Download pdf - SGD 9 LBM 2 kb

Transcript

HASIL SGD 9 LBM 2KB

LBM 2 MODUL KB DAN KEPENDUDUKANBanyak Anak Banyak Rejeki

STEP 11. CPR (Contraceptive Prevalence Rate): presentasi dari pasangan yg menikah dalam usia subur yg memakai alat kontrasepsi.2. TFR (Total Fertility Rate): jumlah keseluruhan kelahiran hidup tiap 1000 penduduk hingga akhir masa reproduksinya; tergantung dari usia subur ibu (15-49 tahun).3. SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia): salah satu survey kependudukan yang dilakukan secara berkala, biasanya dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik).4. Bom kependudukan: ledakan penduduk; peningkatan jumlah penduduk yang sangat banyak dalam waktu yg singkat, dilihat dari rata2 penambahan jumlah penduduk.5. Fertilitas: kelahiran hidup / terlepasnya dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda2 kehidupan.

STEP 2:1. Apa saja dampak dari ledakan penduduk?2. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?3. Apa saja indicator keberhasilan dari program/cara dalam mengatasi ledakan penduduk?4. Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi (meningkatkan dan menghambat) fertilitas?5. Bagaimana program dan peran dari KB? (Sasaran, dll)6. Apa kendala dari program KB dalam mengatasi ledakan penduduk?7. Adakah faktor sosiokultural yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi?8. Apa saja faktor yang mempengaruhi CPR?9. Apa saja yang termasuk kedalam 11 prioritas pembangunan? Dan kendalanya?10. Rumus-rumus menghitung fertilitas?11. Dari mana mendapatkan sumber data fertilitas?12. Apa saja tahapan kualitas keluarga?

STEP 31. Apa saja dampak dari ledakan penduduk? Meningkatnya jumlah kriminalitas karena lapangan kerja sedikit Taraf kehidupan menurun masyarakat kurang sejahtera, pendidikan kurang Persaingan hidup tinggi Sumber daya semakin sedikit Peningkatan penangguran oleh karena lapangan pekerjaan yang semakin sedikit, dan juga skill mereka yang kurang terasah. Terjadi kepadatan dan banyaknya tempat2 kumuh

Dampaknya tidak selalu negatif: Tergantung dari kemajuan suatu negara. Semakin maju suatu negara semakin bisa mengatasi dampak dari ledakan penduduk: punya asset , teknologi lebih maju, pelayanan kesehatan lebih baik. Hampir tidak ada ledakan penduduk (seimbang antara angka mortalitas dan fertilitas)Biasanya yang mengalami ledakan penduduk adalah negara berkembang. 2. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?a. Mengatasi ledakan penduduk dengan mengatasi peningkatan fertilitas, dengan cara: 1) program KB, 2) meningkatkan SDM (lewat pendidikan semakin banyak yg berpendidikan tinggi menunda umur perkawinan, dengan penyuluhan2 ),b. mengatasi perpindahan penduduk dari luar ke dalam negeri

mengatasi dampak ledakan penduduk dengan pemerataan penyebaran penduduk /kepadatan penduduk: a. migrasi (mobilisasi penduduk, perbanyak lapangan pekerjaan)b. meningkatkan sumber daya alam meningkatkan produksi makanan untuk menyeimbangkan kebutuhan pangan (menimbang dari ekonomi negara sendiri). 3. Apa saja indicator keberhasilan dari program/cara dalam mengatasi ledakan penduduk?a. Meningkatnya jumlah peserta yang menggunakan KBb. Menurunnya laju pertumbuhan pendudukc. Meningkatnya angka harapan hidup saat lahir hubungannya dengan sasaran KB (rata2 usia kawin diatas 21 tahun)4. Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi (meningkatkan dan menghambat) fertilitas?Usia kawin, pemakaian kontrasepsi, adanya aborsi, kemandulan, frekuensi hubungan seksual.

Meningkatkan:a. Banyak anak banyak rejeki (sosiokultural)b. Pengetahuan yang kurang (menikah usia muda)c. Adanya program Jampersal Menghambat:a. Wabahb. Bencanac. Program KBd. Program pemerintah tunjangan hanya untuk 2 anak bagi pegawai

Faktor demografi dan nondemografi? 5. Bagaimana program dan peran dari KB dalam mengatasi ledakan penduduk? (Sasaran, dll)Program:a. Menunda perkawinan sampai usia 20 tahunb. Menjarang kelahiran dan dianjurkan menganut sistem warga : pancawarga, caturwarga.c. Mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.

VISI:Keluarga berkualitas 2015 : Suatu keluarga sejahtera, mandiri, yg memiliki jumlah anak ideal, berwawasan, bertanggungjawab.MISI:a. Memberdayakan keluarga kecil yg berkualitasb. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan reproduksic. Meningkatkan promosi dan perlindungan hak-hak reproduksid. Mempersiapkan SDM berkualitas dari mulai kehamilan sampai lanjut usia.e. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan guna mewujudkan kesetaraan gender melalui program KB6. Apa kendala dari program KB dalam mengatasi ledakan penduduk?a. Dari pemerintah: fasilitas belum terpenuhi (educator kurang, fasilitas kurang), daerah capaian yang jauh/medan yang sulit, sarana dan prasarana kurang memadai. b. Penduduk: kurang kesadaran, rasa takut7. Adakah faktor sosiokultural dan pandangan agama Islam yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi? Faktor sosiokultural: beberapa daerah melarang KB, ada juga yang melarang punya anak. Agama Islam: melarang sterilisasi, vasektomi, tubektomi (merubah bentuk ciptaan Allah) ,Ada pemikiran bahwa tidak boleh membatasi anak (karunia Allah).

Faktor perkembangan zaman (fase 1- fase 4): 8. Apa saja faktor yang mempengaruhi CPR?a. Pengetahuan masyarakatb. Kurangnya edukasi/penyuluhan tentang alat kontrasepsic. Sosiokulturald. Agamae. Dukungan keluarga, terutama suami.

9. Apa saja yang termasuk kedalam 11 prioritas pembangunan? Dan kendalanya?

10. Rumus-rumus menghitung fertilitas?a. CBR (angka kelahiran kasar)b. ASFRi (Angka kelahiran berdasarkan umur)c. TFR (angka kelahiran total)d. GFR (General Fertility Rate)11. Dari mana mendapatkan sumber data fertilitas?12. Apa saja tahapan kualitas keluarga? 3+

STEP 4MAPPING

FertilitasLedakan pendudukkesejahteraankriminalitaspengangguranFaktor demografiFaktor non demografiKBpengetahuan

STEP 71. Apa saja dampak dari ledakan penduduk?Ledakan penduduk selalu di ikuti oleh tingkat fertilitas yang tinggi,beriku adalah hubungan fertilitas dg factor kehidupan :a. Segi ekonomi : sebanding, semakin tinggi fertilitas semakin tinggi kebutuhan ekonomib. Social: semakin tinggi fertilitas semakin tinggi kriminalitasc. Budaya: banyak anak byk rezeki ( warisan budaya) d. Pendidikan: semakin tinggi fertilitas , tjd ketidak seimbangan dari penyediae. Kesehatan : semakin tinggi fertilitas, kebutuhan pelayanan kesehatan meningkatf. Pekerjaan: semakin tinggi fertilitas, tidak sebanding dg lapangan pekerjaan.g. Kependudukan : semakin tinggi fertilitas, semakin tinggi masalah kompleks kependudukanh. PUS: semakin tinggi PUS, semakin tinggi fertilitasDampak :Pertumbuhan penduduk yang cepat akan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, antara lain terhadap :a) PendidikanMasalah pendidikan yang timbul antara lain : daya tampung sekolah tidak sepadan dengan minat bersekolah, adanya ketidakseimbangan antara perbandingan penduduk yang bersekolah dengan penduduk usia sekolah,berpengaruh ke kualitas pendidikan jg. b) Pelayanan kesehatanKebutuhan akan pelayanan kesehatan akan meningkat, berarti juga diperlukan tambahan dan peningkatan jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit dan tempat tidur bagi orang sakit.c) Masalah lapangan kerjaPertambahan penduduk memerlukan tambahan lapangan kerja. Apabila kesempatan kerja tidak dapat disediakan sesuai dengan angkatan kerja, maka akan terjadilah pengangguran diantara anak-anak muda dengan segala akibat negatifnya dalam masyarakat.d) Kehidupan sosial ekonomiPertambahan penduduk yang cepat yang tidak seimbang dengan peningkatan produksi akan mengakibatkan kegelisahan dan ketegangan sosial ekonomi dengan segala akibatnya, antara lain : Keluarga kurang mampu membayar uang sekolah bagi anaknya Banyaknya anak akan menyulitkan penyediaan tempat tinggal yang layak Jumlah dana yang semula disediakan untuk membiayai pendidikan anak-anak terpaksa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, akibatnya anak-anak tidak memperoleh pendidikan yang memadai. Setiap pertambahan penduduk konsekuensinya menambah permintaan kebutuhan hidup Masalah perumahan pada saat ini sangat mendesak, baik dalam hal mutu maupun jumlah perumahan.e) Lingkungan hidupPertambahan penduduk dan kepadatan penduduk dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang merupakan gangguan pula terhadap keseimbangan alam seperti polusi udara, pencemaran tanah dan kebisingan, hasil-hasil buangan, dan limbah yang tidak ditanggulangi. Sampah yang bertimbun mempunyai dampak negative berupa pemandangan dan bau yang tidak sedap dan membawa kuman penyakit.

(Prof.Dr.Rustam Mochtar.1998.Sinopsis Obstetri Jilid 2.Jakarta:EGC)

2. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk : Menurunkan tingkat kelahiran, melalui usaha langsung dan tak langsung. Secara langsung melalui kegiatan penyebar-luasan dan penyediaan sarana Keluarga Berencana (KB) serta usaha meningkatkan pengetahuan dan praktek KB. Usaha tidak langsung melalui usaha mendorong keluarga melaksanakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). Menurunkan tingkat kematian, terutama anak-anak melalui bidang kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan, perumahan, penyediaan air bersih dan kesehatan lingkungan. Meningkatkan taraf hidup, yaitu meningkatkan umur rata-rata penduduk Indonesia. Penyebaran penduduk dan tenaga kerja yang serasi dan seimbang, melalui transmigrasi, pembangunan daerah, kota dan desa, pembangunan sarana perhubungan, dan pemerataan pembangunan. Penambahan dan penciptaan lapangan kerjaDengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukanDengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasiDengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makananHal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya. Perluasan industrialisasi, baik ringan maupun berat: dipengaruhi oleh pendidikan. Misal di Jepang, disana diber fasilitas yang memadai untuk peningkatan SDM peningkatan industrialisasi peningkatan ekonomi negara. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian agar produksi pangan dan produksi hasil pertanian lainnya meningkat. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.

3. Apa saja indicator keberhasilan dari program/cara dalam mengatasi ledakan penduduk?1. Angka Kelahiran Tahunan (current fertility)a. Jumlah KelahiranJumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu.b. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate CBR) Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. c. Angka Kelahiran Menurut Umur Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun. d. Angka fertilitas TotalAngka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR) adalah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya.

2. Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH) a. Anak Lahir Hidup (ALH) atau Children Ever Born(CEB)Banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya.

b. Anak Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL) Jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan. c. Rasio Anak-Wanita atau Child Women Ratio (CWR)Rasio Anak Wanita atau Child-Woman Ratio (CWR) adalah rasio antara jumlah anak di suatu tempat pada suatu waktu dengan penduduk perempuan usia 15-49 tahun. Batasan usia anakadalah 5 tahun atau 10 tahun kebawah. Jumlah anak berumur 5 tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 5 tahun sebelum pencacahan, sedangkan jumlah anak berumur 10 tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 10 tahun sebelum pencacahan.

3. Paritas(jumlah anak yang telah di punyai oleh wanita)Pariitas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita[1]. Dari pola paritas wanita dalam suatu wilayah akan diketahui bagaimana pola dan norma fertilitas yang dianut.

4. Keluarga Berencanaa. Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (CPR)Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi adalah angka yang menunjukkan berapa banyaknya PUS yang sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan dibandingkan dengan seluruh PUS. Angka Prevelensi Kontrasepsi ini sering disebut dengan CPR (Contraceptive Prevalence Rate). b. Angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB (Unmet-need)pemerintah kurang menyediakan KB, atau dari segi penggunanya sendiri. Sumber : http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/333/333/1/4/

4. Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi (meningkatkan dan menghambat) fertilitas?

Meningkatkan:

-anggapan banyak anak banyak rejeki: sekitar tahun 65an pemerintah menganjurkan untuk meningkatkan angka fertilitas, tp th 90an terjadi ledakan penduduk. Program kb berhasil th 1997-sekarang.-sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan-pernikahan usia muda (dini)-adanya anggapan, anak lelaki lebih tinggi nilainya. Sehingga keluarga yang belum memiliki anak lelaki akan berusaha memiliki anak lelaki.-adanya penilaian yang tinggi thd anak Menghambat:

-adanya program KB-kemajuan bidang iptek dan obat2an-peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak PNS: hanya 2 anak-adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan-penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.-adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak

Faktor demografi dan nondemografi? DEMOGRAFI: struktur umur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan & proporsi yang kawin.NON-DEMOGRAFI: keadaan social-ekonomi penduduk, factor psikologi, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi, dan industrialisasi.

Faktor pendorong dan faktor penarik dari migrasi:Faktor pendorong (dari tempat asal).Faktor penarik (tempat tujuan): fasilitas yang lebih memadai.

Kenaikan fertilitas kebanyakan disebabkan oleh pasangan pranikah (tidak nikah)

5. Bagaimana program dan peran dari KB dalam mengatasi ledakan penduduk? (Sasaran, dll)Sasaran langsung para pasangan subur (PUS) agar mereka menjadi peserta Keluarga Berencana Lestari sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilitasSasaran tidak langsung organisasi2 dan lembaga2 kemasyarakatan, instansi pemerintah maupun swasta, tokoh2 masyarakat (wanita dan pemuda) yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap proses pembentukan sistem nilai dikalangan masyarakat yang dapat mendukung usaha kelembagaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC

1. Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB jalur pemerintah melalui :a. Penguatan fasilitas pelayanan KB statis di 20.203 Klinik KB milik pemerintah.b. Peningkatan kualitas pelayanan KB.c. Pemberdayaan mitra kerja dalam penggerakkan, pelayanan dan pembinaan KB.d. Penguatan jaminan ketersediaan kontrasepsi.e. Peningkatan dukungan pembiayaan pelayanan melalui sinergitas sumber daya potensial yang ada.2.Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB jalur swasta melalui :a. Penguatan fasilitas pelayanan KB statis di 3.297 klinik KB swasta serta di 70.000 Dokter dan Bidan Praktek Swasta (DBS).b. Peningkatan demand: Upaya meningkatkan komitmen pemangku kepentingan, provider, stakeholder potensial Provinsi dan Kab/Kotac. Peningkatan promosi, sosialisasi dan KIE pelayanan KB mandirid. Peningkatan akses dan kualitas pelayanane. Peningkatan monitoring dan evaluasi3.Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB jalur wilayah dan sasaran khusus melalui :a. Penggarapan KB Kepulauanb. Penggarapan KB Galciltasc. Penggarapan KB Miskin Perkotaand. Penggarapan KB Priae. Kerjasama BKKBN dengan mitra kerja4.Peningkatan kualitas promosi dan konseling kesehatan reproduksi melalui:a. Peningkatan akses dan kualitas KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguranb. Peningkatan promosi penggunaan kondom dual proteksi dan jarum suntik sekali pakaic. Peningkatan promosi pemakaian peningkatan promosi deteksi dini kanker melalui pap smear, IVA dan SADARId. Peningkatan promosi kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsie. Peningkatan konseling pencegahan IMS, HIV dan AIDS, deteksi dini kanker alat reproduksi (Pap smear/IVA), kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsi yang terintegrasi dengan pelayanan KB.(dr. Julianto Witjaksono AS, MGO, Sp.OG (K-FER))KONSULTASI KEPALA SEKSI (MISSION CENTER)

6. Apa kendala dari program KB dalam mengatasi ledakan penduduk?Menurut Edward III terdapat 4 faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu pelaksanaan kebijakan, yaitu: sumber daya, komunikasi, birokrasi, dan disposisi.

http://repository.fisip-untirta.ac.id/48/1/SKRIPSI_PEPY_NOVIA_HIDAYAH_060381.pdf

http://books.google.co.id/books?id=ae7qLHtmcW4C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=kendala+program+keluarga+berencana&source=bl&ots=Oq81BqxKcz&sig=Zq2fL7NGm0GjqnFK2RuJn9WihKI&hl=en&sa=X&ei=1J54UazvK8LWrQfQz4DAAg&redir_esc=y#v=onepage&q=kendala%20program%20keluarga%20berencana&f=false

Kendala pelaksanaan program KB-Kesehatan Reproduksi (KB-KR), antara lain masih adanya pemahaman tentang KB yang sempit, baik di kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan Intra Uterine Device (IUD) yang masih dianggap tabu karena harus membuka aurat (BKKBN, 2007).Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan membawa rezeki. Kendala lainnya, masih adanya anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama bahwa program KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau kelahiran saja, dan belum memahami manfaat program KB dalam kesehatan (Siregar, 2003). Masyarakat selama ini masih belum mendapatkan pelayanan program KB yang utuh. Selama ini banyak orang yang tidak mengetahui atau memilih kenapa dirinya memilih jenis kontrasepsi tertentu. Kebanyakan pilihan itu, karena tetangga atau memang hanya mengetahui satu jenis kontrasepsi saja.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25922/5/Chapter%20I.pdf

7. Adakah faktor sosiokultural dan pandangan agama Islam yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi?Faktor sosiokulturalVariabel-variabel diatas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.Davis dan Blake dalam tulisannya yang berjudul the social structure of fertility : An Analitical framework, menyatakan bahwa faktor-faktor social, ekonomi, dan budaya akan mempengaruhi fertilitas melalui factor-faktor yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi (tahap hubungan kelamin, tahap konsepsi, tahap kehamilan), factor-faktor itu disebut variable antara.

Variable antaraFertilitasFactor social, ekonomi, budaya

Dalam tulisan tersebut Davis dan Blake juga menyatakan bahwa proses reproduksi seorang perempuan usia subur melalui 3 tahap yaitu : hubungan kelamin, konsepsi, kehamilan dan kelahiran. Dalam menganalisa pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapatlah ditinjau factor-faktor yangmempunyai kaitan langsung dengan ketiga proses di atas.oFactor-factor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi:Umur memulai hubungan kelamin Selibat permanen yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan hubungan kelaminLamanya masa reproduksi yang hilang karena : Perceraian, perpisahan/ ditinggal pergi oleh suami Suami meninggal duniaAbstinensia sukarelaAbstinensia karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak bisa dihindari)Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk abstinensia)oFactor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi :Kesuburan dan kemandulan biologis yang tidak disengaja Menggunakan atau tidak menggunakan alat- alat kontrasepsi :Cara kimiawi dan cara mekanis Cara- cara lain seperti metoda ritma dan senggama terputus Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh factor- factor disengaja misalnya sterilisasi oFactor yang mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran :Kematian janin karena factor-factor yang tidak disengaja Kematian janin karena factor-factor yang disengaja(Prof.Ida Bagus Mantra, Ph.D.2008.Demografi Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar)

HukumDalam pembahasan ini, penulis hanya meninjau status hukumnya menurut Islam, dengan mendasarkan kepada nash al-Quran dan hadis serta logika (dalil aqli).Pelaksanaan KB dengan pertimbangan kemashlahatan, dibolehkan dalam Islam karena pertimbangan (misalnya) ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Artinya, dibolehkan bagi orang-orang yang tidak sanggup membiayai kehidupan anak, kesehatan dan pendidikannya untuk menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa baginya, jikalau ia melahirkan anak yang tidak terurusi masa depannya; yang akhirnya menjadi beban yang berat bagi masyarakat, karena orang tuanya tidak menyanggupi biaya hidupnya, kesehatan dan pendidikannya. Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat al-Quran yang berbunyi: Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah bila seandainya mereka meninggalkan anaka-anaknya yang dalam keadaan lemah; yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan mereka), oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar. (QS an-Nis, 4: 9)Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik dan kelemahan intelegensi anak sebagai akibat dari kekurangan makanan yang bergizi, menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah peranan KB untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menyanggupi hal tersebut, agar tidak berdosa di kemudian hari bila meninggalkan keturunannya. Dalam ayat lain disebutkan juga: Para ibu, hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh; yaitu bagi yang berkeinginan untuk menyempurnakan penyusuannya (QS al-Baqarah, 2: 233)Ayat ini menerangkan bahwa anak sebaiknya disusukan selama dua tahun penuh. Karena itu, kepada ibunya disarankan untuk tidak hamil lagi sebelum bayinya cukup umur, yang dalam ayat di atas disebut dengan bilangan dua tahun. Atau dengan kata lain, penjarangan kelahiran anak kurang lebih berjarak tiga tahun, supaya anak berpeluang lebih sehat dan terhindar dari penyakit, karena diasumsikan bahwa susu ibulah (ASI) yang paling baikuntuk dionsumsi oleh bayi, demi pertumbuhannya (bayinya), dibandingkan dengan mengonsumsi susu buatan. Mengenai alat kontrasepsi( )yang sering digunakan ber-KB, ada yang dibolehkan dan ada pula yang diharamkan dalam Islam.Selanjutnya, menurut pendapat para ulama, alat-alat kontrasepsi yang dibolehkan untuk digunakan adalah :1. Untuk wanita, seperti: a. IUD (ADR); b. Pil; c. Obat suntik; d. Susuk; e. Cara-cara tradisional dan metode yang sederhana; misalnya minuman jamu dan metode kalender (Metode Ogino Knans)2. Untuk pria; seperti; a. Kondom; b. Coituis Interruptus (al-Azl)Cara ini disepakati oleh ulama (Islam) bahwa boleh digunakan, berdasarkan dengan cara yang telah diperaktikkan oleh para sahabat nabi s.a.w. semenjak beliau masih hidup, sebagaimana keterangan sebuah hadis yang bersumber dari Jabir r.a., yang berbunyi: : - - - - .Kami pernah melakukan azal (coitus interruptus) di masa Rasulullah s.a.w., sedangkan al-Quran (ketika itu) masih (selalu) turun. (H.R. Bukhari-Muslim dari Jabir). Dan pada hadis lain: Kami pernah melakukan azl (yang ketika itu) nabi mengetahuinya, tetapi ia tidak pernah melarang kami. (H.R. Muslim, yang bersumber dari Jabir juga).Hadis ini menerangkan bahwa seseorang diperkenankan untuk melakukan azl, sebuah cara penggunaan kontrasepsi yang dalam istilah ilmu kesehatan disebut dengan istilah coitus interruptus, karena itu meskipun ada ayat yang melarangnya, padahal ketika itu ada sahabat yang melakukannya, pada saat ayat-ayat al-Quran masih (selalu) turun, perbuatan tersebut dinilai mubh (boleh). Dengan alasan, menurut para ulama, seandainya perbuatan tersebut dilarang oleh Allah, maka pasti ada ayat yang turun untuk mencegah perbuatan itu. Begitu juga halnya sikap Nabi s.a.w. ketika mengetahui, bahwa banyak di antara sahabat yang melakukan hal tersebut, maka beliaupun tidak melarangnya; inilah pertanda bahwa melakukan azl (coitus interruptus) dibolehkan dalam Islam dalam rangka untuk ber-KB.Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam; adalah:1. Untuk wanita; seperti: a. Menstrual Regulation (MR atau pengguguran kandungan yang masih muda); b. Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah bernyawa; c. Ligasi Tuba (mengingat saluran kantong ovum) dan tubektomi (mengangkat tempat ovum). Kedua istilah ini disebut sterilisasi.2. Untuk pria; seperti vasektomi (mengikat atau memutuskan saluran sperma dari buah zakar), dan cara ini juga disebut sterilisasi.Adapun dasar diperkenankannya KB dalam Islam, menurut dalil aqli (pertimbangan rasional), adalah karena pertimbangan kesejahteraan penduduk yang diidam-idamkan oleh bangsa dan negara. Sebab kalau pemerintah tidak melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa datang, diprediksi akan menderita. Inilah yang dalam nalar fiqih Islam disebut dengan Sadd al-Dzarah.Oleh karena itu, pemerintah menempuh suatu cara untuk mengatasi ledakan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan perekonomian nasional dengan menyelenggarakan program KB, untuk mencapai kemaslahatan seluruh rakyat. Upaya pemerintah tersebut, sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Kebijaksanaan imam (pemerintahan) terhadap rakyatnya bisa dihubungkan dengan (tindakan) kemaslahatan.Pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat) dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan hukum Islam menurut mazdhab Maliki; di negara Indonesia yang tercinta ini, pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat, berkewajiban untuk melaksanakan program KB, sesuai dengan petunjuk GBHN. Maka program tersebut, menurut pertimbangan ulama, hukumnya boleh dalam Islam, karena demi pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat).http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/keluarga-berencana-kb-dalam-pandangan-islam-4/

Faktor perkembangan zaman (fase 1- fase 4)/ transisi demografi:

8. Apa saja faktor yang mempengaruhi CPR?Dari penelitian terdahulu diketahui banyak faktor yang memengaruhi akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi diantaranya : umur (usia produktif jarang mau berKB), pengetahuan, jumlah anak (anaknya masih sedikit biasanya malas berKB), dukungan suami, biaya pemasangan, keamanan dari macam2 alat kontrasepsi, ketersediaan alat kontrasepsi (memenuhi penduduknya atau tidak), tempat pelayanan KB (lokasi yang jauh atau sulit ditempuh), petugas kesehatan dan media informasi. repository.usu.ac.id/bitstream/.../34620/6/Abstract.pdf

Pengetahuan/pendidikan masyarakat Tenaga kesehatan Pemerintah daerah tidak/kurang memperhatikan Ekonomi masyarakat yang rendah

9. Apa saja yang termasuk kedalam 11 prioritas pembangunan? Dan kendalanya?

10. Rumus-rumus menghitung fertilitas? Fertilitas tahunana. Fertilitas kasarYaitu banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Atau dengan rumus :

Dimana : CBR = Crude Birth Rate/ Tingkat Kelahiran KasarPm = Penduduk pertengahan tahunk = bilangan konstan, biasanya 1000B = jumlah kelahiran pada tahun tertentub. Fertilitas umumYaitu membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan pertengahan tahun umur 15-49 tahun, atau dengan rumus :

dimana :GFR = Tingkat fertilitas umumB = Jumlah kelahiranPf (15-49) = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahunc. Fertilitas menurut umurYaitu menghitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap2 kelompok umur (age specific fertility rate), atau dengan rumus :

Dimana :Bi = jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur iPfi = jumlah perempuan kelompok umur I pada pertengahan tahunK = angka konstan = 1000d. Fertilitas menurut urutan kelahiranYaitu mengukur fertilitas menurut urutan kelahiran, dengan rumus :

Dimana :BOSFR = Birth Order Spesifik Fertility RatesBo i = jumlah kelahiran urutan ke iPf (15-49) = jumlah perempuan usia 15-49 tahunk = 1000Penjumlahan dari tingkat fertilitas menurut ukuran kelahiran menghasilkan tingkat fertilitas umum (general fertility rates ) :

Fertilitas kumulatifa. Fertilitas total (TFR)Yaitu jumlah kelahiran hidup laki2 dan perempuan dalam 1000 penduduk yang hidup hingga masa reproduksinya berakhir, dengan catatan : Tidak ada seorang perempuan yang meninggal hingga masa reproduksinya berakhir Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode tertentuDalam praktek tingkat fertilitas total dekerjakan dengan menjumlahkan tingkat fertilitas perempuan menurut umur, apabila umur tersebut berjenjang lima tahunan, dengan asumsi bahwa tingkat fertilitas menurut umur tunggal sama dengan rata2 tingkat fertilitas kelompok umur lma tahunan, maka rumus dari tingkat fertilitas total (TFR) adalah :

dimana :TFR = total fertility rateASFRi = tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjang 5 tahunanb. Gross reproduction rate (GRR)Yaitu jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya, rumusnya :

dimana ASFRfi adalah tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjan 5 tahunan.c. Net reproduction rateYaitu jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan perempuan2 itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Rumusnya :

SUMBER : Matra, Ida Bagoes . 2003 . Demografi Umum. Pustaka PelajarOffset, Yogyakarta.

11. Dari mana mendapatkan sumber data fertilitas? Sensus penduduk/cacah jiwaSuatu proses keseluruhan dr pengumpulan, pengolahan, penyajian, & penilaian data penduduk yg menyangkut ciri2 demografi, sosial ekonomi, & lingkungan hidup. Sensus penduduk mempunyai ciri khas individual, universal, diselenggarakan serentak di seluruh negara, & periodic (setiap 10 tahun).

Regristrasi pendudukPengumpulan data baru yg mencatat kejadian2 kependudukan yg terjadi setiap saat, spt kelahiran, kematian, mobilitas penduduk, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, yg dpt tjd setiap saat tdk dpt terjaring di dlm sensus penduduk.

Survei pendudukHasil sensus penduduk & registrasi penduduk mempunyai keterbatasan, yg hanya menyediakan data statistik kependudukan, & kurang memberikan informasi ttg sifat & perilaku penduduk setempat. Utk mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei penduduk yg sifatnya lbh terbatas & informasi yg dikumpulkan lbh luas & mendalam. Biasanya survei penduduk ini dilaksanakan dgn sistem sampel atau dlm btk studi kasus.(Prof.Ida Bagus Mantra, Ph.D.2008.Demografi Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar)

Registrasi survey sensus

12. Apa saja tahapan kualitas keluarga? 3+Rumusan tahapan kualitas keluarga tersebut adalah sebagai berikut : 1. Keluarga PRASEJAHTERAYaitu keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang, pangan, papan, kesehatan dan KB.2. Keluarga SEJAHTERA TAHAP IYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial-psikologisnya. Seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.3. Keluarga SEJAHTERA TAHAP IIYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan akan informasi.4. Keluarga SEJAHTERA TAHAP IIIYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakt sekitarnya.5. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUSYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/peran_perawat_dalam_pembinaan.pdf

18