45
EVOLUS I

Biologi Evolusi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biologi Evolusi

EVOLUSI

Page 2: Biologi Evolusi

KELOMPOK 4

ILHAM AKBAR ISMAIL BAKRI

MUH. RAMADANI MUH. ARDIAN R. MUH. ASRI NUR

DERIL OKTA SYAPUTRA

Page 3: Biologi Evolusi

EVOLUSIevolusi adalah proses kompleks

pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu

jutaan tahun.

Page 4: Biologi Evolusi

Teori Evolusi

Page 5: Biologi Evolusi

1. teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).

Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

Page 6: Biologi Evolusi

2. Teori evolusi Anaximander (500 SM).

Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.

Page 7: Biologi Evolusi

3. Teori Evolusi Empedoclas (495-435 SM).

Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.

Page 8: Biologi Evolusi

4. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).

Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.

Page 9: Biologi Evolusi

5. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).

Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.

Page 10: Biologi Evolusi

6. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875).

Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.

Page 11: Biologi Evolusi

7. Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck. (1744 – 1829)

Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut.Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.

Page 12: Biologi Evolusi

8. Teori evolusi Charles Robert Darwin (1809–1882).

Dengan menggunakan kapal HMS Beagel, ia melakukan pelayaran. Dalam pelayarannya hingga sampai di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemukan dan mengamati berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat.

Page 13: Biologi Evolusi

9. August Weismann (1934 – 1914).

Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan dalam penurunannya, melainkan berdasarkan pada prinsip genetika. Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti berikut.Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.

Page 14: Biologi Evolusi

MACAM EVOLUSI

Page 15: Biologi Evolusi

1. Evolusi berdasarkan arahnya.

 Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua.:

a.  Evolusi  progresif. Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival). Proses ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada burung Finch.

b.  Evolusi  regresif. Evolusi regresif merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada hewan dinosaurus.

Page 16: Biologi Evolusi

2. Evolusi berdasarkan pada skala perubahannya.

 Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi dua.:

a. Makro evolusi. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru.

b. Mikro evolusi. Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom.

Page 17: Biologi Evolusi
Page 18: Biologi Evolusi

3. Evolusi berdasarkan hasil akhir.

 Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:

a. Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vertebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.

b. Evolusi konvergenadalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba-lumba terlihat sama seperti organisme yang berkerabat dekat, tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces, sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam mamalia

Page 19: Biologi Evolusi
Page 20: Biologi Evolusi
Page 21: Biologi Evolusi

Mekanisme evolusi

Page 22: Biologi Evolusi

Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi

a. Evolusi. Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga akan mempengaruhi fenotipe dan genotipe

Page 23: Biologi Evolusi
Page 24: Biologi Evolusi

b. Seleksi alam dan adaptasi.

Proses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi. Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya. Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.

Page 25: Biologi Evolusi
Page 26: Biologi Evolusi

c. Aliran gen.

Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui migrasi dan individu yang kawin.

Page 27: Biologi Evolusi
Page 28: Biologi Evolusi

d. Perkawinan yang tidak acak.

Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi. Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

Page 29: Biologi Evolusi
Page 30: Biologi Evolusi

e. Genetik drift

Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang terisolasi. frekuensi gen dalam populasi dapat tetap distabilkan dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi. Syarat terjadinya prinsip ini adalah:perkawinan secara acak, tidak ada seleksi alam, jumlah populai besar, tidak terjadinya mutasi maju atau surut,tidak ada migrasi.Secara umum, hukum Hardy Weinberg dapat dirumuskan sebagai berikut.Bila frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan pFrekuensi alel a diumpamakan qHasil perkawinan heterozigote antara Aa × Aa akan diperoleh hasil sebagai berikut:1) Homozigot dominan AA = p × p = p2

2) Heterozigot 2 Aa = 2p × q = 2pq3) Homozigot resesif = aa = q × q = q2

Sehingga persamaan rumusnya adalah:p2 (AA) + 2 pq (Aa) + q2 (aa)karena (p + q)2 = 1, maka p + q = 1, sehingga p = 1 – q

Page 31: Biologi Evolusi
Page 32: Biologi Evolusi

SPESIASI

Perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit dapat menghasilkan struktur yang menyimpang dari aslinya, dan akhirnya terbentuk spesies baru. Proses terbentuknya spesies baru disebut spesiasi

Page 33: Biologi Evolusi

1. Domestikasi

Domestikasi merupakan bagian dari usaha pemuliaan tanaman dan hewan. Usaha yang dilakukan yaitu dengan cara membudidayakan tumbuhan dan hewan yang liar untuk dijinakkan. Misalnya budidaya ayam hutan dengan cara dikawinkan dengan ayam kampung akan menghasilkan ayam bekisar. Ayam bekisar merupakan pembentukan spesies baru yang sifatnya mandul. Pada proses domestikasi, tumbuhan dan hewan dapat memiliki sifat yang menyimpang dari jenis aslinya sehingga akan terbentuk spesies yang baru.

Page 34: Biologi Evolusi
Page 35: Biologi Evolusi

2. Poliploidi.

Poliploid merupakan peristiwa penggandaan jumlah kormosom yang melebihi aslinya, misalnya dari 2n menjadi 3n. Poliploid dapat terjadi melalui dua cara antara lain seperti berikut.

Page 36: Biologi Evolusi

a. AutopoliploidiPeristiwa ini terjadi pada kromosom homolog atau terjadi dengan sendirinya, mungkin disebabkan karena faktor alam. Faktor-faktor yang menyebabkan autopoliploid antara lain radiasi alam, sinar ultraviolet matahari, dan lain-lain. Adanya faktor-faktor alami tersebut dapat menyebabkan kromosom gagal berpisah. Misalnya bunga Oenthera lamarchiaus yang memiliki kromosom 24 kemudian mengalami poliploid menjadi spesies yang baru yaitu Oenathera gigas yang memiliki kromosom berjumlah 28. Spesies baru yang dihasilkan bersifat mandul.

b. AllopoliploidPeristiwa ini terjadi pada kromosom nonhomolog yang merupakan peristiwa penggandaan jumlah kromosom akibat peristiwa persilangan. Misalnya semangka dengan kromosom 2n disilangkan dengan semangka yang berkromosom 4n, akan dihasilkan spesies baru yang memiliki kromosom 3n yang bersifat mandul (tidak menghasilkan biji)

Page 37: Biologi Evolusi
Page 38: Biologi Evolusi

3. Mekanisme isolasi.

Mekanisme isolasi merupakan proses pembentukan individu baru dengan batasan-batas tertentu. Faktor-faktor yang menjadi pembatas adalah habitat yang berbeda, iklim yang berbeda, gunung yang tinggi, pematangan sel kelamin yang tidak bersama. Mekanisme isolasi dibedakan menjadi tiga.

Page 39: Biologi Evolusi

a.  Penyebab tidak terbentuknya hibrida antara lain tidak dimungkinkannya adanya pembuahan karena sel sperma tidak dapat mencapai sel telur. Dalam hal ini harus dilakukan pembuahan dengan inseminasi buatan. Peristiwa ini dapat Anda temui pada tanaman tembakau. Kegagalan terbentuknya hibrid juga disebabkan karena embrio yang tidak dapat tumbuh, misalnya pada Rana pipiens.

Page 40: Biologi Evolusi

b. Mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan. Faktor-faktor yang menyebabkan gagal mengadakan perkawinan antara lain seperti berikut:

1) Populasi terpisah secara fisik, misalnya dipisahkan gunung, laut, padang pasir, dan lain-lain. Individu yang spesiesnya sama apabila terpisah habitatnya dan memiliki lingkungan yang berbeda maka akan menghalangi terjadinya perkawinan secara alamiah.

2) Mengalami iklim yang berbeda. Apabila pematangan sel kelamin dari dua individu tidak bersamaan maka hal ini menyebabkan gagal kawin secara alami. Misalnya pada tumbuhan Pinus radiata yang berbunga setiap bulan Februari dan Pinus muricata yang berbunga pada bulan April.

3) Perbedaan perilaku pada spesies mengakibatkan dua spesies terpisah sehingga tidak dapat saling melakukan perkawinan.

Page 41: Biologi Evolusi

5. Bukti-bukti evolusi

a. Rekaman fosilPerubahan bentuk fosil disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda

b. HomologiSemakin banyak kemiripan organ (homolog) antara spesies semakin dekat hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.

c. Embriologi perbandinganEmbrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek moyangnya

d. Organ vestigialPada beberapa jenis makhluk hidup terdapat organ-organ yang tidak fungsional, yang merupakan peninggalan dari nenek moyangnya

Page 42: Biologi Evolusi

Rekaman Fosil

Page 43: Biologi Evolusi

Homologi

Page 44: Biologi Evolusi

Embriologi

Page 45: Biologi Evolusi

Organ Vestigal