16
Oleh : Desy Permata Sari 5000915 002 ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI “PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PERIZINAN PEKERJAAN TUKANG GIGI” Permenkes No. 39 Tahun 2014 Pembimbing: dr. Hanny Ronosulistyo, Sp. OG, MM Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit Universitas Pasundan Tahun 2015

Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Oleh :Desy Permata Sari

5000915 002

ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI “PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PERIZINAN

PEKERJAAN TUKANG GIGI”

Permenkes No. 39 Tahun 2014

Pembimbing: dr. Hanny Ronosulistyo, Sp. OG, MM

Magister Manajemen Administrasi Rumah SakitUniversitas Pasundan

Tahun 2015

Page 2: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PERMENKES NO. 39 TAHUN 2014

Tukang gigi orang yang mampu membuat dan memasang gigi tiruan lepasan

Harus mempunyai izin

(per 2 thn)

Tidak membahayakan

kesehatan

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

GT Lepasan, heat curing acrylic

Tidak menutupisisa akar gigi

Memenuhi persyaratan kesehatan

11 Agustus 2014

15 Juli 2014

14 Pasal

Pendahuluan

Ps 1Ps 2

Ps 3,4,5

Ps 6

Kewajiban-kewajibanPs

7,8,9Ps

10,11,12

Page 3: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

LATAR BELAKANG

Pendahuluan

Permenkes No. 53/DPK/I/K/1969“Pendaftaran dan Perizinan Tukang Gigi”

Permenkes No. 339/MENKES/PER/V/1989“Pengawasan, Pembatasan Pekerjaan”

Permenkes No. 1871/MENKES/PER/IX/2011“Peraturan bagi Tukang Gigi yang ber-izin”

Permenkes No. 39 Tahun 2014“Pembinaan, Pengawasan, Perizinan”

Perbaharuan izin, per 3 thn, sampai usia 65, tidak ada izin

baru tukang gigi

UU no.29 / 2004PP no.32 / 1996UU no.8 / 1999Permenkes

no.1796 / 2011

UU no.36 / 2009Pasal 61 ayat (1)

Pengembangan kestra

Larang pelkes tanpa izinDO NakesReg Nakes

Perlindungan Konsumen

Page 4: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Pendahuluan

• Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Permenkes No. 39 Tahun 2014?

• Apakah Permenkes No. 39 Tahun 2014 sudah cukup jelas dan bijak?

Rumusan Masalah

• Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Permenkes No. 39 Tahun 2014

• Untuk mengetahui apakah Permenkes No. 39 Tahun 2014 sudah cukup jelas dan bijak

Tujuan Penelitian

• Menambah pengetahuan masyarakat mengenai adanya risiko jika berobat pada tenaga non-profesional

• Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk meninjau kembali tingkat sosialisasi Permenkes di masyarakat

Kegunaan Penelitian

Page 5: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Pendahuluan

Permenkes No. 339/MENKES/PER/V/1989

• Gigi Tiruan Akrilik

• Tidak boleh cabut, tambal, …..

• Perbaharuan izin per 3 thn

Permenkes 1871/MENKES/PER.IX/2011

• Penghentian perizinan tukang gigi (termasuk yang telah perpanjangan izin sesuai Permenkes 339/MENKES/PER/V/1989) 6 bulan setelah diundangkan (30 Sept 2011)

Permenkes No. 39 Thn 2014

• Gigi Tiruan dari Heat Curing Acrylyc

• Hanya boleh GT, ……

• Perbaharuan izin per 2 thn

Page 6: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Kajian Pustaka

Tukang Gigi

Dokter Gigi

Page 7: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Kajian Pustaka

Realita Ironis

Banyak masyarakat takut

berobat ke Dokter Gigi

Banyak masyarakat nyaman dengan Tukang

Gigi karena murah &cepat

Banyak masyarakat yang mengira Tukang Gigi adalah Nakes

Frekuensi Denture Stomatitis akibat GT

Tukang Gigi>>

46,7% Masyarakat yg ke Tukang Gigi, tidak tahu

Resiko

75.000 Tukang Gigi, >90% Tanpa Izin

Page 8: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

TUKANG GIGI

Kajian Pustaka

• Dr R Moestopo (Jakarta, 1952)• Kursus Kesehatan Gigi

• Dr R Moestopo (Jakarta, 1957)• Kursus Tukang Gigi Intelek “DR. MOESTOPO” (harus lulus SMP, min 1 tahun)

• Dr R Moestopo (Jakarta, 1958)• Dental College Dr Moestopo : Sekolah Dentis, Sekolah Tukang Gigi Menengah

• Dr R Moestopo (Jakarta, 1959)• Fakultas Teknologi Gigi “Dr. Moestopo”

• Dr R Moestopo (Jakarta, 1961)• Fakultas Kedokteran Gigi “Dr. Moestopo”

Page 9: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

Kajian Pustaka

Pengakuan secara Hukum

Kesetaraan Wewenang

Tukang Gigi

Page 10: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PERMENKES NO.39 TAHUN 2014

Analisis Kebijakan

Kekuatan

• Bertindak sebagai penengah bagi setiap pihak

• Memiliki penjelasan yang lebih spesifik dibanding Permenkes sebelumnya

Kelemahan

• Kurangnya penekanan tentang sterilisasi

• Tidak ada minimal pendidikan bagi tukang gigi

• Sosialisasi pada masyarakat masih sangat kurang

Lampiran

Perizinan & Keselamatan Masyarakat

95% belum tahu

Page 11: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PENGETAHUAN TENTANG PERMENKES NO. 39 TAHUN

2014

Penelitian Sederhana

Sampel = 60 orang (masyarakat awam)- posyandu, orang tua siswa, pasien puskesmas

- 1. Apakah anda/keluarga pernah berobat ke tukang gigi?

2. Apakah tukang gigi boleh mencabut/menambal gigi?

3. Apakah tukang gigi boleh membuat gigi palsu?

4. Apakah tukang gigi boleh memasang kawat gigi?

5. Apakah tukang gigi merupakan tenaga kesehatan?

6. Apakah anda mengetahui resiko berobat kepada tenaga non-profesional?

7. Apakah anda mengetahui permenkes tentang tukang gigi?

Page 12: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PENGETAHUAN TENTANG PERMENKES NO. 39 TAHUN

2014

Penelitian Sederhana

57 orang (95%) tidak mengetahui

adanya permenkes

42 orang (70%) tidak

tahu wewenang tukang gigi

34 orang (56.7%)

tidak tahu bahwa

tukang gigi bukan nakes

19 orang (31.7%)

pernah ke tukang gigi

35 orang (58.3%)

tidak tahu resiko jika ke tukang

gigi

Sampel = 60 orang

Page 13: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PERMENKES NO. 39 TAHUN 2014

Kesimpulan

Permenkes no. 39 tahun 2014 lebih baik dari permenkes no.339/MENKES/PER/IX/2011, karena menengahi setiap pihak dan lebih jelas batas pekerjaannya.

Permenkes no.39 tahun 2014 sudah baik, namun ada hal yang belum ditekankan dan sosialisasinya sangat kurang.

Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai tukang gigi rendah/buruk.

Permenkes no.39 thn 2014 kurang menegaskan tentang pentingnya sterilisasi.

Page 14: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PERMENKES NO. 39 TAHUN 2014

Saran

- Sosialisasi Permenkes no.39 tahun 2014 ditingkatkan, terutama di lingkup masyarakat awam

- Sosialisasi di posyandu melalui kader

- Sosialisasi melalui tokoh masyarakat

Page 15: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014

PERMENKES NO. 39 TAHUN 2014

Saran

- Permenkes berikutnya memasukkan kewajiban sterilisasi ke bagian pasal, bukan hanya lampiran

- Kewajiban minimal pendidikan tukang gigi juga harus ditentukan

Page 16: Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014