Transcript
  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    1/24

    STUDI ETNOGRAFI KUALITATIF

    SUKU DAYAK

    DISUSUN OLEH : SABRINA NUR KHALIZA

    KELAS : XI-BAHASA

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    2/24

    2

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI 2

    BAB I 3

    - LATAR BELAKANG . 4

    BAB II . 5

    A. KEADAAN ALAM, LINGKUNGAN,DEMOGRAFI 6B. ASAL-USUL SEJARAH .. 7C. BAHASA .. 9D. PENGETAHUAN .. 9E. KESENIAN . 10F. SISTEM KEPERCAYAAN . 12G. SISTEM KEKERABATAN . 13H. SISTEM EKONOMI 17I. SISTEM TEKNOLOGI .. 18

    BAB III

    - KESIMPULAN, SARAN . 20

    - DAFTAR PUSTAKA 21

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    3/24

    3

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    4/24

    4

    LATAR BELAKANG

    Studi etnografi ini bertujuan untuk memahami berbagai etnografi tentang masyarakat

    dan kebudayaan pada suku Dayak. Hasil studi etnografi kualitatif ini diharapkan dapat menjadi

    salah satu sumber inspirasi untuk mengembangkan pengetahuan tentang salah satu suku di

    Indonesia. Metode yang digunakan untuk studi etnografi ini adalah studi pustaka. Mencariinformasi dari buku-buku dan web yang menyangkut tentang suku Dayak.

    Alasan saya memilih suku Dayak sebagai bahan dari studi etnografi yaitu untuk

    memperdalam pengetahuan tentang suku tersebut. Suku Dayak memiliki banyak kekayaan

    alam, ritual, kebudayaan dan kesenian. Suku Dayak juga masih sangat percaya dengan roh

    nenek moyang. Mayoritas masyarakat Dayak masih menyembah atau masih percaya dengan

    roh nenek moyang daripada agama-agama yang tersebar di Indonesia.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    5/24

    5

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    6/24

    6

    BAB II

    A. KEADAAN ALAM- Bagian Utara terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian

    Selatan dataran rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi

    Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayahini beriklim tropis lembap yang dilintasi oleh garis equator.

    - Keanekaragaman HayatiBanyak yang belum diketahui, dengan ragam wilayah pantai, gunung/bukit,dataran rendah dan paya, segala macam vegetasi tropis mendominasi alamdaerah ini. Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak diKalimantan Tengah, khususnya di wilayahTaman Nasional Tanjung Puting yangmemiliki areal mencapai 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat danSeruyan. Terdapat beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan,trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biotalaut, penyu, bulus, burung rangkong, betet/beo dan hewan lain yang bervariasitinggi.

    LINGKUNGAN- Sumber Daya Alam

    Hutan mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luaswilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yangmencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masihtersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan,Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi

    sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara,emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.

    DEMOGRAFI- Ada yang membagi orang Dayak dalam enam rumpun yaknirumpun

    Klemantan alias Kalimantan,rumpun Iban,rumpun Apokayan yaitu Dayak

    Kayan, Kenyah dan Bahau,rumpun Murut,rumpun Ot Danum-Ngaju dan

    rumpun Punan.Namun secara ilmiah, para linguis melihat 5 kelompok

    bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan dan masing-masing memiliki

    kerabat di luar pulau Kalimantan.

    Nomor Suku Bangsa Jumlah Konsentrasi

    1 Suku Dayak 742.729 41,24%

    2 Suku Banjar 435.758 24,20%

    3 Suku Jawa 325.160 18,06%

    http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Tanjung_Putinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Klemantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Klemantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Ibanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumpun_Apokayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Muruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Ot_Danum-Ngajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Punanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Punanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Ot_Danum-Ngajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Muruthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumpun_Apokayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Ibanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Klemantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Klemantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Tanjung_Puting
  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    7/24

    7

    Nomor Suku Bangsa Jumlah Konsentrasi

    4 Suku Madura 62.228 3,46%

    5 Suku Sunda 24.479 1,36%

    6 Suku-suku lainnya 210.359 11,69%

    Total 1.800.713 100,00%

    B. ASAL-USUL SEJARAHKata Dayakberasal dari kata "Daya" yang artinya hulu, untuk menyebutkan

    masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan Kalimantan umumnya danKalimantan Barat.Dayak atau Daya(ejaan lama: Dajak atau Dyak) adalah nama yangoleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada penghuni pedalaman yang mendiamiPulauKalimantan (Brunei,Malaysia yang terdiri dariSabah danSarawak,sertaIndonesia yang terdiri dariKalimantan Barat,Kalimantan Timur,Kalimantan Tengah,danKalimantan Selatan).

    Suku Dayakadalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggaldi pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikanoleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendirisebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif.Padahal, semboyan orang Dayak adalah "Menteng Ueh Mamut", yang berarti seseorangyang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantangmundur.

    Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang

    merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloiddari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasipegunungan yang sekarang disebut pegunungan "Muller-Schwaner". Suku Dayakmerupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dariSumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur kedalam.

    Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masakejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayahKalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusurisungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini

    terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.

    Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak,sering disebut "Nansarunai Usak Jawa", yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunaiyang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (FridolinUkur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar,sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bruneihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malaysiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarawakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarawakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malaysiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bruneihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madura
  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    8/24

    8

    Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu(sekitar tahun 1608).

    Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinyasebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar.Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masukke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai,Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terusterdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di KalimantanSelatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yangterkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Maanyan atauOt Danum)

    Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan keKalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa

    Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kotayang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsaTionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.

    Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan pendudukDayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanyaberdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsungberniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan olehsebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.

    Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XVRaja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara)di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelahsebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750,Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencariemas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranyacandu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwotokertodipoero,1963)

    Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara

    hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman

    sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satukekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya SukuDayak berasal dari pedalaman Kalimantan.

    C. BAHASABahasa Dayak yang dominan digunakan olehSuku Dayak di Kalimantan Tengah,diantaranyaBahasa Ngaju yang digunakan di daerah sungai Kahayan dan Kapuas.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ngajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ngajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak
  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    9/24

    9

    Bahasa Bakumpai danBahasa Maanyan dituturkan oleh penduduk di sepanjangdaerah aliran sungai Barito dan sekitarnya danBahasa Ot Danum yang digunakanoleh suku Dayak Ot Danum di hulu sungai Kahayan dan sungai Kapuas.

    D. PENGETAHUAN1. MASA TANAMPengetahuan Tentang Gejala-Gejala AlamKebutuhan orang Dayak memperoleh

    padi ladang yang banyak telah melahirkan sistempengetahuan yang dapat memahamisifat-sifat gejala alam yang berpengaruh terhadap perladangan. Menurut Mudiyono(1995) pengetahuan tentang gejala alam yang berkaitan denganperladangan padaorang Dayak di Kalimantan adalah pengetahuan tentang bintang tujuh. Apabila bintangtujuh telah timbul maka pada malam hari udara akan menjadi teramat dingin sampaipagihari adalah suatu pertanda bahwa orang sudah sampai pada waktunya mulaimembuka ladang.Jika bintang tujuh di Timur, sedangkan bintang satu lebih rendah daribintang tujuh menandakanbahwa orang sudah boleh mulai menanam padi. Apabila dilangit tampak garis seperti tempbok dan awan menyerupai sisik ikan maka orangmengetahui bahwa musim kemarau telah tiba.Sebaliknya jika langit tampak merah pada

    pagi hari dan awan menggumpal seperti gunung adalah pratanda bahwa hari ataumusim penghujan segera tiba. Gejala datangnya musim hujandapat pula diketahuiapabila akar-akar kayu yang tumbuh dipinggir sungai bertunas dan pohon buah-buahbanyak yang berbunga.Ketika tanda-tanda alam telah memberitahu bahwa musimkemarau segera akan tiba maka orangmulai bersiap diri untuk berladang. Parang danbeliung sebagai alat berladang mulai di asah supaya tidak menemui hambatan padasaatnya membuka ladang. Pekerjaan berladang harus memperhatikan benar-benarperputaran waktu dan memahami sifat-sifatnya. Ketidak sesuaianantara kondisi alamdengan tahapan berladang akan mengakibatkan kegagalan panen dan bila halini terjadiadalah merupakan malapetaka bagi penduduk. Sistem pengetahuan mereka jugamengajarkan bahwa apabila akan membuat bahan-bahanrumah, hendaknya tidakmenebang pohon kayu dan bambu pada waktu bulan di langit sedangmembesar karenapelanggaran yang dilakukan berarti kayu dan bambu akan cepat dimakanbubuk. Olehkarena itu waktu yang tepat untuk meramu bahan-bahan bangunan kayu dan bambooadalah ketika bulan di langit sedang surut.

    Pengetahuan Tentang Lingkungan Fisik Lingkungan fisik orang Dayak adalahhutan. Orang Dayak mengenal persis jenis-jenis hutanyang paling baik untuk dijadikanladang. Untuk memastikan kesuburan tanah, biasanya terlebihmereka meneliti keadaanpepohonan yang tumbuh dan tanah di bagian permukaan. Jika terdapat pohon-pohonkayu besar dan tinggi menandakan tanah tersebut sudah lama tidak di ladangi dankarena itu humusnya sangat subur. Untuk memastikan kesuburan tanah di amatinyadengan caramemasuki ujung parang ke dalam tanah kira-kira 10 cm. Ketika parangdicabut kembali makatanah yang melekat pada ke dua belah sisi parang dapat

    menunjukkan tentang kesuburan tanah.Jika banyak tanah yang melekat pada ke dua sisiparang dan gembur kehitam-hitaman berarti tanah setempat adalah subur. Sebaliknya

    jika kondisi tanah setempat kurus maka yang melekatke dua sisi parang adalah tanahberpasir.Lingkungan fisik lain yang dikenal sebagai tempat berladang adalah tanah yangterletak padalembah di antara bukit-bukit. Jenis tanah ini khusus orang Dayak diKalimantan Barat di sebut jenis tanah payak labak atau payak. Keadaan tanah payaselalu berair dan becek. Ladang di tanahpaya biasanya bersifat monokultur dapat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Bakumpaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Maanyanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ot_Danumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ot_Danumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Maanyanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Bakumpai
  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    10/24

    10

    ditanam padi selama 3 tahun berturut-turut. Sesudah tahun ke tiga tanah payaditinggalkan selama 2-4 tahun untuk kemudian ditanam lagi.

    2. Obat-obatan

    Di bidang kesehatan, masyarakat Dayak memiliki metode pembuatan sampoyang unik. Batang pohon langir oleh masyarakat Dayak Benuaq di Tanjung Isuydigunakan sebagai sampo antiketombe.

    Pada masa lampau, orang Dayak Bahau Busang menggunakan daun jeluran untukmencuci rambut. Kehadiran Buku ini seolah menjawab kekecewaan dari banyak pihak,termasuk warga Dayak di Lung Anai atas ditinggalkannya peran serta mereka dalamproses penelitian.

    E. KESENIANseni tari Dayak adalah: kesenian tari tradisional masyarakat dayak yang

    berhubungan dengan latar belakang budaya yang masih terpelihara di antara subsuku bangsa Dayak secara umum. Dayak merupakan sebutan bagi penduduk aslipulau Kalimantan. Pulau kalimantan terbagi berdasarkan wilayah Administratif yangmengatur wilayahnya masing-masing terdiri dari: Kalimantan Timur ibu kotanyaSamarinda, Kalimantan Selatan dengan ibu kotanya Banjarmasin, KalimantanTengah ibu kotanya Palangka Raya, dan Kalimantan Barat ibu kotanya Pontianak.- TARI-TARIAN :

    1. Tari Gantar

    Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkatmenggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya

    menggambarkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini cukup terkenal dan seringdisajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanyadikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq.Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busaidan Gantar Senak/Gantar Kusak.

    2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang

    Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperangmelawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangatdan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dalam tari Kancet Pepatay,penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapidengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari inidiiringi dengan lagu Sak Pakudan hanya menggunakan alat musik Sampe.

    3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong

    Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan priaDayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutanseorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    11/24

    11

    Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil sukuDayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekorburung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga KancetLedo disebut juga Tari Gong.

    4. Tari Kancet Lasan

    Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yangdimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungandan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita sukuDayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namunsi penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga sipenari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau dudukdengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerakburung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahanpohon.

    5. Tari Leleng

    Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akandikawinkan secara paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak dicintainya.Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian gadis suku DayakKenyah ini ditarikan dengan diiringi nyanyian lagu Leleng.

    6. Tari Hudoq Kita

    Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq darisuku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam

    maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telahmemberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara TariHudoq Kita dan Tari Hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan

    iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita menggunakan baju lengan panjangdari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentukwajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah.

    Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita, yakni yang terbuat darikayu danyang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.

    7. Tari Serumpai

    Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit danmengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tariandiiringi alat musik Serumpai(sejenis seruling bambu).

    8. Tari Belian Bawo

    Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit,membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    12/24

    12

    sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya.Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.

    9. Tari Kuyang

    Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yangmenjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusiaatau orang yang menebang pohon tersebut.

    10. Tari Pecuk Kina

    Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah daridaerah Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat)yang memakan waktu bertahun-tahun.

    11. Tari Datun

    Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlahtak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama inidiciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernamaNyik Selung, sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorangcucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.

    12. Tari Ngerangkau

    Tari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjungdan Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama

    tertentu.

    13. Tari Baraga Bagantar

    Awalnya Baraga Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi denganmemohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubahmenjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.

    F. SISTEM RELIGI DAN KEPERCAYAANKepercayaan orang Dayak adalah Kaharingan, yang merupakan agama berasaldari nenek moyang mereka. Walaupun agama-agama besar sudah tersebar di

    kalangan masyarakat Dayak, namun masih banyak diantara mereka yang menganutkepercayaan asli ini. Mereka percaya bahwa alam sekitar tempat manusia penuhdengan makhluk-makhluk halus dan roh-roh (ganan) yang menempati tiang rumah,batu-batu, dan pohon-pohon besar, hutan belukar, air. Roh-roh orang yang sudahmeninggal dibedakan atas yang baik (sangiang/nayu-nayu) dan yang jahat(taloh/kambe).

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    13/24

    13

    Roh yang sangat penting artinya dalam kehidupan manusia adalah roh nenekmoyang (liau). Menurut kepercayaan orang Dayak, jiwa (hambaruan) orang yangmati meninggalkab tubuhnya dan menempati alam sekeliling tempat tinggal manusiasebagai liau. Pada akhirnya nanti roh tersebut akan kembali kepada dewa tertinggiyang disebut Ranying, melalui proses yang memakan waktu amat lama sertamacam-macam rintangan dan ujian untuk akhirnya masuk ke dunia roh.Kepercayaan dan agama yang dianut oleh orang Dayak memengaruhi pola tindakanserta cara berpikir masyarakat yang bersangkutan. Di dalam masyarakatberkembang norma-norma dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam interaksisehari-hari agar terjadi suatu keteraturan dalam hidup bermasyarakat. Aturan-aturanadat juga menjadi sistem pengendalian sosial bagi segala tindakan dan perilakumasyarakat.

    G. SISTEM KEKERABATANSistem kekerabatan orang Dayak Kalimantan Tengah, didasarkan pada prinsip

    keturunan ambilineal, yang menghitungkan hubungan kekerabatan melalui laki-laki

    maupun wanita. Pada masa dahulu, kelompok kekerabatan yang terpentingmasyarakat mereka adalah keluarga ambilineal kecil yang timbul kalau ada keluargaluas yang utrolokal, yaitu sebagai dari anak-anak laki-laki maupun perempuansesudah kawin membawa keluarganya masing-masing, untuk tinggal dalam rumahorang tua mereka, sehingga menjadi suatu keluarga luas.

    Pada masa sekarang, kelompok kekerabatan yang terpenting adalah keluargaluas utrolokal yang menjadi isi dari suatu rumah tangga. Rumah tangga ini berlakusebagai kesatuan fisik misalnya dalam sistem gotong royong dan sebagai kesatuanrohanian dalam upacara-upacara agama kaharingan. Kewarganegaraan dari suaturumah tangga tidak statis, karena keanggotaannya tergantung pada tempat tinggal

    yang ditentukan sewaktu ia mau menikah, padahal ketentuan itu dapat diubahmenurut keadaan setelah menikah. Jika orang bersama keluarganya kemudianpindah dari rumah itu, pertalian fisik dan rohani dengan rumah tangga semula punturut berubah.

    a) KelahiranPelaksanaan upacara biasanya mulai diadakan pada umur kehamilan 3-4 bulan

    yang disebut nyakik dilit/nyakik bokon/sengkelan hamil.Dalam upacara ini perut wanitayang hamil dililit/diikat dengan sehelai kain hitam (bokon) yang berkhasiat melindungikehamilan serta mempermudah proses kelahiran. Dalam upacara ini pula wanita

    tersebut ditepungtawari dengan darah ayam dengan maksud untuk membersihkandirinya. Bagian dari upacara ini yang disebut nyakik dilit.

    Upacara ini biasanya dilaksanakan dirumah wanita hamil tersebut, denganmengundang pemimpin adat dan para tetangganya. Pelaksanaan upacara ini hanyapada kehamilan pertama, karena kehamilan pertama dianggap sebagai suatu peristiwayang luar biasa bagi seorang wanita. Pemimpin dalam upacara ini adalah seorang dukun

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    14/24

    14

    (balian) yang telah ditunjuk untuk membantu menolong kelahiran jika saatnya sudahtiba.

    Selanjutnya diadakan upacara tipas, yaitu mengipasi wanita yang hamil denganmenggunakan seekor ayam hidup. Dukun memegang kedua belah kaki ayam dalam satutangan, kemudian diombang-ambingkan disamping wanita yang hamil agar ayam

    mengepak-ngepakkan sayapnya. Perbuatan ini dilakukan sebanyak tiga kali mengarahke matahari terbenam. Selesai ditipasi menggunakan ayam, kemudian ditipasimenggunakan daun sabang dengan gerakan yang sama seperti sebelumnya. Setelah ituayam disembelih, dan darahnya digunakan untuk menepungtawari wanita tersebut.Rangkaian upacara sebelum kelahiran ini diakhiri dengan sepalik, yaitu memakan rujakbersama-sama dengan tamu yang hadir

    Saat kelaahiran bayi diiringi dengan pelaksanaan upacara nguwan anak, yangdiselenggarakan secara sederhana.

    Upacara ini mencakup beberapa aktivitas, yaitu memotong tali pusat bayi denganmenggunakan sebilah sembilu, merawat tembuni (tobohunik), dan lepasnya pusat bayi

    (puloch pucat).

    Tahap selanjutnya adalah upacara pemberian nama kepada anak, yang disebutnamap nganak, dan dilakukan setelah bayi berumur 15 hari.

    Pemberian nama merupakan suatu peristiwa penting, karena nama yangdiberikan kepada anak dianggap dapat menentukan sifat dan jalan kehidupan anak yangbersangkutan.

    Upacara terakhir dalam rangkaian upacara kelahiran ini adalah membawa bayiturun mandi (noponus anak), yang dilakukan sesudah bayi berumur 40 hari.

    Mandi ini bukanlah mandi yang pertama bagi bayi, karena pada waktu dilahirkandia sudah dimandikan sesudah dipotong tali pusatnya.

    Setiap hari bayi juga dimandikan, sampai pada akhirnya bayi dimandikan secaraistimewa dalam upacara ini.

    b) Menjelang DewasaBagi masyarakat Dayak yang beragama Islam, berlaku peraturan bahwa setiap

    anak laki-laki yang sudah berumur 9-10 tahun harus bersunat (hobalak), denganpelaksanaan upacara khusus. Khitanan ini dilakukan oleh seorang juru khitan yangdisebut tukang molak. Sebelum dikhitan, anak yang bersangkutan berendam di sungai

    agar tidak merasa penat atau sakit waktu dikhitan serta tidak mengalami pendarahan.Demikian pula anak harus berpantang makanan-makanan tertentu untuk mencegahalergi dan luka bekas khitanan cepat sembuh.

    Tujuan penyelenggaraan upacara ini selain memenuhi salah satu keharusandalam agama Islam, juga agar anak cepat menjadi beasar dan mencapai kedewasaansepenuhnya. Laki-laki yang belum dikhitan dipandang sebagai orang yang tidak normal,dan hal ini akan mengurangi martabatnya sebagai seorang pria serta akan menjadicemoohan kaum wanita.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    15/24

    15

    Tujuan yang agak sakral ialah untuk menyucikan anak dari kotoran-kotoran. [adawaktu dilahirkan anak menyentuh kemaluan ibunya, dan hal ini dianggap sesuatu yangkotor. Oleh sebab itu dengan penyelenggaraan hobalak merupakan usaha untukmembersihkan diri anak tersebut.

    Selesai dikhitan anak digotong beramai-ramai dengan tandu mengelilingi daerahtempat tinggalnya. Pada siang harinya diselenggarakan pesta yang dihadiri oleh kaumkerabat, ketua adat, tokoh-tokoh masyarakat, serta tetangga terdekat.

    c) PerkawinanBagi masyarakat Dayak, perkawinan merupakan salah satu peristiwa

    penting dalam kehidupan yang sama pentingnya dengan saat-saat kelahiran dankematian. Peristiwa perkawinan dianggap sebagai awal dari suatu kehidupanbaru manusia. Pentingnya arti perkawinan dalam daur kehidupan menyebabkanmasyarakat Dayak menyelenggarakan adat dan upacara perkawinan yang diatursedemikian rupa, agar terkandung di dalamnya tetap terpelihara.

    Ada beberapa istilah untuk menyebut peristiwa perkawinan, misalnyamangarangka pembelom(merencanakan penghidupan) atau manampa kabalibalok(membuat periuk/dapur sendiri). Kesemuanya berarti bahwa perkawinantidak lain dari mendirikan rumah tangga sendiri.

    Tahap awal dari upacara perka-wi-nan yang berlaku di daerah KalimantanTengah adalah memilih jodoh, yang biasanya dilakukan oleh orang tua ataukerabag pihak laki-laki. Pada prinsipnya proses pemilihan jodoh tidak terlalurumit, asalkan sepasang pemuda dan pemudi sudah ada kecocokan hati makahubungan dapat dilanjutkan. Juga tidak dikenal adanya kecenderungan untukmemilih semua umur tertentu dari calon suami atau istri.

    Jika pemilihan jodoh sudah disepakati bersama, maka dikirim seorang

    perantara (tatean tupey) untuk menyampaikan kehendak kepada keluarga pihakwanita. Pihak keluarga laki-laki menyerahkan sejumlah uang yang disebut tandakatutun auh/tanda pelekal kutak, yang mengandung maksud sebagai tandakesungguhan atas maksud pemuda untuk mempersunting seorang gadis.

    Tahap selanjutnya disebut maja misek, yaitu menanyakan syarat-syaratperkawinan (jalan hadat perkawinan) yang akan mereka penuhi dalamperkawinan nanti. Jadi pada waktu ini ditetapkan besar-kecilnya pembayaransyarat-syarat penyelenggaraan perkawinan, waktu pelaksanaan perkawinan dansebagainya.

    Setelah tercapai kemufakatan maka pihak laki-laki menyerahkan barang-barang sebagai syarat pertunangan (ramu bisek), yang terdiri dari sebuah gong,satu stel pakaian sinde mendeng, sejumlah uang dan seekor ayam. Dalam

    upacara ini dilakukan pemotongan ayam tersebut, dan darahnya dioleskankepada dua calon mempelai dalam suatu upacara yang disebut hasaki.

    Tiga hari sebelum waktu yang telah ditetapkan, orangtua mempelai laki-laki melaksanakan upacara manyokai rambat (memasukkan barang-barangpersyaratan perkawinan ke dalam rotan) yang akan akan diserahkan kepadapihak perempuan. Barang-barang tersebut diolesi dengan darah ayam atau babiyang dipotong agar mempunyai makna yang sakral.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    16/24

    16

    Pada hari yang telah ditetapkan, calon mempelai laki-laki diantar(penganten haguet) ke rumah pengantin wanita. Kemudian diadakan upacarapenganten lumpat, yaitu penyambutan atas kedatangan calon pengantin laki-laki. Pada saat itu terjadi dialog tawar menawar yang merupakan simbolis daripemufakatan perkawinan. Pada saat itu juga diserahkan mas kawin (pelaku)kepada pihak keluarga wanita yang lain.

    Pengukuhan perkawinan dilakukan dengan upacara penganten hasaki.Dalam upacara ini kedua mempelai didudukkan diatas dua buah gong, danditepungtawari oleh seorang yang sudah berumur sebagai tanda pemberianrestu dan berkah. Tahap terakhir berupa penandatanganan oleh kampung atauketua adat.

    Tujuh hari setelah pesta perkawinan mereka tidak dibolehkan pergikemana saja. Pada hari ke-8 mereka diantar oleh ibu mempelai perempuanmengunjungi keluarga-keluarga serta kerabatnya.

    Pada hari ke-3 atau hari ke-7 sudah perkawinan, pengantin laki-lakipulang kerumah orangtuanya sendirian, dan dia tinggal disana paling lama 14hari. Setelah itu ia kembali kerumah istrinya. Pada suatu nanti istrinya dibawaa

    kerumah orangtua mempelai laki-laki yang diiringi dengan upacara meruahmenantu. Upacara ini menandakan diterimanya wanita itu sebagai menantu dananggota baru dalam keluarganya.

    d) KematianTradisi penguburan dan upacara adat kematian pada suku bangsa Dayak diatur

    tegas dalam hukum adat. Sistem penguburan beragam sejalan dengan sejarah panjangkedatangan manusia di Kalimantan. Dalam sejarahnya terdapat tiga budaya penguburandi Kalimantan :

    - penguburan tanpa wadah dan tanpa bekal, dengan posisi kerangka dilipat.- penguburan di dalam peti batu (dolmen)- penguburan dengan wadah kayu, anyaman bambu, atau anyaman tikar. Ini

    merupakan sistem penguburan yang terakhir berkembang.

    Penguburan tidak lagi dilakukan di gua. Di hulu Sungai Bahau dan cabang-cabangnya di Kecamatan Pujungan, Malinau, Kalimantan Timur, banyak dijumpaikuburan tempayan-dolmen yang merupakan peninggalan megalitik.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    17/24

    17

    Perkembangan terakhir, penguburan dengan menggunakan peti mati (lungun)yang ditempatkan di atas tiang atau dalam bangunan kecil dengan posisi ke arahmatahari terbit.

    Masyarakat Dayak mengenal tiga cara penguburan, yakni :

    - dikubur dalam tanah- diletakkan di pohon besar biasanya untuk anak bayi dikarenakan terdapat

    getah yang dianggap sebagai air susu ibu- dikremasi dalam upacara tiwah.

    Upacara TiwahUpacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakanupacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudahmeninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yangsemacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yangsudah meninggal dunia.

    Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah inisebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dandiletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual,tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulangtersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

    Prosesi penguburan

    1. Tiwah adalah prosesi penguburan sekunder pada penganut Kaharingan,sebagai simbol pelepasan arwah menuju lewu tatau (alam kelanggengan)yang dilaksanakan setahun atau beberapa tahun setelah pengubu ranpertama di dalam tanah.

    2. Ijambe adalah prosesi penguburan sekunder pada Dayak Maanyan. Belulangdibakar menjadi abu dan ditempatkan dalam satu wadah.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    18/24

    18

    3. Marabia4. Mambatur (Dayak Maanyan)5. Kwangkai Wara

    Dunia Supranatural

    Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu

    merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang

    luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ).

    Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai

    asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan

    supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang.

    Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti

    mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur

    dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akanditemukan.

    Mangkok merah

    Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah

    beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar.

    Panglima" atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan

    isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari

    kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari

    banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasasaja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa.

    Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa

    saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.

    Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang

    panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang

    tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan

    merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber Tariu" (

    memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan

    perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akanmempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil

    bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.

    Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan

    bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan.

    Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia.

    Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    19/24

    19

    Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan

    bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.

    Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat

    dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk

    menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi

    jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang

    mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk

    terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa

    diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk

    tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang

    persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan

    dibungkus dengan kain merah.

    Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika

    perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang

    Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak

    terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak

    muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan

    Malaysia.

    Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang

    disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak

    kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih

    atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang

    suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan

    Palangka Bulau" ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai

    tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering

    juga disebutkan Ancak atau Kalangkang" ).

    H. SISTEM EKONOMISistem ekonomi bagi orang Dayak di Kalimantan Tengah terdiri atas empat macam,

    yaitu berladang, berburu, mencari hasil hutan dan ikan, menganyam.

    Dalam berladang mereka mengembangkan suatu sistem kerja sam dengan caramembentuk kelompok gotong-royong yang biasanya berdasarkan hubungantetanggaan atau persahabatan. Masing-masing kelompok terdiri atas 12-15 orangyang secara bergiliran membuka hutan bagi-bagi ladang masing-masing anggota.

    Apabila kekurangan tenaga kerja laki-laki maka kaum wanita dapat menggantikanpekerjaan kasar itu, misalnya membuka hutan, membersihkan semak-semak, danmenebang pohon-pohon.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    20/24

    20

    I. SISTEM TEKNOLOGIa. Teknologi ulung

    Bangsa Dayak adalah bangsa penjelajah dan pencipta teknologi ulung. Penelitiandan fakta-fakta membuktikan eksistensi dan teknologi mereka telah lama ada jauhsebelum abad Masehi.

    b. Perahu Panjang

    Bangsa Dayak sudah membangun peradabannya sejak 2000 tahun Sebelum Masehi,sezaman dengan Kerajaan Arkadia di Mesopotamia. Mereka adalah penghuni utamaSungai Barito dan daerah aliran sungainya di Barito Timur dan Barito Tenggaraketika itu. Warisan teknologi kuno itu saat ini masih terpampang jelas. Buku WarisanTeknologi Kampung, Masyarakat Dayak Kalimantan Timur yang diterbitkan PT Kaltim

    Pasifik Amoniak belum lama ini menggambarkan dengan jelas berbagai produkteknologi tersebut. Sebagai contoh, hingga kini di beberapa rumah lamin dan balai dikawasan Hulu Mahakam, selalu tersedia perahu panjang (Alut Pasa).

    Perahu panjang ini memiliki ketebalan sekitar 15 cm dan panjang sekitar 28 meteryang dapat memuat 25 orang. Selain teknologi di lautan, masyarakat Dayak jugamemiliki teknologi cukup canggih dan bernilai tinggi di daratan. Orang Dayakmemiliki beragam kearifan lokal yang sejauh ini terbukti membantu merekamengatasi kendala yang mereka hadapi sehari- hari. Potensi itu bervariasi mulai dariobat-obatan, penyedap masakan, tenun, wadah air ramah lingkungan, sampai alatgiling gabah.

    c. Berladang

    Bagi kebanyakan orang Dayak, teknologi dan sistem pengetahuan mereka eratbertaut dengan peladangan yang bersifat subsisten. Kita dapat mengenali teknologiorang Dayak melalui karya-karya fisik yang melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karya-karya menakjubkan itu mencerminkan kekayaan budaya serta kearifanlokal yang mereka miliki, mulai dari sektor konstruksi, sistem peladangan, beragamperalatan sehari-hari, pengolahan makanan, perlengkapan ritual, isyarat bunyi-bunyian, transportasi, sampai keunggulan melahirkan ulap doyo yang terkenal.

    d. Rumah Adat

    Salah satu teknologi di sektor konstruksi yang sangat melekat pada budayaDayak ialah rumah lamin, rumah betang atau rumah panjang. Hampir di seluruhPulau Kalimantan terdapat rumah lamin. Suku bangsa Dayak terdiri dari ratusananak suku.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    21/24

    21

    Rumah Lamin Rumah Betang/ Rumah Panjang

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    22/24

    22

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    23/24

    23

    KESIMPULAN :

    Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan suku Dayak adalah suku Dayakmempunyai keunikan tersendiri. Contoh dari keunikannya yaitu, pada suku Dayak masih

    mempercayai Roh nenek moyang mereka, walaupun sudah banyak yang memeluk agama

    besar, namun mereka masih mempercayai Ranying Hatalla.

    Dari suku Dayak pun, banyak pula tari-tarian yang bisa kita lestarikan dan kita pelajari.

    Sebenarnya, banyak sekali yang harus kita ketahui tentang suku Dayak, namun ini hanya

    penggambaran suku Dayak berdasarkan Studi Etnografi Kualitatif atau library riset.

    Dalam suku Dayak pun, banyak upacara yang sangat unik salah satunya adalah upacara

    menjelang dewasa yaitu sunatan atau sering disebut hobalak dengan tujuan untuk

    menyucikan atau terhindar dari cemoohan para wanita.

    SARAN :

    Kita harus mempelajari banyak kebudayaan yang berada di Indonesia, termasuk suku

    Dayak yang sudah lama berada di Indonesia. Tentu, banyak suku lain yang memiliki banyak

    kebudayaan dan kesenian yang pasti berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap suku memiliki

    keunikan masing-masing.

  • 5/22/2018 Studi Etnografi Kualitatif Tentang Suku Dayak

    24/24

    24

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah

    http://terbeselung.blogspot.com/2012/02/inilah-sejarah-dan-asal-usul-suku-dayak.html

    http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-

    unsur-budaya-suku-dayak/

    http://dayakculture.wordpress.com/2013/01/12/adat-perkawinan-suku-dayak/

    http://irfanlana46.blogspot.com/2012/04/system-politik-suku-dayak-suku-dayak.html

    http://terbeselung.blogspot.com/2012/02/inilah-sejarah-dan-asal-usul-suku-dayak.htmlhttp://terbeselung.blogspot.com/2012/02/inilah-sejarah-dan-asal-usul-suku-dayak.htmlhttp://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-dayak/http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-dayak/http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-dayak/http://dayakculture.wordpress.com/2013/01/12/adat-perkawinan-suku-dayak/http://dayakculture.wordpress.com/2013/01/12/adat-perkawinan-suku-dayak/http://irfanlana46.blogspot.com/2012/04/system-politik-suku-dayak-suku-dayak.htmlhttp://irfanlana46.blogspot.com/2012/04/system-politik-suku-dayak-suku-dayak.htmlhttp://irfanlana46.blogspot.com/2012/04/system-politik-suku-dayak-suku-dayak.htmlhttp://dayakculture.wordpress.com/2013/01/12/adat-perkawinan-suku-dayak/http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-dayak/http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-dayak/http://terbeselung.blogspot.com/2012/02/inilah-sejarah-dan-asal-usul-suku-dayak.html

Recommended