Download ppt - Studi Kasus

Transcript
Page 1: Studi Kasus

STUDI KASUSSTUDI KASUS

Oleh Novi Hendra ([email protected])Ex-mahasiswa ilmu Politik Universitas Andalas PadangOleh Novi Hendra ([email protected])Ex-mahasiswa ilmu Politik Universitas Andalas Padang

Page 2: Studi Kasus

Sejarah Studi KasusSejarah Studi Kasus

• Dalam perkembangan penelitian Kualitatif, Dalam perkembangan penelitian Kualitatif, studi kasus lahir pada tahap I, yaitu masa studi kasus lahir pada tahap I, yaitu masa tradisional (1900-1950) tradisional (1900-1950) Denzin & Lincoln Denzin & Lincoln (1994)(1994)

• Masa Modern (1950-1967)Masa Modern (1950-1967)• Masa yang kabur (1967-1984)Masa yang kabur (1967-1984)• Masa Krisis Representasi (1984-1988)Masa Krisis Representasi (1984-1988)• Masa Posmo (1988-Sekarang) Masa Posmo (1988-Sekarang) Masa Masa

ancangan utama studi kasus dalam ancangan utama studi kasus dalam penelitian kualitatif.penelitian kualitatif.

Page 3: Studi Kasus

Konsepsi DasarKonsepsi Dasar

• Studi kasus terfokus pd beberapa alasan:Studi kasus terfokus pd beberapa alasan:– Studi kasus merupakan strategi penelitian kualitatif Studi kasus merupakan strategi penelitian kualitatif

yang muncul pada masa keemasan penelitian kualitatif yang muncul pada masa keemasan penelitian kualitatif yang bersifat spesifik, khusus, dan berskala lokal, yang bersifat spesifik, khusus, dan berskala lokal, sehingga amat pas dengan momentum posmo yg sehingga amat pas dengan momentum posmo yg menjadi acuan paradigma baru dlm penelitian menjadi acuan paradigma baru dlm penelitian kualitatif masa kini.kualitatif masa kini.

– Studi kasus banyak digunakan dlm penelitian bidang Studi kasus banyak digunakan dlm penelitian bidang pendidikan (pendidikan (effective schoolseffective schools) dan pengambil ) dan pengambil kebijakan.kebijakan.

– Kasus berlaku apabila suatu pertanyaan Kasus berlaku apabila suatu pertanyaan bagaimana bagaimana (how)(how) dan dan mengapa (why)mengapa (why) diajukan mengenai diajukan mengenai seperangkat peristiwa masa kini yang tidak dapat atau seperangkat peristiwa masa kini yang tidak dapat atau hampir tidak dapat dijangkau oleh peneliti ( Yin, 1981)hampir tidak dapat dijangkau oleh peneliti ( Yin, 1981)

Page 4: Studi Kasus

• Studi kasus bisa berarti strategi atau Studi kasus bisa berarti strategi atau metode dalam penelitian dan bisa juga metode dalam penelitian dan bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu (masa kini lebih pd yg kasus tertentu (masa kini lebih pd yg pertama).pertama).

• Studi kasus digunakan untuk mempelajari, Studi kasus digunakan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar.luar.

• Inti studi kasus atau kecenderungan utama Inti studi kasus atau kecenderungan utama diantara semua ragam studi kasus adalah diantara semua ragam studi kasus adalah bahwa studi ini berusaha untuk menyoroti bahwa studi ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat suatu keputusan atau seperangkat keputusan: “Mengapa keputusan itu keputusan: “Mengapa keputusan itu diambil?”; Bagaimana diterapkan?”; dan diambil?”; Bagaimana diterapkan?”; dan “Apakah hasilnya?”“Apakah hasilnya?”

Page 5: Studi Kasus

• Atau definisi YinAtau definisi YinA Case study is an empirical inquiry A Case study is an empirical inquiry that that (studi kasus adalah suatu penyelidikan empiris yang)(studi kasus adalah suatu penyelidikan empiris yang)

• Investigate a contemporary Investigate a contemporary phenomenon within its real-life phenomenon within its real-life context, when context, when (menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan (menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan

nyata, bilamana)nyata, bilamana)

• The boundaries between phenomenon The boundaries between phenomenon and context are not clearly evident, and context are not clearly evident, and in whichand in which(batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak (batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak

tegas; dan di mana)tegas; dan di mana)

• Multiple sources of evidence are UsedMultiple sources of evidence are Used

(multi sumber bukti dimanfaatkan)(multi sumber bukti dimanfaatkan)

Page 6: Studi Kasus

• Kasus bisa terlihat sederhana, tapi Kasus bisa terlihat sederhana, tapi dapat juga bersifat kompleks. dapat juga bersifat kompleks. Kasus bisa bersifat individual atau Kasus bisa bersifat individual atau kelompok, atau bisa juga bersifat kelompok, atau bisa juga bersifat statis atau dinamis.statis atau dinamis.

• Dapat dikatakan sebagai studi Dapat dikatakan sebagai studi kasus jika:kasus jika:– Peristiwa bersifat kontemporer;Peristiwa bersifat kontemporer;– Berkaitan dengan kehidupan nyata;Berkaitan dengan kehidupan nyata;– Memiliki kekuatan yang unik.Memiliki kekuatan yang unik.

Page 7: Studi Kasus

• Dilihat dari aspek pemilihan kasus,, Dilihat dari aspek pemilihan kasus,, setidaknya ada 3 macam studi kasus:setidaknya ada 3 macam studi kasus:– Intrinsic Case Study Intrinsic Case Study dilakukan untuk dilakukan untuk

memahami secara lebih baik tentang suatu memahami secara lebih baik tentang suatu kasus tertentu. Jadi, peneliti ingin mempelajari kasus tertentu. Jadi, peneliti ingin mempelajari secara intrinsik mengenai fenomena, secara intrinsik mengenai fenomena, keteraturan, dan kekhususan dari suatu kasus keteraturan, dan kekhususan dari suatu kasus bukan dari segi eksternalnya. bukan dari segi eksternalnya.

– Instrumental Case StudyInstrumental Case Study dilakukan untuk dilakukan untuk memahami kasus untuk alasan eksternalnya. memahami kasus untuk alasan eksternalnya. Jadi, bukan ingin memahami hakikat kasus, tapi Jadi, bukan ingin memahami hakikat kasus, tapi ingin memahami hal lain diluar kasus.ingin memahami hal lain diluar kasus.

– Collective Case Study Collective Case Study dilakukan untuk dilakukan untuk menarik kesimpulan atau generalisasi dari menarik kesimpulan atau generalisasi dari fenomena dari kasus-kasus itu.fenomena dari kasus-kasus itu.

Page 8: Studi Kasus

• Dilihat dari jumlah kasus, maka studi kasus Dilihat dari jumlah kasus, maka studi kasus dapat dilihat dari 4 model pengembangan dapat dilihat dari 4 model pengembangan yg terkait dengan model analisisnya:yg terkait dengan model analisisnya:– Studi kasus tunggal dengan Single level analysis Studi kasus tunggal dengan Single level analysis

studi kasus yg menyoroti perilaku individu studi kasus yg menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan satu masalah atau kelompok individu dengan satu masalah penting.penting.

– Studi kasus tunggal dengan Multi Level Analysis Studi kasus tunggal dengan Multi Level Analysis Studi kasus yg menyoroti perilaku individu Studi kasus yg menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan berbagai atau kelompok individu dengan berbagai tingkatan masalah penting.tingkatan masalah penting.

– Studi kasus jamak dengan Studi kasus jamak dengan Single Level AnalysisSingle Level Analysis Studi kasus yg menyoroti perilaku kehidupan Studi kasus yg menyoroti perilaku kehidupan kelompok individu dengan satu masalah penting.kelompok individu dengan satu masalah penting.

– Studi Kasus Jamak dengan Studi Kasus Jamak dengan Multi Level Analysis Multi Level Analysis studi kasus yg menyoroti perilaku kehidupan studi kasus yg menyoroti perilaku kehidupan kelompok individu dengan berbagai tingkatan kelompok individu dengan berbagai tingkatan masalah penting.masalah penting.

Page 9: Studi Kasus

• Studi kasus tunggal dan jamak dgn Studi kasus tunggal dan jamak dgn unilevel analysis dan multilevel unilevel analysis dan multilevel analysis memiliki tiga jenis model analysis memiliki tiga jenis model pengkajian yg berbeda, yaitu pengkajian yg berbeda, yaitu Eksploratif, deskriptif, Eksploratif, deskriptif, dan dan eksplanatif.eksplanatif.

• Metodologi dan proses studi kasus Metodologi dan proses studi kasus penelitian kualitatif dengan strategi penelitian kualitatif dengan strategi atau metode studi kasus memfokuskan atau metode studi kasus memfokuskan dirinya, untuk mengetahui keumuman dirinya, untuk mengetahui keumuman ((diversity)diversity) dan kekhususan dan kekhususan ((particularities)particularities) dari obyek studi yg dari obyek studi yg menjadi sasaran penelitiannya.menjadi sasaran penelitiannya.

Page 10: Studi Kasus

• Namun hasil akhirnya adalah penjelasan Namun hasil akhirnya adalah penjelasan tentang keunikan dari kasus yg ditekuninya. tentang keunikan dari kasus yg ditekuninya. Keunika kasus pd umumnya berkaitan Keunika kasus pd umumnya berkaitan dengan :dengan :

– Hakikat dari kasus Hakikat dari kasus tersebuttersebut

– Latar belakang Latar belakang historis,historis,

– Setting fisikSetting fisik– Konteks kasus Konteks kasus

(ekonomi, politik, (ekonomi, politik, hukum, estetika).hukum, estetika).

– Kasus-kasus lain di Kasus-kasus lain di sekitar kasus yg sekitar kasus yg dipelajari.dipelajari.

– Informan tentang Informan tentang keberadaan kasus keberadaan kasus tsb.tsb.

Studi Studi Kasus Kasus selalu selalu

berkaitan berkaitan dengan 6 dengan 6 hal ini.hal ini.

Page 11: Studi Kasus

Keuntungan Case StudyKeuntungan Case Study • Dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial Dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial

(politik), kecuali karena faktor tidak (politik), kecuali karena faktor tidak dimungkinkannya memperoleh keterangan, atau dimungkinkannya memperoleh keterangan, atau karena alasan keuangan, waktu dan tenaga.karena alasan keuangan, waktu dan tenaga.

• Dapat meneliti setiap aspek spesifik dari suatu Dapat meneliti setiap aspek spesifik dari suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam.topik atau keadaan sosial secara mendalam.

• Dalam Dalam Case Study Case Study dapat digunakan berbagai cara dapat digunakan berbagai cara pengumpulan data sehingga diperoleh informasi pengumpulan data sehingga diperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya agar masalah itu kita yang sebanyak-banyaknya agar masalah itu kita pahami secara mendalam.pahami secara mendalam.

• Case Study Case Study dapat menguji kebenaran teori.dapat menguji kebenaran teori.• Case StudyCase Study dapat dilakukan dengan biaya yang dapat dilakukan dengan biaya yang

rendahrendah

Page 12: Studi Kasus

Kekurangan Case Study:Kekurangan Case Study:

• Kemungkinan untuk mencapai Kemungkinan untuk mencapai generalisasi sangat terbatas, generalisasi sangat terbatas, karena hanya mempelajari aspek-karena hanya mempelajari aspek-aspek yang spesifik.aspek yang spesifik.

• Case StudyCase Study memakan waktu yang memakan waktu yang lebih banyak bila dibandingkan lebih banyak bila dibandingkan dengan surveydengan survey

Page 13: Studi Kasus

Kelebihan dan kekurangan Kelebihan dan kekurangan studi kasusstudi kasus

• KelebihanKelebihan– Memiliki batas, lingkup kajian dan pola pikir tersendiri, Memiliki batas, lingkup kajian dan pola pikir tersendiri,

sehingga dapat mengungkap realitas sosial atau fisik sehingga dapat mengungkap realitas sosial atau fisik secara unik, spesifik dan menantang.secara unik, spesifik dan menantang.

– Studi kasus banyak mengungkap hal-hal mendetil. Studi kasus banyak mengungkap hal-hal mendetil. Melihat hal yg tidak dapat diungkap oleh metode lain; Melihat hal yg tidak dapat diungkap oleh metode lain; dan dapat menangkap makna yg ada dibalik kasus dalam dan dapat menangkap makna yg ada dibalik kasus dalam kondisi yg natural. kondisi yg natural. Dus, karena itu studi kasus singkat bermanfaat untuk Dus, karena itu studi kasus singkat bermanfaat untuk mengungkap atau memecahkan masalah-masalah unik mengungkap atau memecahkan masalah-masalah unik dan spesifik dalam belbagai disiplin ilmu.dan spesifik dalam belbagai disiplin ilmu.

– Studi kasus lebih dari sekedar memberi laporan faktual Studi kasus lebih dari sekedar memberi laporan faktual tetapi juga memberikan nuansa, suasana kebatinan dan tetapi juga memberikan nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yg berkembang dlm kasus yg sedang pikiran-pikiran yg berkembang dlm kasus yg sedang diteliti, yg tidak dapat ditangkap oleh peneliti kuantitatif diteliti, yg tidak dapat ditangkap oleh peneliti kuantitatif yang sangat rigid, terukur dan terbatas.yang sangat rigid, terukur dan terbatas.

Page 14: Studi Kasus

Kekurangan.Kekurangan.

• Lemah dalam isu validitas, reliabilitas dan Lemah dalam isu validitas, reliabilitas dan generalisasi. generalisasi. – Isu validitas berkaitan dengan tingkat keabsahan Isu validitas berkaitan dengan tingkat keabsahan

obyek yg dijadikan sasaran studi. Obyek studi kasus obyek yg dijadikan sasaran studi. Obyek studi kasus biasanya sedikit bahkan hanya satu kasus saja, biasanya sedikit bahkan hanya satu kasus saja, sehingga tingkat validitas hasil penelitiannya sehingga tingkat validitas hasil penelitiannya diragukan kebenarannya.diragukan kebenarannya.

– Isu reliabilitas yg berkaitan dengan tingkat Isu reliabilitas yg berkaitan dengan tingkat kesahihan hasil yg diperoleh apabila studi yg sama kesahihan hasil yg diperoleh apabila studi yg sama diulang pada kasus lain ditempat dan waktu yg lain.diulang pada kasus lain ditempat dan waktu yg lain.

– Isu Generalisasi hasil temuan sebagai sebuah teori Isu Generalisasi hasil temuan sebagai sebuah teori yg dapat diterima pada populasi serupa ditempat yg yg dapat diterima pada populasi serupa ditempat yg lain.lain.

Page 15: Studi Kasus

Penerapan Studi Kasus Penerapan Studi Kasus (Dalam Bidang Politik)(Dalam Bidang Politik)

• Langkah yg perlu dilakukan.Langkah yg perlu dilakukan.– Identifikasi Kasus Identifikasi Kasus untuk mengetahui sasaran, untuk mengetahui sasaran,

topik dan rumusan masalah.topik dan rumusan masalah.Misal Misal peneliti tertarik dengan masalah peneliti tertarik dengan masalah pembangunan pasar modern oleh pemko Padang. pembangunan pasar modern oleh pemko Padang. Maka peneliti harus menemukan terlebih dahulu Maka peneliti harus menemukan terlebih dahulu apa yg akan ditelitinya?apa yg akan ditelitinya?• Kebijakan pembangunan pasar modern?Kebijakan pembangunan pasar modern?• Proses pengambilan kebijakannya, siapa yg terlibat, Proses pengambilan kebijakannya, siapa yg terlibat,

prosedurnya, partisipatif atau tidak, dst.)prosedurnya, partisipatif atau tidak, dst.)• Setelah topik ditemukan, maka peneliti perlu menentukan Setelah topik ditemukan, maka peneliti perlu menentukan

masalahnya.masalahnya.Misalnya, Misalnya, rendahnya partisipasi masyarakat dalam rendahnya partisipasi masyarakat dalam merumuskan pembangunan pasar modern”.merumuskan pembangunan pasar modern”.

– Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan How andHow and WhyWhy

Page 16: Studi Kasus

• Langkah kedua Langkah kedua seleksi dan sampel seleksi dan sampel kasus yg disesuaikan dengan jenis kasus yg disesuaikan dengan jenis studi kasus yg akan dilakukan.studi kasus yg akan dilakukan.– Intrinsic Case Study Intrinsic Case Study

• Instrumental Case StudyInstrumental Case Study– Collective Case Study.Collective Case Study.

• Desain PenelitianDesain Penelitian• Kumpulkan data dilapanganKumpulkan data dilapangan

– Mencatat,Mencatat,– Mengamati,Mengamati,– Mendengarkan,Mendengarkan,– MerasakanMerasakan– Mengumpulkan dan Mengumpulkan dan

menangkap semua fenomenamenangkap semua fenomena

Dengan berbagai metode:

• Dokumen

• Wawancara

• Observasi.

Page 17: Studi Kasus

• Laporan hasil studi kasus.Laporan hasil studi kasus.– Menuturkan cerita tentang kasus yg Menuturkan cerita tentang kasus yg

diteliti berdasarkan bahan, data dan diteliti berdasarkan bahan, data dan informasi yang telah dipoles.informasi yang telah dipoles.

– Menjelaskan Menjelaskan makna/menginterpretasikan makna dan makna/menginterpretasikan makna dan keunikan para pelaku dalam kasus.keunikan para pelaku dalam kasus.

Page 18: Studi Kasus

GERAKAN PETANI GERAKAN PETANI MELAWAN PENGUASAMELAWAN PENGUASA((Studi Kasus Pendudukan Lahan Studi Kasus Pendudukan Lahan

Perkebunan Kelapa Sawit PTPN II Oleh Perkebunan Kelapa Sawit PTPN II Oleh Petani di Desa Nambiki Kecamatan Petani di Desa Nambiki Kecamatan

Selesai Kab. Langkat)Selesai Kab. Langkat)

ZULFAHMI TARIGAN, S.IPZULFAHMI TARIGAN, S.IP

Page 19: Studi Kasus

PENDAHULUANPENDAHULUANRadikalisme petani dalam sebuah gerakan Radikalisme petani dalam sebuah gerakan perlawanan terhadap sistem kebijakan agraria telah perlawanan terhadap sistem kebijakan agraria telah mewarnai kondisi sosial politik di Indonesia sejak mewarnai kondisi sosial politik di Indonesia sejak pra kemerdekaan hingga reformasi saat ini.pra kemerdekaan hingga reformasi saat ini.Satu diantaranya saat ini berlangsung di desa Satu diantaranya saat ini berlangsung di desa Nambiki. Petani di desa ini melakukan aksi bersama Nambiki. Petani di desa ini melakukan aksi bersama menentang status penguasaan lahan perkebunan menentang status penguasaan lahan perkebunan PTPN II kebun Padang Brahrang yang berada di PTPN II kebun Padang Brahrang yang berada di wilayah mereka.wilayah mereka.Di desa tersebut sekelompok petani menduduki dan Di desa tersebut sekelompok petani menduduki dan mengklaim lahan perkebunan dengan penebangan mengklaim lahan perkebunan dengan penebangan sebagian besar tanaman kelapa sawit yang ada di sebagian besar tanaman kelapa sawit yang ada di areal tersebutareal tersebut

Page 20: Studi Kasus

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Aksi “Aksi “reclaimingreclaiming“ yang dilakukan oleh petani dilakukan dengan “ yang dilakukan oleh petani dilakukan dengan mengangkat 3 isu utama yakni mengangkat 3 isu utama yakni – Secara hukum (tepatnya hukum agraria) menurut pihak petani Secara hukum (tepatnya hukum agraria) menurut pihak petani

merekalah yang berhak atas penguasaan lahan yang menjadi merekalah yang berhak atas penguasaan lahan yang menjadi tengah menjadi konflik saat ini. Hal ini mereka buktikan dengan tengah menjadi konflik saat ini. Hal ini mereka buktikan dengan adanya (diantara mereka yang memiliki) Kartu Registrasi adanya (diantara mereka yang memiliki) Kartu Registrasi Pendaftaran Tanah (KRPT) yang dikeluarkan kepala kantor Pendaftaran Tanah (KRPT) yang dikeluarkan kepala kantor reorganisasi pemakaian tanah wilayah Sumatera Timur sesuai reorganisasi pemakaian tanah wilayah Sumatera Timur sesuai Undang-Undang Darurat No. 8 / 1954Undang-Undang Darurat No. 8 / 1954

– Menurut petani di desa Nambiki, Hak Guna Usaha (HGU) sebagai Menurut petani di desa Nambiki, Hak Guna Usaha (HGU) sebagai landasan hukum operasionalisasi kegiatan usaha perkebunan pada landasan hukum operasionalisasi kegiatan usaha perkebunan pada areal yang menjadi konflik yang dimiliki oleh pihak PTPN II yang areal yang menjadi konflik yang dimiliki oleh pihak PTPN II yang tertuang dalam HGU No. 24 Tahun 1965 dan berlaku selama 35 tertuang dalam HGU No. 24 Tahun 1965 dan berlaku selama 35 tahun telah habis masa berlakunya tepatnya pada tanggal 6 Juli tahun telah habis masa berlakunya tepatnya pada tanggal 6 Juli 2000. Dan menurut pihak petani pihak perkebunan wajib 2000. Dan menurut pihak petani pihak perkebunan wajib mengembalikan lahan yang telah habis masa HGUnya kepada mengembalikan lahan yang telah habis masa HGUnya kepada masyarakat setempat. Sedangkan versi PTPN II HGU berakhir pada masyarakat setempat. Sedangkan versi PTPN II HGU berakhir pada tahun 2020 karena HGU tersebut telah diperbaharui melalui tahun 2020 karena HGU tersebut telah diperbaharui melalui sertifikat HGU NO.1 SK BPN No.35/BPN/90sertifikat HGU NO.1 SK BPN No.35/BPN/90

– Secara ekonomis menurut petani di desa Nambiki, aksi yang Secara ekonomis menurut petani di desa Nambiki, aksi yang mereka lakukan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar mereka lakukan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar dibandingkan dengan kehadiran perkebunan yang besar ditengah – dibandingkan dengan kehadiran perkebunan yang besar ditengah – tengah kehidupan mereka tengah kehidupan mereka

Page 21: Studi Kasus

Batasan dan Rumusan Batasan dan Rumusan MasalahMasalah

Mengapa petani di desa Mengapa petani di desa Nambiki melakukan gerakan Nambiki melakukan gerakan perlawanan :perlawanan : Cara apa yang digunakan petani Cara apa yang digunakan petani

di desa Nambiki dalam gerakan di desa Nambiki dalam gerakan perlawanan yang dilakukannya?perlawanan yang dilakukannya?

Apa penyebab petani di desa Apa penyebab petani di desa Nambiki melakukan gerakan Nambiki melakukan gerakan perlawanan?perlawanan?

Page 22: Studi Kasus

Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

• Umum: Untuk memberikan pengetahuan Umum: Untuk memberikan pengetahuan yang baru tentang dinamika pergerakan yang baru tentang dinamika pergerakan petani dalam menentang kekuasaan petani dalam menentang kekuasaan Negara.Negara.

• Untuk mengetahui cara-cara yang Untuk mengetahui cara-cara yang dilakukan petani di desa Nambiki dalam dilakukan petani di desa Nambiki dalam melakukan gerakan perlawanannya.melakukan gerakan perlawanannya.

• Untuk mengetahui sebab-sebab petani di Untuk mengetahui sebab-sebab petani di desa Nambiki dalam melakukan gerakan desa Nambiki dalam melakukan gerakan perlawanan.perlawanan.

Page 23: Studi Kasus

Manfaat PenelitianManfaat Penelitian• Teoritis: memberi kontribusi wawasan dan Teoritis: memberi kontribusi wawasan dan

pengetahuan baru kepada berbagai kalangan pengetahuan baru kepada berbagai kalangan seperti kalangan akademisi khususnya pada seperti kalangan akademisi khususnya pada tingkat perguruan tinggi maupun juga kepada tingkat perguruan tinggi maupun juga kepada kalangan praktisi sosial yang banyak bergerak di kalangan praktisi sosial yang banyak bergerak di dalam LSM ataupun diluarnya mengenai fenomena dalam LSM ataupun diluarnya mengenai fenomena social movementsocial movement khususnya gerakan sosial petani khususnya gerakan sosial petani yang berlangsung di Indonesia baik dalam tataran yang berlangsung di Indonesia baik dalam tataran teoritis maupun tataran praktis dimana fenomena teoritis maupun tataran praktis dimana fenomena tersebut berlangsung.tersebut berlangsung.

• Praktis: memberi implikasi kepada kebijakan yang Praktis: memberi implikasi kepada kebijakan yang diambil Negara dalam hal ini pemerintah dalam diambil Negara dalam hal ini pemerintah dalam menyelesaikan persoalan agraria yang terjadi di menyelesaikan persoalan agraria yang terjadi di Indonesia khususnya di desa NambikiIndonesia khususnya di desa Nambiki

Page 24: Studi Kasus

Studi KepustakaanStudi Kepustakaan Gerakan Petani didefenisikan sebagai sebuah Gerakan Petani didefenisikan sebagai sebuah

tindakan terencana yang dilakukan sekelompok orang tindakan terencana yang dilakukan sekelompok orang yang pekerjaannya bercocok tanam untuk yang pekerjaannya bercocok tanam untuk mengadakan perubahan terhadap kondisi sosial yang mengadakan perubahan terhadap kondisi sosial yang dialami berkaitan dengan aktivitas mereka dalam dialami berkaitan dengan aktivitas mereka dalam bercocok tanam.bercocok tanam.

Sedangkan Scott (1993) menyatakan perlawanan Sedangkan Scott (1993) menyatakan perlawanan petani adalah semua tindakan oleh para anggota petani adalah semua tindakan oleh para anggota kelas tersebut untuk untuk melunakkan atau menolak kelas tersebut untuk untuk melunakkan atau menolak tuntutan-tuntutan dari kelas yang lebih atas seperti tuntutan-tuntutan dari kelas yang lebih atas seperti negara dan mengajukan tuntutan-tuntutan tersendiri. negara dan mengajukan tuntutan-tuntutan tersendiri.

Gerakan dan perlawanan petani merupakan sebuah Gerakan dan perlawanan petani merupakan sebuah bentuk gerakan sosial secara umum dimana Hoult bentuk gerakan sosial secara umum dimana Hoult (dalam Gunawan Wiradi, 2000) mengungkapkan (dalam Gunawan Wiradi, 2000) mengungkapkan bahwa gerakan sosial bahwa gerakan sosial (social movement)(social movement) adalah adalah suatu usaha, upaya dan tingkah laku kolektif untuk suatu usaha, upaya dan tingkah laku kolektif untuk mengadakan perubahan yang ada di dalam mengadakan perubahan yang ada di dalam masyarakat masyarakat

Page 25: Studi Kasus

Studi KepustakaanStudi Kepustakaan

Peneliti menggunakan pendekatan Peneliti menggunakan pendekatan kepada 3 unsur gerakan sosial yang kepada 3 unsur gerakan sosial yang ditawarkan Orum (1989).ditawarkan Orum (1989). Organisasi gerakanOrganisasi gerakan Keyakinan atau cita-cita gerakanKeyakinan atau cita-cita gerakan Tindakan-tindakan dalam gerakanTindakan-tindakan dalam gerakan

Page 26: Studi Kasus

Studi KepustakaanStudi Kepustakaan Untuk membahas penyebab terjadinya gerakan Untuk membahas penyebab terjadinya gerakan

perlawanan petani, peneliti akan meninjau empat perlawanan petani, peneliti akan meninjau empat variabel yang bersinergi dimana variabel tersebut variabel yang bersinergi dimana variabel tersebut berasal dari lingkungan internal dan eksternal petaniberasal dari lingkungan internal dan eksternal petani Variabel internal petani yakni alasan petani itu sendiri untuk Variabel internal petani yakni alasan petani itu sendiri untuk

ikut dalam gerakanikut dalam gerakan Variabel eksternal yang ikut menyebabkan terjadinya Variabel eksternal yang ikut menyebabkan terjadinya

gerakan perlawanan petani di desa Nambiki adalah gerakan perlawanan petani di desa Nambiki adalah keterlibatan LSMketerlibatan LSM

Variabel eksternal lainnya adalah kebijakan HGU PTPN II Variabel eksternal lainnya adalah kebijakan HGU PTPN II yang mungkin menimbulkan ketidakadilan terhadap yang mungkin menimbulkan ketidakadilan terhadap anggota gerakan perlawanan petani di desa Nambiki anggota gerakan perlawanan petani di desa Nambiki sehingga menjadi alasan untuk melakukan gerakan sehingga menjadi alasan untuk melakukan gerakan perlawananperlawanan

Variabel terakhir adalah perubahan sosial yang terjadi pada Variabel terakhir adalah perubahan sosial yang terjadi pada masa reformasi yang dimulai pada Mei 1998masa reformasi yang dimulai pada Mei 1998

Page 27: Studi Kasus

Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian

Bentuk dan Tipe Penelitian: Studi Kasus (Bentuk dan Tipe Penelitian: Studi Kasus (Case Case StudyStudy), kategori penelitian yang mencari pola ), kategori penelitian yang mencari pola hubungan antar gejala2 sosial yang ada, hubungan antar gejala2 sosial yang ada, selanjutnya menjelaskan bentuk dari hubungan selanjutnya menjelaskan bentuk dari hubungan antara gejala sosial yang ada tersebut.antara gejala sosial yang ada tersebut.

Menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai Menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang2 dan berupa kata tertulis atau lisan dari orang2 dan perilaku yang dapat diamati.perilaku yang dapat diamati.

Tipe penelitian: Eksplanatoris: penelitian yang Tipe penelitian: Eksplanatoris: penelitian yang berusaha memberi penjelasan atas proposisi berusaha memberi penjelasan atas proposisi penelitian yang pada akhirnya akan memberikan penelitian yang pada akhirnya akan memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian.jawaban atas pertanyaan penelitian.

Page 28: Studi Kasus

Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian Teknik pengumpulan data: Teknik pengumpulan data:

wawancara, wawancara, informan petani individu : Tidak Terstruktur, bebas dan informan petani individu : Tidak Terstruktur, bebas dan

terbukaterbuka Informan Kelompok Petani Pejuang : Informan Kelompok Petani Pejuang : Focus Group Focus Group

DiscussionDiscussion.. Informan LSM dan PTPN II : Wawancara Terstruktur.Informan LSM dan PTPN II : Wawancara Terstruktur.

observasi, observasi, dokumentasi dan telaah arsip.dokumentasi dan telaah arsip.

Pemilihan informan dengan teknik Pemilihan informan dengan teknik Snowball Snowball samplingsampling yang menggunakan prinsip kejenuhan yang menggunakan prinsip kejenuhan data.data.

Page 29: Studi Kasus

Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian Unit analisis: Unit analisis: kelompok kelompok petani di desa Nambiki yang petani di desa Nambiki yang

melakukan perlawanan yakni didusun Idaman Hati dan melakukan perlawanan yakni didusun Idaman Hati dan Nambiki.Nambiki.

Analisis data adalah proses penyederhanaan data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasikan.kedalam bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasikan.

Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan tipe analisis data strategi tipe analisis data strategi penjodohan pola yakni membandingkan pola empiris penjodohan pola yakni membandingkan pola empiris dengan pola yang dipredisi yang terangkum dalam dengan pola yang dipredisi yang terangkum dalam proposisi penelitian.proposisi penelitian. Data empiris : data yang didapat peneliti melalui multi sumber Data empiris : data yang didapat peneliti melalui multi sumber

bukti yang telah ditetapkan melalui teknik pengumpulan data.bukti yang telah ditetapkan melalui teknik pengumpulan data.

Page 30: Studi Kasus

Definisi dan Operasional Konsep

Gerakan : tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan yang melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada. Gerakan yang dimaksud adalah gerakan yang dilakukan petani di desa Nambiki

Page 31: Studi Kasus

Definisi dan Operasional Konsep

Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Petani dalam penelitian ini adalah petani yang ikut dalam gerakan melawan penguasa di desa Nambiki.Petani pemilik adalah petani yang mengerjakan lahannya sendiri. Petani pemilik dalam penelitian ini adalah petani yang memiliki lahan sebelum ikut dalam gerakan petani melawan penguasa di desa Nambiki.Petani penggarap : petani yang mengerjakan lahan orang lain dengan sistem bagi hasil. Petani penggarap dalam penelitian ini adalah petani yang tidak memiliki lahan sebelum ikut dalam gerakan petani melawan penguasa di desa Nambiki.

Page 32: Studi Kasus

Definisi dan Operasional Konsep

Melawan: Menentang, menyalahi (aturan hukum). Melawan dalam penelitian ini adalah tindakan menentang dari kelompok petani di desa Nambiki terhadap kebijakan pemerintah mengenai HGU PTPN II.

Penguasa: orang/sekelompok orang yang menjalankan/memiliki kekuasaan (pemerintahan). Penguasa dalam penelitian ini adalah pemerintah yang sedang berkuasa saat ini di Indonesia.

Page 33: Studi Kasus

SEKIAN DAN TERIMA KASIH