12
Q DOSEN PENGAMPU: Pengertian wadiah Dadar hukum wadiah Rukun wadiah Barang yang di akadkan Nafis Irkhami, M.Ag Teori Dan Praktek Wadiah Dalam Lembaga Keuangan Syariah Disusun oleh: 1. Ali makhsun efendi 3. Dedi Rahmawan 2. M. Hidayatullah A 4. zulfa nur Laila Jenis-jenis akad wadiah Aplikasi wadiah dalam LKS

teori dan praktek wadiah dalam LKS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Q

DOSEN PENGAMPU:

Pengertian wadiah

Dadar hukum wadiah

Rukun wadiah

Barang yang di akadkan

Nafis Irkhami, M.Ag

Teori Dan Praktek Wadiah Dalam Lembaga Keuangan Syariah

Disusun oleh:1. Ali makhsun efendi 3. Dedi Rahmawan2. M. Hidayatullah A 4. zulfa nur Laila

Jenis-jenis akad wadiah

Aplikasi wadiah dalam LKS

Page 2: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Pengertian wadiah

Wadi’ah secara etimologi berasal dari kata wada`a yang berarti meninggalkan/ meletakkan atau titipan. Secara terminologi, wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. . Adapun tujuan wadiah adalah unuk menjaga keselamatan, keamanan dan keutuhan barang

Page 3: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Allah berfirman dalam surat albaqarah ayat 283:

ا5 ف5إ95ن5ه5 ه5ا5د5ة5 و5م5ن5 ي5ك5ت5م5ه55 و5ال5 ت5ك5ت5م5و5ا5 ا5ل5ش5آ5ث95م5 ق5ل5ب5ه5 و5ا5ل5ل5ه5 ب95م5ا5 ت5ع5م5ل5و5ن5 ع5ل95ي5م

“Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”Hadis Rasulullah, sebagaimana berbunyi Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.” (HR Abu Dawud, menurut Tirmidzi hadits ini hasan, sedangkan menurut Imam Hakim mengkategorikannya sahih).

Dasar Hukum Wadiah

Page 4: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Kemudian berdasarkan fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) No: 01/DSN-MUI/IV/2000, menetapkan bahwa Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.

Demikian juga tabungan dengan produk Wadi’ah, dapat dibenarkan berdasarkan Fatwa DSN No: 02//DSN-MUI/IV/2000, menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.

Lanjutan . . .

Page 5: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Rukun wadiah

1. Orang yang berakad. Syarat orang yang berakad diantaranya: Baligh, Berakal, Kemauan sendiri, tidak dipaksa

2. Barang titipanBarang yang dititipkan harus jelas dan dapat dipegang atau dikuasai, maksudnya ialah barang itu haruslah jelas identitasnya dan dapat dikuasai untuk dipelihara.

3. Sighah (akad)Syarat sighah yaitu kedua belah pihak melafazkan akad yaitu orang yang

menitipkan (muwaddi) dan orang yang diberi titipan (mustauda).

Page 6: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Jenis-jenis akad wadiahwadiah yad amanah adalah akad penitipan barang/uang dimana penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang/uang titipan yang bukan di akibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan.

wadiah yad dhamanah adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uang dapat memanfaatkan barang/uang dan harus bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan.

Page 7: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Jenis-jenis barang yang diakadkan

1) Harta benda, yaitu biasanya harta yang bergerak, dalam bank konvensional tempat penyimpanannya dikenal dengan Safety Box sutu tempat/kotak dimana nasabah bisa menyimpan barang apa saja kedalam kotak tersebut.

2) Uang, jelas sebagaimana yang telah kita lakukan pada umumnya.

3) Dokumen (Saham, Obligasi, Bilyet giro, Surat perjanjian Mudhorobah dll)

4) Barang berharga lainnya (surat tanah, surat wasiat dll yang dianggap berharga mempunyai nilai uang).

Page 8: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Aplikasi akad wadiah dalam LKS

Dalam perbankan syariah wadi’ah yad amanah di aplikasikan untuk penitipan barang-barang berharga dan membebankan fee atas penitipan barang tersebut. Adapun beberapa barang yang bisa dititipkan antara lain:1. Harta benda2. Dokumen (Saham, Obligasi, Bilyet giro, Surat

perjanjian Mudhorobah dll) 3. Harta benda yang lain (surat tanah, surat wasiat

dll yang dianggap berharga mempunyai nilai uang)

Wadiah yad amanah

Page 9: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Aplikasi akad wadiah dalam LKS

Dalam perbankan syariah akad wadiah yad dhamanah di aplikasikan kedalam dua jenis produk, yaitu:1. Giro Wadiah Yang dimaksud dengan giro wadiah

adalah giro yang dijalankan berdasar akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Dalam konsep wadiah yad dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan.

2. Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasar akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat jika pemiliknya menghendaki

Wadiah yad dhamanah

Page 10: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Gambar Skema wadiah

Page 11: teori dan praktek wadiah dalam LKS

Gambar Skema wadiah

Page 12: teori dan praktek wadiah dalam LKS

ThanksFor your

attention

Dosen Pengampu: Qi Mangku B, Lc., M. Si

KONSEP KEBUTUHAN

DALAM ISLAM

MASLAHAH VS

UTILITAS

KONSEP PEMILIHAN

DALAM KONSUMSI

PENGALOKASIAN SUMBER DAYA

UNTUK KEBUTUHAN