35
BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Disusun oleh: Nama : NUR AFIYAH SULAIMAN NIM : H41113504 Jurusan : BIOLOGI Dosen : NUR ASIAH, S.Ag. M.Ag FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM

Biologi dalam Perspektif Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Agama Islam dan Biologi. Pembuktian ilmiah mengenai Islam. Biologi dalam perspektif Islam.

Citation preview

Page 1: Biologi dalam Perspektif Islam

BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

TUGAS

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

Disusun oleh:

Nama : NUR AFIYAH SULAIMAN

NIM : H41113504

Jurusan : BIOLOGI

Dosen : NUR ASIAH, S.Ag. M.Ag

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Biologi dalam Perspektif Islam

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang atas kehendak-Nya kita dapat

merasakan nikmat yang tak terhingga di dunia ini sehingga kami menyelesaikan

makalah yang berjudul “Biologi Dalam Perspektif Al-quran” ini tepat waktu. Tak

lupa Shalawat dan salam tetap tercurahkan bagi Nabiyullah SAW yang telah

meggulung tikar-tikar kejahiliyahan bagi umat manusia dan menghamparkan

permadani-permadani kebaikan bagi umatnya.

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan,

namun karena semangat serta motivasi dari berbagai kalangan sehingga karya ilmiah

ini dapat diselesaikan.

Terima kasih kepada ibunda dosen kami Nur Asiah, S.Ag. M.Ag yang telah

memberikan kesempatan untuk kami untuk dapat membuat makalah sebagai tugas

akhir dari mata kuliah umum Pendidikan Agama Islam ini. Dan tak lupa diucapkan

pula terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu

penyusun makalah ini baik bersifat material maupun non material. Disadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan sehingga kritik dan

saran masih diperlukan untuk pengembangannya lebih lanjut.

Akhirnya hanya kepada Allah kita memohon segala berkah dan rahmat serta

bimbingannya dalam mengerjakan sesuatu dan semoga segala niat dan suci serta

usaha yang sungguh-sungguh mendapat ridho di sisinya Amin.

Makassar, 4 Desember 2013

Penulis

Page 3: Biologi dalam Perspektif Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

I.1. Latar Belakang……………………………………………………………

I.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………

I.3. Metode Penulisan………………………………………………………….

I.5. Tujuan dan Manfaat……………………………………..………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………

III.1. Kesimpulan……………………………………………………………………..

III.2. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Biologi dalam Perspektif Islam

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu

proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan

berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian

diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang ada

hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar. Ciri khas

dan sains natural, ialah disusun atas dasar intizhar terhadap gejala-gejala alamiyah

yang dapat di teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat

ilmuan yang bersangkutan.

Bila ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata, ilmu disebut dalam

berbagai bentuk dan arti. Antara lain sebagai proses pencapaian pengetahuan dan

objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan kealaman berkembang secara induktif

dan intizhar, maka dengan semakin dewasanya sains natural itu sendini dan

matematika, ia dapat berkembang secara deduktif. Dengan matematika dapat

dirumuskan model-model alam atau gejala alamiyah yang sifat dan kelakuannya

dapat dijabarkan secara matematis. Namun dari sekian banyak model yang dapat

direkayasa, hanya mereka yang konsekuensinya sesuai dengan gejala alamiyah yang

teramatilah yang dapat diterima oleh masyarakat ilmuan yang bersangkutan.

Intizhar akan melahirkan teori-teori baru, kemudian menghasilkan teknologi sebagai

penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/ rnempengaruhi alam rnateri di

sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan mesin, pembuatan obat-

obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan, dan sebagainya

adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang

sesuai.

Ayat-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi

sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu

Page 5: Biologi dalam Perspektif Islam

pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu

pengetahuan dan berbagai disiplin yang diisyaratkan.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keajaiban daun menjadi bukti kekuasaan Allah Swt?

2. Bagaimana perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik terbukti

secara ilmiah dalam ilmu biologi?

I.4. Metode Penulisan

I.4.1.Jenis Penulisan

Pembahasan masalah pada makalah ini tergolong deskriktif yang dirancang untuk

untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang dibahas dan mengetahui

penyebab dari sebuah gejala yang dibahas.

I.4.2. Materi dan Sumber Materi

Materi yang digunakan adalah data yang diperoleh dari referensi media buku maupun

internet.

I.4.3. Teknik Pengumpulan Materi

Pengumpulan materi pada makalah ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi

pustaka. Data ini didapatkan dari buku-buku, browsing internet dan sumber-sumber

lainnya.

I.4.4. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah identifikasi

data, reduksi data, kesimpulan sementara, veritifikasi, dan kesimpulan akhir.

I.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

a.       Untuk mengetahui bagaimana keajaiban daun menjadi bukti kekuasaan Allah Swt

b.      Untuk mengetahui bagaimana perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon

yang baik terbukti dalam ilmu biologi

Page 6: Biologi dalam Perspektif Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keajaiban Daun

Dimana pun tempatnya, kita selalu dikelilingi oleh dedaunan. Di kebun, ladang,

sekolah, jalan, tempat rekreasi, hutan, dan semua tempat yang sering dikunjungi oleh

manusia. Meski demikian, tidak banyak di antara kita yang memikirkannya dengan

sungguh-sungguh. Kita seakan telah terbiasa dengannya, karena daun ada di mana-

mana. Melalui ayat berikut Allah Swt. mengingatkan dan menyindir kita pada Q.S.

Yusuf 12:105 yang artinya:

“Banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka

lalui, tetapi mereka berpaling darinya,” (Q.S. Yusuf 12: 105).

Untuk diketahui dan agar kita tidak salah dalam menilai, cobalah bertanya kepada diri

kita sendiri beberapa pertanyyaan berikut ini:

1. Berapa kalikah kita memikirkan daun?

2. Berapa kalikah kita memikirkan warna, bentuk, fungsi dan faedahnya baik itu

dari segi ilmiah, kesehatan, lingkungan, ekonomi, maupun seni kecantikan?

3. Seberapa seringkah kita memperhatikan secara seksama bentuk luarnya:

pucuknya, pangkalnya, pinggirnya, panjangnya dan tulang daunnya?

4. Berapa kali kita sempat mempertanyakannya?

5. Berapa kali kita membaca buku tentangnya?

6. Berapa kali kita berusaha mempelajari dan memperhatikan bentuknya?

Barangkali kami sebagai anak Biologi memang sering memperhatikan daun-daun itu

seiring tunuttan laboratorium kami baru-baru ini. Itupun tidak selalu juga terutama

sebelum masuk jurusan Biologi. Tetapi bagaimana dengan orang-orang pada

umumnya? Apa jawaban mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti di atas?

Page 7: Biologi dalam Perspektif Islam

Padahal, hidup kita sangat bergantung kepada keberlangsungan dan kelestarian daun,

karena kita hidup dari zat gizi, obat pakaian dan oksigen yang dihasilkannya, yakni

zat yang dapat membersihkan kembali karbon dioksida yang kita produksi.

Daun merupakan sebuah tempat belajar bagi para peneliti, petani, konsumen,

ekonom, seniman, penyair, sastrawan dan orang-orang yang mau mengambil

pelajaran.

Daun merupakan satu mukjizat, baik dari bentuk luar maupun struktur dalam, baik

dari bentuk luarnya, fungsi organnya, manfaatnya bagi kesehatan dan gizi, kegiatan

ekonomi, serta pelestarian lingkungan. Daun juga merupakan satu mukjizat bila

dilihat dari pertumbuhan, tempat tumbuh, perkembangan dan hormon serta

perubahannya.

Setiap nabi datang kepada kaumnya membawa mukjizat. Mukjizat (daun ini Allah

Swt. Terangkan dan jadikan sebagai sebuah perumpamaan di dalam mukjizat lain

yang bernama Alquran dan Sunnah Nabi.

Panjang daun pisang (Mousa nana) dan daun kurma (Phoenix daxtylifera) bisa

mencapai bermeter-meter sementara lebar daun pada pinang (Colocacia nymphea

flora) dan teratai air (Victoria regia) bisa mencapai bermeter-meter pula. Namun ada

pula daun yang panjang dan lebarnya tidak lebih dari beberapa milimeter saja,

misalnya daun Lemna gebba.

Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh pada tangkai. Meski daun dapat

dilihat dengan jelas dari bentuknya, selembar daun biasanya terdiri tngkai daun (leaf

base), upih daun (leaf stalk), dan helaian daun (leaf blade).

Sekarang, perhatikanlah bagaimana daun hijau yang segar dan hijau, yang memiliki

permukaan datar ini bisa keluar dari dahan yang keras dan tumbuh pada batang.

Padahal, daun itu memiliki pucuk yang terletak di ujungnya.

Page 8: Biologi dalam Perspektif Islam

Tankai daun merupakan bagian yang berbentuk silinder. Biasanya masing-masing

tanaman memiliki ukuran yang berbeda-beda. Pada pucuk daun, tangkai memisahkan

lembaran daun jauh dari batang, sehingga ia dapat berfungsi melakukan proses

produksi makanan (fotosintesis)

Helaian daun (leaf blade atau lamina) itu sendiri adalah bagian daun yang berwarna

hijau dengan permukaan yang datar. Dengan tangkai, lembar daun dapat berada pada

posisi yang jauh dari batang. Permukaan daun melakukan tugas yang amat penting

pada tumbuhan yaitu memproduksi makanan (fotosintesis).

Posisi daun juga berbeda oada masing-masing tanaman. Ada daun yang berhimpit

dengan daun yang lain. Ada daun yang berada pada posisi berhadap-hadapan, dan

ada pula daun yang menggulung.

Bentuk permukaan daun sendiri beraneka ragam yang menggambarkan

kemahabesaran, kemahatahuan, kemahakuasaan, dan kreativitas Tuhan Sang Pencipta

dalam menciptakan segala sesuatu. Suatu hal yang menegaskan bahwa semua ciptaan

di alam semesta ini diciptakan dengan suatu pedoman tertentu. Ini sesuai dengan

firman Allah Swt berikut yang artinya:

“Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan mena]etapkan ukuran-ukurannya dengan

serapi-rapinya” (QS.Al Furqan 25: 2)

Berikut ini adalah bentuk (helai) daun (circumscripto) antara lain:

1. Bentuk lanset (lanceolatus). Contohnya, daun kelapa sawit (Eucalyptus).

2. Bentuk bulat telur (ovate), seperti daun tut (Morous alba).

3. Bentuk jantung (cordate), seperti daun kentang (Ipomoea).

4. Bentuk segitiga (triangle) seperti daun populus.

5. Bentuk jorong, seperti daun pohon bodi (Ficus religusa).

6. Bentuk berlekuk dua, seperti daun kupu-kupu (Bauhinia).

7. Bentuk perisai (peltatus). Contohnya daun jarak (Ricinus communis)

Page 9: Biologi dalam Perspektif Islam

8. Bentuk sendok (spathulate), seperti daun pitosporium dan feverfew

(calandula)

9. Bentuk tombak (hastate), seperti daun wewehan (Monochoria hastata solms).

10. Bentuk ginjal (reniform), seperti daun kapas (Gossypium).

11. Bentuk jarum (acicular), seperti daun pinus (Pinus).

12. Bentuk tabung (tubular), seperti daun bawang (Allium cepa)

13. Bentuk memanjang (linier), seperti daun jagung (Zea mays).

14. Bentuk sendok

Ada daun yang selalu hijau (overgreen leaves) dan ada daun yang selalu berguguran

(deciduous leaves). Sebagian tangkai daun ada yang memiliki pelepah, ada yang

tanpa upih (Pulvinus base leaf). Tangkai yang demikian lebarnya seakan-akan

melingkari batang atau memeluk batang (leaf like stipules).

Pucuk (apic) daun sendiri juga beragam bentuknya. Berikut beberapa bentuk pucuk

daun:

1. Pucuk yang tidak runcing (obtuse).

2. Pucuk yang runcing ujungnya (acute).

3. Pucuk yang lonjong (cudate).

4. Pucuk yang meruncing (acuminate).

5. Pucuk yang rompang (aristate).

6. Pucuk yang terbelah (retus).

7. Pucuk daun yang membulat (emarginate).

8. Pucuk yang tumpul (notched).

9. Pucuk yang berduri (Apiculate).

Daun juga terdiri dari bentuk yang beragam. Berikut beberapa bentuk daun:

1. Tepi daun yang rata (entire).

2. Tepi daun yang bergerigi (serrate).

Page 10: Biologi dalam Perspektif Islam

3. Tepi daun yang bergigi (dentate).

4. Tepi daun yang beringgit (crenate).

5. Tepi daun yang berombak (sinuate).

6. Tepi daun yang berlekuk (ciliate).

7. Tepi daun yang berduri (spinous).

Tangkai daun ada beberapa macam bentuknya. Berikut beberapa bentuk tangkai

daun:

1. Tangkai daun yang simetris (symetrical).

2. Tangkai daun yang tidak simetris (asymetrical).

3. Tangkai daun yang bertelinga (auriculate).

Daun yang berlekuk (lobed blades) terdiri dari berbagai macam. Berikut macam daun

yang berlekuk:

1. Bercangap menjari (palmatifid), seperti daun Althea rosea (tanaman hias).

2. Berbagi menjari (palmatipartite), seperti daun jarak (Ricinus), yaitu daun

yang garis-garisnya berbentuk seperti telapak tangan.

3. Bercanggap menyirip (pinnatifid), seperti daun keluwih.

4. Berbentuk berbagi menyirip (pinnatipartite), seperti daun papaver, yaitu daun

yang bentuk garis-garisnya mirip dengan garis pada bulu burung.

5. Ada pula daun beriris menyirip (pinnatisect).

6. Daun beriris menjari (palmatisect).

Siapakah yang menciptakan daun seperti ini dan membelah-belahnya secara

menakjubkan pada semua tumbuhan dan semua jenis tanaman nabati?

Dimana letak kebetulan dan ketidakberaturan pada proses pembentukan bidang daun

yang luar biasa dan ajaib ini? Dialah Allah Swt. Yang Mahatahu dengan daun, Maha

Pencipta, Mahakuasa, dan Maha Memiliki Mukjizat.

Page 11: Biologi dalam Perspektif Islam

Tulang daun (venation) merupakan sebuah bagian dan karakteristik unik lain yang

terdapat pada daun. Di tengah-tengah daun terdapat tulang daun yang memanjang

sampai ke pucuk daun, lalu dari tulang yang di tengah itu muncul pula cabang-cabang

kecil hingga ke seluruh bagian daun yang berfungsi mengantardan mengimpor

makanan, yang diproduksi melalui proses fotosintesis, ke seluruh bagian tumbuhan.

Venasi daun pun bentuknya berbeda-beda, berikut beberapa bentuk venasi:

1. Venasi daun berbentuk paralel

2. Venasi daun berbentuk tersebar (rericulate)

3. Venasi daun berbentuk tersebar saling menjauh (reticulate divergent)

4. Venasi daun berbentuk tersebar saling mendekat (rericulate covergent)

5. Venasi daun berbentuk paralel saling menjauh (parallel divergent).

6. Venasi daun yang paralel saling mendekat (parallel covergent).

Sebagian pakar sains dan tumbuhan mencoba mengurai jalinan sel pada daun dan

menyisakan tulang-tulang-tulang daun beserta cabang-cabangnya yang indah,

sehingga daun itu pun menjadi jalinan tulang dan cabang daun dengan keindahan

yang sulit dibuat, baik oleh manusia maupun tumbuhan itu sendiri secara acak. Ini

berlawanan dengan apa yang didengung-dengungkan oleh para pengikut teori

kebetulan dan ketidakberaturan.

Daun ada yang sederhana dan ada yang majemuk. Dalam hal ini pengelompokan

daun didasarkan jumlah helai daun.Terbagi menjadi daun tunggal (sederhana) dan

daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun pada setiap

tangkainya — seperti yang sudah dijelaskan—, contohnya daun mangga (Mangifera

indica). Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada setiap

tangkainya, contohnya daun putri malu (Mimosa pudica).

Berikut pembagian daun majemuk:

Page 12: Biologi dalam Perspektif Islam

1. Daun majemuk menyirip (compound pinnate leaf), seperti daun akasia

(Cassia nodosa).

2. Daun majemuk menjari (compound palmate), seperti daun randu (Ceiba

petantandra gaertn).

3. Daun mejemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), seperti daun Aibezia lebbek.

4. Daun majemuk beranak daun dua (bifoliolatus).

5. Daun majemuk beranak daun tiga (trifoliolatus).

6. Daun majemuk beranak daun empat (quadrifoliatus).

7. Daun majemuk menyirip genap (paripinnatus).

8. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).

Selain itu, masih banyak lagi daun-daun lain yang susunanya lebih kompleks. Semua

daun itu hanyalah menunjukkan kehebatan ciptaan Allah Swt, keanekaragaman

hayati, dan keajaiban ilmiah pada bentuk luar daun, yang tidak kita perhatikan, meski

kita melihatnya setiap hari. Ini benar-benar sesuai dengan firman Allah Swt surah

Yusuf 12:105 di atas.

“ Ya Allah, jangan engkau jadikan kami berpaling dari tanda-tanda kebesaran

Engkau, tetapi jadikanlah kami berpikir dan merenungkannya, baik tanda kebesaran

Engkau yang di bumi maupun yang di langit.”

Apakah semua itu lahir dari alam semesta yang tidak hidup, tidak mendengar dan

berpikir? Apakah semua itu dihasilkan melalui seleksi alam? Apakah lompatan

evolusi yang terdapat pada 99%-nya mampu menciptakan keajaiban dan

kesempurnaan ciptaan ini?

Seperti yang kita tahu, daun memiliki fungsi utama melakukan proses fotosintesis

pada tumbuhan. Proses ini digunakan daun untuk memproduksizat-zat karbohidrat

dengan karbon dioksida (CO2) organik, hidrogen (H2O), dan sinar matahari. Dalam

proses setelah itu, zat-zat karbohidrat berubah menjadi zat lemak, protein, dan zat-zat

nabati lainnya.

Page 13: Biologi dalam Perspektif Islam

Bentuk daun sesuai dengan fungsi organisnya yang ajaib ini. Permukaan daun yang

biasanya datar dan lebar berguna untuk menerima cahaya semaksimal mungkin,

menyerap karbon dioksida, dan mengeluarkan air yang berlebih.

Struktur daun mengikuti fungsi organisnya. Daun memiliki kulit atas dan kulit bawah

yang melindungi unsur-unsur dalam daun agar tidak kering dan tidak tersentuh oleh

unsur luar yang berbahaya. Seluruh permukaan daun, kecuali pori-pori daun, dilapisi

oleh selaput tipis (cuticule) seperti lilin.

Lapisan daun yang berada di bawah permukaan memiliki jalinan perekat (palisade

tissue) yang saling menempel dengan lapisan dalam, sehingga daun terlindungi dari

cahaya yang berlebihan.

Di dalam terdapat pula lapisan (spongy tissue) yang mengandung pastides hijau, yang

melakukan proses fotosintesis. Daun bagian dalam juga memiliki jaringan pengantar,

yaitu tulang daun (xylem), yang berfungsi mengantarkan air, zat garam, mineral dan

zat gizi lainnya ke sel-sel dan kulit (phloem). Zat gizi yang diproduksi di dalam daun

dihantarkan ke bagian lain yang digunakan oleh tanaman.

Daun pada tumbuhan yang bersel satu (monokotil) memiliki karakteristik yang

hampir sama, satu sama lain, dalam hal bentuk luar daun ata struktur dalamnya. Hal

ini merupakan nukti bahwa setiap makhluk diciptakan dengan ilmu, ukuran, aturan

dan tujuan tertentu.

Tumbuhan berdaun rimbun memiliki daun yang hampir mirip. Daqunnya lebar-lebar,

memiliki kadar zat hijau daun (klorofil) yang tinggi untuk menyerap cahaya, lapisan

pelindung cahaya yang tipis dan tidak kasar, karena hal itu tidak diperlukan.

Allah Swt telah mempersiapkan tanaman khusus di musim kering dimana tersedia

sedikit air dan banyak cahaya serta suhu udara tinggi. Tanaman dengan karakteristik

seperti ini, memiliki lapisan pelindung tebal, memiliki struktur yang kuat dan keras

dan dengan lapisan pelindung pori-pori yang juga tebal. Lapisan lilin juga tebal.

Page 14: Biologi dalam Perspektif Islam

Sebagian daun ada yang menggulung seperti daun tembakau, di samping ada lapisan

dan rambut yang dapat menahan cahaya.

Sementara itu, tanaman pada permukaan air kehilangan tulang daun, karena tidak

diperlukan. Air dapat mencapai semua bagian tanaman. Daun tanaman tersebut

biasanya juga terbelah, sehingga tidak hancur diterpa riak air yang kuat, di samping

bentuknya yang halus dan penuh dengan ruang-ruang udara yang mampu membuat

tanaman itu mengapung di atas permukaan air. Terlihat jalas di sini kemahakuasaan

dan kemahatahuan Tuhan dalam mencipta.

Kadangkala daun juga mengalami metamorfosis agar dapat menjalankan berbagai

fungsi dan tugas lain, yang berbeda dari fungsi daun biasanya. Satu daun bisa berubah

menjadi daun berduri (spiny leaf) untuk melindungi tanaman dan mengurangi

keringat daun. Daun dapat pula berubah menjadi daun rambat (leafy stipules) agar

tanaman bisa memanjat dan bergantung.

Selain itu, daun juga dapat berfungsi menjadi gudang penyimpanan air dan zat-zat

makanan atau menjadi kelopak yang dapat memangsa hewan.

Daun dapat membelah menjadi kotil tempat menyimpan zat makanan dan melahirkan

daun-daun yang memiliki kotil (cotyledons leaf), seperti daun jarak kepyar (ricinum

communis) dan kapas (gossypium barbadense).

Ajaibnya, daun juga berubah menjadi petal berwarna indah pada bunga, dan berubah

menjadi sepal untuk melindungi bagian dalam pada bunga, lalu berubah lagi menjadi

stamens untuk memproduksi serbuk sari dan putik.

Struktur bunga ini berguna untuk reproduksi, produksi serbuk sari, buah, biji, dan

benih. Betapa agungnya Sang Pencipta.

Page 15: Biologi dalam Perspektif Islam

Tidak ada yang membayangkan bahwa bunga merupakan batang yang berkontraksi

satu sama lain. Daunnya berun=bah menjadi daun bunga dulu untuk mereproduksi

bunga, sebagaimana pucuk daun berubah menjadi kuncup (tendril petiols).

Daun juga dapat memiliki sifat yang lain dari biasanya, seperti daun berikut:

(1) Daun kotil;

(2) Daun mahkota (floral leaves);

(3) Seludang bunga (spath leaves);

(4) Daun pembalut (involucre leaves);

(5) Daun foligle;

(6) Daun tangkai (bractiole leaves)

Dari sisi ekologi, nutrisi dan kedokteran, daun amat besar manfaatnya. Sebagian daun

ada yang bisa dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk membuat minuman, seperti teh,

karkade; untuk dimasak, seperti kol dan bayam; untuk pengobatan menggunakan

daun dan bunga, Hal terakhir sudah jamak diketahui.

Daun menjaga kelestarian lingkungan, karena memproduksi oksigen dan menyerap

karbon dioksida. Daunlah yang memproduksi zat-zat berkarbohidrat, lemak nabati,

protein, arang, batu bara, kayu, kulit binatang, dan semua produksi nabati, yang

berguna bagi hewan, manusia dan makhluk hidp kecil yang lain. Energi matahari

merupakan pembentuk utama tumbuhan.

Pada daun terlihat kebesaran Sang Pencipta Swt dan kreativitas-Nya dalam

menciptakan fungsi-fungsi utama ciptaan-Nya. Struktur daun yang berbeda-beda,

tangkai dan tepi daun yang beraneka ragam bentuk, serta perubahan yang luar biasa,

pori-pori yang halus, bentuk yang indah, warna yang menawan, dan bagaimana ia

melekat pada tangkai. Lalu, apa pendapat pengikut Darwin tentang semua itu?

Mengapa kita bisa melewati semua tanda-tanda kebesaran Allah Swt ini dengan

berpaling dan tanpa memikirkannya?

Page 16: Biologi dalam Perspektif Islam

Bagaimana daun ini dapat mengubah karbon dioksida, air, mineral, garam dan cahaya

matahari menjadi nutrisi yang bermanfaat untuk kehidupan manusia?

Kemanakah orang-orang yang kafir terhadap Allah Swt? Biarkan mereka balajar dari

daun-daun tumbuhan ini, bagaimana mengesakan Allah Swt.

Kemanakah orang-orang musyrik? Mereka yang minta tolong kepada selain Allah

Swt, meminta syafaat dari hamba Allah yang sudah meninggal? Biarkan mereka

melihat keajaiban ciptan Allah Swt pada daun yang hijau dan melihat hanya Allah

Swt satu-satunya yang patut disembah. Ini sebagaimana firman Allah Swt berikut

yang artinya:

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, da hanya kepada Engkaulah kami meminta

pertolongan,” (QS Al-Fatihah 1: 5).

Ke mana orang-orang yang mengakui bahwa Allah Swt punya anak? Biar mereka

tahu kebesaran Tuhan dari daun tumbuhan.

Ke mana orang-orang yang hanya berlalu-lalang siang-malam di depan daun, tetapi

dengan mulut diam dan mata buta, tetap ingkar dan durhaka?

Allah Swt berfirman sebagai berikut:

“Ya Tuhanku, Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan

telah mengajarkan kepadaku sebahagian tafsir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan

bumi, engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam

keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh,” (QS. Yusuf

12:101).

Firman ini merupakan sebuah seruan untuk memperhatikan dengan sekama ciptaan

Allah Swt. Diharapkan pada ciptaan itu ditemukan tanda-tanda kemahatahuan.,

kemahabesaran, kemahakuasaan Sang Pencipta dan betapa kuatnya bukti kekuasaan-

Nya.

Page 17: Biologi dalam Perspektif Islam

Allah Swt berfirman sebagai berikut:

“ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu

memikirkannya,” (QS. Al-Baqarah 2: 266).

Apakah kita sudah meneliti daun sebagaimana seorang peneliti dan ilmuwan yang

memperhatikan dengan penuh kecermatan? Apakah kita sudah berpikir tentang tanda-

tanda kebesaran Allah Swt, seperti para ulama, atau kita hanya lewat, seperti binatang

yang hanya tahu makan dan mengenyangkan perutnya di hadapan daun?

Nabi Saw bersabda, “Allah Swt tidak menyukai siapa pun yang bersuara keras dan

berteriak-teriak di pasar-pasar. Malam hanya untuk tidur dan siang tidak

dipergunakan untuk mencari ilmu pengetahuan. Tahu banyak tentang urusan dunia,

tetapi buta sama sekali dengan urusan akhirat,” (HR. Ibnu Hayyan).

“Sungguh, orang-orang yang kafir setelah beriman, kemudian bertambah

kekafirannya, tidak akan diterima tobatnya. Mereka itulah orang-orang yang sesat.

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima

(tebusan) dari sesorang di antara mereka, mekipun (berupa) emas sepenuh bumi,

sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang

mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong,” (QS. Ali Imran 3: 190-

191).

Jawaban apa yang akan kita berikan ketika ditanya oleh Allah Swt, apa yang kamu

lakukan ketika melihat ciptaan, tanda kebesaran, dan keagungan-Ku? Pertanyaan

yang mesti kita jawab sekarang sebelum hari ujian besar itu datang dan kita tidak

dapat menjawabnya, karena tidak lalai bagaimana kita hidup di dunia ini.

Page 18: Biologi dalam Perspektif Islam

B. Perumpamaan Kalimat yang Baik dengan Pohon yang Baik

Melalui uraian berikut kita akan mengenal sedikit mengenai berbagai sisi ilmiah yang

terkandung dalam dua ayat Alquran dari surah Ibrahim. Tujuannya agar kita

mengetahui bahwa keajaiban alquran tidak akan pernah habis, dan setiap muslim

tidak akan pernah bosan membacanya berulang kali.

Allah Swt berfirman yang artinya sebagai berikut:

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat

yang baik. Akarnya kuat dan xabangnya (menjulang) ke langit,” (QS. Ibrahim 14:23).

“Allah Swt mengumpamakan kalimat tauhid dengan pohon yang baik, karena kalimat

tauhid menghasilkan amal shaleh, sebagaimana pohon yang baik menghasilkan buah

yang bermanfaat.

Secara eksplisit, hal ini merupakan pendapat mayoritas ahli tafsir yang mengakui

bahwa kalimat tayyibah dalam ayat tersebut adalah kalimat syahadat la ilaha illa

Allah. Kalimat ini menghasilkan semua bentuk amal shaleh baik lahir maupun batin.”

Dari segi ilmiah, penjelasan mengenai ayat tersebut (atas taufik dari Allah Swt)

bahwa pohon yang baik, yang dijadikan Allah Swt sebagai perupamaan bagi kalimat

tauhid itu memiliki ciri-ciri: (1) akarnya kuat; (2) cabangnya menjulang ke langit;

dan (3) menghasilkan buah setiap waktu atas izin dari Allah Swt.

Namun pertanyaannya, mengapa dari sekian makhluk-Nya yang baik dan tidak

terhitung jumlahnya itu, allah Swt memilih pohon bagi perumpamaan itu, karena

pohon merupakan “ratu” di “kerajaan” tumbuhan, tanpa perlu diperdebatkan lagi

secara ilmiah, baik itu dari segi anatomi fisik, fungsi, maupun dari segi ekologisnya.

Pohon biasanya memiliki usia yang panjang dan dapat terus hidup dalam berbagai

musim sepanjang tahun. Hal itu terjadi karena pohon diberi allah berbagai

keistimewaan fisik, anatomis, dan fungsional.

Page 19: Biologi dalam Perspektif Islam

Di samping itu, pohon juga memiliki tugas yang penting untuk kehidupan di muka

bumi, seperti tumbuhan lainnya secara umum. Tugas ini adalah melakukan

fotosintesis dan membentuk karbon dioksida/oksigen melalui perantara energi

matahari dalam mewujudkan air yang menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan

hidup makhluk lainnya.

Pohon yang diperumpamakan ini adalah pohon yang berbuah dan berguna (bagi

kehidupan) bukan pohon yang tidak berguna yang tidak dapat dimanfaatkan tetapi

malah merusak. Ada tiga sifat penting yang dimiliki pohon, yang akan diterangkan

berikut:

1. Pohon yang memiliki akar kuat

Pohon yang baik memiliki akar yang kokoh dan menghujam ke dalam tanah. Ia

berfungsi menghisap air dan menyerap zat garam kemuadian mengalirkannya ke

batang.

Akar ini juga memperkokoh kedudukan batang, sehingga dapat tumbuh besar dan

tinggi. Dikatakan memperkokoh, karena akar dapat menahan pohon dengan kuat

dan dapat berurat dan menjalar di dalam tanah, serta menyimpan kandungan

makanan bagi pohon.

Beberapa pohon yang kuat dan hidup bertahun-tahun, setelah dipelajari ternyata

diantaranyaada yang memiliki akar dengan luas 600 m2 di sekitar area pokok yang

ditumbuhi. Kondisi ini menyebabkan pohon menjadi kuat, kokoh, dan dapat

bertahan menghadapi tiupan angin kencang dan badai. Di antara pohon ada yang

berusia lima belas ribu tahun, ada yang sudah hidup semenjak kelahiran para nabi,

dan ada pula yang sudah ikut menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam

sejarah. Allah berfirman yang artinya sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang Mukmin ketika mereka berjanji

setia kepadamu di bawah pohon. Allah mengetahui apa yang ada di hati mereka,

Page 20: Biologi dalam Perspektif Islam

lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka

dengan kemenangan yang dekat (waktunya),” (QS. Al-Fath 48:18).

“Tatkala Musa sampai ke (tempat api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah

yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon

kayu,’Musa, aku adalah Allah, Tuhan semesta alam,’” (QS. Al-Qashash 28:30).

2. Pohon dengan cabang menjulang ke langit

Fungsi penting batang pada pohon dan tumbuhan adlah mengangkat daun dan

organ reproduksi yang biasanya terletak di atas, agar daun, bunga, dan buah dapat

memiliki posisi yang memungkinkannya melakukan fungsi-funsi reproduksi, di

mana daun melakukan proses fotosintesis, sedangkan bunga melakukan proses

reproduksi.

Sebagian pohon memiliki akar yang kuatdan menghabiskan area seluas lebih dari

22 kaki, sedangkan tingginyadapat mencapai lebih dari 300 kaki dengan memiliki

susunan daun sepanjang 6 meter dan sebagian yang lain memiliki diameter daun

hampir mencapai satu meter.

Meski sebagian daun lebat, masing-masing daun diciptakan saling menjaga satu

sama lain dari sinar matahari yang terlalu kuat dan tidak saling menghalangi

mendapatkan sinar matun yang hijau merupakan industri makanan terbesar di

dunia, karena semua makanan di dunia ini terlebih dahulu melalui daun tanaman

dan bagian-bagiannya yang hijau. Ada batang pohon yang memiliki daun lebat .

masing-masing daun dapat disebut sebagai sebuah pangkalan reproduksi yang

mampu menghasikan energi dan oksigen, serta menciptakan kerindangan. Daun

dapat berfungsi mempertebal uap dan awan di samping menghasilkan oksigen dan

mengkonsumsi karbon dioksida.

3. Pohon yang berbuah

Page 21: Biologi dalam Perspektif Islam

Di samping daunnya yang rimbun dan menghasilkan hawa sejuk bagi lingkungan

sekitarnya, pohon yang baik juga berbuah secara teratur.

Kondisi ini disebabkan Allah Swt menganugerahi pohon itu berbagai

keistimewaan, mulai dari bentuk fisik, struktur anatomis, hingga fungsi, yang

tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Sebagian pohon ada yang mampu menghasilkan buah yang sangat banyak, yang

mengandung gizi pokok dan dibutuhkan makhluk hidup lain. Selai itu, berat buah

juga ada yang mencapai 8 kg per biji.

Ciri pohon yang baik dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Menghasilkan kayu dan arang.

b. Menghasilkan karet, getah, gabus, minyak wangi, damar dan obat.

c. Menghasilkan buah, siwak, dan bahan pembuatan kertas.

d. Menghasilkan daun yang rimbun, yang dapat menjaga buahnya dan

memperindah pemandangan di sekitarnya.

e. Menjaga keseimbangan lingkungan, melakukan fotosintesis, menjaga

tanah agar tidak tandus, di samping dapat meningkatkan curah hujan.

Allah Swt Mahabenar trkait firman-Nya berikut:

Alam tara kaifa dharaballahu matsalan kalimatan tayyibah kasyajaratin thayyibatin

ashluha tsaabituwwafar’uhaa fissamaai...

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat

yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke

langit,” (QS. Ibrahim 14:24).

Page 22: Biologi dalam Perspektif Islam

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Keajaiban penciptaan daun merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan

Allah Swt patut kita renungkan. Daun merupakan satu mukjizat, dilihat dari

berbagai aspek.

2. Perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik terbukti secara

ilmiah. Ada tiga sifat penting yang dimiliki pohon yaitu memiliki akar yang

kuat, dengan cabang menjulang ke langit dan bernuah secara teratur. Dan

kalimat Tayyibah diperumpamakan seperti pohon tersebut.

III.2 Saran

Saran untuk selanjutnya yaitu untuk mengupayakan bisa menampilkan ayat-ayat

Alquran dalam tulisan Arab (hijayyah) agar dapat lebih mengurangi kesalahan

pemahaman pembaca yang dibantu dengan adanya ayat dalam bahasa Arab seperti

aslinya.

Page 23: Biologi dalam Perspektif Islam

DAFTAR PUSTAKA

Shehab, Magdy DR. Dkk., 2008. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis. Sapta

Sentosa. Bekasi.