Transcript
Page 1: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III

MI MUHAMMADIYAH 02 DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

Rohati

Oleh

HERYANI

NIM : 809018300621

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015

Page 2: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

i

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : HERYANI

NIM : 809018300621

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI )

Alamat : Jl. KH.M. Usman RT 04/04

Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan

Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Depok adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan

dosen :

Nama Pembimbing : Dindin Ridwanudin,M.Pd

NIP : 197711212011011001

Jurusan/Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI )

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Page 3: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui

Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok

disusun oleh Heryani,NIM. 809018300621, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang Munaqosah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, … Desember 2014

Yang mengesahkan

Pembimbing

Dindin Ridwanudin,M.Pd

NIP. 197711212011011001

Page 4: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

iii

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA

KELAS III MI MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Heryani

NIM : 809018300621

Dosen Pembimbing,

Dindin Ridwanudin,M.Pd

NIP. 197711212011011001

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 5: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

iv

Page 6: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

v

ABSTRAK

Heryani, NIM: 8090018300621, Upaya Meningkatkan Keterampilan

Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Depok, Program Studi Pendididikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah 2

Kecamatan Beji Kota Depok Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa

sebanyak 22 orang yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Menyimak pada siswa

kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk mencapai

tujuan tersebut, peneliti menerapkan desain tindakan berdasarkan pembelajaran

metode bermain peran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah: Tes Hasil Belajar, Lembar Observasi, dan Wawancara. Dari hasil

penelitian menunjukan bahwa pembelajaran bermain peran dapat meningkat

kemampuan menyimak sehingga hasil belajar Bahasa Indonesia pun meningkat.

Adapun siswa yang mencapai ketuntasan belajar 78,57% pada akhir penelitian.

Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Keterampilan Menyimak,

Page 7: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

vi

ABSTRACT

Mrs. Heryani, NIM: 8090018300621 Efforts to Improve Listening Skills by

Role Playing Method in Third Grade MI Muhammadiyah 2 Depok,

Education Program Elementary School Teacher, Department of Islamic

Education and Teaching Faculty MT Syarif Hidayatullah State Islamic

University in Jakarta.

This research is a classroom action research was conducted in two cycles,

each cycle consisting of planning, implementation, observation and reflection. The

subjects were students of third grade MI Muhammadiyah 2 Beji Depok academic

year 2012/2013 the number of students as many as 22 people consisting of 9 male

students and 13 female students. This study aims to improve the ability of

Listening in third grade MI Muhammadiyah 2 Academic Year 2012/2013. To

achieve this goal, researchers applied the design action based learning role playing

method. Instruments used to collect the data were: Test Results Learning,

Observation Sheet, and Interview. From the results of the study show that learning

to play the role of listening skills that can increase learning outcomes Indonesian

increased. The students who achieve a passing grade 78.57% at the end of the

study.

Key Word: Classroom Action Research, Listening Skills

Page 8: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, segala puji dan syukur hamba panjatkan

ke khadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui Metode Bermain Peran

pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok”. Shalawat dan salam

selalu tercurah kepada junjungan kita yakni habiibanaa wanabiiyanaa

Muhammad saw, serta kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa penulis tidak dapat

hidup sendiri. Penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar penulisan

skripsi ini selesai dengan baik. Untuk itu, sebagai ungkapan rasa hormat, penulis

haturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Dra. Nurlena, MA., Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. Dr. Fauzan, MA. Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Dindin Ridwnudin,M.Pd. Pembimbing skripsi yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan saran dan pengarahan kepada

penulis

4. Sahabuddin, S.Ag Kepala MI Muhammadiyah 2, yang telah memberikan

izin penelitian di sekolah yang bapak pimpin,

5. Lilis Suryani, S.Pd Guru Kelas III yang telah banyak membantu dalam

pengumpulan data penelitian,

6. Maulana, S.Pd Kepala Tata Usaha MI Muahammadiyah 2 yang juga telah

banyak membantu dalam pengumpulan data penelitian,

7. Seluruh Guru dan Staf MI Muahammadiyah 2 yang telah memberikan

kemudahan dalam penelitian,

Page 9: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

viii

8. Suami dan Anak-anakku yang senantiasa memberikan dukungan moril

dan materil,

9. Semua pihak yang tidak dapat lagi disebutkan satu per satu. Semoga Allah

SWT memberikan balasan yang berlipat atas kebaikan kalian semua.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan

dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis memohon

kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, … Desember 2014

Penulis

Page 10: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................... i

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Metode Bermain Peran ................................................................................... 6

B. Teori Menyimak .......................................................................................... 10

C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 17

D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 18

E. Hipotesis ....................................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 20

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 20

Page 11: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

x

C. Subyek Penelitian .......................................................................................... 23

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................... 23

E. Tahap Intervensi Tindakan .......................................................................... 23

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan .................................................. 24

G. Data dan Sumber Data .................................................................................. 25

H. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 25

I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 26

J. Analisis dan Interpretasi Data ....................................................................... 27

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profile Sekolah .............................................................................................. 32

B. Deskripsi dan Analisis Data .......................................................................... 35

C. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................................... 47

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 49

B. Saran .............................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

Page 12: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-lampiran

Lembar Pernyataan Karya Ilmiah ........................................................................... i

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi .............................................................. ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii

Abstrak .................................................................................................................... v

Kata Pengantar ..................................................................................................... vii

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 50

Lampiran 1 : Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................................... 52

Lampiran 2 : Lembar Hasil Observasi Siklus 1 .................................................... 53

Lampiran 3 : Lembar Hasil Observasi Siklus 2 .................................................... 57

Lampiran 4 : Photo Dokumentasi Penelitian ........................................................ 60

Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 65

Lampiran 6 : Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 66

Lampiran 4 : Lembar Uji Referensi ..................................................................... 67

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 69

Lampiran 6 : Biodata Penulis ............................................................................... 81

Page 13: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Materi pelajaran bahasa Indonesia adalah suatu materi pelajaran yang

diajarkan di dalam kelas, dari tingkat yang paling dasar hingga perguruan tinggi.

Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa

di dalam kelas mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang perlu

dikuasai oleh setiap siswa dari materi ajar keterampilan berbahasa, yaitu: 1)

aspek kemampuan menulis, 2) aspek kemampuan berbicara, 3) aspek

kemampuan membaca, 4) aspek kemampuan mendengarkan1.

Setiap aspek meliputi dasar dari keterampilan berbahasa Indonesia yang baik

dan benar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, aspek keterampilan tersebut

adalah hal yang penting yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajara

berbahasa, yang pada akhirnya siswa mampu mengaktualisasikan keterampilan

tersebut menjadi dasar dalam komunikasi berbahasa yang dibutuhkan oleh setiap

siswa untuk melakukan interaksi dan memahami setiap pesan yang disampaikan

dalam komunikasi tersebut, baik secara lisan maupun tertulis. Maka keempat

keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan.

Keterampilan menyimak menjadi salah satu materi ajar dalam pembelajaran

bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menguasai bentuk pesan yang ingin

disampaikan melalui pesan tersebut. Namun, ketika siswa berhadapan dengan

materi menyimak, kebanyakan siswa masih merasa kesulitan, karena kurangnya

konsentrasi dalam proses menyimak tersebut, sehingga ketika proses

pembelajaran bahasa tersebut dilakukan, hasil dari menyimak tersebut belum

maksimal dan siswa kurang serius menyimak apa yang disampaikan oleh guru

dalam proses pembelajaran berlangsung.

1 Abdul Razak. Dkk. Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta:

FITK UIN Syarif Hidayatullah. 2010) hlm.330

Page 14: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

2

Menurut Muhibbin syah, keberhasilan proses dan hasil pembelajaran

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1) dari dalam (intern), 2) dari diri sendiri

(ekstern), 3) factor pendekatan pembelajaran. Adapun faktor dari diri siswa

seperti: integritas siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi.

Faktor ekstern terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor

lingkungan non sosial. Faktor pendekatan belajar merupakan segala cara atau

strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang efektifitas belajar siswa dan

efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan di MI Muhammadiyah 02,

pembelajaran bahasa Indonesia masih dilakukan melalui metode konvensional,

dan ketika materi keterampilan menyimak tersebut membuat siswa enggan untuk

mempelajari apalagi memperdalam penguasaan materi berbahasa. Sehingga para

praktisi terutama para pendidik semakin kesulitan mengajarkan materi yang wajib

diajakan ini, sementara media penunjang interaktif untuk mempermudah proses

pembelajaran sanagat jarang dijumpai. Beberapa keluhan lain yang sering dialami

guru bahasa Indonesia yaitu: 1) pembelajaran yang kurang diminati siswa, 2)

kompetensi yang dimiliki siswa tidak bisa dimaksimalkan pencapainnya.

Peran guru dalam menciptakan dan mengarahkan kegiatan pembelajaran

sangat dominan, sehingga kualitas dan keberhasilan kegiatan pembelajaran sering

bergantung kepada kreatifitas guru dalam memilih dan menerapkan model dan

metode pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang tepat, secara

umum media pendidikan mempunya manfaat sebagai berikut: 1) menjelaskan

materi pembelajaran atau proyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkrit

(nyata). 2) memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat

berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya. 3)

mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. 4) memungkinkan

adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi

pembelajaran atau obyek. 5) menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan

minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar siswa. 6) membantu belajar siswa

secara individual, kelompok, atau klasikal. 7) materi pembelajaran lebih lama

diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. 8)

Page 15: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

3

mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi. 9) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan indera.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya masih

menekankan aspek pengetahuan (kognitif) dan kurang melibatkan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan gairah dan

motivasi siswa dalam proses belajar itu adalah dengan menggunakan variasi

metode guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan belajar

mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimaa guru dan

siswa bertukar pikiran untuk mengambangkan ide dan pengertian dalam praktik

pengajaran, tipe-tipe belajar dan penggunaan suatu dasar teori untuk segala situasi

merupakan tindakan kurang bijaksana, tidak ada suatu teori belajar pun cocok

untuk segala situasi. Ketika proses belajar mengajar tersebut terjadi, tentu saja

tidak dapat berjalan selancar apa yang diharapkan oleh guru. Seringkali timbul

penyimpangan-penyimpangan ataupun gangguan-gangguan, sehingga kegiatan

belajar mengajar tidak bisa berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut salah

satunya disebabkan oleh kurangnya minat, gairah dan motivasi siswa untuk

menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru.

Hal tersebut dapat dengan mengubah metode, strategi, pendekatan yang dapat

menarik perhatian siswa. Namun sangat disayangkan, karena tidak semua guru

menyadari akan pentingnya variasi dalam mengajar bagi siswa. Kebanyakan dari

para guru dalam mengatur kegiatan pembelajaran di kelas hanya menggunakan

satu metode saja yang sudah mendarah daging dalam diri guru, yaitu dengan

metode ceramah saja. Maka peneliti mencoba untuk melakukan perubahan dalam

proses pembelajaran menyimak ini dengan metode bermain peran, agar siswa

cenderung aktif dan dapat ikut serta melakukan kegiatan pembelajaran baik secara

berpasangan maupun secara kooperatif, sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik sehingga hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

menyimak dapat meningkat sesuai dengan indikator serta tujuan yang diharapkan

dari pembelajaran tersebut.

Page 16: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

4

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak

Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka

masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kegiatan Belajar Mengajar masih dilakukan melalui metode konvensional,

2. Adanya keengganan Siswa untuk mempelajari materi keterampilan menyimak

apalagi memperdalam penguasaan materi berbahasa.

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kurang diminati oleh siswa.

4. Guru belum mampu untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa

sehingga tidak bisa dimaksimalkan pencapainnya

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih mudah dan tidak terlalu berbelit, maka penelitian

ini hanya akan membahas tentang rendahnya kemampuan siswa pada

pembelajaran bahasa Indonesia pada proses keterampilan menyimak, sehingga

untuk mengoptimalkan hasil penelitian, peneliti membatasi ruang lingkupnya

sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam peneliitian ini adalah metode bermain peran.

2. Para siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI

Muhammadiyah 02 Depok.

3. Materi yang dibahas pada penelitian ini adalah keterampilan menyimak teks

cerita/drama.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut:”Bagaimana metode bermain peran dapat meningkatkan

keterampilan menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok?”

Page 17: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

5

E. Tujuan dan Keguanaan Hasil Penelitian

1. Tujuan

Sejalan dengan permasalahan di atas maka secara garis besar penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak dengan

menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah

02 Depok.

2. Kegunaan

Hasil penelitian, diharapkan membawa kegunaan dalam proses pembelajaran,

yaitu:

a. Bagi guru, pada penelitian ini diharapkan dapat ditemukan alternatif

pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat, untuk meningkatkan hasil

belajar yang maksimal. Selain ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru

dalam proses pembelajaran. Bahasa Indonesia ke depannya. Dengan

demikian guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang lebih baik

dan menjadi motivasi dan hasil belajar membaca yang baik bagi siswa.

b. Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan proses pembelajaran yang baru,

sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik, dan

menghasilkan hasil belajar yang maksimal dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik

pada sekolah itu sendiri, maupun sekolah lain pada umumnya dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan.

Page 18: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN

PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Metode Bermain Peran

1. Pengertian Metode

“Secara etimologi metode dalam Bahasa Arab, dikenal dengan istilah

thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk

melakukan suatu pekerjaan1”. Sedangkan secara terminology “metode adalah

seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses

pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau

menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran2”.

Bermain peran adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan

kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu

seperti terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa bermain peran

adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan tingkah

laku di dalam hubungan sosial.

2. Persyaratan Menggunakan Metode Bermain peran

Secara umum metode pembelajaran bermain peran dapat digunakan apabila3 :

1) Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan

perasaan seseorang

2) Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial

dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan.

3) Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan.

1 Ibid., Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam

Mulia, 2002),h.184 2 Ibid., h,185

3 http:/oktanovia-berwandi.blogspot.com/2013/10/metode-sosiodrama-

dan-teknik.html, diakses pada tanggal 20 September 2014

Page 19: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

7

4) Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga

diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah

mereka terjun dalam masyarakat kelak

5) Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai

sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat

dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

6) Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa

sehingga amat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak,

terutama yang berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.

7) Untuk meningkatkan kemampuan penalaran peserta didik secara lebih

kritis dan detail dalam pemecahan masalah.

8) Untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang diajarkan.

Sedangkan menurut Abu Ahmadi Metode bermain peran dapat digunakan

apabila:4.

1) Keterangan secara lisan tidak dapat menerangkan pengertian yang

dimaksud

2) Memberikan gambaran mengenai bagaimana orang bertingkah laku dalam

situasi sosial tertentu

3) Memberikan kesempatan untuk menilai atau pandangan mengenai suatu

tingkah laku sosial menurut pandangan masing-masing

4) Belajar menghayati sendiri keadaan

5) Memberikan kesempatan untuk belajar mengemukakan penghayatan

sendiri mengenai suatu situasi sosial tertentu dengan

mendramatisasikannya di depan penonton dan bukan memberikan

keteranmgan secara lisan

6) Memberikan gambaran mengenai bagaimana seharusnya seseorang

bertindak dalam situasi sosial tertentu.

4 Abu Ahmadi,Stategi Belajar Mengajar,(Bandung:Pustaka

Setia,2005).h.82

Page 20: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

8

3. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Metode Bermain peran

Menurut Ahmadi, ada beberapa pendapat tentang kelebihan dan kekurangan

metode bermain peran diantaranya5:

a. Kelebihan

Beberapa kebaikan dari metode bermain peran antara lain:

1) Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian;

2) Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi

hidup;

3) Anak-anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil

kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri;

4) Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.

5) Memperjelas situasi sosial yang dimaksud;

6) Menambah pengalaman tentang situasi sosial tertentu;

7) Mendapat pandangan mengenai suatu tindakan dalam sustu situasi sosial

dari berbagai sudut

b. Kelemahan

1) Disamping terdapat kebaikan-kebaikan, metode bermain peran juga

memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya:

2) Metode ini memerlukan waktu cukup banyak

3) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang

4) Kadang-kadang anak-anak tidak mau mendramatisasikan suatu adegan

karena malu

5) Kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa apabila pelaksanaan

dramatisasi itu gagal,

6) situasi sosial yang didramatisasikan hanyalah tiruan;

7) situasi ini dalam kelas berbeda dengan situasi yang sebenarnya

dimasyarakat.

5 Op. Cit .h.82

Page 21: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

9

4. Teknis Penggunaan Metode Bermain peran

Metode bermain peran secara teoretis telah banyak dikenal oleh sebagian

besar pendidik kita, namun secara praktisi masih banyak di antara mereka yang

belum memahaminya. Terdapat beberapa petunjuk untuk dapat menerapkan

metode ini, ada yang mengungkapkan secara sederhana dan ada juga yang

menjelaskan secara terperinci petunjuk-petunjuk tersebut. Namun pada prinsipnya

petunjuk-petunjuk itu adalah sama. Dan dalam penerapannya, dapat

dikembangkan tersendiri oleh yang bersangkutan.

Adapun beberapa petunjuk atau langkah-langkah dalam menggunakan metode

bermain peran ini tersaji dalam beberapa tahap diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, Engkoswara (dalam Basyiruddin Usman) mengatakan

bahwa:

“sebelum melakukan bermain peran diperlukan penentuan pokok

permasalahan yang akan didramatisasikan terlebih dahulu, menentukan para

pemain, dan mempersiapkan para siswa sebagai pendengar yang

menyaksikan jalannya cerita. Masalah yang akan didramatisasikan dipilih

secara bertahap, dimulai dari persoalan yang sederhana dan dilanjutkan

dengan pertemuan-pertemuan berikutnya yang agak sukar dan lebih

bervariasi”6.

Sedangkan menurut Sudjana “Masalah-masalah yang akan ditetapkan harus

menarik perhatian siswa”7 serta situasi masalah yang akan ditetapkan harus sesuai

dengan tingkat usia siswa.

2. Tahap pelaksanaan.

Setelah tahap-tahap dalam persiapan terselesaikan, siswa dipersilahkan

untuk mendramatisasikan masalah-masalah yang diminta selama kurang lebih 4

sampai 5 menit berdasarkan pendapat dan inisiasi mereka sendiri.

6 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta:

Ciputat pers, 2003)..h.52 7 Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002).h.85

Page 22: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

10

3. Tahap Tindak Lanjut

Seperti yang telah diungkapkan oleh sudjana dan hendrowiyono di atas

bahwa apabila bermain peran telah berakhir, maka diperlukan sebuah upaya

tindak lanjut. Dan mereka mengadakan diskusi sebagai salah satu alternatifnya.

Engkoswara (dalam Basyiruddin Usman) mengungkapkan bahwa:

“Bermain peran merupakan sebuah metode mengajar, jadi dalam praktiknya

tidak hanya berakhir pada pelaksanaan dramatisasi semata, melainkan

hendaknya dapat dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi, kritik, atau

analisis persoalan. Dan bila dipandang perlu, siswa lainnya diperbolehkan

mengulang kembali peranan tersebut dengan lebih baik lagi”.8

“Sebagai salah satu upaya tindak lanjut siswa dapat melakukan aktifitas

menilai atau memberi tanggapan terhadap pelaksanaan bermain peran dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kesimpulan hasil bermain

peran9.”

B. Teori Menyimak

1. Definisi Menyimak

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan

mendengarkan. Akan tetapi, jika kita mengkajinya lebih jauh ketiganya memiliki

perbedaan pengertian. Beranjak dari asumsi tersebut banyak orang yang kurang

memperhatikan perbedaannya.

Menurut Vismaia dan Sutari, “mendengar mempunyai makna dapat

menangkap bunyi dengan telinga”10

. Mengkaji makna mendengar menurut kamus

besar tersebut dapat dBahasa Indonesiahami bahwa seseorang mendengar suara

itu, tanpa ada unsur kesengajaan. Mendengarkan memiliki arti mendengar

akan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Hal ini berarti bahwa ada unsur

kesengajaan dalam perbuatannya itu.

8 Op.cit.,h.53

9 Op.cit.,h.95

10 Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, I.,Program Penyetaraan Pendidikan Guru

Bahasa (Menyimak),(Jakarta: Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997)

h.23

Page 23: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

11

Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-

baik apa yang diucapkan orang lain. Hal tersebut berarti bahwa faktor kesengajaan

dalam kegiatan menyimak sangat besar. Unsur kesengajaan dalam kegiatan

menyimak lebih besar dari kegiatan mendengarkan, karena dalam kegiatan

menyimak ada usaha memahami apa yang disimaknya, sedangkan mendengarkan

tingkatan pemahaman belum ditingkatkan.

Kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar

kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan, pikiran

atau perasaan seseorang. Penerima pesan dapat memberi respon atau tanggapan

terhadap pembicaraan itu. Hal ini berarti telah terjadi peristiwa komunikasi

berbahasa antara pembicara dengan penyimak.

Menurut Anderson (dalam Vismaia dan Sutari) “keterampilan menyimak

merupakan kemampuan menangkap dan memainkan makna pesan baik yang

tersirat maupun tersurat yang terkandung dalam bunyi”11

, unsur kemampuan

mengingat pesan juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh

pengertian menyimak. Maka dengan menyimak dapat dibatasi sebagai proses

besar mendengarkan dan mengintepretasikan lambang-lambang lisan. Menurut

Tarigan (dalam Vismaia dan Sutari) “menyimak adalah suatu proses kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,

apresiasi, serta intepretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta

memaknai makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui

ujian atau bahasa lisan”12

. Sedangkan menurut Akhadiat, “menyimak adalah

suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,

mengidentifikasi, mengintepretasikan, dan mereaksi atas makna yang

terkandung di dalamnya”13

. Menyimak diartikan sebagai proses apresiasi

penuh kesungguhan disertai penelahaan untuk direspon.

11

ibid 12

ibid 13

Akhadiat, S. dkk.Bahasa Indonesia,(Jakarta,Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi,1992) h. 21

Page 24: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

12

Mengkaji definisi yang dikemukakan para pakar di atas, dapat dipahami

bahwa menyimak merupakan suatu proses mendengarkan dan menangkap makna

pesan dengan penuh perhatian, pemahaman, interpretasi lambang-lambang lisan,

dan apresiasi untuk mendapatkan fakta, makna isi, serta mereaksi (merespon) atas

makna yang terkandung di dalamnya.

2. Jenis-jenis Menyimak

Adapun jenis-jenis menyimak adalah sebagai berikut:

a. Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-

hal lebih umum dan lebih bebas terhadap sebuah ujaran, tidak perlu di

bawah bimbingan langsung seorang guru.

Yang termasuk jenis menyimak ini diantaranya (1) menyimak

social/konvensional (2) menyimak sekunder (3) menyimak estetik.

b. Menyimak Intensif

Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih lawas,

dikontrol terhadap suatu hal tertentu.

Yang termasuk jenis menyimak ini diantaranya (1) menyimak kritis (2)

menyimak konsentratif (3) menyimak kreatif (4) menyimak eksplorasif (5)

menyimak interogatif (6) menyimak selektif

3. Tujuan Menyimak

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa menyimak merupakan

peristiwa penerimaan pesan, gagasan, atau pikiran seseorang. Pesan itu harus

dipahami dengan jelas oleh penyimak sebagai bukti ia memahami pesan itu, ia

harus bereaksi memberi tanggapan atau respon.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menyimak

merupakan kegiatan yang disengaja, direncanakan, untuk mencapai proses tujuan.

Seseorang tidak akan menyimak apabila ia tidak mempunyai maksud untuk apa ia

menyimak. Sebaliknya sesorang pembicarapun melakukan kegiatan karena ada

tujuan yang diharapkan dari penyimaknya.

Aktivitas menyimak yang tidak tepat akan menimbulkan tujuan menyimak

yang tidak tercapai. Pada kegiatan menyimak ada dua asfek tujuan yang perlu

Page 25: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

13

diperhatikan, yaitu; 1) adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap

pesan pembicara, 2) pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu

sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua aspek tujuan menyimak

tersebut dikemukakan beberapa “tujuan menyimak diantaranya; 1)

mendapatkan fakta, 2) menganalisis fakta, 3) mengevaluasi fakta, 4) endapatkan

inspirasi, dan 5) mendapatkan hiburan”14

. Berikut uraian masing-masing

tujuan menyimak tersebut.

a. Mendapatkan fakta

Mendapatkan fakta dapat dilakukan melalui berbagai cara, bisa melalui

keterampilan membaca, bisa pula melalui keterampilan menyimak. Pemerolehan

informasi melalui membaca di negara-negara maju sudah sangat membudaya

baik melalui majalah, koran, maupun buku-buku lainnya. Akan tetapi, di negara

berkembang khususnya Indonesia, pemerolehan informasi melalui membaca

belum populer dikalangan masyarakat. Sebagian besar seseorang lebih cendrung

mendapatkan informasi melalui kegiatan menyimak, baik melalui radio, televisi,

ceramah, dan sebagainya.

b. Menganalisis fakta

Menganalisis fakta merupakan proses menaksir informasi sampai pada

tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta-fakta

itu. Tujuan ini muncul biasanya karena fakta yang diterima ingin dipahami

maknanya secara lebih mendalam. Proses menganalisis harus berlangsung secara

ajeg, artinya bahan simakan harus dipahami betul-betul maknanya.

c. Mengevaluasi fakta

Mengevaluasi fakta atau gagasan merupakan tujuan menyimak.

Penyimak yang kritis akan mengajukan pertanyaan sehubungan hasil analisisnya,

pertanyaan tersebut diantaranya; 1) cukup bernilaikah fakta-fakta yang

diterimanya?, 2) akuratkah fakta-fakta tersebut?, dan 3) relevankah fakta-fakta itu

dengan pengetahuan penyimak?.

14

Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, Program Penyetaraan Pendidikan Guru

Bahasa (Menyimak)(Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997) h. 3

Page 26: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

14

d. Mendapatkan inspirasi

Seseorang penyimak tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan fakta, akan

tetapi selain itu tujuan menyimak adalah untuk mendapatkan inspirasi.

Seseorang mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk

mendapatkan inspirasi atau ilham. Cara-cara mendapatkan inspirasi disini dapat

diberikan contoh seperti seseorang yang menghadiri pertemuan, seminar, debat

dan sebagainya dengan tujuan untuk membangkitkan semangatnya.

e. Mendapatkan hiburan

Pada dasarnya manusia hidup memerlukan hiburan. Hiburan dapat

diperoleh melalui bermacam kegiatan termasuk kegiatan menyimak. Tentunya

bahan yang disimak dapat menyegarkan pikiran, menyenangkan hati, dan dapat

menghibur diri.

4. Unsur-Unsur Dasar Menyimak

Menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks, karena sangat

tergantung pada berbagai unsur yang mendasarinya. Unsur-unsur menyimak

merupakan unsur yang fundamental mewujudkan adanya suatu peristiwa atau

kegiatan menyimak.

Menciptakan kegiatan menyimak, unsur-unsur tersebut harus ada.

“Unsur-unsur menyimak yang dimaksud diantaranya; 1) pembicara sebagai

sumber pesan, 2) penyimak sebagai penerima pesan, 3) bahan pembicaraan

sebagai unsur konsep, dan 4) bahasa lisan sebagai media”15

.

5. Menyimak Komprehensif

“Salah satu tujuan menyimak ialah menerima ransang untuk memahami

suatu pesan tertentu”16

. Mendengar untuk memahami disebut menyimak

komprehensif. Seseorang dapat dikatakan penyimak komprehensif yang baik

apabila mampu menerima, memperhatikan dan memberikan makna dari pesan

yang sedekat mungkin sama dengan pesan yang disampaikan pembicara.

15

Op.Cit 16

Op.cit

Page 27: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

15

Beberapa tujuan menyimak yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa menyimak komprehensiflah yang mendapat perhatian lebih

khusus, dengan alasan bahwa menyimak pemahaman bersifat testable (dapat

diuji). Berikut beberapa factor yang dapat mempengaruhi kemampuan menyimak

komprehensif yaitu ingatan, konsentrasi, dan kosakata.

a. Memori (Ingatan)

Berdasarkan teori skematis, seseorang tidak dapat memproses informasi

tanpa melibatkan ingatan. Menelaah konsep teori ini, dengan memori manusia

dapat menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lainnya. Adapun memori

dalam diri kita memiliki tiga fungsi penting yaitu; 1) menyusun arah tentang apa

yang akan kita lakukan dalam aktivitas, 2) memberikan struktur baku terhadap

pemahaman kita, dan 3) memberikan arah untuk mengingat pengalaman atau

pengetahuan dan informasi yang telah diketahui sebelumnya.

b. Konsentrasi

Variabel signifikan yang berpengaruh terhadap menyimak komprehensif

adalah kemampuan pendengar untuk berkonsentrasi atau menaruh item-item yang

akan diingat. Berkonsentrasi pada pesan yang dikirimkan oleh pembicara

merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh penyimak.

c. Perbendaharaan kata

Kosakata yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan komprehensif penyimak. Berasumsi bahwa ukuran

kosakata merupakan variabel penting dalam pemahaman penyimak. Hal tersebut

disebabkan karena makna merupakan bagian integral dari proses menyiamak,

maka perlu memiliki kosakata yang cukup sehingga dapat mengembangkan

sistem kategori dan menekan sekecil mungkin kesalahan kategoris yang

dikembangkan dalam proses menyimak.

Kemampuan lain yang perlu dimiliki penyimak komprehensif adalah

kemampuan untuk menarik kesimpulan (implikasi). Kesimpulan adalah data yang

tidak disampaikan dalam pembicaraan melainkan disimpulkan saja. Seorang

penyimak yang baik harus dapat menyimak gagasan utama dan rinciannya.

Page 28: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

16

Menghindari terjadinya kekeliruan dalam menyimak, berikut disajikan

langkah-langkah menarik kesimpukan diantaranya; 1) pahami gagasan-gagasan

secara keseluruahan, 2) berikan alasan gagasan yang telah disimpulkan, 3) aturlah

sedemikian rupa sehingga diperoleh kecocokan antar gagasan-gagasan yang

disimpulkan, dan 4) pusatkan dasar pemikiran pada gagasan yang dinyatakan oleh

pembicara, dan jangan dikacaukan oleh opini serta perasaan pribadi.

6. Menyimak Dalam Pembelajaran

Perkembangan kemampuan menyimak bahasa lisan merupakan proses

panjang dan berkesinambungan. Kemampuan tidak akan diperoleh secara

otomatis, akan tetapi guru harus kontinu. Karenanya, tugas guru yang penting

adalah memperbanyak variasi kegiatan menyimak yang jelas tujuannya, terarah,

dan lengkap. Peserta didik harus sadar akan pentingnya latihan menyimak secara

terus-menerus.

Apabila guru menuntut kepada peserta didik untuk menanggapi setiap

penuturan atau pembicaraan, maka dengan sendirinya peserta didik akan berusaha

menyimak dengan sebaik-baiknya. Berkaitan dengan hal tersebut, guru harus

memberikan kesempatan kepada peserta didik agar berani berbicara atau

merespon lebih banyak dari apa yang disimaknya.

Pada sebuah lembaga pendidikan, menyimak sudah menjadi bagian dari

pembelajaran bahasa. Akan tetapi, kebanyakan guru, para ahli berasumsi bahwa

pembelajaran keterampilan menyimak tidak perlu direncanakan tersendiri. Bahkan

ada anggapan bahwa keterampilan menyimak akan dikuasai dengan sendirinya

apabila pembelajaran lainnya telah berjalan dengan baik. “Pengkajian,

penelahaan, dan penelitian mengenai keterampilan menyimak pun sangat

langka”17

.

Suyatno menyebutkan:

“langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak

diantaranya; 1) guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan

pembelajaran, 2) bacakan teks cerita yang telah dipersiapkan, 3) siswa

17

Tarigan, Djago,Pendidikan Keterampilan Berbahasa (Jakarta.

Universitas Terbuka,2004) h. 5

Page 29: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

17

menyimak teks cerita, 4) siswa secara berkelompok mengidentifikasi teks

cerita, 5) siswa mendiskusikan hasil identifikasi hasil diskusi, 6)

siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas, dan 7) siswa

menyimpulkan pembelajaran hari itu”18

.

Berdasarkan uraian langkah-langkah yang diuraikan Suyatno diatas,

dapat dipahami bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menyimak

perlu mendapatkan perhatian lebih besar oleh staf pengajar agar hasil

pembelajaran tercapai secara maksimal.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Wirman (2012) dengan judul “Peningkatan Kemampuan menyimak

Cerita Rakyat Melalui Media Audio pada siswa kelas VII SMPN 2 Donggo

Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa (1) adanya peningkatan presentase minat belajar siswa antara prasiklus dan

siklus I 48,24% dan siklus I ke siklus II sebesar 21,5%. Sedangkan peningkatan

minat dari prasiklus ke siklus 58,86%. (2) prestasi belajar siswa juga mengalami

peningkatan, hal tersebut dapat terlihat dari presentase siswa yang mencapai

ketuntasan pada prasiklus 35,3% sedangkan pada siklus I 80% dan siklus II

93,75%.

Rulasmini Khotimah (2009) dengan judul “Penggunaan metode Role

Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas III SD Benerwojo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan”.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran mata

pelajaran Bahasa Indonesia materi peraturan di Masyarakat dengan menggunakan

metode Role Playing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. (2) hasil belajar

siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode Role Playing.

18

Suyatno, Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra,(Surabaya.

SIC,2004) h. 43

Page 30: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

18

D. Kerangka Berpikir

Materi pelajaran bahasa Indonesia adalah suatu materi pelajaran yang

diajarkan di dalam kelas, dari tingkat yang paling dasar hingga perguruan tinggi.

Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa di

dalam kelas mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai

oleh setiap siswa dari materi ajar keterampilan berbahasa, yaitu: 1) aspek

kemampuan menulis, 2) aspek kemampuan berbicara, 3) aspek kemampuan

membaca, 4) aspek kemampuan mendengarkan. Setiap aspek meliputi dasar dari

keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, aspek keterampilan tersebut adalah hal yang penting yang harus

dikuasai siswa dalam proses pembelajara berbahasa, yang pada akhirnya siswa

mampu mengaktualisasikan keterampilan tersebut menjadi dasar dalam

komunikasi berbahasa yang dibutuhkan oleh setiap siswa untuk melakukan

interaksi dan memahami setiap pesan yang disampaikan dalam komunikasi

tersebut, baik secara lisan maupun tertulis. Maka keempat keterampilan berbahasa

tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Keterampilan menyimak menjadi salah satu materi ajar dalam

pembelajaran bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menguasai bentuk pesan

yang ingin disampaikan melalui pesan tersebut. Namun, ketika siswa berhadapan

dengan materi menyimak, kebanyakan siswa masih merasa kesulitan, karena

kurangnya konsentrasi dalam proses menyimak tersebut, sehingga ketika proses

pembelajaran bahasa tersebut dilakukan, hasil dari menyimak tersebut belum

maksimal dan siswa kurang serius menyimak apa yang disampaikan oleh guru

dalam proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan usaha yang dapat mengatasi

masalah tersebut. Suatu usaha yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik

bagi siswa, sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa. Melalui metode bermain peran (role playing) diharapkan berpengaruh

terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan metode ini

Page 31: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

19

diharapkan dapat memaksimalkan keaktifan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia

dan hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan

Dengan memperhatikan kajian teori dan kerangka berpikir yang diuraikan

di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

bermain peran terdapat peningkatan kemampuan keterampilan menyimak pada

siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok.

Page 32: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

20

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah MI Muhammadiyah

02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok Kelas III. Adapun waktu

yang dipergunakan oleh penulis ini adalah 4 bulan mulai bulan Maret 2013

sampai dengan bulan Juni 2013.

Adapun pengambilan data dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2012/2013 tepatnya pada bulan Mei 2013.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas (classroom action research ). Yang

dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelititan berdasarkan pada prinsip

yang mencakup kegiatan perencanaan (planing), tindakan (action), observasi

(observation), refleksi (reflektion) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini

berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus, penelitian ini dilakukan dengan

cara berkolaborasi antara penulis dengan guru Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah 02.

Mekanisme kerja penelitian tindakan kelas ini, diwujudkan dalam bentuk

siklus (direncanakan 2 siklus), yang setiap siklusnya mecakup 4 kegiatan/tahap,

yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Pelaksanaan pembelajaran dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka/pertemuan

yang masing-masing dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, sesuai skenario

pembelajaran. Berikut gambaran dari tiap-tiap siklus:

Page 33: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

21

Rancangan siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara

dan pencatatan arsip.

b. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran.

c. Membuat lembar observasi kegiatan guna mengukur aktifitas belajar siswa

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

metode bermain peran di kelas III MI Muhammadiyah 02 berdasarkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Siswa belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode bermain

peran dengan bimbingan guru.

3. Tahap Observasi

a. Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada

saat mengerjakan tugas.

b. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru dibantu oleh observer

mengobservasi siswa dengan lembar observasi yang telah disiapkan.

4. Tahap Refleksi

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat

diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga

dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Rancangan Siklus 2

1. Tahap Perencanaan

a. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah

b. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran

dengan kerja kelompok, tugas dan permainan .

c. Membuat lembar observasi kegiatan guna mengukur proses pembelajaran

dan antusias siswa dalam pembelajaran.

Page 34: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

22

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain

peran.

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran di kelas III

MI Muhammadiyah 02 berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

3. Tahap Observasi

a. Guru memberikan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang mengalami

kesulitan pada saat melaksanakan metode bermain peran.

b. Selama prose pembelajaran berlangsung, guru dibantu oelh observer

mengobservasi aktifitas belajar siswa dengan lembar observasi yang telah

disiapkan.

4. Tahap Refleksi

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat

diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga

dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Adapun disain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin

Keterangan :

Planning : Perencanaan Tindakan Observing : Pengamatan

Acting : Pelaksanaan Tindakan Reflecting : Refleksi

.

Apabila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan

keterampilan menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 dalam

Planning

Acting Reflecting

Observing

Page 35: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

23

pembelajaran Bahasa Indonesia, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus II.

Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan

menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, maka dilanjutkan ke siklus II yang meliputi : tahap perencanaan

tindakan,tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan dan tahap refleksi.

Demikian juga untuk siklus berkutnya, sampai ada peningkatan keterampilan

menyimak siswa sesuai indikator kinerja.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud mengarahkan pada subjek yang menjadi

sasaran penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI

Muhammadiyah 02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok. Yang

terdiri dari 22 siswa yaitu 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.

D. Peran dan posisi peneliti dalam penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan atau

praktisi, juga sebagai perancang kegiatan. Praktisi membuat perencanaan

kegiatan, kemudian melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis

data serta melaporkan hasil penelitian. Adapun dalam penelitian ini dibantu

seorang guru, guru ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III yang

bertindak sebagai observer atau pengamat.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan intervensi tindakan yang dilakukan pada setiap siklus yaitu :

Tahap Kegiatan

Perencanaan 1. Observasi ke sekolah MI Muhammadiyah 02

2. Mengurus surat ijin penelitian

3. Melakukan wawancara terhadap guru Bahasa

Indonesia dan wawancara kepada siswa kelas III (

tiga )

4. Analisis dan refleksi dari kegiatan penelitian

Page 36: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

24

pendahuluan

5. Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran

6. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Pelaksanaan 1. Appersepsi guru memberikan pernyataan,

menyampaikan tujuan belajar khusus

2. Melaksanakan langkah-langkah metode bermain

peran.

3. Kesimpulan Materi

Observasi 1. Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Sedangkan aspek-aspek yang di

evaluasi adalah mengenai peningkatan

keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Hasil evaluasi dijadikan dasar terhadap refleksi

dalam rangka perbaikan. Maka hasil dari analisis

evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai pedoman

untuk merencanakan siklus berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Proses pembelajaran dengan metode bermain peran diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada pembelajaran Bahasa

Indonesia. Adapun indikator untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini

ditetapkan sekurang-kurangnya 75% siswa mendapatkan nilai diatas 65 (enam

puluh lima) sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam proses

pembelajaran seperti aktif berpendapat, kemudian aktif mengerjakan tugas dan

memiliki hasil belajar yang baik, serta memiliki prestasi yang tinggi dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi menyimak.

Page 37: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

25

G. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif instrumennya adalah tes, sedangka data kualitatif

instrumennya adalah orang atau human instrument, maka pengumpulan datanya

dengan lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. “Sumber data dalam

penelitian ini adalah siswa, guru kelas ( observer ) dan penelitian itu sendiri”1.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini yaitu :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa daftar isian yang diisi oleh pengamat selama proses

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung di kelas. Observasi ini digunakan

untuk mengamati aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara untuk siswa setelah siklus dilaksanakan bertujuan untuk

memperoleh data mengenai pendapat atau pandangan terhadap pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran.

c. Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana

keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

bermain peran. Tes ini diberikan setiap akhir siklus. Bentuk soal tes pertanyaan

tertulis.

1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: alfabeta, 2010 ), h. 11

Page 38: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

26

I. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kelas ini merupakan observasi,

wawancara dan angket.

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui

pengamatan atau mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya suatu

kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Oleh karena itu, selama tindakan berlangsung. Hal-hal yang diteliti adalah

aktivitas siswa, aktivitas guru pada saat mengajar dan hasil belajar siswa

dengan lembar yang telah disediakan. Hal ini sebagai bahan untuk refleksi

yang akan dilakukan pada tindakan berikutnya.

2. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui

percakapan langsung antara peneliti dengan guru. Kegiatan ini digunakan

untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan

pembelajaran dengan metode bermain peran guna meningkatkan keterampilan

menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di MI Muhammadiyah

02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok.

3. Tes Hasil Belajar

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu

tugas yang harus dikerjakan oleh setiap anak/siswa sehingga memberikan

hasil sesuai nilai tentang hasil atau prestasi anak/siswa tersebut yang dapat

dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau nilai standar

yang telah ditetapkan2. Jadi tes ini adalah untuk mengetahui atau memperoleh

gambaran prestasi siswa. Melalui tes tersebut peneliti ingin mengetahui

apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan mengalami keberhasilan

atau kegagalan. Bentuk tes yang digunakan adalah berupa tes essay dengan

jumlah soal sebanyak 6 butir .

2 Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.25

Page 39: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

27

J. Analisis dan Interprestasi Data

Analisis dan interpretasi data kualitatif hasil belajar menggunakan langkah-

langkah berikut :

1. Pada kegiatan ini setelah hasil tes dikumpulkan selanjutnya melakukan

penentuan skor tes essay yang telah diberikan dengan skor tiap butir soal diberi

rentang nilai antara 1-10 yang terdiri dari 6 butir soal, hasil tes tersebut

nantinya penulis akan evaluasi dengan menggunakan rumus norma absolute

skala sebelas, sehingga memperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam

hal menyimak melalui metode bermain peran. Jadi nilai maksimal idealnya

adalah 6 x 10 = 60.

2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar

Prosedur yang akan ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor

standar, adalah :

a. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI) daripada tes yang diberikan. Skor

Maksimal Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila setiap item atau

butir soal dapat dijawab dengan benar. Skor maksimal ideal dicari dengan

jalan menghitung jumlah item atau butir soal yang diberikan serta bobot

daripada masing-masing item atau butir soal.

b. Mencari angka rata-rata ideal (Mi) untuk tes tersebut dengan rumus :

Mi = ½ x SMI

c. Mencari Standar Deviasi ideal (SDi) untuk tes tersebut dengan rumus :

SDi = 1/3 x Mi

Membuat pedoman konversi3 dengan ketentuan sebagai berikut :

M + 2,25 SD 10

M + 1,75 SD 9

M + 1,25 SD 8

M + 0,75 SD 7

M + 0,25 SD 6

3 Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.84-85

Page 40: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

28

M - 0,25 SD 5

M - 0,75 SD 4

M - 1,25 SD 3

M - 1,75 SD 2

M - 2,25 SD 1

Berdasarkan rumus di atas, maka penyelesaian adalah hasil tes yang berupa

skor mentah dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma

absolut skala 11.

SMI = 60

Mi = ½ x 60 = 30

Sdi = 1/3 x 30 = 10

Keterangan :

SMI = Skor Maksimal Ideal.

Mi = Angka Rata-rata ideal.

Sdi = Standar Deviasi.

Dari rumusan tersebut di atas maka hasil yang diperoleh sebagai berikut :

Mi + 2,25 Sdi = 30 + (2,25 x 10) = 52 10

Mi + 1,75 Sdi = 30 + (1,75 x 10) = 47 9

Mi + 1,25 Sdi = 30 + (1,25 x 10) = 42 8

Mi + 0,75 Sdi = 30 + (0,75 x 10) = 37 7

Mi + 0,25 Sdi = 30 + (0,25 x 10) = 32 6

Mi - 0,25 Sdi = 30 - (0,25 x 10) = 27 5

Mi - 0,75 Sdi = 30 - (0,75 x 10) = 22 4

Mi - 1,25 Sdi = 30 - (1,25 x 10) = 17 3

Mi - 1,75 Sdi = 30 - (1,75 x 10) = 12 2

Mi - 2,25 Sdi = 30 - (2,25 x 10) = 7 1

Page 41: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

29

Tabel Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyimak

No. Skor Mentah Skor Standar Kategori

(1) (2) (3) (4)

1. 52-60 10 Istimewa

2. 47-51 9 Baik sekali

3. 42-46 8 Baik

4. 37-41 7 Lebih dari cukup

5. 32-36 6 Cukup

6. 27-31 5 Hampir cukup

7. 22-26 4 Kurang

8. 17-21 3 Kurang sekali

9. 12-16 2 Buruk

10. 7-11 1 Buruk sekali

Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian

ini adalah metode analisis deskriptif. “Metode analisis deskriptif merupakan suatu

cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya sehingga

diperoleh suatu kesimpulan umum”4.

Kemampuan siswa dalam menyimak melalui metode bermain peran dapat

diketahui dari hasil belajar. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis sehingga

diperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam menyimak melalui metode

bermain peran, dan untuk memudahkan peneliti menganalisis kemampuan siswa

peneliti menggunakan rumus norma absolut skala sebelas5. Dengan rumus sebagai

berikut :

M = N

fx

4 Sugiono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B,Bandung:CV Alfabeta,2009,h.147

5 Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.152

Page 42: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

30

Keterangan :

M = Rata-rata skor.

fx = Jumlah skor standar.

N = Jumlah individu.

Hasil perhitungan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran

dari masing-masing siklus dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran

mengenai presentasi peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain

peran.

Analisis dan interpretasi data kuantitatif hasil belajar menggunakan kriteria

berikut:

1. Analisis Data Observasi

Observasi dilakukan terhadap guru yaitu mengenai pengelolaan kelas,serta bagi

siswa yaitu tentang keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman penskoran

pada lembar observasi yang telah dibuat.

Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah pembelajaran selesai. Skor

total yang telah diperoleh tersebut dihitung presentasenya dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

2. Analisis data wawancara

Data dari hasil wawancara dengan guru dan siswa dianalisis secara deskripstif

kualitatif untuk mendeskripsikan tanggapan guru dan siswa tentang upaya

peningkatan hasil belajar siswa melalui metode bermain peran di MI

Muhammadiyah 02.

Page 43: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

31

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah siklus 1 selesai dan ternyata hasiil yang diharapkan belum

memenuhi kriteria seoerti yang diharapkan, yaitu peningkatan tes hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan

berikutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.

Kegiatan penelitian ini akan berakhir bila penelitian menyadari bahwa

penelitian ini telah berhasil menguji pendekatan realistik dapat meningkatkan

keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa. Banyak faktor

lain yang mempengaruhi peningkatkan keterampilan menyimak pada pelajaran

Bahasa Indonesia siswa, Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan

faktor-faktor lain.

Page 44: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profile Sekolah

Adapun profile madrasah tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

1. Nama Madrasah : MI Muhammadiyah 02

2. Nomor Statistik Madrasah : 111232760127 /NPSN 20223944

3. Akeditasi Madrasah : “ B “

4. Alamat Lengkap Madrasah : Jalan : Juragan Sinda

Desa/Kelurahan : Kukusan

Kecamatan : Beji

Kabupaten/Kota : Depok

Provinsi : Jawa Barat

5. NPWP : -

6. Nama Kepala Madrasah : Sahabuddin,S.Pd.I

7. No. Telp/HP : -

8. Nama Yayasan : Majelis Pendidikan & Kebudayaan

Muhammadiyah Kota Depok

9. Alamat Yayasan : Jl.Juragan Sinda No. 28 RT 05/01

Kel.Kukusan Beji Kota Depok

10. Telp. Yayasan : -

11. No. Akte Pendirian Madrasah : -

12. Kepemilikan Tanah : Yayasan

a. Status Tanah ( Wakaf )

b. Luas Tanah ( 1500 m2

)

13. Status Bangunan : Milik Yayasan

14. Luas Bangunan : 1300 m2

15. Tahun Beroperasi : 1988

Page 45: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

33

16. Data Siswa 3 ( Tiga ) tahun terakhir

Tahun

Ajaran

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

2012/2013 35 1 36 1 35 1 106 3

2013/2014 36 1 35 1 36 1 106 3

2014/2015 34 1 38 1 35 1 107 3

Tahun

Ajaran

Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

2012/2013 36 1 34 1 38 1 204 6

2013/2014 35 1 36 1 34 1 201 6

2014/2015 36 1 34 1 36 1 203 6

17. Data Sarana dan Prasarana

No Jenis Prasarana Jml.

Ruang

Jml. R

Kondisi

Baik

Jml. R

Kondisi

Rusak

Kondisi Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 6 4 2

2 Perpustakaan 1 1

3 R. Lab. IPA -

4 R. Lab. Biologi -

5 R. Lab. Fisika -

6 L. Lab. Kimia -

7 R. Lab. Komputr 1 1 1

8 R. Lab. Bahasa -

9 R. Pimpinan 1 1

10 R. Guru 1 1

11 R. Tata Usaha 1 1

Page 46: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

34

12 R. Konseling -

13 Tempat Ibadah -

14 R. UKS -

15 Jamban 3 1 2

2

16 Gudang -

17 R. Sirkulasi -

18 Tempat Olahraga 1

1

19 R. OSIS -

20 R. Lainya -

18 Data Pedidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik 10

1 Guru PNS di Perbantukan Tetap -

2 Guru Tetap Yayasan 8

3 Guru Honorer 1

4 Guru Tidak tetap

Tenaga Kependidikan 3

1 Kepala Sekolah 1

2 TU 1

3 Penjaga Sekolah 1

4 Ekstra Kurikuler

Visi, Misi dan Tujuan MI Muhammadiyah 02

Visi :

Mewujudkan masyarakat madrasah yang beriman, bertaqwa dan berilmu yang

berlandaskan akhlakul karimah dan berwawasan global

Misi :

a) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

b) Mewujudkan suasana kekeluargaan diantara warga madrasah

Page 47: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

35

c) Mencetak lulusan madrasah yang berakhlakul karimah, serta berprestasi

dan memiliki wawasan

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa

tahapan,antara lain:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan dalam tahapan perencanaan dilakukan berdasarkan seluruh

informasi dari analisis kebutuhan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap

ini antara lain merencanakan pembelajaran yang akan digunakan dengan

menggunakan metode bermain peran yang diaplikasikan ke dalam rencana

pembelajaran (RPP), menentukan konsep bahasan , menyusun lembar latihan soal

untuk tes.

b. Tahap Pelaksaaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan dari tanggal 3 – 4 Mei 2013 dengan materi

keterampilan menyimak.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 3 Mei 2013,

sebelum memulai proses belajar mengajar peneliti mengabsen kehadiran siswa

untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa di kelas. Pada hari

tersebut siswa hadir semua. Setelah itu peneliti membuka pelajaran dengan

diawali berdoa bersama. Selesai mengkondisikan kelas peneliti memberikan

pengetahuan awal kepada siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran.

Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan peneliti kepada siswa di awal

pembelajaran.

Apersepsi dan motivasi yang dilakukan peneliti diharapkan dapat memacu

siswa untuk menciptakan interaksi positif dan pengetahuan awal dalam kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan memberikan stimulus berbentuk

Page 48: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

36

pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian tentang menyimak dan bermain

peran. Setelah memberikan apersepsi dan motivasi seputar pembelajaran kepada

para siswa, peneliti melanjutkan ke materi pembelajaran dengan menyajikan

materi pelajaran. Sebelum menjelaskan materi pelajaran, peneliti menjelaskan

langkah-langkah pelaksanaan metode bermain peran. Setelah materi dijelaskan,

peneliti membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, untuk melakukan aktifitas

bermain peran. Dimana dalam strategi ini masing-masing kelompok akan

melakukan bermainan peran sebagai tokoh yang ada dalam cerita.

Berdasarkan data yang diperoleh dari catatan lapangan bahwa saat proses

pelaksanaan bermain peran masih terdapat siswa yang kebingungan dalam proses

pelaksanaan strategi ini, para siswa umumnya kurang percaya diri dalam hal

mengungkapkan pemikirannya dalam diskusi.Setelah selesai berdiskusi, peneliti

dan siswa bersama menyimpulkan hasil diskusi.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2013

dengan siswa seluruhnya hadir yaitu 22 orang. Setelah mengabsen kehadiran

siswa, peneliti mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, sebelum masuk

materi pelajaran terledih dahulu peneliti mengingatkan pelajaran yang

sebelumnya, dalam mengungkapkan kembali pelajaran yang telah lalu. Setelah

mengingatkan pelajaran yang sebelumnya, peneliti mengkondisikan siswa dan

menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa.

Apersepsi dan motivasi diberikan peneliti dengan cara merefleksi kegiatan

bermain peran yang telah dilakukan di hari sebelumnya. Memasuki proses belajar

mengajar, peneliti memberikan materi pelajaran. Pada pertemuan kedua ini,saat

melaksanakan metode bermain peran para siswa sudah mulai mampu

melaksanakan bermain peran dan diskusi dengan baik, dan sudah mulai

mempunyai rasa percaya diri untuk berbicara didepan kelas.

Pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa melakukan refleksi dengan

membuat kesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Pada pertemua kedua ini tes

diberikan pada saat itu juga.

Page 49: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

37

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa

kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh

peneliti antara lain:

1) Pada pertemuan pertama peneliti belum bisa sepenuhnya menguasai

siswa,sehingga pembelajaran belum berjalan kondusif.

2) Peneliti dan siswa masih menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran.

3) Beberapa siswa masih terlihat asyik bercanda dan mengobrol ketika

peneliti menjelaskan materi pelajaran.

4) Peneliti kurang tegas menyikapi siswa yang membuat gaduh di kelas.

5) Penerapan metode bermain peran masih belum optimal. Karena siswa

masih kebingungan dalam hal melaksanakan bermain peran dan diskusi.

6) Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan hasil

belajar siswa. Setelah pertemuan ke-2 peneliti mengadakan tes akhir

siklus I.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas III melakukan refleksi terhadap hasil

dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus I.

Beberapa hal yang masih harus diperbaiki, antara lain:

1) Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa pelaksanaan proses

diskusi

2) Perlu diberi motivasi dan dorongan pada siswa untuk lebih aktif dalam

proses pembelajaran dan saat penerapan metode bermain peran.

3) Guru lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh.

4) Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam

mendemonstrasikan materi, pelaksanaan diskusi dan kesimpulan hasil

belajar.

5) Perlu diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan)

kepada siswa yang cepat menguasai materi.

Page 50: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

38

e. Hasil Evaluasi Siklus I

Hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel : Data Hasil Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Menyinak

Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama

Siswa

Item Skor

Mentah

Skor

Standar Kategori

Tuntas /Tidak

Tuntas 1 2 3 4 5 6

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12

1 A 8 4 5 4 4 6 31 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

2 B 8 3 5 4 4 3 27 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

3 C 4 5 4 3 7 9 32 6 Cukup Tuntas

4 D 7 5 3 6 4 6 31 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

5 E 5 4 4 5 6 4 28 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

6 F 5 7 5 4 5 7 33 6 Cukup Tuntas

7 G 4 2 5 4 5 4 24 4 Kurang Tidak Tuntas

8 H 9 5 6 4 6 6 36 6 Cukup Tuntas

9 I 5 2 6 2 7 2 24 4 Kurang Tidak Tuntas

10 J 7 6 5 4 5 3 30 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

11 K 5 7 3 2 4 2 23 4 Kurang Tidak Tuntas

12 L 6 4 6 5 3 2 26 4 Kurang Tidak Tuntas

13 M 8 7 6 4 3 5 33 6 Cukup Tuntas

14 N 4 5 3 5 3 2 22 4 Kurang Tidak Tuntas

15 O 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

16 P 8 5 7 4 4 9 37 7 Hampir Cukup Tuntas

17 Q 5 2 6 4 6 2 25 4 Kurang Tidak Tuntas

18 R 5 6 5 7 4 3 30 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

19 S 8 6 4 2 3 4 27 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

20 T 8 4 7 5 6 5 35 6 Cukup Tuntas

21 U 8 4 5 6 4 5 32 6 Cukup Tuntas

22 V 7 5 6 4 4 5 31 5 Hampir Cukup Tidak Tuntas

Jumlah 142 100 112 96 98 96 644 112

Nilai Rata-

Rata 6.45 4.55 5.09 4.36 4.45 4.36 29.27 5.09 Hampir Cukup Tidak Tuntas

f. Analisis Data Siklus I

Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan rumus :

M = N

fx

Page 51: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

39

Keterangan :

M = Rata-rata skor.

= Jumlah.

f = Frekuensi.

x = Nilai.

N = Jumlah individu.

Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Ketuntasan Perorangan

Jumlah Siswa Tuntas : 7 orang

Jumlah Siswa belum Tuntas : 15 orang

b. Ketuntasan Kelas

=

= 31,81 %

Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai

siswa yang berada di bawah rata-rata KKM, yaitu sebanyak 15 siswa dengan

presentasi 68,19%, sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata KKM

hanya 7 siswa dengan persentase 31,81%.

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada tabel di berikut ini :

Tabel 02 : Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Peringkat Perolehan

Nilai Siklus I Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui

Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

No. Nilai (x) Frekuensi (f) Fx Presentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 10 0 0 0 0

2. 9 0 0 0 0

Page 52: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

40

3. 8 0 0 0 0

112 = 5,09

22

(Hampir

Cukup)

4. 7 1 7 2,8% Lebih dari cukup

5. 6 6 36 27,27% Cukup

6. 5 9 45 42,66% Hampir Cukup

7. 4 6 24 27,27 Kurang

8. 3 0 0 0 0

9. 2 0 0 0 0

10. 1 0 0 0 0

Jumlah 22 112 100% 0

Berdasarkan tabel di atas telah menunjukkan kemampuan siswa dalam

menyimak melalui metode bermain peran pada siklus I siswa mencapai nilai rata-

rata 5,09 dengan rincian nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 1 orang (2,8%)

nilai 6 kategori cukup sebanyak 6 orang (27,27%), nilai 5 kategori hampir cukup

sebanyak 9 orang (42,66%), nilai 4 kategori kurang sebanyak 6 orang (27,27%),

sehingga kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siklus I

dapat dikategorikan ke dalam kelompok hampir cukup sedangkan prosentase

keaktifan saat pembelajaran sebesar 66,6 % (terlampir)

Nilai tes evaluasi yang diperoleh selain untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik juga akan diumumkan didepan kelas. Hal ini dilakukan untuk

memotivasi peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran.

Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut dan hasil diskusi antara peneiliti

dengan kolaborator ada beberapa hal tindakan yang akan dilakukan pada tahap

berikutnya yaitu siklus II yang akan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar .

Tindakan tersebut yaitu:

1) Memberikan motivasi untuk semangat belajar kepada siswa.

2) Memaksimalkan pembelajaran melalui metode bermain peran.

3) Memberikan waktu pada siswa untuk bertanya

Page 53: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

41

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang

dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi

proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Tindakan

ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil

belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang

dilaksanakan pada tanggal 17 sampai dengan 19 Juni 2013.

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari

tindakan yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap

perencanaan ini adalah menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

untuk materi yang akan dibahas yang bersifat pengayaan (enrichment) dan

penyusunan soal-soal latihan.

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran

harus lebih diarahkan. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu yang

digunakan agar seluruh tahapan metode bermain peran dapat selesai sesuai waktu

yang diinginkan. Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas,

memberikan pengarahan kepada siswa secara detail dan dapat menjadikan suasana

kelas menjadi santai, tidak tegang dan tidak terburu-buru. Memberikan reward

kepada siswa yang cepat menguasai materi dan siswa yang turut aktif dalam

proses diskusi agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun prestasinya.

Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah pengulangan bermain peran

yang telah dilaksanakan pada siklus I. Target pada siklus II ini penerpan metode

bermain peran lebih optimal, siswa lebih baik dalam mengikuti proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dua pertemuan dengan alokasi

waktu (2x45 menit) tiap pertemuannya.

Page 54: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

42

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dalam siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni

2013. Guru membuka kegiatan belajar dengan berdoa bersama, dilanjutkan

dengan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan

tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa penjelasan tentang bermain

peran dengan cara guru mendemonstrasikan dialog yang terdapat pada naskah

drama.

Pada siklus II ini respon positif cukup baik diberikan oleh para siswa, hal ini

terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa yang

mengobrol atau membuat kegaduhan berkurang. Dan terdapat beberapa siswa

yang bertanya seputar materi pelajaran. Begitu pula saat pelaksanaan bermain

peran dan diskusi, siswa lebih bersemangat. Setelah itu siswa menyampaikan

hasil diskusinya.

Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan membuat

kesimpulan bersama dan mengulang materi pelajaran secara singkat.

Berdasarkan hasil catatan lapangan, siswa sudah mulai terbiasa dengan

pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran terlihat dari antusias

siswa saat bermain drama dan diskusi.

b) Pertemuan kedua

Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2013, dengan jumlah siswa 22

orang. Guru membuka kegiatan belajar dengan berdoa bersama dilanjutkan

memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Pada siklus II ini pelaksanaan metode bermain peran pada saat bermain drama

dan diskusi dimodifikasikan agar siswa tidak jenuh dalam pelaksanaannya yakni

dengan cara anggota setiap kelompok di rolling ( Putar ) dari kelompok

sebelumnya pada siklus I, dengan cara ini terlihat siswa lebih excating dalam

melaksanakan diskusi.

Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan membuat

kesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Pada pertemua kedua ini tes diberikan.

Page 55: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

43

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan

menyimak siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan

sebelumnya. Tes dilakukan selama 30 menit.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Pada pelaksanaan siklus II hasil yang diharapkan adalah meningkatnya nilai

tes hasil belajar. Setelah dilaksanakannya tes akhir siklus II nilai yang diperoleh

oleh siswa sudah mencapai diatas nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yakni

nilai siswa diatas 65.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada siklus II, diperoleh deskripsi

bahwa strategi pembelajaran metode bermain peran telah memberikan kontribusi

baik terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai

indikator pencapaian hasil yang telah ditetapkan pada awal penelitian.

e. Hasil Evaluasi Siklus II

Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel : Data Hasil Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Menyinak

Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama

Siswa

Item Skor

Mentah

Skor

Standar Kategori

Tuntas

/Tidak

Tuntas 1 2 3 4 5 6

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12

1 A 9 7 6 6 8 7 42 8 Baik Tuntas

2 B 8 6 6 5 9 7 41 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

3 C 7 5 6 4 9 9 40 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

4 D 8 4 5 7 6 6 36 6 Cukup Tuntas

5 E 8 5 7 8 8 6 42 8 Baik Tuntas

6 F 8 5 6 6 6 5 36 6 Cukup Tuntas

7 G 7 6 7 6 8 8 42 8 Baik Tuntas

8 H 9 8 5 6 9 7 44 8 Baik Tuntas

9 I 8 6 7 7 8 8 44 8 Baik Tuntas

10 J 7 5 5 7 9 9 42 8 Baik Tuntas

Page 56: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

44

11 K 8 6 6 8 7 6 41 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

12 L 7 8 6 5 6 7 39 6 Cukup Tuntas

13 M 8 6 6 7 7 6 40 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

14 N 8 7 6 6 8 8 43 8 Baik Tuntas

15 O 8 7 6 8 7 8 44 8 Baik Tuntas

16 P 8 6 6 8 7 8 43 8 Baik Tuntas

17 Q 8 7 6 5 7 8 41 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

18 R 9 7 6 7 8 7 44 8 Baik Tuntas

19 S 8 7 7 6 7 8 43 8 Baik Tuntas

20 T 8 7 6 5 8 7 41 7 Lebih dari

Cukup Tuntas

21 U 8 6 7 6 7 8 43 8 Baik Tuntas

22 V 8 6 8 8 6 8 46 8 Baik Tuntas

Jumlah 175 137 136 141 165 161 917 164

Nilai Rata-

Rata 7.95 6.23 6.18 6.41 7.50 7.32 41.68 7.45 Lebih dari Cukup Tuntas

f. Analisis Data Siklus II

Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan rumus :

M = N

fx

Keterangan :

M = Rata-rata skor.

= Jumlah.

f = Frekuensi.

x = Nilai.

N = Jumlah individu.

Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

c. Ketuntasan Perorangan

Jumlah Siswa Tuntas : 20 orang

Jumlah Siswa belum Tuntas : 2 orang

d. Ketuntasan Kelas

=

= 90,90 %

Page 57: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

45

Hasil belajar pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dibandingkan

dengan siklus I karena masih ada nilai siswa yang berada di bawah rata-rata

KKM, yaitu sebanyak 2 siswa dengan presentasi 9,10%, sedangkan siswa yang

mendapat nilai diatas rata-rata KKM hanya 20 siswa dengan persentase 90,90%.

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada tabel di berikut ini :

Tabel 04 : Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Peringkat Perolehan

Nilai Siklus II Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui

Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

No. Nilai (x) Frekuensi (f) Fx Presentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 10 0 0 0 0

164 = 7,45

22

(Lebih dari

Cukup)

2. 9 0 0 0 0

3. 8 13 104 59,10% Baik

4. 7 6 42 27,27% Lebih dari cukup

5. 6 3 18 13,63% Cukup

6. 5 0 0 0 0

7. 4 0 0 0 0

8. 3 0 0 0 0

9. 2 0 0 0 0

10. 1 0 0 0 0

Jumlah 22 164 100% 0

Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus II ini

adalah 7,45 dengan rincian nilai 8 kategori baik sebanyak 13 orang (59,10%)

,nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 6 orang (27,27%), nilai 6 kategori

cukup sebanyak 3 orang (13,63%), Prosentase keaktifan saat pembelajaran sebesar

78,57 % (terlampir), sehingga peningkatan kemampuan menyimak melalui

metode bermain peran pada siklus II dapat dikategorikan ke dalam kelompok

lebih dari cukup.

Page 58: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

46

Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak perlu lagi

melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganalisis cerpen melalui pembelajaran

inkuiri, sebab hasil yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria nilai baik yang

ditentukan peneliti.

1. Rekapitulasi Hasil Penelitian

Tabel 05 : Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui

Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I dan

Siklus II.

No Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan

1 2 3 4 5

1 A 5 8 Meningkat

2 B 5 7 Meningkat

3 C 6 7 Meningkat

4 D 5 6 Meningkat

5 E 5 8 Meningkat

6 F 6 7 Meningkat

7 G 4 8 Meningkat

8 H 6 8 Meningkat

9 I 4 8 Meningkat

10 J 5 8 Meningkat

11 K 4 7 Meningkat

12 L 4 6 Meningkat

13 M 6 7 Meningkat

14 N 4 8 Meningkat

15 O 5 8 Meningkat

16 P 7 8 Meningkat

17 Q 4 7 Meningkat

18 R 5 8 Meningkat

19 S 5 8 Meningkat

20 T 6 7 Meningkat

21 U 6 8 Meningkat

22 V 5 8 Meningkat

Jumlah 112 164

Nilai Rata-Rata 5.09 7.45

Page 59: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

47

C. Pembahasan Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil Siklus I dan II diatas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan menyimak melalui penerapan metode bermain peran pada siswa kelas

III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan

pada tiap siklus dari siklus I dan siklus II. Perinciannya sebagai berikut :

1. Pada siklus I peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain

peran dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata 5,09 yang dikelompokan ke

dalam kategori hampir cukup dengan prosentase keaktifan saat pembelajaran

sebesar 66,6 %

2. Pada siklus II peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain

peran dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata 7,45 yang dikelompokan ke

dalam kategori lebih dari cukup dengan prosentase keaktifan saat

pembelajaran sebesar 78,57 %

Adapun hasil peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain

peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dari

siklus I dan siklus 2 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 01 : Hasil Belajar Kemampuan Menyimak melalui metode

bermain peran Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2

Depok Tahun Pelajaran 2012/2013 Dari Siklus I dan Siklus

II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SIKLUS ISIKLUS II

Page 60: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

48

Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam menyimak

melalui metode bermain peran mengalami peningkatan. Dari hasil tes siklus I nilai

rata-rata yang diperoleh siswa 5,09, pada siklus II mengalami peningkatan yang

lebih baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa menjadi 7,45. Sehingga

kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siswa kelas III MI

Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan.

Page 61: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Upaya

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Bermain Peran pada

Siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini

terlihat perolehan hasil belajar yang peneliti berikan setiap akhir siklus. Perolehan

hasil belajar siswa pada siklus I mencapai rata-rata 5,09 dan masih terdapat 15

orang siswa yang mendapat nilai dibawah target penelitian yaitu 65.

Pada siklus II, rata-rata belajar siswa mencapai 90,90 atau sudah berada

diatas nilai KKM yaitu 65, berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I

dan siklus II, maka hipotesis tindakan diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan menyimak teks

cerita.

B. Saran-saran

1. Guru bahasa Indonesia, hendaknya guru lebih meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar khususnya menyimak.

2. Guru dapat menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran sastra

khususnya dalam menyimak.

3. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok,

maka kemampuan keterampilan menyimak dapat ditingkatkan lagi.

4. Guru hendaknya memberi dorongan atau memotivasi siswa yang kurang

mampu, dengan jalan lebih banyak memberi latihan khususnya latihan

menyimak.

Page 62: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

50

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu Stategi Belajar Mengajar,Bandung: Pustaka Setia, 2005

Akhadiat, S. dkk. Bahasa Indonesia,Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

1992

Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

pers, 2003

Sunarnatana, Nurkencana, Evaluasi Pendidikan,Surabaya: Usaha Nasional, 1986

Ramayulis Prof. Dr. H., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002

Razak Abdul. Dkk. Kompilas Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan

Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010

Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: alfabeta, 2010

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B, Bandung:CV

Alfabeta, 2009

Suyatno, Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra ,Surabaya : SIC,2004

Tarigan, Djago.. Pendidikan Keterampilan Berbahasa, Jakarta : Universitas

Terbuka, 2004.

Vismaia, Kartimi, T. & Sutari, I..Program Penyetaraan Pendidikan Guru Bahasa

(Menyimak), Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen, 1997

Page 63: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

51

LAMPIRAN -LAMPIRAN

Page 64: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

52

Lampiran : 1

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

MI MUHAMMADIYAH 2

KEL/KEC. BEJI KOTA DEPOK

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah 2 Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Bhs.Indonesia Th. Pelajaran : 2012/2013

Kompetensi Dasar

Rata-rata

A B C

1 3 Tema : Peristiwa

Mendengarkan :

Memahami Teks Cerita dan Teks drama anak

yang di lisankan

65 60 70 65

Berbicara :

Mengungkapkan Pikiran,Perasaan dan

Pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan

bercerita

70 60 65 65

Membaca :

Memahami Teks dengan membaca intensif

(150-200 kata) dan membaca puisi 65 70 60 65

Menulis :

Mengungkapkan Pikiran,perasaan, dan

informasi dalam bentuk paragraf dan puisi 65 65 65 65

Rata-rata 65

Penentuan KKM 65

Keterangan :

A. Kompleksitas

B. Sarana Pendukung

C. Kemampuan Siswa

Depok, 14 Juli 2012 Mengetahui Guru Kelas III

Kepala MI Muhammadiyah 2

SAHABUDDIN,S.Pd.I LILIS SURYANI,S.Pd

NIP. NIP.

Page 65: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

53

Lampiran : 2 Lembar Hasil Observasi

Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus I

Sekolah : MI Muhammadiyah 2 Hari/ Tanggal : 3 Mei 2013 Peneliti : Heryani Jam Ke : 1 Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen

4

2 Guru menseting kelas

2

3 Guru menyampaikan motivasi belajar 2

4 Guru menyampaikan apersepsi

2

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2

6 Guru menyampaikan materi pembelajaran

4

7 Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.

4

8 Keterampilan guru dalam membimbing peserta didik dalam diskusi

3

9 Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.

2

10 Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik

2

11 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk memajang hasil pekeerjaannya

2

12 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya

2

13 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk menjadi tutor sebaya

2

Page 66: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

54

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

14 Keterampilan guru dalam memberi pertannyaan/kuis yang bervariasi

3

15 Keterampilaan guru dalam memberi evaluasi

3

16 Keterampilaan guru dalam memberi tugas remidi

2

17 Keterampilaan guru dalam memberi tugas pengayaan

3

18 Keterampilaan guru dalam memberi soal PR 3

19 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran

2

20 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran

4

Jumlah 0 22 15 16

Skor Total 53

Jumlah Maksimal 80

Prosentase keberhasilan pembelajaran guru:

Nilai = %100MaksimumSkor

totalskor

Nilai = 25.66%10080

53 %

Depok, 3 Mei 2013 Peneliti Kolabolator

HERYANI LILIS SURYANI,S.Pd

Page 67: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

55

Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus I

Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah 2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pokok : Menyimak Hari/Tanggal : 3 Mei 2013 Jam Pelajaran Ke : 1 Jumlah peserta didik yang waktu diamati : 22 anak Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan materi

3

2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahansetting kelas

2

3 Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru

3

4 Keaktifan peserta didik saat dibimbing oleh guru dalam diskusi

3

5 Keaktifan peserta didik dalam bertanya 3

6 Keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan hasil pengerjaan di media tempel

3

7 Keaktifan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya

3

8 Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya

2

9 Keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan dari guru atau kuis

2

10 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal remidi

2

Page 68: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

56

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

11 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan tugas pengayaan

3

12 Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang pentingnya materi

3

Jumlah 0 8 24 0

Jumlah Skor 32

Jumlah Maksimal 48

Keterangan: KRITERIA PENILAIAN, KLASIFIKASI KEAKTIFAN, 1 = Kurang 40% = Kurang 2 = Cukup 41 – 60 % = Cukup 3 = Baik 61% - 80% = Baik 4 = Sangat Baik 81% = Sangat Baik

Prosentase keaktifan siswa = 48

32x 100 = 66.6 %

Keaktifan siswa pada klasifikasi cukup

Depok, 3 Mei 2013

Peneliti Kolabolator

HERYANI LILIS SURYANI,S.Pd

Page 69: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

57

Lampiran : 3

Lembar Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus II

Sekolah : MI Muhammadiyah 2 Hari/ Tanggal : 17 Juni 2013 Peneliti : Heryani Jam Ke : 1 Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen

4

2 Guru menseting kelas 4

3 Guru menyampaikan motivasi belajar 4

4 Guru menyampaikan apersepsi

4

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4

6 Guru menyampaikan materi pembelajaran 4

7 Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.

3

8 Keterampilan guru dalam membimbing diskusi

3

9 Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.

2

10 Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik

3

11 Keterampilaan guru dalam memberi tugas bimbingan siswa yang belum bisa

3

12 Keterampilaan guru dalam memberi tugas tutor sebaya

3

Page 70: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

58

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

13 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran

3

14 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran

4

Jumlah 0 2 26 20

Skor Total 48

Jumlah Maksimal 56

Prosentase keberhasilan pembelajaran guru:

Nilai = %100MaksimumSkor

totalskor

Nilai = %10056

48 85,71 %

Depok, 17 Juni 2013 Peneliti Kolabolator

HERYANI LILIS SURYANI,S.Pd

Page 71: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

59

Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus II

Satuan Pendidikan : MI Muhamadiyah 2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pokok : Menyimak Hari/Tanggal : Senin, 17 Juni 2013 Jam Pelajaran Ke : 1 Jumlah peserta didik yang waktu diamati : 22 anak

Petunjuk: Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut..

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan dari guru

3

2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahan setting kelas

3

3 Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru

3

4 Keaktifan peserta didik saat berdiskusi

4

5 Keaktifan peserta didik dalam bertanya 2

6 Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya

3

7 Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan

4

Jumlah 0 2 12 8

Jumlah Skor 22

Jumlah Maksimal 28

Prosentase keaktifan siswa = 28

22x 100 = 78,57 %

Depok, 17 Juni 2013 Peneliti Kolabolator

HERYANI LILIS SURYANI,S.Pd

Page 72: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

60

l l*t

#il

,*>i '-'t" ---

Page 73: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

6t

Page 74: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

62

Page 75: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

63

Page 76: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

64

Page 77: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

-I

65

,d,,lrrrrlItlltt]

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No-Dokurnen : FITK.FR.AKD-O82

UIN JAKARTA Tgl. Terbil : I Maret 2010

FTTK No. Revisi : 01

Jl.k.F{.Juanda No95 Cioutat 15412 trndonesia Hal ltrSI,RAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01ff.1/l(M-Ol.3l ......nOrcLamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

KepadaY&.Kepala MI Muhammadiyah 2

Kec. Beji DepokDi

Tempat

Jakart4 01 Juli 2014

As salarnu' al aikurn Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

NamaNIMJurusanSemesterJudul Skripsi

I{eryani809018300621PGMI DUOL MODEYItrUpaya meningkatkan kemampuan menyimak melalui metode bermain peranPada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depolc

Adalah bemr mahasiswa/I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IIIN Jakarta yang sedarlg rn€nyusun

skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise0 di sekolah yang Saudara Pimpin

Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian

dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaihtm Wr. Wb.

A.n DekanKajur Pendidikan Guru MI

O8l$.n'Dr. rauraan, MANIP 19761 107200701 1013

Tembusan:

1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswe yang bersangkutan

Page 78: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

[nAJLlS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH [,IUHAltdBtADlYAHCABANG BEJI KOTA DEPOK

MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMAI}IYAH 02TERAKREDITASI: B

Atamat: Jl. Juragan Sinda No. 28 Kel. Kukusan Kec. BejiDepok 16425 Telp. (021) 7872440

SI'RAT KEIERANGAI.{ W PENELITIANNOMOR:29llIIM 0Pr'}tr|2at4

Yang bertanda tangan dibaxnh ini, kepalaifcdnasat lhfuMlal, M*hamna&yah 2

fufusn@*, dengan bahwa:

Nama : I{eryani

IenisKelamin : Perempuan

NIM :8O9018300621

Tenrpt& TgLLahir : Bogor,29 O}tober 1969

Alamu Rumah : JI-KHM Usman No- 74A Kehuahan Kukusan RT 04 RW 04

Kwamatan Beji Kota Depok.

Meneranglan bahwa nama di atas telah melaksanakan penelitian (riset) di lv{adrasah

Ibtidaiyah Muhammadiyah 02 lftrhrsan Kecamatan Beji Kota Depoh uotuk melergkapi karya

ilmiahnya (slripsinya) yary berjudul *Aprya Meilingk&an Ka*wpilaa Meryi,tnurk nrddui

Made turuin Pqaa (Rdl Wt rgl Nda {tunw Xdss III MI MuhM*** 2 DqCIk'.

Demikian $rat k€terengan ini diberikan agar dapqt dipergunakan sebaik-baiknya .

Depok, zgiuli 2014

Page 79: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

67

UJI REPERENSI

Nama : HERYANI

NIM : 809018300621

Judul : Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui

Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III

MI Muhammadiyah 2 Depok

No Referensi Paraf

Pembimbing

1 Abdul Razak. Dkk. Kompilas Undang-undang dan

Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta: FITK UIN

Syarif Hidayatullah. 2010) hlm.330

2 Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta

: Kalam Mulia, 2002),h.184

3

Abu Ahmadi, Stategi Belajar Mengajar. (Bandung:

Pustaka Setia, 2005).h.82

4

Basyirddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama

Islam,(Jakarta: Ciputat pers, 2003)..h.52

5 Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002).h.85

6 Vismaia, Kartimi, T. & Sutari, I..Program Penyetaraan

Pendidikan Guru Bahasa (Menyimak). Jakarta. Balitung

Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997)

7 Akhadiat, S. dkk.. Bahasa Indonesia,Jakarta,Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi1992

8 Tarigan, Djago.. Pendidikan Keterampilan Berbahasa.

Jakarta. Universitas Terbuka2004.

9 Suyatno.. Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra.

Surabaya. SIC 2004

10 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung:

alfabeta, 2010 ), h. 11

Page 80: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

68

11 Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan,

Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.25

12 Sugiono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan

R&B,Bandung:CV Alfabeta,2009,h.147

Page 81: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

69

Lampiran : 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS 1

Nama Sekolah : MI MUHAMMADIYAH 2 Mata Pelajaran : Bhs.Indonesia Kelas/Semester : III/2 Tahun Ajar : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Model Pembelajaran : Cooperative Learning Metode Pembelajaran : Bermain Peran

STANDAR KOMPETENSI 1. Mendengarkan : Menyimak Teks Cerita dan Teks Drama yang dilisankan

KOMPETENSI DASAR Memberikan Tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya

INDIKATOR Pertemuan : 1 1. Mendengar pokok pokok isi pengalaman yang di dengar 2. Menanggapi cerita pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri Pertemuan : 2 1. Menceritakan kembali pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan : 1 1. Membaca wacana dengan tepat

2. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis

3. Melakukan percakapan sederhana

Pertemuan : 2 1. Membaca wacana dengan tepat

2. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis

3. Melakukan percakapan sederhana

MATERI AJAR PERISTIWA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Guru memberi salam

2.

3. Guru mengajak siswa untuk

bernyanyi sebelum memulai

1. Siswa menjawab salam

2.

3. Siswa mengkondisikan untuk

belajar.

1. Menghormati orang

yang lebih tua.

2. Menghormati orang

yang sedang bicara

Page 82: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

70

pelajaran

4.

5. Guru menjelaskan kompetensi

yang akan dicapai

6.

Pengenalan materi pelajaran

kepada siswa

1.

2.

3. Guru menyiapkan alat peraga

untuk membangkitkan

keingintahuan siswa terhadap

pokok bahasan

4.

5. Mengkaitkan pokok bahasan

dengan pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

6.

4.

5.

6. Siswa mendengarkan dengan

seksama kompetensi yang akan

dicapai

7.

8. Kegiatan Tanya jawab

9.

Mengembangkan minat dan rasa

ingin tahu terhadap pokok

bahasan.

10.

11. Berusaha mengingat

pengalaman sehari-hari dan

menghubungkannya dengan

pokok bahasan.

Kegiatan Inti ( 60 menit ) 2.a Eksplorasi ( 30 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Membentuk 5 kelompok yang

terdiri dari 4 orang secara

heterogen

2. Guru menjelaskan proses

bermain peran

3. Guru membagikan naskah

drama yang telah disiapkan

kepada para siswa.

4.

5. Guru memberikan tugas

kepada masing-masing

kelompok untuk bermain

drama untuk kemudian

mendiskusinya

1. Para siswa mengkondisikan

untuk duduk sesuai dengan

kelompoknya masing-masing

2.

3.

4. Para siswa menyimak petunjuk

yang diberikan oleh guru dan

bertanya apabila ada hal yang

tidak dimengerti

5.

6. Para siswa membaca dengan

seksama materi pelajaran yang

telah diterimanya

7.

8. Para siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru secara

mandiri.

1. Disiplin

2. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

3. Rasa ingin tahu

4. Kerjasama

5. Menghormati

pendapat orang lain

2.b Elaborasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Meminta salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas

dengan kalimat mereka sendiri

1. Mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas dan

mencoba memberi kesimpulan

tentang materi

1. Keberanian

mengungkapkan

pendapat

2. Menghormati

pendapat orang lain

Page 83: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

71

2.c Konformasi ( 20 Menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Mengklarifikasi konsep

konsep siswa yang masih

salah

2.

3. Memberikan umpan balik

terhadap hasil kerja seluruh

kelompok dan memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang telah

menunjukkan hasil kerja baik.

1. Mencermati dan berusaha

memahami penjelasan guru

2. Menerima umpan balik terhadap

hasil kerja seluruh kelompok

dan menerima penghargaan

untuk kelompok yang telah

menunjukkan hasil kerja baik

3. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

Penutup ( 10 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Guru memberikan kesimpulan

akhir dari kegiatan

pembelajaran

2. Guru memberi salam

1. Siswa menyimak apa yang

disampaikan oleh guru

2. Siswa menjawab salam

3. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

PENILAIAN

Prosedur

1. Evaluasi Proses : Pengamatan proses pembelajaran

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Tes tulis pada pembelajaran

Jenis

1. Evaluasi Proses : Pengamatan Siswa

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Tertulis

Bentuk

1. Evaluasi Proses : aktivitas siswa

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Subjektif

Alat

1. Evaluasi Proses : lembar pengamatan

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : soal evaluasi

LAMPIRAN

1 Rangkuman materi

2 Lembar pengamatan aktivitas siswa

3 Soal evaluasi

4 Kunci jawaban

Depok, Mei 2013 Mengetahui Kepala Madrasah, Peneliti SAHABUDDIN,S.Pd.I HERYANI NIP : NIM :

Page 84: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

72

Materi :

JAJAN SEMBARANGAN

Narator :

Jam istirahat telah tiba. Anak-anak keluar dari kelas. Tidak ada satu orang pun

yang di dalam kelas pada saat jam istirahat. Pintu kelas ditutup.

Badu : man, ayo kita jajan!

Iman : ayo, jajan dimana du, Du?

Badu : jajan di warung pinggir jalan saja

Iman : di sana banyak debu dan dekat parit, pasti banyak lalat

Badu : di sana makanannya enak-enak dan bermacam-macam

Iman : tapi kalau dihinggapi lalat kita bisa sakit perut. Aku jajan di

warung sekolah saja

Badu : sudahlah kalau kamu tidak mau. Aku ke sana sendiri saja.

Narator :

Badu berjalan menuju warung di pinggir jalan

Bel tanda masuk berbunyi. Naka-anak masuk ke ruang kelas masing-masing

dengan tertib. Mereka melanjutkan pelajaran. Usai sekolah mereka pulang ke

rumah masing-masing.

Kira-kira pukul empat sore Iman datang ke rumah Badu. Mereka hendak bermain

sepak bola. Badu berjanji akan menunggu di depan rumah tapi Iman tidak melihat

Badu.

Iman : selamat sore!

Ibu Badu : selamat sore!

Iman : Badu ada bu?

Ibu Badu : ada, masuklah! Mau main sepak bola, ya?

Iman : benar, bu!

Ibu Badu : tapi Badu sedang sakit, Nak

Iman : sakit apa, bu? Tadi di sekolah baik-baik saja

Ibu Badu : sakit perut

Page 85: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

73

Iman : oh...., itu pasti akibat jajan sembarangan

Ibu Badu : jajan sembarangan?

Narator :

Iman mengangguk lalu menceritakan kejadiaan saat istirahat. Setelah itu, Iman

pun masuk ke kamar Badu. Badu sedang berbaring sambil memegang perutnya.

Iman : perutmu masih sakit Du?

Badu : sudah berkurang. Maaf Man, rencana kita batal

Iman : tidak apa-apa, tapi kamu harus ingat, jangan jajan di pinggir

jalan lagi. Lebih baik jajan di warung sekolah, kebersihannya

terjamin.

Badu : terima kasih Man.

Page 86: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

74

Soal Evaluasi

No Soal Jawaban Skor

1 Siapa tokoh Drama yang baru saja

kamu mainkan?

Iman,Badu dan Ibu

badu 10

2 Dimana latar drama dimainkan? Sekolah saat jam

istirahat dan rumah

badu

10

3 Apa yang badu dan Iman Kerjakan

saat jam istirahat?

Iman dan Badu hendak

jajan 10

4 Mengapa Iman lebih memilih jajan

diwarung sekolah?

karena kebersihan

diwarung sekolah lebih

higenis

10

5 Mengapa Badu Tiba-tiba sakit? Karena saat istirahat

badu jajan di warung

diluar sekolah yang

makanannya dihinggapi

lalat

10

6 Apa Amanat yang terkandung dalam

drama yang kamu mainkan?

Jajan sembarangan akan

menyebabkan

seseorang sakit

10

Jumlah 60

Page 87: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 2

Nama Sekolah : MI MUHAMMADIYAH 2 Mata Pelajaran : Bhs.Indonesia Kelas/Semester : III/2 Tahun Ajar : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Model Pembelajaran : Cooperative Learning Metode Pembelajaran : Bermain Peran

STANDAR KOMPETENSI 1. Mendengarkan : Menyimak Teks Cerita dan Teks Drama yang dilisankan

KOMPETENSI DASAR Memberikan Tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya

INDIKATOR Pertemuan : 1 4. Mendengar pokok pokok isi pengalaman yang di dengar 5. Menanggapi cerita pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri Pertemuan : 2 6. Menceritakan kembali pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan : 1 4. Membaca wacana dengan tepat

5. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis

6. Melakukan percakapan sederhana

Pertemuan : 2 4. Membaca wacana dengan tepat

5. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis

6. Melakukan percakapan sederhana

MATERI AJAR PERISTIWA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 7. Guru memberi salam

8.

9. Guru mengajak siswa untuk

bernyanyi sebelum memulai

pelajaran

13. Siswa menjawab salam

14.

15. Siswa mengkondisikan untuk

belajar.

16.

24. Menghormati orang

yang lebih tua.

25. Menghormati orang

yang sedang bicara

Page 88: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

76

10.

11. Guru menjelaskan kompetensi

yang akan dicapai

12.

Pengenalan materi pelajaran

kepada siswa

7.

8.

9. Guru menyiapkan alat peraga

untuk membangkitkan

keingintahuan siswa terhadap

pokok bahasan

10.

11. Mengkaitkan pokok bahasan

dengan pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

12.

17.

18. Siswa mendengarkan dengan

seksama kompetensi yang akan

dicapai

19.

20. Kegiatan Tanya jawab

21.

Mengembangkan minat dan rasa

ingin tahu terhadap pokok

bahasan.

22.

23. Berusaha mengingat

pengalaman sehari-hari dan

menghubungkannya dengan

pokok bahasan.

Kegiatan Inti ( 60 menit ) 2.a Eksplorasi ( 30 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 26. Membentuk 5 kelompok yang

terdiri dari 4 orang secara

heterogen

27. Guru menjelaskan proses

bermain peran

28. Guru membagikan naskah

drama yang telah disiapkan

kepada para siswa.

29.

30. Guru memberikan tugas

kepada masing-masing

kelompok untuk bermain

drama untuk kemudian

mendiskusinya

31. Para siswa mengkondisikan

untuk duduk sesuai dengan

kelompoknya masing-masing

32.

33.

34. Para siswa menyimak petunjuk

yang diberikan oleh guru dan

bertanya apabila ada hal yang

tidak dimengerti

35.

36. Para siswa membaca dengan

seksama materi pelajaran yang

telah diterimanya

37.

38. Para siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru secara

mandiri.

39. Disiplin

40. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

41. Rasa ingin tahu

42. Kerjasama

43. Menghormati

pendapat orang lain

2.b Elaborasi ( 15 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 44. Meminta salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas

dengan kalimat mereka sendiri

45. Mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas dan

mencoba memberi kesimpulan

tentang materi

46. Keberanian

mengungkapkan

pendapat

47. Menghormati

pendapat orang lain

Page 89: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

77

2.c Konformasi ( 20 Menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 48. Mengklarifikasi konsep

konsep siswa yang masih

salah

49.

50. Memberikan umpan balik

terhadap hasil kerja seluruh

kelompok dan memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang telah

menunjukkan hasil kerja baik.

51. Mencermati dan berusaha

memahami penjelasan guru

52. Menerima umpan balik terhadap

hasil kerja seluruh kelompok

dan menerima penghargaan

untuk kelompok yang telah

menunjukkan hasil kerja baik

53. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

Penutup ( 10 menit )

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 54. Guru memberikan kesimpulan

akhir dari kegiatan

pembelajaran

55. Guru memberi salam

56. Siswa menyimak apa yang

disampaikan oleh guru

57. Siswa menjawab salam

58. Menghormati orang

yang sedang

berbicara

PENILAIAN

Prosedur

1. Evaluasi Proses : Pengamatan proses pembelajaran

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Tes tulis pada pembelajaran

Jenis

1. Evaluasi Proses : Pengamatan Siswa

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Tertulis

Bentuk

1. Evaluasi Proses : aktivitas siswa

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : Subjektif

Alat

1. Evaluasi Proses : lembar pengamatan

2. Evaluasi Produk ( akhir ) : soal evaluasi

LAMPIRAN

1 Rangkuman materi

2 Lembar pengamatan aktivitas siswa

3 Soal evaluasi

4 Kunci jawaban

Depok, Juni 2013 Mengetahui Kepala Madrasah, Peneliti SAHABUDDIN,S.Pd.I HERYANI NIP : NIM :

Page 90: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

78

Materi :

HUKUMAN UNTUK PELANGGAR PERATURAN

Narator : Pagi itu, Ali dan Aisyah melangkah bergegas, keduanya tampak tergesah-gesah. Mereka

khawatir terlambat sampai di sekolah

Ali : (sambil melangkah lebih cepat dari Isah)

“ Ayo sah, cepat sedikit! Kita bakal terlambat nih.”

Isah : (dengan agak terpaksa, Isah mejajari langkah Ali)

“Iya, li…”

Narator :

Sampailah mereka dijalan raya, Sekolah mereka berada diseberang jalan.keduanya berdiri

di ujung tempat penyeberangan

Ali : “kita langsung menyeberang saja”

Isah : “ tapi lampu belum merah, li”

Ali : “ah, enggak apa-apa,sepi kok..!, kalau menunggu lampu merah,

kita bisa terlambat, sah :

Isah : “tidak boleh begitu, li…kita harus taat peraturan,dong.. kita

tunggu sebentar, pasti lampu merah segera menyala”

Narator :

Ali menuruti kata-kata Isah. Mereka kemudian menunggu. Tidak lama kemudian, lampu

merah menyala. Ali dan Isah pun bergegas untuk menyeberang. Namun, belum lagi dua

langkah mereka menyeberang, sebuah sepeda motor melesat, dengan kecepatan tinggi.

Ali : (sambil berteriak)

“awas, sah” (sambil menarik tangan Isah.)

“kamu tidak apa-apa,sah?’ (sambil menggandeng Isah

keseberang jalan)

“nih minum!” (sambil mengeluarkan botol minuman dari dalam

tasnya)

“gak apa-apa, kamu selamat kok”

Isah : (dengan wajah pucat dan dadanya masih turun naik tidak teratur,

Isah menenggak air yang diulurkan oleh Ali

Ali : (denga menggeram dan tangan mengepal)

“ngawur…, mestinya orang itu berhenti, lampu merahkan

seharusnya berhenti!”

Isah : (sambil menunjuk keseberang jalan)

“lihat, li?” lihat, pengendara motor yang tadi hampir menabrak

kita, ditangkap polisi”

“mau dibawa kemana mereka?”

Ali : “ke kantor polisi, dia kan baru saja melanggar peraturan lalu

lintas, “

Narator :

Ali dan Isah kemudian melanjutkan perjalananya ke sekolah, keduanya terlambar sampai

di sekolah, mereka langsung menuju kelas mereka.

Ali dan Isah : (sambil mengetuk pintu kelas)

Assalamu`alaikum pak guru?

Pak Ahmad : (muncul dari balik pintu kelas)

“waalaikum salam, Ali,Isah!! Kenapa kalian terlambat?

Ali : “maaf pak, kami terlambat datang, tadi di jalan Isah nyaris

Page 91: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

79

tertabrak sepeda motor..”

Pak Ahmad : (sambil mendekati Isah)

“bagaimana kondisimu, sah? “

Isah : “al-hamdulillah pak, saya tidak kenapa-napa, hanya kaget

saja…!!

Pak Ahmad : “syukurlah”

Ali : “dan, Alhamdulillah juga pak, pelakunya di tangkap polisi,

karena melanggar peraturan lalu lintas”

Pak Ahmad : “Kamu harus mengambil hikmah dari kejadian ini, orang yang

melanggar peraturan sudah seharusnya mendapatkan hukuman”

Page 92: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

80

Soal Evaluasi

No Soal Jawaban Skor

1 Siapa tokoh Drama yang baru saja

kamu mainkan?

Ali,Isah dan Pak

Ahmad 10

2 Dimana latar drama dimainkan? Jalan menuju sekolah 10

3 Peristiwa apa yang terjadi saat Ali dan

Isah berangkat sekolah?

Isah hampir tertabrak

pengendara bermotor 10

4 Bagaimana kondisi Isah? Isah selamat, ia hanya

kaget saja 10

5 Apa akibat bagi orang yang melanggar

peraturan?

Ditangkap polisi 10

6 Apa Amanat yang terkandung dalam

drama yang kamu mainkan?

Kita harus patuh

terhadap peraturan 10

Jumlah 60

Page 93: upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain

81

BIODATA PENULIS

Nama : Heryani

Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 29 Oktober 1969

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. KH.M.Usman RT 04/04 No.74 A kel.

Kukusan Kec. Beji Kota Depok

Pendidikan : 1. Lulus SD Tahun 1983 di SD Muhammadiyah 01

2. Lulus MTS Muhammadiyah Tahun 1986

3. Lulus SPG Tahun 1989 di SPG Al-Hidayah

Jakarta

Pekerjaan : Tenaga Pengajar di MI Muhammadiyah 2 Beji

Tahun 1991 – Sekarang


Recommended