BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan
yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Di bumi terdapat sekitar 1,3-1,4
milyard km3 air, yang terdiri dari 97,5 % air laut, 1,75% berupa es dan 0,73% yang
berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya. Air yang
digunakan untuk kesehatan haruslah memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitas, dimana secara kualitas, air haruslah tersedia dalam kondisi yang
memenuhi syarat kesehatan yang di tinjau dari aspek fisika, kimia dan
mikrobiologi, sedangkan secara kuantitas air haruslah tersedia dalam jumlah yang
cukup.
Air yang sering digunakan masyarakat adalah air yang berasal dari dalam
tanah atau disebut juga air tanah. Air tanah disebut juga air tawar karena rasanya
yang tidak asin seperti air laut, jenis air tanah salah satunya adalah air sumur,
namun air sumur yang berada di dekat pantai akan terasa sedikit asin yang
disebabkan karena adanya intrusi air laut.
Intrusi merupakan proses masuknya air laut ke air tawar sehingga
mengakibatkan air tawar menjadi asin akibat terkontaminasi dan tidak berfungsi
lagi sebagaimana mestinya. Bila intrusi ini sudah masuk ke dalam sumur maka air
sumur akan terasa asin maka air di dalam nya tidak bias dipakai lagi untuk
keperluan sehari-hari. Intrusi ini terjadi karena tekanan pada air laut lebih kuat
dibandingkan air tawar atau dengan kata lain tidak adanya keseimbangan antara
tekanan air laut dengan air tawar. Intrusi ini merupakan proses yang alami, namun
dapat juga terjadi karena gangguan dari manusia seperti adanya pergerakan atau
penggunaan air tawar yang berlebihan di daerah pantai, berkurangnya daerah
peresapan di daerah pantai, kurangnya vegetasi pada daerah pantai, banyaknya
bangunan permanen pada wilayah pantai, bentuk pantai yang relative landai serta
cepatnya proses abrasi laut yang merupakan faktor yang mempercepat terjadinya
intrusi air laut.
Rasa asin pada air sumur disekitar pantai berkaitan dengan salinitas,
dimana salinitas merupakan jumlah dari seluruh senyawa garam dalam gram pada
setiap kilogram massa air laut. Ion-ion utama pembentuk senyawa garam dalam
air laut adalah klorida(55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%),
kalsium (1%) yang terdiri dari bikarbonat, bromide, asam borak, strontium dan
florida. Senyawa garam pada air dalam jumlah tertentu masih dapat diizinkan
untuk berbagai macam keperluan, dimana persoalan salinitas ini akan timbul jika
senyawa garam melebihi dari kadar yang diizinkan, hal ini dapat mempengaruhi
terhadap kesehatan dan aktifitas manusia, toleransi dan respon makanan terhadap
tanaman dan erosi pada tanah.
Masyarakat di sekitar pantai Kota Padang dan di sekitar pantai Pesisir
Selatan banyak memamfaatkan air sumur untuk keperluan sehari-hari. Daerah
pantai adalah darratan yang berbatasan langsung dengan lautan yang pada
umumnya air tanah pada daerah pantai terpengaruh oleh intrunisi air laut.
Masyarakat disekitar pantai Kota Padang dan Pesisir Selatan kebanyakan
meninggunakan sumur sebagai sumber air bersih jika air sumurnya sudah berasa
asin tanapa mengatahui banyaknya kadar garam pada air tersebut. Berdasarkan
permasalahan diatas maka perlu dilakukan uji salinitas terhadap sumur disekitar
pantai Kota Padang dan pantai Pesisir Selatan serta membandingkan banyaknya
kadar garam yang telah terintrunisi oleh air laut. Metode yang digunakan untuk
pengujian salinitas air sumur pada penelitian ini adalah melalui metode
spektroskopi dengan alat spektrofotometer. Spektrofotometer merupakan sebuah
alat instrument untuk mengukur absorbsi atau penyerapan cahaya yang berkaitan
dengan intensitas cahaya dengan energi (panjang gelombang) tertentu oleh suatu
atom dan molekul.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan garam
pada air sumur sekitar pantai Kota Padang dan Pesisir Selatan dengan
menggunakan metode spektroskopi melalui perbandingan intensitas dan panjang
gelombang sampel uji terhadap sampel standar yang telah dibuat dari berbagai
kensentrasi senyawa garam NaCl
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada pengamatan spektrum cahaya yang
menggunakan alat spektrofotometer dengan lampu merkuri sebagai sumber
cahaya. Pengamatan dilakukan pada air sumur yang berada disekitar pantai Kota
Padang di daerah …………. dan pesisir pada daerah pasir putih dan karang
labung, parameter parameter yang diukur adalah intensitas cahaya dan posisi
sudut dari sampel. Hasil pengujian dibandingkan dengan sampel standar yang
terlebih dahulu dibuat beruapa larutan senyawa garam NaCl dengan berbagai
konsentrasi.
1.4 Manfaat
Mendapatkan informasi tentang salinitas air sumur yang digunakan
masyarakat disekitar pantai Kota Padang dan Pesisir Selatan dan dapat
membandingkan kualitas standar syarat-sayarat sehingga diketahui apakah air
tersebut masaih dapat dikomsimsi atau tidak oleh masyarakat luas.
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada labor eksperimen Fisika Unand dengan
menggunakan alat spektrofotometer, dengan mengambil air sumur di sekitar
pantai Kota Padang dan pantai Pesisir Selatan pada dua daerah masing-masing
yaitu pada Kota Padang air sumur yang dijadikan sampel diambil pada daerah
……. Sedangkan di Pesisir Selatan sampel di ambil pada daerah Pasir Putih dan
Karang Labung. Peta lokasi dapat dilihat pada Lampiran ……..
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan berupa seperangkat alat spektrofotometer, sumber
cahaya, interface, kuvet dan seperangkat computer yang disusun seperti gambar
berikut :
Bagian-bagian dari spektrofofometer serapan atorm merkuri adalah
sebagai berikut:
1. Lampu uap raksa (mercuri vapour light source)
Lampu uap raksa pada penelitian ini digunakan sebagai sumber cahaya.
Lampu uap raksa ini mempunyai beberapa spectrum cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda. Lampu uap merkuri mempunyai
panjang gelombang pada daerah cahaya tampak yaitu sekitar 180 nm
sampai 780 nm. Intensitas cahaya dari masing-masing spectrum inilah
yang akan diamati
2. Spektrofotometer
Spektrofotometer terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a. Celah Kolimator (collimating slit), yang berfungsi untuk
mengumpulkan berkas cahaya dari lampu merkuri.
b. Lensa Kolimator (collimating lens), berfungsi untuk menghasilkan
sinar yang sejajar atau parallel.
c. Monokromator, pada alat ini yang digunakan adalah kisi difraksi
(grating mount). Kisi difraksi berfungsi untuk menghasilkan cahaya
dengan warna yang berbeda dengan sudut disperse yang berbeda pula,
kisi ini mempunyai tipe 600 garis/mm .
d. Lensa Pemfokus (focusing lens), berfungsi unutk memfokuskan cahaya
yang melewatinya.
e. Celah Bukaan (aperture bracket), berfungsi sebagai celah untuk
menangkap cahaya yang diteruskan oleh lensa pemfokus agar
ditangkap oleh sensor cahaya. Celah bukaan terdiri dari 6 buah celah
dengan lebar bevariasi yaitu 0,1 mm, 0,2 mm, 0,3 mm, 0,5 mm, 1 mm,
dan 1,5 mm. celah yang berbentuk lingkaran dengan diameter 8 mm,
dilengkapi dengan lobang-lobang kecil dengan diameter 0,25 mm yang
mampu menangkap 10% dari cahaya yang melewatinyad an sebuah
lagi lingkaran yang memeiliki celah pada tepinya dengan lebar 2 mm.
semua celah bukaan itu terletak pada suatu lingkaran yang disebut
aperture disk. Celah bukaan berada pada sebuah piringan (disk) yang
disebut dengan aperture disk. Aperture disk dapa berotasi pada
sembilan posisi.
f. Sensor cahaya (high sensitivity light sensor), berfungsi untuk
menangkap cahaya yang melewati celah bukaan pada aperture disk.
g. Sensor gerak rotasi (rotary motion sensor), berfungsi untuk mengukur
besar sudut spectrum akibat pembelokan cahaya ketika melewati kisi
difraksi.
h. Piringan derajat (degree plate), berfungsi untuk menentukan besar
sudut putaran.
i. Batang optic (optic bench), meripakan batang yang panjangnya 60 cm
yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakna sensor rotasi, lensa
kolimator dan celah kolimator.
3. InterfaceMerupakan inti dari alat spektrofotometer yagn berfungsi sebagai
penghubung antara sensor yang di gunakan dengan computer. Jenis
Interface yang digunakan adalah PASCO Science Workshop 750 Interface.
4. Kuvet
Merupakan wadah tempat sampel, kuvet yang digunakan mempunyai
ketebalan 3 mm dan bersifat transparan. Penetapan kuvet ini harus tegak
lurus terhadap sinar yang masuk. Jika tidak maka intensitas sinar yang
masuk akan berkurang akibat adanya pemantulan dan pembiasaan oleh
dinding kuvet.
5. Computer
Digunakan sebagai alat untuk menampilkan data yang didapatkan melalui
pengukuran spektrofotometer.
3.2.2 Bahan
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah air sumur penduduk di
sekitar pantai Kota Padang dan Pesisir Selatan pada daerah masing-masing
sebanyak 10 sumur. Larutan garam NaCl sebagai sampel standar dengan berbagai
konsentrasi mulai dari 0,09 M dampai dengan 0,69 M dengan interval 0,05 M.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dealm beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan
sampel, persiapan alat, tahap pengambilan data dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Pengumpulan Sampel
Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah sampel air sumur yang
diambil dari sumur pendduduk yang tinggal di sekitar pantai Kota Padang
kelurahan ……. dan Pesisir Selatan kelurahan ……. Pada masing-masing
daerah diambil 5 sampel sebagai sampel uji
2. Tahap Persiapan Alat
Sebelum mengambil data, alat spektrofotometer harus dipasangkan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Spektrofotometer dihubungkan dengan arus DC dengan cara
menghubungkan dengan adaptor. Sensor cahaya dipindahkan ke posisi
kedua pada lengan sensor sehingga ada ruang untuk kuvet antara
bagian belakang aperture disk dan sensor cahaya.
b. Sumber cahaya dinyalakan dan dipanaskan selama lebih kurang 20
menit.
c. Science Workshop Interface dihubungkan ke keomputer.
d. Kabel sensor cahaya dihubungkan ke chanel analog A, dan kabel
sensor gerakan rotary ke chanel digital 1 dan 2.
e. Dalam program Science Workshop Interface, dipilih Rotary Motion
Sensor dan dihubungkan ke chanel digital 1 dan 2, dipilih Light
Sensor dan dihubungkan ke chanel analog A.
f. Dalam program diatur sensor gerak rotary untuk resolusi tinggi dan
Sample Rate menjadi 20 Hz.
g. Sensitivitas sensor cahaya diatur menjadi 10x.
h. Dipilih tampilan grafik.
i. Diatur tampilan grafik sehingga Light Intensity pada sumbu vertical
dan Angular Position pada sumbu horizontal.
j. Ruangan digelapkan
k. Digunkan lengan sensor cahaya pada spektrofotometer unutk memutar
piringan derajat sehingga sensor cahaya di luar warna terakhir dalam
orde terang pertama pola spectrum.
3. Tahap Pengambilan Data
Setelah alat dipersiapkan seperti langkah diatas maka untuk pengambilan
data dapat dilakukan dengan langkah berikut:
a. Sampel dimasukkan kedalam kuvet, dan kemudian kuvet di letakkan
pada tempat di spektrofotometer.
b. Tombol “start” ditekan pada program.
c. Lengan sensor cahaya didorong untuk menscan spectrum secara
lambat dan berkelanjutan dalam satu arah. Pola spectrum yang diambil
adalah orde satu pada salah satu sisi dari cahaya pusat, kemudian
melewati cahay pusat iu sendiri, dan kemudian pola spectrum orde
pertama pada sisi dari cahaya pusat.
d. Tombol “stop” ditekan pada program.
e. Langkah b dan d di ulang beberapa kali untuk masing-masing sampel.
4. Tahap Pengolahan Data
a. Data yang diperoleh berpa grafik hubungan antara intensitas cahaya
yang dilewatkan dan posisi sudut seperti contoh gambar …
Dari data posisi sudut yang terukur pada grafik dihitung panjang
gelombang dari tiap-tiap warna dengan menggunakan persamaan ….
Nilai Ө diperoleh dengan mengunakan persamaan ….