Upload
diennisa-thahira
View
4.918
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kelompok 9
Citation preview
KELOMPOK 9
FERRY F PIRDAN R M.F.JUHANA
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
Aksara dan Seni Sastra Kesenian
•
• Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda tanda (a, i, u) seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
AKSARA dan SENI SASTRA
• Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.
Hikayat
Babad
Suluk
Primbon
Yaitu
• Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
• Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
• Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
• Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.
• Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud. Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.
KESENIAN
• Permainan Debus yaitu tarian yang pada puncak acara para penari menusukan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini di awali dengan pembacaan ayat-ayat suci AL – Quran dan salawat nabi. Tarian ini terdapat di Daerah Banten dan Minangkabau
• Seudati adalah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman artinya delapan.
• Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah (H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesiapada saat yang sama telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran matahari.
• Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M. Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram menetapkan berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1 tahun =354 hari).
• Dengan masuknya Islam maka muncul sistem kalender Islam dengan menggunakan nama-nama bulan, seperti Muharram (bulan Jawa; Sura),Shafar (bulan Jawa; Sapar), dan sebagainya sampai dengan Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan tahun Hijrah (H).
Contoh kalender
KESIMPULAN Dengan demikian, jelaslah perjalanan sejarah
rekonsiliasi antara islam sebagai agama dan budaya . Maka untuk strategi pengembangan budaya islami di Indonesia yang multi-etnis dan budaya, pendekatan budaya tanpa meninggalkan nilai-nilai spirit al-Qur’an adalah cara yang paling baik. Islamisasi bukanlah harus Arabisasi, karena islam adalah agama yang menyeluruh dalam budaya, sikap dan mentalitas.
• Dan kenapa harus budaya ? Karena budaya menyentuh seluruh aspek dan dimensi cara pandang, sikap hidup serta aktualisasinya dalam kehidupan manusia. Selain itu , gerakan cultural lebih integrative dan missal sifatnya dan bahkan dengan menggunakan unsur-unsur lokal dapat mendorong percepatan proses dakwah dan transformasi nilai-nilai dan ajaran islam dalam menopang efektifitas dan operasional dakwah.
• Maka dari itu dituntut pula peran kreatif seorang da’I dalam menghadirkan budaya alternatif yang kreatif dan inovatif sebagai solusi terhadap budaya yang bertentangan dengan ajaran agama islam agar tidak terjebak ke dalam kejumudan dan sinkretisme sesat.
Penambahan materi