Transcript

SUSPECT FRAKTUR OS FEMUR SINISTRA et causa OSTEOPOROSIS

SKENARIO 1Nenek Nori 75 tahun datang ke RSU diantar anaknya dengan keluhan utama nyeri hebat di paha kiri. Nyeri dirasakan 3 jam yang lalu setelah ia tersenggol cucunya yang sedang bermain sepeda lalu ia terjatuh. Nenek Nori kemudian merasakan nyeri pada paha kirinya dan tidak dapat berjalan sehingga harus dibopong anaknya untuk masuk kedalam rumah. Oleh anaknya ia diberi obat penghilang nyeri sehingga nyerinya sedikit berkurang. Nenek Nori kemudian dibawa ke RS untuk diperiksa lebih lanjut. Sewaktu usia 35 tahunNenek Nori pernah terjatuh akibat terpeleset dikamar mandi, namun tidak menimbulkan keluhan seperti ini. Nenek Nori sudah menopause sejak 25 tahun yang lalu dan sewaktu muda jarang minum susu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital baik dan ditemukan deformintas pada paha kiri, tidak terdapat luka terbuka. Dokter yang memeriksanya lalu meminta Nenek Nori untuk melakukan pemeriksaan Radiologi.

Klarifikasi Istilah 11. Nyeri : Pengalaman sensoris yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan.

2. Menopause: Periode ketika siklus menstruasi terhenti dan hormon-hormon kelamin wanita yang menghilang dengan cepat sampai tidak ada. Pada usia 40-50 taun.

3. Deformitas: Pergeseran fragmen pada fraktur (Perubahan bentuk tulang)

4. Radiologi : ilmu di bidang kedokteran untuk pencitraan pada suatu penyakit

5. Luka terbuka: luka yang melibatkan robekan pada kulit/ membran mukosa penyebabnya biasanya adalah trauma

Identifikasi Masalah 1. Meakna klinis Nenek Nori mengalami nyeri hebat di paha kirinya sejak 3 jam yang lalu, dan bagaimana mekanismenya? 2. Penyakit apa saja yang ditandai dengan nyeri hebat di paha kiri?3. Mengapa nyeri pada paha kirinya menyebabkan Nenek Nori tidak dapat berjalan hingga harus dibopong?4. Oba apa saja yang mungkin di berikan kepada nenek nori untuk mengatasi rasa nyeri ?5. Bagaimana mekanisme obat penghilang rasa nyeri ?6. Apa hubungannya jatuh pada usia 35 tahun dengan jatuh pada usia 75 tahun?7. Apa hubungannya menopause dengan keluhan yang dialami Nenek Nori?8. Apa hubungan Nenek Nori jarang minum susu dengan keluhan sekarang?9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik Nenek Nori ?10. Pemeriksaan radiologi apa yang sebaiknya dilakukan kepada Nenek Nori ?11. Bagaimana alur diagnosa dari penyakit Nenek Nori? 12. Apa saja diagnosa banding dari penyakit Nenek Nori? 13. Apa yang terjadi pada Nenek Nori? 14. Apa definisi dari penyakit Nenek Nori? 15. Apa saja klasifikasi dari penyakit Nenek Nori ?16. Bagaimana epidemiologi dari penyakit Nenek Nori? 17. Apa etiologi dari penyakit Nenek Nori? 18. Apa saja faktor resiko dari penyakir Nenek Nori ?19. Bagaimana patofisiologi/patogenesis dari penyakit Nenek Nori? 20. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit Nenek Nori? 21. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari penyakit Nenek Nori? 22. Apa saja komplikasi dari penyakit Nenek Nori?23. Bagaiamana prognosis dari penyakit Nenek Nori?

ANALISIS MASALAH

1. Makna klinis Nenek Nori mengalami nyeri hebat di paha kirinya sejak 3 jam yang lalu, dan bagaimana mekanismenya? (11)Jawab :Nyeri hebat yang di rasakan oleh nenek nori adalah adanya kelainan atau terjadinya fraktur dimana adanya kerusakan jaringan, pembuluh darah, saraf dan jaringan penyokong lainnya yang menyebabkan terjadinya sensasi nyeri pada nenek nori.Pada kasus nenek Nori kemungkinan yang terjadi adalah fraktur pada os femur sisnistra yang terjadi akibat proses penuaan dan menopause.Akibat proses penuaan sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan osteoklas dibandingkan osteoblas mengakibatkan tulang yang rapuh apabila terkena trauma.berikut tahapan stimulasi rasa nyeri:a) Transduksimerupakan proses perubahan rangsang nyeri menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung - ujung saraf. Rangsang ini dapat berupa stimulasi fisik, kimia, ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri.

b) Transmisiadalah proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul molekul di celah sinaptik mentransmisi informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya

c) Modulasi adalah proses modifikasi terhadap rangsang. Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi pertama sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini dapat berupa augmentasi (peningkatan) ataupun inhibisi (penghambatan).

d) Persepsiadalah proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri tersebut.

2. Penyakit apa saja yang ditandai dengan nyeri hebat di paha kiri?Jawab : osteoporosis fraktur acetabullum os femur dislokasi articulatio coxae paget disease osteomalasia osteoarthritis riketsia

3. Mengapa nyeri pada paha kirinya menyebabkan Nenek Nori tidak dapat berjalan hingga harus dibopong? (11)Jawab :Karena rasa nyeri yang hebat pada paha kirinya membuat nenek nori tidak sanggup berjalan atau mengurangi intensitas pergerakan pada tungkainya untuk menghindari rasa nyeri yang dirasakan, rasa nyeri hebat yang dirasakan kemungkinan karena fraktur akibat trauma yang dipengaruhi juga karena rapuhnya tulang nenek nori.

4. Oba apa saja yang mungkin di berikan kepada nenek nori untuk mengatasi rasa nyeri ?(2)Jawab : Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (NSAID)Contohnya : ibuprofen, asam mefenamat

Obat OpioidContohnya : Metadon,Kodein,fentanil

5. Bagaimana mekanisme obat penghilang rasa nyeri ? (5,12)Jawab :Obat penghilang rasa nyeri (analgetik) bekerja melalui penghambatan enzim siklooksigenase pada biosintesis prostaglandin , sehingga konversi asam arakhidonat menjadi PG-G2 terganggu dan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeria. mekanisme kerja NSAIDObat-obatan anti inflamasi non steroid (AINS) memiliki ekanisme kerja yang berhubungan dengan system biosintesis prostaglandin (PG). Penelitian lanjut mengungkapkan bahwa produksi PG akan meningkat jika sel mengalami kerusakan. Disaat terjadinya trauma atau kerusakan ada membrane sel maka akan disintesis fosfolipid yang nanti nya menjadi asam arakidonat. Melalui enzim siklooksigenase (COX) dan enzim lipoksigenase, asam arakidonat akan diubah menjadi endoperoksi dan hidroperoksid yang kemudian dapat mengeluarkan mediator-mediator infalamasi. Berikut adalah diagram pensintesisan mediator-mediator inflamasi dimulai dari adanya trauma atau luka pada sel:

Mekanisme kerja utama NSAID adalah dengan menghambat enzim COX dimana enzim ini terdapat dalam 2 isoform disebut COX-1 dan COX-2. Enzim COX-1 essensial dalam pemeliharaan berbagai fungsi dalam kondisi normal diberbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna, dan trombosit, aktivasinya di mukosa lambung menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Enzim COX-2 mempunyai fungsi fisiologis yaitu di ginjal, jaringan vascular dan pada proses perbaikan jaringan. COX-1 menghasilkan Tromboksan A2 dari sintesis trombosit, menyebabkan agregasi trombosit, vasokonstriksi, dan proliferasi sel otot polos, sementara COX-2 mensintesis prostasiklin (PGI2) yang menyebabkan penghambatan agregasi trombosit, vasodilatasi dan efek anti-proliferatif. Berdasarkan penelitian prostaglandin E2 (PGE2) dan prostasiklin (PGI2) dalam jumlah nanogram menimbulkan eritema, vasodilatasi dan peningkatan aliran darah lokal,sehingga pada keadaan trauma hal inilah yang seharusnya dapat dihambat.Berdasarkan selektivitasnya NSAID terdiri dari non-selektif COX inhibitor dan COX-2 inhibitor.Non selektif COX inhibitor antara lain:1. Derivat asam salisilat2. Derivat asam propionate3. Derivat asam antranilat4. Derivat asam fenilasetat5. Derivat asam asetat6. Derivat pirazolon7. Derivat oksikamSelektif COX-2 inhibitor adalah seperti:1. Rofecoxib2. Valdecoxib3. celecoxib

b. Mekanisme kerja obat opioidAnalgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat seperto opium yang dapat digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri, meskipun juga memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik lainnya. Yang termasuk golongan opioid adalh alkaloid opium, derivate semisintetik alkaloid opium, senyawa sintetik dengan sifat farmakologik menyerupai morfin. Didalam tubuh terdapat 3 jnis utama reseptor opioid yaitu mu (1,2), delta (1, 2), dan kappa (1, 2, 3) yang berpasangan dengan protein G. Reseptor memperantarai efek analgesik mirip morfin, euphoria, depresi nafas, miosis dan berkurangnya motilitas saluran cerna. Terdapat 2 jenis reseptor , reseptor 1 hanya didapatkan di SSP dan dihubungkan dengan analgesic supraspinal, penglepasan prolactin, hipotermia dan katalepsi, reseptor 2 dihubuungkan dengan penurunan volume tidal dan bradikardi. Reseptor diduga memperantarai analgesia seperti sedasi serta miosis dan depresi nafas yang tidak sekuat reseptor . Analgesik yang berperan pada tingkat spinal berinteraksi dengan reseptor dan .Efek analgesik yang ditimbulkan oleh opioid terutama terjadi akibat kerja opioid pada reseptor . Opioid menimbulkan analgesia dengan cara berikatan dengan reseptor opioid terutama di SSP dan medulla spinalis yang berperan pada transmisi dan modulasi nyeri. Ketiga reseptor opioid dapat ditemukan pada kornu dorsalis medulla spinalis. Agonis opioid melalui ketiga reseptor tersebut pada ujung prasinaps aferen primer nosiseptif mengurangi penglepasan transmitter dan selanjutnya menghambat saraf yang mentransmisi nyeri di kornus dorsalis medulla spinalis. Dengan demikian opioid memiliki efek analgetik yang kuat melalui pengahruh pada medulla spinalis.

6. Apa hubungannya jatuh pada usia 35 tahun dengan jatuh pada usia 75 tahun?Jawab :Tidak ada hubungannya. Karena pada usia 35 tahun Nenek Nori tidak mengalami kerusakan tulang, sedangkan pada usia 75 tahun, sesuai dengan pertambahan umur sudah terjadi pengurangan massa tulang dan degeneratif.

7. Apa hubungannya menopause dengan keluhan yang dialami Nenek Nori? (15)Jawab :Karena saat wanita memasuki masa menopause, fungsi ovarium menurun, sehingga mengurangi produksi 2 hormon: estrogen dan progesterone. Salah satu fungsi estrogen adalah mempertahankan tingkat remodeling tulang yang normal. Estrogen menyebabkan meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu, pada saat pubertas, ketika wanita memasuki masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Beberapa kondisi yang terjadi jika kadar estrogen turun:a) Siklus remodeling tulang berubah.b) Pengurangan jaringan dimulai.c) Tingkat resorpsi tulang menjadi lebih tinggi daripada formasi tulang, sehingga mengakibatkan berkurangnya massa tulang.d) Tulang trabekular sangat terpengaruh pada kondisi ini, karena tingkat turnovernya tinggi.

8. Apa hubungan Nenek Nori jarang minum susu dengan keluhan sekarang ? (13)Jawab :Kalsium yang terkandung dalam susu sangat di butuhkan oleh orang lanjut usia, dimana kandungan kalsium dapat digunakan untuk menghambat terjadinya osteoklast dan membantu dalam proses osteoblast yang akan menhambat terjadinya osteoporosisPeningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan patah tulang. Kalsium ini bisa didapatkan dalam susu, sayuran dan dalam bentuk suplemen.

9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik Nenek Nori ? (4)Jawab :Pemeriksaan fisik regional fraktur batang femur tertutup.a. Look : Deformitas paha kiri: kemungkinan akibat terjadinya pergeseran terhadap tulang (os femur), hal ini didukung dengan keadaan nenek Nori yang mengalami nyeri hebat dan kaki kiri tidak bisa digerakkan sehingga ia tidak bisa berjalan.

Feel : didapatkan adanya nyeri tekan (tenderness) dan krepitasi pada daerah paha.Move : pada pemeriksaan didapatkan adanya gangguan/ keterbatasan gerak tungkai, misalnya ketidakmampuan menggerakkan kaki dan penurunan kekuatan otot ekstremitas bawah dalam melakukan pergerakan. nenek nori ditemukan :Look : adanya deformitas.Feel : adanya nyeri.Move : tidak dapat menggerakkan kaki , sehingga harus dibopong.Tanda vital baik: menunjukkan kondisi nenek Nori yang stabil, tidak mengalami syok

10. Pemeriksaan radiologi apa yang sebaiknya dilakukan kepada Nenek Nori ? (7)Jawab :Pemeriksaan radiologi yang dilakukan bertujuan untuk menentukan jenis dan kedudukan fragmen fraktur dan melihat apakah terdapat kemungkinan jaringan lain yang terkena seperti otot, sendi, ligament atau tendon. Terdapat beberapa pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan yaitu:a. Foto Roentgen: syarat yang harus dipenuhi yaitu lokasi cedera atau trauma diletakkan ditengah foto dan menggunakan sinar yang menembus tempat ini secara tegak lurus. Posisi pada foto roentgen adalah lateral dan anterior posterior, dimana pada kasus ini harus dibuat dua lembar foto dengan arah yang saling tegak lurus.b. CT-scan: dapat melihat lebih detail mengenai jaringan yang terkena trauma sehingga detail kerusakannya akan tampak lebih jelas dan memudahkan dalam penentuan jenis dan kedudukan jika terjadi fraktur.

Bone densitometry (BMD)Merupakan pemeriksaan kepadatan tulang dan umumnya berkorelasi dengan kekuatan tulang pada sisi atau bagian perifer, misalnya tumit atau lengan bawah.Berbagai teknik pengukuran BMD- Single energy absorptiometry digunakan untuk mengukur densitas tulang pada sisi atau bagian perifer, misalnya tumit atau lengan bawah- Single photon absorptio-metry (SPA) memakai sumber photon antara lain iodine 125 dan pancaran photon akan menembus sejumlah jaringan mineral tulang yang akan dihitung dan dilaporkan sebagai densitas mineral- Single energy X-ray Absorptiometry (SXA) pada saat ini telah digantikan dengan Single Photon Absorptiometry (SPA) dan teknik ini digunakan untuk scanning pergelangan tangan saja sedang untuk mengukus densitas vertebra dan panggul teknik ini tidak dapat memberikan hasil secara tepat.- Vertebra dan panggul hanya dapat diukur dengan tepat memakai teknik dual energy absorptiometry memakai photon (DPA) atau x-ray (DXA atau DEXA). Sejumlah kalsium yang berada pada tempat yang diukur disebut Bone Mineral Content (BMC). Apabila BMC didapat dengan cara pengukuran area atau volume maka akan didepatkan nilai BMD- Metode Quantitative Ultrasound (QUS) termasuk Broad-band Ultrasound Attenuation (BUA), Speed of Sound (SOS) atau Ultrasound Velocity (UV) akhir-akhir ini telah dipasarkan dan telah dilakukan evaluasi secara luas manfaatnya untuk mengukur status tulang (osteoporosis) pada tumit dan jari.- Computerised Tomography (CT) telah dipakai untuk mengukur densitas tulang baik pada tulang tangan maupun pada vertebra. Keuntungan utama metode ini dalam mengukur densitastulang trabekula, menunjukkan densitas tulang secara volumetrik murni,berbeda dengan DEXA yang hanya mampu memberikan densitas tulang areal.- MRI dapat mendeteksi densitas tulang secara tidak langsung. Kelemahan teknik iniadalah bahwa penderita harus dalam posisi tetap diam dalam waktu yang lama serta biaya pemeriksaannya mahal. Pada saat ini pemeriksaan MRI tulang tetap dipakai untuk keperluan penelitian. (Kanis et al, 1996)

11. Bagaimana alur diagnosa dari penyakit Nenek Nori? (5)Jawab :Alur diagnosis

untuk mendiagnosis fraktur, pertama tama dapat dilakukan anamnesis baik dari pasien maupun pengantar pasien. informasi yang digali adalah identitas pasien seperti umur ,pekerjaan, keseharian pasien seperti dalam skenario pasien jarang minum susu di waktu muda dan pada perempuan tanyakan apakah ia sudah menopause atau belum , anamnesis lainnya yang akan memperkuat diagnosa. Selain itu tanyakan juga mekanisme cedera, apakah pasien mengalami cedera atau fraktur sebelumnya. pasien dengan fraktur tibia mungkin akan mengeluh rasa sakit, bengkak dan ketidakmampuan untuk berjalan atau bergerak, sedangkan pada fraktur fibula pasien kemungkinan mengeluhkan hal yang sama kecuali pasien mungkin masih mampu bergerak. Selain anamnesis, pemeriksaan fisik juga tidak kalah pentingnya. pemeriksaan fisik yang dibutuhkan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu look, feel, move. yang pertama look atau inspeksi di mana kita memperhatikan penampakan dari cedera, apakah ada fraktur terbuka (tulang terlihat kontak dengan udara luar). apakah terlihat deformitas dari ekstremitas tubuh, hematoma, pembengkakan dan lain-lain. hal kedua yang harus diperhatikan adalah feel atau palpasi. kita harus mempalpasi seluruh ekstremitis dari proksimal hingga distal termasuk sendi di proksimal maupun distal dari cedera untuk menilai area rasa sakit, efusi, maupun krepitasi. seringkali akan ditemukan cedera lain yang terjadi bersamaan dengan cedera utama. poin ketiga yang harus dinilai adalah move. penilaian dilakukan untuk mengetahui rom (range of motion). seringkali pemeriksaan rom tidak bisa dilakukan karena rasa sakit yang dirasakan oleh pasien tetapi hal ini harus tetap didokumentasikan. pemeriksaan ekstrimitas juga harus melingkupi vaskularitas dari ekstrimitas termasuk warna, suhu, perfusi, perabaan denyut nadi, capillary return (normalnya < 3 detik) dan pulse oximetry. pemeriksaan neurologi yang detail juga harus mendokumentasikan fungsi sensoris dan motoris Tinggi badan dan berat badan harus di ukur pada setiap pasien osteoporosis. Demikian juga gaya berjalan pasien, deformitas tulang, nyeri spinal dan jaringan parut pada leher. Pasien dengan osteoporosis menunjukkan kifosis dorsal atau gibbus ( Dowagers hump )ada penurunan tinggi badan. Selain itu juga didapatkan protuberansia abdomen, spasme otot paravetebral dan kulit yang tipis ( tanda McConkey).

tegantung dari kondisi pasien, pemeriksaan foto thorax dapat dilakukan. dalampemeriksaaan radiologi untuk cedera dan fraktur diberlakukan rule of two yaitu:a. dua sudut pandangb. dua sendic. dua ekstrimitasd. dua waktudan juga pada Nenek Nori berdasarkan anamnesis yang kita dapatkan ( umur 75 tahun, jarang minum susu, sudah menopause ) yang mengarah ke suspect osteoporosis untuk memperkuat diagnosa kita juga harus memeriksa kondisi tulangnya seperti :1. Pemeriksaan biokimia tulang Manfaat pemeriksaan petanda biokimia tulang :a.Prediksi kehilangan masa tulangb.Prediksi resiko frakturc.Seleksi pasien yang membutuhkan antiresorptifd.Evaluasi efektivitas terapi

2. Pemeriksaan densitas massa tulangDensitometri tulang merupakan pemeriksaan yang akurat dan presis untuk menilai densitas masa tulang, sehingga dapat digunakan untuk menilai faktor prognosis, prediksi fraktur dan bahkan diagnosis osteoporosis. Berbagai metode yang dapat digunaka untuk menilai densitas masa tulang :Single-Photon Absorptiometry (SPA)Dual-Photon Absorptiometry (DPA)Quantitative Computer Tornography (QCT)Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DXA)

3. Pemeriksaan radiologiGambaran radiologi yang khas pada osteoporis adalah penipisan korteks dan daerah trabekular yang lebih lusen. Hal ini akan tampak pada tulang-tulang vertebra yang memberikan gambaran picture-frame vertebra.VertebraFemur proksimalMetakarpalSkintigrafi tulang

4. SonodensitometriMetode ini lebih murah dalam menilai densitas tulang perifer dengan menggunakan gelombang suara dan tanpa adanya resiko radiasi. Dilakukan pengukuran densitas btulang berdasarkan kecepatan gelombang suara, atenuasi ultrasound broadband dan kekakuan (stiffness). Namun, metode ini masih dalam penelitian.5. Magnetic Resonance ImagingMRI mepunyai kemampuan yang cukup menjanjikan dalam menganalisa struktur trabekula dan sekitarnya. Metode ini mempunyai kelebihan dengan tidak adanya efek radiasi, namun juga sedang dalam penelitian.

12. Apa saja diagnosa banding dari penyakit Nenek Nori? (3)Jawab : Osteoporosis Rheumatoid Arthritis Osteoarthritis Fraktur os femur Dislokasi articulation coxae 13. Apa yang terjadi pada Nenek Nori? Jawab :Suspect close fraktur os femur sinistra et cause osteoporosis14. Apa definisi dari penyakit Nenek Nori? (3,4)Jawab : Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Fraktur femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis. Batang femur dapat mengalami fraktur akibat trauma langsung, puntiran, atau pukulan pada bagian depan yang beradan dalam posisi fleksi ketika kecelakaan lalu lintas Fraktur Tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang sehingga lokasi fraktur tidak tercemar oleh lingkungan atau tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.

15. Apa saja klasifikasi dari penyakit Nenek Nori ? (6)Jawab :Fraktur diklasifikasikan menjadi complete atau incomplete dan terbuk atau tertutup.1. Fraktur complete seluruh diameter atau sisi tulang mengalami patah. Beberapa tipikalnya antara lain:a. Fraktur terbuka: terdapatnya luka yang menghubungkan tulang dengan kulit, tulang tampak menonjol ke permukaan kulitb. Fraktur tertutup: tidak ada luka yang menghubungkan kulit dengan tulangc. Comminuted: fraktur pada tulang yang menyebabkan tulang terbagi menjadi dua atau lebih fragmend. Linear: fraktur berjalan searah dengan sumbu panjang tulang (bone axis)e. Obique: fraktur berjalan membentuk sudut dengan sumbuh panjang tulangf. Spiral: fraktur yang terjadi mengitari tulangg. Transverse: fraktur berjalan tegak lurus dengan sumbu panjang tulangh. Pathologic: fraktur yang terjadi pada suatu titik lemah tulang yang diakibatkan oleh penyakit seperti tumor dan osteoporosis.i. Avulsion: fraktur pada tulang yang terhubung dengan ligament atau tendon yang menempel pada tulang tersebutj. Compression: fraktur karena penekanan pada salah satu sisi tulang2. Fraktur incomplete tulang yang patah namun hanya pada satu bagian saja. Beberapa tipikalnya antara lain:a. Greenstick: patah pada cortex tulang yang pecahnya sampai ke permukaan dalam tulang, sering terjadi pada anak-anak dan orang tuab. Torus: cortex tulang menekuk tetapi tidak sampai patahc. Bowing: pembengkokan tulangd. Transchondral: terpisahnya permukaan cartilage sendi dari batang utama tulang

Berdasarkan klasifikasi diatas, maka disimpulkan bahwa fraktur yang terjadi pada nenek Nori kemungkinan adalah closed pathologic fracture (fraktur patologis tertutup).

16. Bagaimana epidemiologi dari penyakit Nenek Nori? (6)Jawab : osteoporosis Wanita lebih sering mengalami osteoporosis dan lebih ekstensif lebih dari pria karena masa puncak masa tulang juga lebih rendah dan efek kehilangan estrogen selama menopause. wanita afrika/amerika memiliki masa tulang lebih besar dari pada wanita kaukasia lebih tidak rentang terhadap osteoporosis. Wanita kaukasia tidak gemuk dan berkerangka kecil mempunyai resiko tinggi osteoporosis.lebih setengah dari semua wanita diatas usia 45 tahun memperlihatkan bukti pada sinar x adanya osteoporosis.Identifikasi awal wanita usia belasan dan dewasa muda yang mempunyai resiko tinggi dan pendidikan untuk meningkatkan asupan kalsium, berpartisipasi dalam latihan pembebanan berat badan teratur, dan mengubah gaya hidup misalnya mengurang penggunaan cafein,sigaret dan alcohol akan menurunkan resiko menurukan osteporsis, faraktur tulang dan kecacatan yang diakibatkan pada usia lanjut.Prevelensi osteoporosis pada wanita 75 tahun adalah 90%. Rata rata wanita usia 75 telah kehilangan 25% tulang kortikalnya dan 40% trabekularnya.dengan bertambahnya usia populasi ini isendensi fraktur 1,3jt pertahun,nyeri , dan kecacatan yang berkaitan dengan nyeri meningkat.

fraktur femurdari usia penderita tidak ditemukan adanya kelompok usia yang menonjol, namun yang jelas adalah hampir semuanya dalam usia produktif sehingga penanganan yang optimal sangat diperlukan supaya dapat kembali ke produktivitasnya semula.

17. Apa etiologi dari penyakit Nenek Nori? (4)Jawab : OsteoporosisPenyebab primer :1. Defisiensi estrogen.2. Perubahan yang berhubungan dengan penuaan.Penyebab sekunder :1. Sejarah keluarga : pada keluarga yang mempunyai sejarah osteoporosis, anak-anak yang dilahirkannya cenderung akan mempunyai penyakit yang sama.2. Gangguan endokrin, meliputi : hiperparatiroidism, hipogonadism, hipertiroidism, DM, penyakit cushing, prolaktinoma, akromegali, insufisiensi adrenal.3. Gangguan nutrisi dan gastrointestinal, meliputi : penyakit IBD, celiac disease, malnutrisi, riwayat pembedahan gastric bypass, penyakit hari kronis, anoreksia nervosa, defisiensi kalsium atau vit D.4. Penyakit ginjal, meliputi : GGK dan idiopatik hiperkalsiuria.5. Penyakit rematik, meliputi : reumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, lupus eritematus sistemik.6. Gangguan hematologi, meliputi : multipel myeloma, talasemia, leukemia, limfoma, hemofilia, sikle cell disease, dan mastositosis sistemik.7. Gangguan genetik, meliputi : cystic fibrosis, osteogenesis imperfekta, homocystinuria, sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Marfan, hemokromatosis, hipofosfatasia.8. Gangguan lainnya, meliputi : porfiria, sarcoid, imobilisasi, kehamilan/laktasi, COPD, nutrisi parenteral, HIV/AIDS.9. Obat-obatan. Beberapa golongan obat yang meningkatkan kehilangan matriks tulang, meliputi :a. Kortikosteroid : prednison (5 mg/hari minimal pemberian 3 bulan).b. Antikonvulsan : phenytoin, barbiturates, karbamazepine.c. Heparin (penggunaan jangka panjang.d. Kemoterapetik/obat-obatan transplantasi : siklosporin, tacrolimus, platinum compounds, siklofosfamida, ifosfamide, metotreksat.e. Hormonal/terapi endokrin : GnRH agonist, LHRH analogs, depomedroxyprogesterone, excessive thyroid supplementation.f. Litium.g. Aromatase inhibitors : exemestane, anastrazole.

Fraktur femur 1. Peristiwa trauma tunggalSebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh dengan posisi miring, pemuntiran atau penarikan.2. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu lemah ( misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit paget).

18. Apa saja faktor resiko dari penyakir Nenek Nori ? (4)Jawab :Osteoporosis 1. WanitaOsteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.

2. UsiaSeiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

3. Ras/SukuRas juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

4. Keturunan Penderita osteoporosisJika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

5. Gaya Hidup Kurang Baik Minuman berkafein dan beralkohol.Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. Karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang.Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).

Malas OlahragaWanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

MerokokTernyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.Disamping itu, rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung.Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah berhenti.

Kurang KalsiumJika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

6. Mengkonsumsi ObatObat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

19. Bagaimana patofisiologi/patogenesis dari penyakit Nenek Nori? (6,7)Jawab :OsteoporosisOsteoporosis merupakan kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya kerusakan dari arsitektur tulang sehingga terjadi peningkatan kerapuhan tulang yang dapat menyebabkan mudah terjadi fraktur. Massa tulang yang berkurang akan membuat tulang semakin tipis dan rapuh sehingga mudah patah pada trauma yang ringan.Bone remodelling terjadi seumur hidup dan mencapai puncaknya saat dewasa (sekitar umur 30 tahun) kemudian menurun sesuai pertambahan umur, kemudian terjadi keseimbangan antara aktivitas osteblastik dan osteoklastik (pembentukan dan resorpsi tulang). Keseimbangan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen, paratiroid dan kalsitriol.Pada pasca menopause, terjadi penurunan estrogen yang dapat menyebabkan meningkatnya resorpsi tulang, dan diduga berhubungan dengan peningkatan sitokin. Resorpsi tulang tersebut akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan menyebabkan penekanan terhadap hormon paratiroid. Kadar hormon paratiroid yang rendah sering dijumpai pada penderita osteoporosis, yang juga akan menurunkan kadar 1,25 dehydroxy vitamin D (kalsitriol), sehingga penyerapan kalsium jadi menurun.20,33 Telah banyak diketahui bahwa osteoporosis pasca menopause menunjukkan bahwa ada gangguan penyerapan kalsium serta rendahnya kadar 1,25 Dehydroxy vitamin D dalam darah.Fraktur FemurTulang bersifat rapuh namun cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eskternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnto, Lynda Juall, 1995). Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Ini merupakan dasar penyembuhan tulang.

20. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit Nenek Nori? (6,7)Jawab :Beberapa gejala klasik dan tanda fraktur adalah sebagai berikut:a. Adanya riwayat traumab. Rasa nyeri dibagian tulang yang patahc. Bengkak dibagian tulang yang patahd. Deformitas (angulasi, rotasi, diskrepansi)e. Nyeri tekanf. Krepitasig. Gangguan fungsi musculoskeletal akibat nyerih. Putusnya kontinuitas tulangi. Gangguan neurovaskularj. Spasme ototSetelah terjadinya fraktur, biasanya terdapat mati rasa pada daerah fraktur karena trauma yang terjadi pada saraf tersebut. Biasanya mati rasa terjadi sampai 20 menit pertama pasca fraktur. Namun, sekali mati rasa telah menghilang, maka berikutnya akan terjadi nyeri yang hebat yang hanya bisa dikurangi dengan medikasi atau penatalaksanaan patah tulang. Nyeri ini terjadi akibat spasme otot disekitar tempat yang patah, atau akibat segmen fraktur, atau karena kerusakan jaringan lunak disekitarnya.

21. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari penyakit Nenek Nori? (8,14,16)Jawab :Tata Laksana osteoporosis Komprehensif-Preventif : dengan menjaga asupan kalsium dan vitamin D, berjemur di sinar matahari pagi, senam osteoporosis-Kuratiffarmakologi : a. terapi sulih hormon (gold standard) namun perlu pengawasan dokter ahli karena kemungkinan terjadinya keganasanb. kalsitoninc. bifosfonatd. garam floridae. steroid anabolicf. vitamin D dan turunannyag. Kalsium (1000 mg/hr untuk pria dan 1500 mg/hr untuk wanita)h. Non farmakologi i. Terapi fisikii. Terapi psikisiii. Senam osteoporosisiv. Perbaikan giziv. Perbaikan gaya hidupvi. Mengurangi obat yang mempengaruhi timbulnya osteoporosisvii. RehabilitasiTatalaksana Fraktur os femurTerdapat 4 prinsip penatalaksaan fraktur yaitu:a. Recognition: meliputi diagnosis dan penilaian frakturb. Reduction: Mengembalikan atau memperbaiki bagian- bagian yang patah dke dalam bentuk semula (posisi anatomis)c. Retention: mempertahakan imobilisasi tulang yang patah agar mempercepat dan mempermudah penyebuhan serta menghindari pertumbuhan tulang yang abnormal secara structural atau fungsionald. Rehabilitation: mengembalikan aktifiras fungsional semaksimal mungkin.Penatalaksaan defenitif fraktur adalah dengan menggunakan gips atau dilakukan operasi reduksi terbuka fiksasi interna atau open reduction internal fixation (ORIF). Sesuai dengan skenario, maka tatalaksana yang tepat untuk Nenek Nori adalah melakukan reposisi dengan traksi terus menerus selama masa tertentu dan mempertahankan imobilisasi. Traksi adalah pemakaian tenaga tarikan terhadapa anggota tubuh atau bagian lain dari tubuh. Traksi digunakan utnuk mempertahankan alignment fragmen tulang, perlindungan terhadap kerudakan lebih lanjut pada jaringan disekitarnya, mengurangi rasa sakit, mencegah timbulnya syik, dan dapat mengurangi perdarahan. Terdapat beberapa jenis traksi yaitu:1. Berdasarkan mekanisme traksia. Traksi menetap (fixation traction): digunakan untuk melakukan fiksasi sekaligus traksi dengan mempergunakan traksi dari Thomas splintb. Traksi berimbang (sliding traction): merupakan suatu traksi secara bertahap untuk memperoleh reduksi tertutup dan sekaligus imobilisasi pada daerah yang dimaksud. 2. Berdarakan durasi pemasangana. Continuitous traction digunakan dalam beberapa hari sampai minggu, misalnya untuk mempertahankan reduki sampai stabil pada os femur, koreksi deformitas pada spasme otot, imobilisasi pada kasus inflamasi. Yang termasuk disini adalah skin traction dan skeletal traction. Traksi ini menarik tulang panjang menjadi lurus dan mempertahankan posisi tersebut.b. Intermitten traction digunakan hanya beberapa menit sampai beberapa jam, biasanya digubakan sebagai traksi servikal dan spondilosis.3. Berdasarkan tarikana. Fixed traction: kekuatan tarikan hanya satu arahb. Balance traction: menempatkan traksi pada dua arah atau lebih dan arahnya sedemikian rupa sehingga resultan vector kekuatan sesuai dengan yang dikehendaki.4. Berdasarkan jenis pemasangannyaa. Skin tractionMerupakan suatu cara dengan menggunakan tenaga tarikan pada kulit, dimana tenaga tarikan ini dilanjutkn sampai ke tulang melalui fascia superficialis, fascia profunda dan septa intermedia. Pada skin traction ini digunakan plaster moleskin skin traction strip yang diletakkan langsung pada kulit. Skin traction digunakan dengan cara memasangkan plaster dengan perekat pada kulit diperkuat denganperban elastis. Kulllit pada anak-anak memberikan toleransi daripada orang dewasa. Traksi kulit diguakan ada fraktur dimana dalam reposisinya hanya dibutuhkan traksi yang tidak terlalu besar dan dalam jangka waktu yang pendek. Daerah kulit yang akan digunakan dicukur, dibersihkan dan dikeringkan sebelum plaster diletakkan. Indikasi nya antara lain: Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktu suprakondiler jumeri anal Reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan Terapi sementara fraktur sementara menunggu terapi defenitif Fraktur yang sangat bengak dan tidak stabil. Terapi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi (misal sendi lutut dan panggul) Terapi pada kelainan-kelainan tulang belakang.Kontraindikasi skin traction apabila adanya: Luka terbuka Laserasi Infeksi Varises Gangguan sirkulasi Kulit tipis alergiBeberapa jenis skin traction adalah:1. Thomas splint traction: sangat bermanfaat pada penanganan terapi awal untu kasus fraktur leher atau batang femur, fraktur disekitar lutut, tibia serta dapat digunakan untuk kasus arthritis akut dari hip joint.2. Dunlop traction: dipergunakan pada fraktur suprakondiler humeri anak-anak3. Bucks traction: traksi pada kulit dimana plaster melekat secara sederhana dengan memakai katrol4. Gallow traction: disebut juga traksi Bryant; dipergunakan utnuk fraktur femur anak-anak dibawah usia 2 tahun.5. Russel traction: digunakan pada anak-anak usia lebih dari 2 tahun Terdapat 3 jenis traksi yang dapat digunakan:a. Skin traksiSkin traksi adalah menarik begian tulang yang fraktu dengan menempelkan pleter langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, biasanya digunakan untuk jangka pendek (48 72 jam)b. Skeletal traksiSkeletal traksi adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam tulang.c. Maintenance traksiMerupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat atau pins.

b. Skeletal tractionDipakai terutama pada keadaan yang tidak stabil untuk mengatasi kerja otot dan kekuatan traksi langsung pada tulang. Dapat untuk mengontrol adanya rotasi. Indikasi skeletal traction antara lain: Bila diperlukan traksi yang lebih berat Traksi pada anak yang lebih besar Fraktu yang tidak stabil, oblique atau kominutif Fraktur tertentu pada daerah sendi Fraktur terbuka engan luka yang sangat buruk dimana fiksasi eksterna tidak dapat dilakukan Digunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi defenitifPertama-tama dilakuan anestesi (general atau regional ataupun lokal), kemudian sebelum dipasang pin atau wire, kulit disekitarnya harus dicukur dan dicuci dengan antiseptic, ditutp dengan duk steril. Ujung pin harus tajam. Jika digunakan untuk pengibatan fraktur femur makan pemasangan pin wire pada tuberculum tibia. Metode ini menguntungkan karena pin wire jauh dari lokasi fraktur, diluar sendi dan gerakan sendi masih dapat dilakukan tanpa mengurangi efektifitas traksi. Pemasangan pin wire sebaiknya jangan melewati daerah dimana terdapat otot yang besar sebab dapat memudahkan terjadinya infeksi. Jenis traksi skeletal:a. Traksi skeletal dengan menggunakan kerangka dari Bohler Braum pada fraktur orang dewasa b. Thomas splint dengan pegangan lutut atau alat traksi dari Pearson. Dapat digunakan utnuk traksi dan penyangga yang sebaiknya memakai tipe half ring sebab pada tipe yang lain yaitu whole ring dapat menyebabkan penekanan pada bagian sendi panggul sehingga pasien merasa kurang nyaman. Pemakaian half ring sebaiknya dibagian depan paha.Pada fraktur ekstremitas inferior, terutama pada fraktur supra kondiler sebaiknya digunakan traksi skeletal melauli bagian atas tibia. Traksi skeletal dengan memakai Steinnamn pin atau Kirschner wire melalui bagian tibia proksimal dan traksi dilakukan sesuai aksis batang tulang femur. Untuk waktu penggunaan traksi pada prinsipnya dapat dilepas bila sudah ada penyembuhan secara radiologis. Setelah traksi dilepas dilanjutkan dengan imobilisasi dengan gips atau bidai. Pada orang dewasa tidak hanya dengan melihat hasil roentgen tetapi juga secara klinis sudah tidak ada nyeri dan tidak ada gerakan patologis. Beberapa tanda untuk traksi belum dapat dilepas antara lain:1. Adanya gerakan ditempat fraktur2. Didapatkan rasa nyeri3. Hasil radiografi menunjukkan: Kalus masih sedikit Kalus terlokalisir terutama pada satu sisi Ada kecendrungan terjadi late angulation Ada fine cracks kortek pada satu atau lebih fragmen frakturBerdasarakan penjelasan diatas maka tatalaksana fraktur non medikamentosa untuk nenek Nori adalah dengan pemasangan skeletal traksi pada ekstremitas inferior kiri.

Apabila pasien mengalami peningkatan suhu tubuh bisa di berikan parasetamol, bisa juga diberikan analgetik sesuai tingkatan nyeri namun pada umumnya diberikan NSAID jika nyeri ringan sampe sedang, bisa juga diberikan antibiotic jika terjadi infeksi.

Edukasi Pasien OsteoporosisBerdasarkan hasil penelitian Tucker et al. dalam Suryono (2002, 2008), pola makan yang lebih banyak buah dan sayuran dapat mempertahankan tulang dari kerusakan, sedangkan mengonsumsi manisan diketahui akan membuat seseorang mempunyai kepadatan tulang yang rendah baik pada pria meupun wanita manula (umur 69-93 tahun).Hasil penelitian Sellmeyer et al. dalam Suryono (2001,2008), menyebutkan bahwa wanita usia tua (>65 tahun) dengan konsumsi bahan pangan yang lebih tinggi protein hewani daripada nabati menjadi lebih cepat menderita keropos tulang paha dan lebih besar menderita resiko kerusakan tulang panggul daripada yang mengonsumsi lebih rendah pangan hewani. Kenyataan ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi protein nabati (sayuran) dan penurunan asupan protein hewani akan dapat menurunkan kerapuhan tulang dan resiko kerusakan tulang panggul.Konsumsi kopi dilaporkan dapat menyebabkan adanya resiko tinggi dalam pengurangan massa tulang pada wanita. Akan tetapi, pada umumnya studi hanya memfokuskan perhatian pada kandungan kafein yang ada. Sedangkan pada the, yang juga mengandung kafein, mempunyai kandungan zat lain seperti fla vonoid yang dapat mempengaruhi massa tulang dengan cara yang berbeda (Suryono, 2008).Edukasi Pasien Fraktur1. Tingkatkan asupan kalsiumKalsium adalah nutrisi yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang agar tetap sehat. Kalsium ini juga diserap oleh tubuh bersama dengan vitamin D. Peningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan patah tulang. Kalsium ini bisa didapatkan dalam susu, sayuran dan dalam bentuk suplemen.2. Diet SeimbangDiet 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari: nasi, lauk pauk, sayur, buah dan susu, yang dikonsumsi secara rutin dalam jumlah yang cukup, adalah baik untuk dilakukan. Diet 4 sehat 5 sempurna mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk menghasilkan tenaga dan membangun kembali jaringan tubuh yang rusak.3. LatihanLatihan berperan penting dalam memperkuat otot-otot di area yang terlibat. Latihan untuk patah tulang atau tulang retak harus dilakukan dengan hati-hati dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.4. Berhenti MerokokPerokok memiliki kepadatan mineral tulang yang kurang dibanding non-perokok. Studi juga menunjukkan bahwa perokok memiliki waktu rata-rata penyembuhan lebih lama karena merokok dapat mengganggu aliran darah.

22. Apa saja komplikasi dari penyakit Nenek Nori? (10)Jawab :Kompikasi dari osteoporosis adalah dapat terjadi fraktur pada penderita, karena terjadinya trauma-trauma ringan karena osteoporosis menyebabkan berkurangnya densitas masa tulang.

Komplikasi dari fraktur femur:a. Komplikasi Segera Komplikasi Lokal : kerusakan kulit, pembuluh darah, kerusakan saraf, otot dan organ dalam. Komplikasi sistemik : Syok hemoragik.b. Komplikasi Awal Komplikasi Lokal : Nekrosis kulit, gangrene, thrombosis vena, komplikasi paa persendian. Komplikasi sistemik : Emboli lemak, emboli paru, pneumonia, tetanus.c. Komplikasi Lanjut Komplikasi pada persendian : terjadi kontraktur dan kekakuan sendi persisten, penyakit sendi degenerative pasca trauma. Komplikasi Tulang : penyembuhan tulang secara abnormal seperti malunion, delayed union, dan non union.

23. Bagaiamana prognosis dari penyakit Nenek Nori? (15,16)Jawab :Tergantung dengan tindak pencegahan dini osteoporosis saat masih pertumbuhan sesuai pemenuhan kalsium tubuh, nutrisi, asupan, aktivitas fisik, dan pada masa menopause tergantung pemenuhan hormon estrogen.Tergantung waktu pengobatan, jika cepat maka prognosisnya juga akan semakin baik. Jika sudah terdiagnosis dini osteoporosis maka dilakukan penghindaran faktor resiko.

Prognosis dari Penyakit yang dialami Nenek Nori : Ad vitam : Ad BonamAd Fungsionam : Dubia ad bonamAd sanationam : Dubia ad malam

Prognosis Pasien OsteoporosisPrognosis untuk pasien osteoporosis adalah baik, terutama jika kelainannya telah terdeteksi dan diterapi secepatnya. Densitas tulang, bahkan pada osteoporosis yang parah, pada umumnya dapat distabilkan atau ditingkatkan. Resiko fraktur dapat dikurangi secara substansial dengan pengobatan yang adekuat.Pasien dengan osteoporosis yang ringan memiliki prognosis yang baik. Pada pasien yang menderita fraktur, tulang dapat disembuhkan menjadi mendekati normal kembali. Rasa nyeri biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu.Pada beberapa orang, osteoporosis memiliki penyebab yang jelas. Prognosis akan menjadi lebih baik jika penyebab dapat diidentifikasi dan dikoreksi.Prognosis Pasien FrakturTulang memperlihatkan kemudahan penyembuhan yang besar tetapi dapat terjadi sejumlah penyulit atau terdapat kelainan dalam proses penyembuhan.a) MalunionKelainan penyatuan tulang karena penyerasian yang buruk menimbulkan deformitas, angulasi atau pergeseran.b) Penyatuan tertundaKeadaan ini umum terjadi dan disebabkan oleh banyak faktor, pada umumnya banyak diantaranya mempunyai gambaran hyperemia dan dekalsifikasi yang terus menerus. Faktor yang menyebabkan penyatuan tulang tertunda antara lain karena infeksi, terdapat benda asing, fragmen tulang mati, imobilisasi yang tidak adekuat, distraksi, avaskularitas, fraktur patologik, gangguan gizi dan metabolik.c) Non union (tidak menyatu)Penyatuan tulang tidak terjadi, cacat diisi oleh jaringan fibrosa. Kadang-kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan non union adalah tidak adanya imobilisasi, interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari fragmen (contohnya patella), dan fraktur yang bersifat patologis.

Daftar Pustaka

1. Dorland,W,A,Newman. Kamus Saku Kedokteran DORLAND. Edisi 28 . 2011. Jakarta : EGC2. Anonim. (2008). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 8. Jakarta. Penerbit PT. Info Master.3. Sudoyo,Aru W., et al., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kdokteran Universitas Indonesia4. Helmi, Zairin Noor. 2013. BUKU AJAR GANGGUAN MUSKULUSKELETAL. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.5. Mardjono, Mahar. 2013. Farmakologi dan terapi. Ed.5. Badan Penerbit FKUI6. Huether, Sue E. 2008. Understanding Pathophysiology. 5th Ed. Elsevier7. Sjamsuhidajat, R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.3. Jakarta: EGC8. traction procedure; Book of Orthopedics and Traumatology; by dr. M Natarjan & dr. N. Mayurahanan, Publish MN orthopaedics hospital9. http://notekedokteran.blogspot.com/2012/osteoporosis-pagets-desease-dan-rickets.html?m=1 (diakses pada tanggal 17 juni 2015 )10. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5683 (diakses pada tanggal 17 juni 2015 )11. zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/pain-management.pdf (di akses pada tanggal 18 juni 2015 )12. www.itokindo.org/?wpfb_dl=353 ( di akses pada tanggal 18 juni 2015 )13. jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/192/187 ( di akses pada tanggal 18 juni 2015 )14. staff.uny.ac.id/.../Mencegah%20dan%20Mengatasi%20Osteoporosis.pdf ( di akses pada tanggal 18 juni 2015 )15. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14298/1/09E02386.pdf ( di akses pada tanggal 18 juni 2015 )16. digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4847 (di akses pada tanggal 18 juni 2015 )

MIND MAPING

Nenek nori 75 tahun

-Terjatuh- nyeri-tidak bisa berjalan

-umur 75 tahun-Menopouse-jarang minum susu- jarang minum sususuf

Suspect close fraktur os femur sinistra et cause osteoporosisdiagnosis-deformitas paha kiri-tidak terdapat luka terbuka-vital sign baikSuspect osteoporosisSuspect Close Fraktur os femur sinistraPemeriksaan fisik