Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayahnasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskanWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan :
STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
7
a) Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkunganbuatan;
b) Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dansumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia; dan
c) Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatifterhadap lingkungan akibat pemanfaaatan ruang.
STRATEGI UMUMa) Menyelenggarakan penataan ruang wilayah nasional secara komprehensif,
holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien dengan memperhatikanfaktor-faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dankelestarian lingkungan hidup
b) Memperjelas pembagian wewenang antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan penataan ruang
c) Memberikan perhatian besar kepada aspek lingkungan/ekosistemd) Memberikan penekanan kepada aspek pengendalian pemanfaatan ruang
STRATEGI IMPLEMENTASIStrategi implementasi dilakukan antara lain, melalui :a) Penerapan prinsip-prinsip “komplementaritas” dalam rencana struktur
ruang dan rencana pola ruang RTRW Kabupaten/Kota dan RTRW Provinsi.
b) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) harus dapat dijadikan acuanpembangunan, sehingga RTRW harus memuat arah pemanfaatan ruangwilayah yang berisi indikasi program utama jangka menengahlima tahunan.
c) Pemanfaatan ruang harus mampu mendukung pengelolaan lingkunganhidup yang berkelanjutan dan tidak menyebabkan terjadinyapenurunan kualitas ruang.
d) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturanzonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, dan pengenaansanksi.
e) Penegakan hukum yang ketat dan konsisten untuk mewujudkan tertib tataruang.
STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG…lanjutan
13
Contoh Peraturan Zonasi untuk Blok C
16
PENGATURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT
PROVINSI
Pelaksanaan
PERENC. TR NASIONAL
PEMANF. RUANG NASIONAL
PENGENDALIAN PEMANF. RUANG
NASIONAL
Pelaksanaan
PERENC. TR PROVINSI
PEMANF. RUANG PROVINSI
PENGENDALIAN PEMANF. RUANG
PROVINSI
PENGATURAN, DAN PEMBINAANTINGKAT
KABUPATEN/KOTA
Pelaksanaan
PERENC. TR KAB./KOTA
PEMANF. RUANG KAB./KOTA
PENGENDALIAN PEMANF. RUANG
KAB./KOTA
PENGAWASAN
PENGATURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT
NASIONAL
PENGAWASANPENGAWASAN
PERA
N M
ASYA
RA
KA
TPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(Pembagian Kewenangan yang Lebih Jelas antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang)
17
PR Berdasarkan Administrasi(Mempertegas aspek kewenangan
penyelenggaraan)
PR Wilayah Nasional
PR Wilayah Provinsi
PR Wilayah Kabupaten
PR Wilayah Kota
PR Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan(Kawasan yang secara spesifik berpengaruh
besar terhadap pencapaian tujuan PR)
Kawasan Strategis Nasional
Kawasan Strategis Provinsi
Kawasan Strategis Kabupaten
Kawasan Strategis Kota
Kewenangan
Pem. Pusat
Pem. Provinsi
Pem. Kabupaten
Pem. Kota
PR BerdasarkanFungsi Utama
(Ruang yang dapatdimanfaatkan danruang yang dijaga
untuk dilindungi danmelindungi)
Kawasan Budidaya
Kawasan Lindung
PR BerdasarkanKegiatan Kawasan
(Untuk meningkatkankeseimbanganpembangunan)
Kawasan Perkotaan
Kawasan Perdesaan
PR BerdasarkanSistem
(Fungsi-fungsikewilayahan)
Sistem Internal Perkotaan
Sistem Wilayah
KLASIFIKASI PENATAAN RUANG BERDASARKAN SISTEM, FUNGSI DAN NILAI STRATEGIS KAWASAN
18
KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL)
WIL
AYA
HPE
RK
OTA
AN
RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG
RTR KWS METROPOLITAN
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
RTR PULAU / KEPULAUAN
RTR KWS STRA. NASIONAL
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN
RTRW KOTARTR BAGIAN WIL KOTA
• Produk perencanaan pada tingkat administrasi terdiri dari rencanaumum tata ruang dan rencana rinci tata ruang yang dilengkapidengan pengaturan zonasi sebagai pedoman perijinan.
PENGUATAN ASPEK PERENCANAANPENGUATAN ASPEK PERENCANAAN
RTR KWS STRA KOTA
RDTR WIL KABUPATEN
RTR KWS STRA. PROVINSI
RDTR WIL KOTA 19
KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL)…lanjutan
20
KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL)…lanjutan
RTRWN :Diupayakan agar penataan sistem pusat-pusatpermukiman tidak mengganggu kawasan-kawasan yang berfungsi lindungDiupayakan agar pusat -pusat permukiman terkait secaraselaras, saling memperkuat dan serasi dalam ruangwilayah nasional, sehingga dapat membentuk satukesatuan dan menunjang pertumbuhan sertapenyebaran kegiatan budidaya dalam ruang wilayahnasionalSistem permukiman / perkotaan nasional berfungsisebagai acuan dalam perencanaan pembangunan kotaDiupayakan untuk meningkatkan keterkaitan permukimanperkotaan dan kawasan sekitarnya (perdesaan)
RTRWPDiupayakan pengelolaan kawasan perkotaan tidakmengganggu kawasan-kawasan berfungsi lindungDiupayakan pengembangan sistem permukiman terkaitdengan pengembangan sentra-sentra produksiSistem permukiman dan sentra-sentra produksi terkaitdengan pengembangan sistem prasarana wilayah
Keterangan :
ZEE
Kawasan Andalan
KAPET
Jalan ArteriSungaiBatas PropinsiK. LindungK. Budidaya Pertanian (skala besar)
K. Budidaya Perkebunan (skala besar)
K. Budidaya Industri (skala besar)Pusat Permukiman
ILUSTRASI PENATAAN RUANG WILAYAH ADMINISTRASI DAN NON ADMINISTRASI
RTR Kawasan Strategis (Lindung)
K. Sentra Produksipertanian
K. Lindung
JalanArteri
K. Sentra Produksikebun
Jalan kolektor
PKN
PKW
PKL
Pengembangan kawasan didasarkan pada potensi ataukendala yang dimilikiPrioritas pengembangan infrastruktur ditekankan padaupaya menggali potensi atau mengatasi kendala yang adaUpaya pengembangan/pengelolaan kawasan dilakukandengan penerapan insentif dan disinsentif
T
RTRW Kabupaten :
RDTR :
Pengembangan wilayah tidak berada atau tidakmengganggu fungsi lindungPengembangan permukiman perumahan perkotaandan budidaya lainnya diupayakan sinergis dan salingmendukungPengembangan ekonomi wilayah/kota diupayakandengan memanfaatkan seoptimal mungkin potensisumberdaya yang dimiliki melalui pola insentif dandisinsentifPengembangan ditekankan pada upayamenghubungkan kawasan dengan pusat pertumbuhanPengendalian pengembangan aktivitas wilayah/kotadengan mempertimbangkan kendala/keterbatasanwilayah
Pengembangan bagian wilayah kabupaten diimbangidengan pelestarian fungsi lindungPengembangan antar bagian wilayah kabupatendiupayakan saling terkait dan sinergis dalam rangkamendukung aktivitas wilayahPengembangan infrastruktur dan fasilitas bagianwilayah kabupaten diupayakan untuk menunjangaktivitas wilayahAksesibilitas antar bagian wilayah kabupatendihubungkan dengan jaringan prasarana dan saranaprimer dan sekunder
Keterangan :JalanSungai
Batas PropinsiK. Lindung
K. Pertanian pangan
K. Perkebunan KopiK. IndustriK. Perikanan
K. Perumahan
Keterangan :JalanIndustri
Sawah
Perumahan kepadatantinggi
Perikanan LautJasa Perniagaan
T Terminal
JalanArteri
Jalan kolektor
Taman Kota
Perumahan kepadatan sedang
Perumahan kepadatan rendah
Kawasan Tertentu
Recommended