Download pptx - Tinea Korporis Pada Anak

Transcript
Page 1: Tinea Korporis Pada Anak

TINEA KORPORIS PADA ANAK

Oleh:

Marhamah Hasnul, S. Ked

BP. 0910312138

Case Report Session

Preseptor:dr. Yuniar Lestari, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK ROTASI IIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PUSKESMAS SEBERANG PADANG

Page 2: Tinea Korporis Pada Anak

TINEA CORPORIS

Definisi

• Dermatofitosis : penyakit jamur pada jaringan yang mengandung zat tanduk, seperti kuku, rambut, dan stratum korneum pada epidermis

• Tinea Korporis : infeksi jamur dermatofita pada tubuh (kecuali daerah bokong, kemaluan dan selangkangan), kaki (kecuali punggung dan telapak kaki), lengan (kecuali telapak tangan), dan leher.

Page 3: Tinea Korporis Pada Anak

Epidemiologi

• Semua umur

Etiologi

• T. Rubrum• M. canis• T. Tonsurans

Transmisi

• Antropofilik atau Transmisi dari manusia ke manusia Autoinokulasi• Zoofilik atau dari hewan ke manusia• Geofilik

Page 4: Tinea Korporis Pada Anak

Faktor Predisposisi

• kebersihan diri• Kebiasaan kontak dengan binatang• Suhu dan kelembaban udara• atopi• sistem imunitas• Pemakaian obat imunosupressan

Page 5: Tinea Korporis Pada Anak

PATOGENESIS

Dematofita

mensintesis keratinase

mencerna zat keratin

berkembang biak di struktur keratin

Cell-mediated immunity

PMN

• Atopi• Pemakaian kortikosteroid

topikal atau sistemik• Garukan• penyakit vaskular collagen

• Berkeringat• paparan dengan agen penyebab

saat bekerja• lokasi geografis• kelembaban udara yang tinggi

Dermatofitosis

Page 6: Tinea Korporis Pada Anak

DIAGNOSIS

Gejala Klinis

• Asimtomatik-gatal ringan• gatal bertambah bila berkeringat

Pemeriksaan Fisik

• Lesi kulit• Lesi kecil hingga lesi yang besar, bersisik, plak dengan pinggir tajam berbatas tegas, dengan atau tanpa pustul

atau vesikel. Memiliki sifa pinggir aktif dengan daerah sentral yang mulai sembuh, berbentuk polisiklik. Lesi dari infeksi zoofilik memiliki reaksi inflamasi yang lebih dengan tanda vesikel dan krusta pada tepi lesi, dan juga bula

Page 7: Tinea Korporis Pada Anak

DIAGNOSIS BANDING Dermatitis kontak alergi dermatitis atopi eritema anular Psoriasis dermatitis seboroik ptyriasis rosea ptyriasis alba ptyriasis versikolor eritema migrans sub akut lupus eritematosus

Page 8: Tinea Korporis Pada Anak

preparat Potassium Hydroxide atau KOH KOH 20% kuku dan kulit KOH 10% rambut

terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan becabang, maupun spora berderet (artrospora)

rambut akan yang dilihat adalah spora kecil (mikrospora) atau besar (makrospora) > diluar rambut (ektrotriks) atau didalam rambut (endotriks)

Kultur agar dekstrosa sabouraud Pemeriksaan dengan Lampu Woods

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Page 9: Tinea Korporis Pada Anak

PENATALAKSANAAN

Golongan Imidazoles

• Clotrimazole (Lotrimin, Mycelex)• Miconazole (Micatin)• Ketoconazole (Nizoral)• Econazole (Spectazole)• Oxiconizole (Oxistat)• Sulconizole (Exelderm)

Allylamines

• Naftifine (Naftin)• Terbinafine (Lamisil)

Page 10: Tinea Korporis Pada Anak

OBAT ANTIJAMUR SISTEMIK

Terbinafine 250-mg tablet.

Azole/imidazoles: itraconazole, ketokonazole,

triazole, fluconazole

Griseofulvin

Page 11: Tinea Korporis Pada Anak

LAPORAN KASUS

Page 12: Tinea Korporis Pada Anak

STATUS PASIEN Identitas Pasien

Nama/Kelamin/Umur : An. MA / laki-laki / 6 tahun 3 bulan

Alamat : Seberang Padang Utara Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-

lingkungan keluarga Status Perkawinan Orang Tua : Menikah Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Status Ekonomi Keluarga :Berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah

dengan penghasilan perbulan Rp. 1.000.000,-Pekerjaan Orang Tua :

Ayah : Buruh Ibu : Ibu Rumah Tangga

Page 13: Tinea Korporis Pada Anak

Kondisi RumahRumah permanen, perkarangan ada, luas

bangunan 6 x 8 m2Ventilasi kurangPencahayaan kurangListrik adaSumber air minum : PDAMJamban ada 1 buahSampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat

pembuangan sampah Kondisi Lingkungan Keluarga

Jumlah penghuni rumah 7 orang, ayah, ibu, 4 orang anak, adik ibu pasien

Aspek Psikologis di keluargaHubungan di dalam keluarga dan lingkungan

sekitarnya baik

Page 14: Tinea Korporis Pada Anak

Keluhan Utama

• Bercak kemerahan pada punggung atas yang bertambah gatal sejak 2 minggu yang lalu

Riwayat penyakit sekarang

• Bercak kemerahan yang terasa gatal pada punggung atas sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya gatal kemerahan kira-kira seukuran koin, kemudian semakin melebar serta dirasakan makin gatal. Bagian pinggir bercak lebih merah dibandingkan dengan bagian tengah. Gatal dirasakan terutama saat berkeringat. Panas dan perih pada lesi tidak ada.

• Bercak kemerahan gatal yang semakin lama melebar ke arah luar di bagian tubuh lain tidak ada.• Tidak terdapat kelainan pada kuku dan rambut seperti rambut rontok ataupun kuku yang sering patah

Page 15: Tinea Korporis Pada Anak

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien hanya mandi 1 kali sehari.

Pasien mengaku jarang mengganti pakaian jika berkeringat setelah bermain sehingga kondisi tubuh sering lembab.

Pasien sering bermain diluar rumah, berenang di batang air didekat rumahnya dan tidak mengganti pakaian setelah bermain.

Riwayat menggunakan pakaian dan handuk bersama-sama ada.

Riwayat penggunaan celana dalam ketat dan tidak menyerap keringat disangkal.

Tidak memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan seperti anjing dan kucing yang bulunya rontok dan mempunyai penyakit kulit.

Riwayat konsumsi obat-obatan pereda nyeri dan jamu tidak ada.

Pasien mengeluhkan dirumah terasa panas dan pasien sering berkeringat terutama pada siang dan malam hari.

Pasien belum pernah berobat sebelumnya.

Page 16: Tinea Korporis Pada Anak

Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit Keluarga

• Pasien tidak pernah menderita bercak kemerahan gatal yang semakin lama melebar ke arah luar

• Tidak ada anggota keluarga yang menderita menderita bercak kemerahan gatal yang semakin lama melebar ke arah luar

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan & Kebiasaan :

• Anak ketiga dari 4 bersaudara, ditolong oleh bidan, lahir spontan, BBL 2.800 gram, PBL 47 cm, langsung menangis.

• Riwayat imunisasi dasar anak lengkap• Riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik• Higiene dan sanitasi lingkungan cukup

Page 17: Tinea Korporis Pada Anak

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis

KU : BaikKesadaran : CMCNadi : 90x/

menitNafas : 24x/menitSuhu : 370CBB : 16kgTB : 107 cmBB/U : 76 %TB/U : 91 % IMT : 13,9 IMT/U : -2 SD - (-

1) SD

Status Gizi : NormalStatus Imunisasi :

LengkapMata :

Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik

KGB : tidak ada pembesaran KGB

Page 18: Tinea Korporis Pada Anak

Thorax

• Paru • Inspeksi : simetris kiri = kanan• Palpasi : fremitus kiri = kanan• Perkusi : sonor • Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)

• Jantung • Inspeksi : Iktus tidak terlihat• Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V• Perkusi : Batas-batas jantung dalam batas normal• Auskultasi : Irama teratur, bising (-)

Page 19: Tinea Korporis Pada Anak

AbdomenInspeksi : tidak tampak membuncit,

Distensi (-), Palpasi : Hepar/Lien tidak teraba, NT(-),

NL (-), Perkusi : TympaniAuskultasi : Bising usus (+) normal

Page 20: Tinea Korporis Pada Anak

STATUS DERMATOLOGIKUS

Page 21: Tinea Korporis Pada Anak

Lokasi : Punggung atas Distribusi : Terlokalisir Bentuk : Oval Susunan : Polisiklik Batas : Tegas Ukuran : Plakat Efloresensi : Plak eritema dengan pinggir

meninggi berupa papul-papul eritem, bagian tepi aktif dan bagian tengah menyembuh, terdapat skuama kasar di bagian tengah.

Page 22: Tinea Korporis Pada Anak

Status venereologikus : tidak ditemukan kelainan

Kelainan selaput lendir : tidak ditemukan kelainan

Kelainan kuku : tidak ditemukan kelainan Kelainan rambut : tidak ditemukan kelainan Kelainan kelenjar limfe: tidak ditemukan

pembesaran kelenjar limfe

Page 23: Tinea Korporis Pada Anak

Laboratorium

• Kerokan Kulit dengan KOH 20%

Diagnosis Kerja

• Tinea korporis

Diagnosis Banding

• Dermatitis numularis• Ptiriasis rosea• Psoriasis

Page 24: Tinea Korporis Pada Anak

DIAGNOSIS HOLISTIK DAN PENATALAKSANAAN

Aspek Personal

• Keluhan utama pasien adalah bercak kemerahan pada punggung atas yang bertambah gatal sejak 2 minggu yang lalu.• Hal yang dikhawatirkan oleh pasien dan ibunya adalah semakin meluasnya lesi dan menularnya penyakit ke anggota

keluarga yang lain, serta akan mengganggu konsentrasi pasien dalam belajar. • Harapan pasien dan ibu pasien agar keluhan dapat hilang dan sembuh dari penyakit.

Aspek Klinis

• Aspek klinis atau diagnosis kerja pasien berdasarkan ICD 10 adalah Tinea Korporis ( ICD 10 B.35.4).

Page 25: Tinea Korporis Pada Anak

Aspek risiko internal

• kebiasaan pasien mandi 1 kali sehari• mengganti pakaian 1 kali sehari• tidak mengganti pakaian setelah berkeringat banyak (misalnya setelah bermain)• berenang disungai dan membiarkan pakaian kering dibadan.

Aspek risiko eksternal dan psikososial

• Aspek risiko eksternal pasien adalah lokasi tempat tinggal pasien yang berada disekitar sungai, mengakibatkan pasien suka bermain dan berenang namun tidak mengganti pakaian yang lembab dan basah.

• Aspek psikososial yang mempengaruhi penyakit pasien adalah kurangnya pengetahuan tentang tinea (ICD 10 Z.559) dan kurangnya kesadaran terhadap pencegahan penyakit (ICD 10 Z.559).

Derajat Fungsional

• Berdasarkan derajat fungsional pasien adalah 1, yaitu mandiri dalam perawatan diri, bekerja atau beraktifitas di dalam dan di luar rumah.

Page 26: Tinea Korporis Pada Anak

PENATALAKSANAAN

Preventif :

• Menjaga kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari.• Sering mengganti pakaian terutama jika lembab dan setelah beraktivitas (bermain) yang mengeluarkan banyak keringat.• Menggunakan pakaian yang menyerap keringat• Hindari menggunakan pakaian yang berlapis-lapis.• Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang

Promotif :

• Hentikan penggunaan pakaian dan handuk secara bersama.• Memberikan saran agar menjemur pakaian di tempat yang terdapat

sinar matahari langsung.

Page 27: Tinea Korporis Pada Anak

Kuratif Dinas Kesehatan Kodya PadangPuskesmas Seberang Padang

Dokter : Marhamah HasnulTanggal : 14 Februari 2015

R/ Griseofulvin tab 125 mg No. XS1 dd tab 1 (malam hari) £

R/ CTM tab 4 mg No. VS3 dd tab ½ £

R/ Ketokonazole cream 2% tube No. I S applic loc dol £______________________________________Pro : An. MAUmur : 6 tahunAlamat : Seberang Padang

Page 28: Tinea Korporis Pada Anak

Rehabilitatif :

• Kontrol teratur ke puskesmas karena pengobatan memerlukan waktu yang lama (2-4 minggu).

• Jangan menggaruk lesi.• Mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Page 29: Tinea Korporis Pada Anak

BAB 5DISKUSI

Page 30: Tinea Korporis Pada Anak

Seorang pasien anak berumur 6 tahun 3 bulan datang ke balai pengobatan anak Puskesmas Seberang Padang dengan keluhan utama berupa bercak kemerahan yang terasa gatal di punggung sejak 2 minggu yang lalu. Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis menderita Tinea korporis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik sebagai berikut. Hasil anamnesis yang mendukung diagnosis adalah adanya keluhan pasien berupa gatal berwarna kemerahan yang awalnya seukuran koin, kemudian ukurannya semakin melebar. dari anamnesa yang dikatakan bahwa ukurannya semakin melebar ke arah luar sesuai dengan sifat dermatofita yang mencari keratin sehingga luas lesi akan semakin melebar.

Page 31: Tinea Korporis Pada Anak

Berdasarkan pemeriksaan fisik, diperoleh: keadaan umum baik, kesadaran CMC, dan vital sign dalam batas normal. Dari status dermatologi pasien didapatkan plak eritema di punggung atas berukuran plakat dengan pinggir meninggi berupa papul-papul, bagian tepi aktif dan bagian tengah menyembuh, terdapat skuama halus di bagian tengah, bentuk plak tidak khas, susunannya polisiklik, batas tegas. Berdasarkan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis kerja tinea corporis.

Pemeriksaan laboratorium rutin yang seharusnya dilakukan adalah pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH yang akan sangat membantu dalam membuat diagnosis pasti. Jika dilakukan pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH diharapkan ditemukan gambaran hifa panjang dengan spora.

Page 32: Tinea Korporis Pada Anak

Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah secara komprehensif yang terdiri dari terapi umum dan khusus. Terapi umum bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit maupun mencegah penyakit yang telah ada agar tidak bertambah parah dengan cara tidak menggaruk lesi, mencuci tangan setelah berkontak dengan tanah, menggunakan sarung tangan dan alas kaki/sepatu boot ketika berkontak dengan tanah, mandi minimal dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun setelah berkontak dengan tanah, memotong kuku, dan memakai pakaian yang berbahan dasar menyerap keringat. Serta mencegah penularan ke anggota keluarga yang lain yang serumah dengan tidak menggunakan handuk bersama.

Page 33: Tinea Korporis Pada Anak

Edukasi mengenai penularan mengenai tinea ini juga diberikan berupa penularan melalui manusia (antropofilik), binatang (zoofilik), maupun tanah (geofilik) yang mengandung elemen jamur, oleh sebab itu pasien dilarang untuk menggaruk kulitnya karena elemen jamur tersebut bisa menempel di kulit sehingga dapat menularkan ke bagian tubuh yang lain (antropofilik). Selain itu beritahukan kepada pasien bahwa penggunaan pakaian dan handuk bersamaan dengan pasien tinea dapat menularkan tinea (antropofilik). Untuk zoofilik, diterangkan bahwa penularannya pada binatang peliharaan seperti anjing, kucing yang mempunyai kelainan kulit dengan gambaran bulu-bulu rontok dan ada bintik-bintik pada kulit atau kurap. Untuk Geofilik, diterangkan untuk menggunakan sandal atau alas kaki jika berjalan ditanah.

Terapi khusus pada pasien ini diberikan Griseofulvin 1 x 160mg selama 2-4 minggu; CTM 3x2mg; Ketokonazol 2% cream 2x sehari. Edukasi penggunaan obat pada pasien yaitu mengenai terapi yang membutuhakan waktu lama (2-4 minggu) dan penggunaan ketokonazol cream dioleskan lebih sekitar 2-3 cm dari batas lesi yang terlihat.

Page 34: Tinea Korporis Pada Anak

LAMPIRAN

Page 35: Tinea Korporis Pada Anak

TERIMAKASIH