Transcript
Page 1: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI

MOTIVASI DAN KARAKTERISTIK WISATAWAN DI MUSEUM

KERETA API AMBARAWA

Disusu Oleh

Nama : Ery Sutrianto

NIM : 732014010

Disusun sebagai Laporan Tugas AkhirProgram Studi Destinasi Pariwisata

PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang
Page 3: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang
Page 4: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang
Page 5: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang
Page 6: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

I. PENDAHULUAN

Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan

budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang ini Indonesia sedang gencar-gencarnya

menggali potensi-potensi pariwisata yang ada di daerah. Peran berbagai pihak dalam

membuat sebuah destinasi wisata sangat dibutuhkan agar tercipta standar yang baik bagi

wisatawan lokal maupun internasional. Wilayah Indonesia sangatlah luas, potensi

wisatanya pun sangat lengkap, negara dengan kekayaan alam dan budaya yang banyak

ini menjadikan Indonesia sebagai kunjungan wisatawan dari berbagai kalangan, tak hanya

alam dan budaya bangunan-bangunan bersejarah dan situs-situs kuno menjadi daya tarik

yang membuat wisatawan tinggal lebih lama di Indonesia (BPS, 2016).

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang

dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki

kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap

dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan MaschinenfabrikEsslingen, serta B

5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat

menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.

Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp

dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih

dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini

menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun

itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama

keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu

dapat disaksikan sepanjang perjalanan.

Pada umumnya pemasaran pariwisata merupakan aktivitas yang dilakukan oleh

kelompok/individu untuk memberikan informasi, mengkomunikasikan dan

memperkenalkan produk/atraksi kepada khalayak umum. Dalam hal ini PT KAI bekerja

sama dengan Pemkab dan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang mempromosikan

Museum Kereta Api Ambarawa melalui media sosial dan majalah pariwisata. Pada

kenyataannya, keberadaan Museum Kereta Api Ambarawa sebagai rancangan museum

internasional belum mendapatkan tempat di benak calon pengunjung, banyak orang yang

bahkan belum mengetahui keberadaan museum atau mereka kurang mengetahui tentang

keterangan apa itu museum Ambarawa. Museum kereta api Ambarawa hingga sekarang

melalui perubahan yang besar, sempat ditutup dan dibuka kembali pada bulan Oktober

2014. Hingga saat ini museum telah dibuka kembali dan masih mengalami proses

Page 7: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

renovasi. Akibat sudah lama tidak dibuka seperti ini, untuk menggalakan peningkatan

atau pengunjung dibutuhkan analisa pasar untuk mendukung pemasaran dan promosi.

Penelitian ini belum pernah dilkukan sebelumnya sehingga penulis tertarik untuk

meneliti di destinasi ini untuk mengetahui determinan dan motivasi wisatawan dalam

mendukung pemasaran destinasi. Analisis ini penting dilakukan untuk keberlanjutan

pariwisata di Museum ini karena peneliti mengetahui bahwa sumber daya manusia yang

ada belum mampu untuk mengembangkan destinasi ini menjadi sebuah destinasi ikonik

kota Ambarawa. Untuk itu, analisisi akan dibuat sesuai fakta dilapangan sehingga

diharapkan para pengelola mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara

mempromosikan destinasi ini berdasarkan analisa pasar pariwisata.

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian terdahulu

Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah ada beberapa peneliti lain yang mengambil

topik penelitian yang menyerupai topik penelitian ini, misalnya penelitian yang dilakukan

oleh (Purwanto et. al, 2016) yang berjudul Analisis Perilaku Wisatawan Tiongkok Di

Luar Negeri: Sebuah Studi Literatur. Penelitian ini membahas tentang motivasi wisata

outbound merupakan faktor permintaan, pasokan, dan sumber daya yang semakin baik.

Dapat dilihat terutama dalam pemenuhan permintaan pariwisata secara nasional,

pengembangan pariwisata inbound yang lebih baik, mempromosikan pertukaran

wisatawan antara negara, mengurangi friksi perdagangan, memperlambat tekanan

apresiasi Yuan Tiongkok dan faktor lainnya yang diharapkan dapat membantu

menstabilkan masyarakat secara psikologis, ekonomi dan meletakkan dasar untuk pasar

wisata outbound. Dalam penelitian ini juga dijelaskan mengenai perilaku dan dinamika

pasar wisata di Tiongkok. Dalam dinamikanya wisatawan Tiongkok lebih suka

melakukan perjalanan wisata secara berkelompok dengan alasan untuk kenyamanan dan

harga yang wajar serta perilaku konsumtif mereka yang di pengaruhi melalu pengemasan

barang yang menarik dan barang yang mereka anggap akan mengangkat status sosial

mereka. Jadi, semakin mewah barang yang ditawarkan akan mempengaruhi tingkat

konsumtif mereka.

Penelitian yang berjudul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Yang

Berkunjung Ke Bali Dari Aspek Sosio-Ekonomi Demografi, Psikografi, dan Perilaku

membahas mengenai pengelompokan wisatawan yang berdasarkan pada usia, gender dan

pendidikan. Penelitian ini membandingkan antara wisatawan yang berasal dari China dan

Page 8: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Eropa yang nantinya akan mempengaruhi aspek perilaku sosial budaya dan ekonomi.

Perbandingan dari faktor individu adalah wisatawan dari Cina senang berkunjung dengan

berkelompok karena mereka lebih nyaman dan aman sedangkan wisatawan Eropa lebih

senang berwisata sendiri. Perbandingan dari faktor gender wisatawan Cina lebih banyak

perempuan dibandingkan dengan wisatawan Eropa. Perbandingan dari fator usia

wisatawan Cina pada umumnya lebih banyak yang berusia antara 30-60th sedangkan

wisatawan Eropa rata-rata berusia 20-50 tahun. Dalam hal ini peneliti ingin

menggarisbawahi bahwa dalam perbandingan tersebut akan mempengaruhi perilaku dan

kebutuhan wisatawan yang berkunjung misalnya, wisatawan Cina lebih suka

mengunjungin tempat-tempat yang menghibur dan berbelanja barang-barang mewah

sedangkan wisatawan Eropa lebih suka mempelajari dan mengamati budaya dan

mengikuti adat yang ada di Bali. (Ginting et. al, 2015)

Penelitian lain yang berjudul Analisis Motivasi Berkunjung Wisatawan dan Tingkat

Pengetahuan Wisatawan Tentang Produk Industri Kreatif Sektor Kerajinan (Studi pada

Wisatawan Domestik di Kota Batu, Jawa Timur) membahas menganai faktor dominan

motivasi wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu adalah istirahat dan relaksasi.

Sedangkan, faktor dominan motivasi wisatawan berdasarkan faktor penarik untuk datang

ke Kota Batu adalah fasilitas wisata yang meliputi wahana di wisata buatan, hotel,

transportasi. Motivasi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batu terutama mengunjungi

objek wisata alam dan buatan (man-made) tidak terlepas dari informasi yang didapatkan

mengenai destinasi (Kota Batu) dan produk-produk unggulan wisata yang ada di Kota

Batu. Dalam penelitian ini juga menjelaskan tingkat pengetahuan wisatawan tentang

produk industri kreatif sektor kerajinan di Kota Batu terbukti masih rendah. Hal ini

membuktikan produk industri kreatif sektor kerajinan masih minim promosi, sehingga

pelaku usaha di Kota Batu hanya memasarkan produk kerajinan ke pelanggan tetap.

Rendahnya tingkat pengetahuan wisatawan tentang produk industri kreatif sektor

kerajinan selaras dengan minimnya informasi tentang produk industri industri kreatif

sektor kerajinan di Kota Batu yang didapatkan oleh wisatawan. Peran pemerintah dan

pelaku usaha disektor kerajinan sendiri yang masih minim. Pemerintah masih terfokus

pada promosi objek wisata buatan (man-made), sedangkan pelaku usaha hanya menjual

produk kerajinan ke pelanggan tetap seperti kios kerajinan dan distributor, belum ada

upaya untuk menarik wisatawan untuk datang. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

melihat bagaimana pengelolaan pengunjung dapat meningkatkan kualitas pengalaman

pengunjung dengan melihat apa yang diinginkan masing-masing jenis wisatawan.

Page 9: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Sehingga penelitian yang dilakukan dapat melengkapi penelitian sebelumnya. (Sahara, et.

Al, 2016)

2.2 Landasan Teori

A. Analisa Pasar Pariwisata

Analisa pasar pariwisata dapat diartikan sebagai gambaran tentang adanya

permintaan dari konsumen (wisatawan) dan adanya penawaran dari produsen (penyedia

jasa) dengan memperhatikan beberapa hal seperti demografi, psikologi dan geografis.

• Permintaan

Seperti pada teori teori secara umum tentang pasar, permintaan adalah hal yang

paling menentukan adanya pasar. Dalam hal ini permintaan dalam pasar

pariwisata adalah keamanan, ketertiban, keramahan, keindahan, kebersihan,

kenyamanan, dan kenangan.

• Penawaran

Setelah mengatahui permintaan dari konsumen, produsen akan mulai

menganalisa target pasar yang akan mereka tuju dengan memperhatikan usia,

gender, pendidikan, gaya hidup dan tempat asal.

Dilihat dari fungsi dan tujuannya analisa pasar pariwisata merupakan sebuah rancangan

awal untuk mendukung terciptanya pemasaran yang terarahdan sesuai dengan apa yang

di harapkan oleh konsumen dan produsen dalam pemenuhan kebutuhan.

B. Motivasi Wisatawan

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar

melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap

seseorang agar mau melakukan sesuatu (Martoyo, 2000). Dalam industri pariwisata

motivasi penting untuk diketahui agar penyedia layanan pariwisata dapat mengetahui

tujuan yang jelas dari wisatawan. Motivasi dapat dikelompokan menjadi 6 kelompok

besar yaitu sebagai berikut (McIntosh 1977) & (Murphy 1985) :

• Physical or physiological motivation ( motivasi yang bersifat fisik atau

fisiologis), antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartsipasi

dalam kegiatan olah raga, bersantai dan sebagainya.

• Cultural motivation (motivasi budaya) adalah keinginan untuk mengetahui

budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan

berbagai objek tinggalan budaya (bangunan bersejarah)

Page 10: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

• Social motivation atau Personal motivation (motivasi yang bersifat sosial, seperti

mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, , melakukan ziarah,

pelarian dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya

• Fantasy motivation atau Emotional (motivasi yang berdasarkan pada emosi atau

angan-angan), bahwa di daerah lain seseorang bisa lepas dari rutinitas keseharian

yang menjemukan ataupun ingin bernostalgia, berpetualang, dan sebagainya.

• Status motivation( motivasi karena status sosial) adalah melakukan hal yang

dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise)

• Personal development motivatian( motivasi untuk mengetahui sesuatu untuk

tujuan pengembangan diri) contohnya sepertibelajar tari dan musik daerah lain,

hidup dan berintraksi dengan masyarakat daerah lain selama beberapa hari.

Gambar 4.1 A Typology of motivators in tourism ( Swarbrooke, 2007 )

C. Determinan Wisatawan

STATUS

• Exclusivity

• Fashionablility

• Obtaining a good

deal

• Ostetantius spending

oppoetunities PERSONAL DEVELOPMENT

• Increasing knowledge

• Learning a new skill

PERSONAL

• Visiting friends and relatives

• Make new friends

• Need to satisfy others

• Search for economic if on

very limited income

PHYSICAL

• Relaxation

• Suntan

• Exercise and Healt

• Sex

EMOTIONAL

• Nostalgia

• Romance

• Adventuring

• Escaping

• Fantasy

• Spiritual fulfilment

CULTURAL

• Sightseeing

• Experiencing New Cultures

TOURIST

Page 11: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Determinan adalah faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perjalanan

wisata ke suatu tempat yang asing baginya atau suatu tempat yang tidak sama dengan

lingkungan tempat tinggalnya. Seorang wisatawan cenderung bosan dengan

lingkungan sekitarnya dan mulai jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Oleh sebab itulah

determinan dapat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu internal dan eksternal.

Gambar 5.1 Personal determinants of tourist behaviour ( Swarbrooke, 2007 )

a. Faktor internal

Dilihat dari figure 3 determinan seorang wisatawan dapat dibagi menjadi 4

kelompok yang menyebabkan wisatawan ingin melakukan perjalanan wisata

antara lain :

• Circumstances ( Keadaan ) dimana seorang wisatawan yang memiliki

biaya yang cukup, transportasi pribadi yang baik, waktu yang senggang,

dan untuk kembali bekerja setelah melakukan perjalanan wisata.

Experimence of :

• Types of holidays

• Defferent destinations

• The products offered by

different tourism organizations

• Taking a trip with particular

individuals or groups

• Attempting to find discounted

prices

Attitudes and Perceptions :

• Perception of destinations and

tourism organizations

• Political views

• Preferences for particular

countries and cultures

• Fear of certain modes of travel

• How far in advance they like to

plan and book a trip

• Ideas on what constitude value for

money

• Their attitudes to standards of

behaviour as a tourist

Knowledge of :

• Destinations

• The availablelity of different

tourism products

• Price differences between

competitor organizations

Circumstances

• Health

• Disposable income Available

• Leisure times

• Work Comitments

• Family Comitmens

• Car Ownership

Page 12: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

• Knowledge ( Pengetahuan ) seseorang dengan memiliki pemahaman

tentang sebuah destinasi yang akan dituju, perbedaan produk dari tempat

asalnya, dan persaingan harga.

• Attitudes and perseption ( Sikap dan persepsi ) bagaimana kempuan

seseorang dalam melihat keadaan sekitarnya sebelum melakukan

perjalanan seperti politik, aturan-aturan sebagai turis di suatu daerah,

pengetahuan tentang organisasi dan merencanakan perjalanan serta

mempertimbangkan resiko pada saat akan melakukan perjalan wisata.

• Experience ( Pengalaman) pencarian terhadap lingkungan yang baru

melalui perjalanan wisata yang telah direncanakan sebelumnya mengenai

jadwal, jenis kegiatan, jumlah orang dan biaya untuk menciptakan sebuah

pengalaman baru yang berkesan.

b. Faktor External

• View friends and relatives, mengunjungi saudara, teman dan keluarga yang

jauh memungkinan seseorang untuk melakukan perjalanan.

• The influence ofmedia, brosur, agensi jasa wisata, promosi lewat tv, koran

dan majalah pariwisata.

• National, society-widepolitical, economic social and technological factor,

di jaman globalisasi sekarang ini orang dapat mudahnya memperoleh

informasi-informasi destinasi yang sekiranya cocok dengan kemauannya

seperti keadaan politik, ekonomi, kebijakan suatu daerah dan akses.

• Global, political, economic social and technological factors, kondisi

keamanan daerah, inflasi, politik, interaksi masyarakat dan teknolgi.

Gambar 5.2 External determinants of tourist behaviour (Swarbrooke, 2007)

D. Perilaku Wisatawan

Page 13: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Perilaku wisatawan adalah proses dan kegiatan yang terlibat ketika orang mencari,

memilih menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Morrisan 2007:64). Dalam hal analisa

pasar pariwisata perlunya mengetahui perilaku wisatwan agar dapat mengetahui

kebutuhan, standar, dan kemauan wisatawan. Perilaku wisatawan merupakan suatu

proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu.

a) Tahap perolehan (acquisition), mencari (searching) dan membeli (purchasing).

b) Tahap konsumsi (consumption) yang berupa menggunakan (using) dan

mengevaluasi (evaluating).

c) Tahap tindakan pasca pembelian (disposition) yang berupa tindakan wisatawan.

d) Perilaku wisatawan dalam mempengaruhi unit-unit pengambil keputusan

(decision unit) menurut Kotler dan Keller (2009:190) terdiri dari, wisatawan

sendiri yang membentuk pasar wisatawan (touristmarket) dan wisatawan

organisasional yang membentuk pasar bisnis (businessmarket). Adapun konsep

personal tourist dalam definisi perilaku wisatawan dapat lebih dijelaskan bahwa

personal wisatawan merupakan individu yang membeli barang dan jasa untuk

dirinya sendiri, memenuhi kebutuhan keluarga dan dijadikan hadiah untuk orang

lain sehingga personal wisatawan merupakan pengguna terakhir.

Bab III

Sesuai dengan topik penelitian, maka penelitian ini dilakukan di Museum Kereta Api

Ambarawa yang melibatkan 96 responden dari total pengunjung dan dipilih secara acak.

Penelitian ini menggunakan metode campuran ( mix method ) yaitu untuk memperoleh

suatu gambaran tentang perilaku wisatawan dengan melalukan pengamatan ( observasi )

dan untuk mengetahui ( explore ) hal-hal baru di lokasi penelitian. Untuk mengetahui

pendapat dari responden, peneliti mengajukan kuesioner kepada responen dan melakukan

wawancara.

Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Teknik pengumpulan sample

sumber data dengan pertimbangan tertentu. ( Sugiyono, 2013:218-219 ). Rata- rata

kunjungan wisatawan di Museum Kereta Api bulan Maret adalah 2.630 wisatawan, data

diperoleh dari hasil wawancara dengan petugas tiketing sehingga di dapat sample dengan

jumlah 96.

Total sample didapat dengan menggunakan rumus (Sumbernya dari survey monkey)

Page 14: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Sample Size =

Population Size = N | Margin of error = e | z-score = z

e is percentage, put into decimal form

Kuesioner dibuat terkait dengan motivasi, determinan dan perilaku wisatawan di

Museum Kereta Api Ambarawa. Untuk memperoleh data atau tanggapan dari wisatawan,

penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan menggunakan skala likert untuk

mengukur pendapat atau presepsi wisatawan. Dengan perhitungan skala sebagai berikut;

sangat berpengaruh, berpengaruh, tidak berpengaruh mengenai motivasi dan perilaku

wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa.

Bab IV

PEMBAHASAN

4.1 Demografi dan Profesi Wisatawan

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang

melibatkan 96 responden dari total seluruh pengunjung obyek wisata Museum Kereta Api

Ambarawa yang menurut penuturan salah satu petugas tiket yang telah peneliti

wawancarai terdapat 2630 orang pengunjung dalam bulan Maret 2018. Selain itu alasan

peneliti menggunakan kuesioner adalah untuk mengetahui karakteristik wisatawan untuk

selanjutnya agar dapat diteruskan sebagai data analisa pasar yang tepat.

Dilihat dari demogafi dan pekerjaan pada tabel 1 bahwa kompisisi responden

terbanyak adalah mereka yang berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa yang berusia

rata – rata 17 – 24 tahun.

Page 15: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Tabel 1 Distribusi Responden Pengunjung Museum Kereta Api Ambarawa Menurut

Kelompok Demografi dan Profesi

Sumber : Data Questioner Pengunjung (diolah)

4.2 Motivasi Wisatawan

Grafik 4.2 : Motivasi Wisatawan

0102030405060708090

100

Motivasi Wisatawan

Wisatawan Karakteristik

Pengunjung Hasil Survey

Kelompok Umur

3-12 th 14%

12-17 th 38%

17-25 th 26%

25-35 th 22%

35-50 th 8%

>50 th 2%

Jenis Kelamin

Laki - laki 70%

Perempuan 30%

Jenis Pekerjaan

Pelajar 42%

Mahasiswa 10%

Wiraswasta 26%

Ibu Rumah Tangga 10%

Pegawai 10%

Pensiunan 2%

Page 16: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Setelah melakukan pengolahan data peneliti menyimpulkan hal-hal yang

mempengaruhi wisatawan berkunjung ke obyek wisata Museum Kereta Api Ambarawa

adalah sebagai berikut :

• Melihat Pemandangan

Sebanyak 88% wisatawan menyatakan bahwa motivasi terbesar untuk berkunjung

ke obyek wisata ini adalah sightseeing karena banyak dari wisatawan merasa

penasaran dengan bagaimana bentuk peralatan pengoperasian stasiun tertua di

Indonesia ini. Selain itu, penataan kereta api tua yang rapi menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan terutama bagi pelajar dan anak-anak.

• Relaksasi

Relaksasi dirasa tidak berpengaruh terhadap motivasi pengunjung. Berdasarkan

data yang diperoleh peneliti hanya 12% menyatakan berkunjung untuk

berelaksasi.

• Petualangan

Bagi para wisatawan yang memiliki waktu panjang berpetualang akan

berpengaruh sebagai motivasi utama karena keinginan mereka untuk menjelajahi

wisata di sekitar kabupaten Semarang. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti

sebanyak 31% wisatawan menyatakan berpetualang menjadi motivasi utama

terutama untuk mahasiswa.

• Bertemu Dengan Orang Baru

Bertemu dengan orang baru merupakan motivasi yang kurang berpengaruh di

obyek wisata ini. Berdasarkan data yang diperoleh motivasi untuk bertemu orang

baru sebesar 9%.

• Menyenangkan Teman, Saudara Atau Keluarga

Sebesar 40% pengunjung obyek wisata Museum Kereta Api Ambarawa

menyatakan mereka berwisata untuk menyenangkan teman atau keluarga. Dapat

dilihat dari kunjungan wisatawan yang datang dengan kelompok-kelompok kecil.

• Menambah Pengetahuan

Hampir seluruh responden memiliki motivasi ini sebagai alasan mereka

mengunjungi obyek wisata Museum Kereta Api Ambarawa. Karena pada

dasarnya sebanyak 91% responden ingin mengetahui sejarah yang ada di obyek

wisata ini.

4.3 Determinan internal Wisatawan

Page 17: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Grafik 4.3 : Determinan internal Wisatawan

Determinan internal yang pengaruhi kunjungan wisatawan di obyek wisata Museum

Kereta Api Ambarawa adalah sebagai berikut :

• Kesehatan

Sebanyak 5% dari seluruh responden yang menyatakan kesehatan merupakan

faktor penting dalam mempengaruhi kunjungan wisata di obyek wisata ini.

• Menabung Untuk Melakukan Kegiatan Wisata

Sebagian responden menyatakan tidak perlu menyisihkan uang mereka untuk

melakukan kunjungan wisata di Museum Kereta Api Ambarawa dan sebagian dari

responden terutama untuk yang berdomisili jauh dari obyek wisata ini meyatakan

perlu menyisihkan uang untuk mengunjungi obyek wisata ini.

• Mengisi Waktu Luang

Semua responden menyatakan mengunjungi obyek wisata Museum Kereta Api

Ambarawa untuk bersenang-senang diwaktu senggang dan mengisi waktu luang

saat tidak ada rutinitas.

• Kendaraan Pribadi

Dalam hal ini peneliti menyamaratakan responden yang menggunakan kendaraan

pribadi seperti motor dan mobil. Hampir semua responden yang berkunjung

menyatakan menggunakan kendaraan pribadi mereka masing-masing karena

akses dan lalu lintas menuju obyek wisata ini belum terlalu ramai.

• Pengetahuan Tentang Destinasi

0

20

40

60

80

100

120

Kesehatan Menabunguntuk

melakukankegiatanwisata

Mengisi WaktuLuang

KendaraanPribadi

Pengetahuantentang

Destinasi

Pengalamanmengunjungiobyek wisata

lain

Determinan Wisatawan

Page 18: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Sebanyak 67% responden mengetahui tentang obyek wisata ini melalui teman,

keluarga, media sosial dan baliho yang terpasang di sekitas kabupaten Semarang.

• Pengalaman Mengunjungi Obyek Wisata Lain

Responden yang mengunjungi obyek wisata Museum Kereta Api Ambarawa

sebanyak 92% pernah mengunjungi man-made tourism dan nature-based tourism.

Hal ini juga sangat mempengaruhi kunjungan mereka ke obyek wisata ini karena

jika obyek wisata ini termasuk dalam daftar wisata unggulan di kabupaten

Semarang.

4.4 Determinan eksternal Wisatawan

Grafik 4.4 : Determinan eksternal Wisatawan

Determinan eksternal yang pengaruhi kunjungan wisatawan di obyek wisata

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebagai berikut :

• Saran Dari Teman/Saudara

90% Responden menyatakan banyak dari mereka yang mendapatkan sugesti/saran

dari teman/keluarga untuk mengunjungi obyek wisata museum Kereta Api

Ambarawa.

• Pengaruh Media Sosial

Hampir seluruh responden terutama untuk wisatawan yang masih berusia remaja

datang berkunjung ke Museum Kereta Api untuk mencari spot foto yang

kemudian di upload di media sosial.

0

20

40

60

80

100

120

Saran dari Teman Pengaruh Media Sosial Mengunjungi Teman atausaudara

Determinan eksternal Wisatawan

Page 19: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

• Mengunjungi Teman, Saudara/Keluarga

Wisatawan yang berkunjung rata-rata berasal dari luar kota Ambarawa, jadi untuk

wisatawan yang bertujuan untuk mengunjungi sanak saudara/keluarga sangat

sedikit sekitar 4%

4.5 Hambatan – hambatan yang dihadapi

Dalam mengumpulkan informasi menggunakan kuesioner tentu terjadi hambatan

yang menjadi tantangan bagi peneliti. Hambatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perizinan

Dalam proses pengambilan data peneliti memerlukan waktu 3 hari untuk bertemu

dengan orang yang bertanggung jawab di obyek wisata Museum Kereta Api

Ambarawa.

b. Dana

Peneliti memerlukan dana lebih untuk mendukung proses pengambilan data

seperti membeli bolpen sebanyak 100 buah untuk tiap kuesioner yang telah dibuat

serta pembelian tiket masuk untuk setiap kali pengambilan data.

c. Responden yang kooperatif

Peneliti menemukan beberapa responden dalam kelompok pelajar yang tidak

mengerti bagaiamana cara mengisi responden dan juga sulitnya menemukan

responden yang mau di mintai wawancara singkat setelah mengisi kuesioner.

Bab V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Obyek wisata ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat sejenak dari

rutinitas dengan biaya yang murah dan akses yang mudah. Pemandangan alam yang indah

dengan menggunakan jasa perjalanan lori dan keingininan wisatawan untuk menambah

wawasan tentang sejarah Museum juga menjadi motivasi tersendiri bagi banyak

wisatawan. Wisatawan yang berkunjung di dominasi oleh mahasiswa dan pelajar antara

usia 13-25 tahun yang memilih menggunakan transportasi kendaraan pribadi untuk

mengisi waktu luang mereka. Banyak responden yang menyatakan ingin berkunjung

kembali bersama teman, keluarga atau saudara karena ingin berwisata sambil

mempelajari sejarah serta mendukung pariwisata yang ada di kabupaten Semarang.

Page 20: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

5.2 Saran

Pihak pengelola perlu memiliki kuesioner sendiri untuk mengetahui analisa pasar dan

trend yang ada agar Museum Kereta Api Ambarawa dapat lebih bersaing dalam hal

promosi. Dengan begitu wisatawan akan merasa ikut berkontribusi dalam pengembangan

kegiatan wisata di obyek wisata.

Disisi lain, fasilitas seperti penambahan titik-titik visual seperti pemutaran film sejarah

museum Kereta Api Ambarawa juga diperlukan untuk meningkatkan kunjungan

khususnya untuk wisatawan yang ingin mengetahui tentang obyek wisata ini serta

penambahan ruang teduh diluar bangunan dan bangku taman untuk tempat singgah

wisatawan juga perlu ditambakan.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2016, January 10). Beranda Pariwisata. Dipetik March 22, 2018, dari Badan

Pusat Statistik Kabupaten Semarang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang

Page 21: STUDI ANALISA PASAR PARIWISATA UNTUK MENGETAHUI … · Pariwisata adalah industri yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang

Br. Ginting, May. S., Negara, I Nyoman K.&Sudiarta, I Made. ( 2015 ). Analisis

Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Bali dari Aspek

Sosio-Ekonomi, Demografi, Psikografi, Dan Perilaku. Vol. 3, No. 2, UNUD. Bali.

Martoyo. Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: PT BPFE-

Jogjakarta

McIntosh. 1977. Karakteristik Wisatawan. Yogyakarta. Andi

Morissan. Alexander. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. ( 69 ).

Jakarta: Ramdina Prakarsa

Murphy. 1985. Pengembangan Potensi Pariwisata. Bandung. Alfabeta

Perpusda. (2017). Dipetik Maret 21, 2018, dari Tempat wisata Jawa Tengah:

http://perpusdajawatengah.id

Purwanto, Supriadi&Wang Ling. ( 2016 ). Sebuah Studi Literatur: Analisis Perilaku

Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri. vol. 20, no. 1. Donghua University.

Sample Size. https://www.surveymonkey.com/mp/sample-size-calculator/ ( diakses 1

Mei 2018 ).

Sahara, Fiki N. A., M. Iqbal dan B. Sanawiri. Jurnal Administrasi Bisnis: Analisis

Motivasi Berkunjung Wisatawan dan Tingkat Pengetahuan Wisatawan Tentang

Produk Industri Kreatif Sektor Kerajinan (Studi pada Wisatawan Domestik di

Kota Batu, Jawa Timur). Vol. 35 no. 2. Juni 2016. Universitas Brawijaya. Malang

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pariwisata. ( 190 ) Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta:

Erlangga

Sugiono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. 218-219. Bandung; Alfabeta

Swarbrooke, John and Susan Honer. ( 2007 ). Consumer Behaviour in Tourism Second

edition. Netherlands: Elsevier.

Widagdyo, K. G. ( 2015 ). The Journal of Tauhidinomics : Analisa Pasar Pariwisata Halal

Indonesia. vol. 1, no. 2, 73-80. Universitas Sahid. Jakarta.


Recommended