Transcript
Page 1: Strategi pembelajaran kooperatif

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MAKALAHDisusundan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Afiful ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Abdul Rokhim ( 2013471908 )

M. Fais Musthofa ( 2013471939 )

PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

MUHAMMADIYAH

TULUNGAGUNG

2015

Page 2: Strategi pembelajaran kooperatif

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala

hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung.

Nurul Amin M.Ag.

2. Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

makalah ini Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo'a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir

amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh

pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

Tulungagung

ii

Page 3: Strategi pembelajaran kooperatif

Penyusun

iii

Page 4: Strategi pembelajaran kooperatif

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah .................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................ 2

C. Tujuan masalah ................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran kooperatif ................................ 3

B. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran

kooperatif ......................................................................... 4

C. Langkah-langkahpembelajaran kooperatif ...................... 8

D. Macam-macammetodepembelajarankooperatif ............... 10

E. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran

kooperatif ......................................................................... 13

BAB III PENUTUP

kesimpulan ..................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19

iv

Page 5: Strategi pembelajaran kooperatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif

menuntut kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era

kehidupan global saat ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara

global, memungkinkan terjadinya banyak benturan baik yang bersifat

budaya maupun kepribadian. Budaya dan kepribadian manusia

sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan tingkat

pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian,

anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan

global dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik.

Kurikulum pendidikan nasional tahun 2006, menetapkan prinsip

pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik,

perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi

yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan

pelayanan pendidikan memberi kesempatan untuk mengekspresikan

dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan dengan menegakkan

pilar belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling

menghargai. Pembelajaran secara konstruktif dapat memberikan

pengakuan terhadap pandangan dan pengalaman siswa dalam menghadapi

dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Untuk mewujudkan prinsip

pelaksanaan kurikulum tersebut di atas, pembelajaran harus dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan multistrategi, multimedia dan

multiresource.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di

kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah

dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga

sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua

mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetuan Alam (Biologi). Strategi

1

Page 6: Strategi pembelajaran kooperatif

2

pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi,

di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement

Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe

pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya

masih dalam konsep regular dari pembelajaran kooperatif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pembelajaran kooperatif ?

2. Apa karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ?

3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif ?

4. Apa macam-macam metode pembelajaran kooperatif ?

5. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif ?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.

2. Mengetahuilangkah-langkah pembelajaran kooperatif.

3. Mengetahuimacam-macam metode pembelajaran kooperatif.

4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran

kooperatif.

Page 7: Strategi pembelajaran kooperatif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan

strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang

tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran

kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam

kelompok belum menguasai bahan pelajaran.1

Gracia mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:2

Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif, kelas tampak seperti

mesin belajar dan siswa; termasuk aktivitas belajar mereka sebagai bahan

bakar yang menggerakkan mesin; siswa dikelompokkan oleh guru dalam

empat sampai lima anggota dam satu tim; siswa-siswi tersebut hetrogen

dalam kemampuan dan jenis kelamin; mereka tercampur antara kelas sosial,

ras, etnik, dan agama. Siswa dalam tim memberikan hasil pekerjaan masing-

masing siswa dalam tim mempelajari apa yang ditugaskan oleh guru sebagai

hasil kerja mereka.

1Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 11 oktober 2012 pukul 21.40 wib

2Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpercollins Publisher.

3

Page 8: Strategi pembelajaran kooperatif

4

B. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Ada empat unsur penting dalam SPK, yaitu :

1) Adanya peserta dalam kelompok

2) Adanya aturan kelompok

3) Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan

4) Adanya tujuan yang harus dicapai.

Menurut suyanti karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan

sebagai berikut :3

1. Pembelajaran secara tim

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim

merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus

mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota

kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran

ditentukan oleh keberhasilan tim.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif

Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai 4 fungsi

pokok yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan kontrol.

Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan

menunjukkan bahwa pembelajaran memerlukan perencanaan yang

matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Pelaksanaan

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan

sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran

yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah

disepakati bersama. Fungsi organisasi menujukkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap

anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur tugas dan

tanggungjawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol

3Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran-kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15 wib

Page 9: Strategi pembelajaran kooperatif

5

menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan

kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.

3. Kemauan untuk bekerjasama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan

secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerjasama perlu

ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota

kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-

masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu,

misalnya siswa yang pintar membantu siswa yang kurang pintar.

4. keterampilan bekerjasama

kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikkan melalui

aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan

bekerjasama. Dengan demikan, siswa perlu didorong untuk mau dan

sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa

perlu dibantu mengatasi bebagai hambatan dalam berinteraksi dan

berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide,

mengemukakan pendapat dan memberi kontribusi kepada

keberhasilan kelompok.

Menurut Arends bahwa pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :4

1) siswa bekerjasam dalam tim untuk mencapai tujuan belajar.

2) Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang,

dan tinggi.

3) Jika memungkinkan, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya,

dan gender.

4) Sistem rewardnya berorientasi kelompok maupun individu.

4ibid.

Page 10: Strategi pembelajaran kooperatif

6

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti

dijelaskan dibawah ini.5

1) Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)

Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian

tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota

kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu didasari oleh setiap anggota

kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan

oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua

anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan.

Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota

kelompok masing-masing pelru membagi tugas sesuai dengan tujuan

kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan

kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan

positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan

manakala ada anggota kelompok yang tak bisa menyelesaiakan

tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari

masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang

mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu

membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.

2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh

karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,

maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai

dengan tugansya. Setiap anggota haru memberikan yang terbaik

untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru

perlu memberikan penilaian terhadap indvidu dan juga kelompok.

Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok harus

sama.

5Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib

Page 11: Strategi pembelajaran kooperatif

7

3) Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction)

Pembelajatan kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling

memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap

muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap

anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,

memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi

kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif dibentuk

secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang sosial, dan

kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan semacam ini akan

menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota

kelompok.

4) Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat

penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali

siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa

mempunyai kemampuan berkomunikasi, mislanya kemampuan

mendengarkan dan kemampuan bicara, padahal keberhasilan

kelompok ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya.

Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu

dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Mislanya,

cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat

orang lain secara santun, tidak memojokkan cara menyampaikan

gagasan dan ide-ide yang dianggapanya baik dan berguna.

Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu. Siswa tak

mungkin dapat menguasainya dalam waktu sekejap. Oleh sebab itu,

guru peru terus melatih dan melatih, sampai akhirnya setiap siswa

memiliki kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik.

Page 12: Strategi pembelajaran kooperatif

8

Sedangkan menurut Nur, prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif

sebagai berikut:6

1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua

anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung

jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok

kooperatif.

C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Penggunaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah-

langkah atau prosedur tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan

agar penggunaan pembelajaran kooperatif dapat efektif meningkatkan

kemampuan belajar dan hasil belajar siswa.

Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan langkah-langkah dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu:7

1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan

target pembelajaran yang ingin dicapai

2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara

bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.

6ibid

7Muhammad Risal,

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib

Page 13: Strategi pembelajaran kooperatif

9

3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun

kelompok.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil

kerjanya.

Keempat langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif di atas diuraikan

sebagai berikut:

1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan

target pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan

materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap dan keterampilan-

keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru

selama berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga

mengorganisir materi tugas-tugas yang dikerjakan bersama-sama dalam

dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua anggota

kelompok.

2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara

bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian

materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya akan dilakukan siswa

ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan

konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan

kebersamaan dari kelompok yang dibentuk oleh guru dalam proses

pembelajaran.

3) Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan

dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, dalam

pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran.

4) Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Guru juga memberikan

penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan

dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.

Page 14: Strategi pembelajaran kooperatif

10

Ibrahim mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

yang terdiri atas 6 langkah, yaitu:8

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

2. Menyajikan informasi.

3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

5. Evaluasi.

6. Memberikan penghargaan.

Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa pelajaran dimulai yaitu

guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

langkah ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan

daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim

belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama

untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Langkah terakhir pembelajaran

kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi

tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap

usaha-usaha kelompok maupun individu agar siswa dapat termotivasi dalam

mengikuti model pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok. Jadi

pembelajaran kooperatif sangat positif dalam menumbuhkan kebersamaan

dalam belajar pada setiap siswa sekaligus menuntut kesadaran dari siswa

untuk aktif dalam kelompok, karena jika ada siswa yang pasif dalam

kelompok maka hal itu dapat mempengaruhi kualitas pelaksanaan

pembelajaran kooperatif khususnya berkaitan dengan rendahnya kerjasama

dalam kelompok.

D. Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif

a. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif learning

yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk

premulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan

kooperatif. Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri

8ibid

Page 15: Strategi pembelajaran kooperatif

11

atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,

dan latar belakang etniknya.9

Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka

untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran.

Selanjutnya semua mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-

sendiri dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu.

Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka

sebelumnya, dan kepada masing-masing tim diberikan poin berdasarkan

tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka

capai sebelumnya.

Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim

yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat

atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan termasuk

presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya

memerlukan waktu 3-5 periode.

b. TGT (Team Game Tournament)

Metode ini menggunakan pelajaran yang sama seperti dalam STAD,

menggantikan kuis dengan turnamen mingguan. Dimana siswa

memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbang

poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang

siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama.

Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup

adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapat 60

poin untuk timnya. Tanpa menghiraukan dari meja mana ia

mendapatkannya. Ini berarti bahwa merekayang berprestasi rendah

(bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi

tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga) keduanya memiliki

kesempatan yang sama untuk sukses.

c. TAI (Team Assisted Individualization)

9Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam

materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada

09 mei 2014 pukul 20.40 wib

Page 16: Strategi pembelajaran kooperatif

12

TAI menggunakan penggunaan bauran kemampuan empat anggota yang

bebeda dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja terbaik. TAI

menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang

individual. Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual

berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan

tingkat kemampuan mereka sendiri.

Para siswa saling mendukung dan saling membantu satu sama lain untuk

berusaha keras karena mereka menginginkan tim mereka berhasil.

Tanggungjawab individu bisa dipastikan hadir karena satu-satunya skor

yang diperhitungkan adalah skor akhir, dan siswa melakukan tes akhir

tanpa bantuan satu tim.

d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)

Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bahan bacaan yang berisi

latihan soal dan cerita.

Madden, Slavin, dan Steven berpendapat bahwa “CIRC merupakan

program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada

kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah

menengah.” Dalam kebanyakan kegiatan CIRC, para siswa mengikuti

serangkaian pengajaran guru, praktik tim, pra nilai tim, dan kuis.

e. JIGSAW

Elliot Aronson dalam buku Robert E. Slavin10 berpendapat bahwa:

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model

pembelajaran yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen, beranggotakan

4-6 siswa, setiap siswa bertanggungjawab atas penguasaan bagian dari

materi belajar dan harus mampu mengajarkan bagian tersebut kepada

anggota tim lainnya.

Jigsaw merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki

kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok”

(Group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting : setiap

peserta didik mengajarkan sesuatu ini adalah alternatif menarik, ketika

10Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology. United States of America: Allan and Bacon.

Page 17: Strategi pembelajaran kooperatif

13

ada materi yang dipelajari dapat disinggkat atau “dipotong” dan disaat

tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap

peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang

telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan

pengetahuan yang bertalian atau keahlian.

E. Keunggulan dan Kelemahan SPK

1. Keunggulan SPK

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran

di antaranya:11

1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan

tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,

menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa

lain.

2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau

gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya

dengan ide-ide orang lain.

3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan

menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih

bertanggung jawab dalam belajar.

5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.

Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat

11Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam

http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah

pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib

Page 18: Strategi pembelajaran kooperatif

14

kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi

dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.

2. Kelemahan SPK

Disamping keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantranya:

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.

Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa

dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk

siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan

merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki

kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu

iklm kerja sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh

karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan

dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang

demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah

dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja

kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa

sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap

individu siswa.

4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran

berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal

ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-

kali penerapan strategi ini.

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

Page 19: Strategi pembelajaran kooperatif

15

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual.

Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja

sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan

diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan

pekerjaan yang mudah.

Page 20: Strategi pembelajaran kooperatif

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif

1) karakteristiknya :

a. Pembelajaran secara tim

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif

c. Kemauan untuk bekerjasama

d. Keterampilan bekerjasama

2) Prinsip-prinsipnya :

a. Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)

b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

c. Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction

d. Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)

2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif :

1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan

target pembelajaran yang ingin dicapai.

2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara

bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.

3) Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun

kelompok.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil

kerjanya.

3. Macam-macam metode pembelajaran kooperatif :

a. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

b. TGT (Team Game Tournament)

c. TAI (Team Assisted Individualization)

d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)

e. JIGSAW

16

Page 21: Strategi pembelajaran kooperatif

17

4. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif

a. Keunggulannya :

1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan

tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,

menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa

lain.

2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau

gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya

dengan ide-ide orang lain.

3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan

menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih

bertanggung jawab dalam belajar.

5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.

Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat

kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi

dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini

berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

b. Kelemahannya :

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.

Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa

Page 22: Strategi pembelajaran kooperatif

18

dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk

siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan

merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki

kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu

iklm kerja sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan.

Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka

dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi

cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan

dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja

kelompok.

4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran

berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual.

Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja

sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan

diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan

pekerjaan yang mudah.

Page 23: Strategi pembelajaran kooperatif

DAFTAR PUSTAKA

Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah

pada 11 oktober 2012 pukul 21.40 wib

Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York:

Harpercollins Publisher.

Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam

http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran-

kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15

wib

Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam

http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-

kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib

Muhammad Risal,

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam

http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-

kooperatif.html diunggah pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib

Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam

materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-

kooperatif.html diunggah pada 09 mei 2014 pukul 20.40 wib

Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology. United States of America: Allan

and Bacon.

19


Recommended