24
Transaksi Jual Beli Dedi Romli Tripitra, Lc., M.S.I Universitas Muhadi Setiabudi Brebes

Transaksi jual beli

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Transaksi jual beli

Transaksi Jual BeliDedi Romli Tripitra, Lc., M.S.I

Universitas Muhadi Setiabudi Brebes

Page 2: Transaksi jual beli

JUAL BELIPengertian dan Dasar Hukum

Page 3: Transaksi jual beli

Jual beli menurut bahasa (mutlaq al-mubadalah) -> tukar menukar secara mutlak

atau ( muqobalah syai’ bi syai’) -> tukar menukar sesuatu

Menurut Jalaluddin al mahally : “ tukar menukar sesuatu dengan adanya ganti atau imbalan”

Jual beli menurut istilah “ tukar menukar harta dengan harta yang berimplikasi pada perpindahan milik.”

Sayyid sabiq mendefinisikan:“ saling menukar harta dengan harta lain berdasarkan suka sama suka”

=> “ transaksi tukar menukar uang dengan barang berdasarkan suka sama suka menurut cara yang ditentukan syariat, baik dengan ijab qobul yang jelas, atau dengan cara saling memberikan uang dan barang tanpa mengucapkan ijab qobul”

Page 4: Transaksi jual beli

Allah mensyariatkan jual beli sebagai suatu kemudahan bagi manusia untuk memenuhi hajat hidupnya. Jual beli disyariatkan berdasarkan QS. AlBaqoroh 2:275 :

با الر م وحر البيع ه الل وأحل“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”

Hadist Rasulallah SAW :

صلي بي الن ن أ عنه لله ا ضي ر فع را بن عة فا ر عنل : : قا ؟ طيب أ كسب ي أ سيل م سل و عليه لله ا

و ) البزار رواه مبرور بيع كل و ه بيد جل الر عمل) كم اال صححه

“Dari Rifa’ah bin Rafi’ ra., sesungguhnya Nabi Saw. Ditanya, mata pencaharian apakah yag paling baik, Beliau menjawab , pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.” (HR. Al-Bazzar dan disahkan oleh Al-Hakim)

Page 5: Transaksi jual beli

Rukun dan Syarat Jual Beli:

Jual-beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual-beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’. Berikut adalah rukun dan syarat dalam jual beli :

ÞHanafiyah : Ijab dan qabulÞ Jumhur : 1. Ba’i wal Musytari (penjual dan

pembeli) 2. Mabi’ wa Tsaman (Benda dan uang)

3. Shigat (Ijab Qabul)

Page 6: Transaksi jual beli

1. Penjual dan pembeli

a. mukallaf ( akil baligh )b. kemauan sendiric. tidak mubazir atau boros

2. Barang

a. bersih dan sucib. berfaedah atau bermanfaat (mutaqowwim)c. milik penjual atau wakild. bisa diserah terimakan kepada pembeli ketika akad d. keduanya tahu jenis, kadar dan sifat barang

Page 7: Transaksi jual beli

3 . Ijab dan qabul

ahliyah (mampu) bersamaan keduanya Jelas

Page 8: Transaksi jual beli

Macam-Macam Jual BeliJumhur Fuqoha membagi jual beli jual beli kedalam dua bagian:

1. Jual beli shahih2. Jual beli Ghairu shahih

3. Jual beli shahih yaitu jual beli yang disyariatkan menurut asal dan sifat-sifatnya terpenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Jual beli shahih memiliki implikasi hukum berupa perpindahan kepemilikan benda.

4. Jual beli Ghairu shahih yaitu jual beli yang tidak terpenuhi rukun dan syaratnya dan tidak memiliki implikasi hukum.

jual beli ghairu shahih ini terbagi menjadi 2:

a. Jual beli bathilb. Jual beli fasid

Page 9: Transaksi jual beli

1) Jual beli bathil (batal)adalah jual beli yang tidak sesuai dengan rukun dan akadnya (ketentuan asal/pokok dan sifatnya). Seperti jual beli yang dilakukan oleh orang yang tidak sesuai (karena tidak sesuai dengan syarat dan rukun).

contohnya: akad yang dilakukan anak kecil yang belum mumayis dan orang gila atau jual beli sesuatu yang tidak berharga seperti bangkai, atau jual beli barang yang dilarang seperti khamar.

2) Jual Beli Fasid adalah jual beli yang sesuai ketentuan syara’ asal/pokok (syarat dan rukun), tetapi tidak sesuai dengan ketentuan syara’ pada sifatnya.Seperti jual beli yang meragukan,.

contohnya jual beli sebuah rumah diantara banyak rumah, tetapi belum diketahui rumah mana atau rumahnya tidak jelas milik siapa.

Page 10: Transaksi jual beli

A. Macam-macam jual beli Bathil:jual beli ma’dum (ghoib) Co: JB anak yg msih dikandung induknya

jual beli sesuatu yang tidak bisa diserah terimakan

co: jual beli ikan dilaut, burung di udara

jual beli gharar (tipuan)

1. muzabanah (buah-buahan yang masih dalam pelepah

2. mulamasah ( jual beli dengan cara menyentuh/ melempar

barang) co: permainan lempar bola/ gelang

3. talaqi ar-ruqban ( menghadang pedagang dari desa yang tdk

tahu harga pasar)

4. jual beli najasi ( bersekongkol memuji-muji barang dagangan)

5. Jual beli najis/ barang-barang najis

6. Urbun ( perjanjianpembeli menyerahkan uang seharga barang,

jika batal maka uang akan menjadi milik penjual)

Page 11: Transaksi jual beli

B. Macam Jual Beli Fasida. Majhul (tidak jelas barang yang dijual belikan ) misal menjual rumah tidak

disebutkan secara jelas rumah mana yang dijual.

b. Jual beli yang digantungkan kepada syarat dan jual beli pada masa yang akan

datang. “ saya akan jual rumah ini kalau anak saya datang” akan tetapi akad

terjadi saat itu.

c. Jual beli anggur untuk dijadikan khamr

Page 12: Transaksi jual beli

Mechanical Flower

Murabahah

Page 13: Transaksi jual beli

Secara bahasa murabahah berasal dari kata Ar-Ribhu yang berarti النماء (an-namaa’) yang berarti tumbuh dan berkembang, atau murabahah juga berarti Al-Irbaah, karena salah satu dari dua orang yang bertransaksi memberikan keuntungan kepada yang lainnya (Ibnu Al-Mandzur., hal. 443).

MURABAHAH adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

> PENGERTIAN

Page 14: Transaksi jual beli

با م الر وأحل الله البيع وحر“... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..”

(Al Baqarah: 275)

Dari suhaib ar Rum r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “ tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah)

Transaksi ini sudah dipraktekkan di berbagai kurun dan tempat tanpa ada yang mengingkarinya, ini berarti para ulama menyetujuinya (Ash-Shawy, 1990., hal. 200.).

Fatwa Dewan Syariah Nasonal Majelis Ulama Indonesia No.04/DSN-MUI/IV/2000, tentang Murabahah

AL-QURAN

Fatwa

IJMA’ ULAMA

AL-HADITS

LANDASAN SYARI’AH MURABAHAH

Page 15: Transaksi jual beli

Rukun MURABAHAHRukun adalah suatu elemen yang tidak dapat

dipisahkan dari suatu kegiatan, sehingga bila tidak ada salah satu elemen tersebut maka kegiatan terdebut dinyatakan tidak sah.•          Menurut Jumhur Ulama ada 4 rukun dalam

murabahah, yaitu orang yang menjual(Ba'I'),orang yang membeli(Musytari),Sighat dan barang atau sesuatu yang diakadkan.

Page 16: Transaksi jual beli

SYARAT DAN KETENTUAN MURABAHAH

Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang telah

ditetapkan. Kontrak harus bebas dari riba. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat

atas barang sesudah pembelian. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

Secara prinsip jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:• Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.• Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang

dijual.• Membatalkan kontrak.

Page 17: Transaksi jual beli

2. Beli Barang Tunai 3c. Kirim Barang

Skema murabahah

Page 18: Transaksi jual beli

Aplikasi MurabahahAplikasi jual beli murabahah dalam perbankan antara

lain :• Surat jaminan hutang (Letter Of Credit)• Pembelian melalui terbitan sukuk Murabahah• Produk komoditif Murabahah• Pembiayaan rumah• Pembiayaan Mobil• Pengadaan Barang• Pembelian Barang Dagangan

Page 19: Transaksi jual beli

SALAM (pesan)

Page 20: Transaksi jual beli

1.Pengertian Jual Beli SalamSecara istilah, jual beli salam ialah menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya disebutkan dengan jelas dengan pembayaran modal terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan dikemudian hari.Jual beli salam ialah menjual sesuatu yang tidak dilihat zatnya, hanya ditentukan dengan sifat, barang itu ada di dalam tanggungan si penjual. Misalnya si penjual berkata, “ Saya jual kepadamu satu meja tulis dari jati, ukurannya 140x100 cm, tingginya 75 cm, sepuluh laci, dengan harga Rp. 100.000,- “. Pembeli pun berkata, “ Saya beli meja dengan sifat tersebut dengan harga Rp. 100.000,-”. Dia membayar uangnya sewaktu akad itu juga, tetapi mejanya belum ada. Jadi, salam ini merupakan jual beli utang dari pihak penjual dan kontan dari pihak pembeli karena uangnya telah dibayarkan sewaktu akad.

Page 21: Transaksi jual beli

2.Rukun dan Syarat SalamSebagaimana jual beli, dalam akad salam harus terpenuhi rukun dan syaratnya. Adapun rukun salam adalah sebagai berikut:

a. Muslam atau pembelib. Muslam ilaih atau penjualc. Modal atau uangd. Muslam fiihi atau barange. Sighat atau ijab qabul

Page 22: Transaksi jual beli

3. Syarat-syarat salam sebagai berikut:a. Uangnya dibayar di tempat akad, berarti pembayaran dilakukan terlebih dahulub. Barangnya menjadi utang bagi penjualc. Barangnya dapat diberikan sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Berarti pada waktu dijanjikan barang tersebut harus sudah ada. Oleh sebab itu, men-salam buah-buahan yang yang waktunya ditentukan bukan pada musimnya tidak sahd. Barang tersebut hendaklah jelas ukuranny, takarannya, ataupun bilangannya, menurut kebiasaan cara menjual barang itue. Diketahui dan ditentukan sifat-sifat dan macam barangnya dengan jelas, agar tidak ada keraguan yang mengakibatkan perselisihan antara dua belah pihak. Dengan sifat itu, berarti harga dan kemauan orang pada barang tersebut dapat bebedaf. Disebutkan tempat menerimanya

Page 23: Transaksi jual beli

Istishna

Page 24: Transaksi jual beli

Pengertian Al-Istishna’

Al-Istishna’ adalah akad jual beli pesanan antara pihak

produsen / pengrajin / penerima pesanan ( shani’) dengan

pemesan ( mustashni’) untuk membuat suatu produk barang

dengan spesifikasi tertentu (mashnu’) dimana bahan baku dan

biaya produksi menjadi tanggungjawab pihak produsen

sedangkan sistem pembayaran bisa dilakukan di muka, tengah

atau akhir.