35
Baitul Hikmah Peradaban Islam yang Hilang

Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Baitul HikmahPeradaban Islam yang Hilang

Page 2: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Baitul Hikmah

Terjemah

En : House of Wisdom Id : Rumah Kebijaksanaan

Bait : RumahHikmah : Ilmu, Kebijaksanaan

Deskripsi

Awalnya dibangun oleh kekhilafahan Abbasiyah di Baghdad, Irak

Simbol kejayaan peradaban Islam

Page 3: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Page 4: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Peradaban IslamDibangun atas1. Peradaban Hati2. Peradaban Ilmu

Beda dengan hari ini,Peradaban itu bangunan yang tinggi, teknologi yang canggih, seni yang indah.

Page 5: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Peradaban Hati

ه وإذا فسدت ” <ذا صلحت صلح الجسد كل <ن ف<ي الجسد< مضغة إ أال وإه أال وهي القلب “.فسد الجسد كل

رواه البخاري ومسلم

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 6: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Peradaban Ilmu

ذ<ي خلق ك ال < رب <اسم اقرأ ب

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (QS. Al Alaq : 1)

Page 7: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Bagaimana menilai peradaban maju apa tidak?1. Apa yang disukai, majlis Ilmu apa hiburan?

2. Mana yang lebih dihargai, hiburan apa Ilmu?

Page 8: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Perjalanan Baitul Hikmah• Abu Ja’far Al Mansyur (136 – 158 H)Memulai dari khizanah istana -> dilanjutkan oleh anaknya Al Mahdi

• Harun Ar Rasyid (170 – 193 H)Membuat gedung istana sendiri untuk Baitul Hikmah

• Al Ma’mun (198 – 217 H)Puncak kebesaran Baitul Hikmah dan ilmu di dunia

Page 9: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Representasi Baitul Al HikmahTidak cukup literatur mengungkapkan dengan rinci tentang Baitul Hikmah, berikut informasi yang bisa didapat:MasjidLantai 1 : Aula-aula buku, Bagian terjemah, Penyalinan,

Pengarang, Pengkaji (Murid), dan Penjilidan buku, Rung diskusi dan kajian.

Lantai 2 : Tempat istirahat para pengarang, penerjemah, pengkaji (murid/tamu), dan pekerja

Tempat penyimpanan peralatanTempat makan dan minum

Page 10: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Struktur Baitul Hikmah

Khalifah Direktur

PerpustakaanPenyalinan dan Penjilidan

Peta dan Gambar Semesta

PeminjamanTerjemah dan Penulisan

Page 11: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Peran Baitul Hikmah terhadap Islam• Pusat Terjemahanberbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti buku-buku karya bangsa Yunani, Romawi dan Persia.

• Pencarian Buku Khalifah Al Ma’mun lebih lagi melangkah, yaitu mengirim tim-tim muslimin ke berbagai pusat ilmu di dunia, untuk mencari kitab-kitab penting yang harus diterjemahkanya.

• Pusat pendidikanDisamping sebagai pusat penerjemahan, Baitul Hikmah juga berperan sebagai perpustakaan dan pusat pendidikan terbesar.

Page 12: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Tokoh – Tokoh Baitul Hikmah

Page 13: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Page 14: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu Pengetahuan UmumDibidang ilmu pengetahuan umum banyak lahir ilmuan-ilmuan besar dan sangat berpengaruh terhadap peradaban islam.

Page 15: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu kedokteranHunain ibn Ishaq (804-874 M), dokter penyakit mata.

Ar Razi (809-873 M), dokter ahli penyakit cacar dan campak. Buku berjudul Al Hawi.

Ibn sina (980-1036 M), karyanya al Qonun fi at-Tibb dan dijadikan buku pedoman kedokteran bagi universitas di negara Eropa dan negara islam.

Abu Marwan Abdul Malik ibn Abil’ala ibn Zuhr (1091-1162 Mdokter ahli penyakit dalam. Karyanya yang terkenal adalah At Taisir dan Al Iqtida.

Ibn Rusyd (520-595 M), perintis penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.

Page 16: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu PerbintanganAbu Masy’ur al Falaki, karyanya adalah Isbatul’Ulum dan Haiatul Falaq.

Jabir Al Batani, pencipta teropong bintang yang pertama, karya yang terkenal adalah Kitabu Ma’rifati Matlil-Buruj Baina Arba’il Falaq.

Raihan Al Biruni, karya yang terkenal adalah at-Tafhim li Awa’ili Sina’atit-Tanjim.

Page 17: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu Pasti (Riyadiyat)Sabit bin Qurrah al Hirany, karyanya yang terkenal adalah Hisabul Ahliyyah.

Abdul Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas, karyanya yang terkenal ialah Ma Yahtaju Ilaihi Ummat Wal Kuttab min Sinatil-hisab.

Al Khawarijmi, tokoh matematika yang mengarang buku al Jabar.

Umar Khayam, karyanya tentang al Jabar yang bejudul Treatise on al-Gebra telah diterjemahkan oleh F Woepcke ke dalam bahasa Perancis (1857 M). Karya Umar Khayam lebih maju daripada al Jabar karya Euklides dan Al Khawarizmi.

Page 18: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu farmasi dan KimiaSalah satu ahli farmasi adalah Ibn Baitar, karyanya yang terkenal adalah Al Mugni, Jami’ Mufratil Adwiyyah, wa Agziyah dan Mizani tabib. Adapun dibidang Kimia adalah Abu Bakar Ar Razi dan Abu Musa Ya’far al Kufi.

Page 19: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu FilsafatTokoh-tokoh filsafat Islam antara lain, Al Kindi (805-873), Al Farabi (872-950 M) dengan karyanya Ar-Ra’yu Ahlul Madinah al Fadilah, Ibnu sina (980-1036 M), Al Ghazali (450-505 M) dengan karya Tah-Afut al-Falasifat, Ibnu Rusyid dan lain-lain.

Page 20: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu SejarahAhli Sejarah yang lahir pada masa itu adalah Abu Ismail al Azdi, dengan karyanya yang berjudul Futuhusyi Syam, al Waqidy dengan karyanya al Magazi, Ibn Sa’ad dengan karyanya at-Tabaqul Kubra dan Ibnu Hisyam dengan karyanya Sirah ibn Hisyam.

Page 21: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu GeografiTokohnya ialah Ibnu Khazdarbah dengan karyanya Kitabul masalik wal Mamalik, Ibnu Haik dengan karyanya Kitabus Sifati Jaziratil-‘arab dan Kitabul Iklim, Ibn Fadlan dengan karyanya Rihlah Ibnu fadlan.

Page 22: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu TafsirTafsir Bil Ma’tsur (penafsiran ayat Al Qur’an oleh Al Qur’an atau Hadits Nabi), diantara tokohnya adalah Ibnu Jarir At Tabari, Ibnu Atiyah al Andalusy, Muhammad Ibn Ishak dan lain-lain.

Tafsir Bir-Ra’yi (Tafsir dengan akal pikiran), diantara tokohnya adalah Abu Bakar Asam, Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany, Ibnu Juru Ak Asadi dan lain-lain.

Page 23: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu HaditsPada masa itu sudah ada pengkodifikasian Hadits sesuai kesahihannya. Maka lahirlah ulama-ulama Hadits terkenal seperti Imam Bukhori, Muslim, At Tirmadzi, Abu Dawud, Ibn Majah dan An Nasa’i. Dan dari merekalah diperoleh Kutubus Sittah.

Page 24: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu TasawufDiantara tokohnya adalah al Qusairy dengan karyanya Risalatul Qusairiyah dan Al Ghozali dengan karyanya Ihya’ Ulumuddin.

Page 25: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu bahasaPada masa itu kota Basrah dan kuffah menjadi pusat kegiatan bahasa. Diantara tokohnya ialah Sibawaih, AL Kisai dan Abu Zakariya al Farra.

Page 26: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ilmu FikihPada masa ilmu fikih juga berkembang pesat, terbukti pada masa ini muncul 4 madzhab fiqih, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.

Page 27: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Perkembangan Baitul Hikmah

Page 28: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Baitul Hikmah menjadi tradisi para penguasa dari masa ke masa. Al-Mustanshir Billah, khalifah Bani Umayah Andalusia mengikuti Ma’mun dengan membangun perpustakaan besar di Qurtuba,.Di Mesir, Dinasti Fatimi juga membangun perpustakaan besar.

Page 29: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Page 30: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Akhir Baitul Hikmah

Page 31: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Page 32: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Ringkasan

Page 33: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Baitul Hikmah bahasa Arab Bait al-Hikmah adalah perpustakaan dan pusat penerjemahan pada masa dinasti Abbasiah yang terletak di Bagdad. Pada mulanya Harun ar Rasyid (736-809 M) mendirikan Khizanat Al Hikmah yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat penerjemahan dan penelitian. Kemudian pada tahun 815 M Al Ma’mun (813-833 M) mengubahnya menjadi Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku-buku kuno yang berasal dari persia, Bizantium, Eithopia dan India.

Page 34: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Pada masa Al Ma’mun Baitul Hikmah mengalami kemajuan yang luar biasa. Karena pada saat itu Baitul Hikmah menjadi pusat kajian yang memunculkan banyak ilmuan, baik ilmuan agama atau ilmu umum. Maka di sinilah Baitul Hikmah mempunyai peranan yang cukup besar dalam memajukan peradaban Islam, bahkan pada masa itu Islam mengalami masa keemasanya ”The golden age of Islam”.

Page 35: Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang

Isi ceramah Ustd Felix S. Dalam parade tauhid 6 Februari 2016, “Episode terakhir kehidupan manusia sebentar lagi...”