Transcript
Page 1: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

1

ANALISIS BAKTERI COLIFORM (FEKAL DAN NON FEKAL) PADA AIR SUMUR DI

KOMPLEK ROUDI MANOKWARI

SKRIPSI

MIRNA SARI RANDA

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI 2012

Page 2: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

2

ABSTRAK

Mirna Sari Randa. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non Fekal) pada Air Sumur Di Komplek Roudi Manokwari. Dibimbing oleh Derek Kor nelis Erari dan Rina Mogea.

Coliform merupakan bakteri indikator keberadaan bekteri patogenetik dan masuk dalam golongan mikroorganisme yang mengkontaminasi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran biologi berbahaya seperti Coliform (Fekal dan Non Fekal) pada air sumur warga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei dan wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini pengujian Coliform dilakukan dengan menggunakan media LB dan ECB dengan seri tabung 333 digunakan untuk melihat kekeruhan dan terbentuknya gas. Media TSIA digunakan untuk identifikasi bakteri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel air sumur di komplek Roudi tercemar dan terdeteksi memiliki rata-rata total Coliform sumur 1 adalah 35/100ml, sumur 2,3,4,5,7 adalah >1100, sumur 6 adalah 460/100ml, sumur 8 dan 10 adalah 36/100ml, dan sumur 9 adalah 150/100ml, dan didapatkan 4 isolat bakteri Fekal yaitu C.amalonatictus, C.diversus, P.vulgaris, dan E.coli. Keberadaan bakteri coliforn menunjukkan bahwa air tersebut tidak dapat dikonsumsi karena dapat mengakibatkan penyakit pada manusia yang mengkonsumsinya.

Kata kunci : Bakteri Coliform, Coliform Fekal non Fekal

Page 3: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Bakteri Ciliform (Fekal dan Non Fekal) pada Air Sumur

di Komplek Roudi Manokwari

Nama : Mirna Sari Randa

Nim : 200638023

Jurusan : Biologi

Program Studi : Biologi

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. D.K. Erari, M.Si Rina A. Mogea, S.Pi., M.Si

Diketahui,

Ketua Jurusan Dekan Fakultas MIPA

Jan H. Nunaki, S.Pd., M.Si Dr. Ir. Ishak Erari, M.Si

Tanggal lulus : 31 January 2012

Page 4: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

4

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TUHAN yang Maha Kuasa yang

telah memberikan karunia, kemampuan, serta hikmat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan

Non Fekal) pada Air Sumur Di Komplek Roudi Manokwari” yang disusun

sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana di Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Isak Erari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua

2. Jan H. Nunaki, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi

3. Ir. D.K. Erari, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Rina Mogea. S.Pi., M.Si

selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan waktunya

selama proses penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini

4. Simon Sutarno, S.Hut., M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan saran

dan motivasinya

5. Kedua orang tuaku Papa, Mama, kakak, adikku tercinta, kk Icha, Mama Yul,

kk Ocha, usi Feby, Bu Hans, ade Joy, dan seluruh keluarga besarku, atas

kasih sayang, semangat dan dukungan doa

6. Bapak dan Ibu rohani, teman-teman PAM Filadelfia, Sahabat-sahabatku :

k’Cha, k’Niko, ade Lia, Jeklyn, Angga, Lingga, Agus, Maya, Welby, Olove,

Evan, Mayang, Dwi, Ery, Lian, Asti, Elis, Winda, Sely, Echa, ayu, Wiwit,

atas semangat dan dukungannya, dan seseorang (Michael G Lewaherilla)

yang selalu mendukung, memberi semangat dan motivasi untuk tetap

berusaha menuju kesuksesan

7. Teman-teman Biologi 06 dan 07 atas dukungan dan kebaikannya

8. Masyarakat komplek Roudi Manokwari, yang telah memberikan ijin dalam

pengambilan sampel air sumurnya

Page 5: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

5

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini.

Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi kita

semua.

Manokwari, 31 Januari 2012

Penulis

Page 6: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis Lahir di Manokwari pada tanggal 24 Maret 1989. Menjalani

pendidikan atas di SMUN 01 Manokwari dari tahun 2003-2006. Pada tahun 2006

penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Jurusan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua Manokwari melalui

Seleksi Siswa Andalan Masuk (SESAMA) UNIPA. Kegiatan pertama yang

dilakukan semenjak menjadi mahasiswa adalah Kegiatan Pengenalan Kampus

Bagi Mahasiswa Baru dan Studi Pengenalan Lingkungan di Jurusan Biologi.

Merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara dari Bapak Johanis Patabang dan

Ibu Brendina Patongloan.

Page 7: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

7

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................

ABSTRAK........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................

RIWAYAT HIDUP.........................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................

i

ii

iii

iv

vi

vii

DAFTAR TABEL............................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR....................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................... xi

I PENDAHULUAN......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................. 1.2 Masalah.......................................................................... 1.3 Tujuan dan Manfaat.......................................................

1 3 4

II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 5

2.1 Peranan Air dalam Kehidupan....................................... 2.2 Kualitas Air................................................................... 2.3 Mikroorganisme Patogen yang dapat Mengkontaminasi Air.................................................... 2.4 Perhitungan Nilai Total Coliform..................................

5 5 7 9

III METODE PENELITIAN.......................................................... 10

3.1 Waktu dan Tempat........................................................ 3.2 Objek, Alat dan Bahan.................................................. 3.3 Metode........................................................................... 3.4 Variabel Pengamatan..................................................... 3.5 Pelaksanaan Penelitian..................................................

10 10 10 10 11

3.5.1 Persiapan Awal.................................................... 3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel............................... 3.5.3 Isolasi...................................................................

11 11 11

3.6 Analisis Data........................................................................ 16

IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 17

4.1 Karakteristik Sumur............................................................. 4.2 Most Probable Number (MPN)........................................... 4.3 Identifikasi Bakteri Gram-Negatif pada Air Sumur............

17 18 21

V PENUTUP............................................................................... 34

5.1 Kesimpulan.......................................................................... 5.2 Saran....................................................................................

34 34

Page 8: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

8

DAFTAR PUSTAKA................................................................... 36

LAMPIRAN................................................................................. 37

Page 9: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

9

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Karakteristi Sumur Warga.......................................... 17 2. Tabel 2. Jumlah Rata-rata coliform/100ml air sumur.............. 18 3. Tabel 3. Kadar maksimum jumlah coliform yang

Diperbolehkan pada air bersih.................................................. 19 4. Tabel 4. Morfologi dan Identifikasi pada Sampel Air Sumur.... 29 5. Tabel 5. Persentasi Bakteri pada Sampel air sumur................... 32

Page 10: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

10

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 1. Sumur warga............................................................. 17 2. Gambar 2. C.amolonatictus pada media EMB Agar................... 21 3. Gambar 3. Pewarnaan gram C.amolonatictus............................. 21 4. Gambar 4. C.amolonatictus pada media TSIA........................... 22 5. Gambar 5. C.amolonatictus pada uji Biokimia........................... 22 6. Gambar 6. C.diversus pada media EMB Agar........................... 23 7. Gambar 7. Pewarnaan gram C.diversus..................................... 23 8. Gambar 8. C.diversus pada media TSIA................................... 24 9. Gambar 9. C.diversus pada uji Biokimia.................................. 24 10.Gambar 10. P.vulgaris pada media EMB Agar......................... 25 11.Gambar 11. Pewarnaan gram P.vulgaris................................... 25 12.Gambar 12. P.vulgaris pada media TSIA................................. 26 13.Gambar 13. P.vulgaris pada uji Biokimia................................. 26 14.Gambar 14. E.coli pada media EMB Agar............................... 27 15.Gambar 15. Pewarnaan gram E.coli........................................ 27 16.Gambar 16. E.coli pada media TSIA...................................... 28 17.Gambar 17. E.coli pada uji Biokimia...................................... 28

Page 11: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Lampiran 1. Tabel Most Probable Number Mikroorganisme/

100ml sampel untuk seri 3 3 3.................................................. ... 38 2. Lampiran 2. Tabel Identifikasi Bakteri Gram-Negatif................... 39 3. Lampiran 3. Tabel uji pendugaan LB.............................................. 41 4. Lampiran 4. Tabel uji kepastian ECB............................................. 42

Page 12: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

12

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk

hidup yang lain. Pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus

diperhatikan semua pengguna air, termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan

harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan memperhitungkan

kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang (Efendy,

2003).

Air adalah materi esensial dalam kehidupan, tidak satupun mahluk hidup

di dunia ini yang tidak memerlukan air. Sel hidup baik tumbuhan maupun hewan,

sebagian besar tersusun oleh air seperti di dalam sel tumbuhan terkandung lebih

dari 75% atau didalam sel hewan terkandung lebih dari 67%. Dari sejumlah 40

juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak

lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara langsung dapat digunakan untuk

kepentingan manusia, 97% dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5%

berbentuk salju abadi yang baru dalam kedaan mencair dapat digunakan.

Keperluan sehari-hari terhadap air, berbeda untuk tiap tempat dan untuk tiap

tingkatan kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan semakin meningkat jumlah

keperluan akan air (Raini dkk, 1995). Menurut Dirtjen POM, Depkes di Indonesia

rata-rata keperluan air adalah 60 liter per kapita, meliputi 30 liter untuk keperluan

mandi, 15 liter untuk keperluan minum dan sisanya untuk keperluan lainnya.

Air tawar bersih yang layak minum, demikian langka di perkotaan.

Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah,

mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari

industri. Air tanah sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah

terkontaminasi rembesan dari tangki septik maupun air permukaan (Pudjarwoto,

1993).

Page 13: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

13

Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan tercemarnya air

sumur oleh bakteri golongan Coliform yang diakibatkan dari kepadatan penduduk,

buruknya sistem pembuangan limbah masyarakat, pembuatan wc, septik tank dan

sumur resapan yang kurang memenuhi persyaratan dengan baik ditinjau dari

kualitas maupun tata letaknya terhadap sumber pencemar.

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam

saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform merupakan bakteri indikator

keberadaan bakteri patogenik dan masuk dalam golongan mikroorganisme yang

lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk

menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak.

Bakteri koliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker.

Selain itu bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun

seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya

berlebih didalam tubuh. Bakteri koliform dapat digunakan sebagai indikator

karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini

dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu,

bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada patogen serta

lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan. Bakteri coliform fekal adalah bakteri

indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi

indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif

dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih

murah, cepat dan sederhana dari pada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh

bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi,

coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform artinya

kualitas air semakin baik.

Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram

negatif. Pada umumnya bakteri-bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherichia

ini, dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan bagi manusia seperti diare,

muntaber dan masalah pencernaan lainnya. Semua organisme selalu

membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan semua reaksi

biologis yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya air. Air memegang

Page 14: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

14

peranan penting bagi kehidupan manusia. Tetapi seringkali terjadi pengotoran dan

pencemaran air dengan kotoran-kotoran dan sampah. Oleh karena itu air dapat

menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, desentri, dan

kolera. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah

Salmonella typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma (Widiyanti dan

Ristanti 2004).

1.2 Perumusan Masalah

Air bersih sampai saat ini masih menjadi kendala terbesar dalam

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kepadatan penduduk menyebabkan

lahan banyak digunakan untuk pemukiman dan pembangunan sehingga jarak

antar rumah semakin dekat serta perkarangan rumah juga menjadi semakin

sempit. Perkarangan rumah yang sempit menyebabkan penduduk banyak yang

membuat septic tank di rumahnya dengan letak dekat sumur air bersih. Kepadatan

penduduk juga menyebabkan semakin tingginya aktifitas penduduk yang

berakibat pada meningkatnya jumlah limbah rumah tangga penduduk yang

dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Aktifitas penduduk

dapat mempengaruhi kualitas air tanah karena semua aktifitas penduduk dapat

menghasilkan limbah domestik yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat

aktifitas penduduk yang banyak melibatkan penduduk berarti semakin banyak

limbah domestik yang dihasilkan penduduk dan menyebabkan semakin besar

dampak yang akan ditimbulkan terhadap kualitas air tanah/sumur yang ada di

sekitarnya.

Komplek Roudi, Kelurahan Manokwari Timur, Distrik Manokwari Barat

merupakan pemukiman padat penduduk. Sebagian masyarakat di tempat itu

menggunakan sumur galian sebagai sarana utama untuk mendapatkan air bersih.

Air yang dikonsumsi oleh masyarakat diduga mengandung bakteri-bakteri salah

satunya adalah bakteri koliform. Jarak antara sumur dengan aliran pembuangan air

warga (selokan) dan septic tank berdekatan, sehingga diduga air sumur warga

terkontaminasi oleh bakteri-bakteri koliform. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui seberapa banyak bakteri koliform pada sumur warga

di komplek tersebut.

Page 15: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

15

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat cemaran

biologi berbahaya seperti coliform (fekal dan non fekal) pada sumur warga

komplek Roudi berdasarkan PERMENKES no 416 tahun 1990. Manfaat dan hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kualitas air sumur.

Page 16: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

21

III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan, dimulai bulan

Mei sampai Juni, Lokasi pengambilan sampel air sumur yaitu di kompleks Rodi

Manokwari. Untuk pengujian kualitas air sumur dilakukan di Laboratorium

Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Papua.

3.2 Objek, Alat dan Bahan

Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air

sumur. Alat-alat yang akan digunakan adalah cawan petri, tabung reaksi, rak

tabung reaksi, tabung durham, gelas ukur, erlenmeyer, pipet, ose lurus dan bulat,

sendok, botol steril, magnetic stirrer, pH meter, petridis, kaca objek dan penutup

glass, mikroskop, gelas piala, vortex, hot plate, bunsen, Laminar Air Flow (LAF),

colony counter, timbangan analitik, inkubator, autoklaf, oven, kulkas, cool box,

kamera digital, dan alat tulis menulis.

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media

Laktose Broth (LB), E.coli Broth, TSIA, larutan iodin, kristal ungu, larutan

safranin, Reagen kovac, larutan alfa neftol, KOH 40%, etanol 95%, alkohol 70%,

citrat, Trypton, MR, VP, Malonat, Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manitol, Maltosa,

tali, tisu, kapas, sarung tangan, masker, kertas, kertas label, aluminium foil, dan

aquades steril,

3.3 Metode

Metode yang akan digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode

deskriptif dengan menggunakan teknik survei dan wawancara tidak terstruktur.

3.4 Variabel Pengamatan

Variabel pengamatan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah

parameter bakteriologis meliputi terbentuknye gas dan perubahan warna pada

hasil uji, adanya kekeruhan pada media dan bentuk morfologi.

Page 17: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

22

3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Persiapan

Melakukan survei lokasi tempat pengambilan sampel air

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Pembuatan media (lampiran 4)

Sterilisasi media dan alat yang akan digunakan

3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel

Harijoto dan Widjowati (1996) metode pengambilan contoh air dilakukan

sebagai berikut :

Sampel diambil dengan botol yang diberi pemberat dibagian bawah dan

bertali

Sebelum disterilkan, botol dibungkus seluruhnya dengan kertas

Pengambilan sampel dilakukan dengan membuka bungkus kertas, dan

botol dipegang dibagian bawah yang masih ada kertas bungkusnya

sehingga tangan tidak bersentuhan dengan botol

Tali dibuka dan botol diturunkan pelan-pelan, sampai mulut botol masuk

minimum 10 cm ke dalam air (bila tinggi air memungkinkan)

Setelah terisi penuh, botol diangkat dan isi dibuang sampai volume sampel

air menjadi 2/3 volume botol (lebih besar dari 100 ml)

Kemudian botol sampel dimasukkan kedalam coolbox dan dibawa ke Lab

mikrobiologi untuk dilakukan analisis lanjut.

3.5.3 Isolasi

3.5.3.1 Isolasi Bakteri Coliform (Fekal dan non Fekal)

Dwidjoseputro (1998) untuk menguji kehadiran bakteri coliform pada

suatu sampel air dilakukan beberapa tahap yaitu :

a. Uji Dugaan (Presumptive Test)

Page 18: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

23

Sampel air terlebih dahulu dikocok sebanyak 25 kali dengan tujuan sampel

air tersebut homogen

Siapkan 9 tabung reaksi steril yang berisi tabung durham dengan medium LB

Isolasikan 10 ml sampel air ke dalam 3 tabung reaksi yang berisi 9 ml

medium LB

Hal yang sama dilakukan untuk 1 ml dan 0,1 ml sampel air yang diisolasikan

pada LB

Inkubasikan semua tabung pada suhu 35º selama 2x24 jam. Tabung durham

yang menunjukkan positif ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung

durham dan adanya perubahan warna. Untuk menghilangkan keraguan dapat

dilakukan tes uji kepastian (Confirmed Test).

b. Uji Kepastian (Confirmed Test)

Tabung LB yang menunjukkan hasil positif selanjutnya diinokulasikan pada

tabung berisi media ECB dengan tabung durham.

Inkubasi dilakukan pada suhu 45ºC untuk fekal, selama 2x24 jam.

c. Inokulasi Bakteri pada media selektif

Sampel air selanjutnya diinokulasikan pada media (EMB Agar) dengan

menggunakan ose bulat dan diinkubasi pada suhu 35ºC selama 24 jam. Pada

pembenihan ini bakteri yang dapat tumbuh hanya bakteri Gram-negatif,

sedangkan bakteri Gram-positif tidak dapat tumbuh atau tumbuh dengan tidak

subur.

d. Inokulasi Bakteri Pada Medium TSI Agar (TSIA)

Media TSIA merupakan medium deferensial untuk bakteri Gram-negatif.

Kemampuan bakteri menfermentasi dekstros dan laktosa serta kemampuan

memproduksi hydrogen sulfida adalah merupakan dasar untuk mengetahui jenis

bakteri tertentu dari pertumbuhannya dalam medium ini.

Cara kerja:

Page 19: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

24

Pertumbuhan bakteri diambil sedikit dengan menggunakan ose lancip steril

kemudian diinokulasi ke dalam dasar agar dan keseluruh permukaannya

selanjutnya diinkubasi pada suhu 35º-37º selama 18-24 jam. Hal-hal yang dinilai:

- Dasar : Merah (K: Alkali) /kuning (A: acid)

- Lereng : Merah (K: alkali) /kuning (A: acid)

- H2S : Warna hitam antara dasar dan lereng

- Gas : Agar bagian dasar pecah/ada gelembung

Perubahan pH karena adanya fermentasi menyebabkan terjadinya warna

kuning, dengan adanya indikator phenol red. Jika hanya dekstros yang

difermentasi maka dasarnya saja yang berwarna kuning, tetapi jika dekstros

maupun laktosa keduanya difermentasi maka dasar dan lerengnya akan berwarna

kuning. Terbentuknya H2S adalah berasal dari natrium tiosulfat dan ferrik

ammonium citrat sebagai sumber sulfur.

e. Uji Morfologi

Uji morfologi dilakukan dengan pewarnaan Gram dari setiap koloni

terduga. Pewarnaan Gram bertujuan untuk melihat bentuk atau morfologi dan sifat

pewarnaan dari mikroorganisme tersebut. Adapun prosedur kerja pewarnaan

Gram adalah sebagai berikut:

a. Di siapkan kaca objek yang bersih, bebas dari kotoran terutama minyak.

b. Secara aseptik, diambil kultur bakteri dan dioleskan pada kaca objek dengan

menggunakan ose bulat dan diberi setetes air steril untuk membantu

menyebarkan bakteri secara merata pada kaca objek.

c. Olesan bakteri dibiarkan mengering kemudian difiksasi diatas lampu bunsen

sampai olesan bakteri benar-benar kering.

d. Selanjutnya Kristal ungu diambil dengan pipet tetes dan diteteskan diatas

olesan bakteri sampai semua olesan terendam, lalu dibiarkan selama satu

menit.

e. Kemudian olesan dicuci dengan air mengalir sampai Kristal larutan ungu tidak

tercuci lagi.

f. Diatas olesan bakteri ditambahkan larutan iodin dan dibiarkan terendam selama

satu menit dan dicuci dengan air mengalir.

Page 20: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

25

g. Setelah itu tetesi usapan bakteri dengan etanol 95% selama 30 detik hingga

seluruh warna birunya hilang. Kemudian usapan bakterinya dicuci kembali

dengan air mengalir. Bubuhkan larutan safranin selama 1 menit dan dicuci

kembali dengan air mengalir setelah dikering anginkan.

h. Preparat diamati di bawah mikroskop dengan menggunakan lensa okuler 10x

dan lensa objektif 100x. Jika penempakan sel bakteri berwarna ungu maka

bakteri bersifat Gram-positif, tetapi jika berwarna merah maka bakteri bersifat

Gram-negatif.

f. Uji Biokimia untuk Bakteri Coliform

Uji biokimia dilakukan dengan menginokulasi biakan pada media TSIA ke

dalam media: Citrat, Na, trypton (indol), MR (methyl red), VP (voger proskauer),

Berikut adalah cara kerja dari uji biokimia:

g. Uji Utilasi Sitrat

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang

mengutilisisasi sitrat. Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon

akan menghasilkan natrium karbonat yang bersifat alkali, sehingga dengan adanya

indikator brom thymol blue menyebabkan warna biru pada media.

Cara kerja :

Koloni bakteri pada media KIA diambil dengan ose dan diinkubasi pada

media simon citrat, selanjutnya diinkubasi pada suhu 35-37ºC selama 18-24 jam.

Terjadi warna biru pada media berarti tes positif dari warna dasar media yaitu

hijau.

h. Uji Mortiliti

Tujuan untuk mengetahui bakteri yang dites bergerak atau tidak.

Pergerakan bakteri dapat dilihat dengan adanya kekeruhan disekitar tusukan pada

media karena medium dalam keadaan semi solid.

Cara kerja :

Pertumbuhan bakteri diambil sedikit dari media TSIA dengan ose lancip

steril dan diinokulasikan ke dalam NA semi solid dengan cara menusukkan

bakteri pada ose hingga ke dasar media, kemudian diinkubasi pada suhu 35-37oC

Page 21: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

26

selama 18-24 jam. Jika pertumbuhan yang menyebabkan kekeruhan sebagian

besar dari medium menunjukkan tes positif dari warna dasar media yaitu hijau.

i. Uji Indol

Uji ini bertujuan untuk mendeteksi kemampuan mikroba mendegradasikan

asam amino tryptophan. Pembentukan indol dari mikroorgamisme dapat diketahui

dengan menumbuhkannya dalam media biakan yang kaya akan triptofan. Untuk

melihat adanya indol digunakan reagen kovac yang memberikan reaksi warna

apabila tes positif.

Cara kerja :

Diambil bakteri biakan pada media TSIA sebanyak 1 ose dan

diinokulasikan pada media tripton dan diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu

35º-37ºC. Setelah 24 jam biakan tadi ditambahkan dengan larutan kovac sebanyak

0,2 ml, dimana larutan ini digunakan untuk melihat kehadiran indol yang ditandai

dengan terbentuknya cincin merah pada lapisan atas media.

j. Uji Voges Proskauer (VP)

Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya acethyl methyl carbinol yang

diproduksi oleh bakteri tertentu dalam pembenihan VP. Adanya bekteri tertentu

yang dapat memproduksi acethyl methyl carbinol dapat diketahui dengan

penambahan reagen voges prouskauer (reagen VP).

Cara kerja :

Biakan bakteri deri media TSIA diinokulasikan pada media VP dan

diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 35º-37oC. Selanjutnya tambahkan 0,6 ml

larutan alpha naftol dan 0,2 ml KOH 40% kemudian dikocok pelan hingga

tercampur dan dibiarkan selama 15 menit, terjadinya warna orange berarti tes

positif dari warna dasar media yaitu putih bening.

k. Uji Methyl Red

Uji ini bertujuan untuk menentukan adanya fermentasi asam campuran.

Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan berbagai produk

Page 22: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

27

yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media pertumbuhan menjadi

5,0 atau lebih rendah. Penambah indikator pH “methyl red” dapat menunjukkan

adanya perubahan pH menjadi asam.

Cara kerja :

Biakan bakteri dari media TSIA diinokulasi pada media MR dan

diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 35ºC-37ºC. Pertumbuhan bakteri pada

biakan MR selanjutnya ditetesi dengan 2-3 tetes reagen Methyl Red. Terjadinya

warna merah berarti tes positif dari warna dasar media yaitu putih bening.

l. Identifikasi Coliform

Identifikasi bakteri dilakukan berdasarkan hasil pengujian dari uji

morfologi dan uji biokimia. Identifikasi menggunakan buku Bergey’s Manual of

Systematic Bacteoroogy dan Tabel identifikasi bakteri Gram-negatif dapat dilihat

pada Lampiran 2.

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya disusun dalam bentuk tabel dan gambar.

MPN

Jumlah bakteri coliform pada tabung yang positif akan dihitung dan

mencocokkannya pada tabel perhitungan Most Probable Number (MPN).

Page 23: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

45

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada sampel air sumur di Komplek Roudi, air sumur telah tercemar dan

terdeteksi memiliki rata-rata total coliform yaitu pada sampel 1 adalah 35/100

ml, sampel 2,3,4,5 dan 7 adalah >1100, pada sampel 6 adalah 460/100ml,

sampel 8 dan 10 adalah 36/100ml, dan pada sampel 9 jumlah coliform adalah

150/100ml.

Hasil pengujian biokimia dan identifikasi didapatkan 4 isolat bakteri yaitu

C.amalonaticus, C.diversus, P.vulgaris, dan E.coli. Keempat bateri ini

tergolong bakteri Fekal.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lengkap lagi dalam pengujian air

sumur ini

Page 24: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

46

DAFTAR PUSTAKA Buchanan RE dan NE Gibbons. 1974. Bergey’s Manual of Determination

Bacteriology. Baltimore. Dad.2000. Bacterial Chemistry and Physiology. John Wiley & Sons, Inc.,New

York,p.426 Dirjen POM, Depkes R.I. 1994. Kumpulan Peratutan Perundang-undangan di

Bidang Makanan, Bhakti Husada Dwee, P. 2010. Bakteri Coliform Fekal.

http//www.bangkoyoy.com/2010/10/bakteri-koliform-fekal-coliform.html (6 april 2011)

Djaja, M. 2006. Gambaran Pengelolaan Limbah Cair di Rumah Sakit X.

Volume 10 No 2. Jakarta Dwijoseputro. 1998. Isolasi Bakteri Coliform. Gramedia. Jakarta Efendy.2003. Peranan Air Bagi Kehidupan. Gramedia. Jakarta Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan IPB. Bogor Hadietomo R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan

Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta Harijoto,Widjowati. 1996. Metode Pengambilan Sampel Air dan Pemeriksaan

Bakteriologi Air. Jakarta Jawetz, Melnick & Adelberg. 1995. Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta Kompasiana. 2010. Apa Syarat Air Bersih. http://filterairminum-

gmg.blogspot.com/2010/11/air-jernih-yang-kita-lihat-sehari-hari.html ( 4 april 2011)

Maulana,M. 2010. Makalah Mikrobiologi”Coliform dan Pengaruhnya”,

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Surya Global, Yogyakarta Pudjarwoto,Nuridah P. 1993. Kualitas Air Minum di Jakarta Ditinjau dari

Sudut Mikrobiologi. Sanitas Vil. II (3) : 121-123 Pratiwi,M. 2009. Kehidupan Mikroorganisme Dalam Air,

http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/15/kehidupan-mikroorganisme-dalam-air/

Page 25: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

47

Raini,M., M. J. Herman, N. Utama. 1995. Kualitas Fisik dan Kimia Air PAM di DKI Jakarta Tahun 1991-1992. Cermin Dunia Kedokteran (100) : 50-52

Rantetampang, M. L. 2003. Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Yang

Dikonsumsi Masyarakat Di Reremi Permai Kabupaten Manokwari. SKRIPSI (tidak diterbitkan). FMIPA. Uncen, Jayapura.

Silalahi, I. 2009. Bakteri Pathogen. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan

Universitas Padjajaran. Jatinangor Suyati. 2010. Identifikasi Bakteri Gram-Negatif pada Sampel Air Urin.

Usulan penelitian jurusan biologi FMIPA UNIPA. Manokwari Suriawiria,U. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum, Penerbit Angkasa

Bandung Widiyanti, N.L.P.M. dan N.P. Ristanti. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri

Koliform pada Depo Air Minum isi ulang di kota Singaraja Bali Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 no 1, April 2004: 64-73

Page 26: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

48

Page 27: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

49

Lampiran 1. Tabel Most Probable Number Mikroorganisme/100ml sampel

air untuk seri 3 3 3

Tabung (10ml, 1ml, 0,1ml)

Tabung Positif 10 1 0,1

MPN/ml Batas Kepercayaan 95% Terendah Tinggi

0 0 0 < 3 - 9,5 0 0 0 3 0,15 9,6 0 1 0 3 0,15 11 0 1 1 6,1 1,2 18 0 2 0 6,2 1,2 18 0 3 0 9,4 3,6 38 1 0 0 3,6 0,17 18 1 0 1 7,2 1,3 18 1 0 2 11 3,6 38 1 1 0 7,4 1,3 20 1 1 1 11 3,6 38 1 2 0 11 3,6 42 1 2 1 15 4,5 42 1 3 0 16 4,5 42 2 0 0 9,2 1,4 38 2 0 1 14 3,6 42 2 1 0 15 3,7 42 2 1 1 20 4,5 42 2 1 2 27 8,7 94 2 2 0 21 4,5 42 2 2 1 28 8,7 94 2 2 2 35 8,7 94 2 3 0 29 8,7 94 2 3 1 36 8,7 94 3 0 0 23 4,6 94 3 0 1 38 8,7 110 3 0 2 64 17 180 3 1 0 43 9 180 3 1 1 74 17 200 3 1 2 120 37 420 3 1 3 160 40 420 3 2 0 93 18 420 3 2 1 150 37 420 3 2 2 210 40 430 3 2 3 290 90 1000 3 3 0 240 42 1000 3 3 1 460 90 2000 3 3 2 1100 180 4100 3 3 3 >1100 420 -

Page 28: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

50

Lampiran 3. Tabel Uji Pendugaan

Sampel

Media Inkubasi Volume Seri Tabung Coliform

Hasil (MPN/100ml)

Suhu Waktu I II III 1 LB 35-37 48 10

1 0,1

+ - -

+ + +

+ + -

150

2 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

3 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

4 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

5 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

6 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

7 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

8 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

9 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

10 LB 35-37 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

Page 29: Teknik Pengambilan Sampel Air Sumur

51

Lampiran 4. Tabel Uji Kepastian

Sampel

Media Inkubasi Volume Seri Tabung Coliform

Hasil (MPN/100ml

) Suhu Waktu I II III 1 ECB 44,5-45 48 10

1 0,1

+ + +

+ + +

- - -

35

2 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

3 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

4 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

5 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

6 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + -

+ + -

460

7 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

+ + +

+ + +

>1100

8 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

- + -

+ + -

36

9 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + -

- + -

+ + +

150

10 ECB 44,5-45 48 10 1

0,1

+ + +

- + -

+ + -

36