27
ARSITEKTUR TRADISIONAL ARA Nurnaningsih D511 10 274 Oktaviani Pakiding D511 10 Milna Silvia D511 10 296 Butta Panrita Lopi

Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Desa Ara, Panrita Lopi. Masyarakatnya yang terkenal ahli sebagai pembuat Kapal Phinisi, kebanggaan dari masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia.

Citation preview

Page 1: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

ARSITEKTUR TRADISIONAL ARA

Nurnaningsih D511 10 274

Oktaviani Pakiding D511 10 280

Milna Silvia D511 10 296

Butta Panrita Lopi

Page 2: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Kab. Bulukumba terletak di daerah selatan Sulawesi Selatan dengan jarak dari ibukota propisnsi sekitar 153 km.

Adapun batas-batasnya:Utara : kab. SinjaiTimur : teluk BoneSelatan : Laut FloresBarat : Kab. Bantaeng

Salah satu kecamatan di Bulukumba yakni Bontobahari, dibagi menjadi satu kelurahan dan tiga desa, yakni Kel. Tanah Lemo, Desa Ara, Desa Darubiah, dan Desa Bira.

Dan di salah satu desa inilah yang juga disebut dengan BUTTA PANRITA LOPI, yakni Desa Ara.

Page 3: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
Page 4: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

ORIENTASI BANGUNANSejak zaman dahulu, Desa Ara merupakan daerah pusat aktivitas

pembuatan kapal pinisi. Rumah ara yang dulu seluruhnya adalah rumah panggung yang berorientasi ke arah tertentu (laut), sekarang hampir semua dirombak jadi rumah batu dan berorientasi ke jalan.

Rumah tradisional Ara menghadap ke Utara-Selatan dengan maksud agar kaki orang tidur tidak searah dengan kiblat (arah shalat).

Ruang tamping pada bangunan rumah adat selalu ditempatkan pada bagian sebelah timur rumah.

Bangunan menghadap Utara, Tamping disebelah kanan.

Bangunan menghadap Selatan, tamping di sebelah kiri.

Page 5: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Rumah Karaeng Ara, satu-satunya rumah tradisional Ara(bagi kaum bangsawan) yang masih terjaga

Page 6: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

U

Page 7: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

BANGUNAN UMUMSistem status sosial yang mempengaruhi bentuk dan model rumah tinggal adat:

1. Rumah bangsawan (3 tingkat sambulayang)

Page 8: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

2. Rumah kerabat bangsawan (3 sambulayang) dengan ukuran rumah lebih kecil.

Page 9: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

3. Rumah masyarakat biasa

Page 10: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

ORGANISASI RUANG

Jongki

R.Tidur Tamu

R. Tidur

Lego-lego

Para-paraR. Tidur Keluarga

Tamping

Salassa

Ruang Tengah

Skema organisasi ruang bangsawan

Page 11: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Jongki

Lego-lego

Ruang tidurTamping Badan Rumah

Skema organisasi ruang rakyat biasa

Page 12: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

MATERIAL DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Baik buruknya bahan bangunan ditentukan olah panrita bola menurut kepercayaan mereka. Struktur utama yakni tiang pusat (aliri). Dari tiang ini ditentukan perletakan tiang lainnya, dimana setiap tiang memiliki nama tersendiri yang diberi oleh panrita bola.

berdiri tegaknya tiang ditentukan olah: Pallangga : balok pilih panjang yang mengikat tiang dalam arah

memanjang. Terdapat pammarasa yang terletak di atas dan sejajar dengan pallangga.

panno’do : balok pipih yang mengikat tiang dalam arah lebar rumah. Terdapat juga panyu’luru yang terletak di atas dan sejajar panno’do.

Page 13: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

STRUKTURStruktur rumah tradisional Kaki, badan dan kepala.

1.KAKI, a. palangga balla/ tiang

Tiang diletakkan di atas batu.Untuk rumah bangsawan, batu penyangganya merupakan batu khusus hasil galian. Untuk rakyat biasa menggunakan batu biasa/ batu sungai

Page 14: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Tiang Rumah bangsawan Tiang Rumah kerabat Tiang Rumah rakyat biasa

Page 15: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Struktur tiang menggunakan kayu yang bentuk alaminya tidak diubah, kekokohan bangunan tetap ada.

Page 16: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
Page 17: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

b. Tangga/ Tuka

Jumlah anak tangga ganjil.Untuk para bangsawan jumlah anak tangga 11 buah, dan untuk rakyat biasa 3-9 buah.

Tuka safana, setiap tangga memiliki tiang sendiri.

Page 18: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

2. Badana. Lantai/ Dapara

Didukung oleh balok-balok anak yang didudukkan di atas palangga dengan ukuran ±40 cm. dipasang dengan merapatkan papan satu persatu dan tanpa paku.

Page 19: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Perbandingan lebar jendela sesuai status sosial pemilik

b. Dinding/ Rinring-Jendela/ tontongan

semakin tinggi kedudukannya, semakin banyak dan besar jendelanya. Jumlah terali ganjil

Page 20: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

3. KEPALA/ RAKKEANG

a. Atap/ pattongko

bahan dari bahan local, yaitu nipah atau rumbia. Dengan sudut kemiringan sekitar 30-40 derajat.

Page 21: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Kuda-kuda kayu dengan konstruksi hubungan kayu seperti hubungan lidah dan alur, serta hubungan pasak.

Page 22: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

- Para-para

Terletak diatas kamar keluarga. Bagian rumah yang biasanya berfungsi untuk menyimpan hasil panen dan benda pusaka bagi kaum bangsawan.

Khusus pada daerah tana baru, berfungsi sebagai tempat anak gadis.

Page 23: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Pembagian rumah yang terdiri dari 3 susun ini sesuai dengan pandangan kosmologis bahaw makro-kosmos (alam semesta) besusun atas tiga tingkat:

1. Boting Langi’ (dunia atas), yang merupakan tempat dewata

2. Alekawa (dunia tengah), untuk manusia

3. Uriliyu’ (dunia bawah), untuk hewan dan hal-hal buruk.

ketiga bagian ini berpusat pada possi bola, yaitu bagian rumah yang dianggap suci, dan disitulah didirikan tiang pusat dari rumah tersebut.

Page 24: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

RAGAM HIAS/ ORNAMEN

Teba,, dengan ukiran flora

Rangkeng tappi

Page 25: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
Page 26: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Ornamen pada ventilasi jendela

Ornamen pada bagian salassa

Page 27: Arsitektur Tradisional Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

SEKIAN

DAN

TERIMA KASIH