21
JARINGAN HEWAN GHINA ROHMATULLOH 1113016100047 PRORGAM STUDI EPNDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTASN ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Buku Jaringan Hewan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Jaringan Hewan

JARINGAN HEWAN

GHINA ROHMATULLOH

1113016100047

PRORGAM STUDI EPNDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTASN ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbila’lamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali

yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala

berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan buku ini dengan judul ”Jaringan Hewan”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

bersangkutan, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit

kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari buku ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,

namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar buku ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar buku ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Jakarta, November 2014

Penulis

Page 3: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

2

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

PETA KONSEP .................................................................................................................. 1

A. JARINGAN EPITELIUM ...................................................................................... 2

B. JARINGAN IKAT .................................................................................................. 6

C. JARINGAN OTOT ................................................................................................. 11

D. JARINGAN SARAF ............................................................................................... 12

EVALUASI......................................................................................................................... 13

A. EVALUASI jaringan epitelium....... ....................................................................... 13

B. EVALUASI jaringan ikat....... ................................................................................ 14

C. EVALUASI jaringan otot....... ................................................................................ 15

D. PILIHAN GANDA ................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18

Page 4: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

1

PETA KONSEP

Epitelium, jaringan, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf, organ ,

sistem organ, transplantasi

jari

nga

n h

ewan

jaringan epitelium

epitelium sederhana

pipih

kubus

batang

epitelium berlapis

pipih berlapis

kubus berlapis

batang berlapis

transisional

jaringan ikat

jaringan ikat sejati

jaringan ikat khusus

tulang rawan dan tulang sejati

darah dan limfa

jaringan otot

otot polos

otot rangka

otot jantung jaringan syaraf

KATA KUNCI

Page 5: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

2

Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan

tubuh, baik permukaan tubuh bagian dalam maupun permukaan tubuh

bagian luar. Contoh permukaan bagian luar adalah kulit sedangkan

permukaan bagian dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah

permukaaan paru-paru, usus, rongga tubuh, dan kapiler darah.

Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen), sehingga

hampir tidak ada ruangan antarsel. Dengan demikian, jaringan epitelium ini dapat melindungi

jaringan yang berada di bawahnya dari pengaruh lingkungan dari luar. Karena proses

pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epitelium, maka

sifat permeabilitas dari sel-sel epitel memegang peranan penting dalam pertukaran zat antara

lingkungan di luar tubuh dan di dalam tubuh.

Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan

bentuknya, dan berdasarkan struktur dan fungsinya.

Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium

sederhana dan epitelium berlapis. Epitelium sederhana ialah epitelium yang sel-selnya

selapis. Sedangkan epitelium berlapis adalah epitelium yang selnya terdiri dari beberapa lapis

sel. Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, batang dan

kuboid. Selain tiga jenis epitelium itu, dikenal juga epitelium berlapis semu.

(g.1.1) (g.1.2) (g.1.3)

A. JARINGAN EPITELIUM

APA ITU

JARINGAN

EPITELIUM ?

a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk

b.

Page 6: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

3

1) Epitelium Sederhana

a) Epitelium selapis pipih (squamous)

Dilihat dari permukaanya, sel-sel ini seperti ubin tetapi dengan batas-batas tidak

teratur. Memiliki fungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau

sebaliknya. Epitelium selapis pipih ini terdapat pada dinding dalam kapiler darah dan

dinding alveolus paru-paru. (lihat gambar g.1.1).

b) Epitelium selapis kuboid (cuboidal)

Dilihat dari permukaannya, sel-selnya seperti sarang lebah atau berbentuk

poligonal. Epitelium kubus ini terdapat pada permukaan ovarium, tubulus ginjal dan

kelenjar tiroid. (lihat gambar g.1.2).

c) Epitelium selapis batang (silindris)

Permukaannya terlihat seperti kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-

sel yang tinggi. Epitel selapis ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, sperti

yang terdapat pada oviduk (saluran telur). Epitelium selapis batang yang tidak

memiliki silia biasanya erdapat pada dinding sebelah dalam usus dan kandung

empedu. (lihat gambar g.1.3).

2) Epitelium Berlapis Semu

Epitelium ini sebenarnya tersusun atas selapis sel

epitelium tetapi ketinggian sel yang menyusunnya tidak

sama, sehingga terlihat seperti berlapis. Epitelium berlapis

semu terdapat pada trakea. (lihat gambar disamping g.1.4).

(g.1.4)

3) Epitelium Berlapis

Epitelium berlapis tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Sel pada lapisan paling

dasar disebut senagai sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atas sel basal

terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, batang, dan transisional.

a) Epitelium Berlapis Pipih

Terdapat pada permukaan kulit, vagina dan esofagus. Pada vagina dan esofagus,

permukaan epitelnya selalu basah. (gambar g.1.5)

b) Epitelium Berlapis kubus

Terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang

(gambar g.1.6)

c) Epitelium Berlapis batang ( silindris)

Terdapat pada permukaan uretra pria. (gambar g.1.7)

d) Epitelium transisional

Page 7: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

4

Terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitelium transisional bergantung pada

derajat peregangan kandung kemih. Pada saat kandung kemih berisi urin, maka

sel-sel sebagian basal berbentuk kuboid atau silindris. Sedangkan lapisan tengah

berbentuk kuboid dan lapisan atas berbentuk pipih sampai kuboid. Oleh karena

dapat berubah itulah, epitelium ini disebut dengan epitelium transisional. (gambar

g.1.8).

(g. 1.5) (g. 1.6) (g. 1.7) (g. 1.8)

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu

jaringan epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.

1) Jaringan epitelium penutup

Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.

Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau

merupakan lapisan di sebelah dalam dari saluran pencernaan dan pembuluh darah.

2) Jaringan epitelium kelenjar

Jaringan ini tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret

atau getah cair. Getah ini berbeda dengan darah atau cairan antar sel. Berdasarkan

cara kelenjar mensekresikan cairannya kelenjar dibedakan meenjadi dua yaitu

kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.(lihat gambar g.1.9 dan g.1.10)

a) Kelenjar endokrin

Kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Skret yang dihasilkan

langsung masuk ke pembuluh darah sehingga disebut kelenjar buntu. Sekret yang

dihasilkan disebut hormon. Contohnya : kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan

adrenal.

b) Kelenjar eksokrin

Merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran yang menyalurkan

hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat, dan air ludah.

Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar eksokrin dibedakan atas 2

b.Epitelium Berdasarkan Struktur dan Fungsi

c.

Page 8: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

5

kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler. Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun

atas satu sel. Contohnya sel goblet, yaitu epitelium penghasil mukus (lendir) yang

terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernapasan. Adapun kelenjar

multiseluler tersusun atas banyak sel.

Macam dan contoh kelenjar eksokrin :

(1) Kelenjar tubuler sederhana, contohnya kelenjar lieberkuhn pada dinding usus.

(Gambar g.1.11)

(2) Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya kelenjar keringat pada kulit

(Gambar g.1.12).

(3) Kelenjar tubuler bercabang, contohnya kelenjar fudus pada didnding lambung.

(4) Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar mukus dan kelenjar racun

pada kulit katak.

(5) Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya pada kulit (Gambar g.1.13).

(6) Kelenjar alveolar majemuk, contohnya kelenjar brunner pada usus dan

kelenjar susu (Gambar g.1.14)

(7) Kelenjar alveolar ,majemuk, contohnya kelenjar susu (Gambar g.1.15).

(8) Kelenjar tubulo-alveola majemuk, contohnya kelenjar ludah submaksilaris

(bawah rahang atas) (Gambar g.1.16).

Kelenjar endokrin

Gambar g.1.9 gambar g.1.10

Kelenjar eksokrin

Gambar g.1.11 Gambar g.1.12 Gambar g.1.13

Gambar g.1.14 Gambar g.1.15 Gambar g.1.16

Page 9: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

6

Jaringan ikat merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya

atau organ-organ. Jaringan ikat memiliki fungsi antara lain :

a. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain

b. Membungkus organ-organ

c. Mengisi rongga di antara organ-organ

d. Menghasilkan imunitas

a. Kompoknen Jaringan Ikat

Jaringan ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel, serabut, dan

zat dasar.

1) Sel

Sel yang menyusun jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis, namun semuanya berasal

dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan

embrio. Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain fibroblas, makrofag, sel mast, sel

lemak, sel plasma, dan leukosit.

a) Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.

b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dengan

pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. Sel ini dapat bergerak secara ameboid

dan aktif memakan sel darah merah yang rusak serta benda asing, seperti bakteri.

Karena itu makrofag disebut fagosit (sel pemakan).

c) Sel mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencegah

pembentukan darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah.

d) Sel lemak adalah sel yang terspelialsasi untuk menyimpan lemak.

e) Leukosit adalah sel darah putih.

2) Serabut

Serabut penyusun jaringan ikat ada tiga macam yaitu serabut kolagen,serabut elastin,

dan serabut retikulum.

a) Serabut kolagen (serabut putih)

B. JARINGAN IKAT

Page 10: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

7

Kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat sangat liat

dan ulet. Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna

putih, misalnya tendon.

b) Serabut elastin (serabut kuning)

Serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastin (kenyal).

Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna kuning,

misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah, dan ligamen.

c) Serabut retikulum

Retikulum (artinya jala) merupakan serabut halus dan bercabang berbentuk seperti

jala. Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya

pada sistem saraf.

3) Zat dasar

Zat dasar dari jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak

berwarna dan homogen, yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat

dasar berperan mengisi ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat.

b. Macam jaringan ikat

Jaringan ikat dapat diklasifikasikan menjadi jaringan ikat biasa dan jaringan ikat

dengan sifat khusus.

1) Jaringan ikat biasa

Jaringan ikat biasa terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

a) Jaringan ikat padat

Struktur dari serat-seratnya (terutama kolagen)

yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan

menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak

teratur. Pada jaringan ikat padat teratur, berkas

kolagen tersusun teratur ke satu arah, misalnya

tendon. Jaringan ikat padat tidak teratur memiliki

berkas kolagen yang menyebar membentuk

anyaman kasar yang kuat, misalnya di lapisan

bawah ( dermis) kulit (gambar g.2.1).

(gambar g.2.1)

b) Jaringan ikat longgar

Jaringan ini memiliki serat yang longgar. Yang

mana berfungsi sebagai medium penyokong,

pengisi ruang di antara organ dan mengelilingi

elemen-elemen dari jaringan lain. Adanya

serabut kolagen memungkinkan terjadinya

gerakan dari bagian-bagian yang saling

Page 11: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

8

dihubungkan. jaringan ini juga berperan menyediakan

nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubungi.

Contohnya jaringan di bawah epitelium dan di

sekeliling kapiler, jaringan lemak atau adiposa yang

terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit (gambar

g.2.2)

2) Jaringan ikat khusus

Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan

tulang rawan (kartilago), jaringan tulang sejati (osteon), serta limfa dan darah.

a) Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan

matriks yang elastis. Tulang rawan bersifat kuat dan lentur. Penyusun

jaringan tulang rawan adlah sel tulang rwan (kondrosit) yang terletak di

dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna terdapat di dalam matriks yang

mengandung serabut.

Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio,

menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan

tulang dan sendi. Tulang rwan tidak mempunya saraf dan pembuluh darah.

Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rwan dibedakan menjadi tiga,

yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan fibrosa.

(1) Tulang Rawan Hialin

Tulang rawan ini mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna

bening kebiruan. Tulang rawan hialin terdapat pada cakra epifisis,

ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah persendian

(gambar g. 2.3).

(2) tulang rawan elastis

tulang rawan ini mengandung serabut elastis dan serabut kolagen.

Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan bronkiolus

(gambar g.2.4).

(3) Tulang Rawan Fibrosa

Tulang rawan fibros mengandung serabut kolagen yang padat dan

kasar. Tulang rawan fibrosa terdapat antara lain pada simfibis pubis (

pertemuan tulang kemaluan ) (gambar g.2.5).

Gambar g. 2.3 Gambar g. 2.4 Gambar g. 2.5

Page 12: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

9

b) Jaringan tulang sejati (osteon)

Gambar g. 2.6

Tulang sejati merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Jaringan tulang

sejati disusun oleh sel-sel tulang. Osteosit berasal dari induk tulang atau osteoblas. Osteosit

terletak dalam lakuna. osteosit satu dengan yang lainnya saling berhubungan melalui

kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamela.

Sifat tulang sejati lebih keras dibandingkan tulang rawan karena matriksnya

mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antaralain kalsium,sitrat, fosfor, Mg, K,

dan Na. Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti

6-50. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan enzim proteolitik lain yang berfungsi

merombak tulang serta mengatur bentuk tulang.( Gambar g. 2.6).

Berdasarkan ada tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas tulang kompak dan

tulang spons.

(1) Tulang kompak

Pada tulang kompak terdapat sistem havers yang terdiri dari 4-20 lamela havers yang

tersusun konsentris mengelilingi saluran havers. Sistem havers merupakan unit penyusun

tulang. Saluran havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrien

untuk menghidupi tulang.

(2) Tulang spons

Pada tulang spons tidak memiliki sistem tulang havers. Tulang spons terdiri dari trabekula

tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Trabekula adalah struktur

penyusun tulang spons yang berbentuk seperti kumpulan jarum atau lempengan.

Page 13: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

10

Tulang kompak dan tulang bunga karang terdapat pada tulang panjang. Kedua

bonggol tulang (epifisis) terdiri dari tulang spons, sedangkan bagian temgah merupakan

tulang kompak.

c) Darah dan Limfa

Gambar g.2.7

Darah termasuk ke dalam jaringan ikat karena darah berasal dari jaringan meesnkim.

Darah terdiri atas darah merah ( trombosit), sel darah putih ( leukosit), keping darah

(trombosit), dan plasma darah.

Secara umum sel darah dibentuk dari sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih

(limfosit dan monosit). Sel darah merah berfungsi mengangkut ksigen dan karbon dioksida

dalam darah. Sel darah putih berfungsi sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk

ke dalam darah. Keping darah berperan dalam proses pembekuan darah.

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jarinagn dan kembali ke aliran

darah. Pada saat imfa melewati kelenjar limfonodus maka ditambahkan sel limfosit dan

antibodi. Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi

sebagai penghasil antibodi.

Page 14: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

11

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakaoragan tubuh

atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontruksi disebabkan oleh adanya serabut

kontraktil. Serabut kontraktil ini tersusun atas filamen atau benang aktin dan miosin.

Jaringan otot dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu otot rangka, otot jantung, dan

otot polos.

(gambar g.3.1) (gambar g.3.2) (gambar g.3.3)

a. Otot polos

Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah

sarkoplasma otot polos terdapat pada alat dalam sehingga disebut visera misalnya

pada lambung, usus dan pembuluh darah. Otot syaraf bekerja di bawah kesadaran

kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah.(gambar g.3.1).

b. Otot rangka

Otot rangka disebut dengan otot lurik. Setiap sel atau serabut otot rangka berbentuk

silinder. Setiap sel berinti banyak yang terletak di tepi sarkoplasma. Otot rangka

bekerja di bawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat,

tetapi cepat lelah. Otot rangka biasanya melekat pada rangka misalnya bisep, trisep,

lidah, bibir,kelopak mata dan diagfragma. (gambar g.3.2)

c. Otot jantung

Otot jantung terdapat khusus di jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang

bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Memiliki inti 1-

2 yang terletak di tengan sarkoplasma. Ciri khas otot ini meiliki diskus interkalaris,

yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat di mikroskop, kontraksinya

tidak di bawah kesadaran (otot involunter), bersifat kuat dan berirama. (gambar g.3.3)

C. JARINGAN OTOT

Page 15: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

12

Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang berfungsi menerima dan

memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang stu bagian ke bagian yang lain. Sel

pembentuk saraf memiliki ciri-ciri khusus, ysitu mempunyai sitoplasma yang menjulur

panjang. Neuron terdiri dari dua bagian utama, yaitu badan sel atau perikarion dan prosesus

(penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson. Badan sel memiliki inti sel dan

penjuluran sitoplasma. Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabgang dan berfungsi

menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel. Sedangkan akson adalah serabut

panjang yang berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau

menyampaikan respon ke organ efektor. Akson sering kali diselubungi oleh sel penyokong

yang disebut sel schwann.(Gambar g.4.1).

Badan sel saraf yang dilapisi oleh jaringan pengikat padat berkumpul membentuk

ganglion. Ganglion terdapat di luar saraf pusat, yaitu di tempta-tempta tertentu, misalnya di

kiri kanan sumsum tulang belakang.

Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi :

a. Neuron sensori berfungsi menyampaikan impuls dari indra ke saraf pusat.

b. Neuron motor berperan menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ efektor.

c. Neuron asosiasi berfungsi menyampaikan impuls dari neuron sensori ke neuron

motor.

(Gambar g.4.1)

D. JARINGAN SARAF

Page 16: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

13

EVALUASI

A. JARINGAN EPITELIUM

Pengamatan Sel Epitelium

Tujuan :

Menyebutkan bagian-bagian sel epitelium dan menjelaskan fungsinya

Alat dan Bahan:

1. Mikroskop cahaya

2. Kaca objek

3. Kaca penutup

4. Pipet

5. Tusuk gigi

6. Larutan biru metilen

7. Kertas isap

8. Larutan alkohol 70%

9. Tusuk gigi

Langkah Kerja:

1. Bersihkan tusuk gigi dengan larutan alkohol 70%

2. Dengan menggunakan tusuk gigi, goreslah secara perlahan lapisan

permukaan dinding bagian mulut sampai epitelium terbawa pada ujung

tusuk gigi.

3. Letakkan hasil goresan tersebut di attas kaca objek dan ratakan.

4. Tetesi dengan larutan biru metilen pada kaca objek, tepatnya di atas

goresan sel epitelium. Kemudian tutup dengan kaca penutup.

5. Amati preparat yang telah dibuat tersebut di mikroskop dengan perbesaran

10 x 10 terlebih dahulu, kemudian dengan perbesaran 10 x 40.

6. Gambarlah hasil pengamatanmu pada perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40.

Jangan lupa tambahkan keterangan tentang bagian-bagian penyusun sel

epitelium tersebut.

Pertanyaan

1. Sebutkan bagian-bagian sel epitelium yang kalian temukan! Apakah sel

epitel memiliki dinding sel?

2. Bagaimanakah bentuk sel epitelium yang kalian temukan tersebut?

3. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian sel epitelium tersebut!

Page 17: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

14

B. JARINGAN IKAT

Amatilah gambar diatas dengan seksama kemudian jawblah pertanyaan

berikut ini.

1. Sebutkan bagian-bagian penyusun sistem Harvers!

2. Di manakah letak dari osteosit yang merupakan sel-sel tulang?

3. Di manakah letak dari cabang pembuluh darah dan syaraf?

4. Jelaskan fungsi dari lamela-lamela yang melingkar dan saluran-saluran

halus yang ditemukan pada sistem Havers!

Page 18: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

15

C. JARINGAN OTOT

Karakteristik berbagai jaringan hewan

Tujuan :

Mengetahui perbedaan berbagai jaringan hewan

Alat dan bahan :

1. Kertas dan alat tulis

2. Gambar jaringan hewan

Langkah kerja :

1. Berdasarkan pemahaman kalian tentang jaringan pembentuk organ

hrewan, lengkapilah tabel berikut.

Nama Jaringan Hewan Nama Sel Penyusun Bentuk

1. Epitelium

2. Otot

3. Tulang

4. Saraf

5. Ikat

2. Sajikan tabel yang telah kalian buat tersebut di depan kelas dan mintalah

teman kalian mengomentarinya. Kumpulkan sebagai bahan portofolio.

Evaluasi materi : UJI KOMPETENSI

1. Tuliskan 3 fungsi jaringan epitelium!

2. Jelaskan secara singkat perbedaan antara epitelium sederhana, epitelium berlapis, dan

epitelium transisional!

3. Tuliskan macam jaringan tulang rawan!

4. Gambarkan struktur osteon (sistem havers) dan sebutkan nama bagian-bagiannya!

5. Jelaskan perbedaan antara serabut kuning dan serabut putih!

Page 19: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

16

1. Contoh kelenjar endoktrin adalah ....

a. Kelenjar susu

b. Kelenjar tiroid

c. Kelenjar keringat

d. Kelenjar brunner

e. Kelenjar lieberkuhn

2. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik tulang kompak adalah ....

a. Memiliki trabekula tulang

b. Terdiri atas osteosit

c. Mengandung osteoklas

d. Mempunyai sistem havers

e. Mengandung zat kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na, dan hidroksi

apatik

3. Dasar utama yang digunakan untuk membedakan jaringan tulang rawan menjadi 3

macam, yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan fibrosa adalah

a. Ada tidaknya rongga tulang

b. Lokasi tulang

c. Kandungan matriks

d. Fungsi tulang

e. Macam sel tulang rawan

4. Organ berikut ini yang termasuk ke dalam organ luar adalah....

a. Usus

b. Hidung

c. Paru-paru

d. Hati

e. tendon

5. Organ berikut ini tersusun dari otot polos kecuali....

a. Usus

b. Lidah

c. Pembuluh darah

d. Jantung

e. lambung

6. Hewan yang tubuhnya tidak memiliki jaringan antara lain ....

A. Amoeba

B. Ikan

C. Hydra

D. Cacing

E. Siput

PILIHAN GANDA

Page 20: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

17

7. Contoh organ yang tersusun dari epitelium sederhana adalah....

a. Esofagus

b. Trakea

c. Kulit

d. Rongga mulut

e. Kantung kemih

8. Organ yang termasuk penyusun sistem pernapasan manusia adalah ....

a. Ginjal

b. Kantung kemih

c. Paru-paru

d. ureter

e. uretra

9. Bagian dari neuron yang berfungsi menerima sinyal dan menyampaikannya pada

badan sel adalah ....

a. Peritonium

b. Sel schwan

c. Dendrit

d. Akson

e. Perikanion

10. Persamaan antara otot rangka dan otot jantung adalah ....

a. Merupakan otot polos

b. Tersusun atas serabut lurik

c. Kontraksinya lambat, tidak cepat lelah

d. Bekerja di bawah kesadaran

e. Letak inti di tengah sarkoplasma

Page 21: Buku Jaringan Hewan

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

18

DAFTAR PUSTAKA

Cambel et al. Biologi jilid 1 edisi delapan. Jakarta, erlangga.2008

Syamsuri, Istamar DKK. Biologi. Jakarta, erlangga. 2007