila terjadi penyimpangan (invisible hand). Yang menjadi cita-cita utamanya adalah adanya pertumbuhan ekomomi, sehingga setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan diakuinya kepemilikan pribadi.

Page 4: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

3.Sistem Ekonomi IslamSistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem yang dimaksud di atas, yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, dan sosialis abad 18. Dalam sistem ekonomi Islam, yang ditekankan adalah terciptanya pemerataan distribusi pendapatan, seperti terecantum dalam surat Al-Hasyr ayat 7

Page 5: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Page 6: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

PERBEDAAN EKONOMI KONVENSIONAL & EKONOMI ISLAM

Page 7: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Konsumsi umumnya didefinisikan sebagai pemakaian barang-barang hasil industri (pakaian, makanan dan sebagainya), atau barang-barang yang langsung memenuhi keperluan kita. Barang-barang seperti ini disebut sebagai barang konsumsi. Kata yang berhubungan dengan konsusmsi dalam Al-Qur’an dan Hadits, adalah makanan (al-ukul), yang mencakup juga di dalamnya minuman (asy-syarab). Serta hal-hal lainnya seperti pakaian (al-kiswan) dan perhiasan, seperti tercantum di dalam surat Al- A’raaf ayat 31-32:

Page 8: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Pada tingkatan praktis, perilaku ekonomi (economic behavior) sangat ditentukan oleh tingkat keyakinan atau keimanan seseorang atau sekelompok orang yang kemudian membentuk kecenderungan prilaku konsumsi di pasar. tiga karakteristik perilaku ekonomi dengan menggunakan tingkat keimanan sebagai asumsi yaitu:• Ketika keimanan ada pada tingkat yang cukup baik, maka motif berkonsumsi

atau berproduksi akan didominasi oleh tiga motif utama tadi; mashlahah, kebutuhan dan kewajiban.

• Ketika keimanan ada pada tingkat yang kurang baik, maka motifnya tidak didominasi hanya oleh tiga hal tadi tapi juga kemudian akan dipengaruhi secara signifikan oleh ego, rasionalisme (materialisme) dan keinginan-keinganan yang bersifat individualistis.

• Ketika keimanan ada pada tingkat yang buruk, maka motif berekonomi tentu saja akan didominasi oleh nilai-nilai individualistis (selfishness); ego, keinginan dan rasionalisme.

Page 9: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Teori Perilaku konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana manusia memilih diantara berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan sumber daya (resources) yang dimilikinya. Teori perilaku konsumen rasional dalam paradigma ekonomi konvensional didasari pada prinsip-prinsip dasar utilitarianisme. Diprakarsai oleh Bentham yang mengatakan bahwa secara umum tidak seorangpun dapat mengetahui apa yang baik untuk kepentingan dirinya kecuali orang itu sendiri. Dengan demikian pembatasan terhadap kebebasan individu, baik oleh individu lain maupun oleh penguasa, adalah kejahatan dan harus ada alasan kuat untuk melakukannya. Oleh pengikutnya, John Stuart Mill dalam buku On Liberty yang terbit pada 1859, paham ini dipertajam dengan mengungkapkan konsep ’freedom of action’ sebagai pernyataan dari kebebasan- kebebasan dasar manusia. Menurut Mill, campur tangan negara didalam masyarakat manapun harus diusahakan seminimum mungkin dan campur tangan yang merintangi kemajuan manusia merupakan campur tangan terhadap kebebasan-kebebasan dasar manusia, dan karena itu harus dihentikan. Lebih jauh Mill berpendapat bahwa setiap orang didalam masyarakat harus bebas untuk mengejar kepentingannya dengan cara yang dipilihnya sendiri, namun kebebasan seseorang untuk bertindak itu dibatasi oleh kebebasan orang lain; artinya kebebasan untuk bertindak itu tidak boleh mendatangkan kerugian bagi orang lain.

Page 10: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Dasar filosofis tersebut melatarbelakangi analisis mengenai perilaku konsumen dalam teori ekonomi konvensional:

– Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan.– Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat.– Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat. Saat mem

beli suatu barang, bisa jadi manfaat yang diperoleh tidak sesuai dengan harga yang harus dibayarkan.

– Setiap barang dapat disubstitusi dengan barang lain. Dengan demikian konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.

– Konsumen tunduk kepada hukum Berkurangnya Tambahan Kepuasan (The Law of Diminishing Marginal Utility). Semakin banyak jumlah barang dikonsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika untuk setiap tambahan barang diperlukan biaya sebesar harga barang tersebut (P), maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala tambahan manfaat yang diperolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya yang harus dikeluarkan. Maka jumlah konsumsi yang optimal adalah jumlah dimana MU = P

Page 11: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

kepuasan dan prilaku konsumen dipengaruhi oleh hal-hak sebagai berikut :• Nilai guna (utility) barang dan jasa yang dikonsumsi.

Kemampuan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

• Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli dari income konsumen dan ketersediaan barang dipasar.

• Kecenderungan Konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, selera, serta nilai-nilai yang dianut seperti agama, adat istiadat.

Page 12: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Fungsi utility• Dalam ekonomi, utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau

kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai. Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk penjumlahan utilitas adalah util.[5]

• Dalam ilmu ekonomi tingkat kepuasan (utility function) digambarkan oleh kurva indiferen (indifference curve). Biasanya yang digambarkan adalah utility function antara dua barang (atau jasa) yang keduanya memang disukai konsumen.

Page 13: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Perilaku konsumen Muslim• Berbeda dengan konsumen konvensional. Seorang muslim

dalam penggunaan penghasilanya memiliki 2 sisi, yaitu pertama untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya dan sebagianya lagi untuk dibelanjakan di jalan Allah.

Model Keseimbangan konsumsi islam• Keseimbangan konsumsi dalam ekonomi islam didasarkan

pada prinsip keadilan distribusi. Dalam ekonomi islam. Kepuasan konsumsi seorang Muslim bergantung pada nilai-nilai agama yang diterapkan pada rutinitas kegiatanya, tercermin pada alokasi uang yang dibelanjakanya.

Page 14: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Batasan Konsumsi dalam syari’ahDalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan. Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan memberikan cara pandang dunia yang cenderung mempengaruhi kepribadian manusia. Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk kepuasan material maupun spiritual.• Batasan konsumsin dalam islam tidak hanya memperhatikan aspek halal-haram saja tetapi termasuk pula

yang diperhatikan adalah yang baik, cocok, bersih, tidak menjijikan. Larangan israf dan larangan bermegah-megahan.

• Begitu pula batasan konsumsi dalam syari’ah tidak hanya berlaku pada makanan dan minuman saja. Tetapi juga mencakup jenis-jenis komoditi lainya. Pelarangan atau pengharaman konsumsi untuk suatu komoditi bukan tanpa sebab.

• Pengharaman untuk komoditi karena zatnya karena antara lain memiliki kaitan langsung dalam membahayakan moral dan spiritual.

konsumsi social• konsumsi dalam islam tidak hanya untuk materi saja tetapi juga termasuk konsumsi social yang terbentuk

dalam zakat dan sedekah. Dalam al-Qur’an dan hadits disebutkan bahwa pengeluaran zakat sedekah mendapat kedudukan penting dalam islam. Sebab hal ini dapat memperkuat sendi-sendi social masyarakat.

• zakat• sedekah

Page 15: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Dalam Islam, asumsi dan aksioma yang sama (komplementer, substitusi, tdk ada keterikatan), akan tetapi titik tekannya terletak pada halal, haram, serta berkah tidaknya barang yang akan dikonsumsi sehingga jika individu dihadapkan pada dua pilihan A dan B maka seorang muslim (orang yang mempunyai prinsip keislaman) akan memilih barang yang mempunyai tingkat kehalalan dan keberkahan yang lebih tinggi, walaupun barang yang lainnya secara fisik lebih disukai

Page 16: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Tujuan aktifitas konsumsi adalah memaksimalkan kepuasan (utility) dari mengkonsumsi sekumpulan barang/jasa yang disebut ’consumption bundle’ dengan memanfaatkan seluruh anggaran/ pendapatan yang dimiliki. Secara matematis hal itu ditunjukan dengan persoalan optimalisasi:

Max U = U1 + U2 + U3 + ... + Un Dengan kendala : I = P1X1 + P2X2 + P3X3 + ........ + PnXn dimana : U = total kepuasanUn, = kepuasan dari mengkonsumsi barang nPn = harga barang nXn, = banyaknya barang n yang dikonsumsiI = total pendapatan

Page 17: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Komposisi barang-barang yang dikonsumsi oleh konsumen akan stabil atau berada pada keseimbangan manakala tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap jenis barang per satuan harga adalah sama. Jika ada suatu barang yang memberi tambahan kepuasan lebih tinggi per satuan harganya, maka konsumen akan memperbanyak konsumsi barang tersebut dan otomatis mengurangi konsumsi barang lain. Dengan demikian belum tercapainya komposisi konsumsi yang stabil. Kestabilan atau keseimbangan konsumen tercapai manakala : MUx = MUx = ...... = MUi ------- ------- ------ Px Py Pi

Page 18: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Asumsi sentral dalam teori ekonomi mikro neoklasik adalah manusia berperilaku secara rasional. Sistem kapitalisme tidak dapat hidup tanpanya. Dalam banyak hal, rasionalitas seringkali memaksa adanya penyederhanaan-penyederhanaan masalah, yang kemudian direkayasa menjadi suatu model.Model adalah penyederhanaan masalah-masalah ekonomi dengan tujuan agar kita dapat memahami, melakukan prediksi, merancang kebijakan. Begitu banyak asumsi yang tidak realistis didalam sebuah model, sehingga sebuah tingkat kesalahan tertentu merupakan suatu yang tidak terelakkan. Adanya rasa maklum atas kesalahan yang berada diluar jangkauan rasionalitas menunjukkan bahwa masyarakat ilmiah modern menyakini keterbatasan rasionalitas. Hal itulah yang dikenal dengan ”beyond rationality”. Beyond rationality tidak sama dan tidak identik dengan irrationality.

Page 19: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

perilaku konsumsi Islam berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis perlu didasarkan atas rasionalitas yang disempurnakan yang mengintegrasikan keyakinan kepada kebenaran yang ‘melampaui’ rasionalitas manusia yang sangat terbatas ini. bekerjanya ‘invisible hand’ yang didasari oleh asumsi rasionalitas yang bebas nilai – tidak memadai untuk mencapai tujuan ekonomi Islam yakni terpenuhinya kebutuhan dasar setiap orang dalam suatu masyarakat.Islam memberikan konsep adanya an-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang). Jiwa yang tenang ini tentu saja tidak berarti jiwa yang mengabaikan tuntutan aspek material dari kehidupan. Disinilah perlu diinjeksikan sikap hidup peduli kepada nasib orang lain yang dalam bahasa Al-Qur’an dikatakan “al-iitsar’

Page 20: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

FUNGSI UTILITAS & MASLAHAH DLM ISLAM

• Imam Shatibi menggunakan istilah ’maslahah’, yang maknanya lebih luas dari sekedar utility atau kepuasan dalam terminologi ekonomi konvensional. Maslahah merupakan tujuan hukum syara’ yang paling utama.

• Menurut Imam Shatibi, maslahah adalah sifat atau kemampuan barang dan jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan dasar dari kehidupan manusia dimuka bumi ini (Khan dan Ghifari, 1992). Ada lima elemen dasar menurut beliau, yakni: AGAMA, kehidupan atau jiwa (al-nafs), properti atau harta benda (al-mal), keyakinan (al-din), intelektual (al-aql), dan keluarga atau keturunan (al-nasl).

Page 21: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Mencukupi kebutuhan - dan bukan memenuhi kepuasan/keinginan - adalah tujuan dari aktivitas ekonomi Islam, dan usaha pencapaian tujuan itu adalah salah satu kewajiban dalam beragama. Adapun sifat- sifat maslahah sebagai berikut :Maslahah bersifat subjektif dalam arti bahwa setiap individu menjadi hakim bagi masing-masing dalam menentukan apakah suatu maslahah atau bukan bagi dirinya. Namun, berbeda dengan konsep utility, kriteria maslahah telah ditetapkan oleh syariah dan sifatnya mengikat bagi semua individu.Maslahah orang per orang akan konsisten dengan maslahah orang banyak. Konsep ini sangat berbeda dengan konsep Pareto Optimum, yaitu keadaan optimal dimana seseorang tidak dapat meningkatkan tingkat kepuasan atau kesejahteraannya tanpa menyebabkan penurunan kepuasan atau kesejahteraan orang lain.Konsep maslahah mendasari semua aktivitas ekonomi dalam masyarakat, baik itu produksi, konsumsi, maupun dalam pertukaran dan distribusi.

Page 22: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Daruriyyah : merupakan tujuan yang harus ada dan mendasar bagi penciptaan

kesejahteraan didunia dan akhirat, yaitu mencakup terpeliharanya lima elemen dasar kehidupan yakni jiwa, keyakinan atau agama, akal/intelektual, keturunan dan keluarga serta harta benda. Jika tujuan daruriyyah diabaikan, maka tidak akan ada kedamaian, yang timbul adalah kerusakan (fasad) didunia dan kerugian yang nya di akhirat.

• Hajiyyah : bertujuan memudahkan kehidupan dan menghilangkan kesempitan. Hukum syara’ dalam kategori ini tidak dimaksudkan untuk memelihara lima hal pokok tadi melainkan menghilangkan kesempitan dan berhati- hati terhadap lima hal pokok tersebut.

• Tahsiniyyah : menghendaki kehidupan yang indah dan nyaman didalamnya, terdapat beberapa provisi dalam syariah yang dimaksudkan untuk mencapai pemanfaatan yang lebih baik, keindahan dan simplifikasi dari daruriyyah dan hajiyyah. Misalnya dibolehkannya memakai baju yang nyaman dan indah.

Page 23: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

tiga kebutuhan pokok :• Pertama, kebutuhan primer yakni nafkah-nafkah pokok bagi manusia yang

dapat mewujudkan lima tujuan syariat (yakni memelihara jiwa, akal, agama, keturunan, dan kehormatan). Tanpa kebutuhan primer kehidupan manusia tidak akan berlangsung. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, kesehatan, rasa aman, pengetahuan, dan pernikahan.

• Kedua, kebutuhan sekunder yakni kebutuhan manusia untuk memudahkan kehidupan, agar terhindar dari kesulitan. Kebutuhan ini tidak perlu dipenuhi sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini pun masih berkaitan dengan lima tujuan syariat itu tadi.

• Ketiga, kebutuhan pelengkap, yaitu kebutuhan yang dapat menciptakan kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan ini tergantung pada bagaimana pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder serta berkaitan dengan lima tujuan syariat.

Page 24: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• QS.al-Furqaan ayat 67 Allah berfirman : Dan orang- orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebih- lebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah- tengah antara yang demikian.

Atau dalam QS.al-Israa ayat 29 : • ” Dan janganlah kamu jadikan tanganmu

terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkan karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”

Page 25: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

PRINSIP KONSUMSI DALAM ISLAM

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah: ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba_Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?’ Katakanlah: ‘Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.”

Page 26: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Petunjuk Investasi Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi, al-Mawsu’ah Al-ilmiyahwa-al amaliyah al-islamiyah memandang ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:a) Proyek yang baik menurut Islam.b) Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.c) Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.d) Memelihara dan menumbuhkembangkan hartae) Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

Page 27: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Tujuan hidup Manusia

• Bahagia sejahtera, dengan cara Terpenuhinya kebutuhan materi & spiritual

• Mengapa saat ini hanya kebutuhan materi (makanan, sandang, papan) yg lebih diperhatikan?

• Contoh orang bermateri penuh, tapi tidak bahagia dan tidak sejahtera:

Page 28: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

http://id.berita.yahoo.com/istri-pewaris-tetra-pak-terbaring-meninggal-2-bulan.html:Kematian tragis istri seorang miliarder

• Pasangan kecanduan narkoba, jenazah istri membusuk 2 bulan sebelum ditemukan.• Pasangan itu tinggal di salah satu alamat paling eksklusif di London namun kemudian tenggelam

dalam kekumuhan akibat kecanduan narkotika yang berakhir dengan kematian Eva akibat gagal jantung sebagai dampak dari obat-obatan tersebut, menurut pengadilan.

• Orangtua Eva Rausing datang ke rumah tersebut setelah melihat banyaknya kerumunan polisi. Polisi menemukan tubuh anak perempuan mereka dalam kondisi membusuk di bawah tumpukan pakaian dan deretan tempat sampah di kamar yang dikerubungi lalat di lantai dua.

•"Anda dan istri Anda memiliki semua keuntungan materi yang bisa didapat, dan untuk sesaat kehidupan keluarga yang bahagia. Kemunduran Anda untuk menggunakan narkoba, bersama dengan istri Anda, menghancurkan semua itu," kata hakim itu lagi pada Hans Rausing.

Rausing, 49, terlihat sadar namun pucat dan kurus dengan rambut berantakan dan jenggot yang dipotong pendek. Ia berdiri diam di balik kaca di bagian belakang ruang sidang saat hakim berbicara.

Page 29: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Konsumsi Dlm Ekonomi Konvensional

• Tujuan: Kepuasan Tertinggi• Batasan: Ketersediaan Anggaran• Dampak: mengabaikan halal/haram,

pertimbangan/kepentingan orang lain, kecuali golongan/kelompoknya

Page 30: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Konsumsi dalam Rasionalitas Islami• Memaksimalkan maslahah (=manfaat + berkah)• Pemenuhan kebutuhan akan mberikan tambahan manfaat

fisik, spiritual, intelektual, material• Pemenuhan keinginan akan menambah kepuasan, manfaat

psikis • Kebutuhan + keinginan = maslahah + kepuasan• Jk kebutuhan bukan yg diinginkan hanya melahirkan manfaat,

jk keinginan bukan kebutuhan hanya melahirkan kepuasan saja

• Pmenuhan kebutuhan & keinginan dibolehkan selama tidak mendatangkan mudharat

Page 31: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Karakteristik Kebutuhan & KeinginanKarakteristik Keinginan Kebutuhan

Sumber Hasrat (Nafsu Manusia) Fitrah Manusia

Hasil Kepuasan Manfaat & berkah

Ukuran Preferensi/Selera Fungsi

Sifat Subyektif Objektif

Tuntunan Islam Dibatasi/dikendalikan Dipenuhi

Page 32: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Penentuan & Pengukuran Mashlahah bagi Konsumen

• Maslahah = pahala x f (kegiatan)• Berkah = f (konsumsi)Formulasi Maslahah:M = F + BM= mashlahahF = manfaatB = berkah

Page 33: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Formulasi Mashlahah

• B = F . P• P = βi pP=pahala totalΒi = frekuensi kegiatanP = pahala per unit kegiatan• B = F βi p• M = F + F βi p• M = F (1+ βi p)

• Dari formulasi tsb, Jika pahala suatu kegiatan tidak ada, maka yang tertinggal hanya manfaat duniawi saja, spt keuntungan uang/kepuasan psikis

• Jika manfaat duniawi sdh tidak ada, maka keberkahan pun tdk ada

Page 34: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Pengukuran Mashlahah Konsumen

• Konsumsi utk ibadah:(belanja di jalan Allah = QS 2:261)Frekuensi Kegiatan (1)

Pahala per unit (2) Mashlahah (1x2)

1 700 700

2 700 1400

3 700 2100

4 700 2800

5 700 3500

6 700 4200

7 700 4900

8 700 5600

Page 35: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Mashlahah dari membeli surat kabar yg halal dg niat ibadah

F Keg (1) Manfaat/ F (2)

Pahala per unit /p (3)

Total pahala/P (4)=1x3

Berkah (5) = 2 x 4

Mashlahah (6)=F+B=2+5

1 10 27 27 270 280

2 18 27 54 972 990

3 24 27 81 1944 1968

4 28 27 108 3052 3052

5 30 27 135 4080 4080

6 32 27 162 5216 5216

7 32 27 189 6080 6080

Page 36: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Maslahah membeli es krim halal dg niat ibadah

Frekuensi Keg (1)

Manfaat (2) Pahala per Unit (3)

Total Pahala (4)= 1x3

Berkah (5)2 x 4

Maslahah(6)= 2+5

1 40 1 1 40 802 75 1 2 150 2253 105 1 3 315 4204 130 1 4 520 6505 148 1 5 740 8886 163 1 6 978 11417 163 1 7 1141 1304

8 150 1 8 1200 1350

Page 37: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Maslahah Membeli Es Krim Halal tanpa niat Ibadah

Frekuensi Keg

Manfaat Pahala per Unit

Total Pahala Berkah Mashlahah

1 40 0 0 0 40

2 75 0 0 0 75

3 105 0 0 0 105

4 130 0 0 0 130

5 148 0 0 0 148

6 163 0 0 0 163

7 163 0 0 0 163

8 150 0 0 0 150

Page 38: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Jadi konsumsi yg tidak dilandasi niat ibadah hanya akan menghasilkan mashlahah sebesar manfaat saja, mashlahah tidak maksimal

• Identifikasi mashlahah dunia & akherat memerlukan ilmu & pengetahuan yg cukup

Page 39: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Mashlahah dari Konsumsi Barang/Jasa yg Haram

Frek Keg (1) Manfaat (2) Pahala per Unit (3)

Total Pahala(4)=3x1

Berkah (5)= 2x4

Mashlahah (6)= 2+5

1 14 -1 -1 -14 0

2 26 -1 -2 -52 -26

3 36 -1 -3 -108 -72

4 44 -1 -4 -176 -132

5 48 -1 -5 -240 -192

6 50 -1 -6 -300 -250

7 50 -1 -7 -350 -300

8 47 -1 -8 -376 -329

Page 40: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Identifikasi Mashlahah

• Bentuk Mashlahah :1. Manfaat material, ex. Pd produk obral berupa Murahnya harga, disc, dll2. Manfaat Fisik & Psikis, ex. Terpenuhinya rasa lapar, haus, dingin, sehat, nyaman dll3.Manfaat Intelektual, ex.informasi, pengetahuan, ketrampilan4. Manfaat thd lingkungan (intra generation), ex. Adanya eksternalitas positif yg bisa dirasakan pembeli & org lain5. Manfaat jangka panjang , ex. Bahan bakar bio gas

Page 41: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Perilaku Konsumen Konvensional

• Hukum Penurunan Utilitas MarginalF Konsumsi (1) Tot Kepuasan

Tot utility (2)Utilitas Margina(MU) (3)

1 10 -

2 18 8

3 24 6

4 28 4

5 30 2

6 32 2

7 32 0

8 30 -2

9

Page 42: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Hukum utilitas marginal• Jika seorang mengkonsumsi barang/jasa dg frek berulang2,

maka nilai tambahan kepuasan dr konsumsi berikutnya akan semakin menurun.

• Utilitas marginal: tambahan kepuasan yg diperoleh konsumen akibat adanya peningkatan jumlah barang/jasa yg dikonsumsi.

• Sebelum mencapai nilai negatif, nilai utilitas marginal mencapai kejenuhan terlebih dahulu yg ditunjukkan oleh nilai nol = utilitas total mencapai maksimum.

• Pengecualian hukum tsb di atas tidak berlaku pada orang yg mengalami kecanduan

Page 43: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Kurva utilitas total & marginal

Page 44: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Hukum mengenai Mashlahah

• Kehadiran mashlahah akan memberi warna dr keg konsumsi.

• Mashlahah marginal dari ibadah mahdhahF Kegiatan (1) Pahala (2) Mashlahah

(1x2)Marginal mashlahah

1 700 700 700

2 700 1400 700

3 700 2100 700

4 700 2800 700

5 700 3500 700

6 700 4200 700

7 700 4900 700

8 700 5600 700

Page 45: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Org tidak akan bosan pd ibadah mahdhah, terlihat dari marginal mashlahah yg slalu konstan/tidak mengalami penurunan spt pd kasus utilitas

Page 46: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Mashlahah marginal dr konsumsi halalF Keg (βi) Manfaat

Fisik (f)Pahala / unit (p)

Tot pahala (βip)

Maslahah F*(1+βip)

Mashlahah marginal /MM

1 10 27 27 280 -

2 18 27 54 990 710

3 24 27 81 1968 978

4 28 27 108 3052 1084

5 30 27 135 4080 1028

6 32 27 162 5216 1136

7 32 27 189 6080 864

8 30 27 216 6510 430

Page 47: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Penurunan Marginal Mashlahah konsumen peduli berkah lebih lambat dr yg tdk peduli Frek Keg (1) Manfaat

Fisik/Psikis (2)Marginal MashlahahTak Peduli (3)

Marginal MashlahahPeduli (4)

1 10 - -

2 18 8 710

3 24 6 978

4 28 4 1084

5 30 2 1028

6 32 2 1136

7 32 0 864

8 30 -2 430

Page 48: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Larangan Substitusi/komplementar barang halal & haram

• Tingkat mashlahah barang haram selalu negatif dan menurun dengan semakin seringnya dikonsumsi

Page 49: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Mashlahah Total & Marginal dari Keg yg haram

• kurva

Page 50: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Preferensi Terhadap Mashlahah

• M= F(1+βip)ᵟ• Koefisien perhatian/coefficient of awareness =

ᵟ = 0 -1• ᵟ =0 = tidak memperhatikan mashlahah• ᵟ =1 = sepenuhnya memperhatikan mashlahah• Jika konsumen tidak memperhatikan berkah:M = F jadi mashlahah hanya sebatas manfaat fisik; krn ᵟ=0

Page 51: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Koefisen Preferensi= ᵞpreferensi konsumen thd mashlahah yang ada

• M= F(1+βip)ᵟᵞ• ᵞ = 0 < ᵞ < 2 ; jk konsumen menyukai

mashlahah nilai ᵞ = 1 atau lebih, jika tdk suka mashlahah ᵞ kurang dari 1

Page 52: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Perbandingan Mashlahah Marginal diantara Berbagai Preferensi thd Mashlahah

Frek Keg MM, ᵞ = 0 MM, ᵞ = 0,5 MM, ᵞ = 1 MM, ᵞ = 1,5

1 - - - -

2 8 81 710 5860

3 6 84 978 10479

4 4 75 1084 14043

5 2 58 1028 15717

6 2 59 1136 19013

7 0 33 864 17214

8 -2 1 430 12091

Page 53: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

• Preferensi thd mashlahah mampu memperpanjang horizon preferensi/ memperpanjang rentang kegiatan

• Pd ᵞ = 0 besarnya MM semakin menurun dg cepat • Penurunan MM semakin lamban saat preferensi thd

mashlahah=ᵞ semakin meningkat• Semakin konsumen peduli thd berkah (yakin dg

imbalan pahala), maka ia tdk mudah jenuh/bosan dg apa yg dikonsumsinya, meski secara fisik tdk lagi melihat adanya manfaat.

Page 54: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Hukum penguatan kegiatan dari mashlahah

• Keberadaan berkah akan memperpanjang rentang dari suatu kegiatan konsumsi

• Konsumen yg merasakan adanya mashlahah dan menyukainya akan tetap rela melakukan suatu kegiatan meski manfaat fisik dari keg tsb bagi dirinya sdh tidak ada

Page 55: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Keterkaitan antar barang

A. KomplemenEx. Komputer & flash disk.1.Komplementaritas sempurna, ex. Mobil & BBM, tinta printer & kertas, ban luar & ban dalam2. Komplementaritas dekat, ex. Sepatu & kaos kaki, teh & gula3. Komplementaritas jauh, ex. Baju & dasi, baju & parfum, sabun cuci & softner,

Page 56: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

B. Substitusi1. Substitusi sempurna, ex. Gula lokal & impor2. Substitusi dekat, ex. Printer merk canon &

Hewlett Packard, sistem operasi windows & linux, fotocopy xerox & cannon, daging sapi & ayam

3. Substitusi jauh, ex. Beras & roti,

Page 57: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Hubungan antar barang yg dilarang dalam Islam

Tidak ada substitusi dan komplemen antara barang halal dan haram

Jadi berapapun barang halal yang dikonsumsi, maka barang haram yg dikonsumsi adalah nol.

Page 58: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi

Hukum Permintaan

• Jika harga suatu barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan menurun, selama kandungan mashlahah pd barang tsb & faktor lain tetap.

Page 59: Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi