44
ASESMEN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS OLEH : Agus Wagianto

Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

ASESMEN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

OLEH :Agus Wagianto

Page 2: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

APA ASESMEN ?

• Asesmen adalah Proses Pengumpulan Data Untuk Tujuan Membuat Keputusan

• Istilah :– Pengukuran– Penilaian– Tes– Non tes– Asesmen

Page 3: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

ASESMEN

• Refer to the gathering of relevant information to help in making decisions regarding appropriate goals and objectives, teaching strategies and program placement. (Taylor, 2000)

• assessment is a broad term defined as a process for obtaining information that is used for making decisions about student, curricula and programs, and educational policy (Nitko, 2001)

Page 4: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

TEST-MEASUREMENT-EVALUATION

• Test is an instrument or systematic procedure for observing and describing one or more characteristic of a student using either a numerical scale or a classification scheme. Test is a concept narrower than assessment. (Nitko, 2001)

• Measurament is defined as a procedure for assigning numbers (usually called scores) to a specified attribute or characteristic of a person in such a way that numbers describe the degree to which the person possessed the attribute. (Nitko, 2001)

Page 5: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Evaluation is defined as the process of making a value judgment about the worth of student’s product or performance. (Nitko, 2001).

• PENGUKURAN• (MEASUREMENT)

Page 6: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

PENGUKURAN(MEASUREMENT)

1.Pemberian angka (kuantifikasi) kepada suatu objek atau peristiwa menurut suatu ukuran atau aturan tertentu.

2.Membandingkan sesuatu dengan susatu ukuran tertentu, secara kuantitatif.

Page 7: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Contoh Pengukuran

1. Seutas tali dinyatakan memiliki panjang 1,5 meter, setelah dilakukan pembanding dengan alat ukur meteran

2. Sebatang besi dinyatakan memiliki berat 3 kg setelah dilakukan pembandingan dengan alat penimbang berat

3. Seseorang dinyatakan mendapat skor 70 setelah mengikuti tes matematika

4. Seseorang dinyatakan memiliki IQ 110 setelah mengikuti tes kecerdasan

Page 8: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

PENILAIAN/EVALUASI(EVALUATION)

1.Penetapan makna atau keputusan terhadap sesuatu berdasarkan data hasil pengukuran atau berdasarkan suatu aturan tertentu

2.Penilaian biasanya didahului oleh pengukuran, sehingga pengukuran sering dianggap bagian dari kegiatan penelitian

Page 9: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

ASESMEN DALAM PENDIDIKAN KHUSUS

• The systematic process of gathering educationally relevant information to make legal and instructional decisions about the provision of special services

• Sebagai proses sistematik dalam mengumpulkan informasi yang terkait dengan pendidikan dengan tujuan untuk membuat keputusan legal dan keputusan pembelajaran tentang ketentuan/penentuan atau penyediaan layanan-layanan khusus. (McLoughlin dan Lewis, 2008:4)

Page 10: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Jenis-jenis Keputusan

• Keputusan Sah (Legal Decisions)

terkait dengan pertanyaan : siapa yang sah akan menerima layanan pendidikan khusus ?

• Terkait dengan pendanaan untuk layanan pendidikan khusus, pengadaan ruang sumber, dan orang-orang yang terlibat.

• Keputusan juga sangat bergantung pada ringan, sedang, dan beratnya disabilitas anak

Page 11: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

ASPEK-ASPEK PENTING DALAM ASESMEN

1. Asesmen adalah proses yang dilakukan terus menerus

2. Sistematik melibatkan tim multidipliner (mis: guru pendidikan khusus, psikolog, speech language clinical , dll)

3. Fokus pada pengumpulan informasi yang terkait pendidikan (mis: prestasi sekolah menilai kemajuan siswa yang berkaitan dengan semua bidang dalam kurikulum sekolah dalam prestasi akademik ; para ahli melihat keterampilan siswa di bidang bahasa, sosial, perilaku, kemampuan belajar siswa dan strategi-strategi yang tepat. Dalam lingkungan belajar; partisipasi siswa dalam belajar di kelas semua informasi ini untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan jenis/macam dukungan yang mereka perlukan umtuk keberhasilan di sekolah.

Page 12: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

4. Mengumpulkan informasi dalam rangka membuat keputusan penting tentang pendidikan yang diterima di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus keputusan tersebut untuk penentuan apakah siswa-siswa tersebut layak untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus, pemilihan program yang tepat, dan penempatan siswa, membuat tujuan pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran dan bahan yang akan diajarkan dan melakukan monitor kemajuan siswa serta efektivitas pendekatan pembelajaran

Page 13: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Istilah

• Asesmen ≠ testing ≠ diagnosis• Test salah satu jenis atau macam teknik

dalam asesmen• Testing salah satu kegiatan yang dapat

dilakukan dalam asesmen• Asesmen lebih luas proses pengumpulan

segala/seluruh data dan keputusan yang dihasilkan dari proses tersebut

Page 14: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Diagnosis istilah dipinjam dari medis yaitu penyebab sakit atau kondisi-kondisi sakit di kenali atau didagnosis sehingga dapat ditawarkan pengobatan yang tepat

• Diagnosis secara khusus akan nampak dalam pelabelan mis: autism label tersebut dikaitkan dengan perlakuan

• Asesmen pendidikan tidak dirancang untuk mencari faktor penyebab dan pelabelan pada siswa atau penentuan layanan pendidikan yang didasarkan pada label

Page 15: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Kesimpulan :

Asesmen pendidikan khusus, seperti pembelajaran khusus berlaku secara individual disesuikan dengan kebutuhan setiap siswa disabilitas

Data asesmen digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tentang pemenuhan syarat bagi siswa untuk memperoleh layanan pendidikan khusus dan tentang jenis-jenis layanan yang diberikan

Page 16: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Asesmen fokus pada informasi-informasi yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat dikembangkan IEP yang tepat dilaksanakan dan dimonitor.

Asesmen juga fokus pada keterlibatan siswa dan kemajuan siswa dalam mengikuti kurikulum pendidikan umum

Siswa bukan hanya satu-satunya subyek asesmen. Lingkungan belajar juga terus di nilai seperti; interaksi siswa dengan tugas-tugas kelas

Page 17: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Keragaman/macam-macam prosedur digunakan dalam asesmen tidak dibatasi hanya pada pengadministrasian tes-tes standar

Para ahli (profesional) mendorong untuk asesmen nonbias untuk semua siswa, khususnya dari kelompok budaya dan bahasa yang beragam

Asesmen tidak berhenti ketika pembelajaran dimulai program pembelajaran secara kontinyu dievaluasi dan dimonitor.

Page 18: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

TUJUAN ASESMEN

1. Identifikasi/Menemukenali dan Referralmenemukenali siapa siswa yang disabilitas :a. Screening (penjaringan)

adalah kegiatan pengumpulan data dalam skala besar untuk menemukenali secara cepat (mis: Pemeriksaan Ketajaman penglihatan, tes

pendengaran secara berkala)b. Prereferral Strategy

ditujukan pada pemecahan masalah-masalah kinerja sekolah siswa secara individu dimulai ketika guru umum melakukan konsultasi dengan guru lainnya di sekolah tentang pengalaman kesulitan- kesulitan siswa di sekolah

Page 19: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

2. Penentuan Pemenuhan Syarat

didasarkan pada 2 kriteria yang saling berkaitan :

a. Masalah-masalah kinerja siswa di sekolah

b. Masalah-masalah tersebut dikaitkan dengan disabilitas

Page 20: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

3. Perencanaan Programdata dari asesmen dapat digunakan untuk merancang IEP (individualized education program) :– Setelah kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa

dikenali dan menjadi prioritas, lalu kembangkan tujuan yang ingin dicapai

– Team IEP memutuskan jenis layanan pendidikan khusus dan layanan terkait apa yang diperlukan/yang harus diperoleh siswa dan bantuan tambahan yang diperlukan

Page 21: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

dan layanan yang dapat mempertahankan siswa-siswa untuk tetap berada di kelas umum (jika memungkinkan)

IEP harus dilengkapi dengan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek, tempat pemberian pelayanan, jumlah waktu yang diperlukan, garis besar kemajuan siswa, dan informasi yang perlu disampaikan pada orang tua siswa tentang kemajuan siswa

Page 22: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

4. Implemantasi Program dan Evaluasi• Memonitor kemajuan siswa-siswa dalam program

pendidikan dikumpulkan oleh guru dan yang lainnya tentang efektivitas pembelajaran dan jenis intervensi lainnya

• Biasanya bisa dilakukan dalam mingguan atau harian• Beragam prosedur dapat digunakan, kebanyakan

adalah dengan teknik informal (mis: pengamatan perilaku siswa, review pekerjaan siswa, pengukuran langsung kinerja di bidang keterampilan yang menjadi minatnya)

• Dalam tahapan ini asesmen dan pembelajaran tercampur berbaur bersama

Page 23: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Program Evaluasi :– IEP untuk semua siswa dengan disabilitas dikaji

ulang secara periodik oleh staff sekolah dan orang tua untuk menguji kemajuan siswa dan hasil dari program serta diputuskan jika layanan pendidikan khusus harus dilanjutkan, modifikasi, atau tidak dilanjutkan.

Page 24: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Macam-macam Prosedur Asesmen

1. Asesmen formal2. Asesmen informal

Asesmen Formal :Suatu strategi prosedur asesmen yang terstruktur dengan bimbingan atau panduan khusus untuk pengadministrasian, pensekoran, dan interpretasi dari hasil (mis: tes standar norm referenced test

Page 25: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Asesmen informal :

Adalah prosedur yang digunakan dalam asesmen pendidikan untuk menentukan kemampuan siswa/tingkat kinerja siswa saat ini, dokumen kemajuan siswa dan perubahan-perubahan langsung dalam program pembelajaran

Page 26: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Prosedur Asesmen Informal

• Biasanya kurang terstruktur/strukturnya sangat berbeda dari tes standar

• Dirancang sendiri oleh guru• Tujuannya adalah mengumpulkan informasi

pembelajaran secara langsung• Ada bagian subyektifitas dalam rancangan

asesmen informal terutama terkait pengadministrasian, pensekoran dan interpretasi

Page 27: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Meskipun prosedur informal memiliki kekurangan dalam pensekoran tetapi hasilnya sesuai dengan pembelajaran karena prosedur informal dapat menjelasan istilah-istilah pembelajaran

• Alat dalam asesmen informal sangat bervariasi dalam bagaimana mengukur secara langsung kinerja siswa dan kondisi-kondisi pembelajaran, dalam beberapa kegiatan melibatkan siswa secara langsung, kegiatan lainnya bergantung pada informan seperti orang tua dan guru

Page 28: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Pengamatan (observation)• Asesmen berdasarkan kurikulum (curriculum

based asesment) strategi asesmen informal secara jelas berkaitan dengan kurikulum

Page 29: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Anak Berkebutuhan Khusus

• mental retardation• A hearing impairment (including deafness)• A speech or language impairment• A visual impairment (including blindness)• A serious emotional disturbance• An orthopedic impairment• Autism• Traumatic brain injury• Other health impairment• A specific learning disabilities• Deaf-blindness• Multiple disabilities who, by reason thereof, need special

education and related service ( IDEA 2004 Final Regulation)

Page 30: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Pendekatan Kolaborasi dalam Tim

• Keputusan penting dalam pendidikan terkait dengan siswa harus dilakukan oleh tim

• Karena dengan pendekatan tim setiap orang membawa informasi yang diperlukan dari siswa dari berbagai perspektif

• Tim harus beranggotkan orang tua siswa, profesional dalam pendidikan umum, guru pendidikan khusus, psikolog, medis, terapi wicara dan lainnya sesuai kebutuhan

Page 31: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Setiap anggota tim mengumpulkan data siswa dan menginterpretasikan dari perspektif masing-masing, kemudian di share kepada anggota tim yang lain

• Kemudian tim menganalisis semua informasi yang didapat termasuk orang tua siswa

• Pendekatan tim bukan merupakan sesuatu yang baru dalam pendidikan khusus

• Tim dapat melakukan keputusan sebagai berikut:

Page 32: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

1. Evaluasi dari pemenuhan syarat siswa-siswa untuk layanan pendidikan khusus dan layanan terkait lainnya

2. Memformulasikan program pembelajaran individual (PPI/IEP)

3. Melakukan evaluasi dan modifikasi PPI

4. Melakukan review secara periodik dari kebutuhan untuk pendidikan khusus dan layanan terkait

Page 33: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Anggota Tim dan Jenis InformasiAnggota Tim

JENIS INFORMASI

health Social & emotionsl status

General Ability

School Performance

Communicative status

Motor Skill Transition Factors

educators V V V V

parents V V V V V

Students V V

Psychologists V V V

Speech-language pathologists

V

Medical Personnel

V V

Conselor and social worker

V V

Transition spesialist

V

Motor skill specialist

V V

Page 34: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Personil Sekolah

• Guru umum

• Guru khusus

• Pengurus Sekolah

Page 35: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Guru Umum

• Memberikan informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan perkembangan siswa terutama prestasi akademik, keadaan sosial, dan keadaan emosional.

• Informasi tentang keterampilan sosial siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya

• Sumber utama :– Informasi tentang program pembelajaran dan prosedur yang

digunakan dalam kelas – Orang pertama yang mengetahui/memahami respon siswa

terhadap program atau prosedur

Page 36: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

– Dalam kegiatan asesmen guru umum dapat menjelaskan seberapa baik siswanya yang disabilitas menunjukkan kemajuan dalam pembelajaran dengan kurikulum umum dibandingkan dengan siswa lainnya di kelas

– Informasi-informasi ini dapat digunakan dalam menentukan jenis adaptasi dan akomodasi yang dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilannya di kelas

Page 37: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Guru Pendidikan Khusus

• Melaksanakan prosedur asesmen secara/lebih mengarah individual

• Mengumpulkan data formal dan informal tentang keterampilan akademik, bidang bahasa, dan perilaku

• Informasi yang didapat dari guru khusus + informasi dari guru umum dapat membantu membuat keputusan tentang jenis-jenis layanan yang dibutuhkan oleh siswa disabilitas (ABK)

Page 38: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Guru Khusus (sebagai bagian dari Tim) harus mampu berkolaborasi dan memberikan konsultasi dengan guru umum

• Guru khusus berperan sebagai pengamat di kelas umum dan bekerja dengan tim untuk mengembangkan kemungkinan-kemungkinan strategi yang disesuaikan dengan masalah belajar dan perilaku siswa dalam kelas umum

• Ketika ada siswa yang dirujuk untuk memperoleh layanan khusus, guru khusus memegang peran utama dalam proses asesmen

Page 39: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Pengelola Sekolah

• Kepala sekolah/wakil kepala sekolah• Kepala Dinas/Pengawas Sekolah

ikut terlibat dalam memberikan motivasi,

dorongan dukungan dari program

pendidikan khusus dan program inklusi

berbagi informasi dan pengalaman atau

pengetahuan tentang pilihan-pilihan program

pendidikan khusus yang tepat.

Page 40: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Keluarga dan Siswa

• Orang tua dan anggota keluarga lainnya :– Mereka lebih memahami tentang perilaku anak

mereka– Informasi terkait dengan tingkat kemampuan saat ini– Informasi dari perspektif yang berbeda terutama

tentang pengamatan mereka di rumah, tetangga, dan lingkungan masyarakat terdekat

– Informasi tentang pengalaman pendidikan yang telah diikuti siswa, sejarah kesehatan anak/siswa, kemajuan dalam setiap perkembangannya.

Page 41: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Siswa (terutama siswa kelas atas)

• Sebagai bagian dari tim dapat berkontribusi pada :– Pengumpulan informasi tentang kinerja siswa di

sekolah (perasaannya, sikapnya, tujuan, dan aspirasi dimasa yang akan datang.

– Dalam proses asesmen dapat berpartisipasi dalam prosedur asesmen formal dan informal

– Menjawab pertanyaan wawancara yang ditujukan padanya

– Melengkapi skala– Menjawab pertanyaan di kuesioner

Page 42: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Personil Sekolah Lain (Dukungan)

Psikolog :– Mengumpulkan data untuk membantu penentuan

apakah siswa syah/layak untuk mendapatkan program pendidikan khusus

– Ahli yang bertanggungjawab untuk pengadministrasian dan interpretasi hasil dari tes formal yang ditujukan pada tingkat inteligensi umum

– Laporan asesmen yang dibuat psikolog ditujukan pada tingkat kemampuan umum siswa, status keterampilan khusus yang dibutukan dalam belajar, emosi dan perilaku

Page 43: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

• Informasi dari psikolog di kombinasikan dengan hasil informasi laporan akademik dari guru laporan dari psikolog akan digunakan oleh team (tim) dalam membandingkan kinerja aktual siswa di kelas dengan tingkat harapan prestasi siswa

• Dalam merancang program pendidikan psikolog dapat membantu membangun tujuan-tujuan yang tepat dan memberi informasi tentang kemampuan belajar khusus

Page 44: Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus

Speech-Language Pathologist

• terlibat dalam asesmen dan pembelajaran bagi siswa dengan gangguan bicara dan bahasa

• Bertanggungjawab untuk mengevaluasi keterampilan-keterampilan komunikasi siswa

• Merujuk siswa pada spesialis lain jika dibutuhkan• Pemberian layanan pembelajaran langsung dan

berkonsultasi dengan ahli lain yang bekerja dengan siswa tersebut

• Prosedur asesmennya bisa formal dan informal