MAKALAH
FUNDAMENTAL DIETARY AND CULINARY
MAKANAN NUSANTARA
DKI JAKARTA
Kelompok 3 :
Herwinda Kusuma R (125070300111003)
Nike Nurjannah (125070300111015)
Redy Amukti (125070300111050)
Dwi Ratna (125070301111008)
Maulidatul Khasanah (125070307111010)
Ega Meylita (125070307111013)
JURUSAN GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
DKI JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu
kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah
dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia,
atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk
berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang
berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan
keenam dunia
SEJARAH KULINER BETAWI
Dalam proses perjalanannya tradisi Betawi menerima masukan luar yang relatif lebih
banyak dibandingkan dengan tradisi etnik lain. Hal ini mengingat fungsi pelabuhan Kalapa
yang dikunjungi oleh berbagai bangsa. Kini kota yang didiami oleh komunitas Betawi telah
mengemban multi fungsi apalagi dalam era globalisasi informasi. Perubahan-perubahan
dalam masyarakat ibukota berjalan dengan cepat. Sementara itu generasi penutur dan pelaku
folklore Betawi yang masih dekat hubungannya dengan “sumber” sudah semakin habis
ditelan usia. Karena itulah diperlukan usaha pengumpulan dan pengarsipan folklore sebelum
generasi ini berlalu sama sekali.
Dari pengalaman berkomunikasi dengan orang-orang tua (Betawi), dapat dituturkan
kembali bahwa proses kehadiran makanan tradisional Betawi tak lepas dari proses
percampuran budaya antar etnik dan antar bangsa. Kita ketahui bahwa sejak abad ke 2, tanah
Jakarta, khusunya kawasan Pelabuhan Kalapa, telah menjadi kawasan internasional.
Maksudnya, di Pelabuhan Kalapa sudah terjadi interaksi antar etnik maupun bangsa secara
intensif. Interaksi itu melahirkan proses asimilasi yang ketat sehingga memunculkan output
yang unik dan khas.
Tak pelak, ragam bangsa dan etnik yang berlabuh dan menetap di Pelabuhan Kalapa,
seperti Portugis, Belanda, Arab, India, China, Inggris, Prancis, serta berbagai etnik nusantara,
memberikan andil cukup menonjol pada kuliner Betawi. Jadi, proses kemunculan ragam
makanan Betawi sangat rumit. Proses menjadi makanan membutuhkan episode-episode yang
saling tarik ulur, saling mempengaruhi dalam aneka kekuatan masing-masing.
Kuliner Betawi berkembang sesuai dengan kondisi dan dinamika sosial ekonomi yang
terjadi pada tiap kurun. Masa kekuasaan kerajaan Salakanagara, Tarumanagara, Pajaran,
Tanjung Jaya sampai Jayakarta, masyarakat Betawi melahirkan kue semisal sengkulun dan
makanan-makanan yang dimasak dengan cara dibakar, digarang, disangrai, dikukus, dan
direbus. Makanan itu menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Kue
sengkulun, menurut penuturan folklore merupakan simbol makan rakyat. Itu terungkap dari
asal kata hulun, yang berarti rakyat yang menjadi hamba dari suatu kerajaan.
Masa-masa sulit di tengah kebijakan penjajahan yang yang tak berpihak kepada
rakyat pribumi, melahirkan ragam makanan rakyat yang nampaknya dikreasi secara
sederhana, baik pada bentuk maupun cara pengolahannya. Ragam makanan yang
memanfaatkan bahan dari berbagai umbi-umbian, misalnya yang berbahan singkong, sepeti
getuk, urap, ketimus, tape, dan sebagainya, dapatlah dikategorikan sebagai makanan yang
muncul pada masa itu. Sayur-sayur yang diolah sederhana, seperti sayur bening, diperkirakan
muncul pada masa itu pula.
Rakyat pribumi yang dijajah tetap tak mampu meniru gaya hidup atau cara-cara
penglohan makanan dan penyajiannya sebagaimana lazimnya tradisi makan kaum penjajah.
Sebagaimana diketahui, keluarga penjajah atau tuan-tuan tanah memelihara paling sedikit 20
tukang masak terdidik dan pelayan di meja makan sebagai simbol keelitannya sebagai
penguasa dan penjajah]. Belum lagi kelompok pemain musik yang sengaja diperintah untuk
menghibur tuan-tuan besar dan tetamunya yang sedang santap. Mereka memulai upacara
makan dengan makanan pembuka, makan beneran alias makanan utama, dan makanan
penutup. Itulah yang sebut rijsttafel dalam tradisi makan kaum penjajah, kolonial Belanda.
Namun penggunaan bumbu rempah-rempah telah coba diupayakan oleh rakyat
pribumi seiring dengan berkembangnya tradisi kuliner dari bangsa serta etnik yang
berdomisili di Kalapa kemudian Sunda Kelapa dan Batavia. Rempah-rempah yang dominan
dalam masakan Arab dan India, seperti jintan, kapulaga, cengkeh, kayu manis, wijen, dan
minyak samin serta pemanfaatn santan menjadi kelaziman bagi masyarakat pribumi. Lihatlah
pada soto tangkar, lapis benggala, nasi bukhari, sayur bebanci, nasi goreng kambing, nasi
kebuli, pacri nenas dan masih banyak lagi.
Periode yang paling sengsara bagi masyarakat Betawi terjadi pada masa penjajahan Jepang.
Jepang memang menguras seluruh sumber daya alam Indonesia yang diperuntukkan bagi
topangan agresi militernya ke Asia dan seluruh dunia.
Dalam ingatan orang-orang tua, penjajahan Jepang, yang semula digembar-
gemborkan sebagai saudara tua yang akan membebaskan dari segala penderitaan, ternyata
justru semakin membuat rakyat menderita.Masa inilah hampir semua jenis tumbuhan yang
hidup dijadikan sumber makanan oleh rakyat, tanpa memperdulikan dampaknya kemudian.
Rumput-rumput perdu, seperti pohon matahari-mataharian, pohon sengganian,
bahkanempol pisang, empol paya dijadikan bahan makan. Variasi umbi-umbian pun
bertambah pada masa ini, seperti suweg, kimpul, ganyong, angklik, ubi kelapa, ubi aung,
gadung, dan sebagainya. Lahir kemudian sayur atau oseng jantung pisang, sayur rebung,
sayur daon cocot gaok, sayur genjer, sayur eceng, nasi goreng campur daun mengkudu, nasi
campur jagung, lalap-lalapan, kerak, bahkan jangkrik bakar, laron sangrai, dan sebagainya.
Kuliner Betawi tetep eksis di tengah kota metropolitan. Memang gaya hidup orang
metropolitan telah berobah drastis, sebab iming-iming modernitas sangat diusung tinggi oleh
pesona gaya hidup barat. Terus terang bangsa kita tidak menyadari jika mereka masih dijajah,
sehingga mereka bersifat inferior. Mereka masih menganggap apa yang datang dari barat
sebagai sesuatu yang lebih unggul. Hal itu sebenarnya cerminan dari lubuk hati terdalam
kebanyakan orang kita, bahwa dia masih merasa orang kelas bawah dan orang jajahan,
apabila tidak mengkonsumsi makanan barat atau melahap habis pesona lifestyle atau gaya
hidup barat.
Sejumlah langkah strategis dapat dilakukan oleh komponen masyarakat maupun para
pemerhati budaya Betawi untuk merevitalisasi atau packaging kuliner Betawi. Langkah itu
dapat ditempuh antara lain dengan:
- Membangun kantong-kantong penjualan kuliner Betawi di lingkungan permukiman
masyarakat umum, dapat pula di mall, hotel, pasat, pusat UKM, dan tempat publik
lainnya;
- Menumbuhkan kesadaran pentingnya memelihara kekayaan budaya tradisi melalui
kantong-kantong itu;
- Membangun jejaring dengan berbagai pihak di luar yang berbasis teknologi informasi
yang menghasilkan informasi tentang kuliner Betawi dan kemungkinan-kemungkinan
pengembangannya;
- Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mempertimbangkan potensi-potensi
yang dimiliki (SDM, kondisi geografis) untuk peningkatan kualitas kehidupan melalui
potensi kuliner. UKM dan koperasi dalam hal ini dapat menjadi salah satu ujung
tombak;
- Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, universitas, dan lembaga-lembaga
donor sebagai fasilitator dan rekan sekerja dalam revitalisasi kuliner Betawi.
Disebutkan juga bahwa makanan Betawi, seperti Kerak Telor, dikatakan makanan
kalangan atas pada masa colonial, juga sekaligus symbol keprihatinan rakyat jelata Betawi.
Asumsi itu bisa benar bisa tidak. Tapi apabila merujuk pada bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat Kerak Telor, maka terbantahkanlah simbol keprihatinan. Beras ketan,
misalnya, tak lazim disimpat di pendaringan orang miskin. Apalagi kemudian dijadikan
makanan yang dimakan oleh golongan kelas bawah. Proses pembuatan Kerak Telor relatif
sangat unik dan rumit. Talenta seorang koki peracik Kerak Telor tak bisa muncul begitu saja,
melainkan imajinasi, kreativitas, dan inovasinya telah mendarah daging dalam menekuni
masakan itu. Untuk mengatakan Kerak Telor merupakan makanan kaum elite Hindia
Belanda, Sebuah makanan pada hakekatnya dapat dimakan oleh siapa saja. Yang
membedakannya justru terletak pada penyajian berikut properti atau alat sajinya, atau pada
event apa manakan itu disajikan. Seorang yang sedang ngidam, misalnya, dari kelas mana
pun ia, pasti berusaha mendapatkan makanan yang diidamkannya dengan berbagai cara.
Sebagian besar makanan khas betawi memiliki sejarah yang sama yaitu dipengaruhi
oleh budaya dari China, Belanda Portugis.
MAKANAN DAN MINUMAN KHAS BETAWI
Tak bisa dipungkiri, salah satu daya tarik wisata di Jakarta adalah makanan khas
Betawi. Meski masyarakat Betawi sendiri sudah semakin tergusur ke pinggiran akibat
pembangunan kota, namun salah satu hasil budaya mereka berupa makanan khas Betawi
masih bisa ditemukan di Jakarta.
I. KUE-KUE BASAH
1. Kerak Telor
Kerak telor merupakan salah satu makanan khas daerah Betawi. Makanan ini
dibuat dari bahan-bahan antara lain seperti beras ketan putih, telur ayam atau telur
bebek, ebi (udang kering) dan parutan kelapa yang disangrai kering, serta bawang
goreng, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir sebagai bumbu
pelengkapnya.
Cara membuat makanan ini cukup unik karena tidak dimasak di atas kompor
namun dimasak diatas bara api. Pedagang kerak telor sesekali membalikkan wajan
agar permukaan dari kerak telor tersebut juga terpanggang dan matang merata sambil
dikipas-kipas agar bara api tetap menyala. Setelah kering dan matang kerak telor siap
untuk disajikan.
Kerak telor terbuat dari bahan-bahan yaitu ketan putih, telur ayam atau bebek,
bawang merah goreng, udang goreng, cabai merah, kencur, jahe, kelapa sangrai, gula,
garam, dan merica. Kerak telor memiliki rasa yang gurih dan enak dinikmati selagi
hangat.
2. Kue Rangi
Kue rangi atau biasa disebut sagu rangi terbuat dari tepung kanji dicampur
dengan kelapa yang diparut kasar. Dahulu, orang memanggang kue rangi dengan
memanfaatkan api yang berasal dari kayu bakar atau arang. Alhasil, kue tersebut
menjadi lebih wangi. Kue rangi adalah salah satu makanan khas Betawi yang juga
mulai jarang didapatkan. Namun ada beberapa restoran dengan semangat melestarikan
budaya Betawi, kembali memasukkan kue ini dalam menu mereka. Tepung kanji dan
parutan kelapa adalah bahan dasar pembuatan kue ini. Rasanya gurih karena
mengandung parutan kelapa dan juga manis karena di permukaan kue ditaburi gula
merah. Aromanya jangan tanya, harum dan menggugah selera.
3. Kue Dongkal
Penganan yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini memang sudah
sangat langka, bahkan anak muda betawi sekarang saja banyak yang tidak kenal
dengan kue dongkal.
4. Kue Geplak
Kue-kue khas betawi sekarang sudah jarang kita temui, salah satunya adalah
geplak. Kami ingin mengajak pembaca untuk mencoba membuatnya, sehingga kue
tradisional dapat lestari dan masih bisa dinikmati bersama keluarga dan juga cocok
untuk berbagai acara.
5. Kue Ongol-Ongol
Salah satu kue khas betawi yang cukup menggugah selera adalah Ongol-
ongol. Bahan dasarnya sederhana, mudah didapat, dan tentunya mudah pula dalam
membuatnya. Bahan dasarnya bisa berupa tepung sagu atau tepung hunkwe. Kue ini
sangat cocok untuk menu sarpan pagi. Di sertai dengan segelas kopi atau teh hangat
tentunya akan menambah kenikmatannya. Maka dari itu biasanya penjaja kue keliling
di pagi hari sering menjual kue ongol-ongol ini. Namun demikian, bukan berarti di
waktu-waktu lain, kue ini kurang cocok disantap..
6. Kue Pancong
Pancong adalah salah satu jajanan pasar yang cukup familiar. Kue asli betawi
yang satu ini sangat pas jika di santap waktu masih panas atau hangat. Salah satu daya
tarik dari kue ini menurut saya adalah terletak pada Rasa kelapa parutnya begitu
gurih. Selain itu, memang kue ini sangat pas di ‘cocol’ dengan gula pasir.
7. Kue Cubit
Kue Cubit berbentuk mungil dengan taburan cokelat meises di atasnya, paling
enak kalau dimakan saat kue Cubit baru diangkat dari loyang kue, rasanya manis,
terbuat dari tepung terigu, namanya kue Cubit, karena pada saat mengambil kue
tersebut seperti orang yang hendak mencubit di bagian tengah kue.
8. Kue Ape atau Serabi
Kue Ape atau disebut juga dengan serabi Jakarta, merupakan makanan khas
Betawi, bentuknya menyerupai pancake, bahan dasarnya adalah tepung terigu dan
jajanan ini juga lebih enak di makan saat masih hangat, digoreng di wajan mungil.
Ada dua warna kue Ape ini, hijau dan putih, yang hijau lebih wangi karena
menggunakan daun suji.
9. Kue Lekker
Kue Lekker juga terbuat dari tepung terigu bentuknya mirip dengan crepes,
tetapi lebih tipis, dan isinya berupa cokelat meises dan keju, disebut Lekker, karena
kelezatannya.
10. Kue Klepon
Kue Klepon, kue kenyal berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras ketan
dan berisi gula merah serta kelapa.
11. Kue Lepet
Lepet, kue yang sekilas mirip dengan lontong ini terbuat dari ketan yang
dicampur dengan kacang tolo. Kue-kue tersebut dijual dengan harga Rp 3000 saja,
murah dan sehat karena tanpa bahan pengawet.
12. Kue Cucur
Kue cucur yang merupakan kue khas betawi berwarna kecoklatan.Kue cucur
merupakan kue yang mudah ditemui di kawasan Jakarta Bogor Bekasi. Kue cucur
yang pada bagian tengahnya lebih tebal dari pada tepi-tepinya. Pada bagian
pinggirnya kering berenda sehingga gurih manis renyah karena sedikit gosong.
Terbuat dari tepung beras sebagai bahan dasarnya. Kue Cucur masuk kedalam jenis
kue manis dan juga punya rasa yang mantap. Warna cokelat kue cucur berasal dari
gula merah yang membuatnya tak hanya terasa legit.
13. Kue Putu Mayang
Kue betawi yang satu ini agak sedikit unik dibandingkan yang lain. Selain
tampilan warnanya yang segar, kue ini bentuknya seperti mie yang di gulung-gulung
menyerupai sebuah bulatan. Putu Mayang adalah nama sejenis makanan khas daerah
Melayu yang disantap biasanya menggunakan Saus Santan Gurih. Selain itu bisa juga
menggunakan taburan parutan kelapa. Selain bahannya sederhana, Kue Putu Mayang
memiliki rasa yang legit dengan aroma daun pandan yang harum sehingga bisa di
santap ketika dingin ataupun hangat.
14. Kue Lupis
Nikmatnya kue lupis yang manis gurih kelapa campur kince alias gula merah
cair yang kentel dengan ketan yang legit. Ada yang bilang kue lupis itu adalah
lemang. Ada antara lupis dan lemang, perbedaannya adalah cara pembuatannya yang
berbeda dan cara penyajiannya kalau lemang dari bambu dan di bakar kalau lupis dari
daun pisang di rebus sama-sama dari ketan. Bedanya sama lemang atau lupis dari
tempat lain karena lupis Betawi itu dimakan pake parutan kelapa di campur garem
sedikit, cairan gula merah dicampur asem sedikit atau menggunakan tape ketan item.
Jadi gurih manis.
15. Kue Pe
Kue pepe atau kue lapis sagu ini rasanya manis dan lengket. Terbuat dari
adonan tepung beras, tepung sagu, gula pasir dan santan. Agar terlihat lebih menarik,
adonannya juga bisa diberi macam-macam warna. Adonan disusun berlapis warnanya
beda-beda misalnya merah, hijau dan cokelat. Seperti kue lapis umumnya, kue
berbentuk segi empat inipun dikukus hingga matang. Lapisan atasnya biasanya
memakai warna merah menyala sehingga menarik mata. Di kalangan masyarakat
Betawi, kue lapis sagu sering disajikan saat hajatan, tahlilan dan syukuran.
Tampilannya memang mirip dengan kue lapis tapi adonan kue ini sedikit lengket,
kenyal dan berwarna cerah. Untuk mengukus satu warna biasanya membutuhkan
waktu lima menit saja, kemudian masukkan lagi adonan warna lainnya. Setelah
matang dikukus, kue pepe dipotong persegi panjang dan disajikan diatas piring. Kalau
dijual kue ini dibungkus dengan plastik permukaannya agar tidak lengket. Teman
yang pas adalah secangkir kopi atau teh panas. Selain dijadikan camilan kue pepe bisa
juga dihidangkan untuk menu pencuci mulut. Jika sulit mendapatkan tepung sagu,
adonan kue pepe bisa diganti dengan tepung tapioka.
16. Kue Bugis Betawi
Kue bugis ketan hitam, makanan ini paling banyak kita jumpai di acara resepsi
pernikahan masyarakat Betawi. Selain di acara resepsi pernikahan, kue ini juga
tersedia saat acara pengajian, rapat, arisan dll. Rasanya manis dan legit.
17. Tape Uli
Tape uli merupakan makanan tradisional khas betawi yang mudah kita jumpai
terutama disaat lebaran. Tape dibuat dari bahan dasar ketan yang di fermentasikan.
Hasil fermentasi ketan ini akan menghasilkan rasa tape ketan enak. Sedangkan kue
Uli merupakan makanan dari beras ketan yang dipadukan dengan santan dan dikukus.
kue uli yang disajikan dengan tape ketan terasa begitu pas dan nikmat. Perpaduan tape
dan uli yang nikmat ini dikenal dengan Tape Uli. Rasanya kue ini memang khas
sekali sehingga tape uli khas betawi ini banyak disukai oleh semua kalangan. Cara
membuat tape uli cukup mudah yang lama hanya saat proses fermentasi tape ketan.
Untuk menghasilkan tape ketan yang baik maka bahan dan alat alatnya harus
dipastikan terjamin kebersihannya terutama dari lemak dan minyak.
18. Dodol Betawi
Dodol yang legit ini sebenarnya tidak kalah pamornya dengan dodol Garut.
Sayangnya tidak mudah menjumpai dodol Betawi di ibukota, hanya di kampung
Dodol yang terletak bilangan kalibata saja. Kita akan mudah menjumpai dodol Betawi
karena wilayah tersebut merupakan sentra produksi dan penjualan dodol Betawi.
19. Buah Atep
Manisan kolang-kaling atau buah atep. Camilan ringan dari buah Pohon Aren
ini populer bagi warga Betawi untuk makanan camilan yang biasanya diletakkan di
toples. Tak hanya buat tambahan ke dalam es campur ataupun kolak, manisan kolang-
kaling juga bisa dimakan langsung tanpa campuran. Buah atep atau biasa disebut
kolang-kaling sebenarnya buah dari Pohon Aren, yang cukup populer.
20. Roti Buaya
Buaya adalah binatang yang paling setia dengan pasangannya. Buaya
berbentuk roti dalam masyarakat Betawi merupakan representasi dari kesetiaan. Oleh
karena itu harus diberikan sepasang. Roti buaya adalah salah satu prasayarat yang
harus ada dalam upacara pernikahan Betawi. Roti buaya ini berbentuk buaya kecil
yang lucu.
Roti buaya merupakan salah satu bukti pengaruh budaya india terhadap
kuliner di Betawi.
II.KUE-KUE KERING
1. Kue Biji Ketapang
Kue tradisional bernama biji ketapang ini adalah salah satu kue asli Betawi.
Kue kering yang digoreng ini biasanya ikut meramaikan suasana saat hari raya tiba.
Kelapa parut dan santan yang digunakan untuk membuat penganan ini membuat
rasanya lebih gurih. Simpan dalam tempat yang tertutup rapat agar terjaga
kerenyahannya.
2. Kue Akar Kelape
Kue tradisional khas masyarakat Betawi ini biasanya ditemukan saat Idul Fitri
atau Lebaran. Makanan ini menjadi salah satu hidangan wajib disuguhkan saat hari
raya itu. Sebagian orang Bekasi menyebutnya kue Procot. Dinamakan kue akar
kelapa, karena bentuknya mirip akar kelapa. Sedangkan disebut kue Procot, karena
saat digoreng adonannya diprocotkan atau dikeluarkan secara perlahan menggunakan
tabung yang sudah dilubangi bagian ujungnya.
3. Kue Satu
Pengerjaanya sedikit njelimet karena harus dicetak satu per satu di cetakan
kayu, kemudian di ketuk-ketuk cetakannya hingga kuenya keluar. Bahan dasar kue
warisan kuliner Cina ini adalah tepung kacang hijau yang ditumbuk bersama gula
pasir hingga halus benar. Jika saat dicicipi kue satu meleleh di mulut, berarti kue
tersebut terbuat dari tepung kacang hijau asli tanpa tambahan tepung lainnya.
III. MASAKAN KHAS BETAWI
1. Asinan Betawi
Asinan sayuran orang Betawi dari Jakarta. Berbagai jenis sayuran yang
diasinkan dan diawetkan sepert sawi, kubis, taoge, tahu, selada disajian dalam bumbu
kacang yang dicampur cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan krupuk (khususnya
krupuk mi).
2. Soto Mie Betawi
Racikan mie yang dikawinkan dengan soto ini memang populer sebagai
jajanan kaki lima. Isian bihun, mi kuning, tomat, kol, risol dan daging, disiram kaldu
yang mengepul panas. Makin lengkap kelezatannya kalau ditambah air jeruk limau
dan sambal.
Soto mi merupakan jajanan kaki lima khas Betawi. Meskipun ada juga yang
memberi embel-embel Bogor. Sesuai dengan namanya, racikan ini merupakan
perpaduan soto dan mi kuah. Sotonya berupa daging dan dengkul sapi yang direbus
empuk. Disajikan dengan mi, tomat, irisan kol, sambal rawit dan air jeruk limau plus
sedikit kecap manis.
3. Soto Betawi
Agaknya soto satu ini menjadi salah satu primadona makanan khas Betawi.
Soto betawi bisa menemukan penjual soto betawi di mana saja meski ada beberapa
tempat yang lebih terkenal daripada yang lainnya karena rasanya yang lebih lezat. Hal
yang membedakan soto betawi dengan soto-soto lainnya adalah soto betawi memiliki
kuah santan. Sementara soto-soto khas daerah lain biasanya berkuah bening.
Tambahan santan ini membuat rasa soto betawi begitu gurih. Tambahan daging sapi
atau ayam yang menggoda dan irisan tomat yang segar, membuat masakan ini sangat
lezat dinikmati ketika perut lapar.
4. Soto Tangkar
Negara kita sangat kaya dengan aneka jenis masakan daerahnya masing-
masing. Soto Tangkar yang merupakan salah satu khazanah makanan khas Betawi.
5. Pindang Bandeng Betawi
Makanan khas Betawi yang satu ini mungkin tidak sepopuler soto betawi. Tapi
jangan salah, cita rasa masakan ini juga tak kalah lezatnya. Pindang Bandeng Betawi
ini bisa ditemukan di resto-resto khas Betawi. Pindang bandeng ini disajikan dalam
kuah berwarna sedikit gelap karena kecap manis. Memasak pindang bandeng ini bisa
dilakukan dengan menumis bumbunya terlebih dahulu atau langsung merebus bumbu
bersama ikan bandengnya. Hal yang unik dari masakan ikan bandeng betawi ini
biasanya banyak muncul menjelang hari raya Imlek karena konon bandeng adalah
simbol kemakmuran.
6. Ikan Gabus Pucung
Sayur ikan gabus pucung merupakan makanan khas betawi yang sudah
berlangsung dari generasi ke generasi. Bahkan makanan ini menjadi bagian dari salah
satu tradisi masyarakat betawi yang disebut “nyorog”. Nyorog adalah tradisi
masyarakat Betawi berupa kewajiban menghantarkan makanan kepada orangtua dari
anak, atau menantu kepada mertua setiap menjelang bulan puasa dan lebaran. Sayur
ikan gabus pucung menjadi salah satu makanan yang diserahkan pada orang tua/
mertua. Meskipun saat ini tradisi tersebut sudah banyak ditinggalkan masyarakat
betawi, sayur ikan gabus pucung tetap masih dinikmati oleh sebagian masyarakat
betawi dan non-betawi. Di masa lalu, menu sayur ikan gabus pucung ini juga menjadi
menu khusus pada perhelatan atau jamuan penting, dan menjadi penarik selera. Pada
saat ini gabus pucung dihadirkan pada acara kumpul keluarga, atau menyambut tamu
khusus yang tidak berjumlah besar.
7. Ketupat Sayur Betawi
Sekarang mari kita bahas mengenai Ketupat sayur betawi lagi. Kuliner ini
elemen utamanya adalah terletak pada sayur atau kuah yang digunakan. Untuk
ketupatnya saya rasa tidak akan terasa berbeda jauh dengan ketupat-ketupat lain dari
berbagai daerah, karena bahan dasar nya hanya beras saja. Untuk itu kelezatan dan ke-
khasan menu ini adalah terletak pada kuahnya. Ketupat sayur betawi bisa dinikmati
dengan beberapa macam kuah, diantaranya adalah Sayur godok, Semur Daging, dan
Opor Ayam.
8. Gado-gado Betawi
Gado-gado, makanan khas Betawi yang terkenal dengan kesegarannya. Gado-
gado sudah menjadi makanan khas Indonesia.Penyebaran gado-gado sudah meluas ke
seluruh nusantara. Gado-gado di ibukota pun banyak ditemukan di mana saja mulai
dari penjual makanan asongan hingga di resto-resto mewah.
Gado-gado biasa juga disebut sebagai saladnya orang Indonesia. Karena isinya
merupakan sayuran segar yang di siram dengan saus. Di luar negeri salad di siram
dengan saus berupa mayonnaise, sedangkan di Indonesia menggunakan saus kacang.
9. Keredok
Keredok adalah makanan khas daerah Betawi. Masakan ini sangat unik karena
semua sayuran dalam keadaan segar, tanpa melalui proses pemasakan sehingga
kandungan gizi dan seratnya sangat padat. Karedok ini merupakan hasil persilangan
budaya antara Betawi dan bandung.
10. Ketoprak Betawi
Makanan tradisional Betawi ini cukup banyak penggemarnya. Potongan
lontong, taburan tauge dan bihun yang dicampur dengan bumbu kacang yang mlekoh
cukup mengenyangkan untuk siang ini. Tak sulit untuk menemukan ketoprak, karena
hampir di setiap sudut kota Jakarta ada.
Menyebutkan nama ketoprak pasti semua orang mengetahuinya. Makanan
tradisional ini cukup mudah ditemukan di Jakarta. Biasanya pedagang yang menjual
ketoprak berkeliling dengan menggunakan gerobaknya. Tapi sekarang beberapa
rumah makan pun menyediakan ketoprak sebagai salah satu menu mereka. Ketoprak
merupakan hasil modifikasi dari gado-gado. Sebagian orang tidak suka
mengkonsumsi banyak sayur sehingga terciptalah ketoprak.
11. Tauge Goreng
Bagi penggemar masakan berbahan dasar sayur, selain gado-gado, masakan
khas jakarya yaitu tauge goreng. Makanan ini berbahan dasar tauge dan tahu yang
disiram dengan kuah kecap dan tomat. Cara pembuatannya sangat sederhana.
Pertama-tama, rebus tauge dan tahu yang telah dipotong kecil-kecil.
Selanjutnya, panaskan minyak untuk menumis bumbu yang telah dihaluskan yang
terdiri atas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, tauco, garam, dan oncom jika
suka. Setelah bumbu ditumis dan harum, tambahkan air, kecap, daun bawang, dan
tomat. Aduk hingga matang dan mengental. Selanjutnya, tuang kuah tersebut di atas
tauge dan tahu yang sudah direbus sebelumnya.
12. Laksa Betawi
Makanan khas betawi yang satu ini memang sudah agak jarang bisa ditemui.
Namun bukan berarti punah. Di beberapa lokasi tertentu, masih bisa ditemukan Laksa
betawi. Laksa betawi adalah Penganan berjenis mie yang diberi bumbu. Laksa Betawi
memiliki kuah berwarna kekuningan. Campuran udang rebon yang ada dalam kuah
laksa, membuat rasanya menjadi segar dan di padu aroma khas udang. Selain itu,
Makanan ini menggunakan Ketupat. Isi dari ketupat laksa betawi adalah irisan
ketupat, telur, kemangi, tauge. kucai, bihun, perkedel, dan bawang goreng, serta
kuahnya yang kental dengan taburan udang kering. Namun ada yang bilang bahwa
Bihun dan perkedel hanya variasi tambahan dari laksa, bukan bawaan aslinya. Cara
lain untuk menikmati Laksa adalah menggunakan Semur betawi. Paduan rasa manis
pada semur, tentu nya akan menambah rasa gurih di lidah. Namun hal ini bukan suatu
keharusan. Tergantung selera masing-masing. Laksa betawi adalah makanan hasil
persilangan betawi dan China.
13. Ayam Sampyok
Ayam Sampyok, hidangan mewah betawi kota dengan sentuhan cita rasa cina
yang menyelimuti daging empuk ayam. Perlu diketahui, dua layer proses
“pembumbuan” dilakukan untuk mendapatkan rasa lezat Ayam Sampyok ini.
Sehingga sedap hingga ke dalam ayam terasa terus hingga akhir santapan.
14. Sayur Asem Betawi
Sayur Asem Betawi atau kadang disebut juga Sayur Asem Jakarta sangat khas
rasanya. Penggunaan kemiri pada bumbu berakibat pada rasa gurih, sayangnya kuah
jadi tidak bening. Tapi rasanya oke. Cocok untuk teman makan ikan goreng atau
empal garing.
15. Nasi Uduk
Masakan Betawi yang paling populer ini masih mudah ditemui di hampir
semua pelosok di lima wilayah Jakarta. terbuat dari beras putih yang dimasak dengan
santan kelapa, serta dibumbui garam, daun serai, daun salam dan daun jeruk. Rasanya
sangat gurih dan nikmat, terutama bila disantap saat masih hangat mengepul.
Biasanya nasi uduk ditemani lauk pauk seperti ayam goreng, tahu goreng, telur dadar
yang diiris-iris, abon dan tempe kering yang dipotong-potong tipis dimasak manis.
Nasi Uduk juga disajikan dengan bawang goreng, emping goreng (beberapa tempat
diganti dengan kerupuk kecil warna-warni), timun dan tentunya sambel kacang
16. Nasi Ulam
Bedanya dengan Nasi Uduk, Nasi Ulam dibuat dari nasi biasa, tidak dimasak
dengan santan. Ciri khasnya adanya taburan serundeng kelapa di atas nasi putih.
Kemudian juga tambahannya seperti tempe goreng, tempe goreng tepung, dadar telur,
sedikit taoge, ketimun iris dan daun semanggi. Tidak lupa juga kerupuk, emping serta
bawang goreng. Nasi Ulam adalah bukti hadirnya pengaruh dari berbagai budaya
kuliner yang pernah singgah ke Jakarta.
Dendeng dan Bihun Goreng merupakan pengaruh budaya Tionghoa. Perkedel
merupakan "sumbangan" Belanda. Semur mempunyai kemiripan dengan Calderada
dari Portugis, atau juga mirip dengan kebanyakan hidangan Belanda yang dimasak
secara braising (merebus). Tempe goreng dan rempeyek kacang adalah budaya Jawa.
Nasi Ulam selalu disajikan dalam acara hajatan di daaerah Kampung Melayu, Bali
Mester (sekarang Jatinegara) dan sekitarnya.
17. Pindang Bandeng
Biasanya disantap dengan menu sarapan orang Betawi, seperti halnya Nasi
Uduk. Kuah pada Pindang Bandeng hapir enyerupai Semur, tapi bedanya ada
tambahan belimbing wuluh di dalamnya. Rasanya sangat lezat dan segar apalagi bila
dimakan dengan nasi putih.
18. Gurame Pecak
Gurame Pecak adalah sajian ikan berkuah. Kuah pecak tampilannya mirip
kuah bumbu rujak, berwarna kekuning-kuningan dengan santan pekat. Kuah santan
itu dimasak dengan bumbu kuning, kemiri, kacang tanah, bawang merah dan bawang
putih, kencur serta garam. Ketupat Babanci dan Ketupat Sayur
Masakan khas Betawi ini sudah sangat langka dan sudah tidak ada lagi yang menjual.
Seperti namanya maka unsur utama sajiannya adalah ketupat. Ketupat ini disantap
dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu rempah seperti kemiri,
bawang merah, bawang putih, cabai, dan buah jali-jali (tumbuhan ini sudah punah
dari tanah Jakarta
19. Bubur Ase
Seperti halnya Ketupat Babanci, Bubur Ase sebagai makanan khas Betawi
sudah sangat jarang dijumpai penjualnya. Istilah "Ase" sendiri artinya adalah kuah
semur yang encer. Bubur Ase adalah bubur nasi yang disantap dengan kuah semur,
tetelan, potongan tahu dan kentang. Kemudian ada tambahan potongan ketimun,
lobak, lokio, sawi asin, taoge dan sedikit cuka. Sebagai pelengkap ditaburi kacang
tanah goreng, emping dan kerupuk, serta sambal cabai rawit merah diulek.
IV. MINUMAN KHAS BETAWI
1. Bir Pletok
Bir pletok adalah salah satu minuman khas Betawi. Embel-embel bir pada
minuman ini bukan berarti mengandung alkohol. Bir pletok justru merupakan
minuman kebugaran dari rempah alami yang memiliki beragam khasiat. Salah
satunya, bisa mengatasi masalah sulit tidur alias insomnia. Orang Betawi juga gemar
minum bir lho. Tapi jangan salah, bir yang satu ini terbuat dari rempah-rempah yang
aman untuk dikonsumsi. Pada acara-acara adat Betawi, biasanya bir pletok disajikan
bersama dengan camilan-camilan khas Betawi lainnya. Bir ini terbuat dari rempah-
rempah seperti jahe merah, kayu angin, kayu manis, serai, kapulaga, dan sebagainya.
Minuman ini memiliki sensasi hangat ketika diminum dan cocok diminum dimalam
hari atau pada saat udara dingin.
2. Es Selendang Mayang
Bagi masyarakat khususnya masyarakat Betawi pasti tidak asing mendengar
jenis minuman yang juga mengenyangkan dengan nama selendang mayang. Minuman
ini dapat mengenyangkan karena bahan utama dari selendang mayang yaitu tepung
sagu dan tepung beras yang berbentuk kue seperti agar-agar serta disiram dengan
kuah santan yang gurih dan segar. Warna merah atau hijau dari adonan kue yang
seperti agar-agar dan disajikan dalam potongan kotak-kotak yang berpadu dengan
warna putih santan membuat tampilannya mengingatkan kita dengan bentuk
selendang maka dari itu minuman khas betawi ini disebut selendang mayang.
Sayangnya akhir-akhir ini minuman ini sudah mulai sulit ditemukan, tetapi masih ada
beberapa penjual yang menjual selendang mayang yang dapat temui di kawasan Kota
Tua, Glodok, dan kawasan Kelapa Gading. Selendang Mayang merupakan jajanan
asli betawi yang sudah jarang keberadaannya saat ini sebagai salah satu makanan
tradisional Indonesia. Warnanya yang beraneka ragam, seperti merah, hijau, dan
putih, membuat makanan ini disebut Selendang Mayang yang juga mempunyai
banyak warna. Meskipun hanya berbahan dasar sagu aren dan dengan siraman kuah
santan dan gula merah, jajanan ini masih diminati oleh para penikmat kuliner.
3. Es Doger
Es doger banyak ditemukan di Jakarta. Minuman yang menyegarkan ini
memang banyak digemari oleh masyarakat. Es doger adalah minuman es serut dengan
santan yang berisi tape singkong, ketan hitam, dan ditambah sirup dan juga susu
kental manis. Kadang roti tawar juga ikut ditambahkan sebagai pelengkap es. Selain
dikonsumsi sehari-hari, es doger biasanya juga di gunakan sebagai pelengkap
minuman saat ada acara-acara keluarga misalnya pernikahan.
4. Es Goyang
Es goyang atau ada pula yang menyebutnya sebagai es lilin memang bikin
kangen. Disebut es lilin karena bentuknya panjang menyerupai lilin, meski sebetulnya
es ini berbentuk batangan. Disebut es goyang karena proses pembuatannya memang
harus digoyang-goyang. Es ini sudah mulai langka dijumpai. Biasanya bisa di
temukan di pelosok-pelosok kota Jakarta atau di festifal jajanan Jakarta.
5. Es Cendol Betawi
Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras,
disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis
dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di
Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet.
6. Es Campur Betawi
Hampir semua orang pernah menikmati es campur yang banyak dijajakan
mulai dari warung kaki lima sampai kelas restoran. Memang tidak ada aturan pakem
mengenai bahan apa yang digunakan untuk membuat es campur karena pada dasarnya
es campur merupakan es yang dibuat dari bermacam-macam campuran bahan yang
terdiri dari aneka buah, cincau hitam, tapai singkong, dan lian-lain.
Sebagian besar minuman khas betawi adalah olahan es. Hal ini mungkin karena
kondisi Jakarta yang panas. Selain karena lokasinya yang merupakan daerah pantai, Sejak
dahulu kala Jakarta sudah menjadi salah satu pusat pelabuhan di Nusantara. Sehingga banyak
saudagar yang membangun rumah di Jakarta. Begitupun dengan belanda yang membangun
benteng dan pusat pemerntahan di Jakarta. Hal ini menyebabkan sejak dulu sudah banyak
penebangan hutan di Jakarta dan membuatnya semakin panas. Sehingga masyarakat membuat
olahan minuman yang menyegarkan.
Dari banyak makanan yang telah disebutkan sebelumnya, kami memilih membahas
beberapa masakan khas Betawi yang dapat kami temukan pembahasan mengenai sejarahnya.
1. Asinan Betawi
Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran (melalui
pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka), bahan yang diacarkan yaitu
berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Asinan adalah salah satu hidangan khas seni kuliner
Indonesia. Istilah asin mengacu kepada proses pengawetan dengan merendam buah atau
sayur dalam larutan campuran air dan garam. Asinan sangat mirip dengan rujak, perbedaan
utamanya antara lain bahan rujak disajikan segar, sedangkan bahan asinan disajikan dalam
keadaan diasinkan atau diacar. Terdapat banyak jenis asinan, akan tetapi yang paling terkenal
adalah Asinan Betawi dan Asinan Bogor.
Asinan Betawi: Asinan sayuran orang Betawi dari Jakarta. Berbagai jenis sayuran
yang diasinkan dan diawetkan sepert sawi, kubis, taoge, tahu, selada disajian dalam bumbu
kacang yang dicampur cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan krupuk (khususnya
krupuk mi).
Resep Asinan Betawi
Bahan:
200 gr (2 buah) tahu putih besar
150 gr wortel, serut panjang
150 gr kol, iris halus
150 gr lokio, siangi
4 buah kerupuk mi kuning, siap beli
200 cc air matang
1 sdm cuka
Bumbu:
2 siung bawang putih
3 butir bawang merah
3 cabai merah
1 sdm ebi
1/2 sdt terasi
75 gr kacang tanah, goring
200 cc air
KUAH:
300 cc air
150 gr gula merah, sisir
2 sdt cuka
Cara Membuat:
1) Campur tahu dan bahan sayuran lainnya. Rendam dalam air yang telah ditambah cuka
selama 1 jam, angkat, tiriskan.
2) Haluskan bawang putih, bawang merah, ebi, cabai merah, terasi,garam,dan kacang
tanah.
3) Buat bumbu cuka: masak air dengan gula merah sampai mendidih dan gula larut, lalu
saring. Tambahkan cuka, aduk rata.
4) Siapkan pinggan, tata tahu, lokio, wortel, dan kol. Tuangi dengan bumbu kacang dan
kuah gula, sajikan dengan kerupuk mi kuning.
2. Mie Kangkung
Mi kangkung punya tempat istimewa bagi masyarakat Betawi. Setiap hari perayaan
hari besar, seperti Lebaran, mi kangkung menjadi hidangan wajib. Di dalam semangkuk mi
kangkung bertemu dua budaya. Mi yang merupakan kuliner pengaruh China diberi sentuhan
Betawi dengan menambahkan rebusan sayur kangkung.
Untuk menjaga kualitas, bahan kangkung sengaja dipanen dari kebun sendiri. Hanya
kangkung muda berusia tiga minggu yang dipetik untuk bahan baku mi kangkung. Dulu
warga Betawi memasak mi kangkung dengan arang dan tungku tembikar, Aneka macam
rempah-rempah diramu kemudian direbus dengan api kecil selama seharian. Bumbu basah itu
baru selesai dimasak setelah benar-benar mengering.
Bumbu kering yang dicairkan menjadi kuah lezat ini lantas disiramkan keatas mi dan
kangkung, serta sayuran lain seperti taoge rebus. Satu butir telur puyuh ditambah kan ke
dalam semangkuk mi kangkung. Kuah mi kangkung diberi maizena sehingga lebih kental.
Kaldu yang digunakan berasal dari ayam dan dijamin halal. Asal mula resep nya berasal dari
masyarakat Betawi di Tambun, Bekasi.Mi Kangkung ini adalah salah salah satu hasil
modifikasi persilangan antara masakan China dan dicocokkan dengan lidah orang betawi.
Resep Mie Kangkung
Bahan:
Mie basah
Tauge
Kangkung
Telur puyuh
Jamur champignon/kancing, iris tipis
Daging ayam, potong kotak kecil
Kaldu ayam
Jeruk limau
Kerupuk
Bawang goreng
Bumbu:
Bumbu dibagi 2 : 2/3 bag untuk kuah ayam, 1/3 bag untuk tumis ayam
4 siung Bawang putih
5 siungBawang merah
Jeruk Limau
2 sdm Saus tiram
3 sdm Kecap manis
2 sdm Kecap Asin
1sdt Minyak wijen
½ sdtMerica bubuk
garam
Cara Membuat:
1) Kuah: Tumis bawang putih dan merah, masukkan Air kaldu diberi saus tiram, merica.
Ditambah dengan garam dan kecap manis sesuai selera.
2) Tumis Ayam: Tumis Bumbu, masukkan daging ayam & jamur, minyak wijen, saos
tiram beri garam secukupnya.
3) Di dalam mangkok ditaruh mie basah, tauge, telur puyuh rebus, kangkung dan
tumisan daging ayam.
4) Siram dengan kaldu mendidih.
5) Dihidangkan dengan taburan bawang goreng, kerupuk, air jeruk limau dan sambal
3. Sayur Asem Jakarta
Jakarta juga memiliki sayur asem yang khas yang berbeda dari dari lainnya. ciri utama
dari sayur asem jakarta adalah adanya potongan jagung manis dengan nangka mudah, dan
kuahnya yang pekat. Sayur asem jakarta ini sangat cocok jika dimakan dengan nasi putih,
serta ditemani dengan beberapa gorengan seperti ikan asing sebagai tambahan lauknya. Kita
ketahui sayur asem banyak memiliki versi di daerah Jawa. Mungkin sayur asem Jakarta
adalah salah satu hasi persilangan antara Sayur asem jawa dan Betawi.
Resep Sayur Asem Jakarta
Bahan sayur asem jakarta
nangka muda sebanyak 100 gram, potong-potong
daging tetelan sebanyak 200 gram
lengkuas sebanyak 2 cm , memarkan
melinjo sebanyak 75 gram
kacang tanah kulit sebanyak 50 gram
air sebanyak 3.000 ml
labu siam sebanyak 150 gram, dipotong-potong
jagung manis sebanyak 2 buah, potong-potong
daun melinjo sebanyak 20 gram
asam jawa segar sebanyak 50 gram, memarkan
pepaya muda sebanyak 100 gram, dipotong-potong
gula pasir sebanyak 5 sendok makan
kacang panjang sebanyak 8 lonjor, potong-potong
garam sebanyak 2 1/2 sendok makan
kacang merah segar sebanyak 100 gram
daun salam sebanyak 2 lembar
Bumbu halus untuk sayur asem khas jakarta
cabai merah keriting sebanyak 3 buah
cabai merah besar sebanyak 3 buah
kemiri sebanyak 5 butir, sangrai
terasi sebanyak 2 sendok teh, bakar
bawang merah sebanyak 10 butir
Cara membuat Sayur Asem Jakarta
1) Untuk membuat sayur asem jakarta, kita awali dengan merebus air dan daging
tetelan sampai mendidih,
2) kemudian masukkan daun salam, lengkuas, dan bumbu halus. aduk sebentar
kemudian dan masak sampai tercium aroma harum.
3) Selanjutnya tambahkan melinjo, kacang tanah, kacang merah, nangka muda, dan
jagung manis. masak sampai setengah matang.
4) Kemudian masukkan pepaya muda, labu siam, asam jawa, garam, dan gula pasir,
masak sampai mendidih.
5) Selanutnya tambahkan daun melinjo dan kacang panjang. Masak sampai matang.
Seetelah matang, sayur siap untuk angkat kemudian sajikan
4. Semur
Semur adalah makanankhas Jakarta, yang sering kita kenal sebagai semur jengkol
betawi, di betawi jengkol adalah makanan yang banyak dikonsumsi. Semur adalah hidangan
daging rebus dari Indonesia yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari
kecap manis, bawang merah, bawang bombay, paladin cengkeh. Kecap manis yang terbuat
dari kedelai hitam adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan semur karena
berfungsi untuk menguatkan cita rasa, namun harus tetap terasa menyatu harmonis dengan
bahan-bahan lainnya. Selain berbahan utama daging sapi dan kentang, semur juga berdiri dari
bermacam-macam variasi dalam penyajiannya, seperti penambahan tahu, tempe, telur, ikan,
dan bahan lain-lain sesuai dengan selera masyarakat di daerah masing-masing.
Semur berasal dari bahasa Belanda yaitu "Smoor" yang berarti masakan itu telah
direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan-lahan. "Smoor" dalam bahasa Belanda
juga berarti braising atau teknik masak dengan cara merebus lama dengan api kecil hingga
daging empuk.
Sejarah menunjukkan bahwa hidangan daging rebus berbumbu di Indonesia ternyata
telah dikenal sejak abad ke-9 Masehi. Hal ini terlihat dari beberapa prasasti, relief candi dan
kakawin di Jawa yang menceritakan “Ganan, hadanan pranawdus” atau disediakan sayuran
kerbau dan kambing. Akan tetapi apakah hidangan daging kerbau dan kambing ini adalah
mirip semur belum dapat dipastikan.
Sejak berabad-abad lalu, Indonesia yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan
dunia telah dikenal sebagai kawasan yang memiliki kekayaan alami rempah-rempah.
Eksotisme cita rasa rempah-rempah ini kemudian mengundang minat para pedagang dan
pendatang dari berbagai bangsa untuk datang ke Nusantara dan melakukan ekspedisi.
Pedagang dan pendatang tersebut masing-masing membawa budaya yang lambat laun
berbaur dengan keseharian masyarakat asli Indonesia pada saat itu. Pembauran tersebut
kemudian menciptakan interaksi budaya dan mengembangkan berbagai tradisi nusantara
yang istimewa, termasuk di bidang kuliner. Kekhasan cita rasa rempah-rempah Indonesia
berpadu dengan berbagai variasi teknik pengolahan makanan menghasilkan kreasi hidangan
unik seperti Semur, yang sudah ada dari tahun 1600.
Interaksi antara masyakat Belanda dan Indonesia terutama dalam pengolahan
makanan juga turut mengembangkan cita rasa semur. Makanan yang pernah dijadikan
sebagai menu utama dalam perjamuan bangsa Belanda ini berasal dari kata ‘smoor’
(bahasaBelanda) menjadi ‘semur’ (bahasa serapan). ‘Smoor’ dalam bahasa Belanda berarti
masakan itu telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Salah satu buku resep
tertua dan paling lengkap mendokumentasikan resep masakan di Hindia Belanda, Groot
Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbitpada 1902, memuat enam resep semur
(Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van
Kip, Solosche Smoor van Kip). Buku ini menegaskan bahwa smoor yang kemudian
dilafalkan sebagai semur adalah masakan yang dikembangkan di dalam dapur Indis, kaum
peranakan Eropa.
Seiring berjalannya waktu, Semur kemudian melekat menjadi tradisi bangsa Indonesia
dan dihidangkan di berbagai perhelatan adat. Masyarakat Betawi menjadikan Semur sebagai
bagian dari tradisi yang selalu dihidangkan saat Lebaran dan acara perkawinan. Tak hanya
menjadi primadona dalam kebudayaan Betawi.
Pada awalnya konotasi semur lekat dengan hidangan daging sapi yang diolah dalam
kuah berwarna coklat pekat, namun kemudian dikreasikan dengan daging kambing, ayam,
telur, juga untuk produk nabati, seperti tahu, tempe, terong, dan lainnya. Hidangan semur
menjadi sajian sehari-hari di Indonesia. Tak heran apabila semur ditemukan di berbagai
wilayah Indonesia dengan ragam cita rasanya.
Semur sebagai merupakan contoh seni kuliner sebagai hasil interaksi berbagai suku
bangsa di Indonesia yang diwariskan secara turun-menurun dalam suatu masyarakat tertentu
sebagai salah satu identitas. Jadi dapat dikatakan bahwa Semur adalah jugase buah bagian
identitas budaya kuliner Indonesia.
Resep Semur Jengkol
Bahan
250 gr Jengkol
2 cm Kayu Manis
50 ml Kecap Manis
1 sdt Garam
1 sdm Gula Pasir
250 ml Air
Minyak Goreng secukupnya
Haluskan :
3 siung Bawang Putih
4 bh Bawang Merah
1 sdm Ketumbar
Cara Membuat :
1. Rebus jengkol lalu kupas kulitnya dan pukul-pukul hingga sedikit pecah.
2. Panaskan minyak goring kemudian tumis bumbu yang dihaluskan, berigaram, gula
pasir dan kayu manis. Tumis hingga harum.
3. Masukkan kecap manis, tumis kembali hingga mendidih.Masukkan jengkol, aduk
perlahan. Tambahkan air, masak hingga bumbu meresap dalam jengkol.
4. Angkatdan hidangkan.