i
STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA)
BERBANTUAN GAMES PADA MATA PELAJARAN
IPA FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN
KARAKTER SISWA SMP
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Dian Bestari
4201409103
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Starter Experiment Approach
(SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk
Mengembangkan Karakter Siswa SMP” bebas plagiat, dan apabila di kemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
Semarang, 31 Juli 2013
Dian Bestari
NIM 4201409103
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul “Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games
pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP”
telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Juli 2013
Semarang, 31 Juli 2013
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Dwi Yulianti, M.Si. Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si.
NIP 196007221984032001 NIP 196203011989012001
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran
IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP
disusun oleh
Dian Bestari
4201409103
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 31 Juli 2013.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP 196310121988031001 NIP 196306101989011002
Ketua Penguji
Dr. Hartono, M.Pd.
NIP 196108101986011001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Dwi Yulianti, M.Si. Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si.
NIP 196007221984032001 NIP 196203011989012001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga (H.R Muslim).
Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman adalah kebajikan (William
Cowper).
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk:
1. Bapak dan ibu saya tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang, dan nasihat
yang selalu kalian berikan,
2. Adik saya,
3. Teman-teman Fisika angkatan 2009,
4. Almamater tercinta.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Starter
Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika
untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP”.
Skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang;
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang;
3. Dr. Khumaedi, M.S., ketua jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;
4. Dra. Dwi Yulianti, M.Si., dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan yang bermanfaat bagi penulis;
5. Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si., dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan skripsi;
6. Semua dosen yang mengajar di Jurusan Fisika dan keluarga besar Jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang;
7. Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd., kepala SMP N 2 Ungaran yang telah
memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian;
vii
8. Yohanes Eko Nugroho, S.Pd., guru fisika SMP N 2 Ungaran yang telah
membantu dan membimbing pada saat penelitian;
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Saran dan
kritik yang membangun akan penulis terima guna perbaikan di masa mendatang.
Semarang, 31 Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Bestari, Dian. 2013. Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada
Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Skripsi,
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Dwi Yulianti, M.Si. dan Pembimbing
Pendamping Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si.
Kata Kunci : SEA, Games, Karakter.
Proses pembelajaran fisika sekarang ini masih didominasi pemberian
konsep dan hafalan rumus. Siswa tidak dituntun untuk menemukan konsep
sehingga kurang memahami materi yang disampaikan. Hal ini berakibat terhadap
rendahnya hasil belajar siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
memegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan
karakter siswa. Pentingnya pendidikan karakter ini, dilatarbelakangi pada
fenomena sosial seperti kenakalan remaja dan dekadensi moral. Hasil observasi
yang dilakukan di sekolah lokasi penelitian, siswa kelas VIII cenderung sulit
diatur dibandingkan siswa kelas VII dan IX. Hasil belajar IPA fisika paling
rendah dibandingkan dengan kimia dan biologi. Penerapan pembelajaran SEA
berbantuan Games diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui
kegiatan eksperimen sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa juga dapat
saling berinteraksi sosial dalam upaya pengembangan karakter melalui Games.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
karakter siswa melalui pembelajaran SEA berbantuan Games pada pelajaran IPA
subpokok bahasan tekanan zat padat dan cair. Penelitian dilakukan di SMP N 2
Ungaran. Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan control group
pretest posttest. Kelas eksperimen diterapkan pembelajaran SEA berbantuan
Games sedangkan kelas kontrol diterapkan pembelajaran SEA tanpa berbantuan
Games. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pusposive sampling.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes,
dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji gain dan uji t untuk
mengetahui peningkatan dan signifikansi pembelajaran SEA berbantuan Games
terhadap hasil belajar serta perkembangan karakter siswa. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif kelas eksperimen berada pada kategori
sedang dengan gain 0,59. Sedangkan kelas kontrol berada pada kategori rendah
dengan gain 0,27. Analisis data hasil belajar psikomotorik, kelas eksperimen dan
kontrol berada pada kategori sedang dengan gain 0,66 dan 0,38. Berdasarkan
analisis hasil observasi, perkembangan karakter disiplin kelas eksperimen dan
kontrol berada pada tahap mulai berkembang. Perkembangan karakter rasa ingin
tahu dan komunikatif, kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang
sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games dapat meningkatkan
hasil belajar dan mengembangkan karakter siswa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA.................................................................................................. vi
ABSTRAK.................................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah........................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
1.5 Manfaat penelitian........................................................................ 5
1.6 Penegasan Istilah.......................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi....................................................... 7
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat IPA................................................................................. 9
2.2 Starter Experiment Approach (SEA).......................................... 10
2.3 Games......................................................................................... 13
2.4 Permainan Kokami...................................................................... 15
2.5 Karakter....................................................................................... 18
2.6 Materi Tekanan............................................................................ 25
2.7 Kerangka Berpikir........................................................................ 31
2.8 Hipotesis....................................................................................... 32
x
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian.......................................................................... 33
3.2 Desain Penelitian.......................................................................... 33
3.3 Alur Penelitian.............................................................................. 33
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................... 35
3.5 Variabel Penelitian........................................................................ 36
3.6 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 36
3.7 Analisis Hasil Uji Coba................................................................ 37
3.8 Analisis Data Hasil Penelitian....................................................... 40
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian............................................................................. 47
4.2 Pembahasan................................................................................... 54
5. PENUTUP
5.1 Simpulan....................................................................................... 66
5.2 Saran............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 68
LAMPIRAN.............................................................................................. 72
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian Control Group Pretest Posttest............................... 34
3.2 Kriteria Soal Bersasarkan Validitas..................................................... 37
3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran............................................................. 39
3.4 Klasifikasi Daya Beda.......................................................................... 40
3.5 Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Psikomotorik............................. 42
3.6 Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Karakter.................................... 42
3.7 Klasifikasi Faktor g.............................................................................. 43
4.1 Hasil Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol.......................... 46
4.2 Hasil Uji Normalitas............................................................................ 47
4.3 Uji Dua Varians Nilai Posttest.............................................................. 47
4.4 Gain Hasil Belajar Kognitif Siswa....................................................... 48
4.5 Gain Hasil Belajar Psikomotorik Siswa............................................... 48
4.6 Gain Perkembangan Karakter Siswa.................................................... 49
4.7 Uji t Nilai Posttest................................................................................. 49
4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa.................................. 50
4.9 Rekapitulasi Perkembangan Karakter Disiplin..................................... 51
4.10 Rekapitulasi Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu....................... 52
4.11 Rekapitulasi Perkembangan Karakter Komunikatif............................. 53
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tekanan pada Bagian Zat Cair............................................................. 26
2.2 Perbedaan Tekanan pada Kedalaman................................................ 26
2.3 Alat Percobaan Hukum Pascal .......................................................... 28
2.4 Benda Tenggelam ............................................................................. 29
2.5 Benda Melayang ............................................................................... 30
2.6 Benda Terapung ................................................................................ 30
2.7 Diagram Kerangka Berpikir............................................................... 32
3.1 Alur Penelitian.................................................................................. 35
4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa............................................ 46
4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa..................... 50
4.3 Grafik Perkembangan Karakter Disiplin............................................. 51
4.4 Grafik Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu............................... 52
4.5 Grafik Perkembangan Karakter Komunikatif..................................... 53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus................................................................................................ 73
2. RPP Kelas Eksperimen....................................................................... 81
3. RPP Kelas Kontrol............................................................................. 82
4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS).......................................................... 88
5. Daftar Siswa Kelas Uji Coba............................................................. 96
6. Kisi-Kisi Soal Uji Coba...................................................................... 97
7. Kunci Jawaban Soal Uji Coba........................................................... 98
8. Soal Uji Coba Pilihan Ganda............................................................. 99
9. Analisis Soal Uji Coba...................................................................... 107
10. Kisi-Kisi Soal Pretest Posttest.......................................................... 110
11. Kunci Jawaban Soal Pretest Posttest................................................ 111
12. Soal Pretest Posttest......................................................................... 112
13. Rubrik Pengamatan Karakter dan Psikomotorik.............................. 116
14. Lembar Observasi............................................................................. 119
15. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol......................... 121
16. Daftar Kelompok Kelas Eksperimen................................................ 123
17. Daftar Kelompok Kelas Kontrol....................................................... 124
18. Uji Homogenitas Nilai Ujian Semester Ganjil................................. 125
19. Skor Pretest Posttest Kelas Eksperimen......................................... 126
20. Skor Pretest Posttest Kelas Kontrol................................................ 127
21. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen......................................... 128
22. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol............................................... 129
23. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen....................................... 130
24. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol............................................. 131
25. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Posttest Pilihan Ganda............... 132
26. Koefisien Korelasi Kelas Eksperimen dan Kontrol................... 133
27. Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Posttest............................................. 134
28. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen.............................................. 135
xiv
29. Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol.................................................... 137
30. Uji Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol........ 138
31. Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Karakter Kelas
Eksperimen....................................................................................... 139
32. Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Karakter Kelas
Kontrol.............................................................................................. 142
33. Perkembangan Karakter Tiap Aspek Kelas Eksperimen.................. 145
34. Perkembangan Karakter Tiap Aspek Kelas Kontrol......................... 148
35. Peningkatan Karakter Tiap Siswa Kelas Eksperimen....................... 151
36. Peningkatan Karakter Tiap Siswa Kelas Kontrol............................. 154
37. Uji Peningkatan Karakter Kelas Eksperimen dan Kontrol............... 157
38. Koefisien Korelasi Perkembangan Karakter............................ 160
39. Uji Kesamaan Rata-Rata Perkembangan Karakter........................... 163
40. Rekapitulasi Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Kelas
Eksperimen....................................................................................... 169
41. Rekapitulasi Hasil Observasi Aspek Psikomotorik
Kontrol.............................................................................................. 170
42. Rekapitulasi Hasil Observasi Psikomotorik Tiap Aspek Kelas
Eksperimen....................................................................................... 171
43. Rekapitulasi Hasil Observasi Psikomotorik Kelas
Kontrol.............................................................................................. 172
44. Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik..................................... 173
45. Koefisien Korelasi Hasil Belajar Psikomotorik................................ 174
46. Uji Kesamaan Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik...................... 175
47. Desain Ruangan Permainan Kokami................................................. 177
48. Desain Kotak Kokami........................................................................ 178
49. Desain Kartu Pesan Kokami............................................................... 179
50. Desain Kartu Bonus............................................................................ 182
51. Desain Kartu Sanksi............................................................................ 183
52. Foto-Foto Kegiatan Penelitian............................................................ 184
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPA merupakan konsep pembelajaran alam yang erat kaitannya dengan
kehidupan manusia. Menurut Pusat Kurikulum (2007), pembelajaran IPA
termasuk fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan berpusat
pada siswa. Melalui pembelajaran fisika, siswa dilatih untuk memperoleh konsep
melalu kerja ilmiah serta mengembangkan sikap dan keterampilan ilmiah.
Proses pembelajaran fisika saat ini sebagian besar disajikan sebagai
kumpulan rumus yang harus dihafalkan. Guru lebih dominan dalam
menyampaikan materi dan kurang memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Cara belajar seperti ini bukan merupakan cara belajar
bermakna karena siswa tidak dituntun untuk melatih kemampuan berpikir
(Handhika, 2010). Hal ini berakibat terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan penilaian Puspendik Balitbang (2012) terhadap hasil UN IPA, daya
serap siswa terhadap materi fisika 73,70% memiliki persentase paling rendah
dibandingkan dengan kimia 80,18% dan biologi 80,98%. Sementara hasil studi
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) (2011), tingkat
pemahaman siswa terhadap fisika di Indonesia menempati peringkat 53 dari 59
negara partisipan.
Esensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa
untuk berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru
2
bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi, dan
tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan. Menurut Memes (2000:
21), salah satu pendekatan komprehensif untuk pembelajaran fisika adalah Starter
Experiment Approach (SEA). Kegiatan pembelajaran SEA sebagian besar
dipusatkan pada keaktifan dan keterampilan proses siswa. Guru berperan sebagai
manajer dan fasilitator pembelajaran, sedangkan siswa berperan aktif sebagai
pelaku dalam setiap langkah pembelajaran. SEA mempunyai ciri khusus yaitu
mengetengahkan fenomena lingkungan sebagai penyulut (starter) untuk
mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir. Pembelajaran
dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah yang meliputi
pengamatan, dugaan, desain percobaan, eksperimen dan hasil penelitian (Suranto,
2006).
Menurut teori psikologi perkembangan, siswa usia SMP atau usia remaja
cenderung senang bermain baik individu maupun secara berkelompok. Rifa (2012
:12) menyatakan bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap
perkembangan kognisi anak. Permainan atau games memiliki peranan yang
penting dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang perkembangan,
fisik-motorik, bahasa, intelektual, moral, sosial, maupun emosional.
Mengaplikasikan permainan dalam pembelajaran akan membuat suasana belajar
lebih menarik. Permainan juga dapat merangsang pengembangan daya pikir, daya
cipta dan mampu menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah lokasi penelitian, siswa
kelas VIII cenderung kurang disiplin dan sulit diatur dibandingkan kelas VII dan
3
IX. Pembelajaran SEA berbantuan Games diharapkan dapat membantu siswa
menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar. Siswa juga dapat saling berinteraksi sosial dalam upaya
pengembangan karakter melalui permainan.
Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang diciptakan untuk membina
siswa ke arah tujuan tertentu. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah
memegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan
karakter siswa. Urgennya pendidikan karakter ini, dilatarbelakangi pada fenomena
sosial seperti kenakalan remaja dan dekadensi moral. Hal tersebut tampak dari
fakta yang dilansir oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), yakni
kenakalan remaja mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang ada, kenakalan
remaja pada tahun 2012 meningkat menjadi 36,6% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya karakter siswa. Menurut
Susilowati (2010), salah satu penyebab rendahya karakter adalah pendidikan yang
belum sepenuhnya menyentuh aspek karakter, dan belum menjadikan karakter
sebagai bagian dari jiwa para peserta didik. Menyadari pentingnya
pengembangkan karakter, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2010, pemerintah
melalui Kemendiknas mencanangkan program “Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa” sebagai gerakan nasional. Upaya nyata yang dilaksanakan pemerintah
saat ini adalah mengintegrasikan empat aspek pendidikan karakter (olah hati, olah
pikir, olah rasa, olah kinestetika) pada semua mata pelajaran termasuk mata
4
pelajaran IPA. Nilai karakter tersebut antara lain disiplin, rasa ingin tahu, dan
komunikatif.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini perlu dilaksanakan dengan judul:
“Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran
IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA subpokok bahasan tekanan
pada zat padat dan tekanan zat cair setelah diterapkan pendekatan
Starter Eksperiment Approach (SEA) berbantuan Games?
2. Bagaimana perkembangan karakter siswa setelah penerapan
pembelajaran dengan pendekatan Starter Eksperiment Approach
(SEA) berbantuan Games?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) subpokok bahasan tekanan zat padat dan zat cair kelas VIII SMP tahun
ajaran 2012/2013. Materi tekanan dipilih karena daya serap siswa terhadap standar
kompetensi ini pada ujian nasional tahun 2012 memiliki persentase paling rendah
yaitu 60,75%. Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 2 Ungaran, Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
5
1.4 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
subpokok bahasan tekanan zat padat dan tekanan zat cair melalui
pembelajaran dengan pendekatan SEA berbantuan Games.
2. Menganalisis perkembangan karakter siswa melalui pembelajaran
dengan pendekatan SEA berbantuan Games.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan karakter siswa,
meningkatkan hasil belajar IPA, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih
bervariasi agar siswa tidak jenuh.
Manfaat lainnya adalah menambah referensi guru dalam melakukan
variasi pembelajaran serta sebagai metode pembelajaran alternatif bagi guru
dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain itu, dapat
memotivasi guru untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat
mengembangkan karakter siswa. Bagi sekolah, penelitian ini juga bermanfaat
diantaranya memberikan masukan dalam upaya pengembangan karakter siswa dan
peningkatan kinerja guru.
Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri yakni memberi
pengalaman penulis melakukan penelitian dan dapat melatih penulis memecahkan
masalah dalam dunia pendidikan.
6
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Starter Experiment Approach (SEA)
Starter Experiment Approach (SEA) merupakan model pembelajaran yang
mengetengahkan gejala alam sebagai percobaan awal yang berfungsi sebagai
media bagi anak melatih keterampilan melakukan pengamatan (Memes, 2000:
21). Pembelajaran dengan SEA mengikuti langkah-langkah pokok yang telah
ditetapkan. Tiap-tiap langkah yang ada mempunyai tujuan pasti yang terpusat
pada proses perkembangan anak. Langkah-langkah pokok proses pembelajaran
SEA meliputi percobaan awal (starter experiment), pengamatan (observation),
rumusan masalah, dugaan sementara, percobaan pengujian, penyusunan konsep,
mencatat pelajaran, dan penerapan konsep.
1.5.2 Games
Permainan atau Games adalah suatu bentuk kegiatan dimana peserta yang
terlibat di dalamnya atau pemain-pemainnya bertindak sesuai dengan aturan-
aturan yang telah ditetapkan, untuk mencapai suatu tujuan (Latuheru, 1988: 78).
1.5.3 Karakter
Karakter adalah atribut atau ciri khusus yang membentuk dan
membedakan individu dengan kombinasi rumit antara mental serta nilai-nilai etika
yang membentuk seseorang, kelompok atau bangsa (Ikhwanuddin, 2012). Nilai
karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah disiplin, rasa ingin tahu,
dan komunikatif. Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Rasa ingin tahu merupakan
sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
7
meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Komunikatif diartikan
sebagai tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) bagian
awal, (2) bagian pokok skripsi, (3) bagian akhir skripsi. Komponen dari masing-
masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal skripsi terdiri atas judul, pernyataan keaslian tulisan,
persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, prakata,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, serta daftar lampiran.
2. Bagian pokok skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB 1: Pendahuluan, meliputi latar belakang, permasalahan, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB 2 : Landasan teori, berisi tentang teori yang mendukung penelitian.
Dalam bab ini juga dituliskan kerangka berpikir dari penelitian
dan hipotesis sebagai jawaban sementara dari permasalahan.
BAB 3 : Metode penelitian, meliputi lokasi penelitian, desain penelitian,
alur penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode
pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan dalam
penelitian.
8
BAB 4 : Hasil dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan serta kesulitan yang ditemukan dalam penelitian.
BAB 5 : Penutup, berisi simpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat IPA
IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan
berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Secara umum, kegiatan dalam
pembelajaran IPA berhubungan dengan eksperimen. Pusat Kurikulum (2007)
menyatakan bahwa pembelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Bahan kajian atau ruang
lingkup fisika untuk SMP meliputi aspek-aspek materi dan sifatnya, energi dan
perubahannya, serta pengetahuan bumi dan alam semesta. Melalui pembelajaran
fisika, siswa diharapkan mampu mengembangkan pemahaman tentang berbagai
macam gejala alam, konsep dan prinsip fisika yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Pusat Kurikulum, 2007: 16 ).
IPA mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses, sikap, dan
teknologi (Mariana & Praginda, 2009: 23). IPA sebagai konten atau produk
mengandung arti terdapat fakta, hukum, prinsip, dan teori yang sudah diterima
kebenarannya. IPA sebagai proses merupakan suatu metode untuk mendapatkan
10
pengetahuan. IPA sebagai sikap berarti dapat berkembang karena adanya sikap
tekun, teliti, terbuka, dan jujur. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan. Jika IPA mengandung
keempat hal tersebut, maka dalam pendidikan di sekolah, seyogyanya siswa dapat
mengalami keempat hal tersebut sehingga pemahaman siswa menjadi utuh dan
dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya.
2.2 Starter Experiment Approach (SEA)
Pendekatan pembelajaran IPA yang dikembangkan saat ini sebaiknya
mencakup empat aspek yaitu konten, sikap, proses, dan teknologi. Siswa diberi
kesempatan dalam setiap proses pembelajaran sehingga suasana belajar di kelas
menjadi kondusif dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah
satu pendekatan yang sesuai adalah Starter Experiment Approach (SEA) (Memes,
2000: 20-21).
Pendekatan SEA merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
dikembangkan oleh Schoenherr, J (1996). SEA merupakan pendekatan
komprehensif untuk pengajaran IPA (Fisika, Biologi dan Kimia) dan mencakup
berbagai strategi pembelajaran. Tahap pengembangan pendekatan ini, perhatian
tertuju pada masalah motivasi intrinsik siswa. Pembelajaran dengan SEA
mengikuti langkah-langkah pokok yang telah ditetapkan. Tiap-tiap langkah
mempunyai tujuan yang terpusat pada perkembangan proses belajar siswa. Hasil
penelitian Muharram et al. (2010) menyebutkan bahwa pengembangan
pendekatan SEA dapat mendorong peningkatan sikap disiplin, kerjasama,
kejujuran dan tanggung jawab atas tugas yang dilakukan siswa. Selain itu, Hamid
11
(2008) menambahkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan SEA dapat
meningkatkan kompetensi dasar siswa. Langkah-langkah pokok proses
pembelajaran SEA menurut Memes (2000: 21) adalah sebagai berikut:
(1) percobaan awal ( starter experiment )
Percobaan awal ini bertujuan untuk mengubah cara belajar anak,
membangkitkan rasa ingin tahu, dan menghubungkan konsep yang akan
dipelajari dengan alam lingkungannya. Oleh karena itu, starter experiment
sebisa mungkin diambil dari fenomena yang terjadi di alam sekitar.
(2) pengamatan (observation)
Pengamatan terhadap objek merupakan langkah pertama dari siklus IPA
(Science cycle). Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan
melihat sehingga dalam pengamatan memerlukan suatu kecermatan dan
ketelitian dalam memilih mana yang penting dan tidak. Pengamatan yang
kreatif perlu dilatih sedini mungkin karena sangat penting untuk langkah-
langkah selanjutnya.
(3) rumusan masalah
Rumusan masalah yang operasional akan membantu siswa dalam
merumuskan dugaan. Berdasarkan data pengamatan dari percobaan awal,
masalah dirumuskan sedemikian rupa agar mengarah pada konsep yang
ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Masalah hendaknya dirumuskan
dengan kata tanya terbuka.
12
(4) dugaan sementara
Guru dapat melatih siswa dalam membuat hipotesis dengan cara
memberikan kesempatan pada mereka untuk mengajukan dugaan terhadap
masalah yang telah dirumuskan. Perumusan dugaan ini sangat membantu
siswa untuk mengemukakan prakonsep. Dugaan yang diajukan harus
diterima guru meskipun dugaan tersebut belum tentu benar. Benar atau
tidaknya dugaan yang dikemukakan akan dibuktikan melalui percobaan
pengujian.
(5) percobaan pengujian
Percobaan pengujian disusun untuk membuktikan dugaan sementara dari
masalah yang telah dirumuskan. Guru perlu memberikan arahan kepada
siswa dalam merancang percobaan pengujian agar tidak jauh menyimpang.
(6) penyusunan konsep
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari percobaan, siswa
dituntun untuk menyusun konsep. Penyusunan konsep kadang-kadang
diperlukan kata kunci untuk membantu siswa, tetapi tidak boleh ada
pemaksaan dalam penerimaan konsep.
(7) mencatat pelajaran
Mencatat pelajaran merupakan bagian yang tidak kalah penting bagi siswa.
Catatan yang baik akan membuat siswa dapat belajar di rumah dengan
baik pula.
13
(8) penerapan konsep
Kemampuan siswa menerapkan konsep merupakan salah satu bentuk
evaluasi dari keberhasilan proses pembelajaran. Hal tersebut memberikan indikasi
bahwa siswa telah memahami konsep secara komprehensif.
Kegiatan dalam pendekatan SEA memiliki kelebihan yang besar
manfaatnya bagi siswa. Guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik, mental,
dan emosional siswa sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta
perilaku inovatif dan kreatif melalui kegiatan eksperimen. Siswa diberi
kesempatan untuk melatih keterampilan agar memperoleh hasil belajar maksimal.
Menurut Asmani (2013: 146-147), kelebihan kegiatan eksperimen yaitu (1)
membuat siswa percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan
sendiri daripada hanya menerima dari guru atau buku; (2) mengembangkan sikap
siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) terbina manusia
yang dapat membawa inovasi sebagai hasil percobaan yang bermanfaat bagi
kehidupan.
2.3 Games
Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya model pembelajaran,
metode, dan sarana serta prasarana yang mendukung. Games atau permainan
merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif
dalam pembelajaran. Menurut Latuheru (1988: 78), games atau permainan adalah
suatu bentuk kegiatan yang melibatkan peserta-peserta atau pemain-pemain yang
bertindak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk mencapai suatu
tujuan. Suatu permainan sering memasukkan unsur kesenangan dan hiburan.
14
Permainan boleh bersifat kompetisi untuk mencapai tujuan tertentu. Masing-
masing jenis permainan memiliki dinamika dan memungkinkan adanya kerjasama
antar pemain.
Menurut pandangan para ahli psikologi perkembangan, bermain sangat
bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan kreativitas anak. Jean Piaget
sebagaimana dikutip oleh Syah (2010: 73) mengemukakan bahwa bermain adalah
manifestasi penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju kepada
pertumbuhan intelektual. Hasil penelitian Purwantoko (2010) dan Rianti (2010)
menyebutkan bahwa permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan hasil belajar fisika siswa. Selain itu, berdasarkan
penelitian Yien et al. (2010) pembelajaran berbasis permainan memberikan
kesempatan yang baik untuk merangsang pemikiran abstrak siswa selama proses
perkembangan kognitif dan selanjutnya mendorong tatanan kemampuan berpikir
yang lebih tinggi. Rifa (2012: 12-14) menjelaskan fungsi permainan dalam
pembelajaran yaitu (1) memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa melalui
proses pembelajaran bermain sambil belajar; (2) merangsang pengembangan daya
pikir, daya cipta, dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental, serta
akhlak yang baik; (3) menciptakan lingkungan bermain yang menarik,
memberikan rasa aman, dan menyenangkan; (4) meningkatkan kualitas
pembelajaran anak.
Permainan atau games juga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan kondusif. Permainan memiliki banyak manfaat bagi siswa,
antara lain: (1) melatih kemampuan motorik, (2) melatih konsentrasi, (3)
15
kemampuan sosial meningkat, (4) melatih keterampilan berbahasa, (5) menambah
wawasan, (6) mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, (7)
mengembangkan jiwa kepemimpinan, (8) mengembangkan pengetahuan tentang
norma, dan (9) meningkatkan rasa percaya diri.
2.4 Permainan Kokami
2.4.1 Pengertian Kokami
Salah satu permainan dalam pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran adalah Kotak dan Kartu Misterius (Kokami). Kokami
merupakan alat bantu instruksional (instructional aids) yang dikombinasikan
dengan permainan bahasa dan dalam penerapannya melibatkan seluruh siswa,
baik yang biasanya pasif maupun aktif. Menurut penelitian Kadir (2006),
permainan ini mampu secara signifikan memberikan motivasi dan menarik minat
siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.
Kompetisi akan muncul dengan sendirinya ketika siswa berupaya untuk
menampilkan kemampuan secara maksimal karena tuntutan pesan yang diterima.
Oktaviani (2008) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa permainan Kokami
menjadi salah satu pembelajaran alternatif, selain untuk menanamkan
pengetahuan dengan menarik dan membekas, juga berfungsi untuk merangsang
minat dan perhatian siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Persiapan-persiapan yang harus dilakukan yaitu menyiapkan media Kotak
dan Kartu Misterius (Kokami) yaitu sebuah kotak, amplop dan kartu pesan.
Ukuran, jumlah amplop, dan kartu pesan disesuaikan dengan materi pembelajaran
16
yang akan disampaikan. Kotak dapat dibuat secara sederhana yang berfungsi
sebagai tempat amplop yang berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut dapat berupa
perintah, petunjuk, pertanyaan, gambar, bonus atau sanksi yang dituliskan di atas
potongan kertas dan dimasukkan ke dalam amplop tertutup. Setelah itu amplop
yang berisi kartu pesan disisipkan dalam kotak yang sudah dibuat.
Permainan ini disetting menjadi sebuah kompetisi kelompok dengan
tujuan untuk menimbulkan semangat dan stimulus bagi siswa. Menurut Apriono
(2011) melalui kegiatan kelompok, siswa akan terbiasa untuk saling bekerjasama
guna mencapai suatu tujuan belajar. Sedangkan menurut Klimoviene et al. (2006),
kegiatan kelompok dapat meningkatkan kemampuan rasa ingin tahu dan
kreativitas siswa.
2.4.2 Aturan Permainan Kokami
Setiap permainan memiliki aturan yang harus diikuti oleh seluruh pemain.
Aturan-aturan dalam permainan Kokami adalah sebagai berikut:
(1) kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas lima sampai
delapan siswa, sedangkan Kokami dengan kelengkapannya diletakkan di
depan papan tulis di atas sebuah meja;
(2) setiap kelompok diwakili seorang ketua yang dipilih oleh guru bersama-
sama siswa;
(3) selama permainan berlangsung, ketua dibantu sepenuhnya oleh anggota;
(4) ketua kelompok bertugas mengambil satu amplop dari dalam Kokami
secara acak dan tidak boleh dilihat kemudian membacakan isi amplop
dengan keras dan harus diperhatikan oleh seluruh anggota;
17
(5) kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan
oleh satu kelompok;
(6) pemenang ditentukan oleh skor tertinggi dan mendapatkan bonus;
(7) kelompok yang mendapatkan skor terendah pada akhir permainan akan
dikenakan sanksi.
2.4.3 Cara Bermain
Langkah-langkah yang dilakukan dalam bermain Kokami adalah sebagai
berikut:
(1) guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari lima
sampai delapan siswa;
(2) guru membacakan aturan permainan yang terdiri dari dua putaran, pada
putaran pertama amplop-amplop berisi kartu pesan dalam bentuk
pertanyaan, petunjuk, perintah dan gambar atau simbol, sedangkan amplop
berisi kartu pesan bonus dan sanksi akan dimasukkan pada saat putaran
kedua;
(3) ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil amplop yang ada
di dalam kotak dan membacakan isi kartu pesan yang dipilihnya dengan
keras agar didengar oleh seluruh kelompok;
(4) setiap kelompok mengerjakan isi pesan dengan cara berdiskusi sesuai
dengan waktu yang terdapat dalam kartu pesan, setelah selesai setiap
kelompok harus membacakan pekerjaannya;
(5) guru mencatat jumlah perolehan skor setiap kelompok pada tabel skor di
papan tulis;
18
(6) putaran kedua dilaksanakan dengan cara sama tetapi dengan isi pesan
berbeda;
(7) pada akhir putaran kedua guru mengumumkan perolehan skor akhir setiap
kelompok dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan
mendapatkan bonus, sedangkan kelompok yang memperoleh skor terendah
akan dikenakan sanksi;
(8) guru meminta ketua kelompok yang memperoleh bonus untuk mengambil
amplop bonus yang ada dalam kotak;
(9) guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik untuk
menentukan sanksi bagi satu kelompok terendah dengan cara mengambil
amplop sanksi yang akan dijatuhkan pada kelompok tersebut;
(10) kelompok yang mendapatkan sanksi melaksanakan sanksi sesuai dengan
bunyi pesan sanksi yang dibacakan oleh ketua kelompok terbaik.
2.5 Karakter
2.5.1 Pengertian Karakter
Pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjadikan siswa
pintar secara intelektual namun juga memiliki karakter yang baik. Berdasarkan
tujuan tersebut pemerintah mencanangkan pendidikan karakter yang terintegrasi
pada semua mata pelajaran. Menurut Koesoema (2010: 79), karakter diasosiasikan
sebagai temperamen yang menekankan pada unsur psikososial serta berkaitan
dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Karakter juga dipahami dari sudut
pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis individu. Sedangkan
19
Asmani (2012: 27) menyatakan bahwa karakter merupakan titipan pengetahuan
dan keterampilan. Pengetahuan tanpa landasan kepribadian yang benar akan
menyesatkan, dan keterampilan tanpa kesadaran diri akan menghancurkan.
Kualitas kepribadian bukan merupakan barang jadi, namun melalui proses
pendidikan yang diajarkan secara serius, sungguh-sungguh, konsisten, dan kreatif,
dimulai dari unit terkecil dalam keluarga, kemudian masyarakat, dan lembaga
pendidikan secara umum.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
Pasal I Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah Undang-Undang Sisdiknas
tahun 2003 tersebut bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan
Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga
generasi bangsa tumbuh berkembang dengan karakter yang bernapaskan nilai-
nilai luhur bangsa serta agama.
2.5.2 Konfigurasi Pengembangan Karakter
Berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (2010: 8-10) proses
perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature)
dan faktor lingkungan (nurture). Faktor bawaan berada di luar jangkauan
masyarakat dan individu untuk mempengaruhinya. Sedangkan faktor lingkungan
merupakan faktor yang berada pada jangkauan masyarakat dan individu. Usaha
pengembangan atau pendidikan karakter seseorang dapat dilakukan oleh
masyarakat atau individu melalui rekayasa faktor lingkungan. Faktor lingkungan
20
memiliki peran yang besar terhadap perubahan perilaku siswa sebagai hasil dari
proses pendidikan karakter. Pembentukan dan rekayasa lingkungan diantaranya
mencakup lingkungan fisik dan budaya sekolah, manajemen sekolah, kurikulum,
pendidik, dan metode pembelajaran. Pembentukan karakter melalui rekayasa
faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi: (1) keteladanan, (2) intervensi,
(3) pembiasaan yang dilakukan secara konsisten, dan (4) penguatan.
Perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan
keteladanan yang diintervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembiasaan
terus-menerus dalam jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan disertai
dengan nilai-nilai luhur.
Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010),
secara psikologis dan sosial kultural, pembentukan karakter dalam diri individu
meliputi fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, dan
psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural dan berlangsung sepanjang
hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial
kultural tersebut dapat dikelompokkan menjadi olah hati (spiritual and emotional
development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestetik
(physical and kinesthetic development), serta olah rasa dan karsa (affective and
creativity development).
2.5.3 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
21
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai karakter dapat
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat (Asmani,
2012: 35). Menurut Marzuki (2012) pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan
mana yang benar dan mana yang salah kepada siswa. Pendidikan karakter
menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta
didik menjadi paham (domain kognitif), mampu merasakan (domain afektif), dan
biasa melakukan (domain perilaku). Jadi pendidikan karakter erat kaitannya
dengan habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan atau dilakukan.
Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia
adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa sendiri
dan bertujuan untuk membina kepribadian generasi muda. Penyelenggaraan
pendidikan karakter di sekolah harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar
manusia. Selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih tinggi sesuai
kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Tujuan pendidikan karakter berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan
Karakter tahun 2010 adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan pembaruan tata
kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan jangka
panjang pendidikan karakter adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif
kontekstual individu atas impuls natural sosial yang diterimanya sehingga pada
akhirnya akan mempertajam visi hidup melalui proses pembentukan diri secara
terus-menerus.
22
Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu dan hasil
pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter peserta didik
secara utuh, terpadu, serta seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
Sudarmadi (2011) menekankan agar guru berusaha menerapkan model-model
pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter siswa termasuk dalam
pembelajaran fisika. Sementara itu, Ikhwanuddin (2012) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran
mampu memberikan sumbangan positif dalam pembentukan karakter dan
berdampak pada peningkatan prestasi akademik secara lebih merata. Melalui
pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
2.5.4 Nilai-Nilai Karakter
Berdasarkan grand design Pendidikan Karakter tahun 2010, ada 18
karakter yang diintegrasikan ke dalam pendidikan di sekolah. Nilai-nilai tersebut
antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli
lingkungan, dan tanggungjawab. Pada penelitian ini dikembangkan tiga nilai
karakter yaitu disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif.
23
(1) disiplin
Secara harfiah, kata disiplin berasal dari bahasa Latin discrere yang
memiliki arti belajar. Menurut Semiawan (2008: 27-28) disiplin merupakan
pengaruh yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi
lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara
kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu
dengan pembatasan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya.
Nilai disiplin tidak bisa terbangun secara instan. Naim dalam bukunya
Character Building (2012: 142-144) menjelaskan bahwa dibutuhkan proses
panjang agar disiplin menjadi kebisasaan yang melekat kuat dalam diri seorang
siswa. Penanaman disiplin harus dilakukan sejak dini dengan tujuan untuk
mengarahkan siswa agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan
persiapan bagi masa dewasa.
Dalam konteks pembelajaran di sekolah, ada beberapa bentuk
kedisiplinan. Bentuk disiplin tersebut antara lain hadir di ruangan tepat pada
waktunya, taat peraturan, dan menghormati semua orang yang bergabung di
dalam sekolah. Jadi, tujuan diciptakannya disiplin bagi siswa bukan untuk
memberikan pengekangan atau rasa takut bagi siswa, melainkan untuk mendidik
siswa agar sanggup mengatur dan mengendalikan dirinya dalam berperilaku serta
bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
24
(2) rasa ingin tahu
Berdasarkan Pedoman Pendidikan Karakter Kemendiknas 2010, rasa ingin
tahu diartikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Rasa ingin tahu tidak terjadi begitu saja. Ada faktor tertentu yang
mempengaruhinya yaitu susunan saraf yang berpusat di otak. Secara biologis,
kondisi tubuh manusia memungkinkan untuk berkembang secara lebih baik.
Sementara ditinjau dari perspektif psikologis, otak manusia juga harus dilatih
secara terus-menerus sehingga memiliki ketajaman. Dalam kondisi yang
demikianlah manusia memilik sifat ingin tahu.
Rasa ingin tahu bisa diperoleh dengan belajar baik formal maupun
informal. Dalam konteks pendidikan formal yaitu sekolah, rasa ingin tahu dapat
dikembangkan melalui beberapa indikator. Menurut Anwar (2009: 108) indikator
rasa ingin tahu dalam sikap ilmiah antara lain antusias mencari jawaban, perhatian
pada objek yang diamati, antusias pada proses kegiatan, dan keaktifan bertanya
dalam setiap langkah kegiatan.
(3) komunikatif
Komunikatif diartikan sebagai tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam pengembangan
karakter, sifat komunikatif harus mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini
untuk membentuk anak agar tidak menjadi manusia yang arogan dan tidak
menghargai orang lain. Pengembangan karakter komunikatif dalam pembelajaran
di kelas dapat diamati melalui beberapa indikator yaitu partisipasi dalam
25
melaksanakan tugas, memberikan ide dan pendapat kepada semua anggota
kelompok, menghargai hasil yang dicapai kelompok dan memberikan informasi
(Maasawet, 2011: 22).
2.6 Materi Tekanan
Materi tekanan dipilih dalam penelitian ini karena banyak eksperimen
sederhana dan aplikatif yang mudah dilakukan oleh siswa. Tekanan didefinisikan
sebagai gaya tekan yang bekerja pada satu satuan luasan tempat gaya itu bekerja
(Puspita, 2009: 189). Tekanan dibedakan menjadi tiga yaitu tekanan pada zat
padat, zat cair dan zat gas. Materi pada penelitian ini hanya mencakup subpokok
bahasan tekanan pada zat padat dan zat cair.
2.6.1 Tekanan pada Zat Padat
Tekanan merupakan besarnya gaya persatuan luas permukaan tempat gaya
itu bekerja. Tekanan merupakan besaran skalar karena tidak memiliki arah
tertentu. Tekanan dinotasikan dengan huruf P. Definisi tekanan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
P = F/A
Dengan : P = tekanan (N/m2 atau Pascal)
F = gaya (N)
A = luas permukaan (m2)
2.6.2 Tekanan pada Zat Cair
Air yang diam memiliki tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang
berada pada kedalaman tertentu disebut dengan tekanan hidrostatis. Tekanan
adalah kuantitas skalar tanpa arah. Gaya yang menghasilkan tekanan bekerja
26
adalah vektor yang arahnya tegak lurus permukaan. Keadaan setimbang gaya-
gaya yang bekerja pada bagian kecil cairan yang mempunyai tebal dy dan luas
permukaan A diperlihatkan pada Gambar 2.1.
(Halliday & Resnick, 1991: 556)
Gambar 2.1. Tekanan pada Bagian Zat Cair
Misal P adalah tekanan pada permukaan bawah dan ( )adalah tekanan pada
permukaan atas, maka gaya ke atas adalah (permukaan bawah) dan (
) (permukaan atas) ditambah dengan elemen . Kesetimbangan vertikal:
( )
Perbedaan tekanan pada kedalaman zat cair ditunjukkan pada Gambar 2.2.
(Halliday & Resnick, 1991: 558)
y2 – y1 = h
y2
y1
P2 = P0
P1 = P
y
dy
dW
PA
(P + dP) A
27
Gambar 2.2. Perbedaan Tekanan pada Kedalaman Zat Cair
adalah berat jenis dari fluida. Jika adalah tekanan pada dan tekanan
pada pada permukaan, maka
∫ ∫
∫
dengan mengambil dan sebagai konstanta,
( )
( ) adalah kedalaman h dibawah permukaan. Jika tekanan udara luar
diperhitungkan, maka besar tekanan pada suatu titik di dalam zat cair merupakan
tekanan mutlak di titik tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan mutlak
dituliskan sebagai berikut:
dengan: P = tekanan mutlak (N/m2)
Po = tekanan udara luar (N/m2)
P = tekanan hidrostatis (N/m2)
2.6.2.1 Hukum Pascal
Suatu tabung berisi zat cair yang sekelilingnya diberi lubang dengan
kedalaman yang sama, maka zat cair akan memancar dan diteruskan ke segala
28
arah yang besarnya sama. Alat sederhana yang dapat digunakan untuk
membuktikan hukum Pascal ditunjukkan pada Gambar 2.3.
(Karim, 2008: 215)
Gambar 2.3. Alat Percobaan Hukum Pascal
Apabila bola berisi air dan diberi tekanan, maka air akan memancar keluar
melewati lubang-lubang kecil yang ada di sekeliling bola. Kekuatan pancaran
akan sama ke segala arah. Hal ini yang disebut dengan hukum Pascal, yaitu
tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama.
2.6.2.2 Hukum Archimedes
Pengamatan yang dilakukan Archimedes memunculkan sebuah hukum
bahwa jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung, sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya. Pernyataan inilah yang dikenal dengan hukum Archimedes.
Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di
dalam air. Persamaan matematisnya adalah
FA= wu - wa
dengan, FA = gaya apung atau gaya ke atas (N)
wu = gaya berat benda di udara (N)
wa = gaya berat benda di dalam air (N)
29
Berdasarkan pengertian gaya apung, maka peristiwa tenggelam, melayang
dan terapung dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) tenggelam
Benda akan tenggelam jika berat benda lebih besar dari gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang tenggelam dalam zat cair karena mempunyai massa
jenis yang berbeda ditujukkan pada Gambar 2.4.
(Puspita, 2008: 180)
Gambar 2.4. Benda Tenggelam
Benda yang tenggelam dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai
berikut:
Dari persamaan di atas, benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari
massa jenis zat cair.
(2) melayang
Benda akan melayang jika berat benda sama dengan gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang melayang dalam zat cair karena keduanya
mempunyai massa jenis yang sama ditujukkan pada Gambar 2.5.
30
(Puspita, 2008: 180)
Gambar 2.5. Benda Melayang
Benda yang melayang dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai
berikut:
Dari persamaan di atas, benda melayang jika massa jenis benda sama dengan
massa jenis zat cair.
(3) terapung
Benda akan terapung jika berat benda lebih kecil dari gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang terapung dalam zat cair karena adanya perbedaan
massa jenis ditunjukkan pada Gambar 2.6.
(Puspita, 2008: 180)
Gambar 2.6. Benda Terapung
Benda yang mengapung dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai
berikut:
Dari persamaan di atas, benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari
massa jenis zat cair.
31
2.7 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA terutama fisika sekarang ini masih dominan pada
pemberian teori dan hafalan rumus. Siswa tidak diajak untuk menemukan konsep
sehingga pembelajaran kurang bermakna. Pembelajaran seperti ini membuat siswa
menjadi malas untuk berpikir dan menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit.
Siswa yang malas berpikir akan memicu pada hasil belajar yang rendah.
Rendahnya kemampuan berpikir siswa menjadi faktor utama siswa malas,
sehingga melakukan tindakan seperti mencontek saat ulangan dan tidak
mengerjakan tugas. Jika siswa menjadikan hal tersebut sebagai suatu kebiasan
maka akan terbentuk karakter yang tidak baik.
Menyadari pentingnya pendidikan karakter, pemerintah melakukan upaya
untuk mengembangkan karakter siswa. Upaya nyata pemerintah adalah dengan
mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran IPA. Karakter tersebut
meliputi empat aspek yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah kinestetika.
Melalui pengintegrasian nilai karakter ini diharapkan siswa dapat menjadi insan
yang cerdas dan berakhlak mulia.
Oleh sebab itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang tidak
hanya mengutamakan kemampuan berpikir, tetapi juga pembentukan karakter
yang baik. Melalui pendekatan pembelajaran SEA berbantuan Games, siswa akan
difokuskan dalam proses penemuan konsep melalui kegiatan eksperimen. Siswa
akan dituntun untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga hasil
belajar dapat meningkat. Sedangkan Games diharapkan dapat menumbuhkan daya
32
cipta, rasa serta karsa melalui interaksi antarsiswa sebagai upaya pengembangan
karakter. Kerangka berpikir disajikan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Diagram Kerangka Berpikir
2.8 Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP melalui pembelajaran
dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games lebih
besar daripada Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
Perkembangan karakter siswa kelas VIII SMP melalui pembelajaran
dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games lebih
besar daripada Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
Hasil belajar
rendah
IPA
Karakter
rendah
Integrasi
pendidikan
karakter
SEA dan Games
Disiplin Komunikatif Rasa ingin tahu
Hasil belajar
meningkat
Karakter berkembang
33
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Ungaran tahun ajaran 2012/2013.
Sekolah tersebut memiliki fasilitas yang mendukung pelaksanaan penelitian
seperti adanya laboratorium dan alat-alat praktikum.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain true experiment dengan rancangan
control group pretest-posttest. Pada desain ini dapat dilihat perbedaan pencapaian
antara kelompok eksperimen dan kontrol. Desain penelitian true experiment
disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian Pretest Posttest
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen
Pembelajaran dengan pendekatan
Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games
Kontrol
Pembelajaran dengan pendekatan
Starter Experiment Approach (SEA)
tanpa berbantuan Games
(Arikunto, 2006:86)
3.3 Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap analisis data.
3.3.1 Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:
34
(1) melakukan observasi awal untuk mengetahui subjek yang akan diteliti;
(2) menentukan populasi dan sampel;
(3) menyusun instrumen uji coba;
(4) mengujicobakan instrumen tes uji coba;
(5) menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
(1) memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen;
(2) melaksanaan pembelajaran, perlakuan yang diberikan pada kelas
eksperimen yaitu pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games sedangkan pada kelas kontrol diterapkan
pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan
Games;
(3) melakukan observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ketika
proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan
karakter siswa;
(4) memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.3.3 Tahap Analisis Data
Kegiatan yang dilakukan pada analisis adalah sebagai berikut:
(1) mengolah data, menganalisis dan membahas hasil penelitian;
(2) menyimpulkan.
Secara garis besar bagan alur penelitian disajikan pada Gambar 3.1.
35
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2
Ungaran tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas yaitu kelas VIII A
sampai dengan VIII I.
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik purposive sampling,
diperoleh 2 kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VIII B sebagai kelas
kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen.
Pelaksanaan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Pretest
Pembelajaran SEA
berbantuan Games
Pembelajaran SEA
tanpa bantuan Games
Posttest
Analisis Data:
Pretest, Posttest, dan Lembar Observasi
Posttest
Pembahasan
Kesimpulan
36
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran
Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games dan Starter
Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
3.5.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan karakter
siswa.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
3.6.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui kondisi awal sampel
penelitian dan proses penelitian. Kondisi awal yang diperoleh dari dokumentasi
berupa daftar nama siswa dan hasil nilai ujian IPA semester ganjil kelas VIII.
3.6.2 Metode tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest dan posttest
berbentuk pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar kognitif siswa.
3.6.2 Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh observer menggunakan instrumen
pengamatan. Observasi dilakukan untuk mengamati hasil belajar psikomotorik
37
dan perkembangan karakter siswa. Nilai karakter yang diamati yaitu disiplin, rasa
ingin tahu, dan komunikatif.
3.6.4 Analisis Hasil Uji Coba
3.6.3 Validitas
Pengujian validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment.
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
(Arikunto, 2007: 72)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
X : Skor tiap butir Soal
Y : Skor total yang benar dari tiap subjek
N : Jumlah responden
Pengujian harga koefisien korelasi yang diperoleh, dikonsultasikan ke
tabel rproduct moment dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid jika harga rhitung
> rtabel. Berdasarkan tabel rproduct moment untuk jumlah responden (N) 26 diperoleh
harga rtabel sebesar 0,355. Hasil analisis validitas uji coba soal disajikan dalam
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Soal Berdasarkan Validitas
Kriteria soal Nomor soal Jumlah
Valid 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25,
27, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 47, 48, 50 31
Tidak valid 3, 4, 7, 13, 15, 16, 20, 23, 26, 28, 29, 30, 35, 36, 39, 41,
42, 46, 49 19
38
3.6.4 Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian ini
digunakan rumus K-R 20.
(
)(
)
(Arikunto, 2007 : 100)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
n : Banyaknya butir Soal
p : Proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar
q : Proporsi siswa yang menjawab soal dengan salah
s2 : Standar deviasi
Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel product moment maka
instrumen yang diujicobakan bersifat reliable. Berdasarkan hasil analisis uji coba
soal pilihan ganda, diperoleh reliabilitas sebesar 0,756 sedangkan r tabel 0,355
maka instrumen soal pilihan ganda hasil uji coba bersifat reliable.
3.6.5 Analisis Butir Soal
3.7.3.1 Taraf Kesukaran
Besarnya indeks kesukaran (difficulty index) soal bentuk objektif dapat
dihitung dengan rumus:
(Arikunto, 2007: 208)
39
Keterangan:
P : Indeks Kesukaran
: Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Interval P Kriteria
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 Mudah
(Arikunto, 2007: 208)
Berdasarkan hasil uji coba soal, dari 50 soal diambil 25 soal yang
digunakan dalam penelitian. Hasil analisis uji coba, soal nomor 5, 9, 17, 22, 25,
dan 33 dikategorikan mudah, soal nomor 1, 6, 11, 14, 18, 19, 24, 27, 37, 44, 47,
48, dan 50 dikategorikan sedang, dan soal dengan nomor 10, 21, 31, 32, 34, dan
38 dikategorikan sukar.
3.7.3.1 Daya Beda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Pada
soal objektif digunakan rumus sebagai berikut:
40
(Arikunto, 2007: 213)
Keterangan:
J : Jumlah peserta tes
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda soal disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Beda
Interval Daya Beda Kriteria
0,00 < D 0,20 Jelek
0,20 < D 0,40 Cukup
0,40 < D 0,70 Baik
0,70 < D 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2007: 213)
Berdasarkan hasil uji coba soal pilihan ganda, soal nomor 6, 10, 14, 19,
21, 24, 31, 32, 34, 38, 44, 47, dan 50 berdaya beda baik dan soal nomor 1, 5, 9,
11, 17, 18, 22, 27, 25, 33, 37, dan 48 berdaya beda cukup.
41
3.7 Analisis Data
3.8.1 Analisis Data Awal
Analisis data awal adalah analisis data nilai ujian semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas varians digunakan
untuk mengetahui kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama atau
tidak. Jika kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama maka
dikatakan kedua kelas tersebut homogen.
Hipotesis yang digunakan adalah:
: variansnya homogen (
)
: variansnya tidak homogen (
)
Rumus yang digunakan adalah:
(Sudjana, 2005:250)
Keterangan:
: Varians terbesar
: Varians terkecil
Kriteria pengujiannya adalah diterima jika ( )
dengan adalah taraf nyata. Dengan ( ) didapat daftar distribusi F
dengan peluang 1/2 . Dari hasil analisis nilai ujian semester ganjil didapatkan
= 1,07 dan Ftabel = 1,84 sehingga kedua kelas tersebut homogen.
2.8.2 Analisis Data Akhir
2.8.2.1 Analisis Hasil Observasi
42
Perhitungan skor hasil observasi menurut Arikunto (2006) adalah sebagai
berikut:
∑
∑
Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa melalui analisis hasil observasi
dibedakan menjadi 4 kategori yang disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Psikomotorik
Interval Observasi Kriteria
80,00% < x ≤ 100,00% sangat baik
60,00% < x ≤ 80,00% baik
40,00% < x ≤ 60,00% cukup
20,00% < x ≤ 40,00% kurang
(Juknis Penilaian Afektif, 2010)
Perekembangan karakter siswa melalui analisis hasil observasi dibedakan
menjadi 4 kategori yang disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Karakter
Interval Observasi Kriteria
80,00% < x ≤ 100,00% membudaya
60,00% < x ≤ 80,00% mulai berkembang
40,00% < x ≤ 60,00% mulai terlihat
20,00% < x ≤ 40,00% belum terlihat
(Panduan Pendidikan Karakter, 2011)
43
3.8.2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan rumus chi kuadrat
untuk menguji kenormalan data. Persamaan chi kuadrat menurut Sudjana (2005)
adalah:
∑( )
Keterangan:
: chi kuadrat
: frekuensi nyata/ hasil pengamatan
: frekuensi teoritik
Nilai hasil chi kuadrat hitung dibandingkan dengan harga chi kuadrat
tabel. Jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel maka
distribusi data dinyatakan normal.
3.8.2.4 Uji Gain
Uji gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada
pokok bahasan tekanan zat padat dan tekanan zat cair serta perkembangan
karakter siswa. Rumus gain yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
: besarnya faktor gain
: skor rata-rata pretest
44
: skor rata-rata posttest
Kategorisasi gain peningkatan hasil belajar disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Klasifikasi Faktor ⟨ ⟩
Interval Faktor (g) Kriteria
⟨ ⟩ Tinggi
⟨ ⟩ 0,7 Sedang
⟨ ⟩ Rendah
(Hake, 1998)
3.8.2.5 t-test
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan
pemahaman materi tekanan zat padat dan zat cair siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Rumus t-test yang dinyatakan Sugiyono (2007) adalah:
√
(
√
) ( √
)
Dengan
∑
√∑ ∑
Keterangan:
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
45
: varians kelas kontrol
: jumlah siswa kelas eksperimen
: jumlah siswa kelas kontrol
: korelasi antara dua sampel
Rumus hipotesisnya:
1. : Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP yang
diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games lebih kecil atau sama dengan yang diterapkan
pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan
Games.
: Peningkatan hasil siswa kelas VIII SMP yang diterapkan
pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games
lebih besar daripada yang diterapakan pembelajaran Starter
Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
2. : Perekembangan karakter siswa kelas VIII SMP yang
diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games lebih kecil atau sama dengan yang diterapkan
pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan
Games.
: Perkembangan karakter siswa kelas VIII SMP yang
diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games lebih besar daripada yang diterapakan pembelajaran
Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
46
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Tes Materi Tekanan Zat Padat dan Zat Cair
Peningkatan hasil belajar siswa dapat diukur dari nilai pretest dan posttest.
Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No. Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Pretest 49,07 57,73
2 Posttest 79,20 69,33
4.1.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui jenis statistik yang akan
digunakan yaitu statistik parametris atau non parametris. Uji normalitas
menggunakan analisis chi kuadrat disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas
Kelas Banyak
Kelas dk s
∑( )
Eksperimen 6 5 79,20 9,24 1,71 1,71
Kontrol 6 5 69,33 8,68 1,23 1,23
; 11,07
Berdasarkan hasil analisis chi kuadrat pada kelas kontrol diperoleh
. Pada kelas eksperimen diperoleh
47
. Nilai posttest kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi
normal sehingga digunakan statistik parametris.
4.1.3 Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan dua varians yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Uji Dua Varians Nilai Posttest
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
79,20 69,33
85,41 75,40
s 9,24 8,68
= 0,88
dk pembilang= 29, dk penyebut= 29; = 1,86
Berdasarkan Tabel 4.3. diperoleh . Hal ini
menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan
kognitif yang sama.
4.1.4 Uji Gain
4.1.4.1 Uji Gain Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dan
psikomotorik kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.
Uji gain hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 4.4. dan Tabel 4.5.
Tabel 4.4. Gain Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai terendah 36 52 48 52
Nilai tertinggi 72 96 72 92
Rata-rata 49,07 79,20 57,73 69,33
Gain 0,59 0,27
48
Tabel 4.5. Gain Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pertemuan 1 Pertemuan 3 Pertemuan 1 Pertemuan 3
Rata-rata 54,67 84,44 48,00 67,56
Gain 0,66 0,38
4.1.4.2 Uji Gain Perkembangan Karakter Siswa
Perkembangan karakter disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif
dianalisis menggunakan uji gain. Hasil analisis gain perkembangan karakter siswa
disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Gain Perkembangan Karakter Siswa
No. Karakter Siswa gain (g)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Disiplin 0,52 0,51
2. Rasa Ingin Tahu 0,70 0,39
3. Komunikatif 0,73 0,40
Peningkatan hasil belajar siswa disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DisiplinRasa Ingin TahuKomunikatif DisiplinRasa Ingin TahuKomunikatif
I II III I II III
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Pertemuan 1
Pertemuan 3
49
Keterangan:
I : Hasil belajar kognitif
II : Hasil belajar psikomotorik
III : Hasil belajar afektif (karakter)
4.1.5 Uji Kesamaan Hasil Rata-Rata
Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata, dengan analisis uji t diperoleh
hasil yang disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Uji t Nilai Posttest
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
79, 20 69,33
n 30 30
85,41 75,40
s 9,24 8,68
r = 0,34
= 4,07
; maka =1,67
Berdasarkan hasil uji t, diperoleh
sehingga kedua sampel tersebut saling berkorelasi. Sedangkan analisis uji t
diperoleh . Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan hasil belajar signifikan yaitu nilai rata-rata hasil tes kelas eksperimen
lebih besar dari pada kelas kontrol.
4.1.6 Analisis Hasil Observasi
4.1.6.1 Analisis Hasil Belajar Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik siswa disajikan pada Tabel 4.8.
50
Tabel 4.8. Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
No. Indikator
Pertemuan
Kelas
Eksperimen Kriteria
Kelas
Kontrol Kriteria I II III I II III
1 Menyiapkan alat
dan bahan
78 88 98 cukup 76 90 96 cukup
2 Melakukan
percobaan
90 104 136 baik 72 90 108 cukup
3 Merapikan alat
dan bahan
78 114 146 baik 68 82 100 cukup
Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen dan
kontrol selama proses pembelajaran disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik
4.1.6.2 Analisis Hasil Observasi Karakter
Analisis perkembangan karakter disiplin, rasa ingin tahu, serta
komunikatif disajikan pada Tabel 4.9, 4.10, dan 4.11.
0
20
40
60
80
100
120
140
Men
yia
pkan
ala
t bah
an
Mel
akukan
per
cobaa
n
Mer
apik
an a
lat
bah
an
Men
yia
pkan
ala
t bah
an
Mel
akukan
per
cobaa
n
Mer
apik
an a
lat
bah
an
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pertemuan 1
Pertemuan 3
51
Tabel 4.9. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Disiplin
No. Aspek
Pertemuan
Kelas
Eksperimen Kriteria
Kelas Kontrol
Kriteria
I II III I II III
1 Hadir di dalam kelas 110 138 144 membudaya 106 134 148 membudaya
2 Menempatkan diri
pada posisi praktikum
62 98 122 mulai
berkembang
66 86 108 mulai
terlihat
3 Melakukan percobaan
sesuai prosedur
76 90 96 mulai
berkembang
78 88 98 mulai
terlihat
4 Menyelesaikan
percobaan tepat waktu
70 92 104 mulai
berkembang
68 88 108 mulai
terlihat
Tabel 4.10. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa
No. Aspek
Pertemuan
Kelas
Eksperimen Kriteria Kelas Kontrol Kriteria
I II III I II III
1 Mengajukan
pertanyaan
56 88 112 mulai
berkembang
60 62 88 mulai
terlihat
2 Mencari jawaban
pertanyaan
68 110 138 mulai
berkembang
52 60 92 mulai
terlihat
3 Perhatian pada obyek
yang diamati
90 104 136 mulai
berkembang
72 74 108 mulai
terlihat
Tabel 4.11. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Komunikatif Siswa
No. Aspek
Pertemuan
Kelas
Eksperimen Kriteria
Kelas
Kontrol Kriteria
I II III I II III
1 Mengemukakan
pendapat
46 86 118 mulai
berkembang
46 62 92 mulai
terlihat
2 Berinteraksi dengan
anggota kelompok
78 114 146 membudaya 68 82 100 mulai
terlihat
3 Menjelaskan hasil
percobaan
66 84 108 mulai
berkembang
62 68 94 mulai
terlihat
52
Perkembangan karakter disiplin siswa disajikan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Karakter Disiplin Siswa
Perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa disajikan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu
Peningkatan karakter komunikatif siswa disajikan pada Gambar 4.5.
0
50
100
150K
ehad
iran
Men
empat
kan
dir
i
Per
cobaa
n
Tep
at w
aktu
Keh
adir
an
Men
empat
kan
dir
i
Per
cobaa
n
Tep
at w
aktu
Eksperimen Kontrol
Pertemuan 1
Pertemuan 3
0
20
40
60
80
100
120
140
Bertanya Menjawab Mengamati Bertanya Menjawab Mengamati
Eksperimen Kontrol
Pertemuan 1
Pertemuan 3
53
Gambar 4.5. Grafik Perkembangan Komunikatif Siswa
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Berdasarkan analisis data hasil belajar kognitif, pembelajaran SEA
berbantuan Games dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Gain hasil belajar
kelas eksperimen berkategori sedang, sedangkan kelas kontrol rendah. Uji
kesamaan rata-rata menggunakan analisis uji t didapatkan thitung lebih besar dari
ttabel. Analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Uji t terhadap gain hasil belajar
kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan
Games lebih signifikan dibandingkan SEA tanpa berbantuan Games. Ditinjau
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), penerapan Games memberikan
dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Kelas eksperimen yang
diterapkan SEA berbantuan Games, 27 dari 30 siswa nilainya mencapai KKM.
Kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran SEA saja, hanya 14 dari 30 siswa
yang nilainya mencapai KKM. Hasil analisis ketuntasan siswa disajikan pada
0
20
40
60
80
100
120
140
Ber
pen
dap
at
Ker
jasa
ma
Men
jela
skan
Ber
pen
dap
at
Ker
jasa
ma
Men
jela
skan
Eksperimen Kontrol
Pertemuan 1
Pertemuan 3
54
Lampiran 28 dan 29. Analisis secara keseluruhan, nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen sebesar 79,20 telah mencapai KKM. Pada kelas kontrol nilai rata-rata
posttest hanya sebesar 69,33 yang berarti belum memenuhi batas KKM.
Persentase ketuntasan kelas eksperimen sebesar 90,00%, sedangkan kelas kontrol
46,67%.
Pembelajaran SEA memusatkan sebagian besar proses belajar pada siswa.
SEA terdiri dari beberapa langkah kegiatan yang sistematis. Melalui pembelajaran
SEA, siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan mengamati, merumuskan
masalah, menguji hipotesis, melakukan percobaan pengujian, dan menyimpulkan
sebagai proses penemuan konsep. Hasil dari percobaan yang dilakukan siswa
disusun menjadi konsep dengan bantuan guru. Siswa benar-benar menyakini dan
menerima konsep tanpa paksaan. Melalui SEA, siswa akan menemukan dan
memahami konsep secara benar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Sesuai penelitian Hart et al. (2000) yang menyatakan bahwa percobaan membuat
siswa memahami konsep lebih baik daripada menulis dan berbicara. Pada
pelaksanaan penelitian, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kerja
kelompok membuat siswa aktif bekerjasama dan saling membantu. Pembelajaran
SEA membuat suasana pembelajaran lebih kondusif. Sebagian besar siswa
antusias dan aktif dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran SEA. Hal ini
sesuai dengan Memes (2000: 20) yang menyatakan bahwa pendekatan SEA
menekankan proses pembelajaran pada siswa sehingga suasana belajar di kelas
menjadi kondusif dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil belajar.
55
Pelaksanaan SEA melatih siswa untuk berpikir dan bekerja ilmiah. Siswa
dilatih untuk mengamati percobaan awal yang didemonstrasikan oleh guru di
depan kelas. Berdasarkan percobaan awal, siswa dituntun guru dalam
merumuskan masalah dengan memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana. Siswa
menjadi lebih fokus dalam pelaksanaan pembelajaran. Andriani (2011)
menyatakan bahwa pembelajaran dengan percobaan dapat memfokuskan siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran. Konsentrasi yang baik akan membuat siswa
mudah dalam memahami materi. Setelah merumuskan masalah, siswa dilatih
untuk membuat dugaan sementara atau hipotesis. Siswa diberi kesempatan
berdiskusi dan mengemukakan berbagai pendapat guna menjawab rumusan
masalah. Guru aktif menuntun siswa dengan memberikan kata kunci mengingat
siswa masih duduk di bangku SMP, sehingga kemampuan mereka dalam
menyusun kata-kata masih rendah. Selanjutnya, siswa secara berkelompok
melakukan percobaan pengujian untuk membuktikan hipotesis tersebut benar atau
tidak. Hasil percobaan dibahas secara bersama oleh guru dan siswa sehingga
didapatkan kesimpulan sebagai konsep. Pada SEA meskipun siswa sendiri yang
melakukan tahapan demi tahapan pembelajaran, guru tetap menuntun siswa agar
hasil yang didapatkan tidak melenceng jauh dari konsep yang akan dipelajari.
Konsep yang diperoleh siswa melalui eksperimen merupakan dasar pengetahuan
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Sehingga, jika konsep yang
didapatkan sudah benar maka siswa lebih mudah dalam mempelajari fisika. Hal
ini sesuai dengan penelitian Hamid (2008) yang menyatakan bahwa pembelajaran
56
dengan pendekatan SEA dapat meningkatkan motivasi sekaligus kemampuan
dasar fisika pada siswa.
Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan SEA dengan Games,
Kokami, yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa antara kelas eksperimen dan kontrol. Kokami sendiri berfungsi
untuk mereview materi tekanan setelah pembelajaran SEA agar pemahaman
konsep siswa lebih matang. Yien et al. (2010) menyatakan pembelajaran berbasis
permainan memberikan kesempatan yang baik untuk merangsang pemikiran
abstrak siswa selama proses perkembangan kognitif dan selanjutnya mendorong
tatanan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Kartu pesan Kokami berisi
pertanyaan dan soal yang berkaitan dengan pelaksanaan percobaan pada SEA.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa pendekatan SEA
berbantuan Games lebih signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kokami melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam permainan. Kokami terdiri
dari kartu pesan yang berisi pertanyaan, bonus, dan sanksi. Permainan ini bersifat
kompetitif mengingat adanya bonus bagi kelompok dengan skor tertinggi dan
sanksi bagi skor terendah. Saat berlangsungnya permainan, siswa sangat antusias
dan saling bekerjasama satu sama lain untuk menyelesaikan pertanyaan yang
tertulis pada kartu Kokami. Purwanto (2011) yang menyatakan bahwa games
dalam pembelajaran memiliki beberapa keunggulan yaitu segera mendapat
perhatian, meningkatkan pemahaman karena siswa berusaha berkompetisi dengan
kelompok lainnya untuk mendapatkan nilai yang baik, adanya kerjasama antar
anggota kelompok, meningkatkan motivasi, dan hasil belajar siswa.
57
Permainan Kokami menjadikan suasana pembelajaran lebih
menyenangkan. Siswa sangat termotivasi dan bersemangat dalam menjawab
pertanyaan. Meskipun pertanyaan menjadi tanggungjawab bagi satu kelompok
penerima pesan, namun kelompok lain juga aktif mencari jawaban yang dibacakan
ketua kelompok. Batas waktu penyelesaian pertanyaan membuat siswa saling
berebut menjawab sehingga suasana kelas terlihat sangat aktif. Hal ini
menunjukkan besarnya antusiasme siswa dalam mengikuti permainan Kokami.
Penelitian Nugroho et al. (2013) menyatakan bahwa permainan dapat digunakan
sebagai media untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar fisika sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar.
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Penilaian hasil belajar psikomotorik terdiri dari menyiapkan, melakukan
percobaan, serta merapikan alat dan bahan. Aspek menyiapkan alat dan bahan,
kelas eksperimen dan kontrol termasuk kategori cukup. Aspek melakukan
percobaan, kelas eksperimen baik sedangkan kelas kontrol cukup. Aspek
merapikan alat dan bahan, kelas eksperimen baik sedangkan kelas kontrol cukup.
Uji gain menujukkan hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol berada pada
kategori sedang yaitu 0,66 dan 0,38. Uji t yang disajikan pada Lampiran 46
terhadap hasil belajar psikomotorik menunjukkan bahwa pembelajaran SEA
berbantuan Games lebih besar daripada pembelajaran SEA saja. Analisis
keseluruhan, hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih besar daripada
kelas kontrol.
58
Pembelajaran SEA berbantuan Games membuat siswa terlibat aktif dalam
kegiatan fisik dan mental. Hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen
lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini sesuai penelitian Andriani (2011)
bahwa pembelajaran yang memasukkan unsur eksperimen dapat meningkatkan
aktivitas siswa yang tercermin dari kegiatan fisik dan mental. Kegiatan fisik siswa
dapat dilihat ketika menyiapkan dan merapikan alat bahan serta melaksanakan
percobaan. Siswa aktif dalam menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk percobaan. Pembelajaran SEA melatih siswa untuk aktif melakukan
percobaan sesuai dengan prosedur. Penelitian Dahniar (2006) menyatakan bahwa
percobaan membuat siswa aktif bekerja dengan kelompoknya, baik ketika
melakukan percobaan maupun mengisi lembar kerja sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan aspek psikomotorik. Kegiatan mental siswa dapat dilihat ketika
siswa secara aktif mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan
berdiskusi dalam kelompok.
Games merangsang siswa untuk aktif berpikir menemukan jawaban yang
terdapat pada kartu Kokami yang diterimanya. Permainan Kokami dilaksanakan
secara kelompok. Pertanyaan yang terdapat pada kartu pesan menjadi tugas yang
harus diselesaikan oleh kelompok penerima pesan. Menurut Aini (2011)
pemberian tugas menuntut siswa untuk aktif mencari jawaban melalui diskusi
kelompok. Hasil penelitian Kadir (2006) menyatakan bahwa permainan Kokami
menjadi salah satu pembelajaran alternatif, selain untuk menanamkan
pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan membekas, juga berfungsi untuk
59
merangsang minat dan perhatian siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses
pembelajaran.
4.2.3 Perkembangan Karakter Siswa
4.2.3.1 Perkembangan Karakter Disiplin
Perkembangan karakter disiplin siswa diamati berdasarkan empat aspek
yaitu hadir di dalam kelas/laboratorium, menempatkan diri pada posisi praktikum,
melakukan percobaan sesuai prosedur, dan menyelesaikan percobaan tepat waktu.
Analisis hasil observasi selama tiga kali pertemuan diperoleh bahwa
perkembangan karakter kelas eksperimen dan kelas kontrol berada pada kategori
sedang dengan faktor gain sebesar 0,52 dan 0,51. Uji t yang disajikan pada
Lampiran 39 menunjukkan bahwa perkembangan karakter pada kelas eksperimen
yang diterapkan SEA berbantuan Games tidak signifikan terhadap perkembangan
karakter disiplin siswa. Analisis skor rata-rata hasil observasi dikonversi
berdasarkan rentang kriteria penskoran menghasilkan nilai secara kualitatif. Skor
rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Secara kualitatif
perkembangan karakter disiplin pada kedua kelas tersebut berada pada tahap
mulai berkembang.
Ditinjau tiap aspek, perkembangan karakter displin kelas eksperimen dan
kontrol terdapat perbedaan. Aspek kehadiran di dalam kelas/ laboratorium,
perkembangan kedua kelas berada pada tahap membudaya. Selama tiga kali
pertemuan, siswa menjadi lebih disiplin masuk ke dalam kelas sebelum bel
berbunyi. Aspek menempatkan diri pada posisi praktikum, skor rata-rata kelas
eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol berada
60
pada tahap mulai terlihat. Aspek melakukan percobaan sesuai prosedur, skor rata-
rata kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas
kontrol mulai terlihat. Aspek menyelesaikan percobaan tepat waktu, skor rata-rata
kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol
mulai terlihat.
Berdasarkan analisis perkembangan karakter kelas eksperimen dan kontrol
baik secara kualitatif maupun kuantitatif menunjukkan bahwa pendekatan SEA
dapat mengembangkan karakter disiplin siswa. Hasil penelitian Muharram et al.
(2010) menyebutkan bahwa pengembangan pendekatan SEA dapat mendorong
peningkatan sikap disiplin siswa. Pembelajaran SEA terdiri dari langkah-langkah
kerja ilmiah seperti mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis,
melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Langkah pembelajaran yang
tersusun secara sistematis menuntun siswa untuk bekerja secara runtut sehingga
dapat melatih sikap disiplin. Beberapa siswa sudah mampu melakukan pembagian
tugas bagi anggota kelompok sehingga percobaan dapat selesai tepat waktu.
Pelaksanaan Games membuat siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran.
Sehingga tidak jarang, siswa berpindah dari posisi kelompoknya untuk bertanya
pada kelompok lain.
4.2.3.2 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu
Karakter rasa ingin tahu dikembangkan melalui tiga aspek yaitu antusias
dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban pertanyaan, dan perhatian pada
obyek yang diamati. Hasil analisis gain diperoleh peningkatan karakter rasa ingin
tahu kelas eksperimen sebesar 0,70 termasuk kategori peningkatan tinggi.
61
Sedangkan kelas kontrol, peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas kontrol
sebesar 0,39 tergolong peningkatan sedang. Uji t yang disajikan pada Lampiran
39 menunjukkan bahwa perkembangan karakter kelas eksperimen lebih besar
daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dikatakan pembelajaran SEA berbantuan
Games signifikan terhadap pengembangan karakter rasa ingin tahu siswa daripada
pembelajaran SEA tanpa berbantuan Games.
Secara kualitatif, perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa kelas
eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Analisis skor rata-rata
menunjukkan bahwa perkembangan karakter kelas eksperimen berada pada tahap
mulai berkembang, sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Ditinjau dari
peningkatan tiap aspek, perkembangan rasa ingin tahu kelas eksperimen lebih
besar daripada kelas kontrol. Aspek antusias dalam mengajukan pertanyaan, kelas
eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai
terlihat. Aspek antusias dalam mencari jawaban pertanyaan dan perhatian
terhadap objek yang diamati, skor rata-rata kelas eksperimen berada pada tahap
mulai berkembang sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat.
Pembelajaran SEA menghubungkan konsep yang diterima siswa dengan
lingkungan sehingga dapat memicu rasa ingin tahu. Sesuai dengan Memes (2000)
yang menyatakan bahwa tahap percobaan awal (starter experiment) pada
pembelajaran SEA dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Permainan
Kokami terdiri dari beberapa kartu pesan yang berisi pertanyaan atau perintah
yang harus dijawab oleh siswa dengan konsekuensi adanya bonus dan sanksi.
Siswa secara berkelompok berusaha menjawab kartu pesan yang diterima akibat
62
adanya konsekuensi tersebut. Pertanyaan yang diterima siswa memicu rasa ingin
tahu untuk menemukan jawaban yang benar. Berdasarkan analisis di atas, Games
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pengembangan karakter rasa
ingin tahu siswa. Hasil ini sesuai dengan penelitian Klimoviene et. al (2006) yang
menyebutkan bahwa kegiatan kelompok dapat meningkatkan kemampuan rasa
ingin tahu dan kreativitas siswa.
4.2.3.3 Perkembangan Karakter Komunikatif
Perkembangan karakter komunikatif yang diamati meliputi tiga aspek
yaitu mengemukakan pendapat, berinteraksi dengan anggota kelompok, dan
menjelaskan hasil percobaan. Hasil analisis diperoleh besarnya faktor g
peningkatan karakter kelas eksperimen 0,73 dan kelas kontrol 0,40. Peningkatan
karakter komunikatif kelas eksperimen tergolong kategori tinggi sedangkan kelas
kontrol sedang. Uji signifikansi yang disajikan pada Lampiran 39 menunjukkan
bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games lebih signifikan terhadap
pengembangan karakter komunikatif daripada pembelajaran SEA tanpa
berbantuan Games.
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan perkembangan karakter
antara kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan analisis hasil observasi
diperoleh skor rata-rata total kelas eksperimen berada pada tahap mulai
berkembang. Sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat. Sehingga,
hasil analisis secara kuantitatif dan kualitatif pembelajaran SEA berbantuan
Games memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan karakter
komunikatif siswa. Skor rata-rata aspek mengemukakan pendapat kelas
63
eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai
terlihat. Aspek berinteraksi dengan anggota kelompok, kelas eksperimen berada
pada tahap membudaya, sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat.
Aspek menjelaskan hasil percobaan, kelas eksperimen berada pada tahap mulai
berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat.
Pembelajaran SEA berbantuan Games melibatkan seluruh anggota untuk
aktif dalam setiap proses pembelajaran. Pertama, SEA merupakan pendekatan
yang memasukkan kegiatan percobaan dalam salah satu tahapannya. Hasil
percobaan dianalisis oleh siswa sebagai bagian untuk menemukan dan memahami
konsep. Siswa saling berinteraksi mengemukakan pendapat, bertanya dan
berdiskusi dalam menganalisis data sehingga dapat meningkatkan komunikasi
antar siswa. Penelitian Siswandi (2006) mendapatkan kegiatan diskusi dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi. Percobaan pada
pembelajaran SEA harus dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan prosedur
sehingga siswa dapat menyelesaikan percobaan. Siswa bekerjasama dan saling
membantu dalam melakukan percobaan. Hasil penelitian Nuraeni, et al. (2011)
menyatakan bahwa kerja kelompok dapat meningkatkan partisipasi siswa untuk
aktif mencari sendiri materi yang akan dipelajari. Kedua, Games yang dalam
penelitian ini yaitu permainan Kokami menuntut siswa untuk menyelesaikan
pertanyaan secara berkelompok. Bonus dan sanksi pada Kokami membuat
permainan bersifat kompetitif. Kerjasama berlangsung dengan baik karena
kelompok tersebut mempunyai kesamaan tujuan. Siswa berusaha menyelesaikan
kartu pesan agar kelompoknya tidak mendapatkan hukuman. Hal tersebut
64
mendorong siswa untuk saling membantu, aktif mengemukakan pendapat, dan
bekerjasama dengan sesama anggota kelompok. Sesuai hasil penelitian Apriono
(2011) mendapatkan melalui kegiatan kelompok, siswa menjadi terbiasa
bekerjasama dengan sesama anggota sehingga mencapai suatu tujuan belajar.
Kerjasama kelompok mendorong siswa untuk saling berkomunikasi
mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan soal dan pertanyaan. Pertanyaan
yang diberikan, mampu mendorong siswa untuk berkontribusi dalam kelompok
dan menghargai pendapat siswa lain. Siswa belajar berkomunikasi dengan teman,
berkerjasama tanpa membedakan kemampuan, yang pada dasarnya lebih didorong
rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pertanyaan. Penelitian Lestari (2012)
menyatakan bahwa kegiatan kelompok mengajarkan siswa untuk saling
menghargai dan membantu sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial.
Adanya kerjasama dan komunikasi yang baik menyebabkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran menjadi maksimal sehingga memberikan kesempatan untuk
lebih meningkatkan pemahaman mereka.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa melalui pembelajaran SEA
berbantuan Games, siswa dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan
jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Siswa melakukan tahapan-
tahapan untuk memperoleh konsep sehingga tidak hanya menerima rumus secara
instan. Percobaan awal pada pendekatan SEA dapat memacu rasa ingin tahu
siswa. Tahap percobaan, siswa dituntut untuk bekerja sesuai dengan langkah
percobaan sehingga dapat melatih kedisplinan. Selain itu, kerjasama antar anggota
65
kelompok dalam melaksanakan percobaan dan menyelesaikan kartu pesan pada
Games dapat melatih sikap komunikatif siswa.
Proses pembentukan karakter terdiri dari tiga tahapan yaitu memahamkan
dengan baik pada anak tentang arti kebaikan (moral knowing), membangun
kecintaan berperilaku baik pada anak (moral feeling), dan membuat moral
menjadi tindakan nyata (moral action). Tahapan-tahapan ini harus dilakukan
berulang-ulang agar menjadi kebiasaan sehingga terbentuk karakter yang baik.
Asriati (2010) menyatakan bahwa membangun karakter siswa adalah proses
memahat jiwa seseorang yang berbeda dengan individu lain. Pembentukan
karakter membutuhkan disiplin yang tinggi karena hal ini tidak mudah dan
memerlukan waktu yang cukup panjang. Pada penelitian ini, perkembangan
karakter siswa belum sepenuhnya mencapai tahap membudaya mengingat
pembentukan karakter merupakan proses yang berulang-ulang dan membutuhkan
waktu yang lama sedangkan penelitian ini hanya memberikan treatment sebanyak
tiga kali pertemuan.
66
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games pada
pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan
tekanan zat padat dan cair. Analisis gain hasil belajar kognitif, kelas
eksperimen berada pada kategori sedang yaitu 0,59. Sedangkan kelas
kontrol berada pada kategori rendah yaitu 0,27. Analisis gain hasil belajar
psikomotorik, kelas eksperimen dan kontrol berada pada kategori sedang
yaitu 0,66 dan 0,38.
2. Pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA)
berbantuan Games dapat mengembangkan karakter siswa. Perkembangan
karakter disiplin kelas eksperimen dan kontrol berada pada tahap mulai
berkembang. Perkembangan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif,
kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas
kontrol mulai terlihat.
67
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan SEA berbantuan Games perlu dikembangkan lebih lanjut
dalam penelitian-penelitian berikutnya untuk mengembangkan nilai
karakter lain sehingga memberikan manfaat yang lebih besar terhadap
guru dan siswa.
2. Pada penelitian berbasis Games kelompok yang bersifat kompetitif,
disarankan agar dapat mengatur siswa dengan memberikan batas waktu
untuk menjawab sehingga tidak terjadi kegaduhan ketika Games
berlangsung.
3. Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa
sebaiknya dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga
perkembangan karakter dapat terlihat secara signifikan.
68
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Rochmah Nur. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui
Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran IPS di Kelas
VIII MTs Annur Hangtuah Perhentian Raja. Artikel. Pekanbaru: Universitas
Riau.
Andriani, N., Husaini, I., & Nurliyah, L. 2011. Efektivitas Penerapan
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Mata Pelajaran
Fisika Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 2 Muara Padang.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains. Bandung.
Anwar, Herson. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal
Pelangi Ilmu 2(5) : 103-114.
Apriono, Djoko. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam
Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif. Prospektus, IX(2): 159-172.
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’ruf. 2013. Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di
Sekolah. Yogyakarta: Diva Press ( Anggota IKAPI).
Asriati, Nuraini. 2010. Grand Design Pendidikan Karakter Berbasis Sekolah.
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan : 590-604.
Balitbang Depdiknas. 2012. Serapan Nilai Ujian Nasional SMP Tahun 2012.
Online. Tersedia di http://balitbang.depdiknas.go.id [diakses 1-9-2013].
Dahniar, Nani. 2006. Pertumbuhan Aspek Psikomotorik dalam Pembelajaran
Fisika Berbasis Observasi Gejala Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Inovatif, 1 (2): 1-5.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Petunjuk Teknis Perangkat Penilaian Afektif
di SMA. Jakarta: Mendiknas.
Hake, Richard R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A
Six-Thousands-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory
Physics Courses. American Journal of Physics, 66 (1): 66-74.
Halliday, D. & Resnick, R. 1989. Fisika, Terjemahan oleh Pantur Silaban Ph.D
dan Drs. Erwin Sucipto. Jakarta: Penerbit Erlangga.
69
Hamid, Abdul. 2008. Pengembangan Sistem Asesmen Otentik Melalui
Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Inovatif di Sekolah
Menengah Atas (SMA). Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, 6(1): 35-42.
Handhika, Jeffry. 2010. Pembelajaran Fisika melalui Inkuiri Terbimbing dengan
Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Aktivitas dan Perhatian
Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Fisika, 1(1) : 9-23.
Hart, C., Mulhall, P., Berry, A., Loughran, J., & Gunstone R. 2000. What is the
Purpose of This Experiment? Or Can Student Learn Something from Doing
Experiment?. Journal of Research in Science Teaching, 37(7) : 655-675.
Ikhwanuddin. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan
Kerjasama dalam Perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2): 153-163.
Kadir, Abdul. 2004. Penerapan Permainan Kokami dalam Pembelajaran
Keterampilan Fungsional Bahasa Inggris Kelas 2 SLTP. Seminar
Kreativitas Guru. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y.N., & Sopandi, W. 2008. Belajar IPA
Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.
Kemendiknas. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran
2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Mendiknas.
Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Klimoviene, G., Urboniene, J., & Barzdziukiene, R. 2006. Developing Critical
Thinking through Cooperative Learning. Kalbu Studijos, 9: 77-86.
Koesoema, Doni A. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di
Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Latuheru, John. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Lestari, R., & Linuwih, S. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Pair Checks Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Social Skill Siswa.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8 (2012): 190-194.
Maasawet, Elsje Theodora. 2011. Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Belajar
Biologi Melalui Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas
70
VII SMP Negeri VI Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2010/2011.
Bioedukasi 2(1): 16-29.
Mariana, I Made A., & Praginda Wandy. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA.
Jakarta: PPPPTK IPA.
Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1): 33-45.
Memes, Wayan. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Dirjen Dikti.
Muharram, Lodang, Hamka, Nurhayati, & Munir Tanrere. 2010. Pengembangan
Model Pembelajaran IPA SD Berbasis Bahan di Lingkungan Sekitar Melalui
Pendekatan Starter Eksperimen. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3) :
311-320.
Naim, Ngainun. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Nugroho, Aris P., Raharjo, T., & Wahyuningsih, D. 2013. Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Menggunakan Permainan Ular Tangga Ditinjau dari
Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Materi Gaya. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika, 1(1): 11-18.
Nuraeni, Fatmayanti, Siska D., & Ashari. 2011. Peningkatan Kemandirian Belajar
IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di
Kelas VIII SMP Negeri 33 Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal
Radiasi, 1(1): 15-18.
Oktaviani, Yeni. 2008. Efektivitas Penggunaan Model Permainan Kokami dalam
Pembelajaran Bahasa Jepang. Skripsi. Bandung: UPI.
Purwanto, Rudy. 2011. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada
Kompetensi Sistem Koordinasi Melalui Metode Pembelajaran Teaching
Games Team Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia
Indonesia Tahun Ajaran 2010-2011. Jurnal Penedidikan 1(11): 1-14.
Purwantoko, R.A. 2010. Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle
terhadap Pemahaman IPA Pokok Bahasan Kalor pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 6(2010) : 123-127.
Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA.
Jakarta: Depdiknas.
Puspita, Dian. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.
71
Rifa, Ifa. 2012. Games Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah. Yogyakarta:
FlashBook.
Riyanti. 2010. Permainan Monopoli Bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2
Gajah Demak Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran Fisika,1(1): 47-56.
Sari, Heni Rahma. 2012. Kenakalan Remaja Meningkat. Online. Tersedia di
http://merdeka.com. [diakses 28-12-2012].
Semiawan, Cony R. 2008. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT.
Indeks.
Siswandi, Herman Joseph. 2006. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Melalui Metode Diskusi Panel dalam Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur, 7 (5) : 24-35.
Sudarmadi. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Fisika di
SMA dan SMK. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan
Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA.
Suranto. 2006. Peningkatan Academic Skill Siswa Melalui Pembelajaran Biologi
dengan SEA (Starter Experiment Approach) di SMP N 2 Jember. Pancaran
Pendidikan, XIX (65): 753-761.
Susilowati. 2010. Mengembangkan Karakter Peserta Didik melalui Integrasi
Karakter dalam Pembelajaran Sains. Artikel. Yogyakarta: UNY.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
TIMMS. 2011. Average Percent Correct in the Cognitive Domains. Boston:
Lynch School of Education.
Yien, Jui M., Hung, Chun M., Hwang, Gwo J., & Lin, Chiao L. 2011. A Games-
Based Learning Approach To Improving Student’s Learning Achivements in
A Nutrition Course. TOJET, 10(2): 1-10.
72
73
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Karakter
Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
5.5.Menyelidi
ki tekanan
pada benda
padat, cair,
dan gas serta
penerapannya
dalam
kehidupan
Tekanan
pada zat
padat,
tekanan
pada zat
cair, bejana
berhubunga
n, hukum
5.5.1.
Menemukan
hubungan antara
gaya, tekanan,
dan luas daerah
yang dikenai
gaya melalui
percobaan
Melakukan
eksperimen
sederhana untuk
menemukan
hubungan gaya,
tekanan dan luas
daerah yang dikenai
gaya
1. Tes
2. Non
tes
Pilihan
ganda
Dalam SI, satuan
tekanan adalah….
a. Nm2
b. N/m2
c. kg/m2s
2
d. kgm2s
2
3× pert.
(6 jam
pelajaran)
LKS, alat
dan bahan
eksperimen,
games
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
Lam
piran
1
74
sehari-hari
Pascal, dan
hukum
Archimedes
5.5.2.Merumuska
n persamaan
tekanan
berdasarkan hasil
percobaan
Siswa bekerjasama
untuk merumuskan
persamaan tekanan
zat padat sesuai hasil
percobaan pengujian
Pilihan
ganda
Sebuah gaya
sebesar 900 N
menghasilkan
tekanan sebesar
45 Pa. Luas
tempat gaya
tersebut bekerja
adalah....
a. 200 m2
b. 20 m2
c. 2 m2
d. 0,2 m2
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
5.5.3.
Menemukan
hubungan antara
tekanan, massa
jenis, dan
kedalaman zat
cair berdasarkan
percobaan
Melakukan
eksperimen
kelompok untuk
menemukan
hubungan antara
tekanan, massa
jenis, dan kedalaman
zat cair
Pilihan
ganda
Tekanan hidrostatis
yang dialami oleh
seorang penyelam
yang menyelam
pada kedalaman 6
m di bawah
permukaan air
adalah…( g = 10
m/s2 dan ρair = 1000
kg/m3)
a. 10.000 Pa
b. 30.000 Pa
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
74
75
c. 60.000 Pa
d. 120.000 Pa
5.5.4.Menjelaska
n prinsip bejana
berhubungan dan
hukum Pascal
berdasarkan hasil
percobaan
Mendiskusikan hasil
percobaan tekanan
zat cair untuk
memahami prinsip
bejana berhubungan
dan hukum Pascal
melalui kegiatan
diskusi kelompok
Pilihan
ganda
Tekanan yang
diberikan pada zat
akan diteruskan ke
segala arah oleh zat
cair itu sama besar.
Pernyataan tersebut
dikenal sebagai ....
a. Hukum Boyle
b. HukumArchimed
es
c. Hukum Pascal
d.Hukum Newton
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
5.5.5.Mendeskrips
ikan hukum
Archimedes
melalui
percobaan
sederhana
Melakukan
eksperimen
sederhana untuk
menemukan konsep
hukum Archimedes
Pilihan
ganda
Besarnya gaya
apung sama
dengan….
a. berat zat cair
yang didesak oleh
benda
b. berat benda yang
dicelupkan
c. berat benda di
dalam zat cair
d. berat zat cair
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
76
dalam bejana
5.5.6.Mengaplikas
ikan hukum
Archimedes
dalam kehidupan
sehari-hari
Mendiskusikan
penerapan hukum
Archimedes dalam
kehidupan sehari-
hari
Pilihan
ganda
Alat di bawah ini
yangprinsip
kerjanya
menggunakan
hukum
Archimedes
adalah....
a. pompa sepeda
b. teko air
c. kapal selam
d. rem hidrolik
d. 1 N
disiplin,
ingin tahu,
komunikatif
Ungaran, Februari 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah
Peneliti
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd Dian Bestari NIP 195304111983031001 NIM 420140910 7
5
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Pokok Bahasan : Tekanan
Subpokok Bahasan : Tekanan Zat Padat dan Zat Cair
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (@ menit)
I. STANDAR KOMPETENSI (SK)
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II. KOMPETENSI DASAR (KD)
Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
III. INDIKATOR
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai
gaya melalui percobaan sederhana
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama
Siswa dapat bekerjasama menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan
luas daerah yang dikenai gaya melalui kegiatan percobaan sederhana
Siswa bekerjasama menganalisis hasil percobaan untuk menemukan
faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
2. Pertemuan Kedua
Siswa dapat menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan
kedalaman zat cair melalui percobaan sederhana
Lampiran 2
78
Siswa dapat menganalisis kaitan hasil percobaan untuk memahami prinsip
bejana berhubungan dan hukum Pascal melalui diskusi kelas
3. Pertemuan ketiga
Siswa dapat mendeskripsikan hukum Archimedes berdasarkan analisis
hasil percobaan sederhana
Siswa dapat menjelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari melalui diskusi kelompok
Karakter siswa yang dikembangkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Komunikatif
V. MATERI
Tekanan zat padat
Tekanan zat cair
Prinsip bejana berhubungan
Hukum Pascal
Hukum Archimedes
VI. METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan
games
VII. SUMBER BELAJAR
1. LKS Starter Experiment Approach (SEA)
2. Alat dan bahan percobaan
3. Games kokami
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
karakter
1
Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
Mengapa ujung paku dibuat runcing?
5 menit
rasa ingin
79
Lebih mudah mana menancapkan paku pada bagian runcing
atau tumpul? Mengapa demikian?
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep gaya
tahu
2
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
2) Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku
pada jelly dengan ketinggian dan posisi paku yang berbeda
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
pendapat mengenai demonstrasi tersebut
4) Guru membagikan LKS 0.1. pada masing-masing
kelompok
5) Guru melakukan demonstrasi dengan menusukkan paku
pada plastisin sebagai percobaan awal
6) Guru meminta siswa mengamati demonstrasi dengan teliti
7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan
menyusun hipotesis secara berkelompok
8) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan anggota
kelompok dalam melakukan percobaan pengujian
b. Elaborasi
1) Siswa menuliskan data dengan apa adanya sesuai hasil
percobaan
2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
3) Guru memberikan kesempatan setiap kelompok untuk
mengemukakan hasil analisis data
4) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat
padat
5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat
melalui games kokami
c. Konfirmasi
1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan
2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
65
menit
disiplin
komunikatif
rasa ingin
tahu
komunikatif
komunikatif
komunikatif
80
yang belum dipahami
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan
hasil percobaan dan diskusi
3
Penutup
a. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
b. Guru bersama siswa merangkum materi tekanan zat padat
yang telah dipelajari
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
Nilai
Karakter
1
Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
Mengapa tempat penampungan air biasanya diletakkan di
tempat yang tinggi?
Dapatkah jika ditetakkan ditempat yang rendah?
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat dan massa
jenis
5 menit
rasa ingin
tahu
2
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
2) Guru mendemonstrasikan dua gelas berisi air yang dilubangi
pada ketinggian yang sama dengan luas permukaan yang
berbeda
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
pendapat mengenai peristiwa tersebut
4) Guru membagikan LKS 0.2. pada masing-masing kelompok
5) Guru mendemonstrasikan gelas berisi air yang diberi lubang
dengan variasi ketinggian sebagai percoban awal
65
menit
disiplin
komunikatif
rasa ingin
81
6) Siswa diminta mengamati demonstrasi dengan teliti
7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan
menyusun hipotesis secara berkelompok
8) Guru memfasilitasi siswa agar untuk berdiskusi dalam
melakukan percobaan pengujian
b. Elaborasi
1) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai hasil percobaan
pengujian
2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
3) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk mengemukakan hasil analisis data
4) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat
cair dan mendiskusikan prinsip bejana berhubungan dan
hukum Pascal
5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat
melalui games kokami
c. Konfirmasi
1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan
2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
yang belum dipahami
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi tekanan zat cair
berdasarkan hasil percobaan dan diskusi
tahu
komunikatif
komunikatif
rasa ingin
tahu
3
Penutup
1. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
2. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
Pertemuan Ketiga
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
Nilai
Karakter
1 Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi 5 menit
82
Pernahkah kalian membuat perahu dari kertas? Mengapa
perahu tersebut dapat terapung di air?
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat, zat cair
dan massa jenis
rasa ingin
tahu
2
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa memposisikan diri sesuai kelompoknya
2) Guru melakukan demonstrasi dengan menaruh plastisin
berbentuk bola dan berbentuk mangkuk.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
pendapat mengenai demonstrasi tersebut
4) Guru membagikan LKS 0.3. pada masing-masing kelompok
5) Guru melakukan percobaan awal dengan menaruh koin pada
mika yang diletakkan di atas gelas yang berisi air
6) Siswa mengamati percobaan awal dengan teliti
7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan
menyusun hipotesis secara berkelompok
8) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam melakukan
percobaan pengujian
b. Elaborasi
1) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai dengan hasil
percobaan yang telah dilakukan
2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
3) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk mengemukakan hasil analisis data
4) Guru membimbing siswa menyusun konsep hukum
Archimedes dan penerapannya
5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat
melalui games kokami
c. Konfirmasi
1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan.
2) Siswa diberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada
65
menit
disiplin
komunikatif
rasa ingin
tahu
komunikatif
komunikatif
komunikatif
rasa ingin
tahu
83
materi yang belum dipahami
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan hasil
percobaan dan diskusi
3
Penutup
a. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
b. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Hasil belajar diukur menggunakan metode tes dan non tes, yaitu:
1. Soal pilihan ganda (untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap
materi tekanan zat padat dan zat cair)
2. Lembar observasi (untuk mengetahui perkembangan karakter siswa saat
pembelajaran)
Ungaran, Februari 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah
Peneliti
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd Dian Bestari
NIP 195304111983031001 NIM 4201409103
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)
Pokok Bahasan : Tekanan
Subpokok Bahasan : Tekanan Zat Padat dan Zat Cair
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (@ menit)
X. STANDAR KOMPETENSI (SK)
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
XI. KOMPETENSI DASAR (KD)
Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
XII. INDIKATOR
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai
gaya melalui percobaan sederhana
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
XIII. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Pertemuan Pertama
Siswa dapat bekerjasama menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan
luas daerah yang dikenai gaya melalui kegiatan percobaan sederhana
Siswa bekerjasama menganalisis hasil percobaan untuk menemukan
faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
5. Pertemuan Kedua
Siswa dapat menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan
kedalaman zat cair melalui percobaan sederhana
Lampiran 3
85
Siswa dapat menganalisis kaitan hasil percobaan untuk memahami prinsip
bejana berhubungan dan hukum Pascal melalui diskusi kelas
6. Pertemuan ketiga
Siswa dapat mendeskripsikan hukum Archimedes berdasarkan analisis
hasil percobaan sederhana
Siswa dapat menjelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari melalui diskusi kelompok
Karakter siswa yang dikembangkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Komunikatif
XIV. MATERI
Tekanan zat padat
Tekanan zat cair
Prinsip bejana berhubungan
Hukum Pascal
Hukum Archimedes
XV. METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan
games
XVI. SUMBER BELAJAR
4. LKS Starter Experiment Approach (SEA)
5. Alat dan bahan percobaan
XVII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
karakter
1 Pendahuluan
c. Motivasi dan apersepsi 5 menit
86
Mengapa ujung paku dibuat runcing?
Lebih mudah mana menancapkan paku pada bagian
runcing atau tumpul? Mengapa demikian?
d. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep gaya
rasa ingin
tahu
2
Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
9) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
10) Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku
pada jelly dengan ketinggian dan posisi paku yang
berbeda
11) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
pendapat mengenai demonstrasi tersebut
12) Guru membagikan LKS 0.1. pada masing-masing
kelompok
13) Guru melakukan demonstrasi dengan menusukkan paku
pada plastisin sebagai percobaan awal
14) Guru meminta siswa mengamati demonstrasi dengan
teliti
15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah
dan menyusun hipotesis secara berkelompok
16) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan
anggota kelompok dalam melakukan percobaan
pengujian
e. Elaborasi
6) Siswa menuliskan data dengan apa adanya sesuai hasil
percobaan
7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
8) Guru memberikan kesempatan setiap kelompok untuk
mengemukakan hasil analisis data
9) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat
padat
f. Konfirmasi
65
menit
disiplin
komunikati
f
rasa ingin
tahu
komunikati
f
komunikati
f
rasa ingin
87
4) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil
percobaan
5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
materi yang belum dipahami
6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan
hasil percobaan dan diskusi
tahu
3
Penutup
d. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
e. Guru bersama siswa merangkum materi tekanan zat
padat yang telah dipelajari
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
Nilai
Karakter
1
Pendahuluan
c. Motivasi dan apersepsi
Mengapa tempat penampungan air biasanya diletakkan
di tempat yang tinggi?
Dapatkah jika ditetakkan ditempat yang rendah?
d. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat dan
massa jenis
5 menit
rasa ingin
tahu
2
Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
9) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
10) Guru mendemonstrasikan dua gelas berisi air yang
dilubangi pada ketinggian yang sama dengan luas
permukaan yang berbeda
11) Guru memberi kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapat mengenai peristiwa tersebut
disiplin
komunikatif
88
12) Guru membagikan LKS 0.2. pada masing-masing
kelompok
13) Guru mendemonstrasikan gelas berisi air yang diberi
lubang dengan variasi ketinggian sebagai percoban awal
14) Siswa diminta mengamati demonstrasi dengan teliti
15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah
dan menyusun hipotesis secara berkelompok
16) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam
melakukan percobaan pengujian
e. Elaborasi
6) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai hasil
percobaan pengujian
7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
8) Guru memberi kesempatan pada masing-masing
kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data
9) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat
cair dan mendiskusikan prinsip bejana berhubungan
dan hukum Pascal
f. Konfirmasi
2) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil
percobaan
3) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
materi yang belum dipahami
4) Guru bersama siswa menyimpulkan materi tekanan zat
cair berdasarkan hasil percobaan dan diskusi
65
menit
rasa ingin
tahu
komunikatif
komunikatif
rasa ingin
tahu
3
Penutup
4. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
5. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah
dipelajari
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
89
Pertemuan Ketiga
No Kegiatan Pembelajaran Waktu Nilai
Karakter
1
Pendahuluan
c. Motivasi dan apersepsi
Pernahkah kalian membuat perahu dari kertas? Mengapa
perahu tersebut dapat terapung di air?
d. Prasyarat Pengetahuan
Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat, zat cair
dan massa jenis
5 menit
rasa ingin
tahu
2
Kegiatan Inti
c. Eksplorasi
9) Siswa memposisikan diri sesuai kelompoknya
10) Guru melakukan demonstrasi dengan menaruh plastisin
berbentuk bola dan berbentuk mangkuk.
11) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
pendapat mengenai demonstrasi tersebut
12) Guru membagikan LKS 0.3. pada masing-masing
kelompok
13) Guru melakukan percobaan awal dengan meletakkan
kotak berisi koin di dalam air
14) Siswa mengamati percobaan awal dengan teliti
15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan
menyusun hipotesis secara berkelompok
16) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam
melakukan percobaan pengujian
d. Elaborasi
6) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai dengan hasil
percobaan yang telah dilakukan
7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
8) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk mengemukakan hasil analisis data
9) Guru membimbing siswa menyusun konsep hukum
65
menit
disiplin
komunikatif
rasa ingin
tahu
komunikatif
90
Archimedes dan penerapannya
d. Konfirmasi
2) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan.
4) Siswa diberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada
materi yang belum dipahami
5) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan
hasil percobaan dan diskusi
komunikatif
rasa ingin
tahu
3
Penutup
d. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan
kinerja baik
e. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah
dipelajari
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya
10
menit
XVIII. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Hasil belajar diukur menggunakan metode tes dan non tes, yaitu:
3. Soal pilihan ganda (untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap
materi tekanan zat padat dan zat cair)
4. Lembar observasi (untuk mengetahui perkembangan karakter siswa saat
pembelajaran melalui aktivitas siswa)
Ungaran, Februari 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah
Peneliti
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd Dian Bestari
NIP 195304111983031001 NIM 4201409103
91
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
TEKANAN ZAT PADAT
Tujuan:
1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya
melalui percobaan sederhana
2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat melalui
diskusi kelompok
No Kegiatan Karakter
1 PERCOBAAN AWAL
rasa ingin
tahu,
komunikatif
Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku pada jelly.
Setelah mengamati demonstrasi, mana yang lebih mudah menancap,
bagian paku yang runcing atau tumpul? (runcing) mengapa paku bagian
runcing lebih dalam menancap daripada bagian tumpul?(tekanan besar)
Diskusikan dengan kelompok kalian!
Jawab:………………………………………………………………….......
2 RUMUSAN MASALAH
komunikatif Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara
berkelompok!
(Apa hubungan antara tekanan, gaya, dan luas penampang?)
(Apa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan?)
Jawab:....................................................................................................
3 DUGAAN SEMENTARA
komunikatif Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk menyusun
hipotesis untuk untuk menjawab rumusan masalah tersebut secara
berkelompok !
(P sebanding dengan F, P berbanding terbalik dengan A)
(Gaya tekan dan luas bidang tekan)
NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………………
Lampiran 4
92
Jawab:....................................................................................................
4 PERCOBAAN PENGUJIAN
rasa ingin
tahu 1. Ketika kalian meletakkan 1 buku di atas paku (posisi runcing berada di
bawah), apakah ada bagian paku yang tertancap pada plastisin?
2. Bagaimana jika kalian meletakkan 2 buah buku dan 3 buah buku di atas
plastisin? Apakah kedalaman paku yang tertancap berbeda?
3. Bandingkan kedalaman paku yang tertancap ketika diberi 1 buku, 2
buku, dan 3 buku!
4. Cobalah kalian ulangi langkah di atas dengan membalik posisi paku,
bagian tumpul berada di bawah. Apakah kedalaman paku yang
tertancap sama? Diskusikan dengan anggota kelompok!
5. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah ini!
5 HASIL PERCOBAAN
5 PENYUSUNAN KONSEP
rasa ingin
tahu
1. Menurut kalian, mana yang memiliki luas penampang lebih besar?
Bagian paku yang runcing atau yang tumpul? (tumpul)
2. Untuk jumlah beban yang sama, mana yang menancap lebih dalam,
bagian paku yang runcing atau yang tumpul? (runcing)
3. Dalamnya paku yang tertancap, menunjukkan adanya (tekanan) pada
plastisin.
4. Dari pertanyaan no.3, semakin luas penampang paku maka tekanan
yang dihasilkan semakin (kecil) . Sehingga tekanan (sebanding/
berbanding terbalik)*) dengan luas penampang. (berbanding terbalik)
5. Jika jumlah beban di atas paku bertambah, maka gaya tekan semakin
93
(besar)
6. Untuk posisi paku yang sama, lebih dalam mana paku yang menancap
ketika diberi satu buku atau tiga buku? (tiga buku)
7. Jika tekanan dilambangkan dengan (P), maka P (sebanding/berbanding
terbalik)*)
(sebanding) dengan gaya tekan (F) dan P
(sebanding/berbanding terbalik)*) (berbanding terbalik) dengan A,
sehingga persamaan matematis untuk tekanan adalah
=
8. Satuan untuk luas penampang dalam SI adalah (m2) sedangkan satuan
gaya tekan dalam SI adalah (N) maka satuan tekanan yaitu (N/m2)
9. Jadi, setelah melakukan eksperimen ini, coba diskusikanlah dengan
anggota kelompok definisi tekanan dengan kalimat kalian sendiri!
(Tekanan adalah gaya per satuan luas bidang tekan)
*) pilih salah satu
6 KESIMPULAN
komunikatif Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan? Kemukakan
hasilnya di depan kelas!
Kesimpulan: (tekanan sebanding dengan gaya tekan dan luas bidang
tekan, tekanan dipengaruhi oleh gaya tekan dan luas bidang tekan,
satuan tekanan N/m2
atau Pascal)
P
F
A
94
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
TEKANAN ZAT CAIR
Tujuan:
1. Siswa dapat mengetahui hubungan tekanan pada zat cair dengan massa jenis
dan ketinggian melalui percobaan
2. Siswa dapat menyebutkan manfaat penerapan prinsip tekanan zat cair dalam
kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok
No Kegiatan Karakter
1 PERCOBAAN AWAL
rasa ingin
tahu,
komunikatif
Guru melakukan demonstrasi dengan menunjukkan botol berisi air
yang diberi 3 lubang dengan jarak berbeda.
Setelah mengamati demonstrasi, apakah jarak air yang memancar
dari ketiga lubang sama? (tidak) Lubang mana yang memiliki
jarak pancar paling jauh? (paling bawah) Mengapa demikian?
(karena tekanan besar) Kemukakan pendapat kalian!
Jawab:……………………………………………………………
2 RUMUSAN MASALAH
komunikatif Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara
berkelompok!
Jawab:................................................................................................
(Mengapa air memancar paling jauh pada lubang paling bawah?)
(Faktor apa saja yang mempengaruhi jarak pancar air?)
3 DUGAAN SEMENTARA
komunikatif Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk
menyusun hipotesis untuk untuk menjawab rumusan masalah
tersebut secara berkelompok!
Jawab:................................................................................................
(Tekanan zat cair paling besar)
NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………………
95
(Massa jenis zat cair, kedalaman zat cair, dan percepatan
gravitasi)
4 PERCOBAAN PENGUJIAN
rasa ingin
tahu 6. Cobalah kalian buka semua sumbat yang berada pada dinding
botol yang berisi air!
7. Dengan mengamati air yang keluar, apakah jarak pancaran air
sama?
8. Bandingkan jarak pancar air dari masing-masing lubang dengan
mengukur jarak antara titik jatuhnya air dengan dinding gelas!
9. Dengan langkah yang sama, coba lakukan percobaan pada gelas
yang berisi minyak goreng!
10. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah
ini!
5 HASIL PERCOBAAN
Gambarkan hasil percobaan dan tuliskan hasil percobaan
pengujian kalian pada tabel di bawah ini !
5 PENYUSUNAN KONSEP
rasa ingin
tahu
1. Pada percobaan yang telah lakukan, lubang mana yang memiliki
jarak pancar terjauh pada masing-masing gelas? (lubang C)
2. Lubang pertama memiliki jarak pancar (lebih pendek) dari
lubang kedua, maka tekanan pada lubang pertama (lebih kecil)
dari lubang kedua dan seterusnya.
Jadi semakin dalam lubang, tekanannya (semakin besar).
3. Dari pertanyaan no.3, tekanan zat cair (sebanding/berbanding
terbalik)*) (sebanding) dengan tinggi zat cair tersebut.
96
4. Mana yang memiliki massa jenis lebih besar, air atau minyak
goreng? (air)
5. Dari kedua botol dengan kedalaman lubang sama, jarak pancar
air (lebih panjang/ lebih pendek)*) (lebih panjang) dari jarak
pancar minyak goreng. Jadi semakin besar massa jenis,
tekanannya (semakin besar).
6. Dari pertanyaan no.5, tekanan zat cair (sebanding/berbanding
terbalik)*) (sebanding) dengan massa jenis zat cair tersebut.
7. Berdasarkan analisis di atas, makan tekanan pada zat cair dapat
ditulis dalam persamaan matematis yaitu:
= × ×
8. Satuan SI untuk kedalaman adalah (m), massa jenis adalah
(kg/m3), dan percepatan gravitasi adalah (m/s
2) . Maka, satuan
untuk tekanan zat cair yaitu
(kg/ms2 atau Pascal)
*) pilih salah satu
6 KESIMPULAN
komunikatif Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan?
Kemukakan hasil kalian di depan kelas!
Kesimpulan:
…………………………………………………………………
(Tekanan zat cair sebanding dengan kedalaman zat cair, massa
jenis zat cair, dan percepatan gravitasi)
ρ h g P
97
LEMBAR KEGIATAN SISWA
PERCOBAAN GAYA APUNG
Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja kapal laut berkaitan dengan gaya apung
2. Memahami hukum Archimedes melalui percobaan gaya apung
No Kegiatan
1 PERCOBAAN AWAL
Guru melakukan percobaan awal dengan menaruh koin pada mika yang
diletakkan di atas gelas yang berisi air.
Setelah mengamati demonstrasi, apa yang terjadi pada koin tersebut? Mengapa
koin yang diletakkan pada mika tidak jatuh? Kemukakan pendapat kalian!
Jawab:…………………………………………………………………....................
(karena koin mendapat gaya angkat ke atas)
2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara berkelompok!
Jawab:........................................................................................................................
(Mengapa benda yang diletakkan di atas mika tidak jatuh?)
3 DUGAAN SEMENTARA
Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk menyusun hipotesis
untuk untuk menjawab rumusan masalah tersebut !
Jawab:........................................................................................................................
(Adanya gaya apung atau gaya angkat ke atas)
4 PERCOBAAN PENGUJIAN
NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………………
98
1. Buatlah wadah menyerupai kotak tanpa tutup!
2. Diskusikan dengan kelompok kalian, apakah yang terjadi ketika kalian
meletakkan 5 paku dalam kotak kemudian dimasukkan dalam gelas yang berisi
air?
3. Bandingkan, jika 5 paku yang lain dibungkus dengan kertas minyak kemudian
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Bagaimana posisi paku yang
berada di dalam gelas?
4. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah ini!
5 HASIL PERCOBAAN
5 PENYUSUNAN KONSEP
1. Dari hasil eksperimen, mana yang memiliki luas penampang lebih besar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
(kertas yang berbentuk kubus)
2. Apa yang terjadi pada kertas minyak yang berbentuk kubus? Mengapa
demikian?
Jawab:…………………………………………………………………………
(kertas yang berbentuk kubus terapung karena mendapat gaya angkat ke atas
lebih besar dibandingkan dengan kertas yang benrbentuk gumpalan)
3. Apa kaitannya luas penampang benda dengan gaya apung air pada eksperimen
di atas?
Jawab:…………………………………………………………………………
(semakin luas penampang benda maka gaya apung yang diterima benda
semakin besar)
4. Besarnya gaya apung……….(sama) dengan berat zat cair yang dipindahkan
99
oleh benda tersebut.
5. Jika gaya apung dilambangkan FA dan gaya berat wf, maka FA ......(=) wf.
6. Dari jawaban pertanyaan di atas, mengapa kapal laut bisa mengapung di atas
air meski membawa beban yang besar? Diskusikan jawaban tersebut secara
berkelompok!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
(karena kapal laut memiliki ruang udara sehingga massa jenisnya lebih kecil
dari massa jenis air)
6 KESIMPULAN
Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan? Kemukakan hasil kalian
di depan kelas !
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………
(benda yang memiliki luas penampang lebih besar akan mendapat gaya angkat
ke atas lebih besar)
(besarnya gaya angkat sama dengan berat zat cair yang didesak oleh benda)
100
DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA
NO. NAMA SISWA KODE
1 AMELIA ANENG LUKITOSARI UC-01
2 AMRINA RIDA HAPSARI UC-02
3 ANANDA SELVI FEBRIYANI UC-03
4 ANDIKA NUGROHO UC-04
5 ARIEF FAJAR NURCHOLIS UC-05
6 BAGAS PUTRA ARDIANTO UC-06
7 BAYU PAMUNGKAS UC-07
8 CAHYA AMALIA PRAMESTI UC-08
9 DWI INDAH SARI UC-09
10 ERI DIANTARA UC-10
11 ERVITA DWI OKTAVIANI UC-11
12 HUSNU ULYA AMALI UC-12
13 ISMA AYU WULANDARI UC-13
14 MONICA ANGGIANI HUTABARAT UC-14
15 MUHAMMAD ADRIZA ARADHEA P. UC-15
16 NOVIA PALUPI ANGGRAINI UC-16
17 NOVITA WIDYAWATI UC-17
18 NURALIEFIA RISTI HARIYONO UC-18
19 OKTAVIA HARTATI UC-19
20 PENI TRI NINGSIH UC-20
21 RICKY TISNA MAHENDRA UC-21
22 RIZKY ARLY CHRISMANO UC-22
23 SHAFARETHA FAIQURRASYID B. UC-23
24 SUKRON DWI PRAYOGA UC-24
25 YUDHEA KURNIASANDY UC-25
26 YUDHO ADITIYA DHARMA UC-26
Lampiran 5
101
No. Indikator
Nomor Soal
C1
(ingatan)
C2
(pemahaman)
C3
(aplikasi)
C4
(analisis)
1.
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan,
dan luas daerah yang dikenai gaya melalui
percobaan sederhana
2 1,3,4,7 9,11,15,16 10
2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan pada zat padat 5 6,12 8,13,17 -
3. Menemukan hubungan antara tekanan, massa
jenis, dan kedalaman zat cair 14,18,20 19,21,26 22 23,28
4. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan
hukum Pascal 24,25,27,30,45 33,34,36 31,35,37,38 -
5. Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui
percobaan sederhana 46,50 40,43 32,41 29
6. Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari 48,49,39 42 44 47
97
Lam
piran
6
102
1. D
2. B
3. D
4. B
5. A
6. C
7. A
8. B
9. B
10. D
11. A
12. C
13. B
14. A
15. B
16. C
17. B
18. D
19. B
20. B
21. C
22. C
23. B
24. C
25. A
26. B
27. D
28. A
29. B
30. C
31. C
32. C
33. A
34. D
35. A
36. C
37. C
38. D
39. B
40. C
41. D
42. B
43. C
44. B
45. B
46. A
47. C
48. C
49. B
50. A
Lampiran 7
Lampiran 7
103
SOAL UJI COBA
MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VIII/ 2(dua)
Hari/ Tanggal : ………………………...
Waktu : 50 menit
Petunjuk:
a. Berdoalah sebelum mengerjakan.
b. Bacalah soal dengan seksama, pahami, dan jawab di lembar yang telah
disediakan sesuai dengan perintahnya.
c. Jujurlah pada diri sendiri dan jangan tergoda dengan jawaban teman.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda
silang (×) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban yang tersedia!
1. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang tekanan, kecuali....
a. perbandingan gaya tekan dengan luas bidang tekan
b. makin besar luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan
c. makin kecil luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan
d. 1 Pa = 1 N/m3
3. Tekanan adalah….
a. hasil kali antara gaya tekan dengan luas bidang tekan
b. hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan
c. penjumlahan antara gaya tekan dengan luas bidang tekan
d. pengurangan antara gaya tekan dengan luas bidang tekan
4. Di bawah ini, yang bukan merupakan satuan dari tekanan adalah….
a. N/m2 c. Bar
b. Pascal d. mmAg
5. Hubungan antara gaya tekan (F), luas penampang (A) dan besarnya tekanan
(P) adalah….
a. P = F.A c. A = F/P
b. P = F/A d. P = A/F
6. Cara untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah…
a. memperbesar gaya dan memperkecil luas penampangnya
b. memperkecil gaya dan memperbesar luas penampangnya
c. memperkecil gaya dan memperkecil luas penampangnya
d. memperbesar gaya dan memperbesar luas penampangnya
Lampiran 8
104
7. Perhatikan gambar! Jika keempat benda mempunyai massa yang sama, bentuk
benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah….
a. c.
b. d.
8. Sebuah benda beratnya 5000 N berada di atas lantai yang luasnya 0,2 m2.
Tekanan yang dilakukan benda tersebut pada lantai adalah..
a. 10.000 Pa c. 100.000 Pa
b. 25.000 Pa d. 250.000 Pa
9. Sebuah benda berukuran panjang 10 m, lebar 6 m, dan tinggi 0,5 m diletakkan
di atas lantai. Apabila berat benda tersebut 3000 N, maka tekanan yang
dialami lantai adalah…..
a. 25 N/m2 c. 75 N/m
2
b. 50 N/m2 d. 100 N/m
2
10. Dalam SI, satuan tekanan adalah….
a. N/m2 c. kg/m
3
b. Nm2 d. kgm
3
11. Lantai suatu arena pertunjukkan dirancang untuk tekanan maksimum 3 x 106
N/m2 tanpa merusak.
(1) Wanita berbobot 700 N berdiri di atas satu tumit sepatunya yang
berpenampang 10-4
m2
(2) Seekor gajah dengan bobot 200 kN berdiri di atas satu kakinya yang
luasnya 0,1 m2
(3) Peti kemas berbobot 100 kN dengan luas alas 50 m2 diletakkan di atas
lantai
Pernyataan di atas yang membuat lantai rusak adalah...
a. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3) d. (1) saja
12. Perhatikan gambar berikut!
105
Tekanannya yang ditimbulkan benda pada lantai adalah.... ( g= 10 m/s
2)
a. 40 N/m2 c. 4.000 N/m
2
b. 400 N/m2 d. 40.000 N/m
2
13. Penggunaan pisau untuk memotong atau mengiris berkaitan dengan konsep
gaya dan tekanan. Pisau yang tajam lebih mudah digunakan untuk memotong
atau mengiris, sebab….
a. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tumpul memerlukan gaya
yang lebih kecil
b. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tajam memerlukan gaya
yang lebih besar
c. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tajam menghasilkan tekanan
yang lebih besar
d. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tumpul menghasilkan tekanan
yang lebih besar
14. Sebuah silinder terletak di atas lantai seperti pada gambar. Jari-jari silinder
0,07 m dan tingginya 0,30 m. Jika berat silinder 15,4 N, besar tekanan silinder
terhadap lantai adalah…
a. 100 N/m
2 c. 10.000 N/m
2
b. 1.000 N/m2
d. 100.000 N/m2
15. Pada gambar di bawah ini, tekanan yang paling besar adalah pada titik….
a. D
b. C
c. B
d. A
16. Tekanan yang dialami lantai seluas 4 m2, jika diberi beban seberat 5000 N
adalah..
106
a. 2000 N/m2 c. 1000 N/m
2
b. 1250 N/m2 d. 500 N/m
2
17. Sebuah balok besi yang beratnya 5.000 N memiliki luas alas 2 m2. Tekanan
yang ditimbulkan oleh balok besi tersebut terhadap lantai adalah….
a. 10.000 N/m2 c. 2.500 N/m
2
b. 1.000 N/m2
d. 0,001 N/m2
18. Sebuah gaya sebesar 900 N menghasilkan tekanan sebesar 45 Pa. Luas tempat
gaya tersebut bekerja adalah....
a. 200 m2 c. 2 m
2
b. 20 m2 d. 0,2 m
2
19. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan dalam
zat cair, kecuali....
a. makin dalam makin besar tekanannya
b. tidak bergantung pada bentuk wadah
c. bergantung pada percepatan gravitasi
d. tidak bergantung pada massa jenis zat cair
20. Kran air akan memancarkan air dengan deras apabila lokasi tempat
penampungan airnya…
a. sama tingginya dengan kran
b. lebih tinggi dari kran
c. lebih rendah dari kran
d. berubah-ubah
21. Sebuah tabung diisi penuh dengan air. Jika tabung diberi 3 lubang, gambar
yang benar adalah….
a. c.
b. d.
22. Perhatikan gambar!
Hubungan tekanan P yang benar di
titik-titik pada dasar bejana adalah ....
a. P di A > P di B > P di C
b. P di A < P di B < P di C
c. P di A = P di B = P di C
d. P di A > P di B = P di C
10 cm
10 cm
A B C
10 cm bensin
107
23. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada
kedalaman 6 m di bawah permukaan air adalah…( g = 10 m/s2 dan ρair = 1000
kg/m3)
a. 10.000 Pa c. 60.000 N
b. 30.000 Pa d. 120.000 N
24. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air ternyata P mengapung, Q melayang
dan R tenggelam. Jika ketiganya mempunyai volume yang sama, maka
berarti....
a. besar gaya apung yang dialami P lebih kecil dari gaya beratnya
b. besarnya gaya apung yang dialami Q sama dengan gaya beratnya
c. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami Q
d. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami R
25. Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair
itu sama besar. Pernyataan tersebut dikenal sebagai ....
a. Hukum Boyle c. Hukum Pascal
b. Hukum Archimedes d. Hukum Newton
26. Berikut yang bekerja berdasarkan hukum Pascal adalah...
a. b. c. d.
27. Berikut ini pernyataan yang benar tentang pengaruh kedalaman pada tekanan
hidrostatis adalah....
a. jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair
tersebut bertambah
b. jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair
tersebut berkurang
c. jika kedalaman zat cair bertambah maka tekanan hidrostatis zat cair
tersebut berkurang
d. tekanan hidrostatis tidak dipegaruhi oleh kedalaman zat cair
28. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip bejana berhubungan
adalah....
a. c.
b. d.
108
29. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar bejana berisi air yang diberi sumbat lubangnya.
1. Tekanan dalam zat cair sama besar pada kedalaman yang sama
2. Semakin dalam dari permukaan air, tekanan semakin kecil
3. Tekanan dalam zat cair bergantung pada massa jenis zat cair, percepatan
gravitasi dan kedalaman
4. Tekanan dalam zat cair berbeda untuk kedalaman yang sama
5. Semakin dalam dari permukaan air, tekanan dalam zat cair semakin besar
6. Tekanan dalam zat cair bergantung pada massa jenis, gravitasi dan bentuk
wadah
Dari pernyataan di atas yang menunjukkan sifat dari tekanan di dalam zat cair
adalah…
a. 1,3, dan 5 c. 4,5, dan 6
b. 1,2, dan 3 d. 2,4, dan 6
30. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
i. Gaya tekan ke atas yang bekerja pada sebuah benda yang dimasukkan
dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
ii. Gaya tekan ke atas selalu searah dengan berat benda.
iii. Ketika benda tenggelam gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda.
iv. Ketika benda tenggelam gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda.
Dari pernyataan di atas yang sesuai dengan hukum Archimedes adalah…
a. i dan ii c. ii dan iii
b. i dan iii d. i dan iv
31. Apabila bejana berhubungan diisi zat cair sejenis dan dalam keadaan
seimbang (diam) tinggi permukaan zat cair pada setiap bejana adalah…
a. tidak sama c. sama
b. mengikuti dari perlakuan air d. berubah-ubah
32. Diagram berikut memperlihatkan sebuah pipa U berisi dua jenis zat cair yang
tidak bercampur, yaitu raksa (massa jenis 13,6 g/cm3) dan zat cair lain. Massa
jenis zat cair lain tersebut adalah ....
a. 9,43 g/cm3
b. 2,65 g/cm3
c. 1,94 g/cm3
d. 0,97 g/cm3
109
33. Gaya ke atas yang dialami benda yang volumenya 20 cm3 tercelup dalam
minyak yang berat jenisnya 8000 N/m3, adalah…
a. 0,016 N c. 1,60 N
b. 0,16 N d. 16,0 N
34. Pemanfaatan alat-alat yang menggunakan prinsip bejana berhubungan
adalah…
a. teko air dan waterpass c. teko air dan kapal
b. bendungan dan jembatan poton d. kapal dan
bendungan
35. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika…
a. bentuk bejana berbeda
b. jumlah bejana lebih dari dua
c. luas penampang bejana tidak sama
d. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil
36. Sebuah dongkrak hidrolik dengan skema seperti pada gambar.
Dari data yang tertera pada gambar, kita dapat memperoleh gaya F2 sebesar
a. 20 N c. 40 N
b. 25 N d. 75 N
37. Alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal adalah….
a. balon udara c. alat pengangkat
mobil
b. galangan kapal d. kapal selam
38. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air
yang massa jenisnya 1 g/cm3
dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B
berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Tinggi minyak dalam bejana
agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama adalah....
a. 8 cm c. 25 cm
b. 16 cm d. 32 cm
110
39. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki piston dengan diameter 10 cm dan 50 cm.
Jika dongkrak tersebut digunakan untuk mengangkat beban seberat 5.000 N,
gaya tekan yang harus diberikan adalah…
a. 5.000 N c. 250 N
b. 500 N d. 200 N
40. Para penyelam tradisional yang menyelam di lautan banyak terganggu
pendengarannya. Hal ini disebabkan karena....
a. tekanan udara di dalam air c. gaya angkat air
b. tekanan hidrostatis air d. tekanan atmosfer
41. Supaya benda dapat melayang dalam zat cair maka syaratnya adalah…
a. massa jenis benda tersebut harus lebih besar daripada massa jenis zat cair
b. berat benda lebih kecil daripada gaya ke atas
c. massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair
d. volume benda sama dengan volume zat cair yang didesak benda tersebut
42. Sebuah batu volumenya 0,5 m3 tercelup seluruhnya ke dalam zat cair yang
massa jenisnya 1.500 kg/m3. Jika percepatan gravitasi 10 m/s
2, maka batu
akan mendapat gaya ke atas sebesar....
a. 1.500 N c. 4.500 N
b. 3.000 N d. 7.500 N
43. Mengangkat sebuah batu di dalam air terasa lebih ringan daripada di udara,
sebab....
a. massa batu berkurang
b. ada gaya ke atas pada batu oleh air
c. massa jenis batu berkurang
d. gaya gravitasi terhadap batu berkurang
44. Perhatikan gambar!
Kedudukan sebuah telur dalam air garam
berada pada posisi nomor 2. Hal ini
disebabkan berat telur….
a. lebih kecil daripada gaya ke atas
b. lebih besar daripada gaya ke atas
c. sama dengan gaya tekan ke atas
d. sebih besar daripada gaya berat
45. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 55 N. Setelah di timbang di dalam
air beratnya menjadi 35 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar....
a. 10 N c. 45 N
b. 20 N d. 90 N
1
2
3
111
46. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan…
a. ke satu arah sama besar
b. ke segala arah sama besar
c. ke satu arah dengan besar yang berbeda
d. ke segala arah dengan besar yang berbeda
47. Empat buah benda memiliki massa dan volum yang sama dicelupkan ke dalam
zat cair yang berbeda seperti pada gambar. Zat cair dalam bejana yang
memiliki berat jenis paling besar adalah.....
a. c.
b. d.
48. Kapal selam dilengkapi dengan tangki pengapung. Apabila tangki ini kosong,
kapal terapung di atas permukaan air. Agar kapal dapat menyelam, kapal
mengisi tangki pengapung dengan air. Semakin banyak tangki terisi air,
semakin dalam kapal menyelam. Untuk kembali ke permukaan, kapal
mengosongkan kembali tangki dengan memompakan udara supaya masuk ke
dalamnya. Dengan demikian air keluar dari tangki itu. Naik turunnya kapal
selam tersebut disebabkan oleh…
a. gesekan antara kapal selam dengan air
b. kecepatan kapal selam
c. gaya tekan ke atas
d. bentuk kapal selam
49. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes
adalah....
a. pompa sepeda
b. teko air
c. kapal selam
d. rem hidrolik
50. Besarnya gaya apung sama dengan….
a. berat zat cair yang didesak oleh benda
b. berat benda yang dicelupkan
c. berat benda di dalam zat cair
d. berat zat cair dalam bejana
112
Lampiran 9
113
114
115
No. Indikator
Nomor Soal
C1
(ingatan)
C2
(pemahaman)
C3
(aplikasi)
C4
(analisis)
1.
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan,
dan luas daerah yang dikenai gaya melalui
percobaan sederhana
2 1 6 5
2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan pada zat padat 3 4 8 -
3. Menemukan hubungan antara tekanan, massa
jenis, dan kedalaman zat cair 7,9,14 10,11 12 -
4. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan
hukum Pascal 15 18,20 16,19,21 -
5. Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui
percobaan sederhana 25 23 17 -
6. Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari 24 13 22 -
Lam
piran
10
116
KUNCI JAWABAN
SOAL PRETEST DAN POSSTEST
MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
1. D 11. D 21. D
2. B 12. C 22. B
3. A 13. B 23. B
4. C 14. C 24. C
5. D 15. D 25. A
6. A 16. C
7. A 17. C
8. B 18. D
9. D 19. C
10. B 20. A
110
Lampiran 11
117
SOAL PRETEST DAN POSSTEST
MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VIII/ 2(dua)
Waktu : 60 menit
Petunjuk:
a. Berdoalah sebelum mengerjakan.
b. Bacalah soal dengan seksama, pahami, dan jawab di lembar yang telah
disediakan sesuai dengan perintahnya.
c. Jujurlah pada diri sendiri dan jangan tergoda dengan jawaban teman.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda
silang (×) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban yang tersedia!
1. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang tekanan, kecuali....
a. perbandingan gaya tekan dengan luas bidang tekan
b. makin besar luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan
c. makin kecil luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan
d. 1 Pa = 1 N/m3
2. Dalam SI, satuan tekanan adalah….
a. Nm2 c. kg/m
2s
2
b. N/m2 d. kgm
2s
2
3. Cara untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah….
a. memperbesar gaya dan memperkecil luas penampangnya
b. memperkecil gaya dan memperbesar luas penampangnya
c. memperkecil gaya dan memperkecil luas penampangnya
d. memperbesar gaya dan memperbesar luas penampangnya
4. Perhatikan gambar! Jika keempat benda mempunyai massa yang sama, bentuk
benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah….
c. c.
d. d.
5. Lantai suatu arena pertunjukkan dirancang untuk tekanan maksimum 3 x 106
N/m2 tanpa merusak.
Lampiran 12
118
(4) Wanita berbobot 700 N berdiri di atas satu tumit sepatunya yang
berpenampang 10-4
m2
(5) Seekor gajah dengan bobot 200 kN berdiri di atas satu kakinya yang
luasnya 0,1 m2
(6) Peti kemas berbobot 100 kN dengan luas alas 50 m2 diletakkan di atas
lantai
Pernyataan di atas yang membuat lantai rusak adalah....
a. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3) d. (1) saja
6. Perhatikan gambar berikut!
Tekanan yang ditimbulkan benda pada lantai adalah.... ( g= 10 m/s
2)
a. 40 N/m2 c. 4.000 N/m
2
b. 400 N/m2 d. 40.000 N/m
2
7. Pada gambar di bawah ini, tekanan yang paling besar adalah pada titik….
e. D
f. C
g. B
h. A
8. Sebuah gaya sebesar 900 N menghasilkan tekanan sebesar 45 Pa. Luas tempat
gaya tersebut bekerja adalah....
a. 200 m2 c. 2 m
2
b. 20 m2 d. 0,2 m
2
9. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan dalam
zat cair, kecuali....
a. makin dalam makin besar tekanannya
b. tidak bergantung pada bentuk wadah
c. bergantung pada percepatan gravitasi
d. tidak bergantung pada massa jenis zat cair
119
10. Kran air akan memancarkan air dengan deras apabila lokasi tempat
penampungan airnya….
a. sama tingginya dengan kran
b. lebih tinggi dari kran
c. lebih rendah dari kran
d. berubah-ubah
11. Perhatikan gambar!
Hubungan tekanan P yang benar di
titik-titik pada dasar bejana adalah....
e. P di A > P di B > P di C
f. P di A < P di B < P di C
g. P di A > P di B = P di C
h. P di A = P di B = P di C
12. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada
kedalaman 6 m di bawah permukaan air adalah…. ( g = 10 m/s2 dan ρair =
1000 kg/m3)
a. 10.000 Pa c. 60.000 Pa
b. 30.000 Pa d. 120.000 Pa
13. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air ternyata P mengapung, Q melayang
dan R tenggelam. Jika ketiganya mempunyai volume yang sama, maka
berarti....
a. besar gaya apung yang dialami P lebih kecil dari gaya beratnya
b. besarnya gaya apung yang dialami Q sama dengan gaya beratnya
c. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami Q
d. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami R
14. Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair
itu sama besar. Pernyataan tersebut dikenal sebagai....
a. Hukum Boyle c. Hukum Pascal
b. Hukum Archimedes d. Hukum Newton
15. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip bejana berhubungan
adalah....
c. c.
d. d.
10 cm
10 cm
A B C
10 cm bensin
120
16. Diagram berikut memperlihatkan sebuah pipa U berisi dua jenis zat cair yang
tidak bercampur, yaitu raksa (massa jenis 13,6 g/cm3) dan zat cair lain. Massa
jenis zat cair lain tersebut adalah....
a. 9,43 g/cm3
b. 2,65 g/cm3
c. 1,94 g/cm3
d. 0,97 g/cm3
17. Gaya ke atas yang dialami benda yang volumenya 20 cm3 tercelup dalam
minyak yang berat jenisnya 8000 N/m3, adalah….
a. 0,016 N c. 1,60 N
b. 0,16 N d. 16,0 N
18. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika….
a. bentuk bejana berbeda
b. jumlah bejana lebih dari dua
c. luas penampang bejana tidak sama
d. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil
19. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air
yang massa jenisnya 1 g/cm3
dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B
berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Tinggi minyak dalam bejana
agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama adalah....
c. 8 cm c. 25 cm
d. 16 cm d. 32 cm
20. Pemanfaatan alat-alat yang menggunakan prinsip bejana berhubungan
adalah….
c. teko air dan waterpass c. teko air dan kapal
d. bendungan dan jembatan poton d. kapal dan
bendungan
21. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki piston dengan diameter 10 cm dan 50 cm.
Jika dongkrak tersebut digunakan untuk mengangkat beban seberat 5.000 N,
gaya tekan yang harus diberikan adalah….
c. 5.000 N c. 250 N
d. 500 N d. 200 N
22. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 55 N. Setelah di timbang di dalam
air beratnya menjadi 35 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar....
c. 10 N c. 45 N
d. 20 N d. 90 N
121
23. Kapal selam dilengkapi dengan tangki pengapung. Apabila tangki ini kosong,
kapal terapung di atas permukaan air. Agar kapal dapat menyelam, kapal
mengisi tangki pengapung dengan air. Semakin banyak tangki terisi air,
semakin dalam kapal menyelam. Untuk kembali ke permukaan, kapal
mengosongkan kembali tangki dengan memompakan udara supaya masuk ke
dalamnya. Dengan demikian air keluar dari tangki itu. Naik turunnya kapal
selam tersebut disebabkan oleh….
a. gesekan antara kapal selam dengan air
b. gaya tekan ke atas
c. kecepatan kapal selam
d. bentuk kapal selam
24. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes
adalah....
a. pompa sepeda
b. teko air
c. kapal selam
d. rem hidrolik
25. Besarnya gaya apung sama dengan….
a. berat zat cair yang didesak oleh benda
b. volume benda yang dicelupkan
c. massa benda di dalam zat cair
d. berat zat cair dalam bejana
122
KRITERIA PENILAIAN KARAKTER SISWA
A. Disiplin
No Indikator Skor Keterangan
1
Hadir di dalam
kelas/laboratorium
sebelum proses
pembelajaran dimulai
5
3
1
Hadir sebelum guru masuk dalam kelas
Hadir 1-5 menit setelah pelajaran dimulai
Hadir > 5 menit setelah pelajaran dimulai
2 Menempatkan diri pada
posisi praktikum
5
3
1
Menempatkan diri pada kelompok praktikum secara
mandiri tanpa arahan guru
Menempatkan diri pada kelompok praktikum dengan
arahan guru
Tidak menempatkan diri pada kelompok praktikum
3 Melakukan percobaan
sesuai prosedur
5
3
1
Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS
tanpa bantuan guru
Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS
dengan bantuan guru
Tidak melaksanakan percobaan sesuai prosedur
4 Menyelesaikan
percobaan tepat waktu
5
3
1
Menyelesaikan praktikum sebelum waktu praktikum
berakhir
Menyelesaikan praktikum tepat waktu praktikum
berakhir
Menyelelesaikan praktikum setelah waktu praktikum
berakhir
Skor yang diperoleh adalah =
B. Rasa ingin tahu
No Indikator Skor Keterangan
1 Antusias dalam
mengajukan pertanyaan
5
3
1
Mengajukan pertanyaan >2 kali
Mengajukan pertanyaan 1-2 kali
Tidak mengajukan pertanyaan
2 Antusias dalam mencari
jawaban pertanyaan
5
3
1
Menjawab pertanyaan >2 kali
Menjawab pertanyaan 1-2 kali
Tidak menjawab pertanyaan
Lampiran 13
123
3 Perhatian pada obyek
yang diamati
5
3
1
Melakukan pengamatan dengan serius, tidak
bercanda dengan teman
Melakukan pengamatan tetapi sering bercanda
dengan teman
Tidak melakukan pengamatan sama sekali
Skor yang diperoleh adalah =
C. Komunikatif
No Indikator Skor Keterangan
1
Mengemukakan
pendapat
5
3
1
Mengemukakan pendapat > 2 kali
Mengemukakan pendapat 1-2 kali
Tidak pernah mengemukakan pendapat
2
Berinteraksi dengan
anggota kelompok
5
3
1
Bekerjasama dengen semua anggota kelompok
Bekerjasama dengan 2-3 anggota kelompok
Tidak bekerjasama dengan anggota kelompok
3 Menjelaskan hasil
percobaan
5
3
1
Menjelaskan hasil percobaan dengan tepat, jelas
dan dapat diterima orang lain
Menjelaskan hasil percobaan dengan tepat namun
kurang jelas dan sulit dapat diterima orang lain
Tidak dapat menjelaskan hasil percobaan
Skor yang diperoleh adalah =
KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA
No Indikator Skor Keterangan
1 Menyiapkan alat dan
bahan percobaan
5
3
1
Menyiapkan alat dan bahan tanpa bantuan guru
Menyiapkan alat dan bahan dengan bantuan guru
Tidak menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan percobaan
5
3
1
Melakukan percobaan tanpa bantuan guru
Melakukan percobaan dengan bantuan guru
Tidak melakukan percobaan
3 Merapikan alat dan
bahan percobaan
5
3
1
Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan
Mengembalikan alat dan bahan tetapi tidak
merapikannya
Tidak mengembalikan maupun merapikan alat dan
bahan
Skor yang diperoleh adalah =
124
KELAS EKSPERIMEN
KELOMPOK : PERTEMUAN :
A. DISIPLIN
No. Nama Siswa Kehadiran
Memposisikan
diri
Melakukan
percobaan
Menyelesaika
n percobaan
5 3 1 5 3 1 5 3 1 5 3 1
B. RASA INGIN TAHU
No. Nama Siswa
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
Melakukan
pengamatan
5 3 1 5 3 1 5 3 1
1
2
3
4
5
C. KOMUNIKATIF
No. Nama Siswa
Mengemukakan
pendapat
Berinteraksi
dengan
anggota
kelompok
Menjelaskan
hasil
percobaan
5 3 1 5 3 1 5 3 1
1
2
3
4
Lampiran 14
125
KELAS EKSPERIMEN
KELOMPOK : PERTEMUAN :
ASPEK PSIKOMOTORIK
No. Nama Siswa
Menyiapkan
alat dan
bahan
Melakukan
percobaan
Merapikan
alat dan
bahan
5 3 1 5 3 1 5 3 1
1
2
3
4
5
Ungaran, Februari 2013
Observer
………………………
NIM
126
DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
NO. NAMA SISWA KODE
1 ABDURROHMAN WAKHID E-01
2 AMIRA HEVATASHA E-02
3 ANGGARA SULISTYO E-03
4 ANISSA WIDYAWATI E-04
5 ANITA HERAWATI E-05
6 ARFIAN BAYU PRASETYO E-06
7 ARYA SETYA NUGRAHA E-07
8 DEVAN FADZILA HARI M. P. E-09
9 DEVI SAPTANINGRUM E-10
10 EKO BAGUS SAPUTRA E-11
11 ELLOK CAHYA AULIYAA E-12
12 FEBRIANA INTAN SAPUTRI E-13
13 FELLICIA KARENINA K. J. E-14
14 JAM'AN YUNANTONO E-15
15 LITA LAHITA E-17
16 MACHFUD AMANULLAH E-18
17 MAHAYU PANGESTUTI E-19
18 MIFTAKHUL HUDHA E-20
19 MUHAMAD FARID JAWAHIR E-21
20 NOVALIYA PUTRI ADITIANI E-22
21 RATIH PRATIWI FEBRI P. E-23
22 RIKI ANDREYAN E-24
23 RIZKA CHUSNUL MUNA E-25
24 ROMANTIKA RIZKIKA M. E-26
25 SELVIA LISA ANGGRAENI E-27
26 TONY ADAM ARDIANTO E-28
27 UNAYILA PUTRI MAULUTRIA E-29
28 WARDA ALAWIYAH E-30
29 YOKHANAN EURIKO K. P. E-31
30 YUSUF NUR MA'RUFIN E-32
Lampiran 15
127
DAFTAR SISWA KELAS KONTROL
NO. NAMA SISWA KODE
1 ADITIATAMA EZHRA PAKSI K-01
2 AGUS SULISTIYONO K-02
3 AIRLANGGA RAVI WIBOWO K-03
4 ALIEF TRI OKTANDALU K-04
5 ANASTASIA DWI HARDIANITA K-05
6 ANISA PUSPANDINI K-06
7 AYU MEGA OKTAVIA K-07
8 BUDI SETIYAWAN K-08
9 DANDI SAPUTRA K-09
10 DIMAS AJI PAMBUDI K-10
11 DIYAH AYU PANGASTUTI UTOMO K-11
12 ELVIA ELVARETTA K-12
13 ISTI AZIZAH RIFIA K-13
14 JAMILAH NAFISSATUR ROHIMAH K-14
15 KHOLI PAMUNGKAS K-15
16 LOH CHU SIANG K-16
17 MUHAMAD SYAHRUL R. K-17
18 NUR AETI K-18
19 NUR IKHSANI K-19
20 OGI HANNES SAGALA K-20
21 RANI WIJAYANTI K-21
22 RENDY DWI LAKSONO K-22
23 SEKAR OKTAVIANI K-24
24 SEPTIYAN ANDRE NUGROHO K-25
25 SUWARNI K-26
26 UMAR SYARIF HIDAYATULLAH K-27
27 VIKE KARMELIA PUTRI K-28
28 WAHYU PUJI ASTUTI K-29
29 YESICHA CEVINNE RESTIVO K-30
30 ZULFA SUSANTI K-32
128
KELOMPOK 1
1. ROMANTIKA RIZKIKA M.
2. LITA LAHITA
3. KRIS WINANTO
4. JAM'AN YUNANTONO
5. ANISSA WIDYAWATI
KELOMPOK 5
1. AMIRA HEVATASHA
2. MAHAYU PANGESTUTI
3. YUSUF NUR MA'RUFIN
4. EKO BAGUS SAPUTRA
5. RIKI ANDREYAN
6. DEVI SAPTANINGRUM
KELOMPOK 2
1. SELVIA LISA A.
2. YOKHANAN EURIKO
3. RIZKA CHUSNUL M.
4. FEBRIANA INTAN S.
5. ARFIAN BAYU
KELOMPOK 4
1. MUHAMAD FARID J.
2. NOVALIYA PUTRI A.
3. UNAYILA PUTRI M.
4. DEVAN FADZILA HARI
5. BAMBANG MAHARDIKA
KELOMPOK 6
1. ELLOK CAHYA AULIYAA
2. MACHFUD A.
3. ABDURROHMAN W.
4. MIFTAKHUL HUDHA
5. ANGGARA SULISTYO
6. ANITA HERAWATI
KELOMPOK 3
1. RATIH PRATIWI FEBRI
2. WARDA ALAWIYAH
3. FELLICIA KARENINA
4. TONY ADAM A.
5. ARYA SETYA NUGRAHA
KELOMPOK PRAKTIKUM
MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
KELAS EKSPERIMEN
Lampiran 16
129
KELOMPOK 1
1. MUHAMAD SYAHRUL R.
2. SEKAR OKTAVIANI
3. SUWARNI
4. ISTI AZIZAH RIFIA
5. NUR IKHSANI
KELOMPOK 5
1. UMAR SYARIF H.
2. YESICHA CEVINNE R.
3. BUDI SETIYAWAN
4. ZULFA SUSANTI
5. YULIAN SUBAGIYA
6. DIMAS AJI PAMBUDI
KELOMPOK 6
1. WAHYU PUJI ASTUTI
2. NUR AETI
3. KHOLI PAMUNGKAS
4. RENDY DWI LAKSONO
5. ALIEF TRI OKTANDALU
6. AYU MEGA OKTAVIA
KELOMPOK 2
6. RENNO AFIANSYAH
7. DIYAH AYU P. U.
8. ADITIATAMA E. P.
9. ANISA PUSPANDINI
10. ELVIA ELVARETTA
KELOMPOK 4
1. JAMILAH NAFISSATUR R.
2. AIRLANGGA RAVI W.
3. LOH CHU SIANG
4. AGUS SULISTIYONO
5. DANDI SAPUTRA
KELOMPOK 6
7. WAHYU PUJI ASTUTI
8. NUR AETI
9. KHOLI PAMUNGKAS
10. RENDY DWI LAKSONO
11. ALIEF TRI OKTANDALU
12. AYU MEGA OKTAVIA
KELOMPOK 3
1. SEPTIYAN ANDRE N.
2. RANI WIJAYANTI
3. ANASTASIA DWI H.
4. VIKE KARMELIA PUTRI
5. OGI HANNES SAGALA
KELOMPOK PRAKTIKUM
MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
KELAS KONTROL
Lampiran 17
130
UJI HOMOGENITAS NILAI UJIAN SEMESTER GANJIL
KELAS VIII B DAN VIII C
Hipotesis Ho : 1
2 = 2
2
Ha : 12 ≠ 2
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2α (n1-1):(n2-1)
atau F hitung lebih kecil dari F tabel
Dari data diperoleh:
Sumber Variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah (s) 2270 2274
n 32 32
75.67 75.80
varians ( ) 90.49 96.92
Standar deviasi (s) 9.51 9.85
Berdasarkan rumus diatas diperoleh:
F =
96.92 = 1.07
90.49
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = 32 - 1 = 31
dk penyebut = 32 - 1 = 31
F tabel = 1.8
1.11 1.84
Karena F hitung lebih kecil dari F tabel , maka dapat disimpulkan kedua kelas
tersebut homogen.
terkecilVarians
terbesarVarians F =
Lampiran 18
131
NILAI PRETEST-POSTTEST MATERI TEKANAN
KELAS EKSPERIMEN
No. KODE
NILAI
PRETEST POSTTEST
1 E-01l 36 72
2 E-02 40 64
3 E-03 48 88
4 E-04 52 80
5 E-05 44 52
6 E-06 52 72
7 E-07 60 80
8 E-09 40 72
9 E-10 44 84
10 E-11 44 80
11 E-12 72 96
12 E-13 52 80
13 E-14 40 88
14 E-15 44 76
15 E-17 44 92
16 E-18 52 76
17 E-19 36 72
18 E-20 52 64
19 E-21 48 80
20 E-22 56 88
21 E-23 60 84
22 E-24 56 88
23 E-25 52 80
24 E-26 48 88
25 E-27 60 80
26 E-28 44 76
27 E-29 52 88
28 E-30 60 84
29 E-31 44 80
30 E-32 40 72
RATA-RATA 49.07 79.20
varians 69.44 85.41
simpangan baku 8.33 9.24
Lampiran 19
132
NILAI PRETEST-POSTTEST MATERI TEKANAN
KELAS KONTROL
No. KODE
NILAI
PRETEST POSTTEST
1 K-01 52 64
2 K-02 48 72
3 K-03 52 60
4 K-04 52 60
5 K-05 52 56
6 K-06 52 60
7 K-07 56 60
8 K-08 56 60
9 K-09 64 64
10 K-10 48 52
11 K-11 60 76
12 K-12 52 64
13 K-13 60 68
14 K-14 52 64
15 K-15 52 72
16 K-16 68 72
17 K-17 60 76
18 K-18 64 76
19 K-19 52 68
20 K-20 64 80
21 K-21 68 76
22 K-22 60 76
23 K-24 56 72
24 K-25 72 92
25 K-26 64 80
26 K-27 52 68
27 K-28 60 68
28 K-29 68 76
29 K-30 60 80
30 K-32 56 68
JUMLAH 57.73 69.33
varians 42.69 75.40
standar deviasi 6.53 8.68
Lampiran 20
133
UJI NORMALITAS PRETEST PILIHAN GANDA
KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang
digunakan:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 72
Panjang kelas = 6
Nilai minimal = 36
rata-rata (x) = 49.07
Rentang = 36
standar deviasi (s) = 8.33
Banyak Kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 30
Kelas Interval Batas
Kelas Z untuk batas
kelas
peluang
untuk z
Luas tiap
kelas
interval Ei Oi
(Oi-
Ei)²
(Oi-
Ei)²
Ei
36 - 41 35.5 -1.628 0.448 0.1302 3.905 6 4.388 1.124
42 - 47 41.5 -0.908 0.318 0.2435 7.305 7 0.093 0.013
48 - 53 47.5 -0.188 0.075 0.2772 8.316 8 0.100 0.012
54 - 59 53.5 0.532 0.203 0.1921 5.762 3 7.631 1.324
60 - 65 59.5 1.25201 0.395 0.081 2.429 2 0.184 0.076
66 - 71 65.5 1.97201 0.476 0.4757 14.27 4 105.491 7.392
99.5 6.05203 0.000
Jumlah 1.3996 41.99 30 117.887 9.94
Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk =
k-1
Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070
9.94 11.07
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi
normal
( )å=
-=
k
1i i
2ii2
E
EO
Lampiran 21
134
UJI NORMALITAS PRETEST PILIHAN GANDA
KELAS KONTROL
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 72
Panjang kelas = 4
Nilai minimal = 48
rata-rata (x) = 57.73
Rentang
= 24
standar deviasi (s) = 6.53
Banyak Kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 30
Kelas Interval Batas
Kelas Z untuk
batas kelas
peluang
untuk z
Luas tiap
kelas
interval Ei Oi
(Oi-
Ei)²
(Oi-
Ei)²
Ei
48 - 51 47.5 -1.5666 0.441 0.11142 3.34274 2 1.803 0.539
52 - 55 51.5 -0.9541 0.330 0.19634 5.89009 10 16.891 2.868
56 - 59 55.5 -0.3415 0.134 0.24046 7.21389 4 10.329 1.432
60 - 63 59.5 0.27106 0.107 0.20472 6.14164 6 0.020 0.003
64 - 67 63.5 0.88361 0.312 0.12115 3.63443 7 11.327 3.117
68 - 72 67.5 1.49617 0.433 0.0673 2.01913 1 1.039 0.514
99.5 6.39663 0.500
Jumlah 0.9414 28.2419 30 41.409 8.47
Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk= k-1
Untuk = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh ² tabel = 11.070
8.47 11.070
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
( )å=
-=
k
1i i
2ii2
E
EO
Lampiran 22
135
UJI NORMALITAS POSTTEST PILIHAN GANDA
KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai
maksimal = 96
Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 52
rata-rata (x) = 79.20
Rentang = 44
standar deviasi (s) = 9.24
Banyak Kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 30
Kelas Interval Batas
Kelas Z untuk
batas kelas
peluang
untuk z
Luas tiap
kelas
interval Ei Oi
(Oi-
Ei)²
(Oi-
Ei)²
Ei
52 - 59 51.5 -2.9978 0.499 0.01514 0.45427 1 0.298 0.656
60 - 67 59.5 -2.132 0.483 0.08621 2.58638 2 0.344 0.133
68 - 75 67.5 -1.2662 0.397 0.2417 7.25112 6 1.565 0.216
76 - 83 75.5 -0.4004 0.156 0.33475 10.0424 10 0.002 0.000
84 - 91 83.5 0.46537 0.179 0.22927 6.87802 9 4.503 0.655
92 - 98 91.5 1.33117 0.408 0.07756 2.32666 2 0.107 0.046
99.5 2.19697 0.486
Jumlah 0.98463 29.5389 30 6.818 1.71
Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk=k-
1
Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070
1.71
11.070
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi
normal
( )å=
-=
k
1i i
2ii2
E
EO
Lampiran 23
136
UJI NORMALITAS POSTTEST PILIHAN GANDA
KELAS KONTROL
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai
maksimal = 92
Panjang kelas = 7
Nilai minimal = 52
rata-rata (x) = 69.33
Rentang = 40
standar deviasi = 8.68
Banyak Kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 30
Kelas Interval Batas
Kelas Z untuk batas
kelas
peluang
untuk z
Luas tiap
kelas
interval Ei Oi
(Oi-
Ei)²
(Oi-
Ei)²
Ei
52 - 58 51.5 -2.0541 0.480 0.086 2.5827 2 0.340 0.131
59 - 65 58.5 -1.2477 0.394 0.223 6.7034 9 5.274 0.787
66 - 72 65.5 -0.4412 0.170 0.313 9.3901 9 0.152 0.016
73 - 79 72.5 0.36521 0.143 0.237 7.1043 6 1.220 0.172
80 - 86 79.5 1.17166 0.379 0.097 2.9013 3 0.010 0.003
87 - 93 86.5 1.97811 0.476 0.024 0.7111 1 0.083 0.117
99.5 3.47581 0.500
Jumlah 0.98 29.393 30 7.079 1.23
Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk = k-1
Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070
1.23
11.070
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
( )å=
-=
k
1i i
2ii2
E
EO
Lampiran 24
137
UJI KESAMAAN DUA VARIANS POSTTEST PILIHAN GANDA
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
H0 : s1
2 = s2
2
H1 : s1
2 ≠ s2
2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F <
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 2376 2080
n 30 30
x
79.20 69.33
Varians (s2) 85.41 75.40
Standart deviasi (s) 9.24 8.68
F =
75.40 = 0.88
85.41
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = 30 - 1 = 29
dk penyebut = nk -1 = 30 - 1 = 29 F tabel
= 1.86
Karena F berada
pada daerah
penerimaan Ho,
maka dapat
disimpulkan bahwa
kedua kelompok
mempunyai varians
yang sama
0.88 1.86
terkecilVarians
terbesarVarians F =
Lampiran 25
138
NILAI KOEFISIEN KORELASI
NO. NILAI
X Y X² Y² XY Eksperimen Kontrol
1 72 64 -7.20 -5.33 51.84 28.41 38.38
2 64 72 -15.2 2.67 231.04 7.13 -40.58
3 88 60 8.80 -9.33 77.44 87.05 -82.10
4 80 60 0.80 -9.33 0.64 87.05 -7.46
5 52 56 -27.2 -13.33 739.84 177.69 362.58
6 72 60 -7.20 -9.33 51.84 87.05 67.18
7 80 60 0.80 -9.33 0.64 87.05 -7.46
8 72 60 -7.20 -9.33 51.84 87.05 67.18
9 84 64 4.80 -5.33 23.04 28.41 -25.58
10 80 52 0.80 -17.33 0.64 300.33 -13.86
11 96 76 16.80 6.67 282.24 44.49 112.06
12 80 64 0.80 -5.33 0.64 28.41 -4.26
13 88 68 8.80 -1.33 77.44 1.77 -11.70
14 76 64 -3.20 -5.33 10.24 28.41 17.06
15 92 72 12.80 2.67 163.84 7.13 34.18
16 76 72 -3.20 2.67 10.24 7.13 -8.54
17 72 76 -7.20 6.67 51.84 44.49 -48.02
18 64 76 -15.2 6.67 231.04 44.49 -101.3
19 80 68 0.80 -1.33 0.64 1.77 -1.06
20 88 80 8.80 10.67 77.44 113.85 93.90
21 84 76 4.80 6.67 23.04 44.49 32.02
22 88 76 8.80 6.67 77.44 44.49 58.70
23 80 72 0.80 2.67 0.64 7.13 2.14
24 88 92 8.80 22.67 77.44 513.93 199.50
25 80 80 0.80 10.67 0.64 113.85 8.54
26 76 68 -3.20 -1.33 10.24 1.77 4.26
27 88 68 8.80 -1.33 77.44 1.77 -11.70
28 84 76 4.80 6.67 23.04 44.49 32.02
29 80 80 0.80 10.67 0.64 113.85 8.54
30 72 68 -7.20 -1.33 51.84 1.77 9.58
Jumlah 1829.173 1516.65 2476.80 2186.67 784.00
Rata-rata 79.20 69.33
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan
r = 0.34
Lampiran 26
139
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA NILAI POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
: rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen
: rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak
jika
Terima jika
Dari data diperoleh
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai rata-rata
79.20
69.33
Jumlah siswa 30.00 30.00
Varians 85.41 75.40
Simpangan baku 9.24 8.68
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
r = 0.340
Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut:
=79.20 69.33
√85.41
30+
75.4030
2(0,34) (9.24
√30)(
8.68
√30)
=9.87
√2.85 + 2.51 2(0,34)(1.69)(1.58)
= 9.87
1,88
= 5,25
Lampiran 27
140
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) = 1.67
1.67
5,25
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
rata hasil tes kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol
141
KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
No. KODE
NILAI gain Keterangan Ketuntasan
PRETEST POSTTEST
1 E-01 36 72 0.563 sedang Tuntas
2 E-02 40 64 0.400 sedang Tidak Tuntas
3 E-03 48 88 0.769 tinggi Tuntas
4 E-04 52 80 0.583 sedang Tuntas
5 E-05 44 52 0.143 rendah Tidak Tuntas
6 E-06 52 72 0.417 sedang Tuntas
7 E-07 60 80 0.500 sedang Tuntas
8 E-09 40 72 0.533 sedang Tuntas
9 E-10 44 84 0.714 tinggi Tuntas
10 E-11 44 80 0.643 sedang Tuntas
11 E-12 72 96 0.857 tinggi Tuntas
12 E-13 52 80 0.583 sedang Tuntas
13 E-14 40 88 0.800 tinggi Tuntas
14 E-15 44 76 0.571 sedang Tuntas
15 E-17 44 92 0.857 tinggi Tuntas
16 E-18 52 76 0.500 sedang Tuntas
17 E-19 36 72 0.563 sedang Tuntas
18 E-20 52 64 0.250 rendah Tidak Tuntas
19 E-21 48 80 0.615 sedang Tuntas
20 E-22 56 88 0.727 tinggi Tuntas
21 E-23 60 84 0.600 sedang Tuntas
22 E-24 56 88 0.727 tinggi Tuntas
23 E-25 52 80 0.583 sedang Tuntas
24 E-26 48 88 0.769 tinggi Tuntas
25 E-27 60 80 0.500 sedang Tuntas
26 E-28 44 76 0.571 sedang Tuntas
27 E-29 52 88 0.750 tinggi Tuntas
28 E-30 60 84 0.600 sedang Tuntas
29 E-31 44 80 0.643 sedang Tuntas
30 E-32 40 72 0.533 sedang Tuntas
Lampiran 28
142
KETUNTASAN SISWA HASIL BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
No. KODE
NILAI gain Keterangan Ketuntasan
PRETEST POSTTEST
1 K-01 52 64 0.25 rendah Tidak Tuntas
2 K-02 48 72 0.46 sedang Tuntas
3 K-03 52 60 0.17 rendah Tidak Tuntas
4 K-04 52 60 0.17 rendah Tidak Tuntas
5 K-05 52 56 0.08 rendah Tidak Tuntas
6 K-06 52 60 0.17 rendah Tidak Tuntas
7 K-07 56 60 0.09 rendah Tidak Tuntas
8 K-08 56 60 0.09 rendah Tidak Tuntas
9 K-09 64 64 0.00 rendah Tidak Tuntas
10 K-10 48 52 0.08 rendah Tidak Tuntas
11 K-11 60 76 0.40 sedang Tuntas
12 K-12 52 64 0.25 rendah Tidak Tuntas
13 K-13 60 68 0.20 rendah Tidak Tuntas
14 K-14 52 64 0.25 rendah Tidak Tuntas
15 K-15 52 72 0.42 sedang Tuntas
16 K-16 68 72 0.13 rendah Tuntas
17 K-17 60 76 0.40 sedang Tuntas
18 K-18 64 76 0.33 sedang Tuntas
19 K-19 52 68 0.33 sedang Tidak Tuntas
20 K-20 64 80 0.44 sedang Tuntas
21 K-21 68 76 0.25 rendah Tuntas
22 K-22 60 76 0.40 sedang Tuntas
23 K-24 56 72 0.36 sedang Tuntas
24 K-25 72 92 0.71 tinggi Tuntas
25 K-26 64 80 0.44 sedang Tuntas
26 K-27 52 68 0.33 sedang Tidak Tuntas
27 K-28 60 68 0.20 rendah Tidak Tuntas
28 K-29 68 76 0.25 rendah Tuntas
29 K-30 60 80 0.50 sedang Tuntas
30 K-32 56 68 0.27 rendah Tidak Tuntas
Lampiran 29
143
UJI PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TEKANAN
KELAS EKSPERIMEN
Rumus yang digunakan adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test Rata-rata Post Test
49.07 79.20
<g> =
79.20 - 49.07
100 - 49.07
<g> =
30.13
50.93
<g> = 0.59
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan berpikir kritis kelas
eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TEKANAN
KELAS KONTROL
Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test Rata-rata Post Test
57.73 69.33
<g> = 69.33 - 57.73
100% - 57.73
<g> = 11.60
42.27
<g> = 0.27
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan berpikir kritis kelas
kontrol tergolong rendah
Lampiran 30
144
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN
KELAS EKSPERIMEN
No. KODE
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
skor
skor
KETERANGAN Aspek 1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
1
Aspek
2 Aspek 3
Aspek
4 maks. %
1 E-01 3 1 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
2 E-02 3 3 3 1 5 5 3 3 5 3 3 3 40 60 66.67 mulai berkembang
3 E-03 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
4 E-04 3 3 1 1 5 5 3 3 5 3 3 5 40 60 66.67 mulai berkembang
5 E-05 5 1 3 3 5 5 3 3 5 3 3 3 42 60 70.00 mulai berkembang
6 E-06 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
7 E-07 3 1 3 1 5 3 3 3 5 3 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
8 E-09 3 3 1 3 5 3 3 3 5 3 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
9 E-10 3 3 3 1 5 3 3 3 5 3 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
10 E-11 3 1 3 1 5 3 3 3 5 3 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
11 E-12 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
12 E-13 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
13 E-14 5 1 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 40 60 66.67 mulai berkembang
14 E-15 3 1 3 1 5 3 3 3 5 5 3 5 40 60 66.67 mulai berkembang
15 E-17 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 48 60 80.00 mulai berkembang
16 E-18 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 40 60 66.67 mulai berkembang
17 E-19 5 3 3 1 5 3 3 3 5 5 3 3 42 60 70.00 mulai berkembang
18 E-20 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 42 60 70.00 mulai berkembang
19 E-21 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 5 46 60 76.67 mulai berkembang
20 E-22 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 38 60 63.33 mulai berkembang
21 E-23 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
22 E-24 3 1 1 1 3 1 3 3 5 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
23 E-25 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
24 E-26 5 1 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 48 60 80.00 mulai berkembang
25 E-27 5 3 3 3 5 5 3 3 5 5 5 3 48 60 80.00 mulai berkembang
26 E-28 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
27 E-29 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 5 46 60 76.67 mulai berkembang
28 E-30 3 1 1 3 5 1 3 3 5 5 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
29 E-31 3 1 1 3 3 3 3 3 5 3 3 3 34 60 56.67 mulai terlihat
30 E-32 3 1 3 1 5 3 3 3 5 5 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
JUMLAH 110 62 76 70 138 98 90 92 144 122 96 104 1202 2003.33
RATA-RATA 3.67 2.07 2.53 2.33 4.60 3.27 3.00 3.07 4.80 4.07 3.20 3.47 40.07 66.78 mulai berkembang
Lam
piran
31
145
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU
KELAS EKSPERIMEN
No. KODE SISWA
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
Skor Skor
% Keterangan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Maks.
1 E-01 1 3 3 1 5 3 3 5 5 29 45 64.44 mulai berkembang
2 E-02 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
3 E-03 3 3 3 3 5 5 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
4 E-04 1 1 3 3 3 3 3 5 5 27 45 60.00 mulai terlihat
5 E-05 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
6 E-06 1 3 3 3 3 3 5 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
7 E-07 1 1 3 1 1 3 3 5 5 23 45 51.11 mulai terlihat
8 E-09 1 3 3 3 5 3 5 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
9 E-10 3 3 3 5 3 3 5 5 3 33 45 73.33 mulai berkembang
10 E-11 1 1 3 3 3 3 5 3 5 27 45 60.00 mulai terlihat
11 E-12 3 3 3 3 5 5 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
12 E-13 1 1 3 3 3 3 3 5 5 27 45 60.00 mulai terlihat
13 E-14 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 mulai berkembang
14 E-15 1 1 3 1 1 3 3 3 5 21 45 46.67 mulai terlihat
15 E-17 3 3 3 3 3 3 5 5 5 33 45 73.33 mulai berkembang
16 E-18 1 1 3 3 3 3 3 5 5 27 45 60.00 mulai terlihat
17 E-19 3 3 3 3 5 3 5 5 3 33 45 73.33 mulai berkembang
18 E-20 1 1 3 3 3 3 3 5 5 27 45 60.00 mulai terlihat
19 E-21 1 3 3 3 5 3 3 5 5 31 45 68.89 mulai berkembang
20 E-22 3 1 3 3 5 3 3 5 5 31 45 68.89 mulai berkembang
21 E-23 3 3 3 3 5 5 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
22 E-24 1 1 3 3 5 3 3 5 5 29 45 64.44 mulai berkembang
23 E-25 1 3 3 3 3 3 3 3 5 27 45 60.00 mulai terlihat
24 E-26 3 3 3 5 5 3 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
25 E-27 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
26 E-28 1 1 3 1 3 3 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
27 E-29 3 3 3 5 3 5 5 3 5 35 45 77.78 mulai berkembang
28 E-30 1 3 3 3 3 5 3 5 5 31 45 68.89 mulai berkembang
29 E-31 1 1 3 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
30 E-32 1 3 3 3 3 3 3 5 5 29 45 64.44 mulai berkembang
JUMLAH 56.0 68.0 90.0 88.0 110.0 104.0 112.0 138.0 136.0 902.0 2004.44
RATA-RATA 1.87 2.27 3.00 2.93 3.67 3.47 3.73 4.60 4.53 30.07 66.81 mulai berkembang
146
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF
KELAS EKSPERIMEN
No. Nama
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Skor Skor % Keterangan
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Maks.
1 E-01 1 3 1 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
2 E-02 1 3 3 3 5 3 5 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
3 E-03 3 3 3 3 5 3 5 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
4 E-04 1 3 3 3 3 3 3 5 3 27 45 60.00 mulai terlihat
5 E-05 3 3 3 3 5 3 3 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
6 E-06 1 3 1 3 3 1 3 5 3 23 45 51.11 mulai terlihat
7 E-07 1 1 1 1 3 3 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
8 E-09 1 3 1 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
9 E-10 1 3 1 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
10 E-11 1 1 1 3 3 1 3 5 3 21 45 46.67 mulai terlihat
11 E-12 3 3 3 3 5 3 5 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
12 E-13 1 3 3 3 3 3 3 5 3 27 45 60.00 mulai terlihat
13 E-14 1 3 3 3 3 3 5 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
14 E-15 1 1 1 1 3 1 3 5 3 19 45 42.22 mulai terlihat
15 E-17 3 3 3 3 5 5 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
16 E-18 1 3 1 3 3 3 5 5 3 27 45 60.00 mulai terlihat
17 E-19 1 3 3 3 3 3 5 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
18 E-20 1 3 1 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
19 E-21 1 1 3 1 3 3 3 5 5 25 45 55.56 mulai terlihat
20 E-22 1 3 3 3 5 3 5 5 5 33 45 73.33 mulai berkembang
21 E-23 3 3 3 5 5 3 5 5 3 35 45 77.78 mulai berkembang
22 E-24 1 1 1 1 3 3 3 5 3 21 45 46.67 mulai terlihat
23 E-25 1 3 3 3 5 3 5 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
24 E-26 3 3 3 3 5 3 5 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
25 E-27 3 3 3 5 5 3 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
26 E-28 1 1 1 1 3 1 3 3 3 17 45 37.78 belum terlihat
27 E-29 3 3 3 5 5 3 5 5 5 37 45 82.22 membudaya
28 E-30 1 3 1 3 5 3 5 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
29 E-31 1 3 3 3 3 3 3 5 5 29 45 64.44 mulai berkembang
30 E-32 1 3 3 3 3 3 3 5 3 27 45 60.00 mulai terlihat
RATA-RATA 46 78 66 86 114 84 118 146 108 846 1880.00
JUMLAH 1.53 2.60 2.20 2.87 3.80 2.80 3.93 4.87 3.60 28.20 62.67 mulai berkembang
147
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KARAKTER DISIPLIN
KELAS KONTROL
No. KODE SISWA
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
skor
skor persentase
KETERANGAN Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4 maks. %
1 K-01 5 3 1 1 5 3 3 3 5 3 3 5 40 60 66.67 mulai berkembang
2 K-02 3 1 1 1 3 3 3 1 5 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
3 K-03 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 3 5 46 60 76.67 mulai berkembang
4 K-04 3 1 1 1 3 1 3 3 5 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
5 K-05 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 5 44 60 73.33 mulai berkembang
6 K-06 1 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 5 40 60 66.67 mulai berkembang
7 K-07 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 40 60 66.67 mulai berkembang
8 K-08 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 42 60 70.00 mulai berkembang
9 K-09 1 1 3 1 3 1 3 3 5 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
10 K-10 1 1 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
11 K-11 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 46 60 76.67 mulai berkembang
12 K-12 5 1 3 1 5 3 3 3 5 3 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
13 K-13 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 44 60 73.33 mulai berkembang
14 K-14 3 1 1 1 5 3 3 3 5 3 3 3 34 60 56.67 mulai terlihat
15 K-15 3 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 36 60 60.00 mulai terlihat
16 K-16 5 3 3 1 5 3 3 3 5 3 5 3 42 60 70.00 mulai berkembang
17 K-17 5 1 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 42 60 70.00 mulai berkembang
18 K-18 5 3 3 1 5 3 3 3 5 3 5 3 42 60 70.00 mulai berkembang
19 K-19 3 1 3 3 3 1 1 3 5 3 3 5 34 60 56.67 mulai terlihat
20 K-20 1 1 1 3 3 1 3 3 5 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
21 K-21 5 3 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 46 60 76.67 mulai berkembang
22 K-22 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60 50.00 mulai terlihat
23 K-24 1 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
24 K-25 5 1 3 3 5 3 3 3 5 5 3 5 44 60 73.33 mulai berkembang
25 K-26 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 5 44 60 73.33 mulai berkembang
26 K-27 3 1 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 38 60 63.33 mulai berkembang
27 K-28 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 5 44 60 73.33 mulai berkembang
28 K-29 5 3 3 1 5 3 3 3 5 3 3 3 40 60 66.67 mulai berkembang
29 K-30 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 5 42 60 70.00 mulai berkembang
30 K-32 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 44 60 73.33 mulai berkembang
JUMLAH 106 66 78 68 134 86 88 88 148 108 98 108 1960
RATA-RATA 3.533 2.200 2.600 2.267 4.467 2.867 2.933 2.933 4.933 3.600 3.267 3.600 65.33 mulai berkembang
Lam
piran
32
148
PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU
KELAS KONTROL
No. KODE SISWA
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Skor
Skor % Keterangan
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Maks.
1 K-01 1 1 3 1 1 3 1 3 3 17 45 37.78 belum terlihat
2 K-02 1 1 1 1 1 1 1 3 3 13 45 28.89 belum terlihat
3 K-03 3 3 3 3 3 5 5 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
4 K-04 1 1 1 1 1 1 1 3 3 13 45 28.89 belum terlihat
5 K-05 3 1 3 3 1 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
6 K-06 3 3 1 3 3 1 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
7 K-07 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 mulai berkembang
8 K-08 1 1 1 1 1 1 3 3 3 15 45 33.33 belum terlihat
9 K-09 1 1 1 1 1 1 3 1 3 13 45 28.89 belum terlihat
10 K-10 3 1 1 3 1 1 3 1 3 17 45 37.78 belum terlihat
11 K-11 1 1 3 1 1 3 3 3 5 21 45 46.67 mulai terlihat
12 K-12 1 1 3 1 1 3 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
13 K-13 3 1 1 3 3 1 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
14 K-14 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 mulai berkembang
15 K-15 3 1 3 3 1 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
16 K-16 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 mulai berkembang
17 K-17 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 45 68.89 mulai berkembang
18 K-18 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 mulai berkembang
19 K-19 1 3 1 1 3 1 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
20 K-20 1 1 3 1 1 3 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
21 K-21 1 3 3 1 3 3 3 3 5 25 45 55.56 mulai terlihat
22 K-22 1 1 1 1 1 1 3 3 3 15 45 33.33 belum terlihat
23 K-24 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 mulai berkembang
24 K-25 3 1 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 mulai terlihat
25 K-26 3 3 3 3 5 3 5 5 5 35 45 77.78 mulai berkembang
26 K-27 1 1 3 1 1 3 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
27 K-28 3 1 3 3 1 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
28 K-29 1 1 3 3 1 3 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
29 K-30 1 1 3 1 3 3 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
30 K-32 1 1 3 1 1 3 3 1 3 17 45 37.78 belum terlihat
JUMLAH 60 52 72 62 60 74 88 92 108 668 1484.4
RATA-RATA 2 1.7333 2.4 2.0667 2 2.4667 2.9333 3.0667 3.6 22.267 46.23 mulai terlihat
149
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF
KELAS KONTROL
No. KODE SISWA
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Skor
Skor % Keterangan
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Maks.
1 K-01 1 1 3 1 3 3 1 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
2 K-02 1 1 1 1 1 1 1 3 3 13 45 28.89 belum terlihat
3 K-03 3 3 3 3 3 3 5 3 5 31 45 68.89 mulai berkembang
4 K-04 1 1 1 1 1 1 1 3 3 13 45 28.89 belum terlihat
5 K-05 1 3 1 1 3 1 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
6 K-06 1 3 3 3 3 1 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
7 K-07 1 3 1 3 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
8 K-08 1 3 1 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
9 K-09 1 1 1 1 1 1 1 3 3 13 45 28.89 belum terlihat
10 K-10 1 3 1 1 3 1 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
11 K-11 1 3 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 mulai terlihat
12 K-12 1 1 3 1 3 3 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
13 K-13 1 1 1 3 3 3 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
14 K-14 3 3 3 3 3 3 5 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
15 K-15 1 1 1 1 1 3 1 3 3 15 45 33.33 belum terlihat
16 K-16 3 3 1 3 3 1 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
17 K-17 1 3 3 3 3 3 5 5 5 31 45 68.89 mulai berkembang
18 K-18 3 1 3 1 3 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
19 K-19 1 1 1 1 3 1 3 3 3 17 45 37.78 belum terlihat
20 K-20 1 3 1 1 3 1 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
21 K-21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 mulai terlihat
22 K-22 1 3 1 1 3 1 3 3 3 19 45 42.22 mulai terlihat
23 K-24 3 3 3 3 3 3 5 3 3 29 45 64.44 mulai berkembang
24 K-25 3 3 3 3 3 3 5 3 3 29 45 64.44 mulai berkembang
25 K-26 3 3 3 3 3 3 5 5 3 31 45 68.89 mulai berkembang
26 K-27 1 3 3 1 3 3 3 5 3 25 45 55.56 mulai terlihat
27 K-28 3 1 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 mulai terlihat
28 K-29 1 3 3 1 3 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
29 K-30 1 1 3 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 mulai terlihat
30 K-32 1 3 1 3 3 1 3 3 3 21 45 46.67 mulai terlihat
JUMLAH 46 68 62 62 82 68 92 100 94 674 1497.778
RATA-RATA 1.533 2.267 2.067 2.067 2.733 2.267 3.067 3.333 3.133 22.467 49.926 mulai terlihat
150
PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN TIAP ASPEK
KELAS EKSPERIMEN
No. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Kehadiran di dalam
110 138 144 392 4.356 87.11 membudaya kelas/laboratorium
2 Menempatkan diri
62 98 122 282 3.133 62.67 mulai berkembang pada posisi praktikum
3 Melakukan percobaan
76 90 96 262 2.911 58.22 mulai berkembang sesuai prosedur
4
Menyelesaikan percobaan 70 92 104 266 2.956 59.11 mulai berkembang
tepat waktu
Lam
piran
33
151
REKAPITULASI PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU TIAP ASPEK
KELAS EKSPERIMEN
No. INDIKATOR
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3 JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
RATA (%)
1 Antusias dalam mengajukan
56 88 112 256 2.844 56.89 mulai
berkembang pertanyaan
2 Antusias dalam mencari
68 110 138 316 3.511 70.22 mulai
berkembang jawaban pertanyaan
3
Perhatian pada obyek yang
diamati 90 104 136 330 3.667 73.33 mulai
berkembang
152
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP ASPEK
KELAS EKSPERIMEN
No. INDIKATOR
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3 JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
RATA (%)
1 Mengemukakan pendapat
46 86 118 250 2.778 55.56 mulai
berkembang
2
Berinteraksi dengan anggota
kelompok 78 114 146 338 3.756 75.11 membudaya
3 Menjelaskan hasil percobaan
66 84 108 258 2.867 57.33 mulai
berkembang
153
PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN TIAP ASPEK
KELAS EKSPERIMEN
No. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Kehadiran di dalam
106 134 148 388 4.311 86.22 membudaya kelas/laboratorium
2 Menempatkan diri
66 86 108 260 2.889 57.78 mulai terlihat pada posisi praktikum
3 Melakukan percobaan
78 88 98 264 2.933 58.67 mulai terlihat sesuai prosedur
4
Menyelesaikan
percobaan 68 88 108 264 2.933 58.67 mulai terlihat
tepat waktu
Lam
piran
34
154
REKAPITULASI PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU TIAP ASPEK
KELAS EKSPERIMEN
No
. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA
- Persentase
KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Antusias dalam mengajukan
60 62 88 210 2.333 46.67 mulai terlihat pertanyaan
2 Antusias dalam mencari
52 60 74 186 2.067 41.33 mulai terlihat jawaban pertanyaan
3
Perhatian pada obyek yang
diamati 88 98 108 294 3.267 65.33 mulai
berkembang
155
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP ASPEK
KELAS KONTROL
No. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Mengemukakan pendapat 46 62 92 200 2.222 44.44 mulai terlihat
2
Berinteraksi dengan anggota
kelompok 68 82 100 250 2.778 55.56 mulai terlihat
3
Menjelaskan hasil
percobaan 62 68 94 224 2.489 49.78 mulai terlihat
156
PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NO. KODE
SISWA
Pertemuan Pertemuan Jumlah
Rata- gain Keterangan
1 3 rata
1 E-01 50 70 120 60 0.40 SEDANG
2 E-02 50 70 120 60 0.40 SEDANG
3 E-03 60 80 140 70 0.50 SEDANG
4 E-04 40 80 120 60 0.67 SEDANG
5 E-05 60 70 130 65 0.25 RENDAH
6 E-06 30 60 90 45 0.43 SEDANG
7 E-07 40 70 110 55 0.50 SEDANG
8 E-09 50 70 120 60 0.40 SEDANG
9 E-10 50 70 120 60 0.40 SEDANG
10 E-11 40 70 110 55 0.50 SEDANG
11 E-12 70 80 150 75 0.33 SEDANG
12 E-13 70 80 150 75 0.33 SEDANG
13 E-14 60 70 130 65 0.25 RENDAH
14 E-15 40 90 130 65 0.83 TINGGI
15 E-17 60 100 160 80 1.00 TINGGI
16 E-18 60 70 130 65 0.25 RENDAH
17 E-19 60 80 140 70 0.50 SEDANG
18 E-20 60 80 140 70 0.50 SEDANG
19 E-21 70 90 160 80 0.67 SEDANG
20 E-22 50 80 130 65 0.60 SEDANG
21 E-23 70 80 150 75 0.33 SEDANG
22 E-24 30 70 100 50 0.57 SEDANG
23 E-25 70 80 150 75 0.33 SEDANG
24 E-26 60 100 160 80 1.00 TINGGI
25 E-27 70 90 160 80 0.67 SEDANG
26 E-28 30 60 90 45 0.43 SEDANG
27 E-29 70 90 160 80 0.67 SEDANG
28 E-30 40 80 120 60 0.67 SEDANG
29 E-31 40 70 110 55 0.50 SEDANG
30 E-32 40 80 120 60 0.67 SEDANG
Lampiran 35
157
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NO. KODE SISWA Pertemuan Pertemuan
Jumlah Rata-
gain Keterangan 1 3 rata
1 E-01 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
2 E-02 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
3 E-03 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
4 E-04 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
5 E-05 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
6 E-06 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
7 E-07 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
8 E-09 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
9 E-10 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
10 E-11 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
11 E-12 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
12 E-13 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
13 E-14 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
14 E-15 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
15 E-17 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
16 E-18 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
17 E-19 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
18 E-20 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
19 E-21 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
20 E-22 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
21 E-23 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
22 E-24 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
23 E-25 46.67 73.33 120.00 60.00 0.50 SEDANG
24 E-26 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
25 E-27 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
26 E-28 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
27 E-29 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
28 E-30 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
29 E-31 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
30 E-32 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
158
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NO. KODE SISWA Pertemuan Pertemuan
Jumlah Rata-
gain Keterangan 1 3 rata
1 E-01 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
2 E-02 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
3 E-03 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
4 E-04 46.67 73.33 120.00 60.00 0.50 SEDANG
5 E-05 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
6 E-06 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
7 E-07 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
8 E-09 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
9 E-10 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
10 E-11 20.00 73.33 93.33 46.67 0.67 SEDANG
11 E-12 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
12 E-13 46.76 73.33 120.09 60.05 0.50 SEDANG
13 E-14 46.76 86.67 133.43 66.72 0.75 TINGGI
14 E-15 20.00 73.33 93.33 46.67 0.67 SEDANG
15 E-17 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
16 E-18 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
17 E-19 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
18 E-20 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
19 E-21 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
20 E-22 46.67 100.00 146.67 73.34 1.00 TINGGI
21 E-23 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
22 E-24 20.00 73.33 93.33 46.67 0.67 SEDANG
23 E-25 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
24 E-26 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
25 E-27 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
26 E-28 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
27 E-29 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
28 E-30 33.33 86.67 120.00 60.00 0.80 TINGGI
29 E-31 46.67 86.67 133.34 66.67 0.75 TINGGI
30 E-32 46.67 73.33 120.00 60.00 0.50 SEDANG
159
PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWA
KELAS KONTROL
NO. KODE SISWA Pertemuan Pertemuan
Jumlah Rata-
gain Keterangan 1 3 rata
1 K-01 50 80 130 65 0.60 SEDANG
2 K-02 30 70 100 50 0.57 SEDANG
3 K-03 60 90 150 75 0.75 TINGGI
4 K-04 30 70 100 50 0.57 SEDANG
5 K-05 70 80 150 75 0.33 SEDANG
6 K-06 50 90 140 70 0.80 TINGGI
7 K-07 60 70 130 65 0.25 RENDAH
8 K-08 70 70 140 70 0.00 RENDAH
9 K-09 30 70 100 50 0.57 SEDANG
10 K-10 40 70 110 55 0.50 SEDANG
11 K-11 70 90 160 80 0.67 SEDANG
12 K-12 50 70 120 60 0.40 SEDANG
13 K-13 70 80 150 75 0.33 SEDANG
14 K-14 30 70 100 50 0.57 SEDANG
15 K-15 50 70 120 60 0.40 SEDANG
16 K-16 60 80 140 70 0.50 SEDANG
17 K-17 60 80 140 70 0.50 SEDANG
18 K-18 60 80 140 70 0.50 SEDANG
19 K-19 50 80 130 65 0.60 SEDANG
20 K-20 30 70 100 50 0.57 SEDANG
21 K-21 70 80 150 75 0.33 SEDANG
22 K-22 30 60 90 45 0.43 SEDANG
23 K-24 50 70 120 60 0.40 SEDANG
24 K-25 60 90 150 75 0.75 TINGGI
25 K-26 60 90 150 75 0.75 TINGGI
26 K-27 50 70 120 60 0.40 SEDANG
27 K-28 70 80 150 75 0.33 SEDANG
28 K-29 60 70 130 65 0.25 RENDAH
29 K-30 60 80 140 70 0.50 SEDANG
30 K-32 60 90 150 75 0.75 TINGGI
Lampiran 36
160
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA
KELAS KONTROL
NO. KODE SISWA Pertemuan Pertemuan
Jumlah Rata-
gain Keterangan 1 3 rata
1 K-01 33.33 46.67 80.00 40.00 0.20 RENDAH
2 K-02 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
3 K-03 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
4 K-04 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
5 K-05 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
6 K-06 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
7 K-07 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
8 K-08 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
9 K-09 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
10 K-10 33.33 46.67 80.00 40.00 0.20 RENDAH
11 K-11 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
12 K-12 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
13 K-13 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
14 K-14 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
15 K-15 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
16 K-16 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
17 K-17 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
18 K-18 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
19 K-19 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
20 K-20 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
21 K-21 46.67 73.33 120.00 60.00 0.50 SEDANG
22 K-22 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
23 K-24 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
24 K-25 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
25 K-26 60.00 100.00 160.00 80.00 1.00 TINGGI
26 K-27 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
27 K-28 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
28 K-29 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
29 K-30 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
30 K-32 33.33 46.67 80.00 40.00 0.20 RENDAH
161
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWA
KELAS KONTROL
NO. KODE SISWA Pertemuan Pertemuan
Jumlah Rata-
gain Keterangan 1 3 rata
1 K-01 33.33 46.67 80.00 40.00 0.20 RENDAH
2 K-02 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
3 K-03 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
4 K-04 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
5 K-05 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
6 K-06 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
7 K-07 33.33 73.33 106.66 53.33 0.60 SEDANG
8 K-08 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
9 K-09 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
10 K-10 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
11 K-11 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
12 K-12 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
13 K-13 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
14 K-14 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
15 K-15 20.00 46.67 66.67 33.34 0.33 SEDANG
16 K-16 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
17 K-17 46.67 100.00 146.67 73.34 1.00 TINGGI
18 K-18 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
19 K-19 20.00 60.00 80.00 40.00 0.50 SEDANG
20 K-20 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
21 K-21 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
22 K-22 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
23 K-24 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
24 K-25 60.00 73.33 133.33 66.67 0.33 SEDANG
25 K-26 60.00 86.67 146.67 73.34 0.67 SEDANG
26 K-27 46.67 73.33 120.00 60.00 0.50 SEDANG
27 K-28 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
28 K-29 46.67 60.00 106.67 53.34 0.25 RENDAH
29 K-30 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
30 K-32 33.33 60.00 93.33 46.67 0.40 SEDANG
162
UJI PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN
KELAS EKSPERIMEN
Rumus yang digunakan adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
53.00 77.67
<g> =
77.67 - 53.00
100 - 53.00
<g> =
24.67
47.00
<g> = 0.52 Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas
eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN
KELAS KONTROL
Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
53.00 77.00
<g> = 77.00 - 53.00
100% - 53.00
<g> = 24.00
47.00
<g> = 0.51 Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas
kontrol tergolong sedang
Lampiran 37
163
UJI PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU
KELAS EKSPERIMEN
Rumus
yang
digunakan
adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
42.23 82.67
<g> =
82.67 - 42.23
100 - 42.23
<g> =
40.44
57.77
<g> = 0.70
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu
kelas eksperimen tergolong tinggi
UJI PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU
KELAS KONTROL
Rumus yang digunakan
adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
40.89 64.00
<g> = 64.00 - 40.89
100% - 40.89
<g> = 23.11
59.11
<g> = 0.39
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu
kelas kontrol tergolong sedang
164
UJI PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF
KELAS EKSPERIMEN
Rumus
yang
digunakan
adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
47.56 85.78
<g> =
85.78 - 47.56
100 - 47.56
<g> =
38.22
52.44
<g> = 0.73
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter komunikatif
kelas eksperimen tergolong tinggi
UJI PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF
KELAS KONTROL
Rumus yang digunakan
adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
39.11 63.56
<g> = 63.56 - 39.11
100% - 39.11
<g> = 24.45
60.89
<g> = 0.40
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu
kelas kontrol tergolong sedang
165
KOEFISIEN KORELASI KARAKTER DISIPLIN
NO.
NILAI X Y X² Y² XY
Eksperimen Kontrol
1 70 80 -7.67 3.00 58.83 9.00 -23.01
2 70 70 -7.67 -7.00 58.83 49.00 53.69
3 80 90 2.33 13.00 5.43 169.00 30.29
4 80 70 2.33 -7.00 5.43 49.00 -16.31
5 70 80 -7.67 3.00 58.83 9.00 -23.01
6 60 90 -17.67 13.00 312.23 169.00 -229.71
7 70 70 -7.67 -7.00 58.83 49.00 53.69
8 70 70 -7.67 -7.00 58.83 49.00 53.69
9 70 70 -7.67 -7.00 58.83 49.00 53.69
10 70 70 -7.67 -7.00 58.83 49.00 53.69
11 80 90 2.33 13.00 5.43 169.0 30.29
12 80 70 2.33 -7.00 5.43 49.00 -16.31
13 70 80 -7.67 3.00 58.83 9.00 -23.01
14 90 70 12.33 -7.00 152.03 49.00 -86.31
15 100 70 22.33 -7.00 498.63 49.00 -156.31
16 70 80 -7.67 3.00 58.83 9.00 -23.01
17 80 80 2.33 3.00 5.43 9.00 6.99
18 80 80 2.33 3.00 5.43 9.00 6.99
19 90 80 12.33 3.00 152.03 9.00 36.99
20 80 70 2.33 -7.00 5.43 49.00 -16.31
21 80 80 2.33 3.00 5.43 9.00 6.99
22 70 60 -7.67 -17.00 58.83 289.00 130.39
23 80 70 2.33 -7.00 5.43 49.00 -16.31
24 100 90 22.33 13.00 498.63 169.00 290.29
25 90 90 12.33 13.00 152.03 169.00 160.29
26 60 70 -17.67 -7.00 312.23 49.00 123.69
27 90 80 12.33 3.00 152.03 9.00 36.99
28 80 70 2.33 -7.00 5.43 49.00 -16.31
29 70 80 -7.67 3.00 58.83 9.00 -23.01
30 80 90 2.33 13.00 5.43 169.00 30.29
Jumlah 2330 2310 3558.74 6087.4
7 490.00
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus
r =
490
4654.43
r = 0.11
Lampiran 38
166
KOEFISIEN KORELASI KARAKTER RASA INGIN TAHU
NO
NILAI
X Y
XY Eksperimen Kontrol
1 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
2 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
3 100.00 100.00 14.22 36.00 202.23 1296.00 511.94
4 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
5 73.33 60.00 -12.4 -4.00 154.99 16.00 49.80
6 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
7 86.67 73.33 0.89 9.33 0.79 87.05 8.31
8 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
9 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
10 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
11 100.00 73.33 14.22 9.33 202.23 87.05 132.68
12 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
13 73.33 60.00 -12.4 -4.00 154.99 16.00 49.80
14 73.33 73.33 -12.4 9.33 154.99 87.05 -116.1
15 100.00 60.00 14.22 -4.00 202.23 16.00 -56.88
16 86.67 73.33 0.89 9.33 0.79 87.05 8.31
17 86.67 86.67 0.89 22.67 0.79 513.93 20.19
18 86.67 73.33 0.89 9.33 0.79 87.05 8.31
19 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
20 86.67 60.00 0.89 60.00 0.79 3600.00 53.44
21 100.00 73.33 14.22 9.33 202.23 87.05 132.68
22 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
23 73.33 73.33 -12.4 9.33 154.99 87.05 -116.1
24 100.00 60.00 14.22 -4.00 202.23 16.00 -56.88
25 86.67 100.00 0.89 36.00 0.79 1296.00 32.06
26 60.00 60.00 -25.7 -4.00 664.57 16.00 103.12
27 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
28 86.67 60.00 0.89 -4.00 0.79 16.00 -3.56
29 73.33 60.00 -12.4 -4.00 154.99 16.00 49.80
30 86.67 46.67 0.89 -17.33 0.79 300.33 -15.44
Rata-rata 85.78 64
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan
rumus
r = 0.145
167
KOEFISIEN KORELASI KARAKTER KOMUNIKATIF
NO
NILAI
X Y
XY Eksperime
n Kontrol
1 73.33 46.67 -9.34 -16.89 87.17 285.14 157.65
2 86.67 46.67 4.00 -16.89 16.03 285.14 -67.61
3 100.00 86.67 17.33 23.11 300.46 534.26 400.65
4 73.33 46.67 -9.34 -16.89 87.17 285.14 157.65
5 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
6 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
7 60.00 73.33 -22.67 9.77 513.76 95.53 -221.54
8 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
9 73.33 46.67 -9.34 -16.89 87.17 285.14 157.65
10 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
11 100.00 60.00 17.33 -3.56 300.46 12.65 -61.64
12 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
13 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
14 73.33 86.67 -9.34 23.11 87.17 534.26 -215.80
15 100.00 46.67 17.33 -16.89 300.46 285.14 -292.70
16 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
17 86.67 100.00 4.00 36.44 16.03 1328.17 145.91
18 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
19 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
20 100.00 60.00 17.33 60.00 300.46 3600.00 1040.02
21 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
22 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
23 86.67 73.33 4.00 9.77 16.03 95.53 39.13
24 100.00 73.33 17.33 9.77 300.46 95.53 169.42
25 100.00 86.67 17.33 23.11 300.46 534.26 400.65
26 60.00 73.33 -22.67 9.77 513.76 95.53 -221.54
27 100.00 60.00 17.33 -3.56 300.46 12.65 -61.64
28 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
29 86.67 60.00 4.00 -3.56 16.03 12.65 -14.24
30 73.33 60.00 -9.34 -3.56 87.17 12.65 33.20
Rata-
rata 82.67 63.556
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan
rumus
r = 0.281
168
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA
PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
:
rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen
: rata-rata hasil belajar kelompok kontrol Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak
jika
Terima jika
Dari data diperoleh
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai rata-rata
77.67
77.00
Jumlah siswa 30.00 30.00
Varians 101.26 70.00
Simpangan baku 10.60 8.36
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
r = 0.110
Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut:
Lampiran 39
=77,67 77,00
√(101,26
30)+ (
7030) 2(0,11) (
10,06
√30) (
8,36
√30)
=0,67
√3,37 + 2,30 2(0,11)(1,80)(1,52)
=0,67
2,26
= 0,30
169
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) = 1.67
0.30 1.67
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan karakter disiplin kelompok eksperimen lebih kecil atau sama dengan
kelompok kontrol
170
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA
PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
:
rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen
:
rata-rata hasil belajar kelompok
kontrol Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak
jika
Terima jika
Dari data diperoleh
Sumber Variasi
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai rata-rata
85.78
64.00
Jumlah siswa 30.00 30.00
Varians 85.02 197.97
Simpangan baku 9.22 14.07
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
r = 0.14
Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut:
=85,78 64,00
√(85,02
30)+ (
197,9730
) 2(0,15) (9,22
√30) (
14,07
√30)
=21,78
√2,83 + 6,59 2(0,15)(1,68)(2,56)
=21,78
2,85
= 7,64
171
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) = 1.67
1.67
7.64
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan karakter rasa ingin tahu kelompok eksperimen lebih besar daripada
kelompok kontrol.
172
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
: rata-rata skor kelas eksperimen
: rata-rata skor kelas kontrol
Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak
jika
Terima jika
Dari data diperoleh
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai rata-rata
82.67
63.56
Jumlah siswa 30.00 30.00
Varians 149.00 148.90
Simpangan baku 12.20 13.06
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
r = 0.28
Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut:
=82,67 63,56
√(14930)+ (
148,930
) 2(0,28) (12,20
√30) (
13,06
√30)
=19,11
√4,97 + 4,97 2(0,28)(2,22)(2,37)
=19,11
2,64
= 7,23
173
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) = 1.67
1.67
7.23
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan karakter komunikatif kelompok eksperimen lebih besar daripada
kelompok kontrol.
174
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI NILAI PSIKOMOTORIK
KELAS EKSPERIMEN
No. KODE SISWA
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
Skor Skor
% Keterangan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Maks.
1 E-01 1 3 3 3 3 3 3 5 5 29 45 64.44 baik
2 E-02 1 3 3 3 5 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
3 E-03 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 baik
4 E-04 1 3 3 3 3 3 3 5 5 29 45 64.44 baik
5 E-05 3 3 3 3 3 5 3 3 5 31 45 68.89 baik
6 E-06 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 baik
7 E-07 3 3 1 3 3 3 3 5 3 27 45 60.00 cukup
8 E-09 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 baik
9 E-10 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 baik
10 E-11 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 45 68.89 baik
11 E-12 3 3 3 3 5 5 5 5 5 37 45 82.22 sangat baik
12 E-13 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 45 68.89 baik
13 E-14 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 45 68.89 baik
14 E-15 1 3 1 3 3 3 3 5 5 27 45 60.00 cukup
15 E-17 3 3 3 3 3 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
16 E-18 3 3 3 3 3 3 5 5 5 33 45 73.33 baik
17 E-19 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 baik
18 E-20 3 3 3 3 3 3 5 5 5 33 45 73.33 baik
19 E-21 3 3 3 1 3 3 3 5 5 29 45 64.44 baik
20 E-22 1 3 3 3 3 5 3 5 5 31 45 68.89 baik
21 E-23 3 3 5 3 5 5 3 5 5 37 45 82.22 sangat baik
22 E-24 1 3 3 3 3 3 3 5 5 29 45 64.44 baik
23 E-25 3 3 3 3 3 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
24 E-26 3 3 3 3 3 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
25 E-27 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 baik
26 E-28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 45 60.00 cukup
27 E-29 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 baik
28 E-30 3 3 3 3 5 5 3 5 5 35 45 77.78 baik
29 E-31 3 3 3 3 3 3 3 3 5 29 45 64.44 baik
30 E-32 3 3 5 3 3 3 5 5 5 35 45 77.78 baik
JUMLAH 78.00 90.00 90.00 88.00 104.00 114.00 98.00 136.00 146.00 944.00 2097.78
RATA-RATA 2.60 3.00 3.00 2.93 3.47 3.80 3.27 4.53 4.87 31.47 69.93 baik
Lam
piran
40
175
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI NILAI PSIKOMOTORIK
KELAS KONTROL
No. KODE SISWA Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
skor skor persentase
KETERANGAN Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 maks. %
1 K-01 3 3 1 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
2 K-02 3 1 1 3 3 1 3 3 3 21 45 46.67 cukup
3 K-03 3 3 3 3 5 3 3 5 3 31 45 68.89 baik
4 K-04 1 1 1 3 3 1 3 3 3 19 45 42.22 cukup
5 K-05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 45 60.00 cukup
6 K-06 1 1 3 3 1 3 3 3 3 21 45 46.67 cukup
7 K-07 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 45 68.89 baik
8 K-08 1 1 3 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 cukup
9 K-09 3 1 1 3 3 1 3 3 3 21 45 46.67 cukup
10 K-10 3 1 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
11 K-11 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 baik
12 K-12 3 3 1 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
13 K-13 3 1 1 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 cukup
14 K-14 3 3 3 3 3 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
15 K-15 3 3 1 3 3 1 5 3 3 25 45 55.56 cukup
16 K-16 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 baik
17 K-17 3 3 3 3 3 5 3 5 5 33 45 73.33 baik
18 K-18 3 3 1 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
19 K-19 3 1 1 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 cukup
20 K-20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 45 60.00 cukup
21 K-21 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 baik
22 K-22 1 1 3 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 cukup
23 K-24 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 45 64.44 baik
24 K-25 3 3 3 3 3 3 5 3 3 29 45 64.44 baik
25 K-26 3 3 3 3 3 5 5 5 5 35 45 77.78 baik
26 K-27 1 3 3 3 3 3 3 3 5 27 45 60.00 cukup
27 K-28 3 3 1 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
28 K-29 1 3 3 3 3 3 3 3 3 25 45 55.56 cukup
29 K-30 1 3 1 3 3 3 3 3 3 23 45 51.11 cukup
30 K-32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 45 60.00 cukup
JUMLAH 76 72 68 90 90 88 96 108 100 1751
RATA-RATA 2.533 2.400 2.267 3.000 3.000 2.933 3.200 3.600 3.333 58.37 cukup
Lam
piran
41
176
REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK
KELAS EKSPERIMEN
No. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Menyiapkan alat dan bahan
78 88 98 264 2.933 58.67 cukup percobaan
2 Melakukan percobaan
90 104 136 330 3.667 73.33 baik
3 Merapikan alat dan bahan
90 136 146 372 4.133 82.67 sangat baik
Lam
piran
42
177
REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK
KELAS KONTROL
No
. INDIKATOR
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH
RATA- Persentase KRITERIA
1 2 3 RATA (%)
1 Menyiapkan alat dan bahan
76 90 96 262 2.911 58.22 cukup percobaan
2 Melakukan percobaan
72 90 108 270 3.000 60.00 cukup
3 Merapikan alat dan bahan
68 88 100 256 2.844 56.89 cukup
Lam
piran
43
178
UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
KELAS EKSPERIMEN
Rumus
yang
digunakan
adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
54.67 84.44
<g> =
84.44 - 54.67
100 - 54.67
<g> =
29.77
45.33
<g> = 0.66
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas
eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
KELAS KONTROL
Rumus yang digunakan
adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut
Rata-rata Pre Test
Rata-rata Post
Test
48.00 67.56
<g> = 67.56 - 48.00
100% - 48.00
<g> = 19.56
52.00
<g> = 0.38
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas
kontrol tergolong sedang
Lampiran 44
179
KOEFISIEN KORELASI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
NO. NILAI
X Y X² Y² XY Eksperimen Kontrol
1 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
2 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
3 86.67 73.3 9.00 -3.70 81.00 13.69 -33.30
4 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
5 73.33 60.0 -4.34 -17.00 18.84 289.00 73.78
6 73.33 60.0 -4.34 -17.00 18.84 289.00 73.78
7 73.33 86.7 -4.34 9.70 18.84 94.09 -42.10
8 73.33 60.0 -4.34 -17.00 18.84 289.00 73.78
9 73.33 60.0 -4.34 -17.00 18.84 289.00 73.78
10 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
11 100.00 73.3 22.33 -3.70 498.63 13.69 -82.62
12 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
13 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
14 86.67 86.7 9.00 9.70 81.00 94.09 87.30
15 86.67 73.3 9.00 -3.70 81.00 13.69 -33.30
16 100.00 73.3 22.33 -3.70 498.63 13.69 -82.62
17 73.33 86.7 -4.34 9.70 18.84 94.09 -42.10
18 100.00 60.0 22.33 -17.00 498.63 289.00 -379.61
19 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
20 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
21 86.67 73.3 9.00 -3.70 81.00 13.69 -33.30
22 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
23 86.67 73.3 9.00 -3.70 81.00 13.69 -33.30
24 86.67 73.3 9.00 -3.70 81.00 13.69 -33.30
25 86.67 100.0 9.00 23.00 81.00 529.00 207.00
26 60.00 73.3 -17.6 -3.70 312.23 13.69 65.38
27 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
28 86.67 60.0 9.00 -17.00 81.00 289.00 -153.00
29 73.33 60.0 -4.34 -17.00 18.84 289.00 73.78
30 100.00 60.0 22.33 -17.00 498.63 289.00 -379.61
Rata-rata 84.45 67.55
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan
rumus
r = -0.46
Lampiran 45
180
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA NILAI
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
: rata-rata skor kelas eksperimen
: rata-rata skor kelas kontrol
Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak
jika
Terima jika
Dari data diperoleh
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai rata-rata
84.44
67.56
Jumlah siswa 30.00 30.00
Varians 86.87 118.75
Simpangan baku 9.32 10.90
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
r = -0.46
Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut:
=84,44 67,56
√(86,87
30)+ (
11, .7530
) 2( 0,46) (9,32
√30) (
10,90
√30)
=16,88
√2,90 + 3,96 2( 0,46)(1,71)(1,99)
=16,88
3,16
= 5,34
Lampiran 46
181
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) = 1.67
1.67
5.34
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar psikomotorik kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.
182
Lampiran 47
183
Lampiran 48
184
Lampiran 49
185
186
187
DESAIN KARTU BONUS
DESAIN KARTU BONUS
Lampiran 50
Selamat telah menjadi kelompo terbaik,
Kalian mendapatkan kotak berhadiah,
Semoga bermanfaat..
Kelompok Anda berhak mengambil semua nilai
satu kelompok untuk menyelamatkan kelompok
lain.
Anda memilih kelompok mana?
Kelompok Anda berhak untuk mengambil kartu
hukuman untuk kelompok dengan nilai
terendah!
188
DESAIN KARTU SANKSI
Jangan kecewa, hukuman ini akan
membantu kalian memahami materi. Coba
tuliskan di depan tulis konsep apa saja yang
telah kalian dapatkan setelah melakukan
eksperimen. Jelaskan secara bersama-sama
di depan kelas!
Jika kelompok kalian kompak, coba jelaskan
hasil eksperimen kalian di depan kelas
secara bersama-sama !
Hukuman untuk kelompok kalian adalah
merangkum materi yang telah kalian
dapatkan di papan tulis. Masing-masing
anggota harus menulis materi yang telah
dipahami. Buktikan pada kelompok lain
bahwa kalian kelompok yang kompak!
Lampiran 51
189
KELAS EKSPERIMEN
Lampiran 52
190
KELAS KONTROL