Click here to load reader

Bahaya Radikalisme Agama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Secara etimologis (kebahasaan), radikalisme agama berarti, berlebih-lebihan dalam memahami konsep keagamaan sampai melewati kebenaran. Secara terminologis, radikalisme agama berarti, prilaku keagamaan yang menyalahi syariat, yang mengambil karakter keras sekali antara dua pihak yang bertikai, yang bertujuan merealisasikan target-target tertentu, atau bertujuan merubah situasi sosial tertentu dengan cara yang menyalahi aturan agama. Cara-cara kekerasan dan teror, adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuannya.

Citation preview

  • 1. Jember, 20 Ramadhan, 1432 20 Agustus 2011 BAHAYA RADIKALISME AGAMA

2. DEFINISI RADIKALISME AGAMA Secara etimologis (kebahasaan), radikalisme agama berarti, berlebih-lebihan dalam memahami konsep keagamaan sampai melewati kebenaran. Secara terminologis, radikalisme agama berarti, prilaku keagamaan yang menyalahi syariat, yang mengambil karakter keras sekali antara dua pihak yang bertikai, yang bertujuan merealisasikan target-target tertentu, atau bertujuan merubah situasi sosial tertentu dengan cara yang menyalahi aturan agama. Cara-cara kekerasan dan teror, adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuannya. 3. DEFINISI RADIKALISME AGAMA Radikalisme agama, sebagai sebuah fenomena, merupakan semacam kegelisahan berlebih-lebihan yang dialami seseorang, adakalanya karena pikiran yang hampa, dan akalanya karena pandangan pesimis sebagai akibat ketidaktahuan terhadap hukum- hukum agama. 4. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 1 Fanatik terhadap pendapatnya sendiri sampai pada batas tidak mengakui pendapat orang lain. Ia memandang dirinya saja yang benar, sedangkan yang lain pasti sesat. Ia membolehkan dirinya melakukan ijtihad dalam masalah yang paling rumit sekali pun, sementara orang lain, meskipun seorang ulama atau pakar, tidak boleh berijtihad, selama hasil ijtihadnya berbeda dengan ijtihad kaum radikal. 5. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 2 Sikap keras bukan pada tempatnya, seperti keras terhadap orang orang yang meninggalkan perkara sunnah, seakan-akan dianggapnya perkara fardhu atau wajib, dan menilai orang yang meninggalkan sebagian kewajiban syariat dengan nilai kafir dan sesat. 3 Kasar dalam berinteraksi dengan orang lain dan keras dalam berdakwah, sehingga membuat orang lain tidak menyukainya 6. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 5 Berburuk sangka kepada orang lain dan memandang mereka dengan pandangan pesimis, tidap melihat kebaikan mereka, tetapi memperbesar kesalahan mereka. Prinsip utama kaum radikal adalah menuduh dan menghakimi orang lain. 6 Menggugurkan kemuliaan kaum Muslimin dengan menghalalkan darah dan harta benda mereka tanpa haq. Kaum minoritas yang radikal tidak segan-segan mengkafirkan golongan mayoritas yang moderat. 7. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 6 Tidak teliti dalam menafsirkan teks-teks al- Quran, Hadits dan pandangan para ulama, seperti mengkafirkan masyarakat Muslim hanya karena menggunakan hukum positif dalam mengatur negara, dengan bersandar kepada ayat QS. 5 : 44. 7 Belajar agama bukan kepada para ulama yang dipercaya, tetapi meremehkan para imam mujtahid, dan mengklaim posisi mujtahid mutlak bagi para pemimpin gerakan radikal. 8. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 8 Ketaatan mutlak terhadap pimpinan kelompok dalam setiap hal, padahal pimpinannya tidak mengetahui hukum-hukum syariat. 9 Menutup diri dari pergaulan dengan masyarakat di luar alirannya. Sikap ini akan melahirkan dua hal. a) Menjauhkan anggota jamaah dari hal-hal yang mereka anggap menyimpang b) Membentuk kelompok ekslusif dengan menerapkan hal-hal yang mereka pandang prinsip dalam agam 9. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL Fanatik terhadap pendapatnya sendiri sampai pada batas tidak mengakui pendapat orang lain. Ia memandang dirinya saja yang benar, sedangkan yang lain pasti sesat. Ia membolehkan dirinya melakukan ijtihad dalam masalah yang paling rumit sekali pun, sementara orang lain, meskipun seorang ulama atau pakar, tidak boleh berijtihad, selama hasil ijtihadnya berbeda dengan ijtihad kaum radikal. 10. CIRI-CIRI KAUM RADIKAL 10 Ide kaum radikal biasanya berkisar seputar ide sentral, sebuah ide yang mereka sebut dengan kekuasaan hanya boleh diatur oleh Allah (hakimiyyah lillahi wahdah), atau dalam istilah modern disebut dengan teokrasi. 11. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Ketika Rasulullah wafat, kaum Muslimin, satu dalam ajaran ediologi, kecuali orang-orang munafiq yang menampakkan keiamanan tetapi menyembunyikan kemunafikan. Kemudian setelah berita wafatnya Rasulullah menyebar ke seluruh Jazirah Arab, muncullah fitnah kaum Murtad dan kelompok Musailamah al- Kadzdzab yang mengaku sebagai nabi, sehingga mereka diperangi oleh Khalifah Abu Bakar al-Shiddiq . 12. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Pada masa Khalifah Utsman bin Affan , muncul gerakan kelompok yang melakukan demonstrasi kepada Khalifah Utsman dengan alasan amar maruf dan nahi munkar, yang berakibat pada terbunuhnya Khalifah Utsman di tangan mereka. Pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib terjadi pemberontakan yang mengakibatkan perang saudara pertama dalam Islam, yaitu perang Jamal menghadapi kelompok Sayyidah Aisyah dan perang Shiffin menghadapi kelompok Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Syam, yang memicu lahirnya gerakan radikalisme Khawarij. 13. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Radikalisme terbesar pada masa awal Islam, adalah radikalisme aliran Khawarij yang mengkafirkan Sayyidina Ali , Muawiyah, Abu Musa al-Asyari dan Amr bin al-Ash, karena persoalan arbitrase (tahkim), dan mengkafirkan pengikut perang Jamal (Thalhah, Zubair dan Aisyah ) dan orang-orang yang menerima arbitrase. Aliran Khawarij juga mengkafirkan Muslim yang melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Kemudian aliran ini pecah menjadi 20 aliran, masing- masing aliran saling mengkafirkan yang lainnya. 14. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Aliran Khawarij akhirnya diperangi oleh Khalifah Ali dalam pertempuran di Nahrawan. Kemudian Khalifah Ali dibunuh oleh salah seorang pengikut Khawarij, Abdurrahman bin Muljam al- Muradi. Pada masa Khalifah Ali, muncul pula aliran Sabaiyah yang meyakini bahwa Sayyidina Ali itu tuhan, sehingga sebagian Khalifah Ali membakar sebagian mereka dan mendeportasi pimpinannya, Abdullah bin Saba ke Madain. 15. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Pada abad ke-12 Hijriah, muncul gerakan radikalisme Wahhabi yang dipimpin oleh Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi yang berhasil mendirikan kerajaan Saudi Arabia. Aliran Wahhabi ini mengkafirkan kaum Muslimin yang bertawasul, istighatsah dan tabaruk, mengharamkan ziarah kubur dan sangat radikal dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dianggap bidah. Aliran Wahhabi ini melakukan pembantaian besar- besaran terhadap kaum Muslimin di Jazirah Arab seperti di Makkah, Madinah, Thaif dan lain-lain. 16. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Gerakan radikalisme Wahhabi ini, telah memicu terjadinya perang Paderi yang dipimpin tuanku Imam Bonjol (Wahhabi) melawan kaum Muslimin Minangkabau. Bekalangan ini, kita sering kali menyaksikan berita pengeboman kaum Wahhabi di Somalia terhadap umat Islam yang sedang menggelar maulid Nabi , mengadakan mujahadah tarekat, tahlilan dan dzikir bersama, menangkapi kaum Muslimin yang sedang menonton sepak bola. 17. SEJARAH RADIKALISME AGAMA Beberapa bulan yang lalu, kaum Wahhabi di Srilangka, mengebom umat Islam yang sedang merayakan maulid Nabi . 18. RADIKALISME AGAMA DI TANAH AIR Radikalisme agama di Indonesia, telah memicu lahirnya banyak gerakan, seperti APRA, DI TII, NII dan lain-lain. 19. RADIKALISME AGAMA DI TANAH AIR Radikalisme agama di Indonesia, ditandai dengan maraknya aksi-aksi kekerasan terhadap umat Islam di beberapa tempat. Pelemparan batu oleh kaum Wahhabi terhadap umat Islam yang sedang merayakan maulid Nabi di Cirebon, dekat Makam Sunan Gunung Jati. Perampasan berkat tahlilan di Ngawi. Aksi pengemboman terhadap umat Islam yang sedang menggelar sholat Jumat di Masjid Polres Cirebon.