14
Bahasa Indonesia “Diskusi” Sinta Haryati Silviana dan Yola Arida Aqsa Kelas:X1.IPA1 LAPORAN HASIL DISKUSI KAJIAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang o Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional Undang-undang tersebut memuat visi,misi,fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi pembangunan pendidikan nasional,untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,relevan dengan kebutuhan masyarakat,dan berdaya saing dalam kehidupan global. o Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum Depdiknas yang meliputi melakukan layanan professional,menyusun model- model kurikulum, dan melakukan kajian kebijakan kurikulum,maka perlu diadakan kegiatan pengkajian kebijakan kurikulum Depdiknas. o Sesuai Renstra Depdiknas tentang penelitian dan pengembangan pendidikan disebutkan bahwa salah satu kegiatan pokok pemerintah adalah implementasi dan penyempurnaan Standar Nasional Pendidikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Salah satu bagian dari Standar Nasional Pendidikan adalah Standar Isi yang memuat struktur kurikulum SD/MI dan SMP/MTs dengan beberapa mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Struktur

Bahasa indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahasa indonesia

Bahasa Indonesia “Diskusi”

Sinta Haryati Silviana dan Yola Arida Aqsa

Kelas:X1.IPA1

LAPORAN HASIL DISKUSI KAJIAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR

I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

o Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional Undang-undang tersebut memuat visi,misi,fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi pembangunan pendidikan nasional,untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,relevan dengan kebutuhan masyarakat,dan berdaya saing dalam kehidupan global.

o Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum Depdiknas yang meliputi melakukan layanan professional,menyusun model- model kurikulum, dan melakukan kajian kebijakan kurikulum,maka perlu diadakan kegiatan pengkajian kebijakan kurikulum Depdiknas.

o Sesuai Renstra Depdiknas tentang penelitian dan pengembangan pendidikan disebutkan bahwa salah satu kegiatan pokok pemerintah adalah implementasi dan penyempurnaan Standar Nasional Pendidikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Salah satu bagian dari Standar Nasional Pendidikan adalah Standar Isi yang memuat struktur kurikulum SD/MI dan SMP/MTs dengan beberapa mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Struktur Kurikulum tersebut selanjutnya dijabarkan atau disesuaikan dan diimplementasikan oleh sekolah dalam kurikulum sekolah.

o Langkah penting dalam setiap kajian adalah melakukan studi dokumentasi dan kajian konsep tentang pengembangan kurikulum dan penerapannya.Kajian ini meliputi konsep dan falsafah dalam sistem pengembangan kurikulum, muatan dan konten kurikulum, perencanaan pembelajaran,pengembangan bahan ajar,sistem pengadministrasian dan pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan dokumen tersebut meliputi dokumen kurikulum, studi perbandingan antar dokumen kurikulum, dokumen perencanaan pembelajaran, dokumen bahan ajar,dokumen pengadministrasian dan pelaksanaan pembelajaran.

o Hasil analisis digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hambatan, peluang maupun tantangan dari setiap kurikulum yang diterapkan oleh satuan pendidikan.Efektivitas implementasi kurikulum sangat ditentukan oleh praktek

Page 2: Bahasa indonesia

pembelajarannya di sekolah dan madrasah atau di tempat belajar.Untuk itu perlu dilakukan diskusi fokus pelaksanaan kegiatan belajar,sumber belajar dan lingkungan pendukungnya di tempat belajar,yang melibatkan berbagai karkateristik setiap satuan pendidikan. Beragamnya kondisi satuan pendidikan sehingga diperlukan data dan informasi komprehensif untuk menjaring data dan informasi perencanaan,praktek pembelajaran dan manajemen pengelolaan pembelajaran oleh satuan pendidikan.

6. TUJUANKegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi hasil kajian konsep, kajian dokumen dan pelaksanaan kurikulum.

7. RUANG LINGKUPKegiatan ini meliputi Kajian Dokumentasi,Kajian Konsep,dan Pelaksanaanya yang terdiri dari:1. Hasil kajian kebijakan Program Pembelajaran PAUD2. Hasil kajian kebijakan pelaksanaan TK/RA3. Hasil kajian kebijakan Kurikulum MI4. Hasil kajian kebijakan pelaksanaan SD terpadu5. Hasil kajian kebijakan pencapaian KTSP SD6. Hasil kajian kebijakan Kurikulum MTs.

8. HASIL YANG DIHARAPKANKegiatan ini diharapkan akan memperoleh hasil pembahasan terhadap kajian sebagai berikut:1. Hasil diskusi kajian Kebijakan Program Pembelajaran PAUD2. Hasil diskusi kajian kebijakan pelaksanaan TK/RA3. Hasil diskusi kajian Kurikulum SD/MI4. Hasil diskusi kajian kebijakan pelaksanaan SD terpadu5. Hasil diskusi kajian kebijakan pencapaian KTSP SD6. Hasil diskusi kajian kebijakan Kurikulum MTs.

Contoh Laporan PKP

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dimasa depan disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat, menghasilkan inovasi di bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan dirasakan lebih pesat dibandingkan dengan inovasi dalam bidang pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan.

Page 3: Bahasa indonesia

Apa yang ingin dicapai melalui inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan harus mampu berperan dan bertanggung jawab sebagai perencana pelaksana dan penilai yang sekaligus berfungsi sebagai suri tauladan, motivator dan pengarah bagi peserta didiknya sesuai dengan Tri Asaa Pendidikan Ki Hajar Dewantoro: “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Namun peran guru di Sekolah Dasar  (SD) tersebut belum dapat difungsikan secara optimal. Karena banyak problem dan tantangan yang harus dihadapi oleh guru di sekolah tersebut. Problema tersebut berasal dari diri guru sendiri mauppun deri lingkungan sekolah.

Faktor yang berasal dari diri guru sendiri adalah masih rendahnya tingkat pendidikan yang belum sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman pada era sekarang ini. Sedangkan faktor lingkungan tempat mengajar antara lain sumber bahan dan alat yang belum memadai dan juga dari lingkungan keluarga yang mendukung.

Selama penulis menjalankan tugas sebagai guru di SD Negeri 4 Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara masih banyak kekurangan dan tantangan yang harus penulis hadapi. Seperti pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 3 semester 2 tentang kompetensi dasar memahami pentingnya semangat kerja. Dari hasil rata-rata tes formatif masih rendah hanya 61. Dari 27 siswa hanya 7 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 26% dan sebagian besar belum menguasai materi tersebut.

Dari masalah hasil pembelajaran tersebut di atas, penulis mengajak siswa untuk memahami kompetensi dasar tentang pentingnya semangat dengan strategi Mind Mapping. Dengan menciptakan imajinasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS untuk menghubungkan informasi, agar dapat terorganisir dengan baik.

Dengan strategi Mind Mapping diharapkan siswa dapat belajar sambil berkreasi, sehingga apa yang dibuatnya melalui pemetaan dapat selalu berada dalam memorinya dengan tidak banyak kerja.

1. B. Rumusan Masalah

Kunci permasalahan di atas adalah kesalahan dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti akan berusaha menggunakan metode yang dapat mengungkap dan melatih kemampuan siswa dalam memahami konsep pentingnya semangat kerja di kelas   III.

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang menjadi fokus dalam penelitian adalah “Apakah Dengan Penerapan Strategi Mind Mapping Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemahaman Konsep Pentingnya Semangat Kerja Di Kelas****** Semester ***Pada SD Negeri ************************************************************* ?

Page 4: Bahasa indonesia

1. C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah:

1. Menerapkan strategi mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Membangkitkan minat belajar siswa.3. Membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran.4. Meningkatkan daya aktualitas siswa, baik mengenai ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik dalam pembelajaran IPS yang pada gilirannya dapat mempermudah peningkatan prestasi belajar siswa.

1. D. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai manfaat yang besar bagi peneliti sebagai guru kelas, siswa dan sekolah.

1. Bagi Guru:2. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan variasi pendekatan

pembelajaran.3. Memasyarakatkan PTK di kalangan guru-guru SD dalam KBM pada waktu-waktu

tertentu.4. Melengkapi metode-metode yang dipakai dalam penggunaan alat peraga secara intensif

dan kontinyu. 1. Bagi Siswa2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam pembelajaran

agar siswa mampu memahami konsep.3. Meningkatkan rasa ingin tahu, sehingga siswa berani bertanya dan akhirnya

suasana pembalajaran menjadi hidup.4. Siswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasinya dalam pembelajaran

IPS.5. Siswa akan bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.

1. Bagi Sekolah2. Dengan meningkatnya kualitas guru dan hasil belajar siswa, akan

meningkat pula kualitas sekolah.3. Hal ini sangat diharapkan bagi masyarakat di masa mendatang seiring

dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman.4. Sekolah yang diidamkan masyarakat adalah yang dapat membawa ke arah

kemajuan anak didiknya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. A. Strategi Mind Mapping

Page 5: Bahasa indonesia

Dalam dunia pendidikan selama ini telah dilakukan berbagai peningkatan dalam penyelanggaraan program pendidikan. Salah satunya adalah peningkatan mutu pendidikan. Di bidang pendidikan telah dilakukan berbagai upaya untuk menginmbangi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghadapi berbagai tantangan kemajuan zaman.

Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru yang harus ditingkatkan antara lain dengan mempersiapkan sumber daya pendidikan yang profesional guna mempersiapkan anak didik dengan kemampuan yang optimal, namun setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang bervariasi. Dalam hal ini tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan berbagai kecerdasan tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar, sehingga mereka mampu menggunakan kecerdasannya (Suciati dkk, 2002: 2.13).

Perkembangan intelektual anak merupakan suatu proses asimilasi yaitu proses dimana informasi atau pengalaman yang diperoleh seseorang masuk ke dalam struktur mentalnya, dan akomodasi yaitu kejadian restrukturisasi dalam otak sebagai akibat adanya informasi atau pengalaman baru (Pieget dalam Djannah, 2002: 7).

Untuk memudahkan menguasai materi pelajaran guru dituntut dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang bersifat umum. Tugas guru yang utama mengajar. Dalam mengajar guru dituntut memiliki kompetensi mengajar jika guru memiliki pemahaman dan penerapan belajar, banyak metode mengajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Dalam penyampaian materi pokok semangat kerja, metode yang dapat digunakan antara lain: tanya jawab, tugas, diskusi dan demonstrasi. Namun metode yang paling cocok digunakan adalah metode diskusi dan mind mapping. Mind mapping sangat baik digunakan pada pengetahuan awal siswa untuk menemukan alternatif  jawaban. Dengan penerapan strategi mind mapping akan mampu menyimpan memori lebih lama. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa, sebaiknya

permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.3. Membentuk kelompok untuk menginventarisasi alternatif jawaban hasil diskusi.4. Tiap kelompok diacak/ kelompok tertentu membaca hasil diskusinya dan guru mencatat

di papan tulis serta mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan guru.5. Dari data di papan tulis, siswa diminta membuat simpulan atau guru memberi bandingan

sesuai konsep yang disediakan guru.

1. B. Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang pada dasarnya mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor pendidikan berbasis nilai, merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi WNI yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab, memuat dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik yang bersifat saling berpenetrasi

Page 6: Bahasa indonesia

(berkait) dan terintegrasi (terpadu) dalam konteks substansi, ide nilai, konsep yang menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehiduppan sehari-hari.

Proses pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran IPS perlu memperhatikan tidak hanya menekankan pada dampak instruksional yang terbatas pada pengembangan aspek-aspek afektif dan psikomotorik serta memperoleh dampak pengiringnya saja, tetapi pembelajaran dan pengelolaan kelas harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan produktif untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa melalui keterlibatannya secara proaktif dan interaktif. Keterlibatan tersebut akan mendorong siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna untuk mengembangkan kehidupan dan perilakunya.

1. C. Semangat Kerja

Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup, orang harus bekerja. Bekerja adalah usaha memperoleh penghasilan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam keluarga yang umumnya mencari nafkah adalah kepala keluarga. Pekerjaan yang dilakukan orang bermacam-macam. Ada pekerjaan yang mendapat imbalan yang berupa gaji atau upah yang biasanya berbentuk uang. Ada pula pekerjaan yang hasilnya berupa benda/ barang, misalnya petani, nelayan, atau pengrajin. Benda atau barang hasil kerja mereka dijual untuk memperoleh uang. Uang tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Semua jenis pekerjaan apapun itu adalah baik, asalkan dilakukan dengan tekun, tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar aturan hukum. Oleh karena itu kita jangan rendah diri atau merasa malu bila pekerjaan orang tua kita bekerja sebagai pembantu rumah tangga, buruh kasar, pemulung atau penarik becak.

Pada hakekatnya setiap orang ingin hidup layak agar kebutuhan hidupnya dapat tercukupi, maka orang itu harus bekerja keras.

Ciri-ciri orang yang memilki semangat kerja antar lain :

1. Suka bekerja keras yaitu dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.2. Disiplin yaitu tepat waktu, menepati janji.3. Jujur mengatakan apa adanya, tidak bohong4. Percaya diri.5. Pantang menyerah.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. A. Tempat Penelitian dan Waktu2. Tempat pelaksanaan

Cari tempat yang strategis ya…… jangan di sawah….. hehehehehe,,,,,

Page 7: Bahasa indonesia

1. Waktu pelaksanaan

Terserah low aja lah……

1. Pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah:2. Seluruh siswa kelas +++++++++. Jumlah siswa ******, terdiri dari**** putra dan*****

putri.3. Guru kelas ************************************************.4. Seorang guru observer.

1. B. Deskripsi Tiap Siklus

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran IPS dilakukan masing-masing dua siklus. Tiap siklus melalui empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/ pengumpulan data, dan tahap refleksi.

Kegiatan merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan PTK dapat digambarkan dalam bentuk gambar berikut ini:

Siklus I                                                          Siklus II

Keterangan :

M  : Merencanakan                                         P  : Pengamatan/ pengumpulan data

L  : Melaksanakan                                           R  : Refleksi

1. 1. Siklus I (Satu)2. a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dilaksanakan pada ********************************* bersama teman sejawat dan pembimbing. Setelah permasalahan diketahui, peneliti bersama teman sejawat dan dengan arahan pembimbing merancang langkah-langkah pembelajaran yang akan ditampilkan dalam Penelitian Tindakan Kelas siklus I.

Langkah-langkah pada tahap di atas adalah:

Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah perbaikan. Menyiapkan alat peraga yang dipergunakan. Membuat alat bantu pembelajaran. Membuat lembar kerja siswa. Membuat alat evaluasi

1. b. Tahap pelaksanaan

Page 8: Bahasa indonesia

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal ********* dengan materi semangat kerja. Langkah-langkah yang diambil adalah:

Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang semangat kerja. Menjelaskan ciri-ciri orang yang mempunyai semangat kerja. Siswa menjelaskan manfaat semangat dalam bekerja. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dilanjutkan dengan pembahasan hasil

diskusi. Menyimpulkan hasil diskusi. Mengadakan evaluasi formatif. Menganalisa hasil evaluasi, dilanjutkan dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan.

1. c. Tahap Pengamatan/ Pengumpulan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan oleh seorang pengamat terhadap situasi, selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada guru dan siswa.

Pengamatan terhadap guru meliputi:

Persiapan mengajar. Pengadaan alat peraga. Penguasaan materi. Penggunaan metode Kesesuaian alat peraga dengan materi. Pemanfaatan alat peraga. Beberapa keterampilan dasar mengaja. Evaluasi.

Pengamatan terhadap siswa meliputi:

Keaktifan siswa. Keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan guru. Emosional siswa. Melakukan diskusi kelompok. Kerja sama dalam kelompok. Menyusun laporan diskusi. Melaporkan hasil diskusi. Mengerjakan tugas yang diberikan guru.

1. d. Tahap Refleksi

Berdasarakan hasil observasi dapat dilakukan analisis dan refleksi. Hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut:

Page 9: Bahasa indonesia

Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Kurangnya keterampilan guru dalam bertanya, sehingga siswa terkesan pasif. Siswa dalam menetukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan

menggunakan soal cerita ada yang kurang benar. Secara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I perlu dibenahi agar mencapai

hasil yang baik. Masih perlu dilaksanakan pembelajaran perbaikan pada siklus II.

1. 2. Siklus II (Dua)2. a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari ***************************** dengan membuat skenario perbaikan pembelajaran dan berdiskusi dengan pengamat.

Berdasarkan refleksi hasil pembelajaran siklus I, maka untuk mengatasi kegagalan-kegagalan yang masih ditemui dalam pembelajaran siklus I, peneliti berkonsultasi dengan pembimbing pada hari *****************. Hasil konsultasi dengan pembimbing peneliti gunakan untuk menyusun rencana perbaikan untuk pembelajaran IPS kelas ******. Rencana pembelajaran siklus II dituangkan ke dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang menjadi panduan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran siklus II, yang memuat tindakan-tindakan perbaikan atau langkah-langkah perbaikan dari siklus I.

Langkah-langkah pada tahap di atas adalah:

Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan langkah-langkahnya. Menyiapkan alat peraga yang digunakan. Membuat alat bantu mengumpulkan data. Membuat lembar observasi siswa dan guru. Membuat lembar kerja siswa. Membuat alat evaluasi.

1. b. Tahap Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal *************** dengan materi pentingnya memiliki semangat kerja. Langkah-langkah yang diambil adalah:

Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang semangat kerja. Menjelaskan ciri-ciri orang yang mempunyai semangat kerja. Siswa menjelaskan manfaat semangat dalam bekerja. Siswa menentukan alasan orang bekerja. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dilanjutkan dengan pembahasan hasil

diskusi. Menyimpulkan hasil diskusi. Mengadakan evaluasi formatif.

Page 10: Bahasa indonesia

Menganalisa hasil evaluasi, dilanjutkan dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan.

1. c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan oleh seorang pengamat terhadap situasi, selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti observasi dilakukan pada guru dan siswa.

Pengamatan terhadap guru meliputi:

Persiapan mengajar. Pengadaan alat peraga. Penguasaan materi. Penggunaan metode. Kesesuaian alat peraga dengan materi. Pemanfaatan alat peraga. Beberapa keterampilan dasar mengajar. Evaluasi.

Pengamatan terhadap siswa meliputi:

Keaktifan siswa. Keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan guru. Emosional siswa. Melakukan diskusi kelompok. Kerja sama dalam kelompok. Menyusun laporan diskusi. Melaporkan laporan diskusi. Mengerjakan tugas yang diberikan guru.

1. d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II diperoleh analisis data yang akurat yang dapat menjadi tolok ukur bagi guru untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

Siswa aktif dalam pembelajaran. Hasil nilai tes formatif II sudah baik. Siswa dalam menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan

menggunakan soal cerita dan rumus. Secara garus besar kegiatan belajar mengajar pada siklus II sudah baik dengan hasil yang

memuaskan.